Anda di halaman 1dari 15

KEDATANGAN ISLAM DI INDONESIA

Makalah Ini Disampaikan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Sejarah Peradaban Islam

Dosen Pengampu: Dr. Opi Teci Darisma Putri, M. Pd.I

Disusun Oleh
Kelompok 7 :
1. Darmawan Sani
2. Fery Irawan
3. Halimah
4. Siti Rismawati

INSTITUT AGAMA ISLAM YASNI BUNGO


PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
YAYASAN NURUL ISLAM
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
selesainya Makalah yang berjudul Kedatangan Islam Di Indonesia. Penulisan
makalah ini adalah salah satu tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam. Dalam
penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik dalam teknis
penulisan maupun materi, Mengingat kemampuan yang kami miliki. Serta kami
mengucapkan terima kasih untuk pihak-pihak yang telah membantu kami.
Semoga Allah SWT memberikan imbalan yang setimpal kepada mereka yang
telah memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung, Aamiin
yaa Robbal Aalamiin.

Bungo, 07 April 2022

Kelompok 7

ii
DAFTAR ISI

COVER ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................... 2
C. Tujuan Penelitian................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Islam Masuk ke Indonesia.................................................. 3
B. Proses Masuknya Islam ke Indonesia................................. 4
C. Saluran dan Cara Islamisasi di Indonesia.......................... 6
D. Sebab-sebab Islam Cepat Berkembang di Indonesia.......... 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................... 11
B. Kritik dan Saran.................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Untuk mempelajari suatu agama, termasuk agama Islam harus
bermuladari mempelajari aspek geografis dan geografi persebaran agama-
agama dunia.Setelah itu dapat dipahami pula proses kelahiran Islam sebagai
salah satu dariagama dunia, terutama yang dilahirkan di Timur Tengah, yaitu
Yahudi, Kristen,dan Islam. Ketiganya dikenal sebagai agama langit atau
wahyu. Kedua hal itu,geografi persebaran dan persebaran agama itu sendiri.
Selanjutnya untuk dapatmemahami proses perkembangan Islam sehingga
menjadi salah satu agama yangdianut oleh penduduk dunia yang cukup luas,
harus dikenali lebih dahulu tokoh penerimaan ajaran yang sekaligus
menyebarkan ajaran itu, yaitu MuhammadSAW, sang pembawa risalah.
Keberhasilan proses Islamisasi di Indonesia inimemaksa Islam sebagai
pendatang, untuk mendapatkan simbol-simbol kulturalyang selaras dengan
kemampuan penangkapan dan pemahaman masyarakat yangakan
dimasukinya dalam pengakuan dunia Islam. Langkah ini merupakan salahsatu
watatk Islam yang pluralistis yang dimiliki semenjak awal kelahirannya.
Kedatangan Islam di berbagai daerah Indonesia tidaklah
bersamaan.Demikian pula kerajaan-kerajaan dan daerah-daerah yang
didatanginyamempunyai situasi politik dan sosial budaya yang berlainan.
Proses masuknyaIslam ke Indonesia memunculkan beberapa pendapat. Para
Tokoh yangmengemukakan pendapat itu diantaranya ada yang langsung
mengetahui tentangmasuk dan tersebarnya budaya serta ajaran agama Islam
di Indonesia, ada pulayang melalui berbagai bentuk penelitian seperti yang
dilakukan oleh orang-orang barat (eropa) yang datang ke Indonesia karena
tugas atau dipekerjakan oleh pemerintahnya di Indonesia. Tokoh-tokoh itu
diantaranya, Marcopolo, Muhammad Ghor, Ibnu Bathuthah, Dego Lopez de
Sequeira, Sir Richard Wainsted.

1
Agama Islam merupakan agama mayoritas masyarakat Indonesia saat
ini.Secara bertahap dan berkesinambungan, agama ini mampu berkembang ke
semualapisan masyarakat. Akan tetapi, kapan masuknya agama ini ke
Indonesia masih banyak diperdebatkan. Seperti dikatakan oleh Snouck
Hurgronje bahwa Islammasuk ke Indonesia pada Abad XIII dengan bukti
adanya nisan Sultan Malik al-Shaleh, tahun 689 H (1297 M). Namun, adanya
peninggalan berupa nisan Fatimah binti Maemon, tahun 475 H (1082 M) juga
membuktikan bahwa sudah sejak abadXI, Islam sudah masuk ke Indonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Islam masuk ke Indonesia?
2. Bagaimana proses masuknya Islam ke Indonesia?
3. Apa saja saluran dan cara Islamisasi di Indonesia?
4. Apa saja sebab-sebab Islam cepat berkembang di Indonesia?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana Islam masuk ke Indonesia!
2. Untuk mengetahui bagaimana proses masuknya Islam ke Indonesia!
3. Untuk mengetahui apa saja saluran dan cara Islamisasi di Indonesia!
4. Untuk mengetahui apa saja sebab-sebab Islam cepat berkembang di
Indonesia!

