MAKALAH
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh :
UNIVERSITAS JEMBER
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kesehatan serta kelancaran dalam rangka menyelesaikan makalah
yang menjadi tugas dari mata kuliah Sejarah Eropa Studi yang berjudul
“Peradaban Romawi”
Penulis pasti menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih memiliki beberapa kesalahan serta kekurangan di dalamnya yang perlu
diperbaiki. Untuk itu, penulis mengharapkan adanya umpan balik dengan
memberikan kritik serta saran yang membangun, agar makalah ini nantinya dapat
menjadi makalah yang lebih baik dan mendekati sempurna. Lalu jika ada
kesalahan dalam penulisan, penulis meminta maaf sebesar-besarnya
Tak lupa penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih terhadap semua
pihak yang telah mendukung penyusunan makalah ini terutama kepada Dosen
Pembimbing kami. Sekian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
orang. Terima kasih.
Penyusun
i
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
3
1.2.Rumusan Masalah
1.2.1. Bagaimana asal-usul Romawi?
1.2.2. Bagaimana Pemerintahan Romawi?
1.2.3. Bagimana Budaya dan Kepercayaan pada masa Romawi?
4
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Asal Usul Kota Roma
Secara geografis kota Roma memiliki letak yang sangat strategis, dimana
kota ini terletak di tengah-tengah jazirah Italia dimana letaknya dekat dengan laut
sehingga hal ini mendorong terjadinya perdagangan dengan Mediterania.Orang-
orang Italia awalnya terdiri atas banyak suku yang memiliki kebudayaan sendiri,
pemukim yang paling awal adalah suku Liguria kemudian berdatangan suku
Umbria, Latin dan Samnite yang berasal dari Eropa Tengah dan datangnlah suku
Etruska dari Asia kecil Sekitar 800 Sebelum Masehi orang-orang Etruska
melakukan pelayaran dan berhasil mendarat dipesisir Italia sebelah utara Tiber
dan masuk ke pedalaman. Dalam sejarahnya orang-orang Etruska memiliki
peranan yang sangat besar dalam perkembangan Roma pada saat itu dimana
mereka menunjukkan sebuah peradaban yang sangat tinggi seperti musik,
pemerintahan dan strategi perang. Pada abad VI SM, orang Etruska berhasil
menguasai sebagian besar Italia dari bukit kaki Alpen utara menjulang hingga
Salemo yang berada di selatan.Awal mula pendirian Roma di tepi Sungai Tiber ini
kerap dikaitkan dengan cerita legenda Remus dan Remulus yang diciptakan oleb
Vergellius dengan judul Aeneis. Yang menceritakan bahwa Remus dan Remulus
ini merupakan garis keturunan dari Aeneas yang merupakan pelarian dari Troya.
Cerita Remus dan Romulus merupakan sebuah cerita mitos yang ditujukan untuk
menaikkan derajat bangsa Romawi. Secara historis, Kota Roma didirikan oleh
petani-petani Latin yang tinggal di kawasan sebelah utara semenanjung Italia.
Nama “Roma” diberikan dalam kaitannya dengan sejarah politik sebagai suatu
monarkhi di bawah garis keturunan raja-raja Etruska. Orang-oran Etruska
melebarkan kekuasaan mereka atas suku bangsa Latin yang tinggal di sebelah
selatan dimana daerah yang ditaklukan ini adalah Roma. Setelah 600 SM, raja-raja
Etruska mulai memerintah penduduk Latin. Pada saat itu perekonomian Roma
mengalami perkembangan yang baik namun para penduduk latin tidak suka
5
berada di bawah kepemimpinan bangsa Etruska ditambah dengan undang-undang
militer yang diterapkan.
6
Konsul, Senat dan Majelis. Untuk menampung urusan pemerintahan pada masa
Republik, diangkat dua orang konsul yang bertugas dalam bidang eksekutif
dengan masa jabatan 1 tahun. Tiap konsul memiliki hak dalam melakukan veto.
