Anda di halaman 1dari 44

MEMAHAMI FILSAFAT YUNANI : BAGIAN 1

“The School of Athens” karya Raphael seniman abad Renaissance dari Italia
antara tahun 1509-1511. Lukisan ini ada di Istana Apostolik dan sekarang
menjadi Museum Vatikan. Kalau kita jeli, orang-orang di dalam lukisan
tersebut merupakan tokoh-tokoh filsafat yang sangat terkenal seperti Plato,
Aristoteles, Socrates, Ibnu Rusyd, dll

Belajar filsafat katanya bikin pusing. Bahkan ada yang takut kalo belajar
filsafat bisa membuat bingung dan mengacaukan pikiran. Ada yang bilang hati-
hati kalau belajar filsafat nanti bisa jadi Atheis. Lucu ya pandangan beberapa
orang tentang filsafat. Kalaupun filsafat itu bisa menyesatkan mengapa bisa
menjadi salah satu mata kuliah dasar di hampir semua jenjang di perguruan
tinggi? Pastilah filsafat ini penting bagi mahasiswa ketika menempuh
pendidikan di perguruan tinggi. Namun tidak sedikit yang bingung ketika
mempelajarinya. Kebingungan ini bisa jadi karena cara dosen dalam
membawakannya kurang menarik atau mahasiswa sendiri yang kurang giat

1
dalam belajar sehingga tidak mendapatkan pemahaman di ilmu tersebut jadi
akhirnya kapok untuk belajar lagi.
Kalau kita pelan-pelan belajar dan mendapatkan pengajar yang enak, filsafat
merupakan ilmu yang sangat menarik. Banyak pencerahan-pencerahan yang
kita dapatkan. Melalui filsafat kita mengetahui perkembangan suatu
ilmu/pengetahuan mulai dari era Yunani kuno dan pengaruhnya hingga saat ini.
Bisa dikatakan filsafat adalah “ibu dari segala ilmu” karena asal muasal ilmu
yang kita pelajari sekarang seperti fisika, astronomi, matematika, kimia,
merupakan hasil dari ilmu filsafat.
Di tulisan ini akan diringkas tentang perkembangan ilmu filsafat Yunani Kuno.
Narasumbernya adalah Romo A. Setyo Wibowo, Lulusan Program Doktoral
tahun 2007 di Paris I-Pantheon Sorbonne di bawah bimbingan Luc Brisson.
Saat ini kegiatannya sebagai dosen dan Ketua Program Studi Ilmu Filsafat STF
Driyarka Jakarta.

Romo A. Setyo Wibowo. Bersahaja, tenang, dan jelas dalam memberikan materi filsafat sehingga
peserta menjadi antusias dan tercerahkan (sumber: dokumentasi salihara)

2
Paris I-Pantheon Sorbonne, Bagian dari Universitas Paris yang sangat terkenal dan prestisius di
dunia. Banyak intelektual yang lahir di Universitas ini seperti Victor Hugo, Claude Levi-Strauss,
Roland Barthes, dll.

Tulisan ini nantinya akan dibagi menjadi 4 bagian yaitu:


 Part I Pengenalan Kaum Prasokratik dan Kaum Phusikoi (Abad ke-4 SM)
 Part II Pengenalan Sofisme
 Part III Pengenalan Platon (Plato)
 Part IV Pengenalan Aristoteles

Sekilas sejarah filsafat Yunani Kuno


Jika kita belajar tentang filsafat barat, maka awal mulanya berasal dari filsafat
Yunani karena pertama kali kita temukan kronologis ilmu filsafat mulai dari
debat publik, diskusi ilmiah, tanya jawab (perdebatan) mengenai berbagai hal
(Tuhan, Alam, Adat Kebiasaan, dan Politik). Disebut Yunani Kuno karena
filsafat ini muncul di era sebelum masehi (SM).
Filsafat lahir bukan di Athena yang kita popular kita kenal. Awalnya di
Miletos, sebuah kota di Ionia, di Asia Minor. Kota Miletos adalah kota penting
pada periode Arkhaik Yunani (800-400 SM). Miletos menjadi titik simpul
pertukaran intelektual dan kultural di abad ke 7 s.d akhir abad 6 SM. Ilmu-ilmu

3
seperti kosmologi, astronomi, geografi, geometri, dan matematika hadir di kota
ini.

Peta Kota Miletos, di Ionia, Asia Minor. Sekarang masuk ke dalam wilayah Turki di Asia

4
Teater di Kota Miletus, Peninggalan Yunani Kuno

Rekonstruksi Kota Miletus. Kota yang tertata dengan rapi dan indah. Mungkinkah peradaban
zaman kuno sebetulnya “menyamai” peradaban saat ini

Gabungan antara kemakmuran ekonomi, kedatangan ilmu-ilmu, dan adanya


pertukaran ilmu para kaum inteletual membuat filsafat tumbuh subur di tempat
ini.
Ada 4 faktor mengapa filsafat lahir di Yunani:

5
1. Polis-polis (negara kota) Yunani sekitar abad 6 SM sudah mulai stabil
2. Sudah mengetahui cara penulisan sebagai sarana untuk menyimpan dan
menyebarkan pengetahuan
3. Sejak abad 5 SM, polis-polis besar di Yunani sudah memiliki lembaga-
lembaga demokratis. Pengalaman di majelis atau pengadilan membuat
masyarakat Yunani paham pentingnya argumentasi kritis dan proses
refleksi yang mendasarinya.
4. Abada 6-5 SM adalah masa dimana ilmu Kedokteran, Astronomi, dan
Matematika berkembang subur di Yunani.

