NIM : 201310110311050
Kelas :A
Tugas :2
1. ZAMAN HINDU
2. ZAMAN SRIWIJAYA
Kerajaan Sriwijaya berpusat di Palembang, kerajaan ini hidup di Abad VII s.d.
Abad XIII. Keberadaan Kerajaan Sriwijaya diketahui dari Prasasti – prasasti,
seperti:12
1
Vj keybot, Sejarah Hukum Indonesia, dalam http://wordpress.com, access 29
September 2013.
2
1
1) Prasasti Raja Sanjaya (732M) yang isinya menceritakan tentang Agama yang
dianut masyarakat pada masa itu, kegiatan perekonomian pada masa itu, dan
kegiatan pertambangan rakyat pada masa itu.
2) Prasasti Raja Dewasimha (760M) yang isinya menceritakan tentang Agama
dan Kekaryaan masyarakat kerajaan Sriwijaya pada masa itu.
3) Prasasti Raja Tulodong (784M) yang isinya menceritakan tentang masalah-
masalah pertanahan dan Pengairan.
4) Prasasti Bulai dari Rakai Garung (860M) yang isinya menceritakan tentang
Perkara Perdata.
Selama kekuasaan Hayam Wuruk dan Gajah Mada dalam syair “Negara
Kertagama” terlihat peraturan hukum tentang:
ZAMAN ISLAM
Pada akhir abad XII, Islam masuk ke Indonesia dari daerah Aceh (Kesultanan
Perlak, Samudra Pasai, Aceh Darussalam).
Sehingga hingga saat ini Aceh terkenal dengan istilah SERAMBI MEKAH,
karena dari Aceh inilah ajaran agama Islam disalurkan dari Mekah ke Indonesia.
32
Ibid.
2
Dari empat Mazhab yang dikenal dalam Islam (Mazhab Syafei, Hambali, Maliki
dan Suni), Hukum yang berlaku adalah Hukum Islam berdasarkan ajaran Imam
Syafei, dan Hukum Adat yang berlaku adalah hukum adat yang bersendikan pada
Hukum Islam.Pada masa ini Kerajaan Aceh telah memiliki mata uang, angkatan
darat yang diperkuat pasukan Gajah dan angkatan laut yang dilengkapi bedil &
meriam. Ada juga tentara wanita. Dan untuk memperkuat angkatan perangnya,
maka Kerajaan ini memiliki pabrik senjata sendiri.
Indonesia pada masa ini telah pula melakukan hubungan diplomatik dengan
menerima dan melayani duta negara asing. Di bidang ekonomi ada industri kecil,
kerajinan, pertambangan, bea-cukai.
Pada masa ini Ilmu pengetahuan & agama Islam berkembang pesat. Pada masa ini
pula Hak wanita & pria sama dalam rumah tangga, harta, perdagangan serta olah
raga.Dikenal pula adanya Kitab Hukum Acara Pidana atau Perdata yang dikenal
dengan Kitab “Safinatul Hukkam fi Takhlisul Khassam” (artinya: Bahtera bagi
semua hakim dalam menyelesaikan orang-orang yang berperkara). Terdiri dari:
3. Zaman Mataram II
Pada masa ini Sultan yang berpengaruh adalah Mas Rangsang yang bergelar
Panembahan Agung Senopati Ing Alogo Ngabdurahman (Sultan Agung). Sultan
juga merubah tahun Cakra menjadi Tarikh Islam Jawa & Sistem Peradilan
Serambi.
43
Ibid.
4
Ibid.
3
4. Zaman Cirebon & Banten
Pada masa ini dikenal Sistem Peradilan yang lebih baik daripada kerajaan-
kerajaan sebelumnya. Yaitu dengan adanya tiga peradilan dengan tugas dan
tanggungjawab yang berbeda. Adapun ketiga peradilan tersebut adalah:
Pada masa kolonial Hukum Adat dibiarkan seperti sediakala. Hukum yg dipakai
dlm pelaksanaan peradilan kejahatan dipakai acuannya adalah Hukum Adat
setempat, apabila di pandang baik. Dasar berlakunya Hukum Adat bagi gol.
Pribumi & Timur Asing adalah Pasal 11 AB. Hukum Adat pernah hendak di
29 September 2013.
4
unifikasi karena ada Asas Konkordansi, tetapi akhirnya yang terjadi tetap
dualisme atau pluralisme hukum.
Teori Receptio in Complexu (van den Berg) : “Hukum suatu golongan masyarakat
itu merupakan resepsi / penerimaan secara bulat dari agama yang dianut oleh
golongan tersebut.”
DAFTAR PUSTAKA
Danny farilhkm204 ,Sejarah Hukum Adat, dalam http://esaunggul.ac.id.
6
Ibid.
5
Vj keybot, Sejarah Hukum Indonesia, dalam http://wordpress.com.