Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“Sejarah Masuknya Agama Islam dan Perkebangannya di Indonesia:

Dosen Pengampu : H . Rendi fitriyana L.C

Disusun Oleh :

Nama : Yanti Ritonga

Yuni Tamini

Taufiq Nasution

Semester : III (Tiga)

Mata Kuliah :

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS AL WASHLIYAH LABUHANBATU

T.A. 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
penulis ucapkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah tentang Sejarah Masuknya Islam dan Perkembangannya di Indonesia.
Makalah ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah tentang Sejarah Masuknya Islam dan
Perkembangannya di Indonesia ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.

Rantauprapat, Desember 2020


Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.....................................................................................................................i
Daftar Isi...............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia.....................................................................2
2.2 Teori Masuknya Islam ke Indonesia........................................................................2
2.3 Metode-Metode Masuknya Islam Di Indonesia.......................................................4
2.4 Perkembangan Islam di Beberapa Wilayah di Indonesia.........................................5
2.5 Faktor Pendukung Islam Cepat Berkembang di Indonesia......................................6
2.6 Hikmah Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia.................................................7

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan...............................................................................................................8
3.2 Saran.........................................................................................................................8
Daftar Pustaka......................................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Penduduk kepulauan Indonesia dikenal sebagai pelayar-pelayar yang sanggup
mengarungi lautan lepas. Sejak awal masehi sudah ada rute-rute pelayaran dan perdagangan
antara kepulauan Indonesia dengan berbagai daerah di daratan Asia Tenggara. Wilayah Barat
Nusantara dan sekitar Malaka sejak masa kuno merupakan wilayah yang menjadi titik
perhatian, terutama karena hasil bumi yang dijual disana menarik bagi para pedagang, dan
menjadi daerah lintasan penting antara Cina dan India. Sementara itu, pala dan cengkeh yang
berasal dari Maluku dipasarkan di Jawa dan Sumatera, untuk kemudian dijual kepada para
pedagang asing. Pelabuhan-pelabuhan penting di Sumatra dan Jawa antara abad ke-1 dan ke-
7 M sering disinggahi para pedagang asing seperti Lamuri (Aceh), Barus, dan Palembang di
Sumatra; Sunda Kelapa dan Gresik di Jawa.
Bersamaan dengan itu, datang pula para pedagang yang berasal dari Timur Tengah.
Mereka tidak hanya membeli dan menjajakan barang dagangan, tetapi ada juga yang
berupaya menyebarkan agama Islam. Dengan demikian, agama Islam telah ada di Indonesia
ini bersamaan dengan kehadiran para pedagang Arab tersebut. Meskipun belum tersebar
secara intensif ke seluruh wilayah Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


1) Sejak kapan Islam masuk ke Indonesia?
2) Bagaimankah corak dan perkembangan Islam di Indonesia?
3) Siapakah tokoh-tokoh Perkembangan IslamDi Indonesia

1.3 Tujuan Penulisan


1) Untuk mengetahui kapan masuknya Islam ke Indonesia.
2) Untuk mengetahui corak dan Perkembangan Islam di Indonesia.
3) Tokoh-Tokoh Dalam Perkembangan Islam Di Indonesia.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Masuknya Islam Ke Indonesia