Inti warisan filsafat Yunani yaitu:


1. Realitas di depan mata kita adalah sebuah dunia yang terbatas, yang
terstruktur dan bisa diketahui manusia
2. Manusia adalah makhluk duniawi yang bisa mati, tidak sempurna. Kita bisa
sempurna kalau mampu menggunakan rasio kita. Jika rasio digunakan
secara individu bisa menyempurnakan manusia (seperti dewa) dan jika
rasio digunakan secara kolektif bisa membangun negara kota (polis) yang
tertata dengan baik.

Pengenalan Kaum Prasokratik dan Kaum


Phusikoi
Mengapa dinamakan Kaum Prasokratik? Penyebutan Prasokratik (Sebelum
Socrates) untuk menandakan kaum filsuf sebelum Socrates yang kebanyakan
memikirkan tentang hakekat alam semesta (di luar manusia). Mereka selalu
bertanya dan mencari jawaban mengapa segala sesuatu di alam semesta ini bisa
berubah. Dari semua perubahan, apakah ada sesuatu yang tetap yang menjadi
inti dari segalanya. Para pemikir ini berusaha keras dengan menggunakan nalar
untuk mencari apa yang tetap itu. Sesuatu yang tetap dinamakan phusis. Dalam
bahasa latin disebut natura,atau dalam bahasa inggris nature. Phusis adalah
esensi atau inti pembentuk alam semesta yang muncul kemudian berkembang.
Romo Setyo wibowo lebih senang kaum di era ini sebagai kaum Phusikoi yaitu
para pemikir awal yang pusat kajiannya tertuju ke soal-soal phusis (alam
semesta, realitas, jiwa, para dewa).
Salah satu jasa utama dari kaum Phusikoi adalah mereka mengawali cara
berpikir baru yang revolusioner. Mereka melakukan pendekatan secara rasional
bukan mitos. Meskipun berkali-kali gagal namun cara mereka untuk
menstrukturkan hakekat alam semesta dengan menggunakan akal dengan

6
konsep-kosenp yang mereka buat menjadi landasan para pemikir hingga saat
ini.

TImeline tokoh-tokoh filsafat Yunani Kuno

7
Uraian di bawah ini akan membawa anda berkelana mengenal tokoh-tokoh
kaum Phusikoi, apa sumbangannya terhadap umat manusia dan latar belakang
hidupnya:

Thales
Thales membuka sekolah filsafat sekitar tahun 600-an SM di Miletos (ditempat
yang sama akan mengajar muridnya Anaximandros dan Anaximenes). Hidup
sekitar 637-547 SM. Thales tidak menulis apapun. Penemuannya tentang
konsep alam semesta berasal dari kutipan-kutipan para filsuf yang mencatat
beberapa ratus tahun kemudian setelah Thales meninggal.

Sketsa muka Thales

Sumbangan Thales terhadapilmu filsafat yaitu:

8
1. Phusis segala sesuatu adalah air
2. Dunia ini mengambang di atas air. Makanan bersifat lembab, panas yang
muncul dari yang lembab, juga benih (sperma) yang memiliki kodrat
lembab
3. Besi berani memiliki jiwa. Jiwa yang bergerak. Jiwa yang punya prinsip
motoris
4. Berhasil meramalkan terjadinya gerhana matahari di Miletos tanggal 28
Mei 585 SM
5. Orang pertama yang membuktikan bahwa garis diameter membagi
lingkaran menjadi dua bagian
6. Menemukan metode untuk mengukur ketinggian piramida dengan cara
mengukur bayang-bayang dengan sumbernya.

Konsepsi Thales bahwa bumi terletak di atas air dan mengambang di atasnya

9
Skema prediksi Gerhana Matahari yang melewati Kota Miletus tanggal 28 Mei 585 SM.

Anaximandros
Berbeda dengan Thales yang merupakan gurunya, Anaximandros
meninggalkan tulisan. Ia hidup dari 610-547/546 SM. Kematangannya sekitar
tahun 565 SM (atau 20 tahun setelah Thales). Ia menolak jika phusis dari air
karena bertentangan dengan api dan menjadi tiada sehingga tidak mungkin itu
inti alam semesta.

