Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

MENCERMATI SISTEM PERADILAN INDONESIA MENAMPILKAN


SIKAP YANG SESUAI DENGAN HUKUM

GURU PEMBIMBING

DARMAWATI S. Pd

DISUSUN OLEH

M.JAZIM

IRWAN

ILYAS

IRFAN

FAJRI

DANDI
Sebagai negara hukum, Indonesia pastinya memiliki sistem hukum dan peradilanuntuk
mengatur ketertiban di dalam negara.

Ketentuan Indonesia sebagai negara hukum telah tertulis dalam pasal 1 ayat 3 UUD RI tahun
1945.

Pengertian sistem merupakan sebuah kesatuan yang bersifat menyeluruh yang terdiri dari
beberapa bagian yang saling berhubungan.

Dalam buku Sistem Pemerintahan Indonesia (1989) karya Musanef, sistem merupakan
kelompok bagian yang bekerja sama untuk melakukan suatu tujuan.

Apabila salah satu bagian rusak atau tidak dapat menjalankan tugasnya. Maka tujuan yang
ingin dicapai tidak akan terpenuhi atau mengalami gangguan.

 Definisi Hukum

Hukum merupakan salah satu norma yang ada dalam masyarakat. Norma hukum berbeda
dengan norma lainnya karena memiliki sanksi yang tegas.

Dalam buku Menguak Realitas Hukum (2008) karya Ahmad Ali, hukum merupakan
seperangkat norma tentang apa yang benar dan apa yang salah. Dibuat oleh pemerintah dan
dituangkan dalam aturan tertulis maupun tidak tertulis.

Bersifat mengikat dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat secara keseluruhan. Disertai
dengan ancaman sanksi bagi pelanggar aturan tersebut.

 Definisi Sistem Hukum

Sistem hukum merupakan seperangkat aturan yang tersusun secara teratur serta berasal dari
berbagai pandangan, asas, teori para pakar.

 Sumber Hukum Pengertian dan Jenisnya

Sementara peradilan merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan perkara hukum,
Sistern hukum dan peradilan saling berhubungan satu sama lain. Dua- duanya membentuk
sinergi di bidang hukum secara menyeluruh di suatu negara.

 Pengertian Sumber Hukum

Dalam buku Pengantar Ilmu Hukum oleh Tami Rusli, secara umum sumber hukum adalah
segala sesuatu yang telah menimbulkan aturan-aturan yang mempunyai kekuatan yang
bersifat memaksa, artinya jika dilanggar akan mengakibatkan sanksi tegas dan nyata.
Sementara menurut Rahman Syamsuddin dalam buku Pengantar Hukum Indonesia, sumber
hukum dapat diartikan sebagai bahan-bahan yang digunakan sebagai dasar oleh pengadilan
dalam memutus perkara. Kata sumber hukum sering digunakan dalam beberapa arti, yaitu

Hukum adalah undang-undang yang dibuat dan ditegakkan melalui lembaga sosial atau
pemerintah untuk mengatur perilaku masyarakat. Hukum yang ditegakkan oleh negara dapat
dibuat oleh legislatif kelompok atau oleh seorang legislator tunggal, yang menghasilkan
undang-undang: oleh eksekutif melalui keputusan dan peraturan; atau ditetapkan oleh
hakim melalui preseden.

Seseorang juga bisa membuat kontrak yang mengikat secara hukum, termasuk perjanjian
arbitrase yang mengadopsi cara-cara alternatif untuk menyelesaikan perselisihan dengan
litigasi pengadilan standar

Penciptaan hukum itu sendiri dapat dipengaruhi oleh konstitusi tertulis atau diam-diam, dan
hak-hak yang dikodekan di dalamnya. Hukum membentuk politik, ekonomi, sejarah, dan
masyarakat dalam berbagai cara dan berfungsi sebagai mediator hubungan antar manusia.

Sistem hukum bervariasi di setiap negara. Dalam yurisdiksi hukum perdata, legislatif atau
badan pusat lainnya mengkodifikasi dan mengkonsolidasikan hukum. Secara historis, hukum
agama mempengaruhi hal-hal sekuler, dan masih digunakan di beberapa komunitas agama.

Hukum syariah berdasarkan prinsip-prinsip Islam digunakan sebagai sistem hukum utama di
beberapa negara, termasuk Iran dan Arab Saudi.

 Jenis Sumber Hukum

Sumber hukum terbagi menjadi dua jenis, yaitu materil

dan formal. Berikut penjelasannya:

1. Sumber hukum materil adalah tempat di mana materi hukum diambil. Ada faktor yang
membantu pembentukan suatu hukum, misalnya hubungan sosial, situasi sosial ekonomi,
tradisi, hasil penelitian ilmiah hingga keadaan geografis.

2. Sumber hukum formal meninjau suatu hukum dari segi pembentukannya. Terdapat
rumusan aturan yang merupakan dasar kekuatan mengikat suatu aturan agar dapat ditaati
masyarakat dan penegak hukum. Adapun sumber hukum formal dapat dibedakan menjadi:

a. Undang-undang

b. Kebiasaan adat
c. Traktat atau perjanjian atau konvensi

internasional

 Sistem Hukum Nasional

Dilansir dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, sistem hukum
Indonesia dibuat berdasarkan pada UUD RI 1945 sebagai hukum dasar nasional. Sementara
Pancasila digunakan sebagai sumber hukum dasar nasional.

Prinsip pembentukan peraturan hukum nasional adalah peraturan yang sederajat atau yang
lebih tinggi dapat menghapuskan peraturan yang sederajat atau yang lebih rendah. apabila
peraturan yang sederajat bertentangan dengan peraturan sederajat lainnya (sejenis). Maka
yang berlaku adalah peraturan yang terbaru, peraturan yang lama dikesampingkan (lex
posterior derogat priori).

 5 Jenis Peradilan di Indonesia

Jika, peraturan yang lebih tinggi tingkatannya bertentangan dengan peraturan yang lebih
rendah. Maka yang berlaku adalah peraturan yang lebih tinggi tingkatannya.

Sementara untuk peraturan yang mengatur hal-hal kekhususan dari hal-hal umum (sejenis)
yang diatur oleh peraturan yang sederajat. Maka yang berlaku adalah adalah peraturan yang
mengatur hal khusus tersebut (lex specialis derogat lex qgeneralis).

Selain UUD RI 1945 dan Pancasila, Indonesia juga memiliki hukum nasional yang merupakan
warisan hukum kolonial, antara lain:

 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)


 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHP Perdata)
 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD)

Anda mungkin juga menyukai