Islam masuk ke Indonesia pada abad pertama Hijrah atau abad ke tujuh/ke delapan
masehi. Ini mungkin didasarkan pada penemuan batu nisan seorang wanita muslimah yang
bernama Fatimah binti Maimun di Leran dekat Surabaya yang bertahun 475 H atau 1082 M.
Sedangkan menurut laporan seorang musafir Maroko Ibnu Batutah yang mengunjungi
Samudra Pasai dalam perjalanannya ke Negeri Cina pada 1345M, Agama islam yang
bermadzhab Syafi’I telah mantap disana selama seabad. Oleh karena itu, abad XIII biasanya
dianggap sebagai masa awal masuknya agama Islam ke Indonesia.
Islam datang ke wilayah-wilayah tersebut dapat diterima dengan baik, karena Islam
datang dengan membawa prinsip-prinsip perdamaian, persamaan antara manusia (tidak ada
kasta), menghilangkan perbudakan dan yang paling penting juga adalah masuk kedalam
Islam sangat mudah hanya dengan membaca dua kalimah syahadat dan tidak ada paksaan.
Menurut kesimpulan “Seminar Masuknya Islam ke Indonesia” di Medan tahun 1963,
Islam masuk ke Indonesia sudah semenjak abad pertama Hijriyah (abad ke-7 M). “Seminar
Masuknya Islam di Indonesia” tersebut menghasilkan keputusan sebagai berikut:
- Menurut sumber-sumber yang kita ketahui, islam untuk pertama kalinya telah masuk
ke Indonesia pada abad pertama hijrah (abad ke 7/8 M) dan langsung dari Arab.
- Daerah yang pertama didatangi oleh Islam ialah pesisir Sumatera dan bahwa setelah
terbentuknya masyarakat Islam, maka raja Islam yang pertama berada di Aceh.
- Mubaliq-mubaliq Islam pertama yang datang ke Indonesia merangkap sebagai
saudagar.
- Penyiaran itu di Indonesia dilakukan secara damai.
- Kedatangan Islam membawa kecerdasan dan peradaban yang tinggi dalam
membentuk kepribadian bangsa Indonesia dalam menahan penderitaan dan
perjuangan melawan penjajahan bangsa asing.

2.2 Teori Masuknya Islam ke Indonesia


Proses masuknya agama Islam ke Indonesia tidak berlangsung secara revolusioner, cepat,
dan tunggal, melainkan berevolusi, lambat-laun, dan sangat beragam. Menurut para
sejarawan, teoriteori tentang kedatangan Islam ke Indonesia dapat dibagi menjadi:

2
1) Teori Mekah
Teori Mekah mengatakan bahwa proses masuknya Islam ke Indonesia adalah langsung
dari Mekah atau Arab. Proses ini berlangsung pada abad pertama Hijriah atau abad ke-7 M.
Tokoh yang memperkenalkan teori ini adalah Haji Abdul Karim Amrullah atau HAMKA,
salah seorang ulama sekaligus sastrawan Indonesia.  Hamka mengemukakan Pandangan
HAMKA ini hampir sama dengan Teori Sufi yang diungkapkan oleh A.H. Johns yang
mengatakan bahwa para musafirlah (kaum pengembara) yang telah melakukan islamisasi
awal di Indonesia. Kaum Sufi biasanya mengembara dari satu tempat ke tempat lainnya untuk
mendirikan kumpulan atau perguruan tarekat.

2) Teori Gujarat
Teori Gujarat mengatakan bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia berasal dari
Gujarat pada abad ke-7 H atau abad ke-13 M. Gujarat ini terletak di India bagain barat,
berdekaran dengan Laut Arab. Teori Gujarat kemudian juga dikembangkan oleh J.P.
Moquetta (1912) yang memberikan argumentasi dengan batu nisan Sultan Malik Al-Saleh
yang wafat pada tanggal 17 Dzulhijjah 831 H/1297 M di Pasai, Aceh. Menurutnya, batu nisan
di Pasai dan makam Maulanan Malik Ibrahim yang wafat tahun 1419 di Gresik, Jawa Timur,
memiliki bentuk yang sama dengan nisan yang terdapat di Kambay, Gujarat. Moquetta
akhirnya berkesimpulan bahwa batu nisan tersebut diimpor dari Gujarat, atau setidaknya
dibuat oleh orang Gujarat atau orang Indonesia yang telah belajar kaligrafi khas Gujarat.
Alasan lainnya adalah kesamaan mahzab Syafei yang di anut masyarakat muslim di Gujarat
dan Indonesia

3) Teori Persia
Teori Persia mengatakan bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia berasal dari
daerah Persia atau Parsi (kini Iran). Pencetus dari teori ini adalah Hoesein Djajadiningrat,
sejarawan asal Banten.  Dalam memberikan argumentasinya, Hoesein lebih menitikberatkan
analisisnya pada kesamaan budaya dan tradisi yang berkembang antara masyarakat Parsi dan
Indonesia. Tradisi tersebut antara lain: tradisi merayakan 10 Muharram atau Asyuro sebagai
hari suci kaum Syiah atas kematian Husein bin Ali, cucu Nabi Muhammad, seperti yang
berkembang dalam tradisi tabut di Pariaman di Sumatera Barat. Istilah “tabut” (keranda)
diambil dari bahasa Arab yang ditranslasi melalui bahasa Parsi.

