Anda di halaman 1dari 33

Peradaban Yunani Kuno

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Sejarah Eropa

Dosen Pengampu :
Dr. Mohamad Na’im, M.Pd
Riza Afita Surya, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh :
Sulung Nadru Rochman 170210302073

PRODI PENDIDIKAN SEJARAH


JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
TAHUN 2020
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Yunani Kuno adalah peradaban dalam sejarah Yunani yang dimulai dari periode
Yunani Arkais pada abad ke-8 sampai ke-6 SM, hingga berakhirnya Zaman Kuno dan
dimulainya Abad Pertengahan Awal. Perabadan ini mencapai puncaknya pada periode
Yunani Klasik, yang mulai berkembang pada abad ke-5 sampai ke-4 SM. Pada periode
klasik ini Yunani dipimpin oleh negara kota Athena dan berhasil menghalau serangan
Kekaisaran Persia. Masa keemasan Athena berakhir dengan takluknya Athena kepada Sparta
dalam Perang Peloponnesos pada tahun 404 SM. Seiring penaklukan oleh Alexander Agung,
kebudayaan Yunani, yang dikenal sebagai peradaban Hellenistik, berkembang mulai dari
Asia Tengah sampai ujung barat Laut Tengah.

Istilah ‘Yunani Kuno’ diterapkan pada wilayah yang menggunakan bahasa Yunani
pada Zaman Kuno. Wilayahnya tidak hanya terbatas pada Semenanjung Yunani modern,
tapi juga termasuk wilayah lain yang didiami orang-orang Yunani.

Oleh sebagian besar sejarawan, peradaban ini dianggap peletak dasar bagi Peradaban
Barat. Budaya Yunani memberi pengaruh kuat bagi Kekaisaran Romawi, yang selanjutnya
meneruskan versinya kebagian lain Eropa. Peradaban Yunani Kuno juga sangat berpengaruh
pada bahasa, politik, sistem pendidikan, filsafat, ilmu, dan seni, mendorong Renaisans di
Eropa Barat, dan bangkit kembali pada masa kebangkitan Neo-Klasik pada abad ke-18 dan
ke-19 di Eropa dan Amerika.

Antikuitas Klasik di Yunani didahului oleh Zaman Kegelapan Yunani (1100 – 750
SM). Kemudian dilanjutkan oleh periode Oriental, yaitu pengaruh yang kuat terhadap Yunani
dari budaya Suriah-Hittit, Asiria, Punisia, dan Mesir. Secara tradisional, periode Arkais di
Yunani Kuno dimulai dari kuatnya pengaruh Oriental pada abad ke-8 SM, yang merupakan
salah satu faktor yang menjadikan Yunani memiliki huruf alfabet sendiri. Dengan alfabet,
muncullah karya tulis Yunani Kuno.

Periode bersejarah di Yunani Kuno dianggap unik dalam sejarah dunia karena
merupakan periode pertama yang dibuktikan dengan adanya historiografi yang layak, juga
protosejarah dan sejarah kuno yang lebih banyak diketahui melalui bukti situasional,
misalnya annal, atau daftar raja, dan epigragfu pragmatis.

1.2 Rumusan masalah


a. Bagaimana kehidupan masyarakat Yunani kuno ?
b. Apa saja kebudayaan yang dihasilkan Yunani kuno ?
c. Apa yang melatar belakangi runtuhnya kekuasaan Yunani kuno ?

1.3 Tujuan

Laporan ini dibuat dengan tujuan menjelaskan secara rinci mengenai awal berdirinya
peradaban Yunani Kuno, kehidupan sosial pada masa itu, politik pemerintahan yang
dilakukan oleh bangsa Yunani Kuno dalam menjalankan roda kepemerintahannya, dan juga
peninggalan bersejarah (kebudayaan) Yunani Kuno pada saat itu.
BAB II
PEMBAHASAN

Peradaban Yunani kuno

Bangsa Yunani memiliki peradaban yang tinggi. Peradaban bangsa Yunani inilah yang
kemudian dikembangkan oleh bangsa Barat. Peradaban bangsa Yunani ini meliputi kebudayaan
Kreta, Polis, sistem kepercayaan, dan hasil kebudayaan. Yunani dikelilingi laut Aegea dan laut
Ionea. Yunani terdiri atas dua bagian, yaitu Yunani daratan dan Yunani kepulauan. Yunani daratan
terdiri atas beberapa pegunungan, daerahnya terpecah-pecah, pantainya berteluk-teluk, dan airnya
tenang. Sementara itu, Yunani kepulauan berada dilaut Aegea, daerah ini terdiri dari pulau-pulau.
Diantara pulau-pulau tersebut terdapat pulau kreta. Pulau Kreta adalah awal perkembangan
kebudayaan Yunani dan Romawi.

1. Peradaban Pulau Kreta

Sejarah Eropa kuno berawal dari kehidupan masyarakat pulau Kreta yang terletak di
sebelah selatan Yunani dengan pusat pemerintahannya di Knosuss. Selain Knosuss, masih ada
kota-kota besar yang lain yaitu Phaestos, Tylissos, dan Hanos. Letak pulau Kreta sangat strategis,
yaitu ditengah-tengah jalur pelayaran antara Mesir, Yunani dan Mesopotamia. Kedaan tersebut
dimanfaatkan oleh masyarakat pulau Kreta untuk hidup dari sector pelayaran dan perdagangan.
Selain itu, pulau Kreta menjadi jembatan budaya antara Asia, Afrika, dan Eropa (Wahjudi, 2012:
3).

Penduduk pulau Kreta berasal dari Asia kecil. Pada 3000-1500 SM, mereka telah memiliki
kebudayaan tinggi. Kebudayaan dibangun akibat adanya kekuatan maritime. Mereka memiliki
armada laut yang kuat untuk mempertahankan daerahnya. Rakyat hidup dari perdagangan di lau
Aegea dan laut Tengah bagian timur. Kebudayaan pulau Kreta disebut “Kebudayaan Minos”.
Nama ini diambil dari nama Minos, yaitu raja pulau Kreta yang berkedudukan di kota Knossus.

