Anda di halaman 1dari 39

Rangkuman Modul

SKOM4439/Hukum Media Massa

1. Konsep Dasar Hukum


Dalam bahasa Inggris, hukum disebut law, bahasa Latinnya ius, bahasa Belandanya recht, dalam bahasa
Perancis disebut droit. Perbedaannya antara berbagai bahasa di dunia ini hanyalah dalam penyebutannya saja
berdasarkan pada dialek dan bahasa di negara-negara tersebut. Adapun artinya tidak mengalami perbedaan yang
signifikan bahkan cenderung memiliki kesamaan arti, yakni merupakan sekumpulan preskripsi mengenai apa
yang seharusnya dilakukan dalam mencari keadilan.
Fungsi hukum, pertama adalah untuk membentuk masyarakat yang hendak dicapai sesuai dengan tujuan
kehidupan bernegara. Kedua, fungsi integratif, sebagai pembina kesatuan bangsa. Ketiga, fungsi stabilitatif,
sebagai pemelihara termasuk menjaga keselarasan, keserasian, dan keseimbangan dalam kehidupan bernegara
dan bermasyarakat. Keempat, fungsi perfektif, sebagai penyempurna baik terhadap sikap tindak administrasi
negara maupun sikap tindak warga apabila terjadi pertentangan dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat.
Kelima, korektif, sebagai pengoreksi atas sikap tindak-baik administrasi negara maupun warga, apabila terjadi
pertentangan hak dan kewajiban untuk mendapatkan keadilan.
Fungi peraturan perundang-undangan adalah instrumen untuk mengatur agar tercipta ketertiban
masyarakat dan tidak terjadi penyimpangan hak dan kewajiban antar anggota masyarakat. Karena dalam
peraturan perundang-undangan tersebut terdapat saki bagi yang melanggarnya dan ditegakkan oleh aparatur
hukum, akibatnya peraturan tersebut dapat dipatuhi oleh seluruh masyarakat.
Latihan
1. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan konsep hukum itu?
Jawab:
Dalam bahasa Inggris, hukum disebut law, bahasa Latinnya ius, bahasa Belandanya recht, dalam bahasa
Perancis disebut droit. Perbedaannya antara berbagai bahasa di dunia ini hanyalah dalam penyebutannya saja
berdasarkan pada dialek dan bahasa di negara-negara tersebut. Adapun artinya tidak mengalami perbedaan
yang signifikan bahkan cenderung memiliki kesamaan arti, yakni merupakan sekumpulan preskripsi
mengenai apa yang seharusnya dilakukan dalam mencari keadilan.
Sesungguhnya tidak ada definisi hukum yang tunggal. Seperti dikatakan oleh Van Apeldoom adalah sulit
untuk merumuskan sebuah definisi hukum yang lengkap karena luasnya hubungan-hubungan hukum yang
diatur oleh hukum itu. Van Apeldoom tidak memberi definisi hukum, akan tetapi memberikan tori tentang
tujuan hukum, yaitu menciptakan masyarakat yang adil dan damai (Bachsan Mustofa, 2003).
2. Sebutkanlah definisi hukum menurut beberapa ahli!
Jawab:
Berikut diuraikan sejumlah pendapat para ahli tentang pengertian hukum. Menurut John Austin dalam
bukunya Province of Jurisprudence Determined mengartikan hukum adalah "A rule laid down for the
guidance of an intelligent being by an intelligent being having power over him." (Aturan yang ditetapkan
untuk mengarahkan makhluk yang cerdas guna memiliki kekuasaan atas dirinya). "A body of rules fixed and
enforced by a sovereign political authority." (Seperangkat peraturan yang tetap dan ditegakkan oleh
otoritaspolitik yang berdaulat).
Menurut Sosiolog Max Weber, "Law...exist if it is externally guaranteed by the probability of coercion
(physical or psychological) to bring about conformity or avenge violation and is applied by a staff of people
holding themselves specially ready for that purpose." (Hukum ….. sesuatu diakui jika dijamin oleh pihak
eksternal dengan kemungkinan menggunakan paksaan (baik fisik atau psikologis) untuk memberikan
kesesuaian atau pembalasan atas suatu pelanggaran dan diterapkan oleh lembaga yang memiliki aparatus
hukum yang diciptakan secara khusus untuk mencapai tujuan itu).
Adapun menurut Soedikno Mertokusumo (1986:11-12) hukum adalah keseluruhan kumpulan peraturan-
peraturan atau kaidah-kaidah dalam suatu kehidupan bersama, keseluruhan peraturan tingkah laku yang
berlaku dalam suatu kehidupan bersama yang dapat dipaksakan pelaksanaannya dengan sanksi. Sedangkan
menurut Mochtar Kusumaatmadja, hukum adalah keseluruhan asas dan kaidah yang mengatur pergaulan
hidup manusia dalam masyarakat juga meliputi lembaga (institusi) dan proses yang mewujudkan kaidah
tersebut dalam masyarakat.
3. Jelaskan apa fungsi-fungsi hukum itu!
Jawab:
Fungi hukum, pertama adalah untuk membentuk masyarakat yang hendak dicapai sesuai dengan tujuan
kehidupan bernegara. Kedua, fungsi integratif, sebagai pembina kesatuan bangsa. Ketiga, fungsi stabilitatif,
sebagai pemelihara termasuk menjaga keselarasan, keserasian, dan keseimbangan dalam kehidupan
bernegara dan bermasyarakat. Keempat, fungi perfektif, sebagai penyempurna baik terhadap sikap tindak
administrasi negara maupun sikap tindak warga apabila terjadi pertentangan dalam kehidupan bernegara dan
bermasyarakat. Kelima, korektif, sebagai pengoreksi atas sikap tindak-baik administrasi negara maupun
warga, apabila terjadi pertentangan hak dan kewajiban untuk mendapatkan keadilan.
4. Jelaskan pengertian undang-undang dan fungsinya?
Jawab:
Hukum terejawantahkan dalam bentuk peraturan perundang-undangan yang tertulis dibuat oleh otoritas
pembuat undang-undang. Pada umumnya undang-undang dibuat lembaga legislatif dan dilaksanakan oleh
eksekutif.
Adapun fungi perundang-undangan adalah sebagai instrumen untuk mengatur agar tercipta ketertiban
masyarakat dan tidak terjadi penyimpangan hak dan kewajiban antar anggota masyarakat. Karena dalam
peraturan perundang-undangan tersebut terdapat sanksi bagi yang melanggarnya dan ditegakkan oleh
aparatur hukum, akibatnya peraturan tersebut dapat dipatuhi oleh seluruh masyarakat.
Fungi peraturan perundang-undangan lebih las dinyatakan oleh Bagir Manan, 1997 dalam Hamzah Halim,
2013: 60-64 dibagi dalam dua fungsi, internal dan eksternal yang diuraikan sebagai berikut: 1. Fungi Internal
merupakan fungsi sebagai subsistem hukum (hukum perundang-undangan) terhadap sistem kaidah hukum
umumnya, yaitu untuk fungsi, penciptaan hukum (rechts chepping), fungsi pembaruan hukum, fungi
integrasi, dan fungsi kepastian hukum. 2. Fungi Eksternal, yaitu sebagai ketentuan peraturan perundang-
undangan dengan lingkungan tempatnya berlaku. Fungi ini dapat disebut fungsi sosial hukum, dengan
demikian berlaku juga terhadap hukum kebiasaan dan hukum adat serta yurisprudensi.
5. Jelaskanlah maksud hierarki peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia!
Jawab:
Hierarki sendiri artinya susunan atau tingkatan peraturan perundang-undangan yang berjenjang dimulai dari
peraturan tertinggi berupa norma dasar (UUD) hingga produk peraturan terendah, yaitu peraturan daerah
(Perda). Masing-masing merupakan peraturan hukum yang harus dijadikan acuan dalam membuat kebijakan
hukum, di mana peraturan yang lebih tinggi mendasari peraturan di bawahnya atau sebaliknya peraturan di
bawah tidak boleh bertentangan dengan peraturan di atasnya.
Tes formatif
1) Dalam mendefinisikan arti hukum tidak ada definisi tentang hukum yang tunggal karena....
A. luasnya hubungan-hubungan hukum yang diatur oleh hukum.
B. sempitnya hubungan hukum yang diatur oleh hukum
C. hukum mengatur hal-hal yang luas
D. tergantung sudut pandang dalam melihat definisi hukum
2) Untuk mencerminkan fungi hukum adalah mencapai keadilan di lambangkan dengan mitologi Yunani,
yaitu….
A. Dewi Theris
B. Dewi Themis
C. Dewi Themus
D. Dewi Theramis
3) Hukum berfungsi sebagai pemelihara termasuk menjaga keselarasan, keserasian, dan keseimbangan dalam
kehidupan bernegara dan bermasyarakat disebut juga fungsi…
A. perfektif
B. integratif
C. stabilitatif
D. direktif
4) Fungi perundang-undangan dalam kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara adalah....
A. inklusif dan eksklusif
B. internal dan eksternal
C. parsial dan imparsial
D. eksekutif dan legislatif
5) Berikut ini adalah jenis-jenis peraturan di tingkat pusat, kecuali...
A. Undang-undang
B. Peraturan Presiden
C. Peraturan Menteri
D. Peraturan Gubernur
6) Hierarki peraturan perundang-undangan paling rendah yang berlaku di Indonesia adalah...
A. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
B. Peraturan Pemerintah
C. Peraturan Desa
D. Peraturan Daerah
7) Undang-undang yang mengatur tentang hierarki peraturan perundang-undangan terdapat dalam...
A. UU No. 12 Tahun 2012
B. UU No. 11 Tahun 2011
C. UU No. 12 Tahun 2011
D. UU No. 13 Tahun 2011

2. Subjek Hukum, Objek Hukum, dan Sumber Hukum


Subjek Hukum adalah segala sesuatu yang menurut hukum dapat menjadi pendukung (dapat memiliki)
hak dan kewajiban. Dalam hukum yang dapat dikategorikan sebagai Subjek Hukum adalah Manusia (Natuurlijk
persoon) dan Badan Hukum (Rechts persoon). Subjek hukum manusia (natuurlijk persoon) adalah setiap orang
yang mempunyai kedudukan yang sama selaku pendukung hak dan kewajiban. Subjek hukum badan hukum
(Rechts persoon) adalah suatu perkumpulan atau lembaga yang dibuat oleh hukum dan mempunyai tujuan
tertentu.
Objek Hukum adalah segala sesuatu yang bermanfaat bagi subjek hukum dan dapat menjadi objek
dalam suatu hubungan hukum. Objek Hukum berupa benda atau barang ataupun hak yang dapat dimiliki dan
bernilai ekonomis.
Sumber-sumber hukum merupakan rujukan asal-usul materi hukum yang akan dijadikan sebagai dasar
bagi penciptaan norma-norma hukum tertulis dalam bentuk peraturan perundang-undangan. Sumber hukum
dapat dibedakan menjadi dua, tertulis dan tidak tertulis. Bisa juga sumber hukum dalam hukum dikenal dalam
arti sejarah, dalam arti sosiologis dan dalam arti formal. Sumber hukum dalam arti formil dapat berupa: undang-
undang, kebiasaan, traktat atau konvensi (perjanjian antarnegara), yurisprudensi (putusan hakim dalam kasus-
kasus sebelumnya), pendapat ahli hukum atau doktrin, dan perjanjian (ikatan antara dua pihak dalam suatu
urusan tertentu).

Latihan
1. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan subjek hukum itu?
Jawab:
Subjek Hukum adalah segala sesuatu yang menurut hukum dapat menjadi pendukung (dapat memiliki) hak
dan kewajiban. Dalam hukum yang dapat dikategorikan sebagai Subjek Hukum adalah Manusia (Natuurlijk
persoon) dan Badan Hukum (Rechts person).
2. Sebutkanlah dua kategori subjek hukum itu!
Jawab:
Subjek hukum manusia (natuurlijk person) adalah setiap orang yang mempunyai kedudukan yang sama
selaku pendukung hak dan kewajiban. Subjek hukum badan hukum (Rechts person) adalah suatu
perkumpulan atau lembaga yang dibuat oleh hukum dan mempunyai tujuan tertentu.
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan objek hukum itu?
Jawab:
Objek Hukum adalah segala sesuatu yang bermanfaat bagi subjek hukum dan dapat menjadi objek dalam
suatu hubungan hukum. Objek Hukum berupa benda atau barang ataupun hak yang dapat dimiliki dan
bernilai ekonomis.
4. Berikanlah contoh apa yang dimaksud dengan objek hukum itu?
Jawab:
Contoh obyek hukum berupa benda berwujud yaitu uang, logam mulia, dan perhiasan. Contoh obyek hukum
berupa benda tidak berwujud seperti saham dan obligasi. Contoh obyek hukum berupa benda bergerak
adalah kendaraan. Contoh obyek hukum berupa benda tidak bergerak adalah rumah, tanah dan bangunan
lainnya.
5. Jelaskanlah apa maksud sumber hukum itu?
Jawab:
Sumber-sumber hukum merupakan rujukan asal-usul materi hukum yang akan dijadikan sebagai dasar bagi
penciptaan norma-norma hukum tertulis dalam bentuk peraturan perundang-undangan.
6. Sebutkanlah sumber-sumber hukum itu?
Jawab:
Sumber hukum dapat dibedakan menjadi dua, tertulis dan tidak tertulis. Bisa juga sumber hukum dalam
hukum dikenal dalam arti sejarah, dalam arti sosiologis dan dalam arti formal. Sumber hukum dalam arti
formil dapat berupa: undang-undang, kebiasaan, traktat atau konvensi (perjanjian antarnegara), yurisprudensi
(putusan hakim dalam kasus-kasus sebelumnya), pendapat ahli hukum atau doktrin, dan perjanjian (ikatan
antara dua pihak dalam suatu urusan tertentu).
Tes formatif
1. Segala sesuatu yang dapat menjadi pendukung hak dan kewajiban disebut...
A. objek hukum
B. subjek hukum
C. hukum objektif
D. hukum subjektif
2. Di bawah ini termasuk kualifikasi subjek hukum orang yang tidak dapat melakukan perbuatan hukum,
kecuali...
A. anak di bawah umur
B. belum kawin
C. sakit ingatan
D. pembunuh
3. Subjek hukum berupa benda atau tergolong dalam benda privat, kecuali...
A. Perseroan Terbatas
B. Negara
C. Koperasi
D. Yayasan
4. Segala sesuatu yang bermanfaat bagi subjek hukum dalam suatu hubungan hukum disebut...
A. Badan hukum
B. Orang
C. Objek hukum
D. Pemerintah
5. Pandangan hidup yang menjadi dasar cita-cita ketika menuangkan hasrat dalam suatu peraturan perundang-
undangan disebut sumber hukum dalam arti apa?
A. Sumber hukum sosiologis
B. Sumber hukum sejarah
C. Sumber hukum formal
D. Sumber hukum filosofis
6. Peraturan pejabat berwenang yang bersifat menetapkan suatu kebijakan hukum pejabat administrasi negara
disebut …
A. regeling
B. beschikking
C. burgelijk wetboeknobagnisgi
D. rechtssidee
7. Seseorang terikat oleh suatu perjanjian antar pihak dalam suatu peristiwa hukum sehingga perjanjian sebagai
salah satu sumber hukum. Hal ini disebabkan karena adanya asas ...
A. Pacta Sunservanda
B. Pacta Warsawa
C. Doktrin
D. Yurisprudensi

3. Asas-asas Hukum dan Asas Hukum sebagai Pedoman dalam Hukum


Asas hukum merupakan persamaan dari kata dalam bahasa Inggris Principle atau dalam bahasa Belanda
Beginsel. Ada pula kata lain dalam bahasa Inggris yang lain Foundation (that on which something is Jounded).
Dari kata dasar tersebut principle dapat diartikan: Pertama, an accepted or professed rule of action or conduct,
or basic law, axiom or doctrine (aturan diterima atau mengaku tindakan atau perilaku atau hukum dasar,
aksioma atau doktrin. Kedua, underlying philosophy (filosofi yang mendasari). Ketiga, essentials (sesuatu yang
sangat penting). Terdapat beberapa pembagian asas-asas hukum menurut para ahli, antara lain: Pertama, asas
hukum objektif yang bersifat moral. Prinsip-prinsip itu telah ada pada zaman pemikir zaman klasik dan abad
pertengahan. Kedua, asas hukum objektif yang bersifat rasional, yaitu prinsip-prinsip yang termasuk pengertian
hukum dan aturan hidup bersama yang bersifat rasional. Prinsip ini juga telah diterima sejak dahulu, tetapi baru
diungkapkan secara nyata sejak dimulainya zaman modern, yakni sejak timbulnya negara-negara nasional dan
hukum yang dibuat oleh kaum yuris secara profesional. Ketiga, asas-asas hukum subjektif yang bersifat moral
maupun rasional.
Fungsi asas hukum sekalipun bukan norma hukum, namun merupakan dasar atau inti atau pokok dalam
hal penegakan hukum. Asas ini dijadikan sebagai patokan dan nilai dasar yang dianut dalam sistem hukum.
Terdapat beberapa asas hukum antara lain: Asas Legalitas (Nullum Delictum), Asas setiap orang
dianggap mengetahui hukum (Eidereen Wordt Geacht De Wette Kennen), Asas Lex Superior Derogat Legi
Inferiori, Asas Lex Specialist Derogat Legi Generale, Asas Lex Posteriori Derogat Legi Priori, Asas Summum
lus Summa Iniuria, Asas lus Curia Novit, Asas Presumption of Innosence (praduga tak bersalah), dan Asas Res
Judicata Proveri Tate Habetur.
Latihan
1) Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan asas hukum itu secara umum?
Jawab:
Asas hukum merupakan persamaan dari kata dalam bahasa Inggris Principle atau dalam bahasa Belanda
Beginsel. Ada pula kata lain dalam bahasa Inggris yang lain Foundation (that on which something is
founded). Dari kata dasar tersebut principle dapat diartikan: Pertama, an accepted or professed rule of action
or conduct, or basic law, axiom or doctrine (aturan diterima atau mengaku tindakan atau perilaku atau
hukum dasar, aksioma atau doktrin. Kedua, underlying philosophy (filosofi yang mendasari). Ketiga,
essentials (sesuatu yang sangat penting).
Terdapat beberapa pembagian asas-asas hukum menurut para ahli, antara lain: Pertama, asas hukum objektif
yang bersifat moral. Prinsip-prinsip itu telah ada pada zaman pemikir zaman klasik dan abad pertengahan.
Kedua, asas hukum objektif yang bersifat rasional, yaitu prinsip-prinsip yang termasuk pengertian hukum
dan aturan hidup bersama yang bersifat rasional. Prinsip ini juga telah diterima sejak dahulu, tetapi baru
diungkapkan secara nyata sejak dimulainya zaman modern, yakni sejak timbulnya negara-negara nasional
dan hukum yang dibuat oleh kaum yuris secara profesional. Ketiga, asas-asas hukum subjektif yang bersifat
moral maupun rasional.
2) Jelaskanlah asas hukum menurut Sudikno Mertokusumo?
Jawab:
Menurut Sudikno Mertokusumo (2001) asas hukum bukanlah peraturan hukum konkret, melainkan pikiran
dasar yang umum dan abstrak atau merupakan latar belakang peraturan konkret yang terdapat dalam dan di
belakang setiap sistem hukum yang terjelma dalam peraturan perundang-undangan dan putusan hakim yang
merupakan hukum positif dan dapat ditemukan dengan mencari sifat-sifat atau ciri-ciri yang umum dalam
peraturan konkret tersebut. Ini berarti menunjuk pada kesamaan-kesamaan yang konkret itu dengan
menjabarkan peraturan hukum konkret menjadi peraturan umum yang karena menjadi umum sifatnya tidak
dapat diterapkan secara langsung pada peristiwa konkret.
3) Jelaskan apakah fungsi dari asas hukum itu?
Jawab:
Fungsi asas hukum sekalipun bukan norma hukum, namun merupakan dasar atau inti atau pokok dalam hal
penegakan hukum. Asas ini dijadikan sebagai patokan dan nilai dasar yang dianut dalam sistem hukum.
4) Sebutkanlah pembagian asas-asas hukum menurut Theo Huijbers!
Jawab:
Asas hukum menurut Theo Huijbers ada tiga macam, yaitu: 1. Asas-asas hukum objektif yang bersifat moral.
Prinsip-prinsip itu telah ada pada zaman pemikir zaman klasik dan abad pertengahan. 2. Asas-asas hukum
objektif yang bersifat rasional, yaitu prinsip-prinsip yang termasuk pengertian hukum dan aturan hidup
bersama yang bersifat rasional. Prinsip ini juga telah diterima sejak dahulu, tetapi baru diungkapkan secara
nyata sejak dimulainya zaman modern, yakni sejak timbulnya negara-negara nasional dan hukum yang
dibuat oleh kaum yuris secara profesional. 3. Asas-asas hukum subjektif yang bersifat moral maupun
rasional, yakni hak-hak yang ada pada manusia dan yang menjadi titik tolak pembentukan hukum.
5) Jelaskanlah apa maksud asas legalitas (Nullum Delictum) itu?
Jawab:
Asas Legalitas (Nullum Delictum) menyatakan bahwa tidak akan dihukum seseorang jika tidak ada peraturan
sebelumnya yang menyatakan bahwa perbuatan tersebut sebagai pelanggaran atau kejahatan hukum (nullum
delictum nulla poena sine pravea lege poenali). Asas ini dikenal pula sebagai asas legalitas dalam hukum.
Asas ini menjamin bahwa tidak boleh seseorang dijatuhi hukuman secara semena-mena oleh sistem hukum
jika tidak terdapat peraturan hukum yang dilanggar.
6) Jelaskan apa maksud asas asas Lex Posteriori Derogat Legi Priori itu?
Jawab:
Asas Zer Superior Derogat Legi Inferiori menyatakan bahwa hukum yang tingpi lebih diutamakan
pelaksanaannya daripada hukum yang rendah, Misalnya, Undang-undang lebih diutamakan daripada
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu) atau Peraturan Pemerintah (PP), Keputusan
Presiden, begitu seterusnya.
Tes formatif
1. Asas hukum bukanlah norma konkret dari hukum akan tetapi asas hukum dapat berfungsi sebagai ....
A. sumber hukum
B. pedoman hukum
C. cita-cita hukum
D. pranata hukum
2. Asas hukum ini merupakan jantungnya ilmu hukum. Kita menyebutkan demikian karena merupakan
landasan yang paling luas bai lahirnya suatu peraturan hukum adalah pendapat dari ..
A. Dudu Duswara
B. Theo Huijbers
C. Bellafroid
D. Satjipto Rahardjo
3. Disebut asas apakah apabila suatu undang-undang telah dilembarnegarakan (diundangkan), maka undang-
undang itu dianggap telah diketahui oleh warga masyarakat?
A. Eidereen Wordt Geacht De Wette Kennen
B. lus Curia Novit
C. Res Judicata Proveri Tate Habetur
D. Summum lus Summa Iniuria
4. Disebut asas apakah jika seseorang tidak boleh disebut bersalah sebelum dibuktikan kesalahannya melalui
putusan hakim yang berkekuatan hukum tetap?
A. Legalitas
B. Presumption of Innosence
C. lus Curia Novit
D. Summum us Summa Iniuria
5. Disebut asas apakah, jika setiap putusan pengadilan/hakim adalah sah, kecuali dibatalkan oleh pengadilan
yang lebih tinggi?
A. Presumption of Innosence
B. Summum lus Summa Iniuria
C. Lex Specialist Derogat Legi Generale
D. Res Judicata Proveri Tate Habetur
6. Disebut asas apakah jika hukum yang tinggi lebih diutamakan pelaksanaannya daripada hukum yang rendah?
A. Lex Specialist Derogat Legi Generale
B. Lex Superior Derogat Legi Inferiori
C. Lex Posteriori Derogat Legi Priori
D. Lex Judicata Proveri Tate Habetur
7. Disebut asas apakah, jika peraturan yang baru didahulukan daripada peraturan yang lama?
A. Lex Posteriori Derogat Legi Priori
B. Lex Specialist Derogat Legi Generale
C. Lex Superior Derogat Legi Inferiori
D. Summum lus Summa Iniuria