3
4) Teori Cina
Teori Cina mengatakan bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia (khususnya di
Jawa) berasal dari para perantau Cina. Sumanto Al Qurtuby dalam bukunya Arus Cina-Islam-
Jawa menyatakan, menurut kronik masa Dinasti Tang (618-960) di daerah Kanton, Zhang-
zhao, Quanzhou, dam pesisir Cina bagian selatan, telah terdapat sejumlah pemukiman Islam.
Teori Cina ini bila dilihat dari beberapa sumber luar negeri (kronik) maupun lokal (babad dan
hikayat), dapat diterima.

2.3 Metode-Metode Masuknya Islam Di Indonesia


Menurut uka tjandrasasmita masuknya islam di Indonesia dilakukan enam jalur yaitu:
1) Melalui jalur perdagangan
Jalur ini dimungkinkan karena orang-orang melayu telah lama menjalin kontak dagang
dengan orang Arab. Apalagi setelah berdirinya kerajaan Islam seperti kerajaan Islam Malaka
dan kerajaan Samudra Pasai di Aceh, maka makin ramailah para ulama dan pedagang Arab
datang ke Nusantara (Indonesia). Disamping mencari keuntungan duniawi juga mereka
mencari keuntungan rohani yaitu dengan menyiarkan Islam. Artinya mereka berdagang
sambil menyiarkan agama Islam.
2) Melalui jalur perkawinan
Para pedagang muslim itu ada yang menetap di Indonesia dan menikah dengan penduduk
setempat. Sudah barang tentu mereka menjadi keluarga muslim dan penyebar agama Islam
yang gigih.
3) Melalui jalur tasawuf
Dengan tasawuf, bentuk Islam yang diajarkan kepada penduduk pribumi mempunyai
persamaan dengan alam pikiran mereka yang sebelumnya menganut agama Hindu, sehingga
agama baru itu mudah dimengerti dan mudah diterima. Kehidupan mistik bagi masyarakat
Indonesia sudah menjadi bagian dari kepercayaan mereka. Oleh karena itu, penyebaran Islam
melalui jalur tasauf atau mistik ini mudah diterima karena sesuai dengan alam pikiran
masyarakat Indonesia. Misalnya, menggunakan ilmu-ilmu riyadhat dan kesaktian dalam
proses penyebaran Islam kepada penduduk setempat.
4) Melalui jalur pendidikan
Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan yang paling strategis dalam
pengembangan Islam di Indonesia. Para da’i dan muballig yang menyebarkan Islam diseluruh
pelosok Nusantara adalah keluaran pesantren tersebut. Datuk Ribandang yang mengislamkan
kerajaan Gowa-Tallo dan Kalimantan Timur adalah keluaran pesantren Sunan Giri. Santri-

4
santri Sunan Giri menyebar ke pulau-pulau seperti Bawean, Kangean, Madura, Haruku,
Ternate, hingga ke Nusa Tenggara. Dan sampai sekarang pesantren terbukti sangat strategis
dalam memerankan kendali penyebaran Islam di seluruh Indonesia.
5) Melalui jalur kesenian
Pelindung perkembangan Islam. Begitu juga raja-raja lainnya di seluruh Nusantara. Raja
Gowa- Tallo di Sulawesi selatan melakukan hal yang sama sebagaimana yang dilakukan oleh
Demak di Jawa. Dan para Sultan di seluruh Nusantara melakukan komunikasi, bahu
membahu dan tolong menolong dalam melindungi dakwah Islam di Nusantara. Keadaan ini
menjadi cikal bakal tumbuhnya negara nasional Indonesia dimasa mendatang.

2.4 Perkembangan Islam di Beberapa Wilayah di Indonesia


A. Perkembangan Islam di Sumatera
Daerah Pertama dari kepulauan Indonesia yang dimasuki Islam adalah Sumatera bagian
Utara, seperti Pasai dan Perlak. Karena wilayah Pasai dan Perlak letaknya di tepi selat
Malaka, tempat lalu lintas kapal-kapal dari India.
Pada abad XIII-XV M berdiri kerajaan Samudra Pasai dan merupakan kerajaan Islam
pertama di Indonesia. Kerajaan Samudra Pasai terletak di kampung Samudra di tepi sungai
Pasai dan berdiri sejak tahun 1261 M. Raja-raja yang memerintah Samudra Pasai berturut-
turut sebagai berikut :
1. Sultan Al Malikus Shaleh 4. Sultan Zainal Abidin
2. Sultan Al Malikuz Zahir II 5. Sultan Al Malikuz Zahir I
3. Sultan Iskandar
Persia dan Gujarat yang juga para mubalig Islam banyak yang menetap di bandar-bandar
sepanjang Sumatera Utara. Mereka menikah dengan wanita-wanita pribumi yang sebelumnya
telah diislamkan, sehingga terbentuklah keluarga-keluarga Muslim. Para mubalig pada waktu
itu juga ke Cina.
Para pedagang dari India, yakni bangsa Arab berdakwa kepada para Raja-raja kecil,
ketika raja tersebut masuk Islam, rakyatnya pun banyak yang ikut masuk Islam sehingga
berdirilah kerajaan Islam pertama, yaitu Kerajaan Samudera Pasai. Seiring dengan kemajuan
Samudera Pasai yang sangat pesat, perkembangan agama Islam pun mendapat perhatian dan
dukungan penuh dan para ulama serta mubalignya menyebar ke seluruh nusantara.

B. Perkembangan Islam di Sulawesi


Masuknya Islam di Sulawesi, tidak terlepas dari peranan Sunan Giri di Gresik. Hal itu

5
karena sunan Giri melaksanakan pesantren yang banyak didatangi oleh santri dari luar pulau
Jawa, seperti Ternate, dan Situ. Di samping itu, beliau mengirimkan murid-muridnya ke
Madura, Sulawesi, Maluku dan Nusa Tenggara.
Pada abad ke-16, di Sulawesi Selatan telah berdiri kerajaan Hindu Gowa dan Tallo.
Penduduknya banyak yang memeluk agama Islam karena hubungannya dengan kesultanan
Ternate. Pada tahun 1538, Pada masa Pemerintahan Somba Opu, kerajaan Gowa dan Tallo
banyak dikunjungi oleh pedagang Portugis. Selain untuk berdagang, mereka juga bermaksud
untuk mengembangkan agama katolik. Akan tetapi, Islam telah lebih dahulu berkembang di
daerah itu.

C. Perkembangan Islam di Kalimantan


Pada abad XVI, Islam memasuki daerah kerajaan Sukadana. Bahkan pada tahun 1590,
kerajaan Sukadan resmi menjadi Giri Kusuma. Sunan Giri digantikan oleh putranya Sultam
Muhammad Syarifuddin. Beliau banyak berjasa dalam mengembangkan agama Islam karena
bantuan seorang mubalig bernama syaikh Syamsuddin. Sebagai Mubalig, mereka tidak
menyia- nyiakan waktu untuk berdakwa. Islam akhirnya dapat memasuki kerajaan Kutai dan
tersebar di Kalimantan Timur pada permulaan abad XVI M.

D. Perkembangan Islam di Maluku dan sekitarnya


Penyebaran Islam di Maluku tidak terlepas dari jasa para santri Sunan Drajat yang
berasal dari Ternate dan Hitu. Islam sudah dikenal di Ternate sejak abad ke-15. Pada saat itu,
hubungan dagang dengan Indonesia barat, khususnya dengan Jawa berjalan dengan lancar.
Selain berdagang, para pedagang juga melakukan dakwah.
Selain Islam masuk dan berkembang di Maluku, Islam juga masuk ke Irian yang disiarkan
oleh raja-raja Islam Maluku, para pedagang, dan para mubalignya.

2.5 Faktor Pendukung Islam Cepat Berkembang di Indonesia


Adanya perkawinan antara pedagang Arab, Persia, dan Gujarat dengan penduduk
Indonesia. Pengaruh Islam terhadap Peradaban Bangsa Indonesia
1) Pengaruh Bahasa dan Nama
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional banyak terpengaruh dari bahasa Arab. Bahasa
ini sudah begitu menyatu dalam lidah bangsa Indonesia. Tidak hanya dalam bahasa
komunikasi sehari-hari, bahakan dipergunakan pula dalam bahasa surat kabar, dan
sebagainya. Pengaruh Islam dalam bidang nama, sungguh banyak sekali. Banyak tokoh dan

6
bukan tokoh masyarakat menggunakan nama berdasarkanpada bahasa Arab,yang merupakan
bahasa simbol pemersatu Islam. Semua itu bukti adanya pengaruh Islam dalam kehidupan
masyarakat dan bangsa Indonesia.