10
Relief yang menggambarkan wajah Anaximandros di Museum Nasional Roma. Peradaban
Romawi menirunya dari peninggalan Yunani Kuno

Beberapa sumbangan penting Anaximandros adalah:


1. Menurutnya Phusis bukan air, api, udara atau tanah, melainkan unsur lain
yang menjadi landasan keempat unsur tadi yaitu phusis adalah
ketakterbatasan (Apeiron). Alam semesta ini muncul dari gerakan yang
abadi—yang tak terbatas—yang tidak dibatasi oleh keempat unsur tadi.
Gerakan inilah yang memunculkan semua langit-langit dan dunia-dunia
yang ada didalamnya.
2. Penemu jam matahari
3. Pertama kali membuat peta geografi
4. Mendirikan koloni di Appolonia

11
Lokasi Apollonia sekarang merupakan wilayah Bulgaria

Peta Geografi menurut Anaximandros

12
konsep Kosmologi menurut Anaximandros

Anaximenes
Phusikoi ketiga dari Melitos yaitu Anaximenes murid dari Anaximandros.
Hidup tahun 585-525 SM. Ia hanya memodifikasi dari para
pendahulunya. Baginya Phusis adalah udara karena udara adalah satu dasar
dan tak terbatas. Puncak hidupnya adalah tahun 546 SM. Ia adalah pemimpin
terakhir sekolah Miletos (pada tahun 494 SM, Miletos dikuasai Persia dan
dihancurleburkan). Menurut Anaximenes proses terjadinya kosmos karena
adanya gerakan tanpa henti yang menggunakan prinsip udara yaitu
pemampatan dan pemuaian. Jika udara memuai maka menjadi api, jika ia
memampat maka menjadi angin, jika lebih besar lagi maka menjadi air, lalu
menjadi tanah. Jika dimampatkan secara maksimum udara menjadi batu.

13
Anaximenes

Ajaran Anaximenes kemudian menjadi ide bagi Pythagoras tentang asal-usul


teori jiwa pneuma (nafas). Pytaghoras hidup sezaman dengan Anaximenes yang
memungkinkan menginspirasi ide jiwa pneuma.

Phythagoras
Pythagoras berasal dari Samos pulau kecil di laut Aegea. Ia bekerja sebagai
pemotong cincin. Pulau samos menjadi makmur di bawah Pemerintahan
Polikratos. Kedatangan dan penaklukan yang dilakukan Persia (522 SM) di
Samos kemudian MIletos (494 SM) membuat orang Ionia pergi mengungsi.
Entah karena kedatangan kaum Persia ke Samos atau Pemerintahan Polikratos
yang tiran membuat Pythagoras peri ke Kroton (Italia Selatan) tahun 530 SM.

14
Pythagoras. Namanya sudah sangat dikenal ya waktu kita SD

15
Pulau Samos, lokasi kelahiran Pythagoras. Sekarang masuk ke dalam wilayah Turki (Asia)

Pantai di Samos

16
Nelayan menyerahkan ikan ke raja polikratos

Menurut legenda, Pytagoras dikisahkan melakukan perjalanan ke Mesir,


Khaldea, bahkan sampai ke Prancis untuk berguru dengan druids (dukun lokal).
Sesampai di Italia Selatan ia mendirikan sekte politico-religius. Sekte ini
berjalan dari 530-510 SM dan ia memiliki murid 600 orang. Ia menjadi
pemimpin partai politik Pythagorisme. Aktivitasnya hanya bertahan sampai 20
tahun karena warga pulau Kroton tidak menerima. Kejadian ini memicu
penindasan dan kekerasan semua bentuk sekte Pythagorisian di seluruh Yunani
Raya (Koloni-koloni Yunani). Tahun 400-an SM, sekte ini akan muncul lagi di
Italia Selatan.

17
Kroton masuk di wilayah Italia Selatan, tempat Pythagoras menyebarkan “sektenya”

Paham Pythagorisme akan berpengaruh panjang sampai abad ke-4 M


bersamaan dengan lahirnya Kristianisme. Ajarannya akan mempengaruhi
Platon dan Para Neoplatonian (penerus ide-ide Plato) seperti Porphyrios (234-
305 M) dan Lamblikhos (250—330 M).

Porphyrios (Neoplatonian) lahir di Tyre, masuk ke jajahan Romawi. Sekarang masuk wilayah
Libanon

18
Lamblikhos lahir di Chalcis ad Belum, masuk jajahan Romawi. Sekarang
bernama Qinnasrin, negara Suriah.

Dalam ajarannya Pythagoras mengajarkan tentang harmoni moral. Setiap orang


yang masuk ke sektenya harus melalui inisiasi tertentu. Bersifat ekslusif dan
berlaku “hukum tutup mulut”. Jika masuk ke dalamnya akan terikat sumpah
untuk tidak mengatakan kepada siapapun. Jika filsuf lainnya meremehkan
perempuan, Pythagoras mengizinkan perempuan dan orang asing bergabung di
organisasinya.

Para anggotanya harus menaati aturan yang diberikan berupa larangan makanan
dan macam-macam simbol. Sementara anggota lain mendapatkan ajaran
tentang Aritmatika dan Geometri serta Kosmologi dan Akustik.

