Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur yang dalam kami ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat-Nya lah makalah ini dapat kami selesaikan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan. Dalam makalah ini, kami membahas mengenai “Masuknya Islam di Indonesia”.
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman mengenai sejarah dan
perkembangan Islam di Indonesia Dalam proses penyusunan makalah ini, tentunya
kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi, dan saran. Untuk itu rasa terima kasih yang
dalam penulis kepada yang terhormat :
1. Bapak pembimbing bidang studi agama Islam.
2. Orang tua kami tercinta yang tak henti-hentinya memberi dukungan kepada penulis
dalam penyusunan makalah ini.
3. Rekan-rekan Kelas XI MA DDI Benteng yang telah banyak memberikan masukandalam
penyusunan makalah ini. Hanya kepada Tuhan Maha Kuasa jualah kami memohon
doa sehingga bantuan dari berbagai pihak bernilai ibadah. Kami menyadari bahwa
sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan sehingga hanya
yang demikian sajalah yang dapat kami berikan. Kami juga sangat mengaharapkan
kritikan dan saran dari para pembaca sehingga penulis dapat memperbaiki kesalahan-
kesalahan dalam penyusunan makalah selanjutnya. Demikian makalah ini, semoga
bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................................................... i
Daftar isi................................................................................................................................. ii

BAB I Pendahuluan
1. Latar Belakang............................................................................................................ 1
2. Rumusan Masalah...................................................................................................... 1
3. Tujuan Penelitian........................................................................................................1

BAB II Pembahasan
1. Sejarah Masuknya Islam Ke Indonesia........................................................................2
2. Beberapa Teori Masuknya Islam ke Indonesia............................................................2
3. Metode-Metode Masuknya Islam Di Indonesia..........................................................3
4. Perkembangan Islam di Beberapa Wilayah di Indonesia............................................4
5. Faktor Pendukung Islam Cepat Berkembang di Indonesia..........................................5
6. Pengaruh Islam terhadap Peradaban Bangsa Indonesia.............................................5
7. Hikmah Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia.................................................... 6

BAB III Penutup


1. Kesimpulan................................................................................................................. 7
2. Saran...........................................................................................................................7

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Makalah


Penduduk kepulauan Indonesia dikenal sebagai pelayar-pelayar yang sanggup
mengarungi lautan lepas. Sejak awal masehi sudah ada rute-rute pelayaran dan
perdagangan antara kepulauan Indonesia dengan berbagai daerah di daratan Asia
Tenggara. Wilayah Barat Nusantara dan sekitar Malaka sejak masa kuno merupakan
wilayah yang menjadi titik perhatian, terutama karena hasil bumi yang dijual disana
menarik bagi para pedagang, dan menjadi daerah lintasan penting antara Cina dan India.
Sementara itu, pala dan cengkeh yang berasal dari Maluku dipasarkan di Jawa dan
Sumatera, untuk kemudian dijual kepada parapedagang asing. Pelabuhan-pelabuhan
penting di Sumatra dan Jawa antara abad ke-1 dan ke-7M sering disinggahi para
pedagang asing seperti Lamuri (Aceh), Barus, dan Palembang diSumatra ; Sunda Kelapa
dan Gresik di Jawa. Bersamaan dengan itu, datang pula para pedagang yang berasal dari
Timur Tengah. Mereka tidak hanya membeli dan menjajakan barang dagangan, tetapi
ada juga yang berupaya menyebarkan agama Islam. Dengan demikian, agama Islam
telah ada di Indonesia inibersamaan dengan kehadiran para pedagang Arab tersebut.
Meskipun belum tersebar secaraintensif ke seluruh wilayah Indonesia.

2. Rumusan Masalah
a) Sejak kapan Islam masuk ke Indonesia?
b) Bagaimankah corak dan perkembangan Islam di Indonesia?
c) Siapakah tokoh-tokoh Perkembangan IslamDi Indonesia

3. Tujuan Penulisan
a) Untuk mengetahui kapan masuknya Islam ke Indonesia.
b) Untuk mengetahui corak dan Perkembangan Islam di Indonesia.
c) Tokoh-Tokoh Dalam Perkembangan Islam Di Indonesia.