2) Pengaruh Adat Istiadat


Adat istiadat yang ada dan berkembang di Indonesia banyak dipengaruhi oleh peradaban
Islam. Diantara pengaruh itu adalah ucapan salam kepada setiap muslim yang dijumpai, atau
penggunaannya dalam acara-acara resmi pemerintahan.
Pengaruh lainnya adalah berupa ucapan-ucapan kalimat penting dalam do’a. yang
merupakan pengaruh dari tradisi Islam yang lestari.

3) Pengaruh Dalam Kesenian dan Bangunan Ibadah


Pengaruh kesenian yang paling menonjol dalam hal ini terlihat dalam irama qasidah dan
lagu-lagu yang bernafaskan ajaran Islam. Syair pujian yang mengagungkan nama-nama Allah
yang sering diucapkan oleh umat Islam, merupakan bukti pengaruh ajaran Islam terhadap
kehidupan beragama masyarakat Islam Indonesia.
Begitu pula pengaruh dalam bidang bangunan peribadatan. Banyak bangunan mesjid
yang ada di Indonesia, terpengaruh dari bangunan mesjid yang ada di Negara-negara Islam,
baik yang ada di Timur Tengah ataupun di tempat-tempat lainnya di dunia Islam.
Kebudayaan Islam mewariskan banyak sekali peninggalan sejarah. Peninggalan-
peninggalan sejarah bercorak Islam antara lain masjid, kaligrafi, karya sastra, dan tradisi
keagamaan. Berikut ini akan dibahas satu per satu peninggalan sejarah Islam di Indonesia.

2.6 Hikmah Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia


1) Islam membawa ajaran yang berisi kedamaian.
2) Penyebar ajaran Islam di Indonesia adalah pribadi yang memiliki ketangguhan dan
pekerja keras.
3) Terjadi akulturasi budaya antara Islam dan kebudayaan lokal meskupin Islam tetap
memiliki batasan dan secara tegas tidak boleh bertentangan dengan ajaran dasar dalam
Islam.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perkembangan Islam di Indonesia adalah berkat peran para pedagang dari Jazirah Arabia
melalui jalan perdagangan, dakwah dan perkawinan. Para ulama awal yang menyebarkan
Islam di Indonesia di antaranya yaitu; Hamzah Fansuri, Syaikh Muhammad Yusuf Al-
Makasari, Syaikh Abdussamad Al-Palimbani, Syaikh Muhammad bin Umar n- Nawawi Al-
Bantani dan wali songo (Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang,
Sunan Kalijaga, Sunan Gunung Jati, Sunan Drajat, Sunan Kudus dan Sunan Muria).
Hikmah dari perkembangan sejarah Islam di Indonesia yaitu Islam membawa ajaran
yang berisi kedamaian. Penyebar ajaran Islam di Indonesia adalah pribadi yang memiliki
ketangguhan dan pekerja keras. Terjadi akulturasi budaya antara Islam dan kebudayaan lokal
meskupin Islam tetap memiliki batasan dan secara tegas tidak boleh bertentangan dengan
ajaran dasar dalam Islam.

3.2 Saran
Demikian pembahasan dari makalah kami. Kami berharap semoga pembahasan dalam
makalah ini dapat membantu dan bermanfaat bagi pembaca. Dan kami pun berharap pula
kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan dalam tugas kami selanjutnya. Sekian dan
terima kasih.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://www.coursehero.com/file/44364891/199537542-Makalah-Sejarah-Masuknya-Islam-
Ke-Indonesia-1docx/
https://id.scribd.com/doc/199537542/Makalah-Sejarah-Masuknya-Islam-Ke-Indonesia-1
https://www.academia.edu/40169546/Makalah_Sejarah_Masuknya_Islam_di_Indonesia
http://digilib.uinsby.ac.id/72/2/Bab%201.pdf
https://www.researchgate.net/publication/338067670_Teori_Masuknya_Islam_ke_Nusantara

Anda mungkin juga menyukai