19
Teori Pythagoras untuk mengukur bangun datar segitiga. Ilmu ini sudah berusia 2400 tahun
lebih dan masih dipelajari umat manusia hingga kini

Pythagoras menemukan skala musik diatonic

20
Phytagoras adalah orang yang banyak tahu dan seorang peneliti. Hal yang
menarik menurut Porphyrios, Pythagoras menekankan ajaran soal jiwa yang tak
mati (immortal) yang melekat dan berpindah-pindah (metempsikose) dalam
berbagai macam tubuh baik manusia maupun non-manusia. Mirip seperti
konsep Reinkarnasi dalam ajaran Hindu. Baginya Phusis adalah jiwa karena
tidak pernah mati.
Ia juga mengajarkan untuk tidak memakan daging binatang (vegetarianisme)
karena manusia dan binatang berada dalam satu spesies yang sama.
Menurutnya jiwa manusia akan kembali secara abadi, artinya dalam kondisi
yang sama ketika didunia.

Ilustrasi tentang reinkarnasi, ajaran dari Pythagoras. Kalau berperilaku buruk jadi hewan, kalau
berperilaku baik menjadi manusia. Jiwa kekal tidak akan mati, hanya berpindah-pindah dari
tubuh satu ke tubuh lain

Xenophenes
Berasal dari Kolophon di Ionia, Asia Minor. Ia meninggalkan kotanya pada
usia 25 tahun karena diserang Persia tahun 545
SM. Menurutnya phusis adalah Tuhan. Semua terjadi secara mekanis dan
dibawah hukum keniscayaan Tuhan. ArtinyaTuhan sudah menciptakan alam
semesta ini sesuai dengan aturannya sebagai yang Maha Kuasa. Diskusi yang
sangat menarik adalah Tuhan dikatakannya sebagai satu, ia adalah yang paling
besar diantara semua Tuhan dan semua manusia. Ia tidak mirip dengan manusia

21
yang nantinya mati, ataupun tidak sama dengan yang manusia pikirkan dan
segala wujud yang ada di semesta ini. Phusis Tuhan tidak memiliki awal,
tengah , maupun akhir. Pemikiran Xenophanes bertentangan dengan Bangsa
Yunani yang menganut banyak dewa. Xenophenes mengkritik tajam bahwa
Tuhan disesuaikan dengan citra mereka sendiri. misalnya jika Dewa dari
bangsa Yunani dicirikan bermata biru tapi jika Dewa dari Ethiopia dicirikan
berkulit hitam dan pesek.

Kolophon, tempat lahir Xenophanes. Sekarang masuk ke wilayah Turki

22
Pandangan Xenophanes tentang Tuhan sungguh menarik karena membedakan
pengetahun pada tingkat prinsip dan fenomenal. Pada tingkat prinsip Tuhan itu
sesuatu yang lebih tinggi dari apapun. Para tingkat fenomenal, Tuhan tidak bisa
dikatakan tak terbatas karena ini menurut tafsiran manusia yang terbatas. Tak
terbatas karena manusia tidak mampu menjangkaunya secara inderawi. Padahal
Tuhan lebih dari apa yang digambarkan manusia sebagai tak terbatas.Ia juga
dijuluki Bapak Skeptisisme karena mengajak orang untuk memeriksa kembali,
apakah itu proyeksi pikiran belaka. Ia menganjurkan setiap pengetahuan yang
didapat melalui inderawi harus diperiksa kembali.

Herakleitos
Lahir di Efesus tahun 540 SM. Ia dikenal sebagai orang yang pemikirannya
gelap, punya karakter sombong dan tinggi hati. Katanya Pythagoras dan
Xenophanes belum berpikir secara benar. Bagi Herakleitos Phusis adalah
api. Ia menggambarkan kosmos sebagai yang tertata dan menyatu. Ia
menemukan bahwa yang tetap dalam segala perubahan semesta adalah api,
kekal, dan tidak memiliki asal-usul.

Herakleitos

23
Ia membuat teori tentang Pantha Rei, artinya semua mengalir. Segala sesuatu
berubah dan tidaklah sama dengan yang dulu. Seperti air sungai yang mengalir
dan berubah.

pantha rei: semua mengalir

Bagi Herakleitos hal-hal yang bertentangan justru menjadi kondisi (syarat) bagi
munculnya segala sesuatu. Seperti kelak apa yang diungkapkan filsuf Jerman
oleh Georg Wilhelm Friedrich Hegel (1770-1831 M) tentang tesis-anti tesis =
sintesis.

24
Ia mengatakan bahwa untuk mengetahui tentan realitas semesta ini jangan
berhenti dengan persepsi inderawi. Tapi harus menggunakan logos yang artinya
rasio, logika, cara berpikir. Logos untuk memahami realitas yang berubah-
ubah. Dengan demikian untuk menangkap realitas ini butuh pengetahuan lewat
panca indera juga ditambah dengan akal.

Parmenides
Parmenides lahir di Elea (Velia) di wilayah Yunani. Menurut Parmenides
pengetahuan inderawi adalah salah yang benar adalah lewat logos. Baginya
Phusis adalah ada. Untuk mencari atau meneliti sesuatu harus ada dulu,
karena kalau tidak ada percuma. Tentu tidak mungkin bisa dicari kalau itu tidak
ada. Ia juga menekankan tentang pemikiran logis. Kita hanya bisa berpikir
karena ada sesuatu yang dipikirkan. Perminedes menyimpulkan bahwa yang
ada itu ada; yang tidak ada itu tidak ada.