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Islam Masuk ke Indonesia


Paling tidak, ada dua pendapat mengenai masuknya Islam di Indonesia.
1. Pendapat lama, yang mengatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada
abad ke-13 M. Pendapat ini dikemukakan oleh para sarjana, antara lain
N.H Krom dan Van Den Berg. Kemudian ternyata pendapat lama
tersebut mendapat sanggahan dan bantahan.
2. Pendapat baru yang mengatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada
abad ke-7 M atau abad 1 Hijriyah. Pendapat baru ini dikemukakan oleh
H. Agus Salim, M. Zainal Arifin Abbas, Hamka, Sayed Alwi bin Tahir
Alhadad, A. Hasjmy, dan Thomas W. Arnold. 1
Menurut Kesimpulan “Seminar Masuknya Islam ke Indonesia” di Medan
tahun 1963, Islam masuk ke Indonesia sudah semenjak abad pertama Hijriyah
atau abad ke-7 Masehi.
“Seminar Masuknya Islam ke Indonesia” menghasilkan keputusan
sebagai berikut.
1. Menurut sumber-sumber yang kita ketahui, Islam untuk pertama kalinya
telah masuk ke Indonesia pada abad pertama Hijriyah (abad ke-7 Masehi)
dan langsung dari Arab.
2. Daerah yang pertama didatangi oleh Islam ialah pesisir Sumatra, dan
bahwa setelah terbentuknya masyarakat Islam, maka raja Islam yang
pertama berada di Aceh.
3. Dalam proses pengislaman selanjutnya, orang-orang Indonesia ikut aktif
mengambil bagian.
4. Mubaligh-mubaligh Islam yang pertama-tama itu selain sebagai penyair
Islam juga sebagai saudagar.
5. Penyiaran Islam di Indonesia dilakukan dengan cara damai.

1
Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Amzah, 2016), Cet. Ke-6, h.
302.

3
6. Kedatangan Islam di Indonesia, membawa kecerdasan dan peradaban
yang tinggi dalam membentuk kepribadian bangsa Indonesia. 2
Harry W. Hazard, dalam Atlas of Islamic History, menuliskan bahawa:
The first Moslem to visit Indonesian were presumably seventh century Arab
trades who stopped at sumatra an route to Cina. Their successor were
marchant from Gujarat the delat in pepper, and who had by 1100 established
the unique combination of commercial and proselytizing which characterized
the appeared of Islam in Indonesia. Orang Islam yang pertama mengunjungi
Indonesia kemungkinan besar adalah saudagar Arab pada abad ke-7 yang
singgah di Sumatra dalam perjalanan menuju ke Cina. Menyusul mereka
adalah saudagar dari Gujarat yang berdagang lada dan yang telah membangun
sejak tahun 1100 percampuran yang unik antara perdagangan dengan usaha
mengembangkan Islam di Indonesia
Bahkan diceritakan bahwa ketika Islam berkembang pada abad pertama,
1 H (7 Masehi), Rasulullah telah mengutus Sa’ad bin Abi Waqqash berziarah
pada Kaisar Cina dan memperkenalkan Islam di negeri Cina. Diketahui pada
abad pertama hijriyah sudah ada pemukiman masyarakat muslim di Kanton.
Bahkan Syed Naguib Al-Attas, dalam karangannya Preliminary Statement on
the General Theory of the Islamization of the Malay-Indonesian Archipelago,
menyebutkan bahwa orang-orang muslim yang berpindah dari Kanton pada
abad pertama hijriyah (7 M), kemudian bermukim di Palembang dan Kedah.
Mereka yang bermukim disana telah menjalankan ibadah dan adat istiadat
Islam dengan sangat baik.3

B. Proses Masuknya Islam ke Indonesia


Mengenai proses masuknya Islam ke Indonesia pertama kali melalui
lapisan bawah, yakni masyarakat sepanjang pesisir utara. Dalam hal ini yang
membawa dan memperkenalkan Islam kepada masyarakat Nusantara adalah
para saudagar-saudagar muslim baik yang datang dari Gujarat maupun Arab
dengan cara berdagang. Dari hubungan berdagang inilah maka akhirnya