4. Memahami Sistem Hukum


Sistem seperti gambar mozaik, yaitu gambar yang dipotong-potong menjadi bagian-bagian kecil untuk
kemudian dihubungkan kembali sehingga tampak untuk seperti gambar semula. Masing-masing bagian tidak
berdiri sendiri leas hubungannya dengan yang lain, tetapi kait mengait dengan bagian-bagian lainnya. Tap
bagian tidak mempunyai arti di luar kesatuan itu. Di dalam kesatuan itu tidak dikehendaki adanya konflik atau
kontradiksi. Kalau sampai terjadi konflik maka akan segera diselesaikan oleh dan di dalam sistem itu sendiri.
Adapun sistem hukum adalah kesatuan dari seluruh peraturan, pranata, dan praktiknya dalam suatu negara
tertentu. Sistem hukum adalah merupakan suatu perangkat operasional yang meliputi institusi, prosedur, dan
aturan hukum.
Adapun sistem hukum yang paling populer di dunia adalah sistem hukum Eropa Kontinental, Sistem
hukum Anglo Saxon, dan Sistem Hukum Islam.
Latihan
1. Jelaskanlah pengertian sistem itu!
Jawab:
Sistem adalah sekelompok bagian-bagian yang bekerja bersama-sama untuk melakukan suatu maksud
(Group of things or part working together in a regular relation). Maka secara umum sistem memiliki ciri
yang sangat luas dan bervariasi. Paling sistem memiliki ciri sebagai berikut:
a. Sistem itu bersifat terbuka atau pada umumnya bersifat terbuka. Suatu sistem dikatakan terbuka jika
berinteraksi dengan lingkungannya. Dan sebaliknya dikatakan tertutup jika mengisolasi diri dari pengaruh
apa pun.
b. Sistem terdiri dari dua atau lebih subsistem dan setiap subsistem terdiri dari lagi subsistem lebih kecil dan
begitu seterusnya.
c. Subsistem itu saling bergantung satu sama lain dan saling memerlukan.
d. Sistem mempunyai kemampuan untuk mengatur diri sendiri (self regulation).
e. Sistem mempunyai tujuan dan saran (H.R. Otje Salman dan Anthon F Susanto, 2009:85).
Maka itu sistem seperti gambar mozaik, yaitu gambar yang dipotong-potong menjadi bagian-bagian kecil
untuk kemudian dihubungkan kembali sehingga tampak untuk seperti gambar semula. Masing-masing
bagian tidak berdiri sendiri lepas hubungannya dengan yang lain, tetapi kait-mengait dengan bagian-bagian
lainnya. Tiap bagian tidak mempunyai arti di luar kesatuan itu. Di dalam kesatuan itu tidak dikehendaki
adanya konflik atau kontradiksi. Kalau sampai terjadi konflik maka akan segera diselesaikan oleh dan di
dalam sistem itu sendiri (Sudikno Mertokusumo, 1991:102-103).
2. Jelaskanlah pengertian sistem hukum itu!
Jawab:
Sistem hukum adalah kesatuan dari seluruh peraturan, pranata, dan praktiknya dalam suatu negara tertentu.
Sistem hukum menurut J.H Merryman (1995) adalah "legal system is an operating set of legal institution,
procedure, and rules" (sistem hukum merupakan suatu perangkat operasional yang meliputi institusi,
prosedur, dan aturan hukum) (Ade Maman Suherman, 2004: 10). Sistem hukum terbuka dapat dipengaruhi
dan memengaruhi sistem-sistem yang lain di luar hukum. Maka dalam sistem hukum terdapat persamaan dan
perbedaan. Ciri yang sama dijadikan sebagai pengklasifikasian sejumlah sistem ke dalam suatu keluarga
sistem hukum (parent legal system)
3. Identifikasikanlah perbedaan antara sistem hukum yang berlaku di dunia!
Menurut Shidarta perbedaan antara sistem hukum Eropa Kontinental (Civil Law) dan Anglo Saxon
(Common Law) adalah yaitu:

Dari Segi Continental (Civil Law) Anglo Saxon (Common Law)


Cara Pikir Abstrak, konseptual, Simetris Konkret, Kasuistis, Pragmatis
Pembagian Bidang Hukum hukum publik dan Privat Tidak
Pembagian sistem aturan mengutamakan unifikasi equity yang berkedudukan sejajar
pendekatan dalam penyelesaian Rule based court based
masalah
pola penalaran hukum Sistemik-problematik Problematik-Sistemik
Substansi UU Putusan Hakim
karakteristik perUU-an tidak berlaku asas preseden yangberlaku asas preseden yang
mengikat mengikat
pengembangan hukum hukum dikembangkan legislatif hukum dikembangkan oleh
Hakim
profesi kehakiman Hakim sebagai awal karier Hakim sebagai puncak karier
peran universitas universitas berperan dalam universitas kurang berperan
menciptakan doktrin hukum

Tes formatif
1) Sekelompok bagian-bagian yang bekerja bersara-sama untuk melakukan suatu maksud tertentu disebut...
A) kultur
B) struktur
C) sistem
D) sistematis
2) Merupakan suatu perangkat operasional yang meliputi institusi, prosedur dan aturan, terbuka dapat
dipengaruhi dan memengaruhi yang lain disebut...
A) sistem politik
B) sistem hukum
C) Sistem masyarakat
D) Sistem Sosial
3) Memberikan pengayoman kepada hak asasi manusia yang dirugikan orang lain dan juga kepada masyarakat
agar mereka dapat menikmati semua hak-hak, disebut...
A) perlindungan politik
B) perlindungan hukum
C) melindungi hukum
D) melindungi hak asasi manusia
4) Isi kodifikasi kitab Corpus Juris Civilis Justinian yang mendasari sistem hukum Eropa Kontinental terdiri
dari berapa bagian?
A) 4 bagian
B) 5 bagian
C) 3 bagian
D) 6 bagian
5) Salah satu ciri sistem hukum Anglo Saxon adalah...
A) mengutamakan hukum tertulis
B) mengutamakan hukum tidak tertulis
C) mengutamakan undang-undang
D) mengutamakan doktrin hukum

5. Struktur Hukum, Substansi Hukum, dan Budaya Hukum


Dalam perspektif hukum cara bekerjanya sistem hukum berarti berkorelasinya erat dengan penegakan
hukum (law enforcment) di mana dalam penegakan hukum in terdapat sejumlah komponen yang terdiri dari
berbagai subsistem yang masing-masing saling mempengaruhi dan bergantung. Yakni antara struktur hukum
(structure), yang dimaksud adalah institusi hukum dan aparatur hukum (pengadilan, hakim, polisi, jaksa dan
advokad), substansi hukum (subtance) yang dimaksud adalah isi materi peraturan perundang-undangan yang
akan digunakan untuk alat penegakan hukum dan budaya hukum (culture) yang dimaksud adalah seperangkat
nilai, keyakinan, dan perilaku masyarakat dan aparat hukum yang sangat memengaruhi bekerja sama sistem
penegakan hukum.
Latihan
1. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan bekerja sama sistem hukum itu?
Jawab:
Dalam perspektif hukum cara bekerjanya sistem hukum berarti berkorelasinya erat dengan penegakan hukum
(law enforcment) di mana dalam penegakan hukum ini terdapat sejumlah komponen yang terdiri dari
berbagai subsistem yang masing-masing saling mempengaruhi dan bergantung, yakni antara struktur hukum
(structure), substansi hukum dan budaya hukum.
2. Identifikasikanlah perbedaan antara struktur hukum, substansi hukum, dan budaya hukum itu!
Jawab:
Struktur hukum adalah institusi-institusi penegak hukum (peradilan, kejaksaan, kepolisian dan advokad) dan
juga para penegak hukumnya yang akan bekerja menjalankan hukum dari imperatif institusi tersebut, yakni
para hakim, polisi, jaksa dan advokad.
Substansi hukum adalah aturan, norma, dan pola perilaku nyata manusia yang berada dalam sistem itu.
Dengan kata lain substansi hukum menyangkut tentang peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh para
legislator yang akan digunakan sebagai alat untuk penegakan hukum oleh struktur hukum.
Substansi hukum yang baik adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat secara demokratis dan
menghargai nilai-nilai yang hidup di dalam masyarakat (living law) sehingga peraturan perundang-undangan
itu mudah dilaksanakan, tidak multi tafsir dan dapat menjadi alat pemutus konflik dalam kehidupan sosial
masyarakat.
Budaya hukum (Culture) menurut Friedman (1984:5-6) adalah: "The third component of legal system, of
legal culture. By this we mean people's attitudes toward law and legal system their belief, in other word, is
the climinate of social thought and social force which determines how law is used, avoided, or abused"
3. Jelaskanlah apa dan siapa saja yang dimaksud dengan struktur, substansi dan budaya hukum itu?
Jawab:
Institusi hukum dan aparatur hukum (pengadilan, hakim, polisi, jaksa dan advokad). Substansi hukum
(subtance) yang dimaksud adalah isi materi peraturan perundang-undangan yang akan digunakan untuk alat
penegakan hukum. Budaya hukum (culture) yang dimaksud adalah seperangkat nilai, keyakinan, dan
perilaku masyarakat dan aparat hukum yang sangat memengaruhi bekerja sama sistem penegakan hukum.
Tes Formatif
1) Siapakah tokok pencetus tori sistem hukum dalam penegakan hukum itu?
A) Lawrence M. Friedman
B) M. Friedman Lawrence
C) Friedman M Laurance
D) M. L Friedman
2) Teori bekerjanya sistem hukum terdiri dari tiga komponen yang saling memengaruhi antara lain, kecuali ...
A) struktur
B) substansi
C) budaya
D) sistem
3) Apa saja yang dimaksudkan dengan substansi hukum itu? kecuali...
A) Norma
B) Peraturan
C) Perundangan
D) Hukum
4) Siapakah yang dimaksud dengan struktur hukum itu. Kecuali:
A) Polisi
B) Jaksa
C) Hakim
D) Rakyat
5) Berikut ini adalah termasuk budaya hukum menurut teori sistem hukum, Kecuali...
A) Perilaku
B) Sikap
C) Keyakinan
D) Kemauan

6. Pembidangan Hukum, Kejahatan, dan Pelanggaran Hukum


Dalam hukum dibedakan menurut bidangnya, dari aspek substansinya dibedakan antara hukum publik
dan hukum privat. Hukum publik yang di dalamnya mengatur tentang pelanggaran-pelanggaran dan kejahatan
terhadap kepentingan umum, perbuatan mana di ancam dengan hukuman yang merupakan suatu penderitaan
atau siksaan. Termasuk di dalam hukum publik adalah hukum tata negara, hukum administrasi negara dan
hukum publik internasional.
Hukum privat adalah hukum yang mengatur hubungan-hubungan antara individu-individu dalam
masyarakat dengan saluran tertentu. Hukum perdata disebut juga hukum privat atau hukum sipil. Sedangkan
aspek bentuknya dibedakan antara hukum tertulis dan tidak tertulis, dan dari aspek pelaksananya dibedakan
antara hukum material dan formal.
Kejahatan adalah perbuatan yang tidak hanya bertentangan dengan undang-undang tetapi juga
bertentangan dengan nilai moral, nilai agama dan rasa keadilan masyarakat, contohnya mencuri, membunuh,
berzina, memperkosa dan sebagainya. Maka kejahatan dikenal dengan istilah "Misdrijven".
Pelanggaran dalam hukum ialah perbuatan yang hanya dilarang oleh undang-undang, namun tidak
memberikan efek yang tidak berpengaruh secara langsung kepada orang lain. Itulah sebabnya pelanggaran
digolongkan sebagai "Overtiredingen".
Latihan
1) Jelaskanlah mengapa pembidangan dalam hukum itu?
Jawab:
Dalam hukum dibedakan menurut bidangnya, dari aspek substansinya dibedakan antara hukum publik dan
hukum privat. Hukum publik yang di dalamnya mengatur tentang pelanggaran-pelanggaran dan kejahatan
terhadap kepentingan umum, perbuatan mana di ancam dengan hukuman yang merupakan suatu penderitaan
atau siksaan. Termasuk di dalam hukum publik adalah hukum tata negara, hukum administrasi negara dan
hukum publik internasional.
2) Jelaskanlah perbedaan antara hukum publik dan privat itu!
Jawab:
Hukum privat adalah hukum yang mengatur hubungan-hubungan antara individu-individu dalam masyarakat
dengan saluran tertentu. Hukum perdata disebut juga hukum privat atau hukum sipil.
3) Identifikasikanlah perbedaan antra kejahatan dan pelanggaran hukum itu!
Jawab:
Kejahatan adalah perbuatan yang tidak hanya bertentangan dengan undang-undang tetapi juga bertentangan
dengan nilai moral, nilai agama dan rasa keadilan masyarakat, contohnya mencuri, membunuh, berzina,
memperkosa dan sebagainya. Maka kejahatan dikenal dengan istilah "Misdrijven". Pelanggaran dalam
hukum ialah perbuatan yang hanya dilarang oleh undang-undang, namun tidak memberikan efek yang tidak
berpengaruh secara langsung kepada orang lain. Itulah sebabnya pelanggaran digolongkan sebagai
"Overtiredingen"
Tes Formatif
1) Hukum dalam pembidangannya dibedakan antara hukum privat dan publik, pembidangan tersebut termasuk
dalam kategori komponen apa menurut tori sistem hukum?
A. Substansinya
B. Substitusinya
C. Sebabnya
D. Subsistemnya
2) Hukum privat yang berlaku di Indonesia dikenal dengan hukum Perdata, yang dibagi ke dalam beberapa
materi, kecuali...
A. Hukum Benda
B. Hukum Keluarga
C. Hukum Harta Kekayaan
D. Hukum Administrasi
3) Memberikan pengayoman kepada hak asasi manusia yang dirugikan orang lain dan kepada masyarakat agar
mereka dapat menikmati semua hak-hak, disebut...
A. Perlindungan Politik
B. Perlindungan Hukum
C. Melindungi Hukum
D. Melindungi hak asasi manusia
4) Dalam Hukum Islam juga diperkenalkan prinsip-prinsip keadilan sebagaimana termuat di dalam...
A. Al-Quran dan Al-Hadis
B. Al-Quran saja
C. Al-Hadis saja
D. Fatwa
5) Perbuatan pidana yang tidak memerlukan pengaduan karena memang secara objektif merupakan kejahatan
dengan sendirinya, disebut...
A. Delik Commissionis
B. Delik Commune
C. Delik Dolus
D. Delik Culpa

7. Media Massa, Fungsi Media Massa, dan Hukum Media Massa


Untuk memahami media massa perlu dijelaskan terlebih dahulu pengertian-pengertian yang terkait
dengan media massa, yaitu komunikasi massa, media massa itu sendiri, dan jurnalisme. Komunikasi massa
hanya bisa dilakukan melalui media massa, sementara jurnalisme adalah cara bagaimana informasi lewat media
dikelola. Media massa berfungsi sebagai sarana, forum, media atau wadah bagi komunikasi massa. Informasi
yang diproduksi dan disiarkan media dikelola oleh jurnalisme berdasarkan etika, kaidah, dan teknik tertentu.
Perkembangan media tergantung pada perkembangan masyarakatnya karena itu terdapat relasi yang
kuat antara masyarakat dan media. Melahirkan rumusan teoritik berupa sistem pers komunisme/otoritarian,
sistem pers kapitalis-liberalian, sistem pers marxis, dan sistem pers tanggung jawab sosial. Fungsi media massa
yaitu:
1) Media massa sebagai window on event and experience.
2) Media massa sebagai a mirror of event in society and the world, implying a faithful reflection.
3) Media massa sebagai filter atau gatekeeper.
4) Media massa sebagai guide;
5) Media massa sebagai forum untuk representasi informasi dan ide-ide.
6) Media masa sebagai interlocutor.
Hukum media massa adalah seperangkat konsep dan norma yang membicarakan aspek media massa
dalam hal pemanfaatannya dan penggunaannya sebagai bagian dari hak asasi manusia sehingga diperlukan
pengaturan agar media massa dapat menopang kehidupan manusia secara bertanggung jawab dengan
mengindahkan nilai etika dan moral.
Latihan
1) Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan pengertian media massa?
Jawab:
Merujuk UU No. 40 Tahun 1177 tentang pers untuk merujuk kata media massa dengan definisi "Lembaga
sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh,
memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan suara, gambar,
suara dan gambar serta data grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media
elektronik, dan segala jenis saluran media".
2) Jelaskanlah perbedaan antara komunikasi massa dan jurnalisme?
Jawab:
Komunikasi massa hanya bisa dilakukan melalui media massa, sementara jurnalisme adalah cara bagaimana
informasi lewat media dikelola. Media massa berfungsi sebagai sarana, forum, media atau wadah bagi
komunikasi massa. Informasi yang diproduksi dan disiarkan media dikelola oleh jurnalisme berdasarkan
etika, kaidah, dan teknik tertentu.
3) Jelaskan fungsi-fungsi media massa!
Jawab:
Fungsi media massa yaitu:
a. Media massa sebagai window on event and experience.
b. Media massa sebagai a mirror of event in society and the world, implying a faithful reflection.
c. Media massa sebagai filter atau gatekeeper.
d. Media massa sebagai guide;
e. Media massa sebagai forum untuk representasi informasi dan ide-ide.
f. Media masa sebagai interlocutor.
4) Perkembangan media tergantung pada perkembangan masyarakatnya karena itu menghasilkan teori-teori
yang terkait dengan media. Sebutkanlah teori-teori tersebut!
Jawab:
a. Teori Pers Otoritarian, menyatakan bahwa tugas pers adalah mendukung dan membantu politik
pemerintah. Tidak boleh ada kritik ke pemerintah. Di bawah kendali pemerintah.
b. Teori Pers Liberal, menyatakan bahwa tujuan pers sebagai watchdog pemerintah.
c. Teori Pers Komunis (Marxis), yang menyatakan bahwa pers merupakan bagian integral dari
pemerintahan/partai.
d. Teori Pers Tanggung Jawab Sosial, yang menyatakan pers sebagai wadah permusyawarahan.
5) Jelaskanlah perbedaan antara tori media massa liberal dan tanggung jawab sosial!
Jawab:
Perbedaannya adalah pada tujuan keberadaan pers dalam teori pers tanggung jawab sosial sebagai protes
terhadap fungsi pers di teori liberal, karena munculnya kemerosotan moral masyarakat setelah begitu
bebasnya pers.
6) Jelaskan pengertian hukum media massa itu!
Jawab:
Hukum media massa adalah seperangkat konsep dan norma yang membicarakan aspek media massa dalam
hal pemanfaatannya dan penggunaannya sebagai bagian dari hak asasi manusia sehingga diperlukan
pengaturan agar media massa dapat menopang kehidupan manusia secara bertanggung jawab dengan
mengindahkan nilai etika dan moral.
Tes Formatif
1) Komunikasi massa menghasilkan suatu produk berupa pesan-pesan komunikasi merupakan definisi komunikasi
massa menurut...
A. Gerbner dalam Komala (1967)
B. Mursito BM (2013)
C. Bitter dalam Komala (1999)
D. UU No. 40 Tahun 1999
2) Berikut ini adalah teori-teori media massa berkaitan dengan perkembangan masyarakat, kecuali...
A. sistem pers komunisme/otoritarian
B. sistem pers tanggung jawab sosial
C. sistem pers konservatif
D. sistem pers marxis
3) Fungsi media massa yang tidak hanya sekadar tempt berlalu lalangnya informasi, tetapi juga partner komunikasi
yang memungkinkan terjadinya komunikasi interaktif, disebut juga
A. gatekeeper
B. interlocutor
C. guide
D. filter
4) Berikut ini adalah pengertian media massa dalam arti luas, kecuali...
A. media elektronik
B. radio
C. televisi
D. koran
5) Hukum media massa adalah seperangkat konsep dan norma yang membicarakan aspek media massa dalam hal
pemanfaatannya dan penggunaannya sebagai bagian dari hak asasi manusia, disebut...
A. pengertian hukum media massa
B. pengertian hak asasi manusia
C. pengertian fungi media massa
D. pengertian media massa

8. Subjek Hukum Media Massa dan Objek Hukum Media Massa


Subjek hukum dalam arti orang (naturalijke persoon) dalam hukum media adalah para pengelola media
massa yang secara langsung terlibat memproduksi media massa baik cetak (koran, majalah, buletin, dan tabloid)
maupun media massa dalam arti elektronik maupun broadcasting (internet, radio, dan televisi).
Objek hukum media massa adalah isi media massa itu sendiri yang terdiri dari berbagai macam antara
lain: karya jurnalistik, pers, dan berita, iklan dan hiburan.
Latihan
1) Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan subjek hukum media massa ?
Jawab:
Subjek hukum dalam arti orang (naturalijke persoon) dalam hukum media adalah para pengelola media
massa yang secara langsung terlibat memproduksi media massa baik cetak (koran, majalah, buletin, dan
tabloid) maupun media massa dalam arti elektronik maupun broadcasting (internet, radio, dan televisi).
Keterlibatan di sini menyangkut di dalam hal perencanaan produksi media massa, menyediakan bahan dan isi
media massa, mengolah bahan dan isi media, menyebarkan bahan dan isi media hingga sampai ke khalayak
penerima produk media massa.
2) Jelaskanlah pula yang dimaksud dengan subjek hukum media massa?
Jawab:
Objek hukum media massa adalah isi media massa itu sendiri yang terdiri dari berbagai macam.
3) Identifikasikanlah contoh-contoh siapa saja yang digolongkan sebagai subjek dalam hukum media massa?
Jawab:
Subjek hukum media massa yang dapat dikenai hak dan kewajiban pertanggungjawaban hukum adalah
semua orang yang terlibat di dalam produksi media massa, dengan berbagai macam sebutan profesi, antara
lain: pimpinan perusahaan, reporter, penyiar, wartawan, redaktur, redaktur pelaksana, design, layout,
produser, percetakan hingga pendistribusi media massa sampai ke tangan khalayak pengguna media massa.
4) Identifikasikanlah contoh-contoh apa saja yang digolongkan sebagai objek dalam hukum media massa ?
Jawab:
Contoh obyek hukum media massa di antaranya karya jurnalistik, pers, dan berita, iklan, dan hiburan.
Tes Formatif
1) Orang yang terlibat secara langsung terlibat memproduksi media massa dapat dikategorikan sebagai...
A. objek hukum media massa
B. subjek hukum media massa
C. aktor media massa
D. pemilih media massa
2) Isi dari produk media massa yang dinikmati oleh konsumen media massa disebut juga...
A. aktor media massa
B. objek media massa
C. subjek media massa
D. berita media massa
3) Berikut ini adalah teori-teori media massa berkaitan dengan perkembangan masyarakat, kecuali...
A. berita
B. iklan
C. hiburan
D. internet
4) Untuk membuktikan tentang pembebanan pertanggungjawaban pidana terhadap kejahatan yang dilakukan
oleh korporasi media massa dapat dilakukan dengan menerapkan tori pembuktiannya, kecuali...
A. identification theory
B. stright lialibility
C. vicariu lialibility
D. organ lialibility
5) Orang dapat didentifikasi melakukan perbuatan pidana atas nama badan hukum adalah pejabat senior yang
dapat dimintai pertanggungjawaban pidana dalam hukum media massa, disebut aliran teori...
A. alter ego theory
B. alter idea theory
C. alter mind theory
D. alter man theory