Hasil kebudayaannya berupa arsitektur, seni patung, dan seni kerajinan. Arsitektur ini
didapat di istana besar di Knosus. Dinding-dindingnya diwarnai dengan lukisan berwarna dari cat
air. Istana tersebut dibangun oleh Raja Minos pada 1600 SM. Di Knossus ditemukan juga tempat
pemandian. Bangsa Yunani telah memiliki seni kerajinan keramik yang indah.
Sejarah Pulau Kreta juga dapat diketahui dari karya sastra berupa legenda dan mitologi
karangan penyair Homerus yang berjudul Illiad dan Odysseia. Homerus menceritakan Pulau Kreta
yang indah permai, memiliki tidak kurang dari 90 kota. Uraian tersebut diperkuat oleh Sir Arthur
Evans dari Inggris yang pertama kali melakukan penggalian pada 1878. Penggalian tersebut
menemukan bukti-bukti arkeologis mengenai kejayaan Pulau Kreta pada masa lalu. Kegiatan
pelayaran dan perdagangan telah mendatangkan tingkat kemakmuran yang tinggi bagi masyarakat
Pulau Kreta. Kota-kata pusat perdagangan seperti Knossus dan Phaestos telah tertata dengan baik.
Bangunan gedung pada umumnya terbuat dari bata serta ada bangunan yang bertingkat.

Dilihat dari berbagai segi, Peradaban Kreta adalah yang termaju di seantero Laut
Mediterranean sesudah Mesir. Krete seolah menjadi batas yang memisahkan daerah yang maju
dan kaya, Mesir, di sebelah Selatan, dengan daerah-daerah miskin di Yunani, Sisilia, Italia dan
sekitar Laut Adriatik (Ashadi, 2016: 3).

Lewat perdagangan dan pelayaran, Pulau Kreta, memainkan peranannya yang amat berarti.
Hubungan yang erat dengan Mesir telah menciptakan ketinggian corak ketata-negaraan di Pulau
Kreta sebagai suatu negara maritim yang terus berkembang.

Kreta seolah pantulan berbagai hal yang datang dari Mesir. Bahkan Kreta juga berdagang
ke tanah Spanyol untuk mengambil perunggu dan perak; perunggu yang merupakan campuran
tembaga dan timah itu oleh Bangsa Kreta dijual ke Mesir. Timah itu oleh Bangsa Spanyol diambil
dari Pulau Scilly di Inggris Selatan. Ketika kekuasaan Bangsa Krete itu runtuh, perdagangan timah
dilanjutkan oleh Bangsa Funisia dari Sydon dan Tyrus (Tyre), di pesisir Asia Barat (Ashadi, 2016:
3).

Di Knossus ditemukan reruntuhan istana yang berbentuk labirin (rumah siput). Labyrinth
(labirin) berasal dari kata "Labrys" yang berati"mudah tersesat." Bangunan istana didesain
sedemikianan rupa agar seseorang yang masuk akan mudah tersesat karena susunan kamar-kamar,
ruangan dan lorongnya yang rumit. Struktur ruangan yang rumit akan menghalangi para penjahat
yang masuk istana dan ingin menjarah kekayaan istana. Selain itu, letaknya yang strategis tidak
menutup kemungkinan Pulau Kreta menjadi incaran bangsa lain (Wahjudi, 2012: 4).

Masyarakat Pulau Kreta juga mengenal seni lukis fresko, seni porselin/gerabah, seni pahat
pada gading atau media yang lain dan seni kerajinan logam. Karya seni ini juga menghasilkan
peralatan rumah tangga, misalnya alat pertukangan, sepatu, pengecoran logam dan lain-lain.
Masyarakat Kreta juga telah mengenal bentuk tulisan yang disebut tulisan Minos. Nama Minos
berasal dari nama seorang raja besar di Pulau Kreta, bahkan kebudayaan Pulau Kreta akhirnya
disebut kebudayaan Minoa. Meskipun telah ditemukan peninggalan tulisan namun sampai
sekarang belum berhasil dibaca. Hal ini menyebabkan sejarah Pulau Kreta belum dapat diungkap
secara jelas.

Kejayaan kebudayaan Kreta mencapai puncaknya pada masa Raja Minos (periode
Minoan). Pada waktu itu Raja Minos menguasai Laut Aegea, hingga Swedia. Raja Minos mampu
menyatukan dataran Eropa, Asia, dan Afrika. Kerajaan Minos telah memanfaatkan letak
geografisnya yang strategis, mengembangkan bidang pelayarannya dan memperkuat armada
lautnya. Armada ini merupakan angkatan laut pertama di dunia. Kehebatan armada maritim Minos
telan berhasil membuat kerajaan ini membina hubungan dagang yang baik dengan Mesir, Syria,
Babylon, Asia Kecil, dan lain-lain, bahkan menjadi negara yang menguasa lautan. Berbagai kepula
uan di Laut Aegea ramal-ramai membina hubungan dengan pertukaran duta negara, Swedia
bahkan menyetor upeti pada Minos. Bangsa ini akhirnya hancur karena bencana alam.

Pada abad ke-15 SM kerajaan di Pulau Kreta mengalami keruntuhan. Menurut dugaan para
ahli faktor penyebab runtuhnya perabadan Pulau Kreta karena bencana alam. Sekitar abad ke-15
SM Gunung Thera yang letaknya 100 km di utara Pulau Kreta meletus dan memuntahkan lava dan
abu yang menutupi angkasa. Abu vulkanik tersebut menghalangi aktivitas kehidupan serta
mematikan berbagai tumbuh-tumbuhan. Selain bencana alam, faktor lain adalah invasi bangsa
pendatang. Pulau Kreta diserang oleh bangsa Mikene. Mereka meniru kebudavaan orang-orang
Minos. Hal ini terbukti dengan peninggalannya berupa (Wahjudi, 2012: 5):

a. Istana yang memiliki 60 kamar.


b. Thallos, kuburan yang berbentuk sarang lebah.
c. Gerbang singa dari Mikene. Gerbang singa ini adalah sebuah pintu gerbang yang di bagian
atasnya dihiasi dengan dua buah patung singa.

Paca 1000 SM, Pulau Kreta kedatangan bangsa pengembara dari suku Achaea, lonia,
Aeolia, dan Doria. Suku yang terkenal ialah suku lonia. Suku lonia kemudian bercampur dengan
penduduk asli. Percampuran inilah yang menurunkan bangsa Yunani.
Setelah runtuhnya peradaban Pulau Kreta, sejarah Eropa Kuno berkembang di daratan
Yunani. Semula berada di Kota Mycena yang sebelumnya merupakan wilayah kekuasaan Kreta.
Itulah sebabnya Pulau Kreta disebut sebagai jembatan budaya Asia, Afrika dan Eropa.