2
Ibid, h. 303.
3
Ibid, h. 304.

4
mereka saling mengenal dan terjadilah hubungan yang dinamis di antara
mereka. Oleh para saudagar muslim. Mereka tidak semata-mata berdagang
melainkan juga berdakwah.4
Melalui jalur darat Islam di bawa dari Makkah melalui Baghdad-Kabuli-
Kashmir, lalu singgah di Siangkiang diteruskan Malaka melalui daerah
pesisir. Setelah mendapat pengikutdi semenanjung melalui jalur laut, mula-
mula Islam disebarkan dari Jedah menuju Aden (Sekarang Yaman) terus ke
Maskat dan Baisut (keduanya termasuk daerah Oman). Dari Oman kemudian
ke panatai Malabar terus ke Kodonggalor, Qulam Nali (Qutan) dan Kalian
(semuanya termasuk wilayah Indonesia), kemudian ke negeri Cyilon dan
melalui pantai Koromandel (Indi) menuju Saptagrum (dekat Kalkuta),
menuju Chittagong (Bangladesh) dan Akhjab (Birma) kemudian dari Birma
akhirnya Islam sampai ke Nusantara melalui dua jalur, yaitu :
Melalui Malaka, Pantai Kantom (Cina Selatan), Kucin Barunai dan
akhirnya sampai di kepulauan Mindanau, Peurlak, Samudra Pasai, Kuta Raja,
Lamua, Barus, Padang, Banten, Jepara, Gresik, Ujung Pandang, Ternate,
Tidore.
Para sejarawan menetapkan bahwa pembawa Islam ke Indonesia ada 2
golongan, yaitu saudagar Gujarat dan Arab:
1. Orang Gujarat terbukti dengan:
a. Perdagangan (hubungan dagang).
b. Ukir-ukiran Arab dalam kuburan Islam di Indonesia dengan motif
Gujarat.
c. Adanya gelar Syah.
d. Adanya persamaan antara India dengan Indonesia.
e. Adanya madzhab Syi’ah di Indonesia, seperti wahdatul wujud.
2. Para saudagar dari Arab dengan alasan:
a. Sudah adanya perdagangan pantai antara Arab dan Indonesia,
melalui lautan sebagai terminal menuju Cina.

4
Fatah Syukur, Sejarah Peradaban Islam, (Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra, 2015),
Cet. Ke-5, h. 181.

5
b. Franus Daj dalam bukunya The Lord of Preverela, menyebutkan
bahwa orang Arab sudah lama menetap di Malabor India, yaitu
orang Oman dan Hadramzut.
c. Adanya berita al-Mas’udi, ia mengatakan bahwa pada tahun 675 M,
terdapat lebih kurang 10.000 orang yang berasal dari Oman, Siraz,
Basrah dan Baghdad, yang berasal dari Malabor (Nunjud Dzannab).
d. Telah ada keluarga orang Arab di Sumatra pada tahun 675 M,
sebagai utusan Arab untuk kunjungan ke Kalingga.5

C. Saluran dan Cara Islamisasi di Indonesia


Saluran atau jalur-jalur yang digunakan oleh para penyebar Islam di
Indonesia yang pertama kali melalui, antara lain:
1. Jalur Perdagangan
Jalur yang digunakan dalam proses Islamisasi di Indonesia pada
awalnya melalui perdagangan. Hal itu sesuai dengan perkembangan lalu
lintas pelayaran dan perdagangan dunia yang ramai mulai abad ke-7
sampai dengan abad ke- 16, antara Eropa, Timur Tengah, India, Asia
Tenggara, dan Cina. Proses islamisasi melalui Jalur perdagangan ini
dipercepat oleh situasi politik beberapa kerajaan Hindu pada saat itu,
yaitu adipati-adipati pesisir berusaha melepaskan diri dari kekuasaan
pemerintah pusat di Majapahit. Pedagang-pedagang Muslim itu banyak
menetap di kota-kota pelabuhan dan membentuk perkampungan Muslim.
Salah satu contohnya adalah Pekojan. Menurut JC. Van leur bahwa
faktor ekonomi ini dapat mempercepat tersebarnya ajaran Islam di
Indonesia.6
2. Jalur Perkawinan
Kedudukan ekonomi dan sosial para pedagang yang sudah menetap
makin baik. Para pedagang itu menjadi kaya dan terhormat, tetapi
keluarganya tidak dibawa serta. Para pedagang itu kemudian menikahi
5
Ibid, h. 182.
6
Wildan Yahya dkk, Sejarah Peradaban Islam Buku Panduan Pendidikan Agama Islam
(PAI), (Bandung: Lembaga Studi Islam dan Pengembangan Kepribadian (LSIPK) Universitas
Islam Bandung, 2017), Cet. Ke-1, h. 150.