9. Asas-asas Hukum Media Massa Tanggung Jawab Sosial Media Massa dalam Hukum Media Massa
Asas hukum media massa adalah seperangkat prinsip-prinsip utama atau hakikat yang melandasi dari
pengaturan yang terkait dengan masalah-masalah media massa yang di dalamnya terdapat nilai-nilai atau
pandangan etis dari masyarakat untuk diejawantahkan ke dalam peraturan-peraturan yang akan dibuat.
Maka asas hukum media massa mengikat dan sebagai jantungnya dari pengaturan perundangan yang
akan dibuat untuk mengatur aneka seluk-beluk masalah-masalah media massa kini dan di masa mendatang.
Asas-asas hukum media antara lain:
1. Asas keadilan dan hak asasi manusia;
2. due process of law;
3. Asas legalitas;
4. asas adversary system;
5. Asas actori cumbit probatio;
6. Asas actori in cumbitonus probandi; dan
7. Asas probatio plea.
Media massa sebagai institusi sosial dan produk media massa juga memiliki tanggung jawab dalam arti
secara hukum (liability) dan politik (responsibility) dalam melaksanakan profesinya dalam hubungannya dengan
kebutuhan masyarakat akan informasi, iklan, dan hiburan. Tanggung jawab sosial media massa, antara lain:
1. Penyajian produk media massa yang objektif;
2. Penyajian produk media massa yang netral;
3. Penyajian produk media massa yang profesional;
4. Penyajian produk media massa yang anti patronase korporasi;
5. Penyajian produk media massa yang independen; dan
6. Penyajian produk media massa yang memihak kehenaran
Latihan
1. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan asas hukum media massa?
Jawab:
Asas hukum media massa adalah seperangkat prinsip-prinsip utama atau hakikat yang melandasi dari
pengaturan yang terkait dengan masalah-masalah media massa yang di dalamnya terdapat nilai-nilai atau
pandangan etis dari masyarakat untuk diejawantahkan ke dalam peraturan-peraturan yang akan dibuat.
2. Jelaskanlah apa saja asas-asas hukum media massa itu?
Jawab:
Asas-asas hukum media antara lain:
a. Asas keadilan dan hak asasi manusia; artinya pengaturan terhadap masalah-masalah media massa
harusnya mengutamakan keadilan yang bermuara pada keseimbangan antara hak insan media dan hak
masyarakat. Itulah sebabnya dalam pengaturannya tidak boleh melanggar kebebasan media massa dalam
memainkan perannya sebagai institusi sosial kontrol, namun juga tidak diperolehkan tapa memperhatikan
hak masyarakat dalam memperoleh informasi yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
b. due process of law; Sebuah asas yang memandang perlunya seperangkat prosedur yang disyaratkan oleh
hukum sebagai standar beracara yang berlaku universal. Asas ini lahir dari Amandemen ke-5 dan 14
konstitusi Amerika Serikat untuk mencegah penghilangan atas kehidupan, kebebasan, dan hak milk oleh
negara tanpa proses hukum. Due process menghasilkan prosedur dan substansi perlindungan terhadap hak
individu. Setiap prosedur dalam Due process menguji dua hal, yaitu (a) apakah penentu umum telah
menghilangkan kehidupan, kebebasan, dan hak milik tersangka tapa prosedur; (b) jika menggunakan
prosedur, apakah prosedur yang ditempuh sudah sesuai dengan Due process (Eddy O.S. Hiariej, 2012:
30).
c. Asas legalitas; mengacu pada asas dalam hukum pidana yang menyatakan: tidak ada perbuatan pidana
atau delik pidana tapa undang-undang pidana sebelumnya (Nullum delictum nulla poena sine praevia
lege poenali). Asas ini adalah sangat prinsip di dalam penegakan hukum media massa. Di mana dalam
pengaturan terkait dengan masalah-masalah media massa seharusnya memuat ketentuan yang lengkap,
komprehensif dan tidak multitafsir sehingga tidak akan melahirkan kontroversi dalam penerapannya.
d. asas adversary system; asas ini haruslah menjadi dasar dalam penegakan hukum terkait dengan
pelanggaran peraturan yang mengatur tentang media massa, di mana para pihak yang bersengketa harus
diberi kesempatan yang sama di muka sidang pengadilan untuk menyatakan pendapat berikut bukti-bukti
kesalahan dan bantahannya secara terbuka.
e. Asas actori cumbit probatio; Dalam hukum media massa, penerapan asas ini dilakukan pada saat terdapat
kasus-kasus terkait dengan masalah perdata dalam kaitannya dengan gugatan melawan hukum atau ganti
rugi terhadap insan media jika merugikan pihak lain maka pihak yang menggugat dan merasa dirugikan
oleh produk media massa itulah yang wajib membuktikan kesalahan yang dilakukan oleh insan atau
subjek dan objek massa yang digugatnya.
f. Asas actori in cumbitonus probandi; Asas ini digunakan dalam hukum pidana di mana maksudnya adalah
siapa yang menuntut dialah yang wajib membuktikan. Dalam hukum pidana yang melakukan penuntutan
adalah jaksa penuntut umum sehingga jaksa penuntut umumlah yang diwajibkan membuktikannya
kesalahan terdakwa.
g. Asas probatio plea; Maksud asas ini adalah bahwa dalam pembuktian maka bukti-bukti yang paling kuat
diajukan dalam sidang pengadilan perdata adalah alat-alat bukti yang sah dan otentik sebagaimana diatur
dalam Pasal 1865 KUH Perdata mengenai alat bukti, alat bukti yang memiliki kekuatan pembuktian yang
paling kuat adalah bukti tulisan atau alat bukti tertulis. Salah satu bentuk bukti tulisan yang memiliki
kekuatan pembuktian yang paling kuat adalah autentik, yang dapat diartikan asli, benar, bersifat umum
dan bersifat jabatan.
3. Jelaskan maksud media massa harus bertanggung jawab secara sosial itu?
Jawab:
Tanggung jawab sosial media massa, antara lain:
a. Penyajian produk media massa yang objektif;
b. Penyajian produk media massa yang netral;
c. Penyajian produk media massa yang profesional;
d. Penyajian produk media massa yang anti patronase korporasi;
e. Penyajian produk media massa yang independen; dan
f. Penyajian produk media massa yang memihak kehenaran
4. Jelaskan standar kualifikasi tanggung jawab sosial media masa itu?
Jawab:
standar kualifikasi tanggung jawab sosial media harus:
a. Penyajian produk media massa yang objektif, artinya media massa harus berperan menyampaikan
informasi kepada publik secara objektif atau apa adanya tapa disertai opini apalagi menghasut dan
bersifat provokatif.
b. Penyajian produk media massa yang netral, artinya media massa dalam penyajian produknya harus berada
dalam posisi netral tidak memihak pada salah satu pihak yang berkonflik melainkan hanya menyajikan
produk media untuk berada dalam posisi berimbang.
c. Penyajian produk media massa yang profesional, artinya awak media massa haruslah bekerja dalam
kerangka profesional, yakni pengerjaan produk media dihasilkan melalui proses yang akurat, terjaga, dan
memenuhi kaidah-kaidah moral dan aturan jurnalisme, di mana profesionalisme merupakan kata kunci
dari baik dan buruknya produk media, makin profesional, maka produk makin baik, demikian pula
sebaliknya.
d. Penyajian produk media massa yang anti patronase korporasi, artinya produk media massa harusnya
mengatasi atau tidak subordinat dari pemilik media. Sebagai institusi sosial maka produk media memang
tidak dapat dilepaskan dari kepemilikannya dari suatu korporasi yang berorientasi bisnis. Namun media
dituntut tidak tunduk hanya pada kepentingan bisnis semata tapa mengindahkan hak dan tanggung jawab
sosial media sebagai alat kontrol masyarakat, sekaligus sebagai alat edukasi dan hiburan publik.
e. Penyajian produk media massa yang independen, artinya produk media sebisa mungkin merupakan
produk yang dihasilkan dari sebuah proses yang mandiri bukan atas dasar pesanan kelompok kepentingan
tertentu atau produk media adalah produk yang hanya berpihak pada kepentingan umum bukan
kepentingan kelompok atau golongan yang memiliki pengaruh ekonomi dan politik yang kuat.
f. Penyajian produk media massa yang memihak kebenaran, artinya produk media massa harusnya
merupakan produk yang memihak pada kebenaran dan nurani bukan pada kebenaran subjektivitas dari
kelompok atau ideologi tertentu. Karena media diproduksi untuk tujuan publik maka sudah barang pasti a
adalah produk massa yang ditujukan untuk kepentingan khalayak ramai dengan berpedoman pada kaidah-
kaidah kebenaran umum berdasarkan ajaran moral dan etika publik.
Tes Formatif
1) Sesuatu yang mengikat yang mengikat dan sebagai jantungnya dari pengaturan perundangan yang akan
dibuat untuk mengatur masalah-masalah media massa kini dan di masa mendatang disebut...
A. sumber hukum
B. asas hukum media massa
C. cita-cita hukum
D. pranata hukum
2) Berikut ini adalah asas-asas hukum media massa, kecuali...
A. Due process of law Dudu Duswara
B. Legalitas
C. Advesary system
D. Lex specialis
3) Dalam hukum pidana dikenal prinsip siapa yang menuntut, dialah yang wajib membuktikan, hal demikian
juga dapat diterapkan dalam hukum media massa. Hal ini dapat disebut asas...
A. Actori in cumbitonus probandi
B. Asas probatio plea
C. Res Judicata Proveri Tate Habetur
D. Summum us Summa Iniuria
4) Pers yang bebas dan bertanggungjawab guna mengembangkan suasana saling percaya menuju masyarakat
terbuka yang demokratis dengan mekanisme interaktif positif antar pers, pemerintah dan masyarakat,
disebut:
A. Pers Pancasila
B. Hakikat Pers Pancasila
C. Pers Demokratis
D. Pers Bertanggungjawab
5) Menurut para ahli komunikasi kebebasan pers dilihat dari apakah ada jaminan dan perlindungan terhadap
kebebasan pers dapat terpenuhi, disebut kebebasan di level...
A. performance
B. struktur
C. kultur
D. suprastruktur

10. Sejarah Perkembangan Media Cetak


Dalam teori Uses and Gratification dijelaskan, seseorang menggunakan media karena dilandasi ole
kebutuhan. Dari aspek sejarahnya koran pertama masih berupa lembaran berita yang ditulis tangan, dipasang di
tempat umum. Terbitnya koran-koran di Eropa di wali dengan temuan mesin cetak Johann Gutenberg pada
pertengahan abad XV yang memudahkan proses produksi.
Di Indonesia, koran sudah ada sejak tahun 1744, saat pemerintahan Gubjen Van Imhoff,yaitu
Bataviasche Nouvelles. Majalah adalah penerbitan berkala yang berisi bermacam-macam artikel dalam subyek
yang bervariasi. Majalah biasa diterbitkan mingguan, dwimingguan atau bulanan.
Tabloid sebenarnya adalah istilah suatu format surat kabar yang lebih kecil (597 mmx375 mm) dari
ukuran standar koran harian. Istilah ini biasanya dikaitkan dengan penerbitan surat kabar reguler non harian
(bisa mingguan, dwimingguan, dan lain-lain), yang terfokus pada hal-hal yang lebih "tidak serius", terutama
masalah selebritas, olah raga, kriminal, dan lain-lain.
Latihan
1) Jelaskanlah bagaimana sejarah perkembangan koran?
Jawab:
Dari aspek sejarahnya, koran pertama masih berupa lembaran berita yang ditulis tangan, dipasang di tempat
umum, Acta Diurna dari masa Romawi kuno (59 SM), berisi berita sosial dan politik, diakui sebagai koran
pertama di dunia. Sedangkan koran cetak pertama adalah Di Bao (Ti-pao) tahun 700-an di Cina. Metode
pencetakannya menggunakan balok kayu yang dipahat aksara cina. Bentuk koran berikutnya masih amat
sederhana: Newsletter dan buku berita, di tahun 1400-an. Beritanya lebih banyak berkaitan dengan dunia
bisnis para bankir dan pedagang Eropa.
Selanjutnya, newsletter dan buku berita berkembang menjadi lembar berita/newsheet tahun 1500-an. Notizie
Scritte (pemberitahuan tertulis) yang terbit di Venesia, Italia termasuk jenis lembar berita itu. "Koran"
lembaran ini biasanya dipasang di banyak tempat umum, tetapi yang ingin membacanya harus membayar 1
gazzeta. Dari sanalah muncul istilah gazzeta yang menunjuk koran.
Terbitnya koran-koran di Eropa diawali dengan temuan mesin cetak Johann Gutenberg pada pertengahan
abad XV yang memudahkan proses produksi. Awalnya lembar berita yang terbit tidak teratur dan memuat
cuma satu peristiwa kemudian berevolusi dengan terbit teratur seperti yang dilakukan mingguan Avisa
Relation oder Zeitung, sejak 1609 di Strasbourg, Jerman. Rupanya awal XVII menjadi abad penting lahirnya
banyak koran di Eropa. Tetapi, mingguan Frankfurter Journal (1615) yang dikelola Egenolph Emmel di
Frankfrut, Jerman, umum dipandang sebagai koran pertama di dunia. Sampai kemudian lahir Leipziger
Zeitung (1660) juga di Jerman, yang mula-mula mingguan, kemudian menjadi harian. Inilah koran harian
pertama di dunia. Tak lama kemudian Inggris menyusul, diawali oleh The London Gazette (1665) yang
masih koran berkala. Inggris mengenal koran hariannya yang pertama dengan terbitnya The London Daily
Courant (1702). The Times koran Inggris yang terbit sejak abad X VII hingga kini pertama kali memakai
sistem cetak rotasi. Penemuan telegram dan jaringan kabel internasional di pertengahan 1800-an membuat
wartawan bisa lebih cepat meliputi dari berbagai kawasan dunia.
2) Jelaskanlah bagaimana sejarah perkembangan majalah dan tabloid ?
Jawab:
Majalah adalah penerbitan berkala yang berisi bermacam-macam artikel dalam subyek yang bervariasi.
Majalah biasa diterbitkan mingguan, dwimingguan atau bulanan.
Tabloid sebenarnya adalah istilah suatu format surat kabar yang lebih kecil (597 mmx375 mm) dari ukuran
standar koran harian. Istilah ini biasanya dikaitkan dengan penerbitan surat kabar reguler non harian (bisa
mingguan, dwimingguan, dan lain-lain), yang terfokus pada hal-hal yang lebih "tidak serius", terutama
masalah selebritas, olah raga, kriminal, dan lain-lain.
3) Jelaskan Sejarah perkembangan media cetak di Indonesia ?
Jawab:
Di Indonesia, koran sudan ada sejak tahun 1744, saat pemerintahan Cubjen Van Imhoff;, yaitu Bataviasche
Nouvelles. Sayang umurnya cuma dua tahun. Pada 1776, di Jakarta terbit Vendu Nieus yang memuat segala
macam barang lelangan, mulai perabotan rumah tangga hingga budak. Mingguan ini berhenti terbit karena
Gubjen Daendeles mengambil alih percetakan. Deandels kemudian menerbitkan Bataviascche Koloniale
Courant (1810) yang juga berumur pendek karena Belanda harus menyingkir demi Inggris, Inggris pun
melihat perlunya koran sehingga lahirlah Java Government Gazette sebagai corong pemerintah. Saat Belanda
kembali berkuasa, koran itu diubah jadi Bataviasche Courant (1816), lalu Javasche Courant (1827).
Tahun 1942, Belanda menyingkir karena Jepang datang. Koran yang sama diambil alih pemerintah baru
yang mengubahnya menjadi Ken Po, artinya berita pemerintah. Bagaimana dengan pemrakarsa swasta?
Tahun 1849 datang wartawan Belanda, W. Bruining, yang dua tahun kemudian berhasil menerbitkan Batavia
Advertentieblad. Selain Jakarta, di kota lain Surabaya, Semarang, Pasuruan, Padang, Medan, Palembang, dan
Makassar juga terbit koran. Tetapi sejak kapan pribumi Indonesia punya koran sendiri? Tahun 1854 di
Weltevreden (Gambir), Jakarta, muncul majalah Bianglala dari pihak Zanding, Mingguan bahasa Jawa
Bromartani terbit pertama tahun 29 Maret 1855. Entah mengapa, Van der Muelen dalam de Courant Stijhoff
(Leiden 1885), menyebut prakarsa itu baru muncul tahun 1856, ketika terbit Soerat Kabar Bahasa Melajoe di
Surabaya.
Sejak itu banyak terbit koran Melayu yang masih dikelola oleh orang Belanda asli atau peranakan. Tahun
1904 pers Indonesia bangkit, saat raden Mas Djokomono dengan akte notaris Simon Mendirikan NV
Javaansche Boekhandel & Drukkerij en handel in Schrijfbehoeften Medan Prijaji di Bandung, diikuti dengan
terbitnya mingguan Medan Prijaji (1907), yang pada 1910 menjadi harian. Saat it untuk kedua kalinya
bangsa Indonesia punya koran sendiri. Karena, sebenarya koran pertama di Indonesia adalah Warta Berita.
Warta Berta diterbitkan perdana pada tahun 1901, inilah pertama kalinya Indonesia mulai bangkit dari
siksaan para penjajah walaupun saat itu pers sangatlah dikekang dan dibatasi.
Tes Formatif
1) Seseorang menggunakan media karena dilandasi oleh kebutuhan karena latar belakang tertentu. Cara
pandang ini menggunakan teori...
A. Use and Usefull
B. Uses and gratification
C. Use and good
D. Use and grand
2) Terbitnya koran-koran di Eropa di awali dengan temuan mesin cetak pada pertengahan abad ke XV siapakah
penemunya: Johann Gutenberg pada pertengahan abad XV Berikut in adalah teori-teori media massa
berkaitan dengan perkembangan masyarakat, kecuali ....
A. Gutenberg Johan
B. John Gutenbegh
C. Johan Gutenberg
D. Gutenberg John
3) Sejarah koran Di Indonesia telah ada sejak tahun 1744, saat pemerintahan Gubjen Van Imhoff apakah nama
koran tersebut...
A. Bataviasche Nouvelles
B. Batavia Nouvel
C. Nouvelle Bataviasche
D. Nouvel Batavia
4) Produk media massa yang biasanya memiliki artikel mengenai topik populer yang ditujukan kepada
masyarakat umum dan ditulis dengan gaya bahasa yang mudah dimengerti oleh banyak orang. Secara cetak
disebut...
A. media elektronik
B. majalah
C. koran
D. tabloid
5) Produk cetak yang diterbitkan berkala dan berisi tentang berita ringan disebut juga ....
A. majalah
B. tabloid
C. koran
D. pamflet

11. Sejarah Perkembangan Media Elektronik


Dengan karakter yang lebih kompleks televisi lalu menjadi teknologi komunikasi massa setelah radio,
dengan menggunakan sistem audio Visual. Orang yang paling berjasa dalam memulai mengembangkan
teknologi ini adalah Nipkow Sheibe. Pada tahun 1884, ilmuwan Jerman ini menciptakan alat yang disebut Jantra
Nipkow yang kemudian melahirkan televisi elektris.
Awal ide film pertama muncul di tahun 1878. Saat itu seorang tokoh asal Amerika Serikat bernama
Edward James Muybridge membuat 16 gambar kuda yang disambungkan dalam 16 frame yang kemudian
memunculkan ilusi seakan-akan kuda tersebut sedang berlari. Pembuatan film yang sudah disadari dengan
identitas Indonesia adalah sejak Usmar Ismail membuat film berjudul Darah dan Doa/Long Marcsch (1950).
Maka pada saat inilah dimulai pembuatan film Indonesia.
Pesan iklan dalam bentuk tertulis mulai ditemukan pada masa Babylonia tahun 3000 SM berupa
kepingan tanah liat (clay tablet) bertuliskan prasasti tentang dealer salep (ointment dealer), juru tulis (scribe),
dan pembuat sepatu.
Latihan
1) Jelaskanlah bagaimana sejarah perkembangan televisi?
Jawab:
Pada tahun 1876, George R Carey menciptakan selenium camera, yang memiliki gambaran supaya
seseorang dapat melihat listrik. George R Carey adalah seorang penemu Amerika yang lahir pada tahun
1851. la adalah orang pertama yang mengusulkan telectroscope dengan menggunakan listrik foto selenium
sebagai sarana untuk mentrasmisikan gambar - pelopor televisi modern.
Lalu pada tahun 1884, Paul Gottlieb Nipkow seorang mahasiswa di Jerman mematenkan pertama kali sistem
elektromekanik pada televisi yang bekerja dengan pemindaian disk, pemintalan sebuah disk dengan sejumlah
lubang sulur yang menuju pusat. Dalam lubang yang sama dinterval dalam rotasi disk akan memungkinkan
cahaya untuk melewati setiap lubang dan menuju selenium sensor yang menghasilkan listrik pulses. Disebut
dengan teleskop elektrik dengan resolusi 18 garis.
Disusul kemudian di tahun 1892, Karl Ferdinand Braund menciptakan Chatode Ray Tube (CRT) dengan
layar yang dapat berpendar jika terkena sinar. Inilah awal dasar sejarah televisi layar berbasis tabung.
Pada tahun 1990, Istilah televisi baru pertama kali digunakan pada tahun ini. Adalah Constatain Perskyl yang
menyebutkan tele (jauh) dan tampak (vision) yang jika digabungkan menjadi televisi.
Di tahun 1907, Dua orang bernama Boris Rosing Campbell Swinton melakukan percobaan terpisah yang
menggunakan sinar katoda untuk dapat menginim gambar.
Lalu di tahun 1925, John Loge Baird asal Skondlandia menunjukkan transmisi dari gambar bayangan hitam
bergerak di London. la juga yang menemukan sistem video recording untuk pertama kalinya.
Di tahun 1927, Sejarah dalam perkembangan televisi modern pertama ditemukan oleh Philipo T Farnsworth.
Seorang ilmuwan asal Utah USA. Hal ini disebabkan dengan gagasannya tentang image dissector yang
menjadi dasar televisi; yaitu sebuah kamera video tabung dengan emisi photocatoda membuat elektron
gambar yang kemudian dipindai untuk menghasilkan sinyal listrik mewakili citra visual.
Lalu di 1929, Vladimir Zworykin dari Rusia menyempurnakan perkembangan tabung katoda dan kemudian
menamakannya dengan kinescope. Temuannya seharusnya hanya mengembangkan teknologi yang dimiliki
CRT.
Pada tahun 1940 menjadi awal perkembangan televisi warna yang pertama oleh Peter Goldmark. Ia
menciptakan televisi warna dengan resolusi mencapai 343 garis.
Lantas pada 1956, Robert Adler dan Eugene Polley menemukan remot televisi tujuannya sebenarnya adalah
untuk menghindari iklan.
Di tahun 1975, Larry Weber seorang ilmuwan dari universitas Illionis mulai mreancang layar plasma
berwana, namaun sejarah ilmuwan ini tidak berakhir di sini saja.
Tahun 1979, Perusahaan kodak menciptakan OLED (Organic Light Emitting Diode), pada tahun yang sama
Walter Spear dan Peter Le Comber membuat Liauid Crystal Dysplay (LCD) dari bahan film dengan transfer
yang ringan.
Di tahun 1981, NHK sebuah stasiun televisi di Jepang mendeminstrasikan sejarah baru yaitu teknologi High
Definition Television (HDTV). Teknologi ini kurang dipengaruhi oleh transmisi palsu dan cuaca buruk.
Tahun 1995, Larry Weber berhasil menyelesaikan proyek layar plasmanya. la
menciptakan layar plasma yang lebih stabil dan cemerlang.
Tahun 2000, Di tahun-tahun berikutnya mulai dikembangkan produk LCD, Plasma, bahkan CRT. Dan
menyusul sejarah perkembangan televisi digital.
2) Jelaskanlah bagaimana sejarah perkembangan film?
Jawab:
Awal ide film pertama muncul di tahun 1878. Saat itu scorang tokoh asal Amerika Serikat bernama Edward
James Muybridge membuat 16 gambar. gambar kuda yang disambungkan daliam 16 frame yang kemudian
memunculkan ilusi seakan-akan kuda tersebut sedang berlari. Konsep film secara frame by frame ini pun
menjadi awal dan konsep dasar dari pembuaian Film di era itu dan juga di era modern ke depannya. Konsep
kuda berlari ini juga menjadi gambar gerak animasi pertama yang diciptakan di dunia.
Ilmuwan Thomas Alfa Edison yang mengembangkan fungsi kamera yang mampu merekam gambar bergerak
dan tidak hanya memotret gambar diam saja. Era sinematografi pun dimulai dengan diciptakannya film
dokumenter singkat yang pertama kali di dunia oleh Lumiere bersaudara. Film pertama itu berjudul Workers
Leaving the Lumiere's Factory dan hanya berdurasi beberapa detik saja. Selain itu ceritanya hanya
menggambarkan para pekerja pabrik yang pulang dan meninggalkan tempat kerja mereka di pabrik Lumiere.
Meski begitu film ini tercatat dalam sejarah sebagai film pertama yang ditayangkan dan diputar di Boulevard
des Capucines di Kota Paris, Perancis. Tanggal pemutaran film itu pada 28 Desember 1895 kemudian
ditetapkan sebagai hari lahirnya sinematografi.
Sejak itu pun muncul film pendek lain yang dibuat. Awalnya pembuatan film memang tidak memiliki tujuan
dan alur cerita yang jelas dan kontinu. Para pembuat film hanya merekam gambar dan keadaan di sekeliling
mereka. Namun kemudian ide pembuatan film mulai merambah dunia industri. Film pun mulai dibuat
dengan lebih berkonsep dan memiliki alur cerita yang jelas. Saat itu memang layar film masih hitam-putih
dan juga tidak didukung audio suara. Oleh karena itu, saat pemutaran film biasanya ada pemain musik yang
mengiringi secara langsung sebagai efek suara.
3) Jelaskan sejarah perkembangan iklan?
Jawab:
Iklan telah diyakini oleh para arkeolog telah ada sejak zaman dahulu dalam bentuk mempublikasikan
berbagai peristiwa dan tawaran. Metode iklan pertama yang dilakukan oleh manusia sangat sederhana.
Pemilik barang yang ingin menjual barangnya akan berteriak digerbang kota menawarkan barangnya pada
pengunjung yang masuk koin tersebut.
Pesan iklan dalam bentuk tertulis mulai ditemukan pada masa Babylonia tahun 3000 SM berupa kepingan
tanah liat (clay tablet) bertuliskan prasasti tentang dealer salep (ointment dealer), juru tulis (scribe), dan
pembuat sepatu.
Peninggalan Mesir dan Yunani Kuno berupa pengumuman-pengumuman di dinding dan naskah di daun
papirus, memberikan pengumuman tentang datangnya kapal pembawa Anggur, rempah-rempah, logam,
barang-barang dagangan baru, acara-acara pertarungan (gladiator) dan budak lari dari tuannya. Terakota
Yunani dan Romawi Kuno sudah digunakan untuk mengumumkan lost and found. Reruntuan kota Pompeii
terdapat tanda-tanda di terakota yang mengiklankan apa yang dijual di toko: dagang sapi ( row hams, sapi
penghasil susu, kulit untuk sepatu. Disamping adanya pesan-pesan politik.
Sedangkan di Perancis sendiri tradisional advertising ini telah marak pada tahun 550 SM untuk
mengiklankan kaum Negro sebagai budak. Pada zaman Julius Caesar di Eropa banyak toko dan penginapan
yang sudah pakai tanda, papan nama, atau simbol untuk membantu mereka yang buta huruf. Adapun iklan
cetak modern dimulai ketika ditemukan mesin cetak oleh Gutenberg pada tahun 1450 sehingga
meningkatkan melek huruf sehingga merangsang orang untuk berbisnis iklan. Lalu iklan menjadi bisnis
massal bentuk awalnya berupa poster, handbill (selebaran), dan iklan baris (classified) di surat kabar.
Iklan di radio untuk pertama kali terjadi pada tahun 1922 di radio dunia WEAF, New York. Tahun 1941
iklan mulai merambah televisi hitam putih pertama di New York yang mengiklankan arloji Bulova dengan
harga spot US $9.
Tes formatif
1) Siapakah orang yang pertama kali menemukan ide pembuatan televisi yang mengilhami perkembangan
televisi modern....
A. George R Carey
B. George M Carey
C. R Carey Goeorge
D. M Carey George
2) Sejarah penyiaran televisi di Indonesia dimulai ketika dilangsungkannya pembukaan ASEAN Games IV di
Senayan, Jakarta pada tahun...
A. 1961
B. 1962
C. 1963
D. 1964
3) Sejarah koran di Indonesia telah ada sejak tahun 1744, saat pemerintahan Gubjen Van Imhoff apakah nama
koran tersebut...
A. Bataviasche Nouvelles
B. Batavia Nouvel
C. Nouvelles Bataviasche
D. Nouvel Batavia
4) Sejarah film dimulai sat diputar film di Boulevard des Capucines di kota Paris, Perancis. Tanggal 28
Desember 1895. Hari ini ditetapkan sebagai.....
A. Internasional Fim
B. Ciaenametografi
C. Sinematografi
D. Festifal Film
5) Pesan iklan dalam bentuk tertulis mulai ditemukan pada masa Babylonia tahun 3000 SM dengan ciri berikut
ini, kecuali
A. Clay tablet
B. Ointment dealer
C. Pembuat baju
D. Scribe