Pada 1967, arkeolog Amerika berhasil menggali sebuah kota perdagangan di bawah lapisan abu
gunung berapi di Pulau Santorini setebal 60 m. Setelah diteliti, kota ini terkubur pada 1500 SM
oleh abu ledakan gunung berapi.

Bisa jadi letusan itu merupakan letusan gunung api paling dahsyat sepanjang sejarah
manusia. Luas area yang ditutup oleh abu letusan itu mencapai 62,5 km2. Dalam sekejap kota di
atas pulau tersebut tertimbun abu vulkanik. Peristiwa ini berpengaruh pada pesisir Laut Tengah
dan pulau-pulau di sekitarnya. Berdasarkan catatan, Mesir pada waktu itu diselimuti oleh
kegelapan sepanjang hari selama 3 hari berturut-turut. Ledakan tersebut mengakibatkan
gelombang tsunami, dengan ombak mencapai 50 m. Gelombang dahsyat tersebut telah
menenggelamkan seluruh kota dan desa di atas Pulau Kreta, termasuk juga Kerajaan Minoan. Apa
penyebab sesungguhnya yang melenyapkan Kebudayaan Kreta?

Pada 1980, arkeolog Inggris berhasil menenmukan sisa reruntuhan sebuah istana di
Knossos, di Pulau Kreta. Luas arealnya sekitar 2 hektar, dengan ratusan bangunan rumah di
dalamnya, yang dihubungkan dengan banyak jalan dan lorong. Struktur bangunannya sangat rumit
dan belum pernah dijumpai sebelumnya. Di tengah terdapat sebuah lambang bergambar sepasang
kapak. Para penelti sependapat bahwa ini merupakan Istana Kapak Ganda milik Raja Minos
(dalam cerita kuno Yunani pernah disinggung adanya iambang kapak ganda sebagai simbol istana
yang terdapat di Pulau Kreta). Dinding-dinding di bagian dalam istana dipenuhi dengan lukisan
yang indah dengan corak cerah yang mencerminkan kemegahan kerajaan pada masa tersebut dan
kemakmuran kala itu (Wahjudi, 2012: 7).

Penemuan peralatan dari bahan logam dan keramik menandakan penduduk Kreta telah
mengenal seni yang sangat maju. Hal yang paling menarik perhatian deri penemuan tersebut
adalah lempengan lempengan terbuat dari tanah liat yang berukir abjad, salah satu di antaranya
bertuliskan: Swedia telah mempersembahkan 7 orang wanita, anak lelaki dan perempuan masing-
masing satu orang.
Para arkeolog pun berhasil menemukan tumpukan tulang manusia yang jumlahnya
mencapai 200 potong lebih, merupakan tulang tengkorak anak yang berusia antara 10-15 tahun,
yang masih meninggalkan bekas dibunuh dengan benda tajam. Setelah itu, para arkeolog
menemukan sebuah biara pemujaan. Dalam temuan itu terbukti bahwa penduduk Kreta telah
melakukan pemujaan dengan mengorbankan manusia hidup.

Di dalam biara tersebut ditemukan berbagai jenis wadah dari bahan keramik yang
digunakan untuk melakukan pemujaan, di atas meja pemujaan tergeletak seonggok tengkorak dari
seorang remaja dengan tinggi badan sekitar 165 cm. Di samping meja pemujaan tersebut juga
ditemukan ada wadah tempat menampung darah dari sang korban dan sebilah pisau dari tembaga
yang digunakan untuk membunuh.

Sementara di dekat lokasi terdapat seonggoktumpukantengkorak lain dengan posisi kepala


menengadah ke atas, mengenakan cincin perak di salah satu jarinya, dan seonggok lagi tengkorak
yang sedang menutupi wajah sang korban, mungkin adalah tulang tengkorak sang ketua upacara
beserta asistennya.

Tidak jauh dari tempat itu ada sekumpulan tulang tengkorak yang serampangan, yang
diduga merupakan para pejabat dan pembantu, yang tidak sempat lagi melarikan diri pada saat
bencana terjadi dan mati di tempat itu. Dilihat dari keadaan situs temuan tersebut, arkeolog
menyimpulkan bahwa pada saat para penduduk Kreta sedang melangsungkan upacara
pengorbanan manusia hidup, yang bertujuan untuk memohon agar terhindar dari bencana, malah
Justru telah mengundang terjadinya gempa dan bencana dahsyat. Bencana tersebut telah
merobohkan seketika atap tempat upacara berlangsung dan menimpa semua orang yang ada di
dalammnya (Wahjudi, 2012: 8).

2. Tumbuh dan berkembangnya peradaban Yunani

Yunani merupakan salah satu pusat peradaban tertua di Eropa. Daerah Yunani terletak
diujung benua Eropa.sebagian besar kepulauan di Laut Aegea dan laut Ionia masuk wilayah
Yunani. Di sebelah utara, Yunani berbatasan dengan Albania, Yugoslavia, Bulgaria, dan Turki di
daratan Eropa. Di sebelah Timur, Yunani di kelilingi oleh laut Aegea, disebelah selatan dengan
laut Tengah, dan disebelah barat dengan laut Ionia. Yunani beriklim laut Tengah yang nyaman.
Peradaban Yunani lahir dilingkungan geografis yang sebenarnya tidak mendukung. Tanah Yunani
tidak seperti Mesopotamia,Huang ho, ataupun Mesir yang subur. Yunani merupakan tanah yang
kering denga banyak benteng alam yang kuat berupa jurang-jurang yang terjal, gunung-gunung
yang tinggi, serta pantai-pantai yang curam dan terjal. Hujan sangat jarang turun di Yunani.

a. Kehidupan masyarakat

Tanah Yunani yang bergunung-gunung pada umumnya kurang subur. Di lereng


pegunungan masyarakat dapat menanam anggur serta gandum. Untuk mencari tanah yang subur,
para petani (disebut colonus) meninggalkan negerinya dan mendirikan daerah koloni disekitar
Yunani. Daerah koloni Yunani antara lain Italia Selatan, Mesir, Palestina, dan Asia Kecil (sekarang
Turki).

Dari kegiatan tersebut muncul istilah kolonialisme. Antar kaum kolonis dengan negeri
induknya tetap terjalin hubungan. Selain kegiatan pertanian, masyarakat Yunani juga
mengembangkan perekonomian melalui kegiatan pelayaran dan perdagangan karena letaknya
yang strategis di perairan laut Tengah.