6
gadis-gadis setempat dengan syarat mereka harus masuk Islam. Cara itu
pun tidak mengalami kesulitan. Jalur Islamisasi lewat perkawinan ini
lebih menguntungkan lagi apabila para saudagar atau ulama Islam
berhasil menikah dengan anak raja atau adipati. Kalau raja atau adipati
sudah masuk Islam, rakyatnya-pun akan mudah diajak masuk Islam.
3. Jalur Tasawuf
Para penyebar Islam juga dikenal sebagai pengajar Tasawuf.
Mereka mengajwarkan teosofi (ajaran ketuhanan) yang telah bercampur
dengan mistik dan hal-hal magis yang telah dikenal oleh masyarakat
bangsa Indonesia sebelumnya. Oleh karena itu, para ahli tasawuf
biasanya mahir dalam soal-soal magis dan mempunyai kekuatan
menyembuhkan. Kedatangan ahli tasawuf ke Indonesia diperkirakan
sejak abad ke-13, yaitu masa perkembangan dan penyebaran ahli-ahli
tasawuf dari Persia dan India yang sudah beragama Islam.
Jalur ini dapat memepercepat penyebaran Islam di Indonesia
karena memiliki banyak persamaan dengan kepercayaan kuno Indonesia
yang cenderung menghargai pada pandangan dunia mistik.
4. Jalur Pendidikan
Lembaga pendidikan Islam yang paling tua adalah pesantren.
Muridmuridnya (santri) tinggal di dalam pondok atau asrama dalam
jangka waktu tertentu menurut tingkatan kelasnya. Pengajarnya adalah
para guru agama (kiai atau ulama). Jika sudah tamat belajar, para santri
pulang ke daerah asal dan mempunyai kewajiban mengajarkan kembali
ilmunya kepada masyarakat di sekitar. Dengan cara itu, Islam terus
berkembang memasuki daerah-daerah terpencil.
5. Jalur Kesenian
Saluran kesenian melalui kesenian yang paling terkenal adalah
pertunjukan wayang, kesenian-kesenian lain juga dijadikan alat
Islamisasi seperti sastra (hikayat, babad), seni bangunan, dan seni ukir.7

7
op. cit, h. 184.

7
6. Jalur Dakwah dan Politik
Para penyebar Islam juga menggunakan jalur dakwah dan politik,
sehingga gerakan penyebaran Islam di Jawa tidak dapat dipisahkan
dengan peranan Wali Songo (dakwah dan politik). Istilah wali adalah
sebutan bagi orangorang yang sudah mencapai tingkat pengetahuan dan
penghayatan agama Islam yang sangat dalam dan sanggup berjuang
untuk kepentingan agama tersebut. Oleh karena itu, para wali menjadi
sangat dekat dengan Allah sehingga mendapat gelar Waliyullah (orang
yang sangat dikasihi Allah). Sesuai dengan zamannya, wali-wali itu juga
memiliki kekuasaan dan kekuatan magis karena sebagian wali juga
merupakan ahli tasawuf.
Para Wali Songo yang berjuang dalam penyebaran agama Islam di
berbagai daerah di Pulau Jawa adalah sebagai berikut.
a. Maulana Malik Ibrahim
b. Sunan Ampel
c. Sunan Drajad
d. Sunan Bonang
e. Sunan Giri
f. Sunan Kalijaga
g. Sunan Kudus
h. Sunan Muria
i. Sunan Gunung Jati.
Jalur dakwah dengan menggunakan media politik (politik untuk
dakwah bukan dakwah untuk politik) ini sangat menguntungkan
masyarakat tingkat bawah. Sebab, aqidah Islam yang disebarkan kepada
masyarakat Indonesia memberi keyakinan kepada mereka dapat
menjunjung tinggi derarajat mereka di sisi Allah Swt. Ajaran Islam
menghapuskan kekuasaan kelas rohaniwan (seperti Brahmana) dalam
sistem kasta yang diajarkan agama Hindu.8

8
op. cit, h. 153.