Dalam hal ini seorang konsul memiliki tingkatan yang setara dengan panglima
perang dimana dalam keadaan darurat perang dengan persetujuan senat, konsul
dapat menyerahkan kekuasaan hanya ke tangan satu orang yang disebut diktator.
Pada zaman republik Romawi, diktator menjaga kekuasaan secara konstitusional
dalam waktu pendek paling lama 6 bulan. Kedua konsul ini memiliki tugas yang
berbeda, konsul yang pertama sebagai pemimpin adsminitrasi pemerintahan
Republik sedangkan konsul yang kedua sebagai komandan militer Republik
Alat pemerintahan pada masa itu yang menggerakkan dan mengawasi roda
pemerintahan adalah Senat dan Majelis. Senat merupakan Dewan yang jumlah
anggotanya terdiri atas orang-orang patricia yang beranggotakan 300 orang.
Kedudukan senat berada satu tingkat diatas konsul dimana senat juga memiliki
sebuah hak veto dalam keputusan majelis. Majelis merupakan sebuah lembaga
yang anggotanya berasal dari golongan Patricia dan Plebea. Majelis memiliki
peranan dalam memilih para konsul dan pejabat-pejabat lain dan Majelis memiliki
hak untuk menyetujui atau menolak perundang-undangan yang diajukan oleh
konsul pada Senat. Disini para rakyat biasa dan petani kurang memiliki pengaruh
dan suara sehingga hal ini membuat mereka memiliki inisiatif untuk membangun
perwakilan rakyat dengan nama tribune, disini tribune memiliki hak dalam
memveto tindakan majelis meskipun dalam realitanya hal ini sulit untuk
dilakukan. Mengenai peningkatan urusan pemerintahan memerlukan sejumlah
pegawai sehingga dibentuklah badan-badan seperti quastor yang mengurusi
bidang keuangan, censor yang bertugas mengurusi sensus dan menaksir pajak,
praetor yang bertugas sebagai hakim, dan dictator.
7
inilah dibentuk sebuah komisi khusus yang bertugas menyusun Undang-Undang
pertama Roma yang dibuat pada tahun 449 SM, yang kemudian dikenal sebagai
Dua Belas Tabel karena undang-undang tersebut ditulisan pada dua belas kayu.
Pada tahun 287 SM barulah perjuangan ini membuahkan hasil. Pada masa ini
masyarakat terbagi lagi menjadi 5 golongan yakni Optimat (bangsawan dan orang
kaya), Equites (pedagang dan pengusaha populus), Rakyat yang memiliki suaradi
dewan rakyat, Budak, dan Proletar.
8
menghimpun kerukunan dengan berbagai suku di Italia yang disebabkan pada
masa pemerintahan sebelumnya suku-suku ini terpecah karena
ketidaksenangannya pada raja-raja Etruska. Dalam upaya ekspansinya Republik
Romawi mencapai banyak kemenangan. Pada tahun 295 SM orang-orang
Samnite, Etruska, dan Celt/Gaul di sebelah selatan Sungai Po mampu ditaklukan,
pada tahun 270 SM Roma berhasil mengurangi berbagai kekuasaan koloni Yunani
di Italia Selatan. Pada tahun 264-241 SM terjadi peperangan antara Roma dan
Khartago yang disebabkan kepentingan perdaganagn. Pada tahun 140 SM Roma
menghancurkan Corinthia karena kepentingan komersial. Pada tahun 30 SM
Yunani, Makedonia, Perganum, Syria, dan Mesir berhasil jatuh dibawah
kekuasaan Roma. Di antara tahun 58 SM-48 SM dibawah pemerintahan Yuliuus
Caesar, Roma berhasil menguasai semua wilayah Gaul di anara terusan Inggris
dan Mediterania.Nama Yulius Caesar (100-44 SM) memiliki andil yang besar
dalam mempersatukan dunia kebudayaan Lautan tengah. Hal ini yang nantinya
akan membuka ekspansi kebudayaan klasik.