Kehidupan masyarakat Yunani yang mendiami wilayah beriklim mediteran yang selalu hangat
dan segar memungkinkannya bersikap optimis dan berwatak riang. Suasana langit yang terang
tapa banyak awan di daerah Attica (Athena) juga menyebabkan semangat penduduknya tinggi dan
kreasinya menonjol. Itulah sebabnya di Athena berkembang pesat kebudayaan baik di bidang seni
maupun ilmu pengetahuan dan filsafat.

b. Sistem Pemerintahan Yunani


Bangsa yunani kuno mendiami wilayah yang disebut polis. Polis merupakan sebuah kota
sebagai pusat dari daerah pedesaan disekitarnya. Nah setiap polis ini di tempati oleh penduduk
yang sudah merdeka dan mempunyai hak pemerintahannya sendiri. Yunani tidak memiliki sistem
pemerintahan sentralisasi melainkan desentralisasi, karena masing-masing polis tersebut
mengembangkan sistem pemerintahannya masing-masing. Adapun sistem pemerintahan yang
terkemuka dari dua polis di yunani yaitu Sparta dan Athena (McInerny, 2013).
1) Polis Sparta (sekitar 900 SM) ,

Pemerintahan di Sparta digariskan oleh Lycurgus yang bersifat aristokratis militer.


Dikatakan Aristokratis Militer sebab kaum bangsawanlah yang memegang peranan penting dalam
pemerintahan, dan pada masa Lycurgus sekitar 625 SM, ia menerapkan undang-undang dengan
sangat ketat, selalu siaga dan meningkatkan ketangguhan militer. Hal ini bertujuan untuk menjaga
kemungkinan timbulnya pemberontakan baik dari dalam maupun luar, dan dari situlah Sparta pun
tampil sebagai negara militer yang tidak memberi kesempatan bagi berkembangnya
pemberontakan. Sistem pemerintahan Sparta yang militeris ini mengutamakan latihan kemiliteran
dan disiplin yang keras bagi masyarakat. Anak yang baru lahir menjalani pemeriksaan fisik di
depan Ephor. Bayi yang cacat atau dirasa tidak sehat dibuang ke gua atau digunung-gunung
dibiarkan mati atau dipungut oleh orang-orang Helot. Dan untuk anak-anak yang sudah berumur
7 tahun dijadikan sebagai anak negara dan memperoleh pendidikan militer, jadi orang tua anak
laki-laki yang ada disana hanya membesarkannya sampai berusia 7 tahun. Pada usia 20 tahun,
mereka diijinkan untuk menikah namun harus menetap diasrama tentara sampai usia 30 tahun
untuk mengabdikan sepenuh hidupnya sebagai tentara, dan pada usia inilah mereka juga menjadi
warga yang memiliki hak untuk memilih. Tugas sebagai tentara baru berakhir sampai usia 60 tahun
(Wahjudi, 2012: 9).

Pemerintahan di Sparta dijalankan oleh dua orang raja secara turun-menurun, dan memiliki
dewan penasihat yang anggotanya terdiri dari orang-orang tua (ephorus) sebanyak lima orang dan
28 orang usia 60 sebagai orang yang mempersiapkan UU untuk diajukan. Sedangkan Dewan
rakyat tidak memiliki peranan dalam tata pemerintahan disana. Konstitusi sparta membagi
masyarakatnya menjadi tiga golongan yaitu citizens, Helot, dan Peiroikoi. Citizens merupakan
orang-orang sparta yang terdiri dari para penguasa dan tentara, dan jumlahnya antara 5-10% dari
seluruh penduduk. Citizens ini juga bisa diartikan sebagai orang-orang sparta yang merupakan
keturunan dari para penakluk (suku bangsa Doria) di mana ia datang dari arah utara menuju
Peloponesos, yang kemudian menduduki daerah daratan rendah Laconia yang paling subur serta
mendesak penduduk aslinya menjadi kaum Helot dan Perioikoi. Selanjutnya Helot, merupakan
sebagian besar dari penduduk yang bekerja sebagai petani, buruh tani dan pelayan dari orang-
orang sparta. Peiroikoi merupakan orang-orang sparta yang menyukai kebebasan pribadi. Dan
biasanya tinggal di pinggiran kota, berprofesi sebagai petani, pedagang dan penambang
(McInerny, 2013).

2) Athena (sekitar 600 SM)


Pemerintahan di Athena digariskan oleh solon dan bersifat oligarkis demokratis. Dikatan
oligarkis demokratis sebab pemerintahan berada ditangan orang baik-baik dan kekuasaannya
berada di tangan rakyat. Solon mengeluarkan peraturan yang menguntungkan rakyat, misalnya
melarang perbudakan. Dan selain itu ia juga dikenal sebagai pembuat undang-undang yang
bijaksana. Berikut ini sistem pemerintahan yang diajarkan Solon.

1) Kepala pemerintahan dipegang oleh 9 orang Archon (Pelaksana Pemerintahan) yang setiap
tahun diganti

2) Terdapat Aeoropagos, yaitu dewan yang berfungsi sebagai Mahkamah Agung sekaligus
menjadi pengawas para Archon, dan para anggotanya ini berasal dari mantan anggota Archon.

3) Kekuasaan tertinggi ditangan rakyat yang diberi wakil dalam oleh Boule (DPR). Boule memiliki
tugas ;

a. Menetapkan Archon

b. Meminta pertanggungjawaban Archon

c. Menghukum Archon yang berbuat salah

4) Terdapat Helliaca, yaitu dewan yang bertugas mengadili perkara pidana

5) Bidang pertahanan dipegang 10 orang yang ahli siasat perang (Sasone, 2017).

