Anda di halaman 1dari 5

Nama : NOOR FAJARI ROZIQ

NIM : 201310110311050
Kelas :A
Tugas :4
JUDUL :SISTEM HUKUM INDONESIA
Setiap negara tentu memiliki sistem hukumnya masing-masing dimana
sistem hukum tersebut tergantung pada bagaimana kondisi sebuah negara
tersebut yang tentunya antara negara yang satu dengan negara lainnya berbeda-
beda. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh bagaimana lingkungan sosial negara
tersebut dalam mengahadapi suatu masalah dari latar belakang kehidupan
sosial warganya sesuai dengan negaranya masing-masing. Seperti sistem
hukum di Indonesia yang tentunya berbeda dengan negara-negara lainnya.
Disebut sebuah Ikhtisar Hukum Indonesia yang menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia memiliki makna yaitu gambaran umum dan singkat mnegenai
peraturan atau norma yang berlaku di negara Indonesia.  

A. PENGERTIAN SISTEM HUKUM


1. Sistem
Sistem adalah suatu kesatuan susunan, dimana masing – masing unsur yang ada di
dalamnya tidak diperhatikan hakikatnya, tetapi dilihat menurut fungsinya terhadap
keseluruhan kesamaan susunan tersebut.
2.  Hukum
Hukum sulit didefinisikan karena kompleks dan beragamnya sudut pandang yang
akan dikaji. Prof. Van Apeldoorn mengatakan bahwa ”definisi hukum sangat sulit
dibuat karena tidak mungkin untuk mengadakannya yang sesuai dengan kenyataan”.
Karena itu, sebaiknya kita lihat dulu pengertian hukum menurut para ahli hukum
terkemuka berikut ini :
I. Prof. Mr. E.M. Meyers
Hukum adalah semua aturan yang mengandung pertimbangan kesusilaan, ditujukan
kepada tingkah laku manusia dalam masyarakat, dan menjadi pedoman bagi penguasa
negara dalam melaksanakan tugasnya.
II. Leon Duguit
Hukum adalah aturan tingkah laku anggota masyarakat, aturan yang daya
penggunaannya pada saat tertentu diindahkan oleh suatu masyarakat sebagai jaminan
dari kepentingan bersama dan yang pelanggaran terhadapnya akan menimbulkan
reaksi bersama terhadap pelakunya.
III. Drs. E. Utrecht, S.H
Hukum adalah himpunan peratuan ( perintah dan larangan ) yang mengurus tata tertib
suatu masyarakat dan karena itu harus ditaati oleh masyarakat itu.
IV. S.M. Amin, S.H
Hukum merupakan kumpulan peraturan yang terdiri dari norma dan sanksi, dengan
tujuan mewujudkan ketertiban dalam pergaulan manusia.
V. J.C.T. Simorangkir, S.H. dan Woerjono Sastropranoto, S.H
Hukum adalah peratuan-peraturan yang bersifat memaksa, yang menentukan tingkah
laku manusia dalam lingkungan masyarakat, yang dibuat oleh badan-badan resmi
yang berwajib, dan yang pelanggaran terhadapnya mengakibatkan diambilnya
tindakan, yaitu hukuman terentu. Jadi, sistem hukum adalah suatu kesatuan
hukum dari unsur hukum yang saling berhubungan dan bekerjasama sebagai
suatu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.
1

1
VJ keybot, Sistem Hukum Indonesia, dalam
http://VJkeybotHukumIndonesia.wordpress .com. access 30 September 2013.
CIRI-CIRI SYSTEM HUKUM INDONESIA
1. Ada unsur perintah , larangan, dan kebolehan
2. Ada sanksi yang tegas
3. Adanya perintah dan larangan
4. Perintah dan larangan harus ditaati 2