2.2.2.2.Perang Phoensia
9
melakukan penyerbuan ke jazirah Italia. Perang ini dimenangkan oleh Khartago
yang dipimpin oleh Hannibal. Hannibal menyerang Italia dari sisi utara dengan
membawa pasukan dan gajahnya melewati pegunungan Alpen. Hannibal
membawa pasukan sebanyak 40 ribu orang lengkap dengan persenjataan,
termasuk pasukan gajah. Pasukannya ini menempuh jarak sejauh 1.900 KM
dimana pasukan Khartago harus menyeberangi pegunungan Pyrenia dan Sungai
Rhone, melintasi pegunungan Alpen dan menyeberangi Sungai Po dalam
perjalanannya ini banyak menewaskan pasukannya hingga menyisahkan hanya 26
ribu orang saja. Armada Hannibal berhasil memenangkan perang besar melawan
pasukan Roma yang berada di Cannae.Dalam perang tahun 216 SM terhitung
70.000-80.000 pasukan menyerah dan terbunuh.Pada tahun 202 SM Hannibal
berhasil dikalahkan oleh pasukan Roma dalam pertempuran Zama dekat ibu kota
Khartago dan hal ini menyebabkan Roma keluar sebagai pemenang dalam perang
Phonesia II.
10
Khartago dengan menghancurkan bangunan-bangunan dan membakar habis
daerah kekuasaan Khartago. Perang-perang ini mengakibatkan Revolusi sosial
ekonomi pada Republik Roma seperti bertambahnya jumlah budak, kemunduran
para petani kecil akibat disusunnya sistem perkebunan, petani dan pekerja
terlantar dan terjadi kolusi. Akibatnya Republik Roma mendapat julungan bangsa
parasit dan pemelihara budak. Seorang senator muda Roma, Cato mengecam
kehidupan para pejabat yang hidup bergelimang harta dari hasil sogokan.
11
seorang kepala suku Afrika secara tidak sah merebut kekuasaan di negerinya
Numidia. Jugurtha pun di bawa ke Roma untuk diadili namun ia berhasil
menyogok para Senat untuk membebaskan dirinya, ia meninggalkan Roma
dengan mengatakan “Di Roma semuanya dapat dibeli”. Muncul saudara Tiberius
yang bernama Gaius (153-121 SM), ia memilliki keinginan yang sama seperti
kakaknya, Gaius terpilih menjadi anggota tribun pada tahun 123 SM. Ia
melanjutkan tindakan land reform yang sebelumnya dilakukan oleh Tiberius,
namun sayangnya ia dituduh oleh para senat sebagai musuh rakyat sehingga hal
ini menyebabkan ia tewa pada tahun 121 SM. Dalam usaha memperbaiki kondisi
roma ini dilanjutkan oleh Gaius Marius (155-86 SM) yang berkuasa secara
otokratis namun tetap gagal dalam memperbaiki kehidupan politik pada saat itu.
Marius menjabat sebagai konsul selama 6 kali antara 107 SM- 100 SM selama itu
ia memberikan andil yang besar dalam menjaga perdamaian dan terutama pada
bidang militer dimana Marius membentuk sebuah kekuatan militer dari rakyat
biasa dan membuat mereka menjadi kekuatan militer professional.
12
orang ini tidak merencanakan merebut pemerintahan, namun lewat pengaruhnya
mereka hanya mengatur pembagian jabatan pilihan dan pos militer. Dari ketiga
tokoh ini akhirnya Julius Caesar tampil sebagai penguasa tunggal dimana pada
saat pemerintahannya. Caesar berhasil mengalahkan bangsa Galia di Prancis
Selatan yang kemudian dibubukan dengan judul Oe Belo Gallicia. Dalam
peperangan di Asia Kecil, Julius Caesar mengirim pesan yang terkenal ke Roma
yang berbunti Veni, Vidi, Vici yang memiliki arti “saya datang, saya melihat dan
saya menang”. Pada masa pemerintahannya ia memperbarui kalender Romawi
dengan Kalender Julian yang hitungannya setahun ada 365 hari yang kemudian
dikenal dengan tahun kabisat. Keberhasilan Julius Caesar sebagai penguasa Roma
menimbulkan iri hari pada musuhnya seperti Brutus dan Cassius yanng kemudian
mereka bersekongkol untuk membunuh Caesar pada 14 SM. Kematian ini
menyebabkan situasi Romawi menjadi sangat kacau sehingga muncullah Trium
Vurat II yang terdiri dari Octavianus (anak angkat Julius Caesar), Lepidus dan
Antonius dimana ketiga tokoh ini segera membagi kekuasaan untuk meredam
kekacauan.