Yunani memiliki seorang negarawan lain yang bernama Pericles (460-429 SM). Pericles
dikenal sebagai ahli pidato dan panglima perang. Pada masa kekuasaan pericles Athena mencapai
puncak kejayaan. Pericles berhasil mengembangkan kebudayaan dan filsafat, seperti dalam bidang
drama atau sandiwara dengan tokoh utamanya Sopokles. Dan selain itu, untuk menjamin
keamanan negerinya dari gangguan bangsa asing, ia mengadakan perjanjian dengan Sparta (446
SM) dan untuk memakmurkan rakyatnya ia mengatur perdagangan dengan baik sehingga athena
menjadi pusat kegiatan perdagangan di laut Tengah. Dengan kemakmuan ini kebudayaan yunani
pun berkembang pesat.
Berikut ini beberapa filsuf yang pemikirannya sangat berpengaruh hingga saat ini (Wahjudi, 2012:
15):

1. Thales, terkenal sebagai ahli matematika dan astronomi. Thales dikenal dengan
perhitungannya tentang gerhana, menghitung ketinggian piramida dan menghitung
bayangannya. Selain itu, Thales berpendapat bahwa bumi ini berasal dari air
2. Andximander, berpendapat bahwa segala apa yang ada didunia ini berasal dari bahan tunggal
yang bukan air. Selain itu, Anaximander berpendapat bahwa bumi itu seperti silinder yang
mempunyai ukuran lebih kecil daripada matahari.
3. Anaximenes, berpendapat bahwa bahan pembentuk alam adalah udara.
4. Pytagoras, terkenal sebagai ahli matematika, dia percayaan bahwa segala sesuatu itu pada
aturannya menurut bilangan tertentu. Sehubungan dengan hal itu, Pytagoras berpendapat
bahwa melalui pengetahuan tentang bilangan, kita akan memahami tentang kenyataan
5. Heraclitus, seorang filsuf yang mengembangkan pemikiran tentang logika.
6. Parmenindes, mengemukakan pentingnya logika dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.
7. Hippocartus, seorang filsuf yang ahli dalam bidang kedokteran.
8. Sokrates, Ajarannya tentang filsafat etika atau kesusilaan dengan logika sebagai dasar untuk
membahasnya. Sokrates mengajarkan agar manusia dapat membedakan hal-hal yang baik atau
buruk, benar atau salah, dan adil atau tidak adil. Ajarannya ditujukan kepada anak muda yang
diajaknya berdiskusi. la akhirnya dihukum mati dengan minum racun karena tuduhan telah
merombak dasar-dasar etika masyarakat Yunani kuno serta tidak percaya kepada dewa-dewa
yang disembah masyarakat.
9. Plato, Ajaran filsafatnya disebut filsafat idea. la menulis banyak buku, salah satunya berjudul
Republica. Dalam buku tersebut diuraikan tentang kebahagiaan hidup yang dapat dicapai bila
manusia bekerja dengan watakrnya dan wanita diangkat derajatnya. Plato juga mendirikan
pusat pendidikan bernama Academus.
10. Aristoteles adalah murid Plato, merupakan ahli di bidang biologi dan ketatanegaraan.
Karyanya yang terkenal antara lain Klasifikasi Flora dan Fauna di Kepulauan Aegea. Di bidang
ketatanegaraan, ia berpendapat bahwa sistem pemerintahanyang baik adalah republik.
Pemerintahan yang baik mengutamakan kebahagiaan sebesar-besarnya untuk seluruh rakyat.
Aristoteles adalah pendiri pusat pendidikanbernama Peripatetis. Salah seorang muridnya ialah
Alexander Agung, Raja Makedonia.

c. Serangan bangsa Persia

Dengan adanya polis-polis di Yunani, mengakibatkan mereka saling bersaing dalam


memperebutkan hegemoni dan kekuasaan atas wilayah Yunani. Tidak heran apabila di Yunani
selalu terjadi peperangan di antara sesama polis. Tetapi datang tentara Persia yang akan
menginvasi daerah Yunani, maka polis-polis yang ada di Yunani terutama Sparta dan Athena,
bersatu untuk menghadapi Persia.

Serangan bangsa Persia berlangsung tiga kali antara 500-480 M sehingga disebut Perang
Persia. Sebab dari perang tersebut adalah Yunani nembantu daerah koloninya di Asia kecil yang
menjadi sasaran ekspansi Raja Persia bernama Darius Agung. Peristiwa yang menarik ada Perang
Persia adalah adanya lari marathon. Serangan yang kedua tahun 490 SM, tentara Persia dapat
dikalahkan oleh pasukan Athena di dekat Kota Marathon. Prajurit yang bernama Feidippides
mengabarkan berita kemenangan ini dengan berlari sejauh 26 km dari Marathon ke Athena. Untuk
mengenang peristiwa itulah maka di dunia dikenal lomba lari marathon. Kekalahan pasukan Persia
oleh orang Athena dan Plata di Marathon pada akhir musim panas tahun 490 SM adalah hal
terakhir yang bisa dimiliki siapa pun. Orang Athena dulu yakin bahwa mereka telah sukses karena
mereka adalah orang-orang merdeka yang menang berperang melawan segerombolan budak persia
yang keinginannya dilemahkan oleh ketundukan mereka kepada tuan yang lain. Mereka semakin
yakin bahwa dewa yang mereka sembah memainkan peran penting dalam mengamankan
kemenangan mereka (Sasone, 2017)

Beberapa periode dalam Perang Persia Yunani sebagai berikut.


1) Perang Persia Yunani I (492 SM).
Pada tahun 492 SM, Darius mengirim menantunya Mardonius dengan satu armada dan satu
pasukan ke menyerang daratan Yunani, tetapi tentara menderita kerugian yang cukup besar,
bahkan sebelumnya mencapai Yunani, di tangan suku - suku barbar di Thrace, dan angkatan laut
dating kesedihan di Laut Aegea utara sebagai akibat dari badai hebat yang muncul sebagai armada
mengelilingi tanjung Gunung Athos (Eduard, 2015)
2) Perang Persia Yunani l (490 SM).
Setelah upaya yang gagal sebelumnya, Darius memutuskan menambal armada lain dan
tentara lain pada tahun 490 SM. Tujuannya untuk meredam Athena dan Eretria untuk perbudakan
dan mengembalikan kekuasaan tiran Athena tua Hippias, itu putra Peisistratus, yang telah
digulingkan dan diasingkan 20 tahun sebelumnya (Eduard, 2015). Hingga akhirnya
pertempuranpun terjadi, Pertempuran tersebut terjadi di Marathon, pertempuran itu berhasil
dimenangkan oleh bangsa Yunani. Para prajurit Yunani harus lari sepanjang 42 km antara
Marathon dan Athena dalam rangka berkonsolidasi dan meminta bantuan.
3) Perang Yunani dan Persia III.