8
D. Sebab-sebab Islam Cepat Berkembang di Indonesia
Ada bebrapa hal yang menyebabkan agama Islam cepat berkembang di
Indonesia. Menurut Dr. Adil Muhyiddin Al-Allusi, seorang penulis sejarah
Islam dari Timur Tengah, dalam bukunya Al-Urubatu wal Islamu fi Janubi
Syarki Asiyah Al-Hindu wa Indonesia, menyatakanbahwa ada tiga faktor yang
menyebabkan Islam cepat berkembang di Indonesia, yaitu sebagaiberikut:
1. Faktor Agama
Faktor agama, yaitu akidah Islam itu sendiri dan dasar-dasarnya
yang memerintahkan menjunjung tinggi kepribadian dan meningkatkan
harkat dan martabatnya, menghapuskan kekuasaan kelas Rohaniwan
seperti Brahmana dalam system kasta yang diajarkan Hindu.
2. Faktor Politik
Faktor politik yang di warnai oleh pertarugan dalam negeri antara
negara-negara dan penguasa-penguasa Indonesia, serta oleh pertarungan
negara-negara bagian itu dengan pemerintah pusatnya yang beragama
Hindu. Hal tersebut mendorong para penguasa, para bangsawan dan para
pejabat di negara-negara bagian tersebut untuk menganut agama Islam,
yang di pandang mereka sebagai senjata ampuh untuk melawan dan
menumbangkan kekuatan Hindu, agar mendapat dukungan kuat dari
seluruh lapisan masyarakat. Hal itu dapat di buktikan hingga kini, bahwa
apabila semangat keislaman di bangkitkan di tengah-tengah masyarakat
Indonesia, baik di Sumatera, Jawa, maupun kepulauan Indonesia lainnya,
denga mudah sekali seluruh kekuatan dan semangat keislaman itu akan
bangkit serentak sebagai suatu kekuatan yang dahsyat.
3. Faktor Ekonomis
Faktor ekonomis, yang pertama diperankan oleh para pedagang
yang menggunakan jalan laut baik antar kepulauan Indonesia sendiri,
maupun yang melampaui perairan Indonesia ke China, India, dan Teluk
Arab/Parsi yang merupakan pendukung utama, karena telah memberikan
keuntungan yang tidak sedikit sekaligus mendatangkan bea masuk yang

9
besar bagi pelabuhan-pelabuahan yang disinggahinya, baik menyangkut
barang-barang yang masuk maupun yang keluar.9

9
Artikel Pendidikan, Sebab-sebab Islam Cepat Berkembang di Indonesia,
(https://artikelpendidikanrpp.blogspot.com/2020/02/sebab-sebab-islamisasi-cepat-
berkembang.html, Diakses pada tanggal 07 April 2022 pukul 23.25).

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian di atas maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Ada dua pendapat mengenai masuknya Islam di Indonesia. Pertama,
pendapat lama dikemukakan oleh N.H. Krom dan Van Den Berg yang
mengatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13 M.
Kedua, pendapat baru yang mengatakan bahwa Islam masuk ke
Indonesia pada abad ke-7 M atau abad 1 Hijriyah. Pendapat baru ini
dikemukakan oleh H. Agus Salim, M. Zainal Arifin Abbas, Hamka,
Sayed Alwi bin Tahir Alhadad, A. Hasjmy, dan Thomas W. Arnold.
2. Proses masuknya Islam ke Indonesia adalah melalui dua jalur, yaitu jalur
darat dan jalur laut oleh para saudagar muslim dari Gujarat dan Arab.
3. Ada enam jalur Islamisasi yang berkembang diantaranya: jalur
perdagangan, jalur perkawinan, jalur tasawuf, jalur pendidikan, jalur
kesenian, jalur dakwa dan politik.
4. Ada bebrapa hal yang menyebabkan agama Islam cepat berkembang di
Indonesia yaitu: faktor agama, faktor politik dan faktor ekonomi.

B. Kritk dan Saran


Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan
jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka
dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan
makalah dalam kesimpulan di atas.

11
DAFTAR PUSTAKA

Artikel Pendidikan, Sebab-sebab Islam Cepat Berkembang di Indonesia,


(https://artikelpendidikanrpp.blogspot.com/2020/02/sebab-sebab-
islamisasi-cepat-berkembang.html, Diakses pada tanggal 07 April 2022
pukul 23.25).

Fatah Syukur, 2015, Sejarah Peradaban Islam, Semarang: PT. Pustaka Rizki
Putra, Cet. Ke-5.

Samsul Munir Amin, 2016, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: Amzah, Cet. Ke-6.

Wildan Yahya dkk, 2017, Sejarah Peradaban Islam Buku Panduan Pendidikan
Agama Islam (PAI), Bandung: Lembaga Studi Islam dan Pengembangan
Kepribadian (LSIPK) Universitas Islam Bandung, Cet. Ke-1.

12

Anda mungkin juga menyukai