13
Kebudayaan bangsa Roma pada saat itu dilandasi oleh Yunani dimana
para pemimpin Roma memberikan penghargaan tinggi terhadap kebudayaan
Yunani dengan berguru kepada orang-orang Yunani. Pertumbuhan kebudayaan
Romawi menyerap kebudayaan Yunani dan Timur Dekat Klasik hal ini dapat
dilihat dari bangunan kuil anggun dekat Tiber dan kubah Pantheon, para arsitek
Roma mengoper pilar-pilar Yunani bergaya Doria, Ionia, dan Korinthus serta
pelengkung Etruska.Mereka bermaksud mengungguli orang Yunani dan Etruska
dengan kehebatan teknologinya. Para arsitek Roma merupakan orang pertama
yang memanfaatkan beton untuk membangun gedung raksasa. Selain membuat
gedung raksasa mereka juga sangat maju dalam pembuatan jalan, saluran air dan
pembuangan air dalam kota. Perhatian terhadap kesehatan di Roma melebihi
tempat lain. Melalui peninggalan budaya fisik pemerintah Roma berupaya untuk
“Meromanikan Eropa”. Bangunan-bangunan yang dapat ditemukan bekas-
bekasnya hingga sekarang antara lain:
Dalam seni sastra Romawi ternyata juga mendapat pengaruh yang kuat
dari kebudayaan Yunani namun seiring berjalannya waktu karya sastra ini
menampakkan ciri khas Romawi. Karya sastra yang sangat fenomenal pada masa
itu adalah penulisan
14
- De Vello Gallica karya dar Julius Caesar
- Odo karya dar Horatius
- Magnum Opus karya dari Livius
- Epikirus (Hukum Alam) karya dari Lucretuis
- Metamorphases karya dari Ovidus
- Cicero yang pada saat itu merupakan ahli pidato mendapat gelar “Bapak
Prosa Latin”
- Quintilanus, seorang orator terkenal dan guru retotika dengan karyanya
yang berjudu Institutio Oratorio yang menjadi buku pelajaran baku pidato
latin
15
sekolah-sekolah tinggi. Pada saat itu pemerintah tidak memberikan subsidi untuk
sekolah-sekolah sehingga sekolah hanya diikuti oleh anak-anak yang berasal dari
golongan kaya. Metode belajar yang mekanis menuntut anak pandai menghafal
tanpa berpikir, pembatasan belajar hingga hanya pada membaca, menulis dan
berhitung, cenderung lebih mengecilkan hati anak didik daripada mendorongnya.
Sekolah-sekolah di Roma hampir tidak pernah menunjukkan sifat imajinatif yang
sangat berbeda dengan akademi Plato di Athena hingga dapat dikatakan
pendidikan pada saat itu mengalami kemunduran.
2.2.2.5.Kepercayaan
16
mesir. Dapat dikatakan Masyarakat Roma memiliki kepercayaan pada banyak
dewa pada saat itu.
17
Dalam mengatur sistem pemerintahan kekaisaran Roma diserahkan ket
angan senat dan kaisar. Senat menganugerahkan kekuasaan pada kaisar.