Bangsa Persia datang kembali, dan pasukan Yunani menghadapinya di Termopile. Persia
dapat dipukul mundur, namun Raja Sparta terbunuh dalam pertempuran itu. Pada 448 SM diadakan
perdamaian antara Yunani dan Persia. Dengan menangnya Yunani atas Persia, maka hal ini
membuat Kemajuan, seperti pada kesenian dan ilmu pengetahuan serta adanya filisuf-filsuf. Hal
ini membuat Sparta iri sehingga terjadi Perang reoponessos yang membuat Athena kalah sehingga
membuat Yunani terpecah-pecah. Dengan lemahnya Yunani membuat mudahnya yunani
dikalahkan oleh kerajaan Makedonia dibawah pimpinan Philipus pada 338 SM.

d. Kepercayaan dan Kebudayaan


1) Kepercayaan

Kepercayaan Bangsa Yunani Kuno adalah Politeisme. Dewa tertinggi yang dipercayai
pada masa Yunani Kuno adalah Dewa Zeus. Dewa Zeus dipercaya tinggal dipuncak Gunung
Olimpus. Dewa Zeus sendiri dianggap sebagai Dewa Langit dan Bumi serta merupakan Bapak
dari semua manusia. Permaisurinya bernama Hera yang merupakan Dewi Perkawinan.

Dewa Zeus juga di damping oleh beberapa dewa dan dewi yang juga dianggap penting
lainnya seperti Apollo yang dianggap sebagai Dewa penguasa matahari atau Dewa penguasa ilmu
pengetahuan dan pelindung kesenian yang bertempat tinggal di bukit Hellikon. Aphrodite
merupakan Dewi kecantikan dan Dewi cinta. Poseidon yaitu Dewa penguasa laut. Hermes Dewa
perdagangan. Pallas Athena Dewi kebijaksanaan dan filsafat. Sedangkan Hades merupakan Dewa
kematian yang bertempat tinggal di dunia bawah, ia dijaga oleh anjingnya yang bernama Kerberos.
Bangsa Yunani Kuno juga percaya pada ramalan Delphi. Delphi disini merupakan sebuah
kota yang ditempati oleh sejumlah dewa. Bila bangsa yunani mengadakan sesuatu upacara yang
besar, mereka akan datang ke Delphi terlebih dahulu untuk memperoleh sebuah ramalan. Orang
yang memimpin upacara adalah para pendeta-pendeta perempuan. Setelah membakar suatu bahan
yang mana asapnya dapat memabukan, para pendeta-pendeta itu mengatakan sesuatu yang
kemudian ditafsirkan memiliki hubungan dengan rencana yang akan diadakan.

2) Kebudayaan

Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai


sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-
lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu
masyarakat. Representasi kebudayaan suatu masyarakat dapat dilihat dari sistem kepercayaan,
pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, sistem sosial, seni, dan lain-lain. Kebudayaan yunani
merupakan salah satu unsur penting dari budaya eropa, disamping unsur-unsur lainnya seperti
Nasrani, Islam, Romawi dan lain-lain.

Secara umum budaya Yunani dapat di klarifikasikan dalam tiga periode yaitu, pertama
Archaic (750-500 SM) yang ditandai dengan pembangunan patung-patung batu yang monumental.
Periode ini juga ditandai dengan pengenalan sistem politik mereka yang dikenal dengan nama City
State atau Polis. Periode kedua, Classical (500-336 SM) merupakan puncak peradaban Yunani
dimana secara politis demokrasi mengalami penyempurnaan pada zaman Pericles. Ketiga
Hellenistic (336-146 SM) dimana kebudayaan Yunani berakulturasi dengan budaya Timur: India-
Persia.

Peradaban Yunani mempunyai tiga karakteristik yaitu, kekotaan, bourgeois, dan duniawi.
Kekotaan berarti bahwa polis-polis di Yunani merupakan sebuah Negara-kota (city-state) yang
merdeka dan tidak menjadi bagian dari sebuah imperium besar. Hal ini menyebabkan polis-polis
Yunani memiliki kebebasab untuk menentukan sistem pemerintahan, sosial, budaya, kesenian,
agama, dan berhak mengatur dirinya sendiri. Bourgeois berarti bahwa pendukung kebudayaan
Yunani merupakan sekelompok bangsa yang bebas dan tidak di lindungi oleh raja. Sedangkan
Duniawi berarti kebudayaannya memiliki sifat rasional yang mengandalkan perhitungan
matematis.
Kebudayaan Yunani (Athena) mencapai puncak keemasannya pada zaman Pericles (450-
429 SM). Pada masa ini pericles membangun kembali kota Athena yang pada masa perang Yunani-
Persia, di bakar dan di hancurkan oleh pasukan Persia di bawah pimpinan Xerxes. Parthenon
dibangun kembali antara tahun 447-432 SM. Pembangunan ini merupakan salah satu prestasi besar
yang berhasil dicapai Pericles dalam proyek rekonstruksi Acropolis. Parthenon yang di desain
sebagai tempat pertunjukan merupakan salah satu prototype arsitektur Yunani yang menggunakan
gaya Doria yang menekankan unsur harmoni. Sementara itu Erechteum dibangun pada tahun 421-
405 SM bergaya lonia.

Di dalam seni patung, bangsa Yunani dikenal dengan gayanya yang naturalistic dengan
objek manusia. Pada masa Classical dikenal seorang perupa termasyur, yaitu Phidias (490-432
SM) yang membuat patung raksasa Zeus di Olympia serta patung dewi Athena di Acropolis yang
disebut sebagai patung terbesar di dunia. Perupa Yunani lainnya adalah Myron, yang menonjolkan
anatomi tubuh manusia dengan perhitungan yang matang dalam karyanya. Salah satu karyanya
adalah sebuah patung yang menggambarkan atlit dalam keadaan telanjang yang sedang
berkonsentrasi sebelum melempar cakram.

Dalam bidang seni pertunjukan, bangsa Yunani dikenal sebagai bangsa pertama dalam
sejarah eropa yang memperkenalkan seni drama. Seni drama bangsa Yunani berawal dari festival
keagamaan yang berupa nyanyian dan tarian yang di pentaskan untuk menghormati Dionysos
(Dewa Anggur). Dramawan yunani yang terkenal antara lain: Aeschylus, Sopochles, Aristophanes
dan Euripides. Selain drama, puisi menjadi salah satu karya sastra terpenting di Yunani. Di dalam
bidang ini Homerus merupakan salah seorang tokoh yang amat terkenal dengan berbagai karyanya.
Di samping Homerus, masih ada beberapa tokoh terkenal lainnya seperti Sappho dan Pindar (518-
438 SM).