Parmenides

25
Elea (Velia) tempat kelahiran Parmenides dan Zenon

Parmenides percaya bahwa alam semesta ini dulu sudah ada, sekarang ada, dan
esok lusa juga tetap ada. Parmenides adalah yang pertama kali membawa
filsafat ke spekulasi mendalam tentang ada dan pikiran kita.
Menurut plato, “ada” dan “tidak ada” adalah berkaitan (relasional). Kita bisa
mengatakan tiada ada karena kaitannya dengan ada. Juga sebaliknya. Yang
“tidak ada” itu juga merupakan bentuk lain dari “ada” (tidak ada adalah ada).
Maka Platon akan berbicara “ada” dan “yang lain” (other).

Zenon
Zenon berasal dari Elea. Hidup sekitar tahun 490-430 SM. Ia adalah sahabat
sekaligus murid tersohor dari Parmenides. Zenon merupakan pencetus sofisme
yaitu paham yang mengetengahkan cara berpikir yang nampaknya benar
padahal salah.

Zenon (paling kanan) sedang menunjukkan pintu untuk kebenaran dan kesalahan

26
Zenon mengatakan bahwa yang ada, ada; tidak ada, tidak ada; tidak memiliki
realitas. Artinya bahwa realitas perubahan itu tidak bisa dipikirkan. Yang
“menjadi” tidak bisa dipikirkan.
Bagi Zenon, “gerak” itu ternyata tidak bisa dipikirkan. Ia mengandaikan
tentang anak panah yang bergerak dari titik A ke titik B. untuk mencapai ke B,
anak panah itu harus melewati titik-titik yang lain, yang menurut Zenon tidak
pernah sampai. Ini sangat bertentangan dengan yang kita alami bahwa kita
semua sebenarnya adalah bergerak. Namun itulah filsafat. Mengajak kita
berpikir keras. Apakah memang kita benar-benar bergerak.
Mengenai pendapat Zenon, dapat digambarkan tentang cerita epic Yunanti
yaitu Achilles yang mengejar kura-kura. Achilles dikenal berkaki ringan tapi
tidak mampu mengejar kura-kura di depannya. Karena begitu ia mengejar kura-
kura di titik tertentu, si kura-kura sudah mencapai di titik depannya. Begitu
seterusnya. Sampai akhirnya Achilles tidak pernah bisa mengejar kura-kura.

Menurut Zenon Achilles gak bakal bisa mengejar kura-kura ]

Empedokles, Anaxagoras, dan Demokritos


Empedokles dan Anaxagoras hidup sezaman. Empedokles lahir di Agrigente
(482-424 SM). Anaxagoras lahir di Klazomene (500-428 SM). Empedokles
mengarang puisi bertema alam yang sesuai dengan tradisi kaum Phusikoi.
Puisinya bercerita tentang kosmologi dan zoogoni (munculnya makhluk hidup).
Alam semesta menurutnya taat kepada kekuatan cinta (Philotes) dan benci
(neikos). Bahan penyusun bahan penyusun alam semesta adalah “akar-akar”. Ia
orang pertama yang menyebutkan pembentuk alam semesta berasal dari empat
elemen fundamental yaitu air, api, tanah, dan udara. Alam semesta ini bersifat

27
bisa diketahui lewat inderawi maupun menggunakan proses berpikir
(intelektual).

Empedokles

Agrigente tempat lahir Empedokles, sekarang masuk ke wilayah Italia

28
Agrigente adalah kota puncak bukit di pantai barat daya Sisilia. Agrigente dengan artefak dan
Telamon (patung laki-laki besar). Kuil ini dibangun saat Empedokles masih muda, sekitar tahun
470 SM )

Sementara Anaxagoras, dunia ini ada merupakan hasil percampuran dari


elemen-elemen yang sudah ada. Dari transformasi substansi-substansi kecil
(homemeres) inilah yang menghasilkan alam semesta. Anaxogaras hidup di
Athena dan menjadi pembantu dekat Perikles, sampai ia akhirnya diadili dan
diusir karena dianggap memberikan “ajaran menyesatkan” tahun 436-437 SM.
Ia meninggal dalam pembuangan di Lampsakhos. Ia menjadi simbol filsafat
yang dianggap mengancam masyarakat yang established. Kelak Socrates
mengalami nasib yang sama dengan Anaxagoras.

29
Anaxagoras

Klazomene (Turki)

30
Wilayah Klazomene sekarang

“Tuannya” Anaxagoras, Pericles. Negarawan Athena (Yunani) yang berhasil membawa ke masa
kejayaan. Dia adalah orator dan Jendral Athena selama perang dengan Persia (Iran) dan
Pelopponesos (Yunani). Di era kepemimpinannyalah (461-429 SM) Ia membangun Akropolis
termasuk Parthenon yang saat ini masih ada

31
Lampsakhos, tempat pembuangan Anaxagoras hingga ia meninggal

Kemudian yang paling akhir dalam pemikir Yunani Kuno adalah dari Kaum
Atomis, melalui tokohnya Demokritos (460-371 SM) lahir di Abdera. Hidup
satu masa dengan Socrates. Kemudian Leukippos (480-420 SM) lahir di
Abdera. Leukippos merupakan guru dari Demokritos.