C. UNSUR-UNSUR SYSTEM HUKUM INDONESIA


Unsur-unsur hukum yang dimaksudkan adalah bahwa peraturan-peraturan hukum itu
meliputi:
1) Peraturan yang mengatur tingkah laku manusia dalam pergaulan hidup
bermasyarakat;
2) Peraturan yang ditetapkan oleh badan-badan resmi negara;
3) Peraturan yang bersifat memaksa;
4) Peraturan yang memiliki sanksi yang tegas.
Unsur-unsur hukum meliputi :
1. Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam bermasyarakat
2. Peraturan tersebut dibuat oleh badan yang berwenang
3. Peraturan itu secara umum bersifat memaksa
4. Sanksi dapat dikenakan bila melanggarnya sesuai dengan ketentuan atau
perundang-undangan yang berlaku.

Maksud dari uraian unsur-unsur hukum di atas adalah bahwa hukum itu berisikan
peraturan dalam kehidupan bermasyarakat, hukum itu diadakan oleh badan yang
berwenang yakni badan legislatif dengan persetujuan badan eksekutif begitu pula
sebaliknya, secara umum hukum itu bersifat memaksa yakni hukum itu tegas bila
dilanggar dapat dikenakan sanksi ataupun hukumna sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
 Ø System hukum islam
Sistem hukum Islam dalam ”Hukum Fikh” terdiri dari dua bidang hukum, yaitu :
1) Hukum rohaniah (ibadat),
Ialah cara-cara menjalankan upacara tentang kebaktian terhadap Allah (sholat, puasa,
zakat, menunaikan ibadah haji), yang pada dasarnya tidak dipelajari di fakultas
hukum. Tetapi di UNISI diatur dlm mata kuliah fiqh Ibadah.
2)  Hukum duniawi, terdiri dari :
a)  Muamalat
Yaitu tata tertib hukum dan peraturan mengenai hubungan antara manusia dalam
bidang jual-bei, sewa menyewa, perburuhan, hukum tanah, perikatan, hak milik, hak
kebendaan dan hubungan ekonomi pada umumnya.
b)  Nikah (Munakahah),
Yaitu perkawinan dalam arti membetuk sebuah keluarga yang tediri dari syarat-syarat
dan rukun-rukunnya, hak dan kewajiban, dasar-dasar perkawinan monogami dan
akibat-akibat hukum perkawinan.
c)  Jinayat
yaitu pidana yang meliputi ancaman hukuman terhadap hukum Allah dan tindak
pidana kejahatan.
Sistem hukum Islam menganut suatu keyakinan dan ajaran islam dengan keimanan
lahir batin secara individual.

2
Noeryz, System Hukum Indonesia ,dalam http://noeryz.blogspot.com, access 30
September 2013.
Negara-negara yang menganut sistem hukum Islam dalam bernegara melaksanakan
peraturan-peraturan hukumnya sesuai dengan rasa keadilan berdasarkan peraturan
perundangan yang bersumber dari Qur’an.