12. Sejarah Perkembangan Media Internet dan Media Konvergensi


Sejarah Internet dimulai dengan pengembangan komputer elektronik pada 1950-an. Awal konsep
tentang jaringan paket berasal dari beberapa laboratorium ilmu komputer di Amerika Serikat, Inggris, dan
Perancis. Departemen Pertahanan Amerika memberikan kontrak pada awal 1960-an untuk sistem jaringan
paket, termasuk pengembangan ARPANET (yang akan menjadi jaringan pertama yang menggunakan protokol
internet).
Jumlah penduduk dunia pengguna internet mengalami lompatan peningkatan yang luar biasa, pada
tahun 2005 pengguna internet di dunia hanya sejumlah 16 %, secara signifikan meningkat pada tahun 2010
menjadi 30 % dan pada tahun 2016 meningkat tajam menjadi 47 % orang.
Konvergensi adalah, aliran konten di platform beberapa media, kerja sama antara industri beberapa
media dan perilaku migrasi khalayak media. Konvergensi media ini menyatukan 3C yaitu computing
(memasukkan data melalui komputer), communication (komunikasi), dan content (materi isi/ konten). Penopang
lahirnya dari konvergensi media ini adalah faktor perkembangan budaya masyarakat yang telah berhasil
menikmati aneka macam media massa, seperti media konvensional (televisi, radio, koran, majalah dan tabloid),
internet dan perangkat lunak (software) dan hendak menyatukan dalam satu interaksi.
Latihan
1. Jelaskanlah bagaimana sejarah perkembangan media internet ?
Jawab:
Sejarah Internet dimulai dengan pengembangan komputer elektronik pada 1950-an. Awal konsep tentang
jaringan paket berasal dari beberapa laboratorium ilmu komputer di Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis.
Departemen Pertahanan Amerika memberikan kontrak pada awal 1960-an untuk sistem jaringan paket,
termasuk pengembangan ARPANET (yang akan menjadi jaringan pertama yang menggunakan protokol
internet).
2. Jelaskanlah bagaimana sejarah perkembangan media konvergensi ?
Jawab:
Konvergensi adalah, aliran konten di platform beberapa media, kerja sama antara industri beberapa media
dan perilaku migrasi khalayak media. Konvergensi media ini menyatukan 3C yaitu computing (memasukkan
data melalui komputer), communication (komunikasi), dan content (materi isi/ konten). Penopang lahirnya
dari konvergensi media ini adalah faktor perkembangan budaya masyarakat yang telah berhasil menikmati
aneka macam media massa, seperti media konvensional (televisi, radio, koran, majalah dan tabloid), internet
dan perangkat lunak (software) dan hendak menyatukan dalam satu interaksi.
3. Sebutkanlah pengguna media internet di dunia dan di Indonesia?
Jawab:
Berdasarkan data dari International Telecommunication Union pengguna internet berdasarkan wilayah
negara yang masing-masing negara, juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Benua Afrika pada
tahun 2005 pengguna internet hanya 2%, maka pada tahun 2010 telah meningkat menjadi 10% dan tahun
2016 meningkat tajam menjadi 25%. Benua Amerika pada tahun 2005 pengguna internet hanya 36%, maka
pada tahun 2010 meningkat menjadi 49 % dan pada tahun 2016 menjadi 65 %. Negara-negara Arab
pengguna internet pada tahun 2005 hanya 8%, pada tahun 2005 meningkat menjadi 26% dan tahun 2016
telah berubah menjadi 42%. Di negara Asia dan Pasifik pada tahun 2005 pengguna internet hanya 9%, maka
pada tahun 2005 telah meningkat menjadi 23% dan tahun 2016 berubah menjadi 42%.
Indonesia sendiri berdasarkan Survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet
Indonesia (APJII) mengungkap bahwa lebih dari setengah penduduk Indonesia kini telah terhubung ke
internet.
Survei yang dilakukan sepanjang 2016 itu menemukan bahwa 132,7 juta orang Indonesia telah terhubung ke
internet. Adapun total penduduk Indonesia sendiri sebanyak 256,2 juta orang. Hal ini mengindikasikan
kenaikan 51,8 persen dibandingkan jumlah pengguna internet pada 2014 lalu. Survei yang dilakukan APJII
pada 2014 hanya ada 88 juta pengguna internet. Data survei juga mengungkap bahwa rata-rata pengaksesan
internet di Indonesia menggunakan perangkat genggam.

Tes Formatif
1) Sejarah internet dimulai dengan pengembangan komputer elektronik, di mana awal konsep tentang jaringan
paket berasal dari beberapa laboratorium ilmu komputer di Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis, Pada
tahun berapakah?
A. 1955
B. 1950
C. 1954
D. 1953
2) Berikut ini adalah dampak internet secara revolusioner pada aspek budaya dan perdagangan yang ditandai
dengan lahirnya komunikasi instan, kecuali...
A. World Wide Web
B. VoIP
C. Email
D. Convergance
3) Munculnya konvergensi media in karena bersatunya media komunikasi dalam satu aplikasi yang digunakan
secara bersamaan, kecuali...
A. computing
B. communication
C. internet
D. content
4) Banyak website atau mesin pencari yang memasang iklan kecil (menyertakan URLs). Jika kita melakukan
menombol pada iklan tersebut maka organisasi atau pihak yang memasang iklan tersebut akan dibebankan
biaya, disebut ...
A. Conferece online
B. Micro Blog
C. Pay Per Click Koran
D. Email
5) Ketika hendak menemukan berita atau data yang diperlukan dalam internet kerap menggunakan mesin
pencari, disebut ...
A. Search engine
B. Google
C. Yahoo!
D. Blog

13. Urgensi Pengaturan Media Massa dari Aspek Filosofis


Urgensitas media massa diatur dalam kerangka hukum adalah dalam rangka menegaskan bahwa negara
Indonesia adalah negara hukum. Urgensitas berikutnya adalah untuk mewujudkan keadilan bagi semua orang
yang terlibat dalam pusaran konflik. Berikutnya adalah untuk memberikan perlindungan hukum pada media
massa.
Latihan
1) Jelaskanlah mengapa diperlukan pengaturan media massa?
Jawab:
Urgensitas pengaturan media massa adalah dalam rangka mewujudkan rasa adil bagi penyelesaian konflik
yang timbul dalam relasi antar insan media massa. Selain itu konsep keadilan tidak bisa dipisahkan dari
kepastian hukum, yakni pengaturan media massa dimaksudkan juga agar terjadi kepastian hukum, ketika
terjadi konflik para pihak yang berkonflik dapat memperoleh kepastian hukum dalam arti pasti dalam
mekanisme penyelesaiannya, tempt dan waktu serta aturan main yang pasti. Kepastian mengandung
beberapa arti, di antaranya adanya kejelasan, tidak menimbulkan multitafsir, tidak menimbulkan kontradiktif,
dan dapat dilaksanakan. Hukum harus berlaku tegas di dalam masyarakat, mengandung keterbukaan
sehingga siapapun dapat memahami makna atas suatu ketentuan hukum. Hukum yang satu dengan yang lain
tidak boleh kontradiktif sehingga tidak menjadi sumber keraguan. Inilah yang disebut sebagai kepastian
hukum yang sebenarnya (realistic legal certainly).
2) Jelaskanlah urgensitas pengaturan media massa dari aspek menegaskan negara hukum?
Jawab:
Urgensitas media massa diatur dalam kerangka hukum dengan tujuan menegaskan bahwa negara Indonesia
adalah negara hukum. Pengertian negara hukum adalah negara yang penyelenggaraan kekuasaan
pemerintahannya didasarkan atas hukum. Dalam negara hukum kekuasaan penyelenggaraan pemerintahan
berdasarkan pada kedaulatan hukum (supremasi hukum) dan bertujuan untuk mencapai ketertiban
masyarakat. Artinya semua problematika kemasyarakatan yang lahir akibat dari interaksi antar anggota
masyarakat harus diselesaikan melalui mekanisme hukum. Maka hukum diharapkan menjadi pemutus akhir
dalam mengatasi permasalahan-permasalahan dalam hukum media massa.
3) Jelaskan urgensitas pengaturan media masa dari aspek mewujudkan kajian bagi semua orang yang terlibat
konflik?
Jawab:
Alasan paling rasional mengapa harus menempatkan hukum sebagai alat penyelesai konflik dalam media
massa karena hukum tunduk pada mekanisme dan prosedur yang baku dan dapat terukur. Karena proses
penyelesaian konflik melalui hukum memerlukan waktu yang panjang, lama, dan melelahkan harus dianggap
sebagai cara paling jitu untuk memutuskan benar dan salah suatu dugaan pelanggaran terhadap konflik media
massa.
Hukum path pada apa yang telah diatur dalam hukum materiil berupa Kitab Undang-Undang Fukum Pidana
(KUHP) dan hukum formil berupa kitab Undang-Undang Hukum Acara (KUHAP) dan dijalankan melalui
proses adjudikasi atau yustisia dengan melibatkan aparatur hukum mulai dari penasihat hukum (advokad),
kepolisian, kejaksaan, dan pengadilan. Semua aparatur hukum harus mengedepankan objektivitas hukum
dengan menjalankan imperatif KUHP dan KUHAP tapa disertai dengan memasukkan unsur subjektifitas
yang kerap kali berselimut dengan kepentingan politik tertentu.
4) Jelaskan urgensitas pengaturan media massa dari aspek memberikan perlindungan hukum pada media massa!
Jawab:
Dalam konsep yang lebih luas dikaitkan dengan perlindungan subjek hukum media massa, yakni pemilik dan
penyelenggara media massa dan subjek hukum media massa, yakni masyarakat. Dalam hal ini pemilik dan
penyelenggara media massa sebagai produsen dan masyarakat sebagai konsumen. Maka perlindungan
hukum di sini dimaksudkan untuk melindungi para pihak yang terkait dengan media massa dengan
menggunakan sarana hukum.
Tes Formatif
1) Teori keadilan menurut Thomas Aquinas, yakni keseimbangan dalam prestasi dan kontra prestasi yang harus
diwujudkan dalam hubungan-hubungan keperdataan, disebut ...
A. lustitia Commutative
B. Iustiti Commutatif
C. lustitia Communtativa
D. lustitia Communale
2) Indonesia adalah negara berdasarkan hukum atau negara hukum didasarkan pada konstitusi, yaitu ...
A. Pasal 1 Ayat (1) UUD 1945
B. Pasal 1 Ayat (2) UUD 1945
C. Pasal 2 Ayat (3) UUD 1945
D. Pasal 1 Ayat (3) UUD 1945
3) Perlindungan hukum adalah memberikan pengayoman kepada hak asasi manusia yang dirugikan orang lain
dan perlindungan tersebut diberikan kepada masyarakat agar mereka dapat menikmati semua hak-hak,
disebut....
A. perlindungan politik
B. perlindungan hukum
C. melindungi hukum
D. melindungi hak asasi manusia
4) Dalam hukum Islam juga diperkenalkan prinsip-prinsip keadilan sebagaimana termuat di dalam ..
A. Q.S Al-Maidah ayat 9
B. Q.S Al-Maidah ayat 7
C. Q.S Al-Maidah ayat 8
D. Q.S Al-Maidah ayat 5
5) John Rawl memperkenalkan dua prinsip keadilan, yaitu ....
A. prinsip kenyamanan dan kebahagiaan
B. prinsip sama dan tak berubah
C. prinsip kebebasan dan ketidaksamaan
D. prinsip kesamaan dan perbedaan

14. Urgensi Pengaturan Media Massa dari Aspek Sosiologis dan Ekonomis
Dari aspek sosiologi hukum, urgensitas pengaturan media massa adalah dalam rangka memastikan agar
media massa dapat berfungsi sebagaimana mestinya yang berdasarkan moralitas Pancasila. Urgensitas
pengaturan media massa dari aspek ekonomi adalah dalam rangka untuk dapat mewujudkan model kompetisi
ekonomi dan bisnis dalam pengelolaan media massa.
Latihan
1) Jelaskanlah mengapa diperlukan pengaturan media massa dari aspek sosiologis?
Jawab:
Urgensitas pengaturan media massa selain dari aspek filosofis juga dari aspek sosiologi hukum, yakni ilmu
yang mempelajari tentang fenomena hukum. Maka sosiologi hukum adalah cabang kajian sosiologi. Sebagai
cabang kajian sosiologi, sosiologi hukum banyak memusatkan perhatiannya pada ihwal hukum sebagaimana
terwujud dari pengalaman kehidupan bermasyarakat sehari-hari. Berbeda dengan kajian-kajian ilmu hukum
murni yang sering disebut dengan jurisprudence (Inggris) atau Reine Rechislehre (Jerman), sosiologi hukum
tidak hendak membatasi kajian-kajian pada ihwal kandungan normatif peraturan perundang-undangan.
Dengan kata lain, dari aspek sosiologis, urgensitas pengaturan media massa adalah dalam rangka
memastikan agar media massa dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
2) Jelaskanlah urgensitas pengaturan media massa dari aspek ekonomi?
Jawab:
Urgensitas pengaturan media massa dari aspek ekonomi adalah dalam rangka untuk dapat mewujudkan
model kompetisi ekonomi dan bisnis dalam pengelolaan media massa. Karena harus diakui bahwa produk
media massa, mulai dari koran, majalah, tabloid, radio, televisi, film dan internet serta media konvergensi
(media baru) sesungguhnya merupakan produk dari suatu perusahaan yang bergerak di bidang media.
Dengan kreativitasnya menghasilkan aneka informasi yang diolah sehingga menghasilkan produk berita,
hiburan, iklan, dan lain-lain yang diminati oleh masyarakat yang memiliki nilai jual yang tinggi. Itulah
sebabnya tak dapat dipungkiri dalam pengelolaan media sesungguhnya dapat aspek ekonomi-bisnis di
dalamnya.
3) Jelaskan ciri media massa berdasarkan prinsip moralitas Pancasila?
Jawab:
Dalam pandangan moralitas Pancasila maka media yang diharapkan dapat memiliki ciri-ciri khusus, antara
lain:
a. Media massa yang bebas dan bertanggung jawab, artinya media massa diberi ruang kebebasan untuk
mengaktualisasikan kebebasannya untuk membuat aneka produk informasi baik hiburan, ilmu
pengetahuan, dan lainnya, namun harus memiliki tanggung jawab sosial, yakni untuk menjadi sarana
bagi pengembangan masyarakat dan kemajuan peradaban bangsa.
b. Media massa yang sehat, artinya hadirnya produk media massa adalah produk yang dibuat secara baik,
demokratis, dan bukan semata-mata ditujukan untuk mengeruk keuntungan bisnis.
c. Media massa sebagai penyebar informasi yang objektif, artinya produk media massa yang dilahirkan
adalah media yang dapat secara objektif menyediakan aneka informasi yang berguna dan bukan penebar
fitnah, diskriminatif, dan provokatif.
d. Media massa sebagai penyalur aspirasi rakyat, meluaskan komunikasi, dan partisipasi masyarakat,
artinya produk media massa yang akan dilahirkan adalah media yang dapat menampung aspirasi
masyarakat sekaligus media partisipasi masyarakat dalam mengekspresikan kehendaknya sebagai warga
negara yang baik.
e. Media massa yang melakukan kontrol sosial yang konstruktif, artinya produk media massa yang
dilahirkan diharapkan menjadi alat kontrol sosial atau penyimpangan-penyimpangan sosial yang efektif
sehingga media massa akan menjelma menjadi alat kontrol sosial.
f. Diharapkan akan menumbuhkan interaksi positif antara insan media, pemerintah, dan masyarakat.
Ketiganya merupakan aktor yang tidak dapat dipisahkan karena ketiganya merupakan mutualis-
simbiosis. Insan media tak akan dapat melahirkan produk media yang berkualitas jika tak menghargai
peran pemerintah dalam menciptakan aneka regulasi tentang media, demikian pula media tak akan
dapat eksis jika tidak berkorelasi positif dengan masyarakat sebagai konsumen media.
4) Jelaskan peran pemerintah dalam pengaturan kompetisi bisnis media massa?
Jawab:
Peran yang dapat diambil pemerintah dalam mengatur media massa terkait dengan kompetisi bisnis yang
sehat antar pemilik modal industri paling tidak sebagai berikut:
a. Membuat perangkat peraturan perundang-undangan tentang kebebasan media dan tanggung jawab
sosial.
b. Memberikan pembinaan kepada media agar lebih maju dan berkembang serta lebih mengoptimalkan
kinerja dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
c. Memprakarsai mekanisme dialog antara komponen pemerintah, pers, dan masyarakat untuk lebih
meningkatkan hubungan fungsional antara ketiganya.
d. Menghormati pelaksanaan kode etik jurnalistik maupun pelaksanaan sanksi yang diberikan kepada
pelanggarnya.
e. Memberikan kesempatan yang sama bagi semua industri media untuk berkembang dengan membuka
kesempatan pada semua investor industri media.
f. Lebih mengoptimalkan fungsi-fungsi mediasi dalam menyelesaikan konflik antar para aktor dalam
media dan masyarakat.
Tes Formatif
1) Hadirnya produk media massa adalah produk yang dibuat secara baik, demokratis, dan bukan semata-mata
ditujukan untuk mengeruk keuntungan bisnis, disebut juga...
A. media massa yang kuat
B. media massa yang sehat
C. media massa yang cerdas
D. media massa yang efektif
2) Menciptakan aneka peluang kepada siapapun untuk dapat melahirkan produk media adalah peran yang dapat
dilakukan oleh...
A. swasta
B. pemerintah
C. perusahaan media
D. lembaga pemantau media massa
3) Relevansinya diperlukan pengaturan media massa dari aspek keadilan ekonomi adalah...
A. etika kepemilikan media massa
B. monopoli media massa
C. menguntungkan pihak yang lemah
D. konglomerasi media massa
4) Memberikan pengayoman kepada hak asasi manusia yang dirugikan orang lain dan kepada masyarakat agar
mereka dapat menikmati semua hak-hak, disebut..
A. perlindungan politik media
B. perlindungan hukum media
C. melindungi hukum media
D. melindungi hak asasi manusia
5) Prinsip utama pengaturan media massa dari aspek bisnis adalah agar terwujud hal-hal sebagaimana berikut
ini, kecuali...
A. menghormati hak informasi
B. menghormati hak kekayaan individu dan warga negara
C. menjaga harmoni
D. menghormati hak perusahaan media

15. Konstitusionalitas Pengaturan Media Massa dan Peta Peraturan Perundang-Undangan Media Massa Di
Indonesia
Ketentuan Pasal 28 UUD 1945 inilah yang menjadi landasan konstutusional tentang kemerdekaan
berserikat dan menyatakan pikiran secara lisan dan tulisan yang berkembang menjadi kebebasan informasi
(freedom of information). ketentuan pasal 28 dan 28F menjelaskan bahwa komunikasi manusia yang mencakup
informasi dan kebebasan atau menyatakan pikiran dengan lisan dan tulisan serta mencakup semua jenis saluran,
telah terlembagakan dalam arti terwujud sebagai pola perilaku yang mapan dan baku dalam konstitusi (UUD
1945).
Konstitusi merupakan hukum tertinggi dalam suatu negara yang merupakan hasil kesepakatan seluruh
rakyat (kontrak sosial) yang merefleksikan hubungan-hubungan kepentingan dari seluruh komponen bangsa.
Peta pengaturan mengenai media massa dalam arti bertanggungjawab dan sesuai moral Pancasila di
Indonesia diatur dalam berbagai macam Undang-Undang organik yang merupakan turunan dari ketentuan Pasal
28 dan 28F UUD 1945.
Latihan
1. Jelaskanlah pengertian konstitusi?
Jawab:
Konstitusi merupakan hukum tertinggi dalam suatu negara yang merupakan hasil kesepakatan seluruh rakyat
(kontrak sosial) yang merefleksikan hubungan-hubungan kepentingan dari seluruh komponen bangsa. Makna
konstitusi, khusus UUD bagi suatu negara adalah sebagai landasan bagi kehidupan bernegara yang harus
memuat (Sobirin Malian, 2010:14):
a. Hasil perjuangan politik bangsa di masa lampau.
b. Pandangan tokoh-tokoh bangsa yang hendak diwujudkan di masa sekarang dan masa depan.
c. Suatu keinginan dengan mana perkembangan ketatanegaraan bangsa hendak dipimpin.
d. Tingkat-tingkat tertinggi perkembangan ketatanegaraan bangsa.
2. Jelaskanlah mengapa diperlukan konstitusi dalam sebuah negara?
Jawab:
Kontitusi dibutuhkan dalam sebuah negara kerena ia merupakan aturan dasar (grundnorm) yang akan
menjadi acuan di dalam penciptaan peraturan-peraturan di bawah konstitusi. Itulah sebabnya konstitusi diatur
tentang prinsip-prinsip dasar berupa pembatasan kekuasaan, fungsi kekuasaan, lembaga-lembaga negara, hak
dan kewajiban warga negara, serta hal-hal yang menyangkut tentang ideologi dan tujuan bernegara. Maka
semua peraturan di bawah konstitusi (UUD) harus tunduk dan path secara hierarkis dan harmonis dengan
peraturan UU. Norma tertinggi di sebuah negara itulah yang kemudian disebut konstitusi, di mana konstitusi
dapat dibedakan dalam du perspektif, yaitu konstitusi dalam arti sempit dan dalam arti luas.
3. Jelaskan konstitusionalitas media massa yang diatur dalam UUD 1945?
Jawab:
Jika dilacak dari perspektif konstitusi (UUD) maka sesungguhnya posisi konstitusionalitas tentang kebebasan
media dan pelembagaan informasi publik di Indonesia telah dilakukan oleh para pendiri bangsa sat
melakukan sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang mendiskusikan
topik tentang menyatakan pikiran di muka mum (publik).
Hasil diskusi dan perdebatan yang panjang itu akhirnya melahirkan rumusan final dan disahkan oleh Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 18 Agustus 1945. Rumusan tersebut tercantum di
dalam Pasal 28 UUD 1945, yaitu:
"Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran lisan dan tulisan sebagaimana ditetapkan
dengan undang-undang".
Berdasarkan paham konstitusionalisme maka landasan tentang konstitusionalitas urgensitas pengaturan
tentang media masa telah tercantum di dalam UUD 1945. Dengan demikian, eksistensi kebebasan media,
perlindungan media, dan akses publik pada semua jenis informasi telah terakomodasi dalam konstitusi dasar
sehingga konstitusionalitas pengaturan media ini harus dilanjutkan ke dalam produk peraturan di bawah
UUD 1945 yang secara organik mengatur tentang media massa yang tidak boleh bertentangan dengan spirit
UUD 1945.
4. Sebutkanlah peta pengaturan media massa di Indonesia?
Jawab:
Peta pengaturan mengenai media massa dalam arti bertanggungjawab dan sesuai moral Pancasila di
Indonesia diatur dalam berbagai macam Undang- Undang organik yang merupakan turunan dari ketentuan
Pasal 28 dan 28F UUD 1945, terdiri dari: UU 40/'99 tentang Pers, UU 32/2002 tentang Penyiaran, UU
14/2008 tentang keterbukaan informasi publik, UU 11/2008 tentang ITE, UU 8/1992 Tentang Film, UU
5/1999 tentang Persaingan Usaha, UU 8/1999 tentang Perlindungan Konsumen, UU 36/1999 tentang
Telekomunikasi, UU 39/1999 tentang HAM, dan UU 19/2002 tentang Hal Cipta.
Tes Formatif
1) Berikut ini isi konstitusi pada umumnya, kecuali...
A. pandangan tokoh bangsa
B. hasil perjuangan politik
C. keinginan/cita bangsa
D. peraturan tertinggi
2) Fungi konstitusi bagi suatu negara termasuk Indonesia adalah sebagai berikut, kecuali...
A. ideologis
B. strukturalis
C. regulatoris
D. nasionalisasi
3) Konstitusionalitas pengaturan media massa di dalam UUD 1945 terletak dalam ketentuan...
A. Pasal 28 dan 28 F UUD 1945
B. Pasal 28 UUD 1945
C. Pasal 28 F UUD 1945
D. Pasal 82 dan 82 F UUD 1945
4) Di antara peta pengaturan tentang media massa terdapat dalam peraturan perundang-undangan organik antara
lain, kecuali...
A. UU No.39 Tahun 1999
B. UU No. 40 Tahun 1999
C. UU No.11 Tahun 2008
D. UU No. 8 Tahun 1981
5) Undang-undang ini mengatur tentang hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan
atau memperbanyak ciptaannya merupakan isi dari ..
A. UU No. 40 Tahun 1999
B. UU No. 36 Tahun 1999
C. UU No. 19 Tahun 2002
D. UU No. 32 Tahun 2002