Demokritos

32
Leukippos

Abdera (Makedonia)

33
Kota kuno Abdera adalah kota yang kaya. Kota pelabuhan dan perdagangan. Kota ini kemudian
dijajah oleh Persia yang dipimpin oleh Darius I tahun 496 SM

Mereka berdua berusaha menerangkan alam semesta melalui secara rasional


dengan menggunakan dua prinsip yaitu atom dan kekosongan. Mereka berdua
pendiri ajaran atomis. Menurutnya alam semesta ini merupakan hasil dari
kumpulan atom-atom (bahan yang sangat kecil dan tak terlihat). Komposisi
atom sangat menentukan mengapa sesuatu bisa bergerak dan dan berubah.
Komposisinya yaitu bentuk atom, ukuran atom, posisi atom, dan susunannya.
Canggih ya 2400 tahun lalu ternyata sudah ada pemikiran tentang atom.
Padahal saat itu asumsinya teknologi tidak secanggih sekarang.

34
Teori Atom menurut Demokritos

Kesimpulan Tentang Kaum Phusikoi


Para pemikir kuno di atas mencirikan pemikiran kaum Miletos dimana tujuan
pemikirannya adalah tentang kosmologi, hakekat alam. Karya mereka dapat
dianggap sebagai awal filsafat karena:
1. Filsafat mereka tentang kosmogini, dimana para dewa “dialamiahkan”
menurut konsep-konsep filsafat mereka
2. Cara berpikir mereka tidak bertentangan dengan filsafat sokratik (era
Socrates) yang tidak membatasi pembahasan soal manusia saja.
3. Mereka mengawali cara baru dalam berpikir untuk memahami dan
menjelaskan tentang alam semesta.
Mereka berpikir berdasarkan hipotesis yang mereka alami dalam pengalaman
sehari-hari kemudian dideduksikan bagaimana alam semesta bisa terjadi. Cara
ini sangat berharga di kemudian hari dan turut mengembangan ilmu filsafat
sehingga menghasilkan berbagai macam ilmu alam lainnya.
Mitos dan teologi (tentang Ketuhanan) tidak dibuang melainkan ditundukan
dengan argumentasi rasional. Selain juga dikaitkan dengan cara pandang
bagaimana manusia harus hidup dengan menyinggung soal psikologi, etika, dan
politik. Pemikiran mereka meliputi baik pengetahuan teoritis maupun praktis
dalam kehidupan sehari-hari. Inilah yang penting sumbangannya untuk umat
manusia di dunia.

35
36
BERKENALAN DENGAN SOFISME : BAGIAN 2

Pada tulisan sebelumnya, kita telah mengenal kaum Phusikoi yaitu para
pemikir yang berusaha memahami hakekat alam semesta. Mulai dari
Thales: Phusi itu air, Anaximenes: phusi itu udara, Herekleitos: Phusi itu api,
lalu dilanjutkan dengan Empedokles dimana alam tersusun atas empat unsur
yaitu: air, udara, api, tanah. Kemudian Anaximandros mengatakan bahwa phusi
adalah apeiron (ketakterbatasan) yang tidak menyerupai apapun, Phytagoras:
phusi adalah jiwa yang abadi dan tak mati (hanya berpindah-pindah),
Xenophanes: Phusi adalah Tuhan (satu yang utama dan penguasa segala
sesuatunya), Parmenides: Phus adalah ada (yang bias diketahui lewat
logos/rasio/akal) , Zenon: Phusi adalah yang menjadi tak bias dipikirkan,
Anaxagoras: Phusi adalah ada dalam semua, Demokritos: Phusi adalah atom-
atom dengan kekosongan.
Para pemikir di atas telah membuka jalan bagi umat manusia untuk memahami
hakekat alam semesta dengan menguraikan cara pemikiran yang terstruktur dan
lepas dari segala mitos dewa-dewa.
Pada tulisan kali ini, saya akan membawa anda masuk ke era Sofisme. Era ini
adalah era peralihan dari para pemikir yang memahami hakekat alam yang
begitu luas ke era pemikiran yang berusaha memandang ke dalam diri manusia.

Lukisan tentang kematian Socrates oleh pelukis Prancis Jacques-Louis David. Terlihat Socrates
memakai jubah putih sebelah kiri yang meminum racun dari cangkir. Beberapa muridnya, tua dan
muda mengalami kesedihan karena kematian gurunya

37
Sofisme bukanlah Sufisme (tasawuf) yang mengajarkan tentang cara
menyucikan jiwa untuk mencapai kebahagiaan yang abadi. Sofisme di sini
merujuk kepada aliran filsafat dan retorika pada periode Yunani klasik serta
Hellenistik. Kata ini berasal dari kata Yunanti Sophos (bijaksana) dan kata
kerja sophizesthai. Makanya ada kata dalam bahasa Inggris yaitu Sophistical
atau sophisticated (canggih). Misalnya “wah omonganmu sophisticated sekali!”.

Sofisme dianggap mengajarkan relativisme moral dan cara berargumentasi


yang tampaknya masuk akal namun keliru (fallacious). Seorang sofis dikenal
pintar pengajar yang pintar, tetapi minteri (mengelabui). Sofisme di Yunani
marak dengan argumentasi yang njlimet, canggih, rasional, pintar, terkesan
pintar, apa yang tidak ada menjadi seolah-olah ada juga sebaliknya. Sofisme
identik dengan relativisme. Contohnya, manakala hukum hanya kesepakatan
dan tolak ukur menyepakati sesuatu adalah persepsi manusia berdasarkan
kepentingannya sendiri. Alat canggih sofisme untuk meyakinkan orang lain
adalah dengan menggunakan retorika.

Kaum sofis muncul sekitar abad 450-380 SM, periode kejayaan Athena setelah
dua kali menang melawan Persia sampai dengan keruntuhannya karena perang
saudara melawan Sparta. Pada masa ini mulai muncul pertama kalinya profesi
pengajar (guru) yang dibayar dan pengacara. Mereka dikritik tajam karena
menjajakan filsafat untuk mencari uang. Namun disisi lain dari sofisme ini
merupakan awal mula system persekolahan modern. Saat kejayaan Athena (5
SM) dimana sistem Demokrasi tumbuh adalah lahan kaum sofisme
menampilkan diri dengan kepintaran kata-katanya. Kesuksesan anak-anak
muda ditentukan dengan cara mereka berargumen di lembaga demokratis.

Di bawah adalah para golongan sofisme:

38
Thrasymakhos

Thrasymakhos lahir di kota Chalcedon di Bosporus sekitar tahun 459-400 SM,


sekarang berada di Turki. Argumen Thrasymakhos soal Hukum adalah dibuat
oleh pemimpin atau orang yang kuat. Sejauh hukum dikeluarkan oleh orang
yang kuat baik karena harta kekayaan atau posisi sosial, dengan sendirinya
hukum yang dikeluarkan adalah apa yang menguntungkan mereka. Menurutnya
manusia adalah makhluk yang egois yang disetir oleh hasrat untuk mencari
keuntungan diri sendiri secara tak terbatas (pleonaktik). Hukum menurutnya
adalah gincu yang sebenarnya tidak dibutuhkan karena sudah jelas bahwa yang
kuat pasti menang. Orang bijak bagi Thrasymakhos adalah orang dengan
kekuatan dan kecerdikannya menggunakan segala cara untuk mendapatkan apa
yang ia inginkan. Inilah orang yang berbahagia.

39
Glaukon

Ia lahir di Collytus tahun 445-400 SM. Ia merupakan saudara laki-laki Plato. Ia


tidak termasuk kaum Sofis. Namun pendapatkanya menarik untuk diteliti.
Berkebalikan dengan Thrasymakhos, Glaukon berpendapat bahwa hukum
merupakan kontrak orang-orang lemah untuk melindungi diri mereka dari
tindakan tidak adil. Hal ini muncul dari pendapatnya bahwa melakukan
ketidakadilan sesuatu yang baik sementara dikenai ketidakadilan adalah sesuatu
yang buruk. Di sini Glaukon dan Thrasymakhos, terlihat bertentangan tetapi
sebenarnya mendukung argumen Thrasymakhos bahwa seorang lelaki sejati
adalah manusia yang kuat dan tidak membutuhkan kesepakatan seperti itu, ia
menentukan hukumnya sendiri, keadilannya sendiri. Glaukon memoles
konsepsi hukum ala sofisme bahwa hukum hanya konvensi, keadilan hukum
ditaati tidak secara kodratiah melainkan karena dianggap mewakili
kepentingan, sejauh kepentingan berubah-ubah maka hukum dan keadilan juga
bersifat relative. Glaukon memperkenalkan pentingnya persuasi. Hukum adalah
kepentingan orang lemah, maka hukum harus diberi penampakan adil. Cara
penyampaian sedemikian rupa agar orang kuat menerima hukum tersebut
sebagai sesuatu yang menyenangkan.

40
Protagoras

Lukisan karya Salvatore Rosa dari Italia. lukisan ini terinspirasi dari sofisme. “Sophist as a
teacher for hire, Man is the measure of All things”.

Sofisme memandang bahwa kepentingan (individu atau kelompok) adalah


motor penggerak tindakan manusia. Selama kepentingan berubah maka tidak
ada norma baku yang universal. Setiap orang benar dalam perspektif dan sudut
pandangnya sendiri.
Pada abad 5 SM di Athena banyak beredar kaum sofisme yang datang dari luar
Athena. Mereka menyatakan bahwa nilai moral hanyalah konvensi belaka. Tiap
polis memiliki normal moral dan hukum yang berbeda-beda.
Protagoras yang merupakan salah satu tokoh sofisme lahir sekitar 490-420 SM
di Abdeera (Makedonia). Ia mengatakan bahwa apa yang indah, baik, dan
buruk, adil adalah apa yang dipercaya polis tertentu sehingga menjadi
pegangan hukum. Nilai keadilan atau kesalehan disepakati oleh manusia atau

