Anda di halaman 1dari 10

ZAKAT, MUZAKKI, DAN MUSTAHIQ

ZAKAT
Fiqih Ibadah
Dosen pengampu : Masfufah
Disusun :
Muhammad Rifky Aminulloh (202005010091)
Nurul Afifah (202005010085)
Nur Laili (202005010081)

Refrensi : FIQIH IBADAH


Tahun : 2016
Penulis : Syaikh Hasan Ayyub
Definisi Zakat

Menurut bahasa, zakat berarti pengembangan dan


pensucian. Dengan kata lain kalimat zakat bisa
diartikan bersih, bisa diartikan bertambah, dan juga
bisa diartikan diberkahi.Makna-makna tersebut
diakui dan dikehendaki dalam Islam. Oleh karenaitu
barangsiapa yang mengeluarkan zakat berarti ia
membersihkan dirinyadan mensucikan hartanya,
sehingga diharapkan pahalanya bertambah
danhartanya diberkahi
HUKUM ZAKAT

• Hukum Zakat
zakat adalah salah satu rukun di antara rukun-rukun Islam. Zakat
hukumnya wajib berdasarkan Al-Qur'an, As-Sunnah, dan ijma' atau
kesepakaian umat Islam
HIKMAH dan PENGARUH ZAKAT

Zakat itu memiliki banyak hikmah dan pengaruh-pengaruh positif


yang jelas, baik bagi harta yang dizakati, bagi orang yang
mengeluarkannya, dan bagi masyarakat Islam.
Bagi harta yang dikeluarkan zakatnya, bisa menjadikannya bersih,
berkembang penuh dengan berkah, terjaga dariberbagai bencana, dan
dilindungi oleh Allah dari kerusakan, keterlantaran, dan kesia-siaan.
Bagi orang yang mengeluarkannya, Allah akan mengampuni
dosanya, mengangkat derajabnya, mempertanyak kebajikan-kebajikannya,
dan menyembuhkannya dari sifat kikir, rakus, egois, dan kapitalis'
Kapan Seorang Muslim Wajib Menunaikan Zakat?

Jika seorang muslim sudah punya harta satu nisab, bebas dari
tanggungan hutang, baik kepada Allah maupun kepada sesama
manusia,
dan sudah bisa mencukupi kebutuhan-kebutuhan yang bersifat primer
seperti tempat tinggal, sarana-sarana pendidikan bagi keluarganya,
perkakas rumah tangga, dan alat-alat perang untuk berjuang pada jalan
Allah, maka ia wajib menunaikan zakat
Niat Zakat

Orang yang mengeluarkan harta sejumlah nilaizakat tapi tanpa niat


zakat, maka apa yang telah ia keluarkan tidak dianggap sebagai zakat,
karena niat adalah syarat sahnya mengeluarkan zakat. Niat harus
dibarengkan ketika menerimakan zakat, baik langsung kepada orang yang
berhak menerimanya, atau lewat pihak yang mewakilinya. Tetapi
seandainya seseorang memberikan harta kepada orang miskin tanpa niat
zakat,kemudian ia baru niat ketika harta yang ia berikan itu sudah berada
di tangan orang miskin tadi, maka niabrya sah. Pendapat yang mengatakan
bah'i'ra niat merupakan syarat sahnya mengeluarkan zakat adalah
pendapat seluruh ulama ahli fikih, kecuali Al-Auza'i.2)
Zakat Fitrah

Zakat fitrah dan sedekah fitrah itu punya makna yang sama.
Tambahan kalimat fifro h; Karena zakat atau sedekah tersebut
dikeluarkan setelah fitrah atau selesai dari melaksanakan puasa
Ramadhan.
MUZAKKI ZAKAT
• MUZAKKI adalah orang yang dikenai kewajiban membayar zakat atas
kepemilikan harta yang telah mencapai nishab dan haul.
Seseorang terkena kewajiban membayar zakat jika memenuhi kriteria berikut ini.
1. Beragama Islam
Kewajiban zakat hanya diwajibkan kepada orang Islam. Hadits Rasulullah SAW menyatakan, “Abu Bakar Shidiq
berkata, ‘inilah sedekah (zakat) yang diwajibkan oleh Rasulullah kepada kaum Muslim.” (HR Bukhari).
2. Merdeka
Kewajiban membayar zakat hanya diwajibkan kepada orang-orang yang merdeka. Hamba sahaya tidak dikenai
kewajiban berzakat.
3. Dimiliki secara sempurna
Harta benda yang wajib dibayarkan zakatnya adalah harta benda yang dimiliki secara sempurna oleh seorang
Muslim.
4. Mencapai nishab
Seorang Muslim wajib membayar zakat jika harta yang dimilikinya telah mencapai nishab. Nishab zakat harta
berbeda-beda, tergantung jenis harta bendanya.
5. Telah haul
Harta benda wajib dikeluarkan zakatnya jika telah dimiliki selama satu tahun penuh. Hadits Rasulullah
menyatakan, “Abdullah ibnu Umar berkata, ‘Rasulullah SAW bersabda ‘Tidak ada zakat pada harta seseorang
yang belum sampai satu tahun dimilikinya.” (HR Daruquthni).
MUSTAHIQ ZAKAT
• MUSTAHIQ adalah orang-orang yang berhak menerima zakat.

sebagai berikut :
• Orang fakir, yaitu orang yang penghasilannya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
sehari-hari pada taraf yang paling minimal sekalipun.
• Orang miskin, yaitu orang yang penghasilannya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup
(yang pokok) sehari-hari pada taraf yang minimal.
• Amil zakat, yaitu lembaga atau perorangan yang mengelola zakat.
• Muallaf, yaitu orang yang baru masuk Islam.
• Riqab, yaitu untuk memerdekakan hamba sahaya.
• Gharimin, yaitu untuk membebaskan beban orang yang berutang untuk kepentingan kebaikan.
• Sabilillah, yaitu untuk kepentingan di jalan Allah.
• Ibnu Sabil, yaitu orang yang dalam perjalanan yang kehabisan bekal dan perjalanan tersebut
untuk tujuan kebaikan, seperti mahasiswa atau santri yang menuntut ilmu di luar kota.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai