Anda di halaman 1dari 24

A.

PENDAHULUAN

Akhlak mulia merupakan identitas pendidikan dan peradaban.


Begitu pentingnya akhlak mulia sehingga Nabi Muhammad saw. pernah
menyampaikan

bahwa

tujuan

beliau

diutus

hanyalah

untuk

menyempurnakan akhlak mulia, sebagaimana diterangkan dalam hadist


berikut:

Artinya:

Sesungguhnya

aku

(Muhammad)

di

utus

untuk

menyempurnakan akhlak.
Manusia diciptakan Allah memiliki dua potensi yang sama dalam
dirinya, potensi baik dan potensi buruk.1
Jika potensi baik yang dikembangkan secara terus menerus, maka
akan tercipta akhlak yang baik. Dan sebaliknya, jika potensi buruk yang
dikembangkan maka akhlak buruk yang akan tercipta. Nabi Muhammad
saw. sendiri ditegaskan oleh Allah SWT. sebagai teladan bagi orang-orang
beriman. Para sahabat juga meneladani perilaku Nabi Muhammad saw.
dalam kehidupan sehari- hari.
Pergaulan

seorang

muslim

dengan

lingkungannya

akan

memperlihatkan kerpibadiannya yang mencerminkan tingkat akhlak


seseorang. Berdasarkan uraian di atas, penulis akan menggali mengenai
pengertian akhlak, pembagian akhlak, dan contoh keteladanan dalam
kehidupan sehari- hari bersama sahabat. Diharapkan dengan kajian ini,
maka kita akan terus berusaha mewujudkan ahklak mulia dalam kehidupan
kita sehari-hari.
B. PERUMUSAN MASALAH
1

Al-Qur-an, 91(Asy syams): 8.

1.

Apakah yang dimaksud dengan akhlak?

2.

Apa saja macam-macam akhlak?

3.

Apa saja contoh keteladanan Nabi Muhammad saw. dalam kehidupan


sehari-hari besama sahabat?

C. PEMBAHASAN

3.1. Pengertian Akhlak


Ada dua pendekatan untuk mendefenisikan akhlak, yaitu
pendekatan linguistik (kebahasaan) dan pendekatan terminologi
(peristilahan). Kata Akhlak berasal dari bahasa arab, jamak dari
khuluqun yang menurut bahasa berarti budi pekerti, perangai, tingkah
laku atau tabiat. Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian
dengan perkataan khalqun yang berarti kejadian, yang juga erat
hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta; demikian pula
dengan makhluqun yang berarti yang diciptakan.2
Secara epistemologi atau istilah akhlak bisa diartikan berbagai
perspektif sesuai dengan para ahli tasawuf diantaranya :

bodzest, " Makalah Tentang Akhlak ", dalam http://makalah4you.wordpress.com/2011/10/05/4/

1. Imam Al-Ghozali
Mengemukakan definisi Akhlak sebagai berikut:





Artinya:
Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang
daripadanya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah, dengan tidak
memertrlukan pertimbangan pikiran (lebih dahulu).
Al ghazali mengatakan kata al-khalq adalah fisik dan al khuluq
berarti akhlak. Al- khalq karena manusia tersusun dari fisik yang
dapat dilihat oleh mata kepala dan ruh yang dapat ditangkap oleh
mata batin. Ruh yang ditangkap oleh mata batin lebih tinggi nilainya
dibandingkan dengan nilai fisik yang ditangkap mata kepala.
Kata al- khuluq merupakan satu sifat yang terpatri dalam jiwa
yang darinya terlahir perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa
memikirkan dirinya dan merenung terlebih dahulu. Jika sifat yang
tertanam darinya terlahir perbuatan- perbuatan buruk maka sifat
tersebut dinamakan akhlak buruk. al khuluq adalah suatu sifat jiwa
dan gambaran batinnya. Dalam batin manusia ada empat rukun yang
harus terpenuhi seluruhnya agar terwujud keindahan akhlak, yaitu

kekuatan ilmu, kekuatan marah, kekuatan syahwat, dan kekuatan


mewujudkan keadilan diantara tiga kekuatan tadi.3
Kekuatan ilmu akan indah dan baik apabila dibentuk untuk
membedakan antara jujur dan dusta, antara kebenaran dan kebatilan,
dan antara keindahan dan keburukan. Jika kekuatan ini telah baik
maka akan melahirkan hikmah sedangkan hikmah adalah puncak
akhlak yang tertinggi. Allah SWT berfirman:




Artinya:
Allah menganugerahkan Al Hikmah (kefahaman yang dalam tentang
Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan
Barangsiapa yang

dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah

dianugerahi karunia yang banyak. dan hanya orang-orang yang


berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah). 4
Kekuatan marah akan menjadi indah apabila pengeluaran marah
dan penahannya sesuai dengan tuntutan hikmah dan kekuatan syahwat
akan indah dan baik apabila berada dalam perintah akal dan syariat.
Pokok-pokok keutamaan akhlak adalah hikmah, keberanian,
iffah dan keadilan. Hikmah adalah kondisi jiwa yang dengannya
seseorang dapat mengetahui yang benar dan yang salah dalam seluruh
perbuatannya yang dilakukan secara ikhlas. Keberanian adalah
kondisi kekuatan kemaran yang tunduk kepada akal. Iffah atau
kesucian diri adalah melatih kekuatan syahwat dengan kendali akal
3

Mahmud, Akhlak Mulia (Jakarta: Gema Insani, 2004), hal.28.

Al-Qur-an, 2(Al Baqarah): 269.

dan syariat. Keadilan adalah kondisi jiwa dan kekuatannya yanag


memimpin kemarahan dan syahwat dan membimbingnnya untuk
berjalan sesuai dengan tuntutan hikmah.
2.

Muhammad bin Ali Asy Syarif Al Jurjani


Dalam buku at Tarifat, Al Jurjani mendefinisikan akhlak sebgai

istilah bagi sesuatu sifat yang tertanam kuat dalam diri yang darinya
teralhit perbuatan- perbuatan dengan mudah dan ringan tanpa perlu
berpikir dan merenung. Jika dari sifat-sifat tersebut teralhir perbuatanperbuatan yanag indah menurut akal dan syariat dengan mudah, maka
sifat tersebut dinamakan akhlak yang baik. Sedangkan jika darinya
terlahir perbuatan- perbuatan buruk, maka sifat tersebut dinamakan
akhlak buruk.5
3.

Ahmad bin Mushthafa


Ahmad bin Mushthafa mengatakan akhlak adalah ilmu yang

darinya dapaat diketahui jenis-jenis keutamaan dan keutamaan itu


adalah terwujudnya keseimbangan antara tiga kekuatan; kekuatan
berpikir, kekuatan marah dan kekuatan syahwat.6
4.

Prof. Dr. Ahmad Amin


Memberikan definisi, bahwa yang disebut akhlak Adatul-

Iradah atau kehendak yang dibiasakan. Definisi ini terdapat dalam


suatu tulisannya yang berbunyi:

Mahmud, Akhlak Mulia (Jakarta: Gema Insani, 2004), hal.32.

Tim Pengembang Ilmu Pengetahuan FIP-UPI , Ilmu dan Aplikasi Pendidikan (Bandung: Imperial
Bhakti Utama, 2007), hal.256.

Artinya:
Sementara orang membuat definisi akhlak, bahwa yang disebut
akhlak ialah kehendak yang dibiasakan. Artinya bahwa kehendak itu
bila membiasakan sesuatu, maka kebiasaan itu dinakamakan akhlak.7
Dikalangan para ulama terdapat berbagai pengertian tentang
akhlak. Murtada Muthahari berpendapat bahwa akhlak mengacu
kepada perbuatan yang bersifat manusiawi, yaitu perbuatan yang lebih
bernilai dari sekedar perbuatan alami. Perbuatan akhlak adalah
perbuatan yang memiliki nilai seperti berterima kasih, hormat pada
orang tua, jujur dan bertanggungjawab.
Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang langsung diperintah
oleh agama. Dan ada pula yang mengatakan bahwa perbuatan akhlak
adalah perbuatan yang bermuara dari perbuatan mencintai sesama.8
Sedangkan menurut Ibnu Miskawaih, akhlak adalah suatu
perbuatan yang lahir dengan mudah dari jiwa yang tulus, tetapi tidak
memerlukan pertimbangan dan pemikiran.9
Berdasarkan definisi diatas, maka perbuatan akhlak harus
memiliki lima ciri sebagai berikut: a) Perbuatan tersebut telah
mendarah daging atau mempribadi, sehingga menjadi identitas orang
yang melakukannya, b) Perbuatan tersebut dengan mudah, gampang
serta tanpa memelukan pikiran lagi, sebab akibat dari telah
mempribadinya perbuatan tersebut, c) Perbuatan tersebut dilakukan
atas kemauan dan pikiran sendiri bukan karena paksaan dari luar, d)
Perbuatan tersebut dilakukan dengan sebenarnya, bukan berpura-pura,

bodzest, " Makalah Tentang Akhlak ", dalam http://makalah4you.wordpress.com/2011/10/05/4/

Murtada Mutahari, Falsafah Akhlak (Bandung: Pustaka Hidayah, 1995), hal.30-32.

Ibn Miskawaih, Tahdhib al-Akhlaq wa Tathir al-Araq (Kairo: Dar al-Kutub, 1989),hal.143.

sandiwara atau tipuan, dan e) Perbuatan tersebut dilakukan atas dasar


niat semata karena Allah, bukan karena yang lain.10
Berdasarkan definisi dan uraian di atas, bisa disimpulkan bahwa
akhlak mulia terkait dengan perbuatan yang baik, terpuji, bernilai
luhur dan berguna bagi orang lain serta masyarakat. Perbuatanperbuatan tersebut selanjutnya digunakan sebagai ukuran dan patokan
dalam menentukan tingkah laku orang.
Sedangkan menurut istilah akhlak didefenisikan oleh beberapa
ahli sebagai berikut:
1.

Menurut Al-Ghazali, segala sifat yang tertanam dalam hati

yang menimbulkan kegiatan-kegiatan dengan ringan dan mudah tanpa


memerlukan pemikiran tanpa pertimbangan.
2.

Menurut Abdul Karim Zaidan, nilai dan sifat yang

tertanam dalam jiwa sehingga seseorang dapat menilai perbuatan baik


atau buruk, kemudian memilih melakukan atau meninggalkan
perbuatan tersebut.11
Prof. Kh. Farid Maruf membuat kesimpulan tentang definisi
akhlak ini sebagai berikut:
Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan
mudah karena kebiasaan, tanpa memerlukan pertimbangan pikiran
terlebih dahulu.12
3.2.
10

Pembagian Akhlak

Abudin Nata, Akhlak Tasawuf (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1994), hal.32.

11

Syafri Salmi, MAKALAH AQIDAH AKHLAK TENTANG PEMBAHASAN


AKHLAK TERPUJI, dalam http://syafrisalmi.wordpress.com/2012/10/25/makalah-aqidahakhlak-tentang-pembahasan-akhlak-terpuji/
12

bodzest, " Makalah Tentang Akhlak ", dalam http://makalah4you.wordpress.com/2011/10/05/4/

Dari segi sifatnya, Akhlak itu terbagi dua yaitu Akhlak yang
Mulia atau Akhlak yang Terpuji (Al-Akhlakul Mahmudah) dan
Akhlak yang Buruk atau Akhlak yang Tercela (Al-Ahklakul
Mazmumah).13
Akhlak Mahmudah
Akhlak mahmudah adalah tingkah laku terpuji yang
merupakan tanda keimanan seseorang. Akhlak mahmudah atau
akhlak terpuji ini dilahirkan dari sifat-sifat yang terpuji pula. 14
Sifat terpuji yang dimaksud adalah, antara lain:

Husnuzan
Berasal dari lafal husnun ( baik ) dan Adhamu (Prasangka).
Husnuzan berarti prasangka, perkiraan, dugaan baik. Lawan kata
husnuzan adalah suuzan yakni berprasangka buruk terhadap
seseorang . Hukum kepada Allah dan rasul nya wajib, wujud
husnuzan kepada Allah dan Rasul-Nya antara lain:
Meyakini dengan sepenuh hati bahwa semua perintah Allah dan
Rasul-Nya adalah untuk kebaikan manusia
Meyakini dengan sepenuh hati bahwa semua larangan agama
pasti berakibat buruk.
Hukum husnuzan kepada manusia mubah atau jaiz (boleh
dilakukan). Husnuzan kepada sesama manusia berarti menaruh
kepercayaan bahwa dia telah berbuat suatu kebaikan. Husnuzan