pemegang kekuasaan di dalam pemerintahan berada di tangan kaisar. Hal ini
berbeda ketika masa republik, kekuasaan pemerintahan berada di tangan konsul
dengan disertai adanya masa jabatan selama setahun oleh senat. Sistem
pemerintahan yang dikembangkan pada dalam lembaga kekaisaran lebih
mendekati sistem monarki. Kekuasaan yang terpusat ditangan seorang kaisar,
menyebabkan ia memiliki berbagai wewenang dalam berbagai jabatan, ia dapat
bertindak sebagai seorang Kepala Negara serta sebagai gubernur bagi propinsi-
propinsi yang penting memiliki hak veto terhadap senat. tentu saja organisasi yang
demikian itu berbeda dengan kelembagaan masa republik. Kaisar-kaisar Roma
dalam upaya memperkokoh kekuasaan menanamkan pengaruhnya betapa
pentingnya ketaatan warga negara terhadap kaisar. Pendewaan raja yang dahulu
merupakan suatu institusi umum di dunia timur, mengilhami terhadap sistem
pemerintahan Roma sebagai institusi, akhirnya diikuti pula oleh para kaisar Roma.
Pendewaan raja yang dipuja setelah ia meninggal atau bahkan ketika masih hidup
oleh para kaisar lebih bersifat politis, semua itu merupakan upaya yang sebaik
baiknya untuk memupuk kesatuan dan kesetiaan warga terhadap negara.
Secara teoritik sistem pemerintahan Roma dipegang oleh kaisar dan senat.
Mereka itu merupakan panguasa tertinggi di pemerintahan. Secara berangsur
angsurketika kaisar mulai memperoleh banyak kekuasaan karena popularitas
namanya dihadapan warganya, kekuasaan yang dimiliki senat menjadi terdesak.
Seorang kaisar memiliki berbagai hak progresive konsul, tribun rakyat dan badan
eksekutif lain. Dalam lembaga kakaisaran Otoritas Tribun diserahkan kepada
kaisar. Berarti kaisar disaming menjabat sebagai kepala negara juga merangkap
sebagai panglima militer orang orang roma. Gelar Princeps yang artinya warga
negara utama, yang diberikan senat pada kaisar roma dapat dipergunakan sebagai
alasan bagi para kaisar untuk memerintah Roma sesuai dengan kebijakan yang
dilakukan, kadang-kadang secara bijaksana sebagaimana yang dilakukan
Augustus dan kadang-kadang secara lalim seperti yang dilakukan dalam
18
pemerintahan Kaisar Nero Domitianus. Kekaisaran masih merupakan organisasi
banyak negara kota, atau sistem kepamongprajaan setiap unit terpusat pada
kegiatan kota dengan bergantung pada wilayah desa. Sistem kepamongprajaan
mengurus berbagai masalah, seperti urusan kepolisian, jalan, jembatan dan pasar.
2.2.3.2.Pax Romana
19
menyambutnya sebagai dewa, terlebih-lebih Augustus adalah politikus ulung.
Keberhasilan Augustus dalam mengemudikan pemerintahannya, pertama tama ia
mempersatukan seluruh angkatan perang dengan memberi berbagai rangsangan
menjual gandum dengan harga murah kepada penduduk biasa, menciptakan
situasi yang tenang dan damai. Untuk memperkuat kekuasaanya, peran-peran
senat, para hakim, pembuat undang-undang, dan pihak oposisi mulai dikurangi.
Dalam sejarah Roma, ia membuat angkatan perang dalam keadaan selalu
siapdengan menciptakan satu legium yang secara permanen berada di perbatasan
propinsi agar senasntiasa selalu siap jika sewaktu-waktu ada serangan dari luar. Di
samping itu, ia melembagakan angkatan laut yang kecil dan permanen pula.
Angatan laut ini bertugas untuk mengawasi bajak laut yang telah mengganggu
perdagangan di kawasan mediterania selama dekade-dekade terakhir zaman
republik, dalam upaya menjaga keamanan dan perdamaian, Augustus
memuasatkan pasukannya di dekat tapal batas, di lingkungan daerah Rhien,
Danube, dan Eufrat. Pasukan-pasukan Roma merasa sengang ditugasi
pemerintahan Roma, mereka banyak mendapat hadiah dan lencana memperoleh
pensiun. Para pasukan yang sukses dimasa Augustus juga memperoleh tanah-
tanah luas yang tidak bertuan.