Dalam bidang ilmu pengetahuan, bangsa Yunani sendiri merupakan pioneer yang
membuka jalan bagi pengembangan ilmu pengetahuan sehingga membawa kemajuan bagi dunia.
Dalam bidang matematika, kita mengenal Pytagoras, pemuda kelahiran Samos yang kemudian
mendirikan sebuah akademi di Croton (Italia). Phytagoras dikenal sebagai ahli matematika yang
menemukan hukum geometri (dikenal dengan dalil Phytagoras) yang menjelaskan bahwa dalam
segitiga siku-siku jumlah kuadrat dari sisi terpanjang sama atau sebanding dengan jumlah kuadrat
dari sisi-sisi lainnya. Sementara itu di dalam bidang kedokteran kita mengenal nama Hippocrates,
yang menyingkirkan gagasan bahwa dengan doa segala penyakit akan dapat disembuhkan.
Hippocrates menawarkan sebuah konsep baru di dalam pengobatannya yang menggunakan obat
pencuci perut. Sementara untuk menyembuhkan tulang dan otot keseleo, Hippocrates
menyarankan agar berkonsultasi dengan pelatih atletik. Meskipun cara ini dianggap primitive
tetapi Hippocrates telah berusaha memberikan solusi alternative bagi upaya penyembuhan
penyakit.

e. Masa Akhir

Terjadi sebuah peristiwa yang menandai Masa akhir kejayaan Yunani sebagai berikut:

1. Perang Peloponesos 431-404 SM

Persaingan antar polis di Yunani semakin menghebat dengan ditandai terjadinya Perang
Peloponesos. Perang Peloponesos dikarenakan Polis Athena yang memimpin persekutuan polis-
polis di Jazirah Attica (disebut Liga Delos) memiliki pengaruh yang terlalu kuat baik di bidang
politik maupun ekonomi Yunani. Akibatnya, banyak polis yang khawatir menjadi sasaran ekspansi
dan dikuasai Athena. Keadaan ini menyebabkan Sparta sebagai pemimpin Liga Peloponesos
bangkit memimpin polispolis lain rnenghadapi Athena.

Athena tangguh dengan angkatan lautnya sedangkan Sparta kuat angkatan daratnya.
Perang mulai meletus pada 431 SM. Dalam perang tersebut Sparta menebangi pohon zaitun dan
menghancurkan tanaman yang lain untuk melumpuhkan ekono mi Athena. Bencana lain yang
dialami Athena adalah munculnya wabah penyakit akibat buruknya sanitasi sehingga
menyebabkan ke matian seperempat jumiah penduduk Athena termasuk pemimpin Athena, yaitu
Perikles, pada 429 SM.

Kematian Perikles turut menyebabkan lemahnya kepemimpinan Athena. Pada 404 SM


Sparta dapat mengalahkan Athena karena bantuan Persia. Perang saudara tersebut dikisahkan oleh
sejarawan Thucydides secara ilmiah. la menulis sejarah berdasarkan fakta dan mencoba
menuliskannya secara obyektif. Perang tersebut mengakibatkan rapuhnya pertahanan Yunani
untuk menghadapi ancaman dari luarberupa penaklukan oleh Raja Makedonia.

2. Yunani jatuh ke tangan AlexandarAgung dari Makedonia


Perang Peloponesos mengakibatkan Yunani terpecah-pecah dan semakin lemah. Dengan
mudah pada 338 SM Raja Philipus dari Makedonia dapat menaklukkan Yunani. Philipus terbunuh
dan digantikan oleh putranya yang bernama Alexander Agung yang memerintah pada 336-323
SM. Alexander Agung menjadi raja pada usia 20 tahun. la adalah murid Aristoteles. Cita-citanya
adalah menguasai kerajaan dunia pada waktu itu yang meliputi Eropa (Yunani), Afrika (Mesir)
dan Asia (Mesopotamia dan Persia). Untuk mewujudkan cita-cita tersebut Alexander Agung
memimpin pasukannya melakukan berbagai penaklukan. Di setiap daerah yang diduduki raja
menganjurkan prajuritnya menikahi putri setempat. Alexander Agung menikahi Roxana, putri
Raja Darius III dari Persia, juga putri Persia yang lain bernama Stateira. Di wilayah
kekuasaannya raja memadukan budaya setempat dengan budaya Yunani sehingga lahirlah budaya
baru disebut hellenisme. Alexander Agung juga membangun kota-kota di wilayah kekuasaannya
yang semuanya diberi nama Alexandria dan didirikan pula perpustakaan di tiap kota tersebut.
Salah satu Kota Alexandria masih terdapat di Mesir hingga sekarang. Pada 325 SM Alexander
Agung meninggal dunia. Sejak 323 SM pemegang kekuasaan di sejumlah wilayah Kerajaan
Makedonia antara lain: Jenderal Antigomis yang menguasai Makedonia dan Yunani, Jenderal
Seleucos menguasai Syria, dan Jenderal Ptolomeus menguasai daerah Mesir.
BAB III
Penutup

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat kita ambil, Peradaban Yunani berawal dari adanya Peradaban
Kreta dan Mikenai. Peradaban Yunani ini berperan besar dalam berkembangnya Peradaban
Modern, karena peradaban ini meninggalkan banyak hasil kebudayaan yang berperan penting
dalam kehidupan. Seperti huruf alfabet, sistem pemerintahan dan ketatanegaraan, ilmu
filsafat, seni sastra, seni teater, dan penanggalan.

Kondisi alam Yunani melahirkan mental bangsa Yunani yang memposisikan dirinya
untuk tidak bergantung pada alam. Banyaknya perang di wilayah Yunani menyebabkan
pelatihan militer menjadi fokus pembinaan. Alhasil, terlahir sejumlah filsuf dan pemikiran
besar yang abadi seperti Plato, Aristoteles, Thales, Kleisthenes
Daftar Pustaka

Djaja,Wahyudi.2012.Sejarah Eropa Dari Eropa Kuno Hingga Eropa


Modern.Yogyakarta:Ombak.
McInerney, Jeremy.2013. Polis and koinon Government in Greece. Published by John Wiley &
Sons, Ltd.
Rung, Eduard.2015. Athens and the Achaemenid Persian Empire in 508/7. MCSER Publishing vol
6(3)

Sansone,David.2017.ANCIENT GREEK CIVILIZATION. Wiley Blackwell


Sudrajat, 2010. Yunani sebagai icon peradaban Barat. Istoria.vol 8 (1)