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Sejarah Masuknya Islam Ke Indonesia


Islam masuk ke Indonesia pada abad pertama Hijrah atau abad ke tujuh/ke delapan
masehi. Ini mungkin didasarkan pada penemuan batu nisan seorang wanita muslimah
yang bernama Fatimah binti Maimun di Leran dekat Surabaya yang bertahun 475 H atau
1082 M. Sedangkan menurut laporan seorang musafir Maroko Ibnu Batutah yang
mengunjungi Samudra Pasai dalam perjalanannya ke Negeri Cina pada 1345 M, Agama
islam yang bermadzhab Syafi’I telah mantap disana selama seabad. Oleh karena itu,
abad XIII biasanya dianggap sebagai masaawal masuknya agama Islam ke Indonesia.
Islam datang ke wilayah-wilayah tersebut dapat diterima dengan baik, karena Islam
datang dengan membawa prinsip-prinsip perdamaian, persamaan antara manusia (tidak
ada kasta), menghilangkan perbudakan dan yang paling penting juga adalah masuk
kedalam Islam sangat mudah hanya dengan membaca dua kalimah syahadat dan tidak ada paksaan.
Menurut kesimpulan “Seminar Masuknya Islam ke Indonesia” di Medan tahun 1963,
Islam masuk ke Indonesia sudah semenjak abad pertama Hijriyah (abad ke-7 M).
“Seminar Masuknya Islam di Indonesia” tersebut menghasilkan keputusan sebagai
berikut :
1) Menurut sumber-sumber yang kita ketahui, islam untuk pertama kalinya telah
masuk keIndonesia pada abad pertama hijrah (abad ke 7/8 M) dan langsung dari
Arab.
2) Daerah yang pertama didatangi oleh Islam ialah pesisir Sumatera dan bahwa setelah
terbentuknya masyarakat Islam, maka raja Islam yang pertama berada di Aceh.
3) Mubaliq-mubaliq Islam pertama yang datang ke Indonesia merangkap sebagai
saudagar.
4) Penyiaran itu di Indonesia dilakukan secara damai.
5) Kedatangan Islam membawa kecerdasan dan peradaban yang tinggi dalam
membentuk kepribadian bangsa Indonesia dalam menahan penderitaan dan
perjuangan melawan penjajahan bangsa asing.

2. Beberapa Teori Masuknya Islam ke Indonesia


Proses masuknya agama Islam ke Indonesia tidak berlangsung secara revolusioner,
cepat,dan tunggal, melainkan berevolusi, lambat-laun, dan sangat beragam. Menurut
para sejarawan, teori-teori tentang kedatangan Islam ke Indonesia dapat dibagi
menjadi :
a. Teori Mekah
Teori Mekah mengatakan bahwa proses masuknya Islam ke Indonesia adalah
langsung dari Mekah atau Arab. Proses ini berlangsung pada abad pertama Hijriah
atau abad ke-7 M. Tokoh yang memperkenalkan teori ini adalah Haji Abdul Karim
Amrullah atau HAMKA, salah seorang ulama sekaligus sastrawan Indonesia. Hamka
mengemukakan pendapatnya ini pada tahun 1958, saat orasi yang disampaikan pada
dies natalis PerguruanTinggi Islam Negeri (PTIN) di Yogyakarta. Ia menolak seluruh
anggapan para sarjana Barat yang mengemukakan bahwa Islam datang ke Indonesia
tidak langsung dari Arab. Pandangan HAMKA ini hampir sama dengan Teori Sufi
yang diungkapkan oleh A.H. Johns yang mengatakan bahwa para musafirlah (kaum
pengembara) yang telah melakukan islamisasi awal di Indonesia. Kaum Sufi biasanya
mengembara dari satu tempat ke tempat lainnya untuk mendirikan kumpulan atau
perguruan tarekat.
b. Teori Gujarat
Teori Gujarat mengatakan bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia berasal dari
Gujarat pada abad ke-7 H atau abad ke-13 M. Gujarat ini terletak di India bagain
barat, berdekaran dengan Laut Arab. Teori Gujarat kemudian juga dikembangkan
oleh J.P. Moquetta (1912) yang memberikan argumentasi dengan batu nisan Sultan
2
Malik Al-Saleh yang wafat pada tanggal 17 Dzulhijjah 831 H/1297 M di Pasai, Aceh.
Menurutnya, batu nisan di Pasai dan makam Maulanan Malik Ibrahim yang wafat
tahun 1419 di Gresik, Jawa Timur, memiliki bentuk yang sama dengan nisan yang
terdapat di Kambay, Gujarat. Moquetta akhirnya berkesimpulan bahwa batu nisan
tersebut diimpor dari Gujarat, atau setidaknya dibuat oleh orang Gujarat atau orang
Indonesia yang telah belajar kaligrafi khas Gujarat. Alasan lainnya adalah kesamaan
mahzab Syafei yang di anut masyarakat muslim di Gujarat dan Indonesia
c. Teori Persia
Teori Persia mengatakan bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia berasal dari
daerah Persia atau Parsi (kini Iran). Pencetus dari teori ini adalah Hoesein
Djajadiningrat, sejarawan asal Banten. Dalam memberikan argumentasinya, Hoesein
lebih menitik berat kan analisisnya pada kesamaan budaya dan tradisi yang
berkembang antara masyarakat Parsi dan Indonesia. Tradisi tersebut antara lain:
tradisi merayakan 10 Muharram atau Asyuro sebagai hari suci kaum Syiah atas
kematian Husein bin Ali, cucu Nabi Muhammad, seperti yangberkembang dalam
tradisi tabut di Pariaman di Sumatera Barat. Istilah “tabut” (keranda) diambil dari
bahasa Arab yang ditranslasi melalui bahasa Parsi.
d. Teori Cina
Teori Cina mengatakan bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia (khususnya
di Jawa) berasal dari para perantau Cina. Sumanto Al Qurtuby dalam bukunya Arus
Cina-Islam-Jawa menyatakan, menurut kronik masa Dinasti Tang (618-960) di
daerah Kanton, Zhang-zhao,Quanzhou, dam pesisir Cina bagian selatan, telah
terdapat sejumlah pemukiman Islam. Teori Cina ini bila dilihat dari beberapa sumber
luar negeri (kronik) maupun lokal (babad dan hikayat),dapat diterima. Bukti-bukti
lainnya adalah masjid-masjid tua yang bernilai arsitektur Tiongkok yang didirikan
oleh komunitas Cina di berbagai tempat, terutama di Pulau Jawa. Pelabuhan penting
sepanjang pada abad ke-15 seperti Gresik, misalnya, menurut catatan-catatan Cina,
diduduki pertama-tama oleh para pelaut dan pedagang Cina.