20
Augustus meninggal pada tahun 14 SM, dan digantikan oleh Tiberius,
anak tirinya dan juga anak menantunya. Kepada Tiberius ini sebelumnya sudah
dianugerahkan kekuasaan yang menjamin bahwa ia akan diterima sebagai
princeps berikutnya. Tiberius seorang panglima Roma, ia pernah ditugasi negara
untuk memadamkan gangguan keamanan tapal batas Roma dalam tahun 6 sampai
9 SM, yang dilakukan oleh suku Celtic Pannonia dipimpin oleh Balto dan orang
orang Dalmatia. Pada masa pemerintahan Tiberius (14-37 SM) ia
menyalahgunakan kakuasaan yang didapat oleh ayah tirinya, ia dikenal sebagai
sosok yang muram, sering curiga dan tidak populer di kalangan masyarakat. Oleh
karena itu, ia cepat dikenal dengan sebutan penguasa bejat dan kejam, ia tidak
segan-segan menyingkirkan setiap petinggi yang dicurigai penghianat di dalam
pemerintahannya. Tiberius menghabiskan masa 11 tahun terakhir
pemerintahannya di Kepulauan Cpri, Pantai Italia. Ia meninggalkan roma karena
terjadi huru-hara yang dilakukan oleh para kelompok yang menentangnya
disamping karena ulah pribadinya yang melakukan pesta yang berlebihan,
kesemuanya itu menjadikan dirinya bingung. Selama pelariannya di Pulau Capri,
tampuk pemerintahan dipegang oleh wakil kaisar, yakni Sajanus. Wakil kaisar ini
dikenal sanagat tamak dan secara diam-diam bersekongkol ingin memperkokoh
kekuasaannya. Dalam keributan masa yang terjadi pada tahun 31 SM, ia didapati
terbunuh.
21
mengambil keputusan untuk mengangkat kaisarnya sendiri. Sebagai pengganti
Caligua, dipilihlah Claudius, paman Caligua yang ada saat itu berusia 50
tahun.Pada masa kekaisaran Claudius, ia meneruskan sebagaian pemerintahan
Augustus. Kota-kota propinsi mulaimenjadi pusat industri dan menuntut peranan
yang lebih besar di dalam pemerintahan Roma. Dibawah kekuasaannya, Roma
berhasil menaklukkan Inggris dan dijadikan sebagai propinsi. Pada tahun 54
Claudius dibunuh oleh Agripinna, isteri yang keempat, dengan disuguhkan setakar
racun.
Dalam kekaisaran romawi terdapat dua agama yang saling bersaing yakni
agama Romawi Kuno dan agama Kristen. Agama romawi kuno ini berpusat pada
beberapa figur yang dianggap sebagai penebus dosa dan kejahatan. Mereka
menyebarkan ritual yang indah dan menginspirasi, serta menawarkan kepada
pemeluk-pemeluknya sebuah eksistensi manusia yang lebih baik setelah kematian.
Agama-agama semacam ini muncul di Persia, yang mengharuskan pengikutnya
menyembah Dewa Matahari Mithra, orang-orang Mesir harus menyembah Dewi
Isis, pemujaan orang-orang di Asia Minor terhadap Magna Mater atau Ibu Agung,
22
dewa-dewi itu terkenal sebagai pemilik kekuatan yang dapat digunakan untuk
memperbaharui kehidupan dan menyelamatkan jiwa.
23
pengikutnya”. Pada perkembangan selanjutnya, di bawah Kaisar Theodosius
agama Kristen akhirnya dijadikan sebagai agama Negara
Masa kekaisaran roma yang beralangsung lebih dari lima abad itu, sejak
akhir abad II mulai menunjukkan tanda tanda kerapuhan dana kelemahan pola
kekaisaran. Masalah-masalah internal yang kian menumpuk mengancam stabilitas
dan integritasnya. Tanda tanda kemunduran mulai dirasakan semenjak
meninggalnya Marcus Aurelius pada tahun 180, Pax romana dana bad-abad yang
penuh dengan karya karya agung dalam peradaban Roma terhenti. Pengganti
Marcus Auerelius merupakan kaisar kaisar yang lemah seperti commodus (180-
193), karena obsesinya pada olahraga yang amat brutal itu dengan cepat
merendahkan prestisie atau kewibawaan pemerintah, sering terjadi kekacauan,
korupsi dan pertumpahan darah sepeninggal Marcus Aurelius. Akibat kelemahan
dari Commdus, akhirnya setelah 12 tahun memerintah ia dibunuh dalam huru hara
yang dilakukan oleh pihak militer.