Sondarika, Wulan.2015. Peradaban Yunani Kuno. Jurnal Artefak Vol. 3(2)

Peradaban Yunani Kuno/Kepercayaan diakses tgl 21 oktober 2020


Peradaban Yunani
Kuno
KELOMPOK 4:
SULUNG NDARU R. 170210302073
DINA QOYYIMAH ILMIAH 190210302094
LUTHFUL HAKIM ALJADID 190210302117
Peradaban Yunani Kuno

Yunani Kepulauan
Yunani Daratan
(Pulau Kreta)

Kepercayaan
Kehidupan Sistem Serangan Masa Akhir
dan
Masyarakat Pemerintahan Bangsa Persia
Kebudayaan
Yunani Kepulauan (Pulau
Kreta)
Sejarah Eropa kuno berawal dari kehidupan
masyarakat pulau Kreta 3000-1500 SM, yang terletak di
sebelah selatan Yunani dengan pusat
pemerintahannya di Knosuss. Selain Knosuss, masih
ada kota-kota besar yang lain yaitu Phaestos, Tylissos,
dan Hanos. Letak pulau Kreta sangat strategis, yaitu
ditengah-tengah jalur pelayaran antara Mesir, Yunani
dan Mesopotamia. Kedaan tersebut dimanfaatkan
oleh masyarakat pulau Kreta untuk hidup dari sector
pelayaran dan perdagangan. Selain itu, pulau Kreta
menjadi jembatan budaya antara Asia, Afrika, dan
Eropa
(Wahjudi Djaja,2012)
Patung
Seni
Lukis
Fresko

Hasil Kerajinan
Kebudaya
an

Ruangan
istana
Labirin
(Wahjudi Djaja,2012)
Masa Akhir

Pada abad ke-15 SM kerajaan di Pulau Kreta


mengalami keruntuhan. Menurut dugaan para
ahli faktor penyebab runtuhnya perabadan Pulau
Kreta karena bencana alam. Sekitar abad ke-15
SM Gunung Thera yang letaknya 100 km di utara
Pulau Kreta meletus dan memuntahkan lava dan
abu yang menutupi angkasa. Selain bencana
alam, faktor lain adalah invasi bangsa pendatang.
Pulau Kreta diserang oleh bangsa Mikene.
Yunani Daratan
Kehidupan Masyarakat

Tanah Yunani yang bergunung-gunung


pada umumnya kurang subur. Di lereng
pegunungan masyarakat dapat menanam
anggur serta gandum. Untuk mencari tanah
yang subur, para petani (disebut colonus)
meninggalkan negerinya dan mendirikan
daerah koloni disekitar Yunani. Selain
kegiatan pertanian, masyarakat Yunani juga
mengembangkan perekonomian melalui
kegiatan pelayaran dan perdagangan
karena letaknya yang strategis di perairan
laut Tengah. (Ashadi, 2016: 3)
Sistem pemerintahan
Polis Sparta (sekitar 900 SM)
Pemerintahan di Sparta digariskan oleh Lycurgus
yang bersifat aristokratis militer.

Polis Sparta Kaum Bangsawan


Kaum bangsawanlah yang memegang peranan
penting dalam pemerintahan

Mengutamakan latihan kemiliteran


Menjaga kemungkinan timbulnya
pemberontakan baik dari dalam ataupun dari
luar.
Masyarakatnya dibagi menjadi 3
golongan
Citizens, Helot, dan Peiroikoi
Polis Athena Polis Athena (sekitar 600 SM)

Pemerintahan Athena
digariskan oleh solon dan
Pericles (460-429SM) bersifat oligarkis demokratis.
Pada masa pemerintahan
pericles Athena mencapai
puncak kejayaan. Demokrasi
Pemerintahan ada di
tangan Rakyat, Rakyat kecil
diberi wakil dalam Dewan
Rakyat

Melahirkan banyak filsuf Pelaksana pemerintah


Thales, Anaximander, dipegang oleh 9 Archon
Anaximenes, Pytagoras, Setiap tahun diganti
Heraclitus, Parmenindes, Selain itu terdapat
Hippocartus, Sokrates, dan Aeoropagos: pengawas
Plato. para Archon
Periode dalam Perang Persia Yunani

Perang Persia Yunani I (492 SM)


Peperangan antara
Yunani dan Persia tidak
terjadi karena armada
Perang Persia Yunani II (490 SM) tempur persia
dihancurkan oleh badai
Pertempuran terjadi di dan terpaksa harus
Marathon, pertempuran itu pulang kembali
berhasil dimenangkan oleh
Perang Yunani dan Persia III
bangsa Yunani. Para prajurit
Yunani harus lari sepanjang 42
km antara Marathon dan Bangsa Persia datang
Athena dalam rangka kembali, dan pasukan Yunani
berkonsolidasi dan meminta menghadapinya di
bantuan. Termopile. Persia dapat
dipukul mundur, namun Raja
(Wahjudi Djaja,2012)
Sparta terbunuh dalam
pertempuran itu.
 (Dewa zeus)

 (Dewi hera)
Kebudayaan

 Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan


pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta
keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan
lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri
khas suatu masyarakat.
 Kebudayaan yunani merupakan salah satu unsur penting dari
budaya eropa, disamping unsur-unsur lainnya seperti Nasrani, Islam,
Romawi dan lain-lain.
 Secara umum budaya Yunani dapat di klarifikasikan dalam tiga
periode yaitu, pertama Archaic (750-500 SM), Periode kedua,
Classical (500-336 SM), Ketiga Hellenistic (336-146 SM).
 Peradaban Yunani mempunyai tiga karakteristik yaitu,
kekotaan, bourgeois, dan duniawi.
 Kebudayaan Yunani (Athena) mencapai puncak
keemasannya pada zaman Pericles (450-429 SM).
 Di dalam seni patung, bangsa Yunani dikenal dengan
gayanya yang naturalistic dengan objek manusia.
 Dalam bidang seni pertunjukan, bangsa Yunani dikenal
sebagai bangsa pertama dalam sejarah eropa yang
memperkenalkan seni drama.
 Dalam bidang ilmu pengetahuan, bangsa Yunani sendiri
merupakan pioneer yang membuka jalan bagi
pengembangan ilmu pengetahuan sehingga membawa
kemajuan bagi dunia.
Masa Akhir

 Perang Peloponesos 431-404 SM


 Yunani jatuh ke tangan AlexandarAgung dari Makedonia

Anda mungkin juga menyukai