3. Metode-Metode Masuknya Islam Di Indonesia


Menurut uka tjandrasasmita masuknya islam di Indonesia dilakukan enam jalur yaitu :
a. Melalui jalur perdagangan Jalur ini dimungkinkan karena orang-orang melayu telah
lama menjalin kontak dagangdengan orang Arab. Apalagi setelah berdirinya kerajaan
Islam seperti kerajaan Islam Malaka dan kerajaan Samudra Pasai di Aceh, maka makin
ramailah para ulama dan pedagang Arab datang ke Nusantara (Indonesia). Disamping
mencari keuntungan duniawi juga mereka mencari keuntungan rohani yaitu dengan
menyiarkan Islam. Artinya mereka berdagang sambil menyiarkan agama Islam.
b. Melalui jalur perkawinan Para pedagang muslim itu ada yang menetap di Indonesia
dan menikah dengan penduduk setempat. Sudah barang tentu mereka menjadi
keluarga muslim dan penyebar agama Islam yang gigih.
c. Melalui jalur tasawuf Dengan tasawuf, bentuk Islam yang diajarkan kepada
penduduk pribumi mempunyai persamaan dengan alam pikiran mereka yang
sebelumnya menganut agama Hindu, sehingga agama baru itu mudah dimengerti
dan mudah diterima. Kehidupan mistik bagi masyarakatIndonesia sudah menjadi
bagian dari kepercayaan mereka. Oleh karena itu, penyebaran Islam melalui jalur
tasauf atau mistik ini mudah diterima karena sesuai dengan alam pikiran masyarakat
Indonesia. Misalnya, menggunakan ilmu-ilmu riyadhat dan kesaktian dalam proses
penyebaran Islam kepada penduduk setempat.
d. Melalui jalur pendidikan Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan yang
paling strategis dalam pengembangan Islam di Indonesia. Para da’i dan muballig
yang menyebarkan Islam diseluruh pelosok Nusantara adalah keluaran pesantren
tersebut. Datuk Ribandang yang mengislamkan kerajaan Gowa-Tallo dan Kalimantan
Timur adalah keluaran pesantren Sunan Giri. Santri-santriSunan Giri menyebar ke
pulau-pulau seperti Bawean, Kangean, Madura, Haruku, Ternate, hingga ke Nusa
3
Tenggara. Dan sampai sekarang pesantren terbukti sangat strategis dalam
memerankan kendali penyebaran Islam di seluruh Indonesia.
e. Melalui jalur kesenian Penyebaran Islam melalui kesenian berupa wayang, satra,
dan berbagai kesenianlainnya. Pendekatan jalur kesenian dilakukan oleh para
penyebar Islam seperti Walisongo untuk menarik perhatian di kalangan mereka,
sehingga dengan tanpa terasa mereka telah tertarik kepada ajaran-ajaran Islam
sekalipun pada awalnya mereka tertarik karena media kesenian itu. Misalnya, Sunan
Kalijaga adalah tokoh seniman wayang. Ia tidak pernah meminta bayaran
pertunjukan seni, tetapi ia meminta para penonton untuk mengikutinya
mengucapkan kalimat syahadat. Sebagian cerita wayang masih dipetik dari cerita
Mahabrata dan Ramayana, tetapi didalam cerita itu disisipkan ajaran dan nama-
nama pahlawan Islam. Kesenian-kesenian lain juga dijadikan media islamisasi,
seperti sastra (hikayat, babad, dan sebagainya), seni arsitektur, dan seni ukir.
f. Melalui jalur Politik Artinya penyebaran Islam di Nusantara, tidak terlepas dari
dukungan yang kuat dari para Sultan. Di pulau Jawa, misalnya kesultanan Demak,
merupakan pusat dakwah dan menjadi pelindung perkembangan Islam. Begitu juga
raja-raja lainnya di seluruh Nusantara. Raja Gowa-Tallo di Sulawesi selatan
melakukan hal yang sama sebagaimana yang dilakukan oleh Demak diJawa. Dan
para Sultan di seluruh Nusantara melakukan komunikasi, bahu membahu
dan tolongmenolong dalam melindungi dakwah Islam di Nusantara. Keadaan ini
menjadi cikal bakaltumbuhnya negara nasional Indonesia dimasa mendatang.