16. Kebijakan Hukum Media Massa di Indonesia


Kebijakan hukum dikenal pula dengan istilah politik hukum (legal policy) adalah arahan atau garis
resmi yang dijadikan dasar pijak dan cara untuk membuat dan melaksanakan hukum dalam rangka mencapai
tujuan bangsa dan negara. Dapat juga dikatakan bahwa politik hukum merupakan upaya menjadikan hukum
sebagai proses pencapaian tujuan negara. Selain itu, politik hukum merupakan jawaban-jawaban atas pertanyaan
tentang mau diapakan hukum itu dalam perspektif formal kenegaraan guna mencapai tujuan negara.
Perkembangan pers di era Orde Lama ini tidak dapat dipisahkan dari beberapa masa, antara lain masa
revolusi fisik berlangsung antara tahun 1945-1949, masa demokrasi liberal antara tahun 1950-1959, dan masa
demokrasi terpimpin berlangsung antara tahun 1959-1965. Masing-masing masa memiliki ciri perkembangan
pers yang unik dan berbeda.
Latihan
1) Jelaskanlah negara mana saja yang pernah menjajah Indonesia!
Jawab:
Penjajahan atau kolonialisasi dimulai sejak abad ke-16 sat bangsa Belanda secara halus melakukan
perdagangan di nusantara dengan bendera perusahaan Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) antara
tahun 1602- 1799. Kehadiran VOC ke musantara sendiri didasari oleh motif berdagang karena situasi
politik di Belanda sendiri tidak kondusif di era ini karena Belanda tengah melepaskan diri dari belenggu
penjajahan bangsa Spanyol yang kejam dan berusaha meraih kemerdekaan. Sejarah mencatat pada awalnya
hanya provinsi bagian utara saja yang mendapatkan kemerdekaan penuh, sementara bagian selatan mash
berada di bawah kekuasaan Spanyol dan kemudian jatuh ke tangan Australia selama lebih dari seabad maka
sejak tahun 1648 seluruh provinsi sudah tidak diperintah lagi oleh Spanyol. Selama Perang Napoleon pada
tahun 1795, Belanda Serikat menjadi Republik Batavia dan kemudian menjadi kerajaan di bawah
kekuasaan Istana Kuning, sementara Belanda bagian selatan memberontak pada tahun 1839 dan kemudian
menjadi Kerajaan Belgia setelah bersatu dengan Utara (Ratno Lukito, 2010:132-133).
Belanda baru secara terang-terangan melakukan kolonialisasi dalam bentuk penjajahan pada awal abad ke-
18 dan menyebut nusantara sebagai Hindia Belanda. Di era ini antara tahun 1800-1842 daerah kekuasaan
VOC diambil alih oleh pemerintah Bataaf-che Republiek yang kemudian diubah menjadi Koninlijk Holand.
Pada era ini pula pemerintah Belanda mulai mengangkat Gubernur Jenderal di Hindia Belanda yang
merupakan representasi Kerajaan Belanda yang dapat melakukan kegiatan-kegiatan di bidang ekonomi,
politik, dan hukum untuk kejayaan dan kemakmuran Belanda.
Sejarah hukum mencatat Inggris berhasil menginvasi nusantara terutama di Pulau Jawa pada tahun 1811
karena kegagalan Daendels maka kerajaan Belanda menggantikannya dengan Gubernur Jenderal Jan
Willem Jansen, namun lagi-lagi a pun gagal melawan Inggris. Paling tidak, Inggris sempat menguasai
Pulau Jawa antra tahun 1811-1816 dengan kebijakan ala liberalisme yang telah berhasil digunakan saat
menjajah India. Namun tidak begitu lama.
Namun kemudian Jepang berhasil mask ke Indonesia dilakukan oleh Penguasa Militer (Gunseikan).
Kemudian pada 1 September 1943 dilakukan oleh Seikosikikan. Peraturan yang dikeluarkan oleh
Gunseikan disebut Osamu Kanrei, sedangkan peraturan yang dikeluarkan oleh Seikosikikan disebut dengan
Osamu Serei. Pada masa ini kedua peraturan tersebut diundangkan ke dalam Lembaran Kanpo (Yuliandri,
2009: 52).
Pendeknya, pada zaman Jepang ini ketatanegaraan di Indonesia dapar dikatakan tidak mengalami
perubahan dari yang dilakukan zaman Hindia Belanda. Sebab Jepang yang masuk Indonesia pada tahun
1942 hanya mengeluarkan satu UU, yaitu UU No. 1 Tahun 1942. UU ini berisi pemberlakuan terhadap
ketatanegaraan Hindia Belanda yang telah ada.
Penggantian pada umumnya hanya terbatas pada istilah-istilah saja dari Belanda ke bahasa Jepang. Para
gubernur dan bupati tetap dihidupkan di era ini cuma lebih ketat (Moh. Mahfud MD, 2010: 80).
Kekuasaan Belanda di Indonesia berakhir pada tahun 1941 pada saat Jepang meraih kemenangan atas
tentara Sekutu dalam Perang Pasifik dan Jepang mengambil alih kekuasaan Belanda di Indonesia pada
tahun 1942.
Tak dapat dibantah bahwa di era penjajahan Jepang yang relatif singkat dari tahun 1942-1945 telah
memfasilitasi mimpi aka kemerdekaan Indonesia dari kolonialisme. Walaupun pada awalnya janji
kemerdekaan Indonesia oleh jepang ini sesungguhnya merupakan siasat politik tingkat tinggi, yakni Jepang
hendak menarik simpati dan memperoleh dukungan kekuatan massa dari seluruh rakyat Indonesia dalam
upaya Jepang untuk memenangkan perang melawan tentara Sekutu dalam kancah Perang Pasifik yang terus
berkecamuk.
Namun sayang rencana dan siasat Jepang ini tak terwujud. Karena tentara Jepang telah kalah terlebih
dahulu dalam perang melawan tentara Sekutu dalam Perang Pasifik pada tanggal 15 Agustus 1945 dua kota
bersejarah Jepang, yakni Hiroshima dan Nagasaki dan Jepang takluk atas Sekutu. Dua hari kemudian tepat
pada 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia yang diwakili oleh Soekarno-Hatta memproklamirkan
kemerdekaan Indonesia.
2) Jelaskanlah perkembangan kebijakan hukum media massa di era Orde Lama!
Jawab:
Perkembangan kebijakan pengaturan tentang media massa di era Orde Lama memiliki corak pergerakan
untuk mempertahankan kemerdekaan maka pers saat ini berfungsi sebagai alat perjuangan. Pers
menyuarakan kepedihan, penderitaan, dan merupakan refleksi dari isi hati bangsa terjajah. Sejarah
mencatat pada masa awal pergerakan bermunculan lembaga penerbitan atau pers, antara lain harian Sedio
Tomo sebagai kelanjutan dari harian Budi Utomo di Yogyakarta, harian Darmo Kondo di Solo didirikan
oleh Sudaryo Cokrosisworo, harian Utusan Hindia di Surabaya didirikan oleh HOS. Cokroaminoto, harian
Fadjar Asia di Jakarta didirikan oleh Haji Agus Salim, majalah mingguan Pikiran Rakyat di Bandung
didirikan Ir. Soekarno, majalah berkala Daulat Rakyat didirikan oleh Moh. Hatta dan Sutan Syahrir.
Perkembangan pers di era Orde Lama ini tidak dapat dipisahkan dari beberapa masa, antara lain masa
revolusi fisik berlangsung antara tahun 1945-1949, masa demokrasi liberal antara tahun 1950-1959, dan
masa demokrasi terpimpin berlangsung antara tahun 1959-1965. Masing-masing masa memiliki ciri
perkembangan pers yang unik dan berbeda. Misalnya, ciri pers di era revolusi fisik adalah menyuarakan
semangat mempertahankan kemerdekaan dan menentang usaha pendudukan sekutu, Sedangkan ciri pers di
era demokrasi liberal maka pers berperan sebagai pranata sosial masyarakat demokrasi yang bebas sesuai
dengan sistem liberal yang diterapkan sesuai UUDS 1950 sekaligus sebagai perjuangan kelompok partai
atau aliran politik. Karena di era ini telah tumbuh multipartai sebagai alat perjuangan (Taufik, 1976:46).
3) Sebutkanlah beberapa kebijakan hukum media massa di era Orde lama itu!
Jawab:
Pers otoriter di era Orde Lama dimulai dengan ketentuan yang mewajibkan Surat Izin Terbit (SIT) dengan
alasan mencegah berita yang diangeap sensasional dan tidak bermoral, yaitu melalui Peraturan Panglima
Perang Tertinggi (Peperti) pada tahun 1960. Ketentuan wajib SIT ini dikuti keharusan menandatangani
surat pernyataan calon pemilik izin penerbitan pers yang berisikan 19 pasal. Substansi isi pasal-pasal
tersebut adalah agar pemilik penerbitan pers patuh pada visi dan misi konfigurasi politik demokrasi
terpimpin yang berkolaborasi dengan militer. Ketentuan Peperti 1960 mengenai keharusan memiliki Surat
SIT itu kemudian dituangkan ke dalam pasal 6 Penpres No. 6 Tahun 1963 dan berlaku hingga lahirnya U
No.11 Tahun 1966 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pers (Wikrama, 2005:19).
Tak lama kemudian Presiden Soekarno menempatkan percetakan swasta di bawah pengawasan pemerintah
berdasarkan Peraturan Administrasi Militer (Tertinggi) Nomor 2 Tahun 1962 pada tanggal 15 Mei 1963.
Kemudian Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden tentang Pemberian wewenang kepada Menteri
Penerangan untuk menangani pedoman pers. Pada tanggal 12 September 1962 kantor berita Antara
dinasionalisasikan dengan Dekrit Presiden No. 307 Tahun 1962.
Dekrit presiden in sesungguhnya merupakan amanat dari Tap MPRS Nomor IIMPRS/1960 tentang
Penerangan Massa sebagai landasan pelaksanaan manipolisasi Pers Nasional dalam Sistem Demokrasi
Terpimpin. Tap MPR ini merupakan produk hukum yang substansinya mengharuskan penerbitan nasional
di Indonesia agar menjadi terompet kepentingan pemerintah.
Tes Formatif
1) Siapakah ahli hukum yang berpendapat bahwa kebijakan hukum adalah kebijakan dasar yang menentukan
arah, bentuk, dan sisi hukum yang akan dibentuk?
A. Moh. Mahfud MD
B. Satjipto Rahardjo
C. Padmo Wahyono
D. Wahyono Padmo
2) Setiap penerbitan media massa di era Orde Lama harus mengantongi izin berupa Surat Ijin Terbit (SIT).
Kebijakan hukum ini ada dalam ketentuan....
A. Pasal 63 Penpres No. 6 Tahun 1966
B. Pasal 6 Penpres No. 6 Tahun 1963
C. Pasal 6 Penpres No. 36 Tahun 1963
D. Pasal 6 Penpres No. 3 Tahun 1963
3) Masa demokrasi liberal adalah masa di mana lembaga penerbitan bebas melakukan apa saja sepanjang untuk
kepentingan kebebasan. Ini terjadi pada tahun berapa?
A. Tahun 1950-1959
B. Tahun 1950-1958
C. Tahun 1950-1960
D. Tahun 1950-1956
4) Kapankah kantor berita Antara dinasionalisasikan dengan Dekrit Presiden No. 307 Tahun 1962?
A. 21 September 1962
B. 26 September 1962
C. 19 September 1962
D. 12 September 1962
5) UU Pokok Pers tertuang dalam ….
A. UU No.11 Tahun 1967
B. UU No.66 Tahun 1966
C. UU No.11 Tahun 1966
D. UU No.19 Tahun 1966

17. Kebijakan Hukum Media Massa pada Era Orde Baru


Pada era Orde Baru ini yang dimaksud dengan persoalan pers dan kemerdekaan pers lebih banyak
muncul dalam kaitan alat komunikasi cetak dibandingkan dengan lainnya. Era ini menerbitkan UU No.11 tahun
1966 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pers. UU Pers baru ini pemerintah Orde Baru menerbitkan Peraturan
Menteri Penerangan RI No.03/Per/Menpen 1969 tentang permohonan Surat Izin Terbit (SIT). Kemudian
diperketat lagi dengan perlunya Surat Izin Cetak (SIC) yang dikeluarkan oleh Pelaksana Khusus (Laksus)
Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban(Pangkopkamtib).
UU Pokok Pers ini berlaku tak cukup lama karena pemerintah Orde Baru mengubah UU ini menjadi
UU No. 21 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pers. Substansi perubahannya terletak pada
ketentuan tentang perizinan Surat Izin Cetak dan Surat Izin Terbit dihapuskan, namun muncul peraturan baru,
yaitu Surat Izin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP). Menteri Penerangan dapat mencabut STUPP terhadap pers
yang tidak dikehendaki.
Pada era Orde Baru ini diterbitkan pula UU No. 24 Tahun 1997 tentang Penyiaran yang antara lain
berisi penguasaan lembaga penyiaran oleh negara. Dengan demikian, semua produk siaran baik TVRI maupun
RRI berada dalam kendali negara dengan melibatkan Badan Pertimbangan dan Pengendalian Penyiaran
Nasional (BP3N).
Latihan
1. Jelaskanlah isu-isu apakah yang mendasari pergantian Orde Lama ke Orde Baru?
Jawab:
Beberapa isu yang melatarbelakangi pergantian Orde lama ke Orse baru adalag pemerintahan Soekarno pada
era Orde Lama ini tak mampu membendung gelombang protes dari sejumlah elemen rakyat dan pemuda agar
presiden Soekarno melakukan perubahan orientasi kekuasaannya dari politik menjadi panglima beralih ke
ekonomi sebagai panglima maka pada tanggal 12 Januari 1966 lahirlah kemudian Tritura (Tiga Tuntutan
Rakyat) kepada pemerintahan Soekarno yang dipelopori oleh gerakan mahasiswa pada tahun 1966. Adapun
isi Tritura tersebut adalah: 1. Bubarkan PKI. 2. Bersihkan Kabinet Dwikora dari unsur-unsur PKI. 3.
Turunkan harga perbaikan ekonomi. Gerakan tuntutan perubahan rakyat terus tak terbendung berujung pada
pemberian amanat Surat Perintah 11 Maret 1966 dari Presiden Soekarno kepada Jenderal Soeharto untuk
mengambil langkah-langkah taktis guna memulihkan keadaan. Surat ini dikemudian hari berubah menjadi
senjata politik bagi Jenderal Soeharto untuk membubarkan PKI. Keadaan politik dan ekonomi teratasi dan
berujung pada Sidang Istimewa MPRS untuk mencabut mandat kekuasaan presiden Soekarno karena pidato
pertanggungjawaban kekuasaannya ditolak oleh MPRS. Tak lama kemudian MPRS mengangkat pengemban
amanat Supersemar 11 Maret 1966 Jenderal Soeharto menggantikan kekuasaan Soekarno maka sejak itulah
era Orde Lama berakhir dan digantikan oleh Era Orde Baru.
2. Jelaskanlah kebijakan hukum media massa di Era Orde Baru!
Jawab:
Pokok Pers ini berlaku tak cukup lama karena pemerintah Orde Baru mengubah UU ini menjadi U No. 21
Tahun 1982 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pers. Substansi perubahannya terletak pada Ketentuan
tentang perizinan Surat Izin Cetak dan Surat Izin Terbit dihapuskan., namun nuncul peraturan bar, yaitu
Surat Izin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP). Di dalam ketentuan Pasal 13 ayat (S) UU No. 21 Tahun 1982
berbunyi bahwa penerbitan pers yang diselenggarakan oleh perusahaan pers harus memiliki SIUPP.
Ketentuan ini diatur dalam Peraturan Menteri Penerangan Permenpen) No.1 Tahun 1984 tentang SIUPP.
Permenpen ini berwatak represif terhadap kebebasan pers di Indonesia karena Permenpen in relatif sama
dengan Peperti No.I0 Tahun 1960 yang pernah dicabut pada awal pemerintah Orde Baru melalui UU No.I1
Tahun 1966. Dalam Pasal 33 Permenpen ini bahkan ditegaskan bahwa SIUPP yang telah diberikan dapat
dibatalkan oleh Menteri Penerangan setelah mendengar Dewan Pers.
Itulah sebabnya Permenpen No.1 Tahun 1984 tentang SIUPP ini menjadi momok bagi media massa kala itu,
sebab sewaktu-waktu pemerintah dapat mencabut SIUPP jika pers tersebut tidak sejalan dengan keinginan
pemerintah, terutama jika kritis dan berani melawan ideologi pembangunan di era ini.
Tak pelak lagi, saat itu banyak sekali media cetak yang dibredel oleh era ini melalui Permenpen ini, antara
lain: Surat kabar (Sinar Harapan) dicabut SIUPP-nya pada tahun 1986, Majalah Prioritas dicabut SIUPP-nya
pada tahun 1987, Majalah Monitor dicabut SIUPP-nya pada tahun 1990, Majalah Tempo dicabut SIUPP-nya
pada tahun 1994, Majalah Editor dicabut STUPP-nya pada tahun 1994, dan Majalah DeTIK dicabut SIUPP-
nya pada tahun 1994. Alasan paling dominan atas pemberedelan aneka media di era ini karena demi menjaga
stabilitas pembangunan nasional.
Pada era Orde Baru ini diterbitkan pula U No. 24 Tahun 1997 tentang Penyiaran yang antara lain berisi
tentang penguasaan lembaga penyiaran oleh negara. Dengan demikian, semua produk siaran baik TVRI
maupun RRI berada dalam kendali negara dengan melibatkan Badan Pertimbangan dan Pengendalian
Penyiaran Nasional (BP3N).
Tes Formatif
1) Kebijakan hukum media massa pada era Orde Baru lebih banyak ditekankan pada media ....
A. media elektronik
B. media cetak
C. media elektronik dan cetak
D. media hiburan
2) Pada era Orde Baru dibuat kebijakan tentang perlunya Surat Izin Cetak (SIC) yang dikeluarkan oleh....
A. Pangkokanwil
B. Pangkokamtib
C. Menteri Penerangan
D. Menteri Dalam Negeri
3) Pada era Orde Baru media cetak diwajibkan memiliki SIUPP, siapakah yang mengeluarkannya?
A. Presiden
B. Pangkokamtib
C. Menteri Penerangan
D. Menkokesra
4) Ketentuan-ketentuan Pokok Pers termuat dalam Undang-Undang...
A. UU No. 21 Tahun 1982
B. UU No. 12 Tahun 1982
C. UU No. 21 Tahun 1981
D. UU No. 2 Tahun 1982
5) Pada era Orde Baru ditetapkan Hari Pers Nasional setiap tanggal...
A. 8 Februari
B. 9 Februari
C. 19 Februari
D. 6 Februari