24
menghendaki hartanya atau karena mereka berusaha meneggakkan kembali
control mereka atas tentara yang sudah tidak mengenal disiplin. Bisa juga tentara
terpikat untuk masuk wilayah politik dan kepentingan uang, tentara mengabaikan
tugas wajibnya dalam melindungi kekaisaran.
25
Diocletianus (Tahun 284), berupaya untuk mengatasi sejumlah kemunduran yang
melanda Roma, ia tidak mengatasi sejumlah kemunduran yang melanda Roma, ia
tidak ingin berbagai kemunduran yang terjadi itu nantinya bisa berakibat
runtuhnya kekaisaran roma. Untuk mencapai upaya itu, Diocletianus secara
sembunyi-sembunyi menerapkan system kediktatoran yang telah disusun oleh
kaisar Augustus menuju kebentuk pemerintah Absolut, ia memperkenalkan pola
hidup disiplin pada warganya, militer harus royal paada negara, kekuasaan dan
hak hak istimewa yang dinikmati oleh senat roma harus dihilangkan. Diocletianus
telah memberikan kekuasaan Absolut keapda para gubernur atas urusan-urusan
lokal, sementara itu Diocletianus telah meninggalkan konstitusi dengan dalih
ingin menyelamatkan negara dari berbagai ancaman yang ada seperti kekaisaran
harus bersumber atas hukum, tetapi kaisar merupakan sumber hukum. Ia
membentuk ajaran resmi bahwa jabatan kaisar merupakan hak keramat ia
bertindak lebih jauh lagi sampai mengharuskan semua orang yang mendekatinya
meniarap sebagai tanda sujud. Tentu saja dalam doktrin kekristenan hal itu tidak
bisa diterima bahwa seorang kaisar bisa meneruskan bertindak sebagai tuhan.
26
Dioclitianus mengelempokkan semua pasukan Roma dalam tiga kelompok sesuai
dengan fungsi masing masing, ada kelompok militer khusus sebagai pengawal
bertugas melindungi warga dan kaisar, ada kelompok militer yang setiap saat
dapat digerakkan untuk menumpas atau memadamkan suatu pemberontakan.
Akhirnya, terdapat kelompok militer bertugas mengawasi dan menjaga keamanan
tapal batas kekuasaan roma. Dioclitianus memutuskan bahwa untuk mengawasi
lembaga yang besar ini sangat berat jika diperintah oleh seseorang. Oleh karena
itu, ia menciptakan tetrarkhi, yakni system pemerintahan yang terdiri dari dua
putra mahkota dengan gelar Caesar yang akan menggantikan mereka, gelar
augustus terdiri dari Diocletianus dan maximianus sebagai ko-kekaisaran , rekan
perwira yang memerintah propinsi barat. Kedua Caesar itu diberi tugas dipropinsi
dibawah kaisar masing-masing sehingga sehingga kekaisaran itu dibagi menjadi
empat profektur, terdiri dari keuskupan dan propinsi propinsi, tindakan yang
ditempuh Diocletianus itu berakibat terjadinya pembengkakan lebih lanjut pada
lembaga tersebut.
27
gedung-gedung yang indah dan megah menjadi tidak terawat lagi, hal itu sebagai
akibat berpindahnya ibukota roma ke milan.
28
efektif dari waktu ke waktu senantiasa diketemukan, namun petani lambat
menerapkannya, akhirnya rendahnya daya beli masyarakat dan rendahnya
standard hidup mereka semakin menggerogoti kekayaan negara dan
menghantarkan negara kedalam kemiskinan.