Dari uraian diatas tampak jelas bahwa di negara-negara penganut asas hukum Islam,
agama Islam berpengaruh sangat besar terhadap cara pembentukan negara maupun
cara bernegara dan bermasyarakat bagi warga negara dan penguasanya.
 Ø System hukum adat
Sistem hukum adat umumnya bersumber dari peraturan-peraturan hukum tidak
tertulis yang tumbuh dan berkembang serta dipertahankan berdasarkan kesadaran
hukum masyarakatnya.
• Sifat hukum adat adalah
-Tradisional dengan berpangkal pada kehendak nenek moyangnya.
-Berubah-ubah karena pengaruh kejadian dan keadaan sosial yang silih berganti.
- Karena sumbernya tidak tertulis, hukum adat tidak kaku dan mudah menyesuaikan
diri.
Sistem hukum adat di Indonesia dibagi dalam tiga kelompok, yaitu :
1)Hukum adat mengenai tata negara,
Yaitu tatanan yang mengatur susunan dan ketertiban dalam persekutuan-persekutuan
hukum, serta susunan dan lingkungan kerja alat-alat perlengkapan, jabatan-jabatan,
dan penjabatnya.
2) Hukum adat mengenai warga (hukum warga)
- Hukum pertalian sanak (kekerabatan)
-Hukum tanah
-Hukum perutangan
3) Hukum adat mengenai delik (hukum pidana)
Yang berperan dalam menjalankan sistem hukum adat adalah pemuka adat (pengetua-
pengetua adat), karena ia adalah pimpinan yang disegani oleh masyarakat
 Ø System hukum barat
1.Hukum Barat mengenal “zakelijke rechten” dan “persoonlijke rechten”.
“Zakelijke rechten” adalah hak atas benda yang bersifat “zakelijk” artinya berlaku
terhadap tiap orang. Jadi merupakan hak mutlak atau absolut. “Persoonlijke rechten”
adalah hak atas sesuatu obyek (benda) yang hanya berlaku terhadap sesuatu orang
lain tertentu, jadi merupakan hak relatif.
2.Hukum Barat mengenal perbedaan antara hukum publik dengan hukum privat.
Hukum adat tidak mengenal perbedaan ini. Kalau toh mau mengadakan pemisahan
antara hukum adat yang bersifat public
3.Hukum Barat membedakan pelanggaran-pelanggaran hukum dalam dua golongan.
Yaitu pelanggaran yang bersifat pidana dan harus diperiksa oleh hakim pidana, dan
pelanggaran-pelanggaran yang hanya mempunyai akibat dalam lapangan perdata saja
serta yang diadili oleh hakim Perdata. Perbedaan-perbedaan fundamental dalam
sistem ini, pada hakikatnya disebabkan karena:
1.Corak serta sifat yang berlainan antara hukum adat dan hukum Barat.
2. Pandangan hidup yang mendukung (“Volksgeist menurut Von Savigny) kedua
macam hukum itu juga jauh berlainan.
a. Sistem Hukum Barat
 Menjunjung tinggi nilai kondifikasi
 Memuat peraturan yang kasuistis artinya merinci
 Hakim terikat penetapan dari kodifikasi.
 Mengenal benda kebendaan, yaitu hak-hak yang berlaku terhadap setiap orang
dan hak- hak perorangan yaitu hak-hak atas suatu objek yang hanya berlaku
terhadap seseorang tertentu saja.
 Terdapat pembagian hukum dalam hukum privat dan hukum publik.
 ikenal perbedaan benda dalam benda tetap dan benda bergerak
 Perlu adanya sanski sebagai jaminan terlaksananya penertipan.
 Ø System hukum nasional
TATA HUKUM INDONESIA
Pada dasarnya tata hukum sama dengan sistem hukum suatu cara atau sistem dan
susunan yang membentuk keberlakukan suatu hukum disuatu wilayah tertentu dan
pada waktu tertentu.
Tata hukum suatu negara (ius constitutum = hukum positif) adalah tata hukum yang
diterapkan atau disahkan oleh negara itu. Dalam kaitannya di Indonesia, yang ditata
itu adalah hukum positif yang berlaku di Indonesia.
Hukum yang sedang berlaku artinya apabila ketentuan-ketentuan hukum itu dilanggar
maka bagi si pelanggar akan dikenakan sanksi yang datangnya dari badan atau
lembaga berwenang.
Dengan demikian dapat disimpulkan tata hukum Indonesia adalah hukum (peraturan-
peraturan hukum) yang sekarang berlaku di Indonesia Dengan kata lain Tata Hukum
Indonesia itu menata, menyusun, mengatur tertib kehidupan masyarakat Indonesia.
Tata Hukum Indonesia diterapkan oleh masyarakat hukum Indonesia (Negara
Republik Indonesia).3

DARTAR PUSTAKA

3
Ibid.
Noeryz, System Hukum Indonesia , dalam http://Noeryz.blogspot.com.

VJ keybot, Sistem Hukum Indonesia, dalam


http://VJkeybotHukumIndonesia.wordpress .com.

Anda mungkin juga menyukai