18. Kebijakan Hukum Media Massa pada Era Reformasi


Lahirnya era Reformasi dimulai sejak berhentinya Presiden Soeharto dari kursi presiden pada 21 Mei
1998 melalui serangkaian kegiatan demonstrasi mahasiswa. Era reformasi in dipimpin oleh Presiden B.J.
Habibie di mana di era in dalam kebijakan hukum media massa cukup mampu menjamin kemerdekaan media.
Melalui Permenpan No.01/Per/Menpen/1998 tentang Penghapusan SIUPP. Pejabat menteri penerangan saat itu
adalah Mohammad Yunus Yospiah. Kemudian diundangkan UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers yang isinya
menghapus semua ketentuan buruk dari UU Pers di era Orde Bar. Seperti tidak perlu adanya SIUPP dan
pemberedelan media. Pada era ini kebebasan media sangat luar biasa akibatnya muncul aneka organisasi
wartawan dan membanjirnya media massa. Pada era ini problem kemerdekaan media bukan dari ancaman
pemerintah melainkan dari pemilik media, masyarakat, dan mereka yang tidak menyukai media. Karena itu
kerapkali terjadi kriminalisasi insan pers aktor di luar pemerintah, antara lain ancaman terhadap pers, seperti isu
SARA, tekanan massa, bahkan legal resentment (ancaman gugatan), business interest (kepentingan bisnis), suap
dan sebagainya. Bahkan muncul komodifikasi media untuk bisnis.
Latihan
1. Jelaskanlah proses pergantian dari Orde Baru ke Orde Reformasi!
Jawab:
Pergantian orde baru ke orde reformasi di mulai ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi pada tahun
1997. Krisis moneter dan keuangan yang semula terjadi di Thailand pada bulan Juli 1997 merembet ke
Indonesia. Hal ini diperburuk dengan kemarau terburuk dalam lima puluh tahun terakhir. Dari beberapa
negara Asia, Indonesia mengalami krisis paling parah. Solusi yang disarankan IMF justru memperparah
krisis. IMF memerintahkan penutupan enam belas bank swasta nasional pada 1 November 1997. Hal ini
memicu kebangkrutan bank dan negara.
Munculnya gerakan reformasi dilatarbelakangi oleh terjadinya krisis multidimensi yang dihadapi bangsa
Indonesia. Semula gerakan ini hanya berupa demonstrasi di kampus-kampus di berbagai daerah. Akan tetapi,
para mahasiswa harus turun ke jalan karena aspirasi mereka tidak mendapatkan jalan keluar. Gerakan
reformasi tahun 1998 mempunyai enam agenda, antara lain suksesi kepemimpinan nasional, amandemen
UUD 1945, pemberantasan KKN, penghapusan dwifungsi ABRI, penegakan supremasi hukum, dam
pelaksanaan otonomi daerah. Agenda utama gerakan reformasi adalah turunnya Soeharto dari jabatan
presiden. Berikut ini kronologi beberapa peristiwa penting selama gerakan reformasi yang memuncak pada
tahun 1998.
2. Jelaskanlah perubahan paling mendasar dari kebijakan hukum media massa pada era Reformasi!
Jawab:
Era reformasi di masa permerintahan presiden B.J Habibie ini dunia media massa juga mengalami reformasi
yang cukup fundamental, antara lain untuf mendapatkan SIUPP di masa Orde Baru diharuskan memenuhi 16
syarat utama. Maka di era ini cukup memenuhi tiga syarat saja. Bahkan Habibie segera membuka keran
kebebasan pers. Ketentuan pembatalan SIUPP dihapuskan.
Melalui Permenpan No. 01/Per/Menpen/1998 tentang Penghapusan SIUPP. Pejabat menteri penerangan saat
it adalah Mohammad Yunus Yospiah.
Departemen Penerangan (Deppen) RI sendiri pada masa Habibie meluluskan 50 SIUPP bar yang diajukan
dengan hanya diwajibkan memenuhi tiga persyaratan. Di masa Habibie pula tumbuh sejumlah organisasi
jurnalis, organisasi penerbit surat kabar hingga organisasi percetakan pers yang sangat beragam bukan hanya
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Sebutlah misalnya, Komite Wartawan Indonesia (KWI), Asosiasi
Wartawan Muslim (AWAM) Indonesia, Ikatan Wartawan Republik Indonesia (IWARI), Aliansi Jurnalis
Indonesia (AJI), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), dan lain-lain. Paling tidak sejumlah perubahan
fundamental tentang jaminan kemerdekaan pers di era presiden BJ. Habibie sangat spektakuler yang ditandai
dengan sejumlah kebijakan pengaturan teknis kebebasan pers.
3. Sebutkanlah sejumlah produk kebijakan hukum media di era Reformasi ini!
Jawab:
Produk kebijakan hukum media di era Presiden BJ. Habibie, di antaranya:
 Permenpan No.02/Per/Menpen/1998 tentang Ketentuan-Ketentuan Mengenai Wartawan.
 SK Menpen No. 133/SK/Menpen/1998 tentang Pencabutan SK Menpen No.47/Kep/Menpen/1975 dan SK
MenpenNo.184/Kep/Menpen/1978, yang Isi Pokoknya adalah Mencabut ketentuan tiga SK tersebut dan
dinyatakan tidak lagi berlaku.
 SK Menpen No.134/SK/Menpen 1998, yang Isi Pokoknya adalah Relai hanya tiga kali: Pukul 06.00,
13.00, dan Pukul 19.00 dan jam siaran kenegaraan/pengumuman penting. Radio swasta boleh membuat
siaran berita sendiri.
 Permenpen No.01/Per/Menpen/1998 tentang Ketentuan-ketentuan SIUPP, yang Isi Pokoknya adalah
Menpen berhak memberi teguran, Membekukan sementara dan membatalkan SIUPP melalui pengadilan.
 SK Menpen No. 132/Menpen/1998 tentangKetentuan-Ketentuan Mendapatkan SIUPP.
 Pencabutan SK Menpen No.226/Kep/Mendpen/1984 tentang Penyelenggaraan Siara Berita Radio nonRRI
Tes Formatif
1) Kebijakan hukum media massa di era Reformasi ini yang paling menonjol adalah tidak diperlukan lagi
SIUPP yang sulit. Hal in diatur melalui...
A. Permenpan No. 01/Perp/Menpen/1998
B. Permenpan No. 01/Per/Menpen/1998
C. Permenpan No. 01/PP/Menpen/1998
D. Permenpan No. 01/Per/Menp/1998
2) Dewan Pers melaksanakan fungsi-fungsi sebagai berikut, kecuali...
A. melakukan sensor untuk kehidupan pers
B. menetapkan dan mengawasi pelaksanaan kode etik jurnalistik
C. memberikan pertimbangan dan mengupayakan penyelesaian pengaduan pers
D. mengembangkan komunikasi antara pers, masyarakat, dan pemerintah
3) Kebebasan Pers di Indonesia pernah menjadi terbaik di Asia Tenggara pada tahun 2002 diberikan oleh...
A. Reporter With Border
B. Reportered Without Board
C. Reporter Without Border
D. Reportering Without Border
4) Departemen Penerangan dihapuskan pada era pemerintahan presiden ...
A. B.J. Habibie
B. Soeharto
C. Abdurrahman Wachid
D. Megawati Soekarno Putri
5) Di era Reformasi diterbitkan tentang kewajiban semua lembaga negara untuk menginisiasi keterbukaan
informasi tertuang di dalam...
A. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008
B. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2008
C. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008
D. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008

19. Kebebasan Media Massa dan Hak Asasi Manusia


Hak Asasi diartikan sebagai hak dasar atau hak pokok, hidup dan hak mendapatkan perlindungan. Hak
Asasi Manusia sering juga disebut sebagai hak kodrat, hak dasar manusia, dan hak mutlak. Dalam diri setiap
individu manusia, ada hak-hak asasi tertentu yang tidak dapat dihilangkan. Hak-hak asasi manusia karena sifat
pelaksanaannya yang universal, mewajibkan semua individu dan lembaga masyarakat untuk menghormati hak-
hak orang lain.
Perlindungan dan jaminan terhadap hak atas informasi (rights to know) sudah tidak diragukan lagi
karena hak atas informasi telah mendapat pengakuan secara universal sebagai salah satu hak yang paling
mendasar yang melekat pada setiap individu manusia dan karenanya harus dihormati dan dipenuhi.
Namun demikian, pelaksanaan dan pemenuhannya di setiap negara diserahkan sepenuhnya kepada
negara yang bersangkutan dan disesuaikan dengan kondisi di masing-masing negara. Universal Declaration of
Human Rights 1948 (UDHR 1948) telah merumuskan jaminan perlindungan terhadap hak atas informasi. Pasal
19 UDHR 1948.
Kebebasan media massa merupakan bagian dari hak asasi, di mana media sebagai sarana untuk
berekspresi publik dijamin perlindungannya dalam konstitusi. Era pengakuan di dalam konstitusi ini membuat
kehidupan masyarakat semakin berkembang dan dikenal sebagai era kebebasan media. Berlandaskan pada Pasal
28F UUD 1945 Amandemen maka pemahaman warga negara tentang kebebasan berubah. Dari yang
terintervensi secara sistematis melalui kebijakan politis menjadi berpeluang bebas berpendapat sejak secara
regulatif diakui sebagai hak konstitusional. Bahkan, sebagai warga negara, mereka diperkenankan (secara
konstitusional pula) untuk memperoleh informasi dari berbagai saluran.
Latihan
1) Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan konsep hak asasi manusia itu ?
Jawab:
HAM adalah hak-hak yang melekat pada semua manusia, tidak terbedakan kebangsaan, tempat tinggalnya ,
jenis kelamin, asal Usul kebangsaan dan etnisitas, warna kulit, agama atau keyakinan, bahasa atau status-
status lainnya.
Di dalam Universal Declaration of Human Rights (1948) yang merupakan sebuah pernyataan dari seluruh
umat manusia mengenai HAM . Pengertian HAM yang dimaksudkan di sini adalah HAM dalam arti
universal atau HAM yang dianggap berlaku bagi semua bangsa. Dimulai dari pengertian dasar, yaitu hak-hak
yang diberikan lanzsung oleh Tuhan atau disebut juga sebagai hak-hak dasar yang bersifat kodrati, seperti
hak untuk mendapatkan informasi.
Definisi HAM sekalipun sudah memiliki rumusan yang konkret, akan tetap masih membawa persoalan yang
sesungguhnya dapat melanggar butir-butir pokok di dalam definisi HAM it sendiri. PBB melalui organisasi-
organisasi independen sering kali mash memaksakan definisi HAM berlaku bagi semua bangsa. Sementara
itu, setiap bangsa terbentuk dan dibentuk dari situasi dan sejarah masa lalu yang berbeda dengan bangsa-
bangsa lainnya.
Jika saja pemaksaan kehendak dianggap melanggar HAM maka pelaksanaan konsep HAM itu sendiri tidak
boleh dipaksakan begitu saja.
Jaminan dan perlindungan terhadap hak atas informasi (rights to know) merupakan bagian dari HAM secara
universal. Karena hak atas informasi telah mendapat pengakuan secara universal sebagai salah satu hak yang
paling mendasar yang melekat pada setiap individu manusia dan karenanya harus dihormati dan dipenuhi.
Namun demikian, pelaksanaan dan pemenuhannya di setiap negara diserahkan sepenuhnya kepada negara
yang bersangkutan dan disesuaikan dengan kondisi di masing-masing negara (Miriam Budiardjo, 2008: 213)
2) Jelaskanlah mengapa kebebasan memperoleh informasi dijamin dalam konstitusi?
Jawab:
Kebebasan memperoleh informasi adalah hak asasi manusia yang bersifat fundamental dan universal., hah
im berarti setiap individu punya hak, tanpa kecuali, untuk memperoleh informasi. Sebagai konsekuensi dari
hal tersebut, pemerintah memiliki kewajiban membuka informasi. Kebebasan memperoleh informasi ini
mendapat jaminan secara internasional. Indonesia sebagai bagian dari masyarakat internasional tentu tidak
terlepas dari kesepakatan tersebut, Melalui jalan yang cukup panjang dan perdebatan yang melelahkan
akhirnya tiba giliran bagi Indonesia untuk meratifikasi ICCPR pada tahun 2005 dengan mengesahkannya
melalui U No. 12 Tahun 2005 tentang Pengesahan International Covenant on Civil and Political Rights
(Kovenan Internasional Hak-hak Sipil dan Politik).
Ratifikasi ICCPR tentu bukan hanya sekedar tindakan pengesahan oleh legislatif semata, melainkan
menimbulkan konsekuensi yuridis bagi Indonesia untuk melaksanakan segala ketentuan yang terdapat di
dalamnya karena telah disahkan melalui undang-undang dan menjadi hukum positif termasuk di dalamnya
ketentuan mengenai jaminan perlindungan terhadap hak atas informasi.
3) Sebutkanlah sejumlah peraturan internasional dan nasional yang mengatur tentang perlunya jaminan
perlindungan hak memperoleh informasi dan kebebasan media itu?
Jawab:
Pijakan utama kebebasan media secara universal tetap berasal dari Universal Declaration of Human Rights
(1948) yang menitikberatkan pada Article 19. Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di
Palais de Chaillot, Paris, Perancis pada 10 Desember 1948 menetapkan Resolusi Nomor A/RES/217
mengenai Pernyataan mum Hak-hak Asasi Manusia (Universal Declaration of Human Righis, UDHR).
Maklumat sebanyak 30 pasal ini bersifat anjuran, tetapi dampaknya luas karena segera saja menjadi acuan
bagi banyak negara. Salah satu hal yang menyeruak adalah Pasal 19, yang berintikan bahwa kebebasan
berinformasi menjadi salah satu hakikat dari hak dasar bagi semua orang.
Kebebasan berekspresi yang tercantum dalam UDHR tersebut mendapatkan penegasan-penegasan di dalam
konvensi-konvensi internasional lainnya yang diadakan demi penghargaan terhadap kebebasan manusia.
Pemerintah telah menetapkan sejumlah U berkaitan dengan tata kelola informasi, antara lain UU Nomor 40
Tahun 1999 tentang Pers, U Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, U Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), dan U Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik.
Berbagai dasar hukum ini perlu dipahami oleh masyarakat luas, khususnya masyarakat komunikasi seperti
wartawan dan aparat hubungan masyarakat agar dapat lebih mengetahui tata kelola informasi dan sekaligus
membuat peta multimedia massa. Hal ini berkaitan erat dengan kaidah melek media (media literacy), yakni
tugas pokok dan fungsinya untuk menyebarkan informasi, mendidik, memberikan hiburan, dan pengawasan
masyarakat (to inform, to educate, to entertaint and social control) yang seluruhnya adalah hak dan
kepentingan publik. Pers yang bebas dan bertanggung jawab merupakan konsep yang dicita-citakan dalam
pertumbuhan pers di Indonesia.
Tes Formatif
1) Hak asasi manusia sebagai hak-hak yang dimiliki manusia menurut kodratnya, yang tidak dapat dipisahkan
dari hakikatnya dan karena itu bersifat suci merupakan pandangan dari...
A. Masyur Efendy
B. Kuntjoro Purbopranoto
C. Jimly Assidiqie
D. Jhon Locke
2) Hak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi juga merupakan bagian dari hak sipil dan politik atau
ICCPR diatur dalam Pasal dan Ayat berapa...
A. Pasal 19 ayat (1) ICCPR
B. Pasal 19 ayat (2) ICPPR
C. Pasal 19 ayat (2) IRPPC
D. Pasal 19 ayat (2) ICCPR
3) Pengakuan dan perlindungan membuat produk informasi dan memperoleh informasi diatur dalam UUD NRI
dalam ketentuan Pasal berapa...
A. Pasal 28F UUD NRI 1945
B. Pasal 28E UUD NRI 1945
C. Pasal 29E UUD NRI 1945
D. Pasal 28G UUD NRI 1945
4) Sistem pers yang berjalan di Indonesia dikenal dengan Pers Pancasila sebagaimana tercantum di bawah ini,
kecuali...
A. Pers Pembangunan
B. Pers berdasarkan UUD 1945
C. Pers yang kuat
D. Pers yang schat
5) Undang-undang Nomor 12 Tahun 2005 mengatur tentang apa...
A. Pengesahan Ratifikasi ICCPR
B. Pengesahan Rahasia Pers
C. Pengaturan tentang ICCPR
D. Pengaturan hak pers ICCPR
6) Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 mengatur tentang hal apa...
A. Keterbukaan dan Kebebasan Publik
B. Keterbukaan Publik memperoleh informasi
C. Keterbukaan Informasi Publik
D. Pengaturan Pers
7) Pers Pancasila berprinsip pada interaksi Positif Tri Komponen, yaitu kecuali...
A. Pers
B. Swasta
C. Masyarakat
D. Pemerintah

20. Media Massa, Demokrasi Langsung, dan DemokrasiElektronik(E-Democracy)


Secara etimologis "Demokrasi" berasal dari bahasa Yunani, terdiri dari dua kata, yaitu demos yang
berarti rakyat dan cratein/cratos yang berarti pemerintah sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat
atau sering dikenal dengan pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Perkembangan demokrasi
memiliki relasi yang sangat dekat dengan media elektronik terutama terkait dalam bentuk demokrasi langsung
in berupa keterlibatan rakyat dalam berpartisipasi langsung dalam adanya pemilihan umum secara langsung. Di
dalam pemilu itu terdapat salah satu aspek penting yang memerlukan peran media cetak dan elektronik, yaitu
pada saat kampanye yang menggunakan elektronik atau internet dan saat pemungutan suara dengan
menggunakan E-Voting. Inilah yang disebut sebagai -democracy atau demokrasi elektronik.
Perkembangan selanjutnya adalah munculnya tren penggunaan media elektronik sebagai alt untuk
mengukur partisipasi publik dalam pengambilan kebijakan publik berupa polling dan survei-survei politik.
Polling dan survei ini juga digunakan dalam mengukur tingkat popularitas calon dalam pemilu.
Latihan
1. Jelaskanlah apa hubungannya media massa dengan demokrasi langsung?
Jawab:
Dewasa ini konsep demokrasi sering diasumsikan sebagai konsep yang baik, karena merupakan sister politik
ideal dan ideologi yang menyiratkan arti kekuasaan politik atau pemerintahan yang dijalankan oleh rakyat,
dari rakyat, dan untuk rakyat, warga masyarakat yang telah terkonsep sebagai warga negara. Menurut
(Samuel Huntington dalam Budianto, 2005:53): "Demokrasi merupakan pembuatan keputusan kolektif yang
paling kuat dalam sebuah sistem yang dipilih melalui suatu pemilihan umum yang adil, jujur atau berkala
dalam sistem itu pun para calon bebas bersaing untuk memperoleh suara dan hampir seluruh penduduk desa
dapat memberikan suara".
Di dalam pemilu itu terdapat salah satu aspek penting yang memerlukan peran media cetak dan elektronik,
yaitu pada sat kampanye dalam rangka memenangkan pertarungan tersebut.
2. Jelaskanlah maksud dari e-democracy itu!
Jawab:
E-demokrasi adalah gabungan dua kata, yaitu elektronik (disingkat "e") dan demokrasi, di mana dua entitas
tersebut mempunyai pengertian yang berbeda. Konsep dan definisi e-demokrasi itu sendiri adalah sangat luas
dan belum ada definisi yang absolut. Merujuk Stephen Coleman & Donald F. Norris, e-demokrasi adalah
penggunaan TIK untuk memfasilitasi dan meningkatkan struktur dan proses demokrasi. Sebuah lembaga
kajian tentang Local E-Democracy National Project mendefinisikan e-democrasi adalah memanfaatkan
media teknologi informasi baru untuk mendorong keikutsertaan warga negara dalam pengambilan keputusan
lokal di antara waktu pemilihan umum.
Sedangkan merujuk Mohd. Shafiq bin Abdullah & Zulkapli bin Mohammed mendefinisikan e-demokrasi
adalah sebagai cara bagaimana menggunakan aplikasi sistem teknologi informasi untuk membimbing,
memperbaiki, dan melaksanakan prinsip-prinsip demokrasi. Dari definisi di atas, bahwa TIK adalah hanya
sebagai media secara elektronik yang digunakan untuk memfasilitasi partisipasi masyarakat baik secara
langsung maupun tidak langsung dalam sistem demokrasi suatu negara.
3. Jelaskanlah pengertian e-voting, polling, dan survei itu!
Jawab:
Pemahaman tentang e-voting lebih mengacu pada proses pemanfaatan perangkat elektronik untuk lebih
mendukung kelancaran proses dan juga model otomatisasi yang memungkinkan campur tanga minimal dari
individu dalam semua prosesnya (Smith dan Clark, 2005). Di sisi lain, e-voting adalah proses serupa dengan
e-voting, tetapi memanfaatkan jaringan teknologi informasi dengan cakupan area yang lebih luas sehingga
basisnya adalah memanfaatkan jaringan internet dan teknologi komunikasi. Oleh karena itu, e-voting terkait
dengan sistem online. Zafar dan Pilkjaer (2007) mengatakan E-voting adalah: "e-voting menggabungkan
teknologi dengan proses demokrasi, agar pemungutan suara lebih efisien dan nyaman bagi pemilih. E-voting
memungkinkan pemilih memilih melalui komputer dari rumah mereka atau di tempat pemungutan suara.

Polling/Survei Polling adalah suatu metode untuk mengetahui pendapat umum. Polling merupakan ekspresi
sekaligus metode untuk mengetahui pendapat umum terhadap suatu isu/masalah tertentu. Polling sering
didefinisikan sebagai suatu penelitian (survei) dengan menanyakan kepada masyarakat mengenai
pendapatnya terhadap suatu isu/masalah tertentu, Polling secara metodologis adalah sebuah teknik untuk
menyelidiki apa yang dipikirkan orang terhadap isu/masalah yang muncul. Polling dilakukan untuk
mengetahui bagaimana pendapat yang berkembang dalam masyarakat terhadap suatu isu.
Polling adalah suatu kerja pengumpulan pendapat umum dengan menggunakan teknik dan metode ilmiah.
Metode yang dipakai untuk mengenali pendapat itu adalah survei, yaitu suatu metode di mana objek adalah
orang atau individu dan menggunakan kuesioner sebagai alat untuk mendapatkan data/informasi.
Karakteristik utama polling adalah berkaitan dengan publikasi hasil penelitian. Pertama, waktu
penyelenggaraan dan publikasi terbatas. Jawaban seseorang adalah pada sat wawancara dilakukan dan
publikasi dilakukan ketika isu mash hangat. Bila wawancara dan publikasi tidak segera dilakukan maka isu
akan segera hilang dan apabila polling tetap dilakukan maka hasilnya tidak akan banyak membawa manfaat.
Kedua, polling hanya menangkap fakta. Ketika muncul isu UULL (Undang-undang Lalu Lintas) maka
polling hanya menangkap apakah masyarakat setuju atau tidak. Lain dengan survei akademik yang
diperlukan justru penjelasan mengapa mereka setuju atau mengapa mereka tidak setuju.
Tes Formatif
1) Demokrasi merupakan pembuatan keputusan kolektif yang paling kuat dalam sebuah sistem yang dipilih
melalui suatu pemilihan umum yang adil, jujur atau berkala dalam sistem it pun para calon bebas bersaing
merupakan definisi dari...
A. Polybius
B. Larry Diamond
C. Samuel P Huntington
D. Edmund Burke
2) Suatu kerja pengumpulan pendapat umum dengan menggunakan teknik dan metode ilmiah melalui media
komunikasi disebut...
A. polling
B. jajak pendapat
C. referendum
D. wawancara
3) Upaya memanfaatkan media teknologi informasi bar untuk mendorong keikutsertaan warga negara dalam
pengambilan keputusan lokal di antara waktu pemilihan umum disebut juga...
A. e-voting
B. e-democracy
C. e-government
D. e-direktif
4) Menggunakan media teknologi informasi untuk pelaksanaan pemilu agar efektif dan efisien serta akurat
disebut juga ....
A. e-democrary
B. e-voting
C. e-election
D. e-moving
5) Presiden dan kepala daerah dipilih secara demokratis yang melbalan partisipasi rakyat dalam bentuk
kampanye menggunakan media sosial. Peraturan yang mengatur tentang demikian adalah…
A. Pasal 6 A Ayat (1) UUD 1945 dan Pasal 18 ayat (4) UUD 1945
B. Pasal 6 B Ayat (1) UUD 1945 dan Pasal 81 ayat (4) UUD 1945
C. Pasal 6 A Ayat (I) UUD 1945 dan Pasal 18 ayat (8) UUD 1945
D. Pasal 6 A Ayat (2) UUD 1945 dan Pasal 18 ayat (4) UUD 1945
6) Media sosial digemari publik dalam sistem demokrasi langsung disebabkan media sosial berbeda dengan
media tradisional dalam hal...
A. dapat dipergunakan komunikasi dua arah
B. dapat dipergunakan komunikasi satu arah
C. sebagai media kampanye
D. sebagai media komunikasi
7) Kedaulatan rakyat dijamin di dalam konstitusi dan dilaksanakan menurut Undang-undang. Jaminan tersebut
diatur dalam...
A. Pasal 1 Ayat (3) UUD 1945
B. Pasal 1 Ayat (2) UUD 1945
C. Pasal 2 Ayat (1) UUD 1945
D. Pasal 1 Ayat (1) UUD 1945