13

Ali Oktoda, Pembagian Akhlak dalam Islam, dalam http://simbacorp.blogspot.com/2012/03/makalah-akhlak.html.10-03-2013

14

Andry Pramudya, Pembagian Akhlak dalam Islam,dalam http://konsepIslam.blogspot.com/2011/10/pembagian-akhlak-dalam-islam.html

berdampak positif berdampak positif baik bagi pelakunya sendiri


maupun orang lain.

Tawaduk
Tawaduk berarti rendah hati. Orang yang tawaduk berarti orang
yang merendahkan diri dalam pergaulan. Lawan kata tawaduk
adalah takabur. Rasulullah Saw bersabda : Barangsiapa rendah
hati kepada saudaranya semuslim maka Allah akan mengangkat
derajatnya, dan barangsiapa mengangkat diri terhadapnya maka
Allah akan merendahkannya (HR. Ath-Thabrani).

Tasamu
Artinya sikap tenggang rasa, saling menghormati dan saling
menghargai sesama manusia. Allah berfirman,


Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.15 Ayat tersebut
menjelaskan bahwa masing-masing pihak bebas melaksanakan
ajaran agama yang diyakini.

Taawun
Taawun berarti tolong menolong, gotong royong, bantu membantu
dengan sesama manusia. Allah berfirman, dan tolong
menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan

15

Al-Qur-an, 109 (Al Kafirun): 6.

jangan

tolong

menolong

dalam

berbuat

dosa

dan

permusuhan(Q.S. Al Maidah/5:2)16

Gigih
Gigih atau kerja keras serta optimis termasuk diantara akhlak mulia
yakni percaya akan hasil positif dalam segala usaha.

Berinisiatif
Berinisiatif adalah perilaku yang terpuji karena sifat tersebut
berarti mampu berprakarsa melakukan kegiatan yang positif serta
menhindarkan sikap terburu-buru bertindak kedalam situasi
sulit,bertindak

dengan

kesadaran

sendiri

tanpa

menunggu

perintah,dan selalu menggunakan nalar ketika bertindak di dalam


berbagai situasi guna kepentingan masyarakat.

Rela berkorban
Rela berkorban artinya rela mengorbankan apa yang kita miliki
demi sesuatu atau demi seseorang.Semua ini apabila dengan
maksud atau dilandasi niat dan tujuan yang baik.

Tata krama
Tata krama terhadap sesama makhluk Allah SWT ini sangat
dianjurkan kepada makhluk Allah karena ini adalah salah satu
anjuran Allah kepada kaumnya.

Adil
Adil dalam bahasa arab dikelompokkan menjadi dua yaitu kata
al-adl dan al-idl.Al-adl adalah keadilan yang ukurannya

16

bodzest, " Makalah Tentang Akhlak ", dalam http://makalah4you.wordpress.com/2011/10/05/4/

10

didasarkan kalbu atau rasio,sedangkan al-idl adalah keadilan yang


dapat diukur secara fisik dan dapat dirasakan oleh pancaindera
seperti hitungan atau timbangan.

Ridho
Ridho adalah sukarela, dan senang.Konsep ridho kepada Allah
mengajarkan manusia untuk menerima secara suka rela terhadap
sesuatu yang terjadi pada diri kita.

Amal Shaleh
Amal Shaleh adalah perbuatan lahir maupun batin yang berakibat
pada hal positif atau bermanfaat.

Sabar
Sabar adalah tahan terdapat setiap penderitaan atau yang tidak
disenangi dengan sikap ridho dan menyerahkan diri sepenuhnya
kepada Allah SWT.

Tawakal
Tawakal adalah berserah diri sepenuhnya kepada Allah dalam
menghadapi atau menunggu hasil dari suatu pekerjaan.

