Anda di halaman 1dari 4

Sejarah Tata Hukum dan Politik Hukum Masa Prapenjajahan

Tata Hukum dan Politik Hukum Masa Prapenjajahan

Bangsa Indonesia sebelum dijajah oleh Belanda, sudah memiliki tata hukum
sendiri, sebagaimana dikemukakan oleh E. Utrecht: Memanglah, ketika orang Belanda
datamg disini maka di Indonesia telah ada suatu tatahukum (rechtsorde) sendiri, jaitu
tatahukum asli, jang memang berlainan dari pada tatahukum Belanda. Keadaan tata
hukum Indonesia pada masa prapenjajahan berkaitan erat dengan situasi dan kondisi
bangsa Indonesia pada masa itu. Indonesia, saat itu masih bernama Nusantara, berupa
kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja, ratu, sultan, atau pimpinan masyarakat adat
setempat. Pemerintahannya bersifat monarki dan aristokrasi yang terdiri dari para
bangsawan atau feodalis (feudalist). Dengan demikian, masyarakat yang berdiam di pusat
kerajaan dipimpin oleh raja yang bercengkerama di istana atau keraton. Raja sebagai
pimpinan kerajaan mengembangkan bahasa dan peraturan yang berisikan perintah raja
dan tatanan perilaku bagi warganya.
Sementara itu, ada pula masyarakat yang berdiam di desa-desa di daerah
pedalaman yang letaknya jauh dari pusat kerajaan. Mereka membentuk kelompok-
kelompok sosial. Kelompok sosial tersebut tumbuh dan berkembang sesuai dengan
kebutuhan. Mereka berorganisasi dan menciptakan perangkat-perangkat untuk mengatur
hubungan antarsesama anggota atau warga, seperti bahasa dan pranata berupa norma atau
peraturan untuk mengatur perilaku serta lembaga yang mengelolanya.
Kedua ikatan tersebut, membentuk pranata atau norma hukum yang disebut
Hukum Adat. Hukum Adat merupakan hukum asli dari bangsa Indonesia yang bercorak
atau bersifat pluralistic. Di Indonesia terdapat beraneka ragam suu-suku bangsa yang
tersebar di seluruh kepulauan. Begitu pun Hukum Adatnya.
Pada masa prapenjajahan, selain berlaku Hukum Adat, berlaku pula hukum Islam
bersamaan dengan masuknya agama Islam ke Nusantara, yaitu pada abad pertama
Hijriyah atau abad ke-7 atau ke-8 M. Pemeluk agama Islam pertama di Peureulak, Aceh
Timur. Sedangkan, kerajaan Islam pertama di Samudera Pasei, Aceh Utara. Hukum Islam
berlaku bagi setiap pemeluknya karena hukum Islam atau syariat Islam mengikat bagi
setiap pemeuknya untuk mematuhinya1.

Daftar pustaka
Dr. Wahyu Sasongko, S.H., M.Hum. Sejarah Tata Hukum Indonesia, (Bandar Lampung:
PKKPUU Fakultas Hukum Universitas Lampung, 2014)

1
Dr. Wahyu Sasongko, S.H., M.Hum. 2014. Sejarah Tata Hukum Indonesia. Hal 22
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah tata hukum Indonesia, tidak terlepas dari sejarah perkembangan
bangsa Indonesia dari masa ke masa. Dalam setiap sudut kehidupan ini pasti
berkaitan dengan yang namanya hukum, dimana hukum merupakan sebuah sistem
yang dibuat oleh manusia untuk membatasi tingkah laku manusia agar dapat bisa
terkontrol. Hukum juga merupakan alat yang dapat digunakan untuk menegakan
dan mencari keadilan. Oleh karena itu setiap masyarakat berhak untuk
memperoleh pembelaan di depan hukum sehingga bisa diartikan hukum
merupakan ketentuan atau peraturan tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur
kehidupan masyarakat dan menyediakan sanksi bagi yang melanggarnya.
Sejarah hukum juga merupakan bagian dari sejarah umum. Karena salah
satu kegunaan sejarah hukum adalah untuk mengungkapkan fakta-fakta hukum
tentang masa lampau dalam kaitannya dengan masa kini.
Poin-poin PPT
 Bangsa Indonesia sebelum dijajah oleh Belanda, sudah memiliki tata hukum
 Keadaan tata hukum Indonesia pada masa prapenjajahan berkaitan erat dengan situasi
dan kondisi bangsa Indonesia masa itu. Saat itu Indonesia masih bernama Nusantara,
berupa kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja, ratu, sultan, atau pimpinan masyarakat
adat setempat
 Pemerintahannya bersifat monarki dan aristokrasi yang terdiri dari para bangsawan atau
feodalis (feudalist)
 Terdapat 2 bagian masyarakat, (1) masyarakat yang berdiam di pusat kerjaan. (2)
masyarakat yang berdiam di desa-desa di daerah pedalaman. Mereka membentuk
kelompok-kelompok sosial. Kedua bagian masyarakat ini melakukan hal yang sama,
yaitu membentuk pranata atau norma hukum yang disebut Hukum Adat
 Pada masa prapenjajahan, selain berlaku Hukum Adat, berlaku pula hukum Islam
bersamaan dengan masuknya agama Islam ke Nusantara, yaitu pada abad pertama
Hijriyah atau abad ke-7 atau ke-8 M.

Anda mungkin juga menyukai