21. Media Massa dan Pemerintahan Berbasis Elektonik(E-Government)


Pemerintah adalah sekelompok individu yang mempunyai wewenang tertentu untuk melaksanakan
kekuasaan yang dalam arti ini melaksanakan Wewenang yang sah dan melindungi serta meningkatkan taraf
hidup masyarakat melalui perbuatan dan pelaksanaan berbagai keputusan. Sedangkan pemerintahan memiliki
dua arti, yakni dalam arti las dan dalam arti sempit. Pemerintahan dalam arti luas yang disebut regering atau
goverment, yakni pelaksanaan tugas seluruh badan-badan, lembaga-lembaga, dan petugas-petugas yang diserahi
wewenang mencapai tujuan negara.
Dalam perkembangannya, media elektronik telah dimanfaatkan dalam praktik penyelenggaraan
pemerintah berupa E-Government adalah istilah yang menurut beberapa kalangan didefinisikan secara beragam.
Intinya adalah proses pemanfaatan teknologi informasi sebagai alat untuk membantu menjalankan sistem
pemerintahan secara lebih efisien. E-Government adalah kinerja pemerintahan melalui media elektronik dalam
rangka memfasilitasi proses kinerja secara efisien, cepat, dan transparan sehingga dapat menyebarkan informasi
kepada warga dan juga memfasilitasi saluran komunikasi elektronik dari warga kepada pemerintah mencakup
penggunaan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) untuk melakukan berbagai kegiatan dalam
pemerintahan.
Latihan
1. Jelaskanlah maksud dari pemerintah dan pemerintahan itu!
Jawab:
Kata pemerintah dan pemerintahan berasal dari satu suku kata yang sama yaitu "perintah" yang artinya
"sesuatu yang harus dilaksanakan atau dilakukan." Dengan demikian, ada unsur pemaksaan melalui pesan.
Misalnya dalam bentuk kebijakan, aturan, himbauan, dan sebagainya. Oleh sebab itu, pemerintah harus ada
legitimasi yang menyebabkannya memiliki kewenangan dan kekuasaan. Dalam kata "itu", tersimpul
beberapa unsur dari "perintah". yaitu: a) unsur keharusan, yakni kewajiban untuk melaksanakan apa yang
diperintahkan; b) adanya hubungan dua pihak, yaitu pihak yang memberi perintah dan pihak yang menerima
perintah; c) adanya hubungan fungsional antara pemberi dan penerima perintah; d) adanya kekuasaan dan
wewenang untuk memerintah (wewenang unsur nyatanya adalah surat perintah).
Dengan demikian, lahirnya pemerintahan memberikan pemahaman bahwa kehadiran suatu pemerintahan
merupakan manifestasi dari kehendak masyarakat yang bertujuan untuk berbuat baik bagi kepentingan
masyarakat bahkan Van Poelje (dalam Hamdi, 1999: 52) menegaskan bahwa pemerintahan dapat dipandang
sebagai suatu ilmu, yaitu yang mengajarkan bagaimana cara terbaik dalam mengarahkan dan memimpin
pelayanan umum. Suatu pemerintahan hadir karena adanya suatu komitmen bersama yang terjadi antara
pemerintahan hadir. Karena adanya suatu komitmen bersama yang terjadi antara pemerintah dengan
rakyatnya sebagai pihak yang diperintah dalam suatu posisi dan peran yang mana komitmen tersebut hanya
dapat dipegang apabila rakyat dapat merasa bahwa pemerintah itu memang diperlukan untuk melindungi,
memberdayakan, dan menyejahterakan rakyat. Ndraha (2000:70) mengatakan bahwa pemerintah memegang
pertanggungjawaban atas kepentingan rakyat. Lebih lanjut, Ndraha juga mengatakan bahwa pemerintah
adalah semua beban yang memproduksi, mendistribusikan, atau menjual alat pemenuhan kebutuhan
masyarakat berbentuk jasa publik dan layanan civil. Tugas pemerintahan adalah untuk melayani dan
mengatur masyarakat.
2. Jelaskanlah mengapa E-Goverment diperlukan di era kebebasan memperoleh informasi sat ini?
Jawab:
Pemerintahan elektronik atau e-government (berasal dari kata bahasa Inggris electronics government, juga
disebut e-gov, digital government, online government atau dalam konteks tertentu transformational
government) adalah penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan
pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan pemerintahan.
Sebuah negara harus mampu mendayagunakan potensi teknologi untuk keperluan (Heeks, 2001).:
a. Memberikan kesempatan yang sama serta meningkatkan ketersediaan informasi dan pelayanan publik
yang diperlukan untuk memperbaiki kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat, serta memperluas
jangkauannya agar dapat mencapai seluruh wilayah negara.
b. Memperbesar kesempatan bagi usaha kecil dan menengah untuk berkembang dengan teknologi yang
mampu memanfaatkan pasar yang lebih luas.
c. Meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kemampuan inovasi dalam sektor produksi, serta
memperlancar rantai distribusi agar daya saing ekonomi nasional dalam persaingan global dapat
diperkuat.
d. Meningkatkan transparansi dan memperbaiki efisiensi pelayanan publik, serta memperlancar interaksi
antar lembaga-lembaga pemerintah, baik pada tingkat pusat maupun daerah, sebagai landasan untuk
membentuk pemerintahan yang efektif, bersih, dan berorientasi pada kepentingan rakyat.
3. Jelaskanlah keuntungan yang didapat jika suatu pemerintahan dapat menerapkan E-Goverment yang
merupakan pemerintahan yang berbasis pada media elektronik!
Jawab:
Al Gore dan Tony Blair dalam Indrajit (2006: 5) telah secara jelas dan terperinci menggambarkan manfaat
yang diperoleh dengan diterapkannya konsep E-Government bagi suatu negara, antara lain:
a. Memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada para stakeholder-nya (masyarakat, kalangan bisnis,
dan industri) terutama dalam hal kinerja efektivitas dan efesiensi di berbagai bidang kehidupan.
b. Meningkatkan transparansi, kontrol, dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintah dalam rangka
penerapan konsep Good Corporate Governance.
c. Mengurangi secara signifikan total biaya administrasi, relasi dan transaksi yang dikeluarkan pemerintah
maupun stakeholder-nya untuk keperluan aktivitas sehari-hari.
d. Memberikan peluang bagi pemerintah untuk mendapatkan sumber-sumber pendapatan bar melalui
interaksinya dengan pihak-pihak yang berkepentingan; dan
e. Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru yang dapat secara cepat dan tepat menjawab berbagai
permasalahan yang dihadapi sejalan dengan berbagai perubahan global dan tren yang ada; serta 6.
Memberdayakan masyarakat dan dan pihak-pihak lain sebagai mitra pemerintah dalam proses
pengambilan berbagai kebijakan publik secara merata dan demokratis.
Tes Formatif
1) Berikut ini adalah unsur-unsur dari "perintah" penyelenggaraan pemerintahan, kecuali...
A. dua pihak pemberi dan penerima perintah
B. hubungan fungsional
C. kekuasaan dan wewenang
D. rakyat dan pemerintah
2) Menurut Hidayat, penerapan E-Government menjanjikan setidaknya berapa perubahan dasar. Untuk
mencerminkan fungi hukum adalah mencapai keadilan dilambangkan dengan mitologi Yunani, yaitu...
A. tiga
B. empat
C. dua
D. lima
3) Sebutkanlah dasar hukum inisiatif" electronic government di Indonesia?
A. Impres No.6 Tahun 2001
B. Inpres No. 20 Tahun 2006
C. Kepres No.6 Tahun 2001
D. Kepres No.20 Tahun 2006
4) Lembaga atau badan yang menyelenggarakan negara, negara bagian, atau kota dan sebagainya disebut ...
A. pemerintahan
B. perintah
C. pemerintah
D. pemberi perintah
5) Implementasi E-Government lebih ditekankan pada beberapa pilar antara lain, kecuali...
A. SDM
B. sistem aplikasi
C. infrastruktur
D. masyarakat
6) E-Government adalah pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pemerintahan untuk
meningkatkan efisiensi, efektivitas, transparansi, dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan, tertuang
dalam peraturan berupa...
A. Keppres No. 21 Tahun 2006
B. Keppres No. 22 Tahun 2006
C. Keppres No. 20 Tahun 2006
D. Keppres No. 20 Tahun 2005
7) E-Goverment adalah mengaplikasikan teknologi komunikasi dan informasi oleh pemerintah merupakan
definisi dari...
A. UNDP
B. UNPD
C. UNDPP
D. UNPDD
22. Jenis Pelanggaran dan Kejahatan di Media Cetak
Keadilan jika memiliki sanksi yang tegas bagi pelanggarnya dan ditegakkan melalui aparatur hukum.
Dalam penegakan hukum terlebih dahulu dimulai dengan pembedaan antara pelanggaran dan kejahatan.
Pelanggaran adalah politis-on recht dan kejahatan adalah crimineel-on recht. Politis-on recht itu merupakan
perbuatan yang tidak menaati larangan atau keharusan yang ditentukan oleh penguasa negara. Pelanggaran atau
"wets delicten'" yaitu perbuatan-perbuatan yang sifat hukumnya baru dapat diketahui setelah adanya undang-
undang yang menyatakan demikian.
Sedangkan kejahatan adalah "recht delicten" yaitu perbuatan yang meskipun tidak ditentukan dalam
undang-undang sebagai perbuatan pidana, dirasakan sebagai "onrecht" sebagai perbuatan yang bertentangan
dengan tata hukum.
Demikian pula dalam hal praktik pembuatan produk media cetak terdapat perbedaan antara pelanggaran
dan kejahatan. Yang tergolong bentuk pelanggaran hukum yang dilakukan oleh media cetak adalah pelanggaran
ketertiban umum berkaitan dengan kesusilaan tertuang dalam ketentuan Pasal 532, 533, dan 535 Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana.
Sedangkan yang tergolong bentuk pelanggaran hukum yang dilakukan oleh media cetak adalah
pelanggaran ketertiban umum berkaitan dengan penyiaran kabar bohong yang tertuang dalam ketentuan Bab
XIV dan XV Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Selebihnya diatur dalam ketentuan UU No.40 Tahun 1999
tentang Pers. Pada dasarnya tindak pidana pers tidak melindungi kepentingan hukum terhadap
orang-orang/badan yang bergerak di bidang pers. Alasan utamanya, ialah barang cetakan itu pada umumnya
dihasilkan oleh orang-orang yang bergerak di bidang pers termasuk percetakan. Oleh sebab itu subjek hukum
tindak pidana pers pada dasarnya bukanlah orang-orang pada umumnya, melainkan orang-orang yang bergerak
di bidang pers seperti wartawan, redaktur, penanggungjawab, atau badan/perusahaan pers.
Latihan
1. Jelaskanlah apa perbedaan antara pelanggaran dan kejahatan?
Jawab:
Pelanggaran sebagai "overtredingen", yaitu suatu perbuatan yang melanggar sesuatu dan berhubungan
dengan hukum berarti tidak lain daripada perbuatan melawan hukum. Wirjono Prodjodikoro, (2003: 3),
pelanggaran adalah politis-on-recht dan kejahatan adalah crimineel-on recht. Politis-on recht itu merupakan
perbuatan yang tidak menaati larangan atau keharusan yang ditentukan oleh penguasa negara. Bambang
Poernomo (2002: 40) pelanggaran atau "wets delicten", yaitu perbuatan-perbuatan yang sifat hukumnya baru
dapat diketahui setelah adanya setelah adanya undang-undang yang menyatakan demikian. (Moeljatno, 1993:
72),
Kejahatan adalah "recht delicten" yaitu perbuatan yang meskipun tidak ditentukan dalam undang-undang
sebagai perbuatan pidana, dirasakan sebagai "onrecht" sebagai perbuatan yang bertentangan dengan tata
hukum (Moeljatno, 1993 : 71). Secara formal tindak pidana dirumuskan sebagai suatu perbuatan yang oleh
negara dapat diberi pidana. Pemberian pidana dimaksudkan untuk mengembalikan keseimbangan yang
terganggu akibat perbuatan pidana, Dengan patokan hukum pidana kejahatan serta pelakunya relatif dapat
diketahui yaitu mereka atau barang siapa yang terkena rumusan kaidah hukum pidana dan memenuhi unsur-
unsur delik, maka dianggap melakukan perbuatan yang dapat dihukum. (Soedjono Dirjosisworo, 1977 : 21).
Secara yuridis formal, tindak kejahatan merupakan bentuk tingkah laku yang melanggar undang-undang
pidana. Oleh sebab itu setiap perbuatan yang dilarang oleh undang-undang harus dihindari dan arang siapa
melanggarya maka akan dikenakan pidana. Jadi larangan-larangan dan kewajiban-kewajiban tertentu yang
harus ditaati oleh setiap warga negara wajib dicantumkan dalam undang-undang maupun peraturan-peraturan
pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah (P.A.F. Lamintang, 1996: 7).
Perbedaan antara kejahatan dan pelanggaran pada KUHP terdapat kecenderungan mengikuti pandangan-
kuantitatif. Demikian pula dalam hal praktik pembuatan produk media cetak terdapat perbedaan antara
pelanggaran dan kejahatan. Yang tergolong bentuk pelanggaran hukum yang dilakukan oleh media cetak
adalah pelanggaran ketertiban umum berkaitan dengan kesusilaan tertuang dalam ketentuan Pasal 532, 533,
dan 535 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
2. Jelaskanlah jenis-jenis pelanggaran di media cetak!
Jawab:
Yang tergolong bentuk pelanggaran hukum yang dilakukan oleh media cetak adalah Pelanggaran ketertiban
umum berkaitan dengan kesusilaan tertuang dalam ketentuan Pasal 532, $33, dan 535 Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana. Sedangkan yang tergolong bentuk pelanggaran hukum yang dilakukan oleh media cetak
adalah pelanggaran ketertiban umum berkaitan dengan penyiaran kabar bohong yang tertuang dalam
ketentuan Bab XIV dan XV Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Selebihnya diatur dalam ketentuan UU
No.40 Tahun 1999 tentang Pers. Pada dasarya tindak pidana pers tidak melindungi kepentingan hukum
terhadap orang-orang/badan yang bergerak di bidang pers. Alasan utamanya, ialah barang cetakan itu pada
umumnya dihasilkan oleh orang-orang yang bergerak di bidang pers termasuk percetakan, Oleh sebab itu
subjek hukum tindak pidana pers pada dasarnya bukanlah orang-orang pada umumnya, melainkan orang-
orang yang bergerak di bidang pers seperti wartawan, redaktur, penanggungjawab, atau badan/perusahaan
pers.
3. Jelaskanlah pula apa saja jenis-jenis kejahatan di media cetak?
Jawab:
Dalam UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers (UU Pers), dalam tindak pidana pers terdapat kepentingan
hukum masyarakat maupun individu dari tindak pidana dengan menggunakan tulisan atau barang cetakan
sebagai sarananya. Pada dasarnya tindak pidana pers tidak melindungi kepentingan hukum terhadap orang-
orang/badan yang bergerak di bidang pers. Alasan utamanya, ialah barang cetakan itu pada umumnya
dihasilkan oleh orang-orang yang bergerak di bidang pers termasuk percetakan.
Oleh sebab itu subjek hukum tindak pidana pers pada dasarnya bukanlah orang-orang pada umumnya,
melainkan orang-orang yang bergerak di bidang pers seperti wartawan, redaktur, penanggungjawab, atau
badan/perusahaan pers (Adzami Chazawi, 2015 : 182).
Apabila ukuran tindak pidana pers didasarkan pada kepentingan hukum yang hendak dilindungi oleh tindak
pidana pers sebagaimana diutarakan sebelumnya, dan tulisan hasil cetakan sebagai sarananya maka dalam
UU Pers terdapat pula tindak pidana pers, yaitu:
1) Perusahaan pers yang memberitakan peristiwa dan opini yang tidak menghormati norma agama
sebagaimana yang diatur dalam Pasal 18 Ayat (2) jo Pasal 5 Ayat (1) yang mana melarang perusahaan
pers dengan mengancam pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (Lima ratus juta rupiah) yang
memberitakan peristiwa atau opini dengan tidak memenuhi kewajiban menghormati norma-norma
agama dan rasa kesusilaan masyarakat serta asas praduga tidak bersalah. Pada Pasal 5 Ayat (1)
membebani kewajiban hukum bagi Pers nasional dalam memberitakan peristiwa dan opini untuk
menghormati norma-norma agama dan rasa kesusilaan masyarakat serta asas praduga tidak bersalah.
Tampaknya tindak pidana in terjadi bila perusahaan pers memberitakan peristiwa atau opini dengan
melanggar norma-norma agama dan rasa kesusilaan masyarakat serta asas praduga tidak bersalah.
2) Perusahaan Pers yang memuat iklan yang berakibat merendahkan martabat suatu agama dan lain-lain
sebagaimana yang diatur dalam Pasal 18 Ayat (2) jo Pasal 13 yang melarang dengan ancaman pidana
sebanyak-banyaknya Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) bagi perusahaan pers yang menyiarkan iklan:
a. Yang berakibat merendahkan martabat suatu agama dan/atau mengganggu kerukunan hidup umat
beragama, serta bertentangan dengan rasa kesusilaan masyarakat;
b. Minuman keras, narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
c. Peragaan wujud rokok dan/atau penggunaan rokok.
Tes Formatif
1) Apa arti politis-on recht yang didefinisikan oleh ahli hukum pidana, Bambang Purnomo?
A. pelanggaran
B. kejahatan
C. denda
D. sanksi
2) Bentuk pelanggaran yang dilakukan media cetak adalah pelanggaran ketertiban umum berkaitan dengan
kesusilaan, terdapat dalam ketentuan berikut ini, kecuali...
A. Pasal 532 KUHP
B. Pasal 533 KUHP
C. Pasal 535 KUHP
D. Pasal 533 KUHAP
3) Subjek hukum tindak kejahatan pers pada dasarnya bukanlah orang-orang pada umumnya, melainkan
sebagai berikut, kecuali...
A. wartawan
B. penanggungjawab pers
C. perusahaan pers
D. pengguna pers
4) Pengaturan sanksi pidana kejahatan pers diatur dalam KUHP dan juga dalam...
A. UU Pers
B. KUHAP
C. KUHPerdata
D. UU Khusus
5) Perusahaan pers yang memuat iklan yang berakibat merendahkan martabat suatu agama dan lain-lain
diancam sanksi pidana sebanyak-banyaknya....
A. lima juta rupiah
B. lima setengah juta rupiah
C. lima puluh juta ripiah
D. lima miliar rupiah

23. Jenis Pelanggaran dan Kejahatan Hukum di Media Elektronik


Pada prinsipnya berdasarkan UU No. 19 Tahun 2016 tentang Undang-Undang Informasi dan Transaksi
Elektronik diatur beberapa mengenai penggunann media sosial di Indonesia. Undang-undang ini ditujukan
untuk melindungi kepentingan negara, publik, dan swasta dari kejahatan siber (cyber crime). Saat itu ada 3 pasal
mengenai defamation (pencemaran nama baik), penodaan agama, dan ancaman online. Yang digolongkan
sebagai pelanggaran adalah larangan-larangan dalam membuat produk dalam media sosial yang tidak
bertanggung jawab dan hoax. Sedangkan yang tergolong kejahatan atau cyber crime adalah penyerangan
terhadap content, computer system, dan communication system milik orang lain atau umum di dalam
cyberspace.
Adapun penanggulangannya dapat dilakukan dengan cara, antara lain melakukan modernisasi hukum
pidana nasional beserta hukum acaranya; meningkatkan sistem pengamanan jaringan komputer nasional sesuai
standar internasional; meningkatkan pemahaman serta keahlian aparatur penegak hukum mengenai upaya;
pencegahan, investigasi, dan penuntutan perkara-perkara yang berhubungan dengan cyber crime; meningkatkan
kesadaran warga negara mengenai masalah cyber crime serta pentingnya mencegah kejahatan tersebut terjadi;
meningkatkan kerja sama antarnegara, baik bilateral, regional maupun multilateral, dalam upaya penanganan
cyber crime.
Latihan
1. Jelaskanlah apa sajakah jenis pelanggaran di media internet?
Jawab:
Sejak UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) hadir dan direvisi melalui
UU No. 19 Tahun 2016 ada beberapa penambahan yang diatur mengenai penggunaan media sosial di
Indonesia. Undang-undang ini pada awalnya untuk melindungi kepentingan negara, publik, dan swasta dari
kejahatan siber (cyber crime). Saat itu ada 3 pasal mengenai defamation (pencemaran nama baik), penodaan
agama, dan ancaman online. Semula, ketiga pasal itu dimaksudkan untuk menangkap para penjahat siber.
Namun, kini malah lebih sering dipakai untuk mengkriminalisasikan warga yang memanfaatkan internet dan
media sosial untuk menyampaikan keluhan, opini, isi pikirannya, berpolemik, hingga menyampaikan kritik
kepada pimpinan daerah.
Di dalam Undang-Undang ITE Pasal 45, diatur mengenai larangan-larangan mendistribusikan,
mentransmisikan, membuat dapat diaksesnya konten dalam media sosial yang bermuatan :
a. sesusilaan,
b. perjudian,
c. Pencemaran nama baik,
d. Pemerasan dan pengancaman.
Selain itu di Pasal 45A terdapat juga larangan menyebarkan:
a. Berita bohong (hoax),
b. Konten SARA.
Juga larangan distribusi konten ancaman kekerasan atau menakut-nakuti secara pribadi.
2. Jelaskanlah apa sajakah yang termasuk jenis kejahatan di internet?
Jawab:
Secara umum, Ari Juliano Gema mengemukakan cyber crime dapat di kelompokan dalam bentuk sebagai
berikut:
a. Authorized access to computer system and service.
b. Ilegal Contens.
c. Data Forgery.
d. Cyber Espionage.
e. Cyber Sabotage and Extortion.
f. Offense Againts Intelectual Property.
g. Infrigmenta of Privacy.
3. Jelaskanlah bagaimanakah cara melakukan penanggulangan kejahatan di internet?
Jawab:
Penanggulangan kejahatan di internet dapat dilakukan dengan cara, antara lain melakukan modernisasi
hukum pidana nasional beserta hukum acaranya; meningkatkan sistem pengamanan jaringan komputer
nasional sesuai standar internasional; meningkatkan pemahaman serta keahlian aparatur penegak hukum
mengenai upaya; pencegahan, investigasi, dan penuntutan perkara-perkara yang berhubungan dengan cyber
crime meningkatkan kesadaran warga negara mengenai masalah cyber crime serta pentingnya mencegah
kejahatan tersebut terjadi; meningkatkan kerja sama antarnegara, baik bilateral, regional maupun
multilateral, dalam upaya penanganan cyber crime.
Tes Formatif
1) Pemerintah telah mengubah UU No. 8 Tahun 2011 dengan U No. 19 Tahun 2016 mengatur tentang apa...
A. transaksi elektronik
B. informasi elektronik
C. informasi dan transaksi elektronik
D. transaksi dan informasi elektronik
2) Undang-undang No. 19 tahun 2016 bertujuan sebagai berikut, kecuali ....
A. kejahatan siber
B. kepentingan negara
C. kepentingan publik
D. kepentingan pemerintah
3) Dalam U No. 19 Tahun 2016 juga diatur tentang 3 Pasal larangan penodaan agama, ancaman online dan juga
apa....
A. defamation
B. integratif
C. stabilitatif
D. direktif
4) Penanggulangan kejahatan di media perlu dilakukan secara holistik, salah satunya melalui keterlibatan
masyarakat secara langsung dapat berupa…
A. koordinasi multilateral
B. koordinasi regional
C. membangun kesadaran masyarakat.
D. meningkatkan keahlian aparat hukum
5) Dalam penggunaan media elektronik berbasis media sosial yang termasuk kejahatan adalah menyerang
cyberspace, kecuali...
A. content
B. computer system
C. communication system
D. hoax

24. Jenis Pelanggaran dan Kejahatan Hukum di Media Konvergensi


Bentuk pelanggaran dalam media konvergensi khususnya media televisi dan radio adalah pelanggaran
waktu siaran, di mana waktu siaran lembaga penyiaran dibeli oleh selain untuk siaran iklan. Pelanggaran
terhadap konten dari penyiaran yang dilakukan oleh media elektronik radio dan televisi adalah menyiarkan
siaran yang tidak sesuai dengan yang digariskan Pasal 36 Ayat (2), (3), dan (4) UU Penyiaran, yakni Isi siaran
dari jasa penyiaran televisi, yang diselenggarakan oleh Lembaga Penyiaran Swasta dan Lembaga Penyiaran
Publik, tidak memuat sekurang-kurangnya 60% (enam puluh per seratus) mata acara yang berasal dari dalam
negeri, isi siaran tidak memberikan perlindungan dan pemberdayaan kepada khalayak khusus, yaitu anak-anak
dan remaja, dengan menyiarkan mata acara pada waktu yang tepat, dan lembaga penyiaran wajib
mencantumkan dan/atau menyebutkan klasifikasi khalayak sesuai dengan isi siaran dan Isi siaran tidak dijaga
netralitasnya serta mengutamakan kepentingan golongan tertentu.
Sedangkan kejahatan di dalam media konvergensi Salah satu jenis kejahatan yang terjadi di media
elektronik dalam penyiaran menyangkut isi siaran yang bersifat fitnah dan lain-lain terdapat pada Pasal 57 huruf
d jo. Pasal 36 ayat (S) KUHP. Yang dalam implementasinya jika memenuhi beberapa bentuk, yaitu bersifat
fitnah, menghasut, menyesatkan dan/atau bohong; Menonjolkan unsur kekerasan, cabul, perjudian,
penyalahgunaan narkotika, dan obat terlarang; mempertentangkan suku, agama, ras dan antargolongan.
Sedangkan dalam UU ITE jika mengandung unsur fitnah dan bohong (hoax).
Latihan
1. Jelaskanlah apa yang termasuk pelanggaran dalam media konvergensi?
Jawab:
Bentuk pelanggaran dalam media konvergensi khususnya media televisi dan radio adalah pelanggaran waktu
siaran, di mana waktu siaran lembaga penyiaran dibeli oleh selain untuk siaran iklan. Pelanggaran terhadap
konten dari penyiaran yang dilakukan oleh media elektronik radio dan televisi adalah menyiarkan siaran
yang tidak sesuai dengan yang digariskan Pasal 36 Ayat (2), (3), dan (4) UU Penyiaran, yakni Isi siaran dari
jasa penyiaran televisi, yang diselenggarakan oleh Lembaga Penyiaran Swasta dan Lembaga Penyiaran
Publik, tidak memuat sekurang-kurangnya 60% (enam puluh per seratus) mata acara yang berasal dari dalam
negeri, isi siaran tidak memberikan perlindungan dan pemberdayaan kepada khalayak khusus, yaitu anak-
anak dan remaja, dengan menyiarkan mata acara pada waktu yang tepat, dan lembaga penyiaran wajib
mencantumkan dan/atau menyebutkan klasifikasi khalayak sesuai dengan isi siaran dan Isi siaran tidak dijaga
netralitasnya serta mengutamakan kepentingan golongan tertentu.
2. Jelaskanlah apa yang termasuk kejahatan dalam media konvergen?
Jawab:
Kejahatan di dalam media konvergensi Salah satu jenis kejahatan yang terjadi di media elektronik dalam
penyiaran menyangkut isi siaran yang bersifat fitnah dan lain-lain terdapat pada Pasal 57 huruf d jo. Pasal 36
ayat (S) KUHP. Yang dalam implementasinya jika memenuhi beberapa bentuk, yaitu bersifat fitnah,
menghasut, menyesatkan dan/atau bohong; Menonjolkan unsur kekerasan, cabul, perjudian, penyalahgunaan
narkotika, dan obat terlarang; mempertentangkan suku, agama, ras dan antargolongan. Sedangkan dalam UU
ITE jika mengandung unsur fitnah dan bohong (hoax).
3. Jelaskanlah sanksi administrasi yang akan diterima oleh lembaga penyiaran publik jika melanggar prinsip
penyiaran!
Jawab:
Dalam pasal 44 ayat (1) UU Penyiaran disebutkan dimaksud dalam ayat (1) dapat berupa:
a. teguran tertulis;
b. penghentian sementara mata acara yang bermasalah setelah melalui tahap tertentu;
c. pembatasan durasi dan waktu siaran;
d. denda administratif;
e. pembekuan kegiatan siaran untuk waktu tertentu;
f. tidak diberi perpanjangan izin penyelenggaraan penyiaran;
g. pencabutan izin penyelenggaraan penyiaran.
Tes Formatif
1) Bentuk pelanggaran dalam media konvergensi khususnya media televisi dan radio yang paling menonjol
adalah...
A. waktu siaran
B. waktu berakhir siaran
C. waktu istirahat
D. waktu iklan
2) Pelanggaran terhadap konten dari penyiaran yang dilakukan oleh media elektronik radio dan televisi adalah
menyiarkan siaran yang tidak sesuai diatur dalam ketentuan...
A. Pasal 36 Ayat (2), (5) dan (6) U Penyiaran
B. Pasal 36 Ayat (2), (3) dan (4) UU Penyiaran
C. Pasal 36 Ayat (4), (5) dan (6) UU Penyiaran
D. Pasal 35 Ayat (2), (3) dan (4) UU Penyiaran
3) Jenis kejahatan di media konvergensi diatur dalam ketentuan ....
A. Pasal 57 huruf d jo Pasal 33 ayat (5) KUHAP
B. Pasal 57 huruf d jo Pasal 36 ayat (5) KUHP
C. Pasal 57 huruf d jo Pasal 36 ayat (5) KUHPerdata
D. Pasal 75 huruf d jo Pasal 36 ayat (5) KUHP
4) Isi siaran yang termasuk kejahatan antara lain mencakup isi siaran berupa: fungi perundang-undangan dalam
kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara adalah...
A. cabul
B. menghasut
C. obat terlarang
D. pencurian
5) Dalam UU ITE yang termasuk yang dilarang karena mengandung unsur kebencian dan berita bohong atau
biasa disebut...
A. berita aktual
B. berita hoax
C. berita real times
D. Berita bersambung