Qonaah
Qonaah adalah merasa cukup dengan apa yang dimiliki dan
menjauhkan diri dari sifat ketidakpuasan atau kekurangan.

Bijaksana

11

Bijaksana adalah suatu sikap dan perbuatan seseorang yang


dilakukan dengan cara hati-hati dan penuh kearifan terhadap suatu
permasalahan yang terjadi,baik itu terjadi pada dirinya sendiri
ataupun pada orang lain.

Percaya diri
Percaya diri adalah keadaan yang memastikan akan kemampuan
seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan karena ia merasa
memiliki

kelebihan

baik

itu

kelebihan

postur

tubuh,keturunan,status sosial, pekerjaan ataupun pendidikan.17


Selain sifat-sifat di atas masih banyak lagi sifat-sifat terpuji lainya
diantaranya cinta kepada Allah, cinta kepada rasul, taat beribadah,
khusyu dalam beribadah kepada Allah, silaturrahim, menghargai
orang lain, sopan santun, suka bermusyawarah, suka menolong
kaum yang lemah, rajin belajar dan bekerja, hidup bersih,
menyayangi binatang, dan menjaga kelestarian alam.

17

M-Ihwanuddin,Pengertian Akhlaq, macam-macam Akhlaq terpuji dan penerapan Akhlaq dalam


kehidupan sehari-hari,

dalam

http://mihwanuddin.wordpress.com/2011/03/07/pengertian-

akhlaq-macam-macam-akhlaq-terpuji-dan-penerapan-akhlaq-dalam-kehidupan-sehari-hari/

12

Akhlak Madzmumah
Akhlak madzmumah adalah tingkah laku yang tercela
atau perbuatan jahat yang merusak iman seseorang dan
menjatuhkan martabat manusia. 18
Sifat yang termasuk akhlak mazmumah adalah segala sifat
yang bertentangan dengan akhlak mahmudah, antara lain.

Hasad
Artinya iri hati, dengki. Iri berarti merasa kurang senang atau
cemburu melihat orang lain beruntung. Sebagaimana sabda
Rasulullah saw, Janganlah kamu saling membenci dan janganlah
kamu saling mendengki, dan janganlah kamu saling menjatuhkan.
Dan hendaklah kamu menjadi hamba Allah yang bersaudara dan
tidak boleh seorang muslim mendiamkan saudaranya lebih dari
tiga hari. (HR. Anas).

Dendam
Dendam yaitu keinginan keras yang terkandung dalam hati untuk
membalas kejahatan. Allah berfirman:



Artinya:

18

Andry Pramudya, Pembagian Akhlak dalam Islam,dalam http://konsepIslam.blogspot.com/2011/10/pembagian-akhlak-dalam-islam.html

13

Dan jika kamu membalas, maka balaslah dengan (balasan) yang


sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Tetapi jika kamu
bersabar, sesungguhlah itulah yang terbaik bagi orang yang
sabar.19

Gibah dan Fitnah


Membicarakan kejelekan orang lain dengan tujuan untuk
menjatuhkan nama baiknya. Apabila kejelekan yang dibicarakan
tersebut memang dilakukan orangnya dinamakan gibah. Sedangkan
apabila kejelekan yang dibicarakan itu tidak benar, berarti
pembicaraan itu disebut fitnah. Allah berfirman,
dan janganlah ada diantara kamu yang menggunjing sebagian
yang lain. Apakah ada diantara kamu yang suka memakan daging
saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik (Q.S. Al
Hujurat/49:12).

Namimah
Adu domba atau namimah, yakni menceritakan sikap atau
perbuatan seseorang yang belum tentu benar kepada orang lain
dengan maksud terjadi perselisihan antara keduanya. Allah
berfirman,

Artinya:

19

Al-Qur'an, 16 (An Nahl): 126.

14

Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik


datang

kepadamu

membawa

suatu

berita

maka

telitilah

kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena


kebodohan (kecerobohan), yang

akhirnya

kamu menyesali

perbuatanmu itu.20
Selain contoh diatas terdapat beberapa contoh lain diantaranya
kufur, syirik, munafik, fashik, murtad, takabbur, riya, dengki,
bohong, menghasut, kikil, bakhil, boros, khianat, tamak, fitnah,
qatiurrahim, ujub, mengadu domba, sombong, putus asa, kotor,
mencemari lingkungan, dan merusak alam.21
Demikianlah antara lain macam-macam akhlak mahmudah
dan madzmumah. Akhlak mahmudah memberikan manfaat bagi diri
sendiri dan orang lain, sedangkan akhlak madzmumah merugikan
diri sendiri dan orang lain. Allah berfirman,





Artinya:
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang
sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan mereka ke tempat yang
serendah-rendahnya (neraka). Kecuali yang beriman dan beramal
shalih, mereka mendapat pahala yang tidak ada putusnya.22
Dalam sebuah hadis Rasulullah saw. bersabda.

20

Al-Qur'an, 49 (Al Hujurat):6.

21

bodzest, " Makalah Tentang Akhlak ", dalam http://makalah4you.wordpress.com/2011/10/05/4/

22

Al-Qur'an, 95 (Al Tiin):4-6

15

Artinya:
Sesungguhnya manusia yang berakhlak mulia dapat mencapai
derajat yang tinggi dan kedudukan mulia di Akhirat. Sesungguhnya
orang yang lemah ibadahnya akan menjadi buruk perangai dan akan
mendapat derajat yang rendah di neraka Jahanam. (HR. Thabrani)
Kemudian, dari segi objeknya, atau kepada siapa akhlak itu
diwujudkan, dapat dilihat seperti berikut:
a.

Akhlak kepada Allah, meliputi antara lain: ibadah kepada Allah,


mencintai Allah, mencintai karena Allah, beramal karena allah,
takut kepada Allah, tawadhu, tawakkal kepada Allah, taubat, dan
nadam.

b.

Akhlak kepada Rasulullah saw., meliputi antara lain: taat dan


cinta kepda Rasulullah saw.

c.

Akhlak kepada keluarga, meliputi antara lain: akhlak kepada


ayah, kepada ibu, kepada anak, kepada nenek, kepada kakek,
kepada paman, kepada keponakan, dan seterusnya.

d.

Akhlak kepada orang lain, meliputi antara lain: akhlak kepada


tetangga, akhlak kepada sesama muslim, kepada kaum lemah,
dan sebagainya.

16

e.

Akhlak kepada lingkungan, meliputi antara lain: menyayangi


binatang, merawat tumbuhan, dan lain-lain.23
Menurut

H.

Muhammad

Daud

Ali

dalam

bukunya

Pendidikan Agama Islam telah membagi akhlak berdasarkan


objeknya menjadi dua macam, yaitu :
a.

Akhlak terhadap Allah, antara lain :


1) Mencintai Allah melebihi cinta kepada apa dan siapapun juga
dengan mempergunakan firman-Nya sebagai pedoman hidup
dan kehidupan.
2) Melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala laranganNya.
3) Mengharapkan dan berusaha memperoleh keridhoan Allah.
4) Mensyukuri nikmat dan karunia Allah.
5) Menerima dengan ikhlas semua qodho dan qodar setelah
berikhtiar

maksimal

(sebanyak-banyaknya,

tertinggi)
6) Memohon ampun hanya kepada Allah.
7) Bertaubat kepada Allah.
8) Tawakkal (berserah diri kepada Allah)
b. Akhlak terhadap Makhluk, dibagi dua, yaitu :
1. Akhlak terhadap manusia, dapat dirinci menjadi :

23

Andry Pramudya, Pembagian Akhlak dalam Islam,dalam http://konsepIslam.blogspot.com/2011/10/pembagian-akhlak-dalam-islam.html

17

hingga

batas

a) Akhlak terhadap Rosulullah (Nabi Muhammad), antara


lain.

Mencintai Rosulullah secara tulus dengan mengikuti


semuasunnahnya

Menjadikan Rosulullah sebagai idola, suri teladan


dalam hidupdan kehidupan.

Menjalankan apa yang disuruhnya, tidak melakukan


apa yangdilarangnya.

b) Akhlak terhadap orang tua, antara lain.

Mencintai mereka melebihi mencintai kerabat lainnya

Menrendahkan diri kepada keduanya diiringi dengan


perasaankasih sayang.