4. Perkembangan Islam di Beberapa Wilayah di Indonesia


a. Perkembangan Islam di SumateraDaerah Pertama dari kepulauan Indonesia yang
dimasuki Islam adalah Sumatera bagian Utara, seperti Pasai dan Perlak. Karena
wilayah Pasai dan Perlak letaknya di tepi selat Malaka,tempat lalu lintas kapal-kapal
dari India. Pada abad XIII-XV M berdiri kerajaan Samudra Pasai dan merupakan
kerajaan Islampertama di Indonesia. Kerajaan Samudra Pasai terletak di kampung
Samudra di tepi sungai Pasai dan berdiri sejak tahun 1261 M. Raja-raja yang
memerintah Samudra Pasai berturut-turutsebagai berikut :
1. Sultan Al Malikus Shaleh 4. Sultan Zainal Abidin
2. Sultan Al Malikuz Zahir II 5. Sultan Al Malikuz Zahir I
3. Sultan Iskandar Persia dan Gujarat yang juga para mubalig Islam banyak yang
menetap di bandar-bandar sepanjang Sumatera Utara. Mereka menikah dengan
wanita-wanita pribumi yang sebelumnya telah diislamkan, sehingga
terbentuklah keluarga-keluarga Muslim. Para mubalig pada waktuitu juga ke
Cina. Para pedagang dari India, yakni bangsa Arab berdakwa kepada para Raja-
raja kecil, ketika raja tersebut masuk Islam, rakyatnya pun banyak yang ikut
masuk Islam sehingga berdirilah kerajaan Islam pertama, yaitu Kerajaan
Samudera Pasai. Seiring dengan kemajuan Samudera Pasai yang sangat pesat,
perkembangan agama Islam pun mendapat perhatian dan dukungan penuh dan
para ulama serta mubalignya menyebar ke seluruh nusantara.
b. Perkembangan Islam di Jawa Masuknya Islam di Pulau Jawa pada awalnya dibawa
oleh pedagang muslim setelah berdirinya kerajaan Malaka yang mencapai punjak
kejayaannya pada asa Sultan Mansursah. Wilayah perdagangannya sangat luas
sampai ke Demak, Jepara, Tuban dan Giri. Melalui hubungan perdagangan tersebut,
akhirnya masyarakat Jawa mengenal Islam. Selanjutnya, perkembangan Islam di
Pulau Jawa banyak dilakukan oleh para Adipati dan Para Wali yang dikenal dengan
sebutan “Walisongo” , yaitu Maulana Malik Ibrahim, Raden Ampel, Sunan
Giri, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Kududs, Sunan Kalijaga, Sunan Muria, dan
Sunan Gunung Jati. Dengan meluasnya wilayah kekuasaan kerajaan Demak,
perkembangan Islam di Pulau Jawa juga menjadi sangat luas, bahkan sampai
ke Banten, Jakarta,Cirebon, dan daerah Jawa Barat lainnya.