25. Model Penegakan Hukum Litigasi


Penegakan hukum meliputi pengertian yang bersifat makro dan mikro. Bersifat makro mencakup
seluruh aspek kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara, sedangkan dalam pengertian mikro terbatas
dalam proses pemeriksaan di pengadilan termasuk proses penyelidikan, penyidikan, penuntutan hingga
pelaksanaan putusan pidana yang telah nempunyai kekuatan hukum tetap.
Litigasi merupakan proses penyelesaian sengketa di pengadilan, di mana semua pihak yang bersengketa
saling berhadapan satu sama lain untuk mempertahankan hak-haknya di muka pengadilan.
Penyelesaian sengketa hukum media masa secara litigasi adalah suatu penyelesaian sengketa dalam
kasus media massa yang dilakukan melalui pengadilan.
Penyelesaian sengketa melalui litigasi dapat dikatakan sebagai penyelesaian sengketa yang memaksa
salah satu pihak untuk menyelesaikan sengketa dengan perantara pengadilan. Penyelesaian sengketa melalui
litigasi tentu harus mengikuti persyaratan-persyaratan dan prosedur-prosedur formal di pengadilan.
Latihan
1. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan penegakan hukum media massa?
Jawab:
Penegakan hukum dalam bahasa Belanda disebut dengan rechtstoepassing atau rechtshandhaving dan dalam
bahasa Inggris law enforcement, meliputi pengertian yang bersifat makro dan mikro. Bersifat makro
mencakup seluruh aspek kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara, sedangkan dalam pengertian
mikro terbatas dalam proses pemeriksaan di pengadilan termasuk proses penyelidikan, penyidikan,
penuntutan hingga pelaksanaan putusan pidana yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap (Chaerudin,
dkk., 2008 :87). Pada hakikatnya, inti penegakan hukum terletak pada kegiatan menyerasikan hubungan
nilai-nilai yang terjabarkan di dalam kaidah-kaidah yang mantap dan mengejawantah dan sikap tindak
sebagai rangkaian penjabaran tahap akhir, untuk menciptakan, memelihara dan mempertahankan kedamaian
pergaulan hidup (Soerjono Soekanto, 2004: 42).
2. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan litigasi dalam media massa?
Jawab:
Litigasi adalah suatu pemyelesaian sengketa yang dilakukan melalui pengadilan. Penyelesaian sengketa
melalui litigasi dapat dikatakan sebagai penyelesaian sengketa yang memaksa salah satu pihak untuk
menyelesaikan sengketa dengan perantara pengadilan. Penyelesaian sengketa melalui litigasi tent harus
mengikuti persyaratan-persyaratan dan prosedur-prosedur formal di pengadilan dan sebagai akibatnya jangka
waktu untuk menyelesaikan suatu sengketa menjadi lebih lama (Jimmy Joses Sembiring, 2011: 9-10).
Litigasi adalah proses penyelesaian sengketa di pengadilan, semua pihak yang bersengketa saling berhadapan
satu sama lain untuk mempertahankan hak-haknya. Hasil akhir dari suatu penyelesaian sengketa melalui
litigasi adalah putusan yang menyatakan pihak yang satu menang dan pihak yang lain kalah (Nurnaningsih
Amriani, 2011: 35).
Apabila dalam mediasi yang dilakukan oleh Dewan Pers tidak membuahkan hasil maka penyelesaian
dilanjutkan melalui jalur hukum. Inilah cara penyelesaian terakhir, jika salah satu atau kedua belah pihak
merasa tidak puas atas rekomendasi dan putusan Dewan Pers atau salah satu atau kedua belah pihak tidak
berniat meminta bantuan Dewan Pers. Penyelesaian sengketa melalui pengadilan (ajudikasi) ini merupakan
cara yang paling tinggi levelnya dan merupakan metode yang paling bisa memberikan penilaian dan putusan
yang tegas dan mengikat. la memandang bahwa semua itu adalah hierarki dalam penyelesaian konflik, yaitu
dari komunikasi (informal patterns) menuju rasional substantif (Her Sunardi, 2004 : 120).
3. Jelaskanlah bagaimanakah model penegakan hukum litigasi itu?
Jawab:
Prosedur penyelesaian sengketa pers di ranah pidana tentu saja akan mengikuti mekanisme umum yang
berlaku dalam proses penyelesaian perkara pidana, antara lain: penyelidikan adalah serangkaian
tindakan/penyelidikan untuk mencari dan menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana
guna menentukan dapat atau tidaknya dilakukan penyidikan menurut cara yang diatur dalam undang-undang
(Leden Marpaung, 2009: 6). Proses peradilan suatu perkara pidana melalui tahap-tahap sebagai berikut:
tahap penyelidikan dan penyidikan oleh apart kepolisian; tahap penuntutan oleh jaksa (penuntut umum); dan
tahap pemeriksaan di pengadilan (Ratna Nurul Afiah, 1989: 122). Dalam penegakan hukum pers tidak
berbeda dengan persoalan lain jika diselesaikan melalui jalur hukum. Perlindungan hukum yang dimaksud
adalah jaminan perlindungan pemerintah dan/atau masyarakat kepada wartawan dalam melaksanakan fungsi,
hak, kewajiban dan peranannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Jika
terjadi suatu pelanggaran terhadap aturan yang ada. Hakim dalam melaksanakan fungsi peradilan senantiasa
memberikan dan menempatkan setiap orang atau kelompok masyarakat pada posisi sama di depan hukum
(Syamsuhadi, 2004: 18). Sepanjang pelaku pers secara nyata diduga melakukan sesuatu yang bertentangan
dengan ketentuan pers yang ada maka secara normatif hakim memeriksa dan mengadili sesuai dengan
prosedur yang ada.
Tes Formatif
1) Penegakan hukum mencakup seluruh aspck kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara discbut juga
penegakan hukum...
A. makro
B. mikro
C. menyeluruh
D. mengikat
2) Penegakan hukum terbatas dalam proses pemeriksaan di pengadilan termasuk proses penyelidikan,
penyidikan, penuntutan hingga pelaksanaan putusan pidana yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap,
disebut juga penegakan hukum...
A. mikro
B. makro
C. minimalis
D. maksimalis
3) Serangkaian tindakan untuk mencari dan menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana
guna menentukan dapat atau tidaknya dilakukan penyidikan menurut cara yang diatur dalam undang-undang
ini, disebut juga tindakan...
A. penyelidikan
B. penyidik
C. penyelidik
D. penyidikan
4) Dalam sidang pengadilan terdapat tiga pihak yang terlibat di dalamnya, yaitu, kecuali...
A. saksi
B. majelis hakim dan panitera pengganti
C. jaksa penuntut umum
D. terdakwa
5) Dalam Pasal 1 Ayat (4) KUHAP dirumuskan bahwa penyelidik adalah pejabat Kepolisian Negara Republik
Indonesia yang karena diberi wewenang oleh Undang-undang in untuk melakukan penyelidikan. Berikut in
adalah jenis-jenis peraturan di tingkat pusat, kecuali...
A. Pasal 1 Ayat (4) KUHP
B. Pasal 1 Ayat (1) KUHAP
C. Pasal 1 Ayat (4) KUHAP
D. Pasal 4 Ayat (1) KUHP

26. Model Penegakan Hukum NonLitigasi


Penyelesaian nonlitigasi merupakan paradigma yang dipercaya sebagian masyarakat untuk menyelesaikan
sengketa. Paradigma ini menggunakan pendekatan konsensus untuk menyelesaikan sengketa dan hasil keputusannya
mendasarkan pada konsep win-win solution. Cara ini biasa digunakan oleh manyarakat yang berlandasan pada
orientasi membangun hubungan yang, berkesinambangan. Bagi masyarakat tertentu pembentukan dan pemeliharaan
komunitas adalah penting, lebih-lebih bagi masyarakat binnis, dan bilamana anggota komunitas bersengketa telah
mencapai konsensus maka konsensus dan pembentukan prosedur akan memuaskan semua pihak dan berjalan
dengan baik.
Penyelesaian sengketa nonlitigasi terbagi menjadi dua, yakni penyelesaian sengketa nonlitigasi dalam
pengadilan dan di luar pengadilan, Pranata penyelesaian sengketa nonlitigasi dalam pengadilan (Alternative Dispute
Resolution Inside The Court) meliputi: perdamaian di pengadilan, pemeriksaan juri sumir, evaluasi netral secara
dini, pencarian fakta yang bergifat netral. Sedangkan pranata penyelesaian sengketa nonlitigasi di luar pengadilan di
antaranya meliputi; negosiasi, media, persidangan mini, ombudsman, dan ombudsperson (Hadimulyo, 1997:1-19).
Prinsip-prinsip jurnalistik, kode etik jurnalis, dan UU Pers acapkali tidak implementatif sehingga kasus-
kasus pers bermunculan. Dalam situasi demikian adalah benar kemudian UU Pers, Ada beberapa mekanisme
penyelesaian delik pers yang, dapat ditempuh masyarakat, antara lain denpan Hak Jawab, Hak Koreksi, dan Mediasi
oleh Dewan Pers, Apabila hak-hak tersebut telah digunakan oleh pembaca atau masyarakat maka tidak boleh lagi
dilakukan tuntutan atau gugatan perdata terhadap pers, Sebab jika mekanisme in dibolehkan, maka kebebasan pers
akan kembali tersungkur, Schubunpan denpan itu jika ada suntu berita yang merupikan individu, kelompok,
magyarakat, pemerintah atau pejabat, tangung jawab hukumnya diberikan dua pilihan, yaitu: Pertama, penggunaan
hak jawab dan hak koreksi. Kedua, tuntutan pidana atau. gugatan perdata.
Latihan
1. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan penegakan hukum nonlitigasi?
Jawab:
Penyelesaian nonlitigasi merupakan paradigma yang dipercaya sebagian masyarakat untuk menyelesaikan
sengketa. Paradigma ini menggunakan pendekatan konsensus untuk menyelesaikan sengketa dan hasil
keputusannya mendasarkan pada konsep win-win solution. Cara ini biasa digunakan oleh masyarakat yang
berlandasan pada orientasi membangun hubungan yang, berkesinambangan. Bagi masyarakat tertentu
pembentukan dan pemeliharaan komunitas adalah penting, lebih-lebih bagi masyarakat binnis, dan bilamana
anggota komunitas bersengketa telah mencapai konsensus maka konsensus dan pembentukan prosedur akan
memuaskan semua pihak dan berjalan dengan baik.
2. Jelaskanlah bagaimanakah model penegakan hukum nonlitigasi?
Jawab:
Penyelesaian sengketa nonlitigasi terbagi menjadi dua, yakni penyelesaian sengketa nonlitigasi dalam
pengadilan dan di luar pengadilan, Pranata penyelesaian sengketa nonlitigasi dalam pengadilan (Alternative
Dispute Resolution Inside The Court) meliputi: perdamaian di pengadilan, pemeriksaan juri sumir, evaluasi
netral secara dini, pencarian fakta yang bergifat netral. Sedangkan pranata penyelesaian sengketa nonlitigasi di
luar pengadilan di antaranya meliputi; negosiasi, media, persidangan mini, ombudsman, dan ombudsperson
(Hadimulyo, 1997:1-19)
3. Sebutkanlah apa saja yang termasuk penegakan hukum nonlitigasi itu?
Jawab:
Ada beberapa mekanisme penyelesaian delik pers yang, dapat ditempuh masyarakat, antara lain denpan Hak
Jawab, Hak Koreksi, dan Mediasi oleh Dewan Pers, Apabila hak-hak tersebut telah digunakan oleh pembaca
atau masyarakat maka tidak boleh lagi dilakukan tuntutan atau gugatan perdata terhadap pers, Sebab jika
mekanisme in dibolehkan, maka kebebasan pers akan kembali tersungkur, Schubunpan denpan itu jika ada
suntu berita yang merupikan individu, kelompok, magyarakat, pemerintah atau pejabat, tangung jawab
hukumnya diberikan dua pilihan, yaitu: Pertama, penggunaan hak jawab dan hak koreksi. Kedua, tuntutan
pidana atau gugatan perdata.
Tes Formatif
1) Penyelesaian nonlitigasi merupakan paradigma yang dipercaya sebagian masyarakat untuk menyelesaikan
sengketa. Paradigma in menggunakan pendekatan konsensus untuk menyelesaikan sengketa dan hasil
keputusannya mendasarkan pada konsep apa?
A. win-win solution
B. win-lose solution
C. lose-win solution
D. lose-lose sulution
2) Pranata Penyelesaian sengketa nonlitigasi dalam pengadilan (Alternative Dispute Resolution Inside The Court)
meliputi, kecuali: perdamaian di pengadilan, pemeriksaan juri sumir, evaluasi netral secara dini, pencarian fakta
yang bersifat netral. Untuk mencerminkan fungsi hukum adalah mencapai keadilan dilambangkan dengan
mitologi Yunani, yaitu...
A. pemeriksaan juri sumir
B. evaluasi netral
C. perdamaian di pengadilan
D. pencarian fakta tak netral
3) Serangkajan pranata penyelesaian media massa di antaranya negosiasi mediasi, persidangan mini, ombudsman,
dan ombudsperson, disebut...
A. nonlitigasi di luar pengadilan
B. litigasi dalam pengadilan
C. nonlitigasi dalam pengadilan
D. litigasi
4) Terdapat beberapa mekanisme penyelesaian delik pers yang dapat ditempuh masyarakat antara lain, kecuali...
A. hak koreksi
B. hak jawab
C. mediasi oleh dewan pers
D. mediasi oleh hakim
5) Jika ada suatu berita yang merugikan individu, kelompok, masyarakat, pemerintah atau pejabat, bagaimana cara
tanggung jawab hukumnya?
A. penggunaan hak jawab
B. mediasi
C. gugatan tata usaha negara
D. melapor ke dewan pers

27. Tugas Pokok dan Fungsi Lembaga-lembaga Otoritas Media Massa


Untuk menciptakan sistem dalam produk dan penggunaan media cetak dan elektronik, serta televisi dan
radio agar tercipta sistem yang mampu menjamin kebebasan dan sekaligus perlindungan hukum dan hak
konsumen maka pemerintah menciptakan lembaga-lembaga negara yang memiliki otoritas dalam pengaturan
fungsi dan sistem media massa, yaitu Dewan Pers dan Komisi Penyiaran Indonesia.
Dewan Pers adalah lembaga independen yang dibentuk untuk melindungi kemerdekaan pers dan
meningkatkan kualitas kehidupan pers berdasarkan UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers. Dewan Pers
merupakan lembaga tertinggi dalam sistem pembinaan pers di Indonesia dan memegang peranan utama dalam
"institution building" bagi pertumbuhan perkembangan pers.
Peran KPI dalam mengawasi isi program siaran untuk mendapatkan penyiaran yang bermanfaat dan
merata agar terciptanya masyarakat yang mempunyai moral, pendidikan, dan budaya yang baik. KPI memiliki
kewenangan (otoritas) menyusun dan mengawasi berbagai peraturan penyiaran yang menghubungkan antara
lembaga penyiaran, pemerintah, dan masyarakat. Pengaturan ini mencakup semua daur proses kegiatan
penyiaran; mulai dari tahap pendirian, operasionalisasi, pertanggungjawaban dan evaluasi.
Latihan
1) Jelaskanlah siapa sajakah lembaga yang memiliki otoritas dalam hukum media massa?
Jawab:
Lembaga otoritas media massa di indonesia adalah:
a. Dewan Pers; sebuah lembaga independen yang dibentuk untuk melindungi kemerdekaan pers dan
meningkatkan kualitas kehidupan pers berdasarkan UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers. Menurut
(Krisna Harahap, 1996: 19-20) di dalam bukunya "Kebebasan Pers di Indonesia", Dewan Pers merupakan
lembaga tertinggi dalam sistem pembinaan pers di Indonesia dan memegang peranan utama dalam
"institution building" bag pertumbuhan perkembangan pers. Hadirnya Dewan Pers sejak tahun 1966
melalui U Nomor 11 Tahun 1966 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pers yang pada sat itu Dewan Pers
berfungsi sebagai penasihat pemerintah dan memiliki hubungan secara struktural dengan Departemen
Penerangan. Seiring berjalannya waktu, Dewan Pers terus berkembang dan akhirnya memiliki dasar
hukum terbaru, yaitu UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Sejak saat itu, Dewan Pers menjadi sebuah
lembaga independen. Pembentukan Dewan Pers juga dimaksudkan untuk memenuhi HAM karena
kemerdekaan pers termasuk sebagai bagian dari HAM.
b. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI); merupakan sebuah badan independen yang bebas dari campur tanga
pemodal maupun kepentingan kekuasaan yang menjadi pengelola sistem penyiaran yang merupakan
ranah publik. Apabila ditelaah secara mendalam, Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang
Penyiaran lahir dengan dua semangat utama, pertama pengelolaan sistem penyiaran harus bebas dari
berbagai kepentingan karena penyiaran merupakan ranah publik dan digunakan sebesar-besarnya untuk
kepentingan publik. Kedua adalah semangat untuk menguatkan entitas lokal dalam semangat otonomi
daerah dengan pemberlakuan sistem siaran berjaringan. Sejak disahkannya UU Penyiaran terjadi
perubahan fundamental dalam pengelolaan sistem penyiaran di Indonesia, di mana pada intinya adalah
semangat untuk melindungi hak masyarakat secara lebih merata.
2) Jelaskanlah apa tugas dan fungi KPI?
Jawab:
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) adalah sebuah lembaga independen di Indonesia yang kedudukannya
setingkat dengan lembaga negara lainnya yang berfungsi sebagai regulator penyelenggaraan penyiaran di
Indonesia. Komisi ini berdiri sejak tahun 2002 berdasarkan UU Penyiaran (Mohammad Mufasir, 2012: 20).
Tujuan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) termaktub dalam UU Penyiaran Pasal 8 ayat (1), yakni sebagai
wujud peran serta masyarakat dalam hal penyiaran, baik sebagai wadah aspirasi maupun mewakili
kepentingan masyarakat guna mencapai tujuan tersebut dalam menjalankan fungsinya, KPI mempunyai
wewenang sebagaimana yang diatur dalam Pasal 8 ayat (2), yakni:
a. menetapkan standar program siaran;
b. menyusun peraturan dan menetapkan pedoman perilaku penyiaran;
c. mengawasi pelaksanaan peraturan dan pedoman perilaku penyiaran serta standar program siaran;
d. memberikan sanksi terhadap pelanggaran peraturan dan pedoman perillaku penyiaran serta standar
program siaran;
e. melakukan koordinasi dan/atau kerja sama dengan pemerintah, lembaga penyiaran, dan masyarakat.

KPI mempunyai tugas dan kewajiban:


a. menjamin masyarakat untuk memperoleh informasi yang layak dan benar sesuai dengan hak asasi
manusia;
b. ikut membantu pengaturan infrastruktur bidang penyiaran;
c. ikut membangun iklim persaingan yang shat antarlembaga penyiaran dan industri terkait;
d. memelihara tatanan informasi nasional yang adil, merata, dan seimbang;
e. menampung, meneliti, dan menindaklanjuti aduan, sanggahan, serta kritik dan apresiasi masyarakat
terhadap penyelenggaraan penyiaran; dan
f. menyusun perencanaan pengembangan sumber daya manusia yang menjamin profesionalitas di bidang
penyiaran.
3) Jelaskan fungi dan tugas pokok Dewan Pers itu!
Jawab:
Menurut Pasal 15 ayat (2) Undang-Undang Pers, Dewan Pers berfungsi sebagai berikut:
a. Melindungi kemerdekaan pers dari campur tangan pihak lain.
b. Melakukan pengkajian untuk pengembangan kehidupan pers.
c. Menetapkan dan mengawasi pelaksanaan Kode Etik Jurnalistik.
d. Memberikan pertimbangan dan mengupayakan penyelesaian pengaduan masyarakat atas kasus-kasus
yang berhubungan dengan pemberitaan pers.
e. Mengembangkan komunikasi antara pers, masyarakat, dan pemerintah.
f. Memfasilitasi organisasi-organisasi pers dalam menyusun peraturan-peraturan di bidang pers dan
meningkatkan kualitas profesi kewartawanan.
g. Mendata perusahaan pers.
Selain itu, Dewan Pers adalah pengawas ketaatan atas KEJ atau yang menyelesaikan terjadinya pelanggaran
Kode Etik Jurnalistik. Putusan Dewan Pers secara etik wajib ditaati pers. Selama ini hampir semua pers
menaati putusan Dewan Pers. Sebagai pranata publik, pers hidup dari kepercayaan publik. Hanya dengan
mematuhi kode etik, tanggung jawab, dan disiplin, kepercayaan publik akan terpelihara.
Tes Formatif
1) Tugas pokok dan fungi Dewan Pers diatur dalam ketentuan ....
A. UU No. 44 Tahun 1999
B. UU No. 40 Tahun 1999
C. UU No. 04 Tahun 1999
D. UU No. 40 Tahun 1998
2) Kehadiran KPI sebagai otoritas penyiaran diatur dalam ketentuan...
A. UU No. 3 Tahun 2002
B. UU No. 2 Tahun 2003
C. UU No. 2 Tahun 2003
D. UU No. 2 Tahun 2002
3) Tujuan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) termaktub dalam UU Penyiaran antara lain, kecuali...
A. menjaga keselarasan bernegara
B. keseimbangan bernegara
C. keadilan penggunaan media
D. melakukan mediasi
4) Otoritas KPI adalah pengaturan tentang penyiaran yang mencakup semua daur proses kegiatan penyiaran,
mulai dari tahap pendirian, operasionalisasi, pertanggungjawaban, dan evaluasi Fungsi perundang-undangan
dalam kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara adalah....
A. tahap pendirian
B. tahap operasionalisasi
C. tahap evaluasi
D. tahap pemberian sanksi
5) Di berbagai negara, lembaga semacam ini juga ditemukan untuk mengatur penyiaran di Afrika Selatan
disebut ...
A. Independent Broadcasting Commision
B. Independent Autority Broadcasting
C. Independent Broadcasting Autority
D. Independent in Broadcasting Autority

Anda mungkin juga menyukai