41
polis yang mengusungnya. Bila masih cocok nilai itu kita pegang, tapi kalau
tidak nilai itu kita buang.
Pengajaran etis kaum sofis memang memusatkan perhatian kepada manusia
dan membebaskan cara berpikir orang Athena dari kekolotan pola pikir agamis
dan kosmoginis (studi tentang kejadian alam). Protagoras terkenal dengan
ungkapannya: “Man is the measure of all things” (Manusia adalah ukuran
segala sesuatu) dalam bahasa Yunani “Panton khrematon metron estin
anthropos. Artinya bila adil itu menjalankan dan melakukan sesuai dengan
hukum, sementara hukum adalah ciptaan manusia, maka manusialah yang
mengatur apa yang adil tersebut sesuai kepentingan masing-masing. Tidak ada
tolak nilai universal untuk keadilan. Yang membuat nilai universal adalah
manusianya.
Protagoras terkenal dengan pengarang Argumen Berlawanan (Contrasting
Arguments) yaitu dalam debat apa pun setiap orang bias meletakkan dirinya di
sisi manapun. Teknik argumen in menggunakan argumen lemah untuk
mengalahkan argumen yang kuat. Menurut Protagoras, kebeneran adalah untuk
orang yang menang. Tidak mementingkan fakta melainkan mampu
mengargumentasikan persepsi atau pandangan anda yang paling benar.
Ia juga mengatakan dalam setiap persepsi terkandung relativisme. Contoh
paling mudah adalah saat ada dua orang A dan B dalam satu ruangan yang
sama. Si A mengatakan udara “dingin”. Sementara si B mengatakan udara
“gerah”. Jadi mana yang benar? Keduanya sama-sama benar. Relativisme
adalah sesuatu bias dikatakan sebagai sesuatu dalam arti tertentu atau lainnya
dan dalam relasinya dengan orang tertentu atau hal lainnya. Kedua orang A dan
B mengemukakan persepsi bukan fakta. Jika fakta maka bisa menggunakan
thermometer, sehingga persepsi menjadi terabaikan.
Doktrin Protagoras merujuk ke persepsi inderawi berkenaan dengan ada atau
tidak adanya sesuatu. Sesuatu itu ada jika ada, maka tidak ada jika tidak ada
menurut persepsi inderawi. Persepsi merupakan tangkapan dari panca indera.
Protagoras dituduh atheis karena mengeluarkan doktrin relativisme ini. Ia diusir
dari Athena dan buku-bukunya di bakar.

42
Gorgias

Leontinoi dalam peta

Ia lahir di Leontinoi di Sisilia, Italia sekitar tahun 483-375 SM dan merupakan


murid dari Empedokles. Dia merupakan orator yang ulung. Kontribusinya
adalah alat untuk berargumen yaitu retorika. Sofisme selalu dikaitkan dengan
Retorika yang memberikan nilai tinggi pada efektivitas bahasa. Pada Sofisme
bukan cara berpikir yang sesat melainkan juga menyesatkan. Sofisme adalah
cara berargumentasi yang berpijak pada penampakan, bukan realitas. Di mata
kaum sofis, semua bersifat relative. Yang penting bagaimana wacana
mempengaruhi pendengarnya. Oleh karena itu sofisme dikenal dalam
mengajarkan cara untuk membujuk orang (art of persuasion). Georgias bisa
menunjukan bahwa dengan Retorika Helena yang dianggap bersalah, bisa
menjadi benar.

Plato dan Aristoteles melawan kaum sofisme

Sofisme yg tumbuh subur di era demokrasi mendapat perlawan dari plato (juga
Aristoteles). Tanpa telos (tujuan yang disepakati bersama) sulit untuk
mendapatkan aturan guna disepakati bersama untuk
mencapainya. Telos berfungsi untuk menyediakan koreksi-koreksi secara
internal bila terjadi penyimpangan di masyarakat. Dengan adanya telos dapat
disepakati untuk menjadi tolak ukur di masyarakat apa yang menyimpang dan
tidak menyimpang, sehingga dapat diarahkan menuju kebaikan. Bagi Plato dan
Aristoteles, telos adalah kebaikan yang bersifat universal sehingga dapat

43
berguna untuk mengatur dan menata realitas agar benar-benar terarah pada
sesuatu yang baik.
Dalam sofisme kebaikan atau kebenaran adalah soal penggunaan kata-kata.
Sementara Plato dan Aristoteles menggunakan logos untuk mencapai
kebenaran. Pencarian kebenaran adalah pencarian tanpa kepentingan apa pun
kecuali kepentingan kebenaran itu sendiri. Platon memerangi sofisme. Ia
mengutuk cara berpikir dan metode logika mereka. Di satu sisi, kaum sofis
adalah pendidik tulen yang memunculkan fenomena budaya intelektual baru di
Athena. Mereka menggukan akal secara maksimal. Namun kaum sofis jatuh
dalam bahaya sophistuqurie (pintar berbicara untuk menipu). Dengan sombong
melogiskan sesuatu dan merasionalkan segala hal sehingga membuat sofisme
banyak membual.

Dari berbagai sumber

44

Anda mungkin juga menyukai