Berkomunikasi dengan orang tua dengan hikmat,


mengunakankata-kata lemah lembut.

Mendoakan keselamatan dan keampunan bagi mereka


kendatipun seorang atau kedua-duanya meninggal
dunia.

c) Akhlak terhadap diri sendiri, antara lain.

Memelihara kesucian diri

Menutup aurat (bagian tubuh yang tidak kelihatan,


menurut hukum dan akhlak Islam)

Jujur dalam perkataan dan perbuatan

Ikhlas
18

Sabar

Rendah hati

Malu melakukan perbuatan jahat

Menjauhi dengki

d) Akhlak terhadap keluarga, karib kerabat, antara lain.

Saling membina rasa cinta dan kasih sayang dalam


kehidupan keluarga

Saling menunaikan kewajiban untuk memperoleh hak

Berbakti kepada ibu-bapak

Mendidik anak-anak dengan kasih sayang

Memelihara hubungan silaturrahim dan melanjutkan


silaturrahmi yang dibina orang tua yang telah
meninggal dunia.

e) Akhlak terhadap tetangga, antara lain.

Saling mengunjungi

Saling membantu di waktu senang dan susah.

Saling memberi

Saling menghormati

Saling menghindari pertengkaran dan permusuhan.

f) Akhlak terhadap masyarakat, antara lain.


19

Memuliakan tamu

Menghormati nilai dan norma yang berlaku dalam


masyarakat bersangkutan

Saling menolong dalam kebajikan dan takwa

Menganjurkan anggota masyarakat termasuk diri


sendiri untuk berbuat baik dan mencegah kemungkaran

Memberi

makan

fakir

miskin

dan

berusaha

urusan

mengenai

melapangkan hidupdan kehidupannya

Bermusyawarah

dalam

segala

kepentinganbersama

Mentaati putusan yang diambil

Menunaikan amanah dan melaksanakan kepercayaan


yang diberikan seseorang atau masyarakat kepada kita

2. Akhlak terhadap lingkungan hidup, antara lain.


a. Sadar dan memelihara kelestarian lingkungan hidup.
b. Menjaga dan memanfaatkan alam, terutama hewani dan
nabati, fauna dan flora yang sengaja diciptakan Tuhan
untuk kepentingan manusia dan makhluk lainnya.
c. Sayang pada sesama makhluk.24
3.3. Contoh Keteladanan dalam Kehidupan Sehari- hari bersama
Sahabat

24

Asep Syarief, Akhlak Dalam Pandangan Islam,dalam

http://kuabandungwetan.blogspot.com/2012/06/akhlak.html

20

1.

Ketika pada peperangan ada seorang sahabat


terkena panah betisnya sehingga tidak bisa berjalan. Nabi
Muhammad SAW berkata kepada sahabat yang lain supaya anak
panahnya itu di cabut pada waktu solat. Maka sahabat yang terkena
panah itu solat pada waktu itu pula sahabat yang lain mencabut
anak panahnya tapi sahabat yang solat itu tidak merasakan sakit itu
karena solatnya yang sangat khusu'.

2.

Rasulullah

shallallahu

alaihi

wasallam

telah

memancangkan pondasi-pondasi keadilan dan pembelaan bagi hak


setiap orang agar mendapatkan dan mengambil haknya yang
dirampas. Dan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam telah
menjalankan kaidah tersebut demi kebaikan dan semata-mata
untuk jalan kebaikan dengan bimbingan karunia yang telah Allah
curahkan berupa perintah dan larangan.
3.

Ketika Rasulullah shallallahu alaihi wasallam baru


kembali dari peperangan Hunain, beberapa orang Arab badui
mengikuti beliau, mereka meminta bagian kepada beliau. Mereka
terus meminta sampai-sampai beliau terdesak ke sebuah pohon,
sehingga jatuhlah selendang beliau, ketika itu beliau berada di atas
tunggangan. Beliau lantas berkata: Kembalikanlah selendang itu
kepadaku, Apakah kamu khawatir aku akan berlaku bakhil Demi
Allah, seadainya aku memiliki unta-unta yang merah sebanyak
pohon Udhah ini, niscaya akan aku bagikan kepadamu, kemudian
kalian pasti tidak akan mendapatiku sebagai seorang yang bakhil,
penakut lagi pendusta. (HR. Al-Baghawi di dalam kitab Syarhus
Sunnah dan telah dinyatakan shahih oleh Syaikh Al-Albani).
Merupakan bentuk tarbiyah dan talim yang paling jitu dan indah
adalah berlaku lemah lembut dalam segala perkara, dalam
mengenal maslahat dan menolak mafsadat.

21

4.

Aisyah radhiyallahu anha menceritakan: Suatu


kali aku pergi melaksanakan umrah bersama Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam dari kota Madinah. Ketika tiba di kota Makkah,
aku berkata: Wahai Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, ayah
dan ibuku sebagai tebusannya, engkau mengqasar shalat namun
aku menyempurnakannya, engkau tidak berpuasa justru aku yang
berpuasa. Beliau menjawab: Bagus, wahai Aisyah! Beliau
sama sekali tidak mencela diriku. (HR. An-Nasaai).

D. KESIMPULAN

1. Akhlak secara bahasa adalah budi pekerti atau perangai. Sedangkan


menurut istilah ialah suatu pengetahuan yang menjelaskan arti baik
buruk, tujuan perbuatan, dan juga sebagai pedoman yang harus diikuti
untuk menjadi syarat terbentuknya masyarakat yang baik lagi islami.
2. Akhlak bertujuan untuk menciptakan manusia sebagai makhluk yang
tinggi dan sempurna, dan membedakannya dari makhluk-makhluk yang
lainnya.
3. Bahwa akhlak yang baik itu sangat berperan penting dalam membangun
peradaban dalam bermasyarakat.
4. Akhlak ini merupakan hal yang paling penting dalam pembentukan
akhlakul karimah seorang manusia.

22

DAFTAR PUSTAKA

Salmi, Syafri. 2012. Makalah Aqidah Akhlak tentang Pembahasan Akhlak


Terpuji, (online), (http://syafrisalmi.wordpress.com/2012/10/25/makalahaqidah-akhlak-tentang-pembahasan-akhlak-terpuji/,

diakses

12

Maret

2013)
Oktoda, Ali. 2012. Pembagian Akhlak dalam Islam, (online), (http://simbacorp.blogspot.com/2012/03/makalah-akhlak.html, diakses 10 Maret 2013)

Bodzest.

2011.

Makalah

Tentang

Akhlak,

(http://makalah4you.wordpress.com/2011/10/05/4/,

diakses

(online),
12

Maret

2013)
Ihwanuddin, M. 2011. Pengertian Akhlaq, macam-macam Akhlaq terpuji
dan penerapan Akhlaq dalam kehidupan sehari-hari, (online),
(http://mihwanuddin.wordpress.com/2011/03/07/pengertian-akhlaqmacam-macam-akhlaq-terpuji-dan-penerapan-akhlaq-dalam-kehidupansehari-hari/, diakses 12 Maret 2013)
Pramudya,

Andry.

2011.

Pembagian

Akhlak

dalam

Islam,

(online),

(http://konsep-islam.blogspot.com/2011/10/pembagian-akhlak-dalam-

islam.html, diakses tanggal 12 Maret 2013)


Syarief, Asep. 2012. AKHLAK DALAM PANDANGAN ISLAM, (online),
(http://kuabandungwetan.blogspot.com/2012/06/akhlak.html,

diakses

tanggal 13 Maret 2013)


Nata, Abudin. 1994. Akhlak Tasawuf. Jakarta:. Raja Grafindo Persada.
Miskawaih, Ibn.1989. Tahdhib al-Akhlaq wa Tathir al-Araq. Kairo: Dar
al-Kutub
23

Mahmud, A.A.H. 2004. Akhlak Mulia. Jakarta: Gema Insani.


Mutahari, Murtaha. 1989. Falsafah Akhlak. Bandung: Pustaka Hidayah.
Anonim.

http://digilib.sunan-ampel.ac.id/files/disk1/202/jiptiain--

ahmadmirza-10089-4-babi.pdf, diakses 10 Maret 2013

24

Anda mungkin juga menyukai