4
c. Perkembangan Islam di Sulawesi Masuknya Islam di Sulawesi, tidak terlepas dari
peranan Sunan Giri di Gresik. Hal itu karena sunan Giri melaksanakan pesantren
yang banyak didatangi oleh santri dari luar pulau Jawa, seperti Ternate, dan Situ. Di
samping itu, beliau mengirimkan murid-muridnya ke Madura, Sulawesi, Maluku dan
Nusa Tenggara. Pada abad ke-16, di Sulawesi Selatan telah berdiri kerajaan Hindu
Gowa dan Tallo. Penduduknya banyak yang memeluk agama Islam karena
hubungannya dengan kesultanan Ternate. Pada tahun 1538, Pada masa
Pemerintahan Somba Opu, kerajaan Gowa dan Tallobanyak dikunjungi oleh
pedagang Portugis. Selain untuk berdagang, mereka juga bermaksuduntuk
mengembangkan agama katolik. Akan tetapi, Islam telah lebih dahulu berkembang
didaerah itu.
d. Perkembangan Islam di Kalimantan Pada abad XVI, Islam memasuki daerah kerajaan
Sukadana. Bahkan pada tahun 1590, kerajaan Sukadan resmi menjadi Giri Kusuma.
Sunan Giri digantikan oleh putranya Sultan Muhammad Syarifuddin. Beliau banyak
berjasa dalam mengembangkan agama Islam karenabantuan seorang mubalig
bernama syaikh Syamsuddin. Sebagai Mubalig, mereka tidak menyia-nyiakan waktu
untuk berdakwa. Islam akhirnya dapat memasuki kerajaan Kutai dan tersebar di
Kalimantan Timur pada permulaan abad XVI M.
e. Perkembangan Islam di Maluku dan sekitarnya Penyebaran Islam di Maluku tidak
terlepas dari jasa para santri Sunan Drajat yang berasal dari Ternate dan Hitu. Islam
sudah dikenal di Ternate sejak abad ke-15. Pada saat itu, hubungan dagang dengan
Indonesia barat, khususnya dengan Jawa berjalan dengan lancar. Selain berdagang,
para pedagang juga melakukan dakwah. Selain Islam masuk dan berkembang di
Maluku, Islam juga masuk ke Irian yang disiarkan oleh raja-raja Islam Maluku, para
pedagang, dan para mubalignya.

5. Faktor Pendukung Islam Cepat Berkembang di Indonesia


1. Adanya perkawinan antara pedagang Arab, Persia, dan Gujarat dengan penduduk
Indonesia.
2. Adanya sistem pendidikan pondok pesantren.
3. Gigihnya para da'i atau mubaligh dalam menyebarluaskan Islam.
4. Metode penyampaiannya mengena dihati masyarakat, sebab disesuikan dengan
latar belakang kebudayaan yang dimiliki, misalnya :
a. Wayang kulit
b. seni bangunan, dan
c. seni karawitan/seni gamelan
Ajaran sederhana, mudah dimengerti dan diterima. Syarat memeluk Islam mudah, yaitu
dengan mengucapkan Kalimat Syahadat. Didalam agama Islam tidak mengenal
sistem kasta. Upacara keagamaan cukup sederhana, tidak memerlukan banyak
biaya. Seiring surutnya kerajaan Sriwijaya dan Majapahit memungkinkan tersebarnya
agama Islam.