29
kepemimpinan Odovacer yang tidak memperhatikan rakyat nya. Oleh karena itu,
kaisar Zeno memutuskan untuk mententramkan wilayah tersebut, menugasi
panglimanya, theoderick agar segera merebut kekuasaan dari tangan odovacer.
Selama beberapa tahun 489-495 Theodorick menjadi penguasa di jazirah italia,
Odovacer diundang dalam perjamuan makan oleh Theodorick, dalam penjamuan
itu kemudian ia dibunuh. Italia merupakan pusat kekaisaran lama, sekarang
diperintah oleh kerajaan jerman,nominal bergantung pada kaisar di
konstantinopel, benar-benar diperintah bebas oleh Theodorick raja dari suku
Ostrogoth.
30
Keruntuhan kekaisaran roma menyebabkan hilang dan runtuhnya kota kota
besar beserta menyusutnya penduduk telah mengubah daerah itu menjadi
masyarakat agraris dengan rumah tangga desa tertutup . hasil tanah yang dahulu
dijual di kota kota kini menjadi konsumsi desa. Disitu tidak terdapat lalu lintas
uang. Semua ujud kemasyarakatan didasarkan atas kepemilikan tanah. Hanya
pemilikan tanah yang memungkinkan adanya administrasi dan system militer
negara. Keadaan ini menciptakan kebutuhan akan tanah dan mempercepat
timbulnya kepemilikan tanah tanah luas. Akibat keruntuhan roma mendorong
timbulnya feodalisme di Eropa.Akibat keruntuhan kekaisaran Roma selama
berabad abad di Eropa terjadi apa yang disebut Dark Ages (abad Gelap). Muncul
pemakaian istilah bahwa Dark Ages identik dengan abad pertengahan.
31
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Secara geografis kota Roma memiliki letak yang sangat strategis, dimana
kota ini terletak di tengah-tengah jazirah Italia dimana letaknya dekat dengan laut
sehingga hal ini mendorong terjadinya perdagangan dengan Mediterania.Pada
awal mula berdirinya Romawi berbentuk sebuah kerajaan dengan rajanya yang
memerintah pertama kali bernama Romulus, dimana para raja-raja ini berasal dari
keturunan bangsa Etruska yang merupakan bangsa pendatang. Pertumbuhan
kebudayaan Romawi menyerap kebudayaan Yunani dan Timur Dekat Klasik hal
ini dapat dilihat dari bangunan kuil anggun dekat Tiber dan kubah Pantheon, para
arsitek Roma mengoper pilar-pilar Yunani bergaya Doria, Ionia, dan Korinthus
serta pelengkung Etruska.Mereka bermaksud mengungguli orang Yunani dan
Etruska dengan kehebatan teknologinya. Para arsitek Roma merupakan orang
pertama yang memanfaatkan beton untuk membangun gedung raksasa. Selain
membuat gedung raksasa mereka juga sangat maju dalam pembuatan jalan,
saluran air dan pembuangan air dalam kota. Perhatian terhadap kesehatan di Roma
melebihi tempat lain. Dan Kepercayaan orang-orang Romawi pada masa Republik
tidak jauh berbeda dengan kepercayaan bangsa Yunani karena pada saat itu agama
banyak mendapat pengaruh dari konsep-konsep Yunani. Keruntuhan Roma
kekaisaran roma ditandai ketika kaisar roma, Romulus augustus (475-476) pada
tahun 476 ia diturunkan dari tahta oleh odovacer, seorang panglima suku jerman,
tidak ada lagi penggantian kaisar di Roma, Romulus merupakan kaisar terakhir
Roma lencana kekuasaan negara dikirim ke konstantinopel.
3.2 Saran
32
makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
33
DAFTAR PUSTAKA
Djaja Wahjudi. 2020. Sejarah Eropa dari Eropa Kuno Hingga Eropa
Modern.Yogyakarta : Ombak.
Terry L. Smart and Allan O. kownslar, 1987. world History. A Story of progress
New York: Holt Rinehart and Winston.
34