6. Pengaruh Islam terhadap Peradaban Bangsa Indonesia


a. Pengaruh Bahasa dan Nama Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional banyak
terpengaruh dari bahasa Arab. Bahasa ini sudah begitu menyatu dalam lidah bangsa
Indonesia. Tidak hanya dalam bahasa komunikasi sehari-hari, bahakan dipergunakan
pula dalam bahasa surat kabar, dan sebagainya. Pengaruh Islam dalam bidang
nama, sungguh banyak sekali. Banyak tokoh dan bukan tokoh masyarakat menggunakan
nama berdasarkan pada bahasa Arab,yang merupakan bahasa simbol pemersatu Islam.
Semua itu bukti adanya pengaruh Islam dalam kehidupan masyarakatdan bangsa
Indonesia.
b. Pengaruh Adat Istiadat. Adat istiadat yang ada dan berkembang di Indonesia banyak
dipengaruhi oleh peradaban Islam. Diantara pengaruh itu adalah ucapan salam
kepada setiap muslim yang dijumpai, atau penggunaannya dalam acara-acara
5
resmi pemerintahan. Pengaruh lainnya adalah berupa ucapan-ucapan kalimat
penting dalam do’a. yang merupakan pengaruh dari tradisi Islam yang lestari.
c. Pengaruh Dalam Kesenian dan Bangunan Ibadah Pengaruh kesenian yang paling menonjol
dalam hal ini terlihat dalam irama qasidah dan lagu-lagu yang bernafaskan ajaran
Islam. Syair pujian yang mengagungkan nama-nama Allah yang sering diucapkan
oleh umat Islam, merupakan bukti pengaruh ajaran Islam terhadap kehidupan
beragama masyarakat Islam Indonesia. Begitu pula pengaruh dalam bidang
bangunan peribadatan. Banyak bangunan mesjid yang ada di Indonesia,
terpengaruh dari bangunan mesjid yang ada di Negara-negara Islam, baik yang ada
di Timur Tengah ataupun di tempat-tempat lainnya di dunia Islam.
d. Pengaruh Dalam Bidang Politik Ketika kerajaan-kerajaan Islam mengalami masa
kejayaannya, banyak sekali undur politik Islam yang berpengaruh dalam system
politik pemerintahan kerajaan-kerajaan Islam tersebut. Misalnya tentang konsep
khalifatullah fil ardi dan dzilullah fil ardi. Kedua konsep iniditerapkan pada masa
pemerintahan kerajaan Islam Aceh Darussalam dan kerajaan Islam Mataram.
Kebanyakan penduduk negara kita beragama Islam. Para ahli berpendapat bahwa
agama Islam mulai masuk ke Indonesia pada abad ke-13 M. Agama dan kebudayaan
Islam masuk Indonesia melalui para pedagang yang berasal dari Arab, Persia, dan
Gujarat (India), dan Cina. Agama Islam berkembang dengan pesat di tanah air. Hal
ini dapat dilihat dengan berdirinya kerajaan-kerajaan Islam dan peninggalan-
peninggalan sejarah Islam di Indonesia. Agama dan kebudayaan Islam mewariskan
banyak sekali peninggalan sejarah. Peninggalan-peninggalan sejarah bercorak Islam
antara lain masjid, kaligrafi, karya sastra, dan tradisi keagamaan. Berikut ini akan
dibahas satu per satu peninggalan sejarah Islam di Indonesia.
7. Hikmah Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia
a. Islam membawa ajaran yang berisi kedamaian.
b. Penyebar ajaran Islam di Indonesia adalah pribadi yang memiliki ketangguhan
danpekerja keras.
c. Terjadi akulturasi budaya antara Islam dan kebudayaan lokal meskupin Islam tetap
memiliki batasan dan secara tegas tidak boleh bertentangan dengan ajaran dasar
dalamIslam.

6
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat kami simpulkan sebagai berikut :
1. Perkembangan Islam di Indonesia adalah berkat peran para pedagang dari Jazirah
Arabia melalui jalan perdagangan, dakwah dan perkawinan.
2. Para ulama awal yang menyebarkan Islam di Indonesia di antaranya yaitu; Hamzah
Fansuri, Syaikh Muhammad Yusuf Al-Makasari, Syaikh Abdussamad Al-Palimbani,
Syaikh Muhammad bin Umar n-Nawawi Al-Bantani dan wali songo (Maulana Malik
Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang,Sunan Kalijaga, Sunan Gunung Jati,
Sunan Drajat, Sunan Kudus dan Sunan Muria).

2. Saran
Demikian pembahasan dari makalah kami. Kami berharap semoga pembahasan dalam
makalah ini dapat membantu dan bermanfaat bagi pembaca. Dan kami pun berharap
pula kritikdan saran dari pembaca untuk kesempurnaan dalam tugas kami selanjutnya.
Sekian dan terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai