Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabaraqatuh.

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT. yang telah
memberikan kepada kita sedikit dari ilmu-Nya yang bermanfaat ini, serta
dengan ridha dan petuntuk-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini kami susun agar kelak dapat bermanfaat bagi teman-
teman pembaca semua, dan khususnya bagi teman-teman program studi
Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Dr. Hamka.
Taklupa kami ucapkan terimakasih kepada Dosen pembimbing kami
dimata kuliah Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar, Ibu Lelly Qodariah, M.Pd. dan
Bpk. Farisy Ning Hasan, sehingga dapat menambah wawasan kami tentang
Perabadan Romawi.
Kami juga menyadari atas penyusunan makalah ini jauh dari kata
sempurna, karena kurangnya pengetahuan dan pengalaman yang kami
miliki. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan kepada para
pembacanya. Kami juga mengharapkan atas kritik dan saran terhadap
makalah ini. Terima Kasih,

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabaraqatuh.

Penulis

1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
LATAR BELAKANG 3
BAB II PEMBAHASAN
1. KEHIDUPAN PENDUDUK ROMAWI KUNO 5
2. BAHASA PERADABAN ROMAWI KUNO 6
3. MATA PENCAHARIAN PERADABAN ROMAWI KUNO 7
4. PEMERINTAHAN ROMAWI KUNO 9
5. ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI PERADABAN ROMAWI
KUNO 11
6. KEPERCAYAAN PERADABAN ROMAWI KUNO 13
7. PENINGGALAN BUDAYA PERADABAN ROMAWI KUNO 13
8. KESENIAN PERADABAN ROMAWI KUNO 15
9. KONTRIBUSI PERADABAN ROMAWI KUNO TERHADAP DUNIA 18

KESIMPULAN 21

SARAN 21

DAFTAR PUSTAKA 22

2
BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Romawi Kuno adalah peradaban yang tumbuh dari komunitas pertanian kecil
yang didirikan di Semenanjung Italia pada abad ke-9 SM. Seiring waktu, Romawi
menjadi kekaisaran kuat yang menguasai Laut Tengah. Dalam 12 abad
keberlangsungannya, peradaban Romawi berubah-ubah dari monarki, menjadi
republik campuran oligarki dan demokrasi, dan akhirnya menjadi kekaisaran otokrasi.
Melalui penaklukan dan asimilasi, Romawi mendominasi Eropa Barat, seluruh Laut
Tengah termasuk Timur Dekat dan Afrika Utara, Semenanjung Balkan, dan Laut
Hitam.

Kekaisaran Romawi mengalami kemunduran pada abad ke-3 M, dan menjadi


semakin gawat pada abad ke-5 M. Diperparah dengan adanya ketidakstabilan
pemerintahan dan serangan dari beragam suku-suku di perbatasannya, Kekaisaran
Romawi Barat, yang meliputi Hispania, Galia, dan Italia, akhirnya terpecah menjadi
banyak kerajaan kecil pada abad ke-5. Kekaisaran Romawi Timur, yang dipimpin
oleh kaisar Konstantinus, berhasil bertahan dari krisis ini, dan selanjutnya terus
bertahan sampai seribu tahun berikutnya hingga kelak ditaklukan oleh Kesultanan
Ustmaniyah. Kekaisaran Romawi Timur disebut juga sebagai Kekasiaran Bizantium.

Peradaban Romawi banyak berpengaruh terhadap perkembangan hukum,


militer, seni, sastra, arsitektur, teknologi, dan bahasa di dunia, khususnya di Dunia
Barat. Salah satu warisan Romawi yang masih terus digunakan bahkan di Indonesia
adalah huruf Latin.
3
BAB II

PEMBAHASAN
Romawi Kuno merupakan sebuah peradaban yang berkembang di Kota Roma
di Sepanjang Semenanjung Italia sekitar abad ke-9 M. Sekitar abad ke-12 M Romawi
mengalami beberapa perubahan sistem pemerintahan dari Monarki ke Republik
Oligarki hingga sampai pada ke Kaisaran yang besar sebagai emporium yang luas
mendominasi Eropa Barat dan wilayah disekitar Laut Tengah dengan peperangan dan
asimilasi politik.

Namun Romawi Kuno


kemudian mengalami masa
kemerosotan. Sebelah barat
kekaisaran, termasuk Hispania,
Gaul, dan Italia, akhirnya
pecah menjadi kerajaan
merdeka pada abad ke-5;
kekaisaran timur, diatur dari
Konstantinopel, disebut
sebagai Kekaisaran Romawi
Timur setelah tahun 476, tanggal tradisional "kejatuhan Romawi" dan kelanjutannya
Zaman Pertengahan.

Asal usul romawi kuno

Berdasarkan legenda yang berkembang bahwa kata Romawi berasal dari nama
kakek moyang bangsa Romawi, yaitu Remus dan Romulus. Kedua orang tersebut
adalah anak dari Rhea Silva, salah satu keturunan Aeneas (Pahlawan Perang Troya),
4
semasa kecil mereka disusui dan dibesarkan oleh
seekor serigala. Mengenal kata Roma mengingatkan
kepada ibukota negara Italia.

Peradaban Romawi Kuno berkembang di


negeri Italia, tepatnya berada di sekitar Pegunungan Apenina. Lembah pegunungan
Apenina merupakan lahan-lahan yang subur dan cocok untuk dijadikan sebagai lahan
pertanian, oleh karena itu masyarakat yang tinggal di sana memiliki mata
pencahariaanya sebagai petani gandum, jagung dan sayur-sayuran.

Di Pegunungan Apenina ini ditemukan pula tambang-tambang mineral yakni emas,


bijih besi, tembaga, batu pualam dan marmer. Malah, marmer yang dihasilkan
merupakan jenis yang berkualitas tinggi dan sangat baik untuk bahan bangunan.

1. Kehidupan Penduduk Romawi Kuno


Penduduk asli romawi tinggal di Italia bagian Utara, tepatnya di sekitar
Danau Maggiore. Mereka mendapatkan makanan dengan cara bertani, berburu
dan menangkap ikan. Pada masa zaman besi (1000-600 SM), bangsa pendatang
muncul di Italia diantaranya bangsa Umbria di bagian utara, Latin di lembah
Sungai Tiger dan Samnite di Selatan. Sungai Timber berada di bagian tengah
Itali, dan dari sinilah selanjutnya muncul kerajaan Romawi yang menyebar
hampir ke seluruh daratan Eropa, Asia dan Afrika. Kebudayaan tersebut dikenal
dengan kebudayaan Latin.

Ada beragam jenis keluarga di Kekaisaran Romawi. Secara umum,


persamaan kedudukan pria dan wanita di bawah hukum Romawi agak lebih baik
dibandingkan dengan hukum Yunani atau bahkan hukum Islam. Persamaan

5
gender di Romawi lebih tinggi di daerah barat, seperti di Eropa dan Afrika Utara,
daripada di daerah timur seperti di Asia Barat, yang meneruskan tradisi-tradisi
Yunani.

Orang-orang dari ras dan budaya minoritas kemungkinan merasa lebih


nyaman berada di bawah hukum Romawi. Ada banyak orang berbagai budaya
dan suku yang berinteraksi di kekaisaran sehingga muncul toleransi yang tinggi
terhadap budaya lain. Di pihak lain, hubungan ini kadangkala juga dapat meletus
menjadi kekerasan terhadap kelompok minoritas.

Di seluruh kekaisaran, banyak anak lelaki di kota yang pergi bersekolah.


Beberapa anak perempuan bersekolah, namun sebagian besar tidak diizinkan
bersekolah. Di daerah pedesaan, jumlah anak yang bersekolah jauh lebih sedikit
lagi. Yang belajar di perguruan tinggi juga sedikit, karena jaraknya yang jauh,
misalnya di Athena atau di Alexandria.

Anak-anak Romawi memiliki banyak teman, baik di sekolah, keluarga, atau


di lingkungan sekitar mereka. Akan tetapi, lelaki dan gadis dari keluarga kaya
tidak diperbolehkan untuk saling mencintai dengan leluasa karena biasanya
pernikahan dilakukan melalui perjodohan yang diatur oleh keluarga. Sementara
untuk orang miskin, percintaan bisa lebih leluasa.

2. Bahasa Peradaban Romawi Kuno


Bahasa Kekaisaran Romawi adalah Latin. Menurut Virgil, bahasa Latin
merupakan sumber persatuan dan tradisi bangsa Romawi. Hingga pemerintahan
Aleksander Severus (222–235), akta kelahiran dan surat wasiat warga Romawi
harus ditulis dalam bahasa Latin. Latin adalah bahasa resmi pengadilan dan
6
militer di seluruh Kekaisaran, tetapi penggunaannya tidak dipaksakan secara
resmi kepada masyarakat yang berada di bawah kekuasaan Romawi. Kebijakan
ini bertentangan dengan yang dilakukan oleh Aleksander Agung, yang bertujuan
menjadikan bahasa Yunani sebagai bahasa resmi di seluruh kekaisarannya.
Sebagai konsekuensi dari penaklukkan Aleksander, bahasa Yunani Koine telah
menjadi bahasa pergaulan di Mediterania timur dan Asia Minor. "Perbatasan
linguistik" membagi Barat Latin dan Timur Yunani melalui semenanjung Balkan.
Warga Romawi yang menempuh pendidikan elite mempelajari bahasa Yunani
sebagai bahasa sastra, dan sebagian besar pria kelas atas mampu menuturkan
bahasa Yunani. Kaisar-kaisar dari dinasti Julio-Klaudianus mendorong
penggunaan bahasa Latin yang benar dan berstandar tinggi (Latinitas),
pergerakan linguistik yang di dunia modern dikenal dengan bahasa Latin Klasik,
dan lebih menyukai penggunaan bahasa Latin dalam urusan-urusan resmi.
Klaudius berupaya untuk membatasi penggunaan bahasa Yunani, dan bahkan
mencabut kewarganegaraan orang-orang yang tidak menguasai bahasa Latin.
Meskipun demikian, Klaudius, yang menguasai kedua bahasa tersebut, masih
menuturkan bahasa Yunani ketika berbicara dengan perwakilan Yunani di
Senat.[47] Suetonius menjuluki sang Kaisar dengan "bilingualis kami".

3. Mata Pencaharian Pada Peradaban Romawi Kuno


Sebagian besar orang di Romawi adalah petani, dan beberapa petani adalah
budak meskipun sebagian besarnya adalah orang merdeka. Mereka menanam
gandum, barley, zaitun, anggur, apel, bawang, dan seledri. Mereka biasanya
menjual hasil panen mereka di pasar kota. Petani Romawi membayar pajak
sebagian dengan uang, sebagian lagi dengan hasil panen.

7
Dengan uang dari penjualan hasil panen, para petani bisa membeli makanan,
pakaian, dan barang-barang lainnya. Mereka juga membeli hewan untuk
dipersembahkan pada dewa.

Banyak petani tinggal di desa kecil, namun banyak juga yang tinggal di kota
yang agak besar, dan pergi ke ladang mereka setiap hari. Di desa, orang-orang
kebanyakan tinggal di bangunan dari batu bata yang dilengkapi halaman. Orang
yang tinggal di kota biasanya tinggal di bangunan apartemen kecil tanpa halaman
dan dapur, sehingga mereka harus membeli makanan di pedagang jalanan atau
restoran.

Orang kaya beserta budak-budak mereka juga tinggal di kota. Beberapa dari
orang kaya ini adalah tuan tanah, yang menyewakan tanah mereka pada para
petani miskin, atau menyuruh budak untuk mengurusnya. Beberapa orang kaya
menjalankan bisnis pembuatan pakaian atau peralatan. Beberpa orang yang lebih
miskin menajdi pengajar, dokter, pemabawa air, atau pengemis. Kaum
perempuan menjual barang-barang di toko, menjadi penjahit, atau mengemis.

Perempuan biasanya tidak menjadi pengajar di sekolah.

8
Bangsa Romawi juga melakukan perdagangan dengan bangsa-bangsa
lainnya. Mereka menyeberangi Laut Tengah untuk membeli papirus dari Mesir,
kaca dari Fenisia, daging babi dan garam dari Austria, timah dari Inggris, saus
ikan, alat masak, dan piring dari Afrika Utara, dan minyak zaitun dari Spanyol.
Bahkan petani biasa mampu membeli banyak dari benda-benda tersebut.

Beberapa pedagang bahkan pergi lebih jauh, ke Samudra Hindia atau


menyebrangi Asia Barat, untuk berdagang dengan orang india dan memperoleh
kapas, kayu manis, bumbu-bumbu, dan bahkan sutra yang datang dari Tiongkok.
Benda-benda ini tergolong mahal dan hanya mampu dibeli oleh golongan orang
kaya.

4. Pemerintahan Peradaban Romawi Kuno


Sejak 1500 SM sampai mendekati 500 M, selama dua ribu tahun,
pemerintahan Romawi kurang lebih memakai sistem yang sama, dengan kata
lain, tidak banyak terjadi perubahan, meskipun perubahan itu tetap ada seiring
waktu.

Pada awalnya, Romawi dipimpin oleh raja yang dibantu oleh senat. Ketika
Republik Romawi pertama kali didirkan pada 500 SM, raja diganti oleh dua
orang yang disebut konsul, sedangkan senat tetap ada. Perempuan tidak
diperbolehkan menjadi konsul. Kedua konsul memegang kendali atas pasukan,
behak menyatakan perang, menentukan jumlah pajak, dan membuat hukum.
Suatu keputusan harus disetujui oleh kedua konsul; jika salah seorang
mengatakan “veto” (aku tolak), maka keputusan tidak jadi dilaksanakan.

9
Konsul dibantu oleh senat sebagai dewan penasihat. Senat terdiri dari
keluarga-keluarga kaya di Romawi. Perempuan tidak diperbolehkan menjadi
anggota senat. Jabatan senator (anggota senat) merupakan jabatan seumur hidup.
Kebanyakan konsul pada akhirnya bergabung dengan senat, dan kebanyakan
senator memiliki ayah atau kakek yang dulunya juga menjabat di senat. Para
konsul sering melaksanakan apa yang diusulkan oleh senat.

Ada juga prefek di Romawi, mereka bertugas mengurusi kota, beberapa


mengadili kasus, beberapa yang lainnya mengatur pasar atau pelabuhan. Selain
itu, ada Tribunus, yaitu orang-orang di senat yang mewakili rakyat miskin.
Tribunus dipilih oleh Majelis. Tribunus berhak memveto keputusan senat yang
berkenaan dengan rakyat miskin. Sementara Majelis adalah kumpulan yang
terdiri dari para pria dewasa dan merdeka di Romawi. Mereka berhak
memberikan suara jika dimintai oleh konsul, mislnya harus pergi berperang atau
tidak. Majelis juga memilih konsul, prefek, dan senator. Namun Majelis sudah
diatur sedemikian rupa sehingga orang kaya bisa lebih bnyak memilih daripada
orang miskin. Baik prefek, Tribunus, atau Majelis hanya boleh diisi oleh laki-
laki.

Setelah Romawi menaklukan berbagai daerah yang jauh dari kota Roma,
mereka pun menerapkan sistem
provinsi. Setiap provinsi dipimpin
oleh gubernur. Gubernur
memegang kendali atas pasukan di
provinsinya. Gubernur biasanya
berasal dari kalangan jenderal.
Menjelang tahun 50 SM, yakni
masanya Julius Caesar, jenderal-
10
jenderal ini mulai mengambil alih pemerintahan dan mengabaikan senat serta
konsul. Mereka bisa melakukannya karena memiliki pasukan. Augustus, pada 31
SM, adalah salah satu jenderal ini. Dia berhasil mendirikan suatu sistem baru.
Lembaga senat dan jabatan konsul tetap disteruskan namun Augustus menjadikan
dirina memiliki kekuasaan tertinggi. Dia berhasil membuat senat menjadikannya
dirinya sebagai Tribunus, sehingga Augustus bisa memveto keputusan senat yang
tidak dia sukai. Augustus juga memegang kendali atas pasukan sehingga dia bisa
menyingkirkan orang yang menghalangi jalannya.Sistem ini, yaitu Romawi
dipimpin oleh kaisar namun senat dan konsul tetap ada, terus berjalan selama
1500 tahun sampai akhirnya Romawi runtuh.

5. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Peradaban Romawi Kuno


Ilmu pengetahuan dan teknologi bangsa Romawi banyak diadaptasi dari
kebudayaan-kebudayaan yang sudah berkembang sebelumnya, misalnya Yunani,
Persia, Etrusci, dan Hellenisme. Mereka tidak hanya mempelajari juga
mengembangkannya menjadi beragam.
Dalam dunia teknik sipil, ditemukannya teknik membuat beton dan
mendirikan bangunan berbentuk kubah. Bangsa Romawi mampu memanfaatkan
berat beton pada kubah menjadi kekuatannya sendiri dengan ditopang oleh tiang-
tiang penyangga. Muncul pula pengetahuan tentang pembuatan jalan, akuaduk
(saluran air gantung), dan tata kota.
Dalam bidang militer, sistem organisasi diperkenalkan dengan garis komando
yang teratur, dikenal pula istilah-istilah yang masih dikenal hingga sekarang,
seperti legiun, divisi dan lain-lain.
Dalam bidang seni pahat, bangsa Romawi menyukai membuat pahatan objek
benda berdasarkan yang dilihat, tidak seperti bangsa Yunani yang menggunakan
11
sebuah model, seperti sosok manusia yang dijadikan model dewa. Dalam sistem
pemerintahan, bangsa Romawi mengenal sistem kekuasaan mutlak yang
dipimpin oleh satu orang dengan tidak melupakan kewajiban tanggung jawab
pemerintah untuk memberi kesejahteraan
kepada rakyatnya.
Dalam bidang kesusilaan, sifat
kesederhanaan bangsa Romawi patut
dijadikan sebagai contoh dalam kehidupan
sekarang. Perlakuan antar sesama manusia
dianggap sama, bahkan terhadap budak.
Sayangnya, sifat asli ini sudah memudar ketika masuknya budaya luar yang
memperkenalkan unsur duniawi dalam kehidupan.
Dalam bidang teknologi, bangsa Romawi banyak menciptakan alat-alat
canggih demi menunjang aktivitas mereka pada zaman mereka dahulu.
Contohnya, mereka dapat menciptakan Pentaspastos yang fungsinya sama
dengan crane pada masa kini. Cara menggunakannya ialah dengan memutar tuas
agar katrol dapat mengangkat beban. Selain Pentaspastos, penduduk bangsa
Romawi juga sudah mampu menciptakan Odometer yang biasa pada taksi,
namun tentunya masih sangat sederhana. Odometer terletak terpisah dengan alat
transportasi mereka, dan cara kerjanya ialah dengan menghitung pada putaran gir
yang ada pada mesin Odometer tersebut. Putaran gir tersebut akan membuat satu
kelereng keluar, yang artinya jarak yang terlewati sudah 1 mil. Contoh lainnya
ialah, Gergaji tenaga air, Bor bawah tanah yang menggunakan prinsip
archimedes, Kereta kuda yang sudah memiliki suspensi dan rem, Pintu yang akan
terbuka secara otomatis hanya dengan menyalakan obor, dsb.

12
6. Kepercayaan Peradaban Romawi Kuno
Pada awalnya bangsa Romawi mempercayai akan kekuatan roh atau dengan kata
lain, kepercayaan mereka adalah animisme. Kekuatan roh ini berkaitan dengan
rumah tangga, sebagai berikut:
o Leres, roh penjaga ladang.
o Penates, penjaga gudang.
o Janus, penjaga pintu rumah.
o Vesta, penjaga api.
o Lares familiaris, penjaga rumah.

Masuknya kebudayaan Yunani dan Etrusci berubah menjadi politeisme,


dewa-dewa diwujudkan seperti halnya manusia, bahkan sejak kekuasaan Julius
Caesar raja dianggap sebagai dewa. Dewa-dewa yang disembah oleh bangsa

Romawi hampir sama dengan dewa-dewa bangsa Yunani namun dengan nama
yang berbeda. Contohnya Yupiter (dewa tertinggi), Mars (dewa perang), Venus
(dewi kecantikan), Neptunus (dewa laut) dan lain-lain.

Penyebaran agama Kristen oleh Santo Petrus dan Paulus ke Eropa turut
mengubah kepercayaan bangsa Romawi menjadi monotheisme. Agama Kristen
dijadikan sebagai agama negara oleh Theodosius (378-395 M), bahkan Kota
Roma menjadi pusat agama Katolik.

7. Peninggalan Budaya Peradaban Romawi


Kuno

Peninggalan Romawi dalam seni bangun dengan


gaya arsitektural yang indah dan kekuatannya yang

13
kokoh masih dapat ditemui di Itali, diantaranya adalah bangunan yang terkenal
amphiteather di Coloseum, bangunan ini digunakan untuk mempertontonkan adu
gladiator.

Dalam dunia sastra banyak ditemukan hasil sastra yang dijadikan bahan
literatur untuk belajar bahasa latin. Hasil karya yang terkenal antara lain:

Epos Aeneas oleh Vergulius. Ode dan Satire oleh Horatius.

Amores oleh Ovidius.

De Bello Civili oleh Lucan.

14
Historia, Annuarium, dan Germania oleh Tacitus.

8. Kesenian Peradaban Romawi Kuno

Seni Romawi berkembang dari seni bangsa Etruria, karenanya pada masa
awal, seni Romawi sangat mirip dengan seni Etruria. Maka dari itu, seni Romawi
juga berhubungan erat dengan seni Yunani. Romawi baru memiliki seni dengan
ciri khas sendiri sejak sekitar tahun 500 SM dengan berdirinya Republik
Romawi. Bangsa Yunani lebih tertarik pada konsep yang ideal, yaitu makhluk-
makhluk yang indah dan sempurna, sedangkan bangsa Romawi lebih tertarik
pada realitas. Bangsa Romawi senang membuat patung yang menggamabarkan
tokoh tertentu dengan sangat mirip dan realistis.

Banyak orang Romawi juga percaya bahwa membuat wajah yang bagus
pada patung seseorang akan membuat arwah mereka tenang setelah mati dan
tidak bergentayangan. Sehingga, selama masa Republik dan Kekaisaran
Romawi, banyak sekali
patung yang dibuat.

Sekitar tahun 200 SM,


Romawi mulai menaklukan
Yunani, dan hal ini sangat
15
mempengaruhi gaya seni mereka. Ketika pasukan Romawi memasuki Yunani,
mereka melihat banyak sekali karya seni di kuil, di pemakaman, di alun-alun
kota, dan di rumah-rumah. Mereka sangat mengagumi karya seni Yunani. Bangsa
Romawi pun mengambil banyak karya seni Yunani, baik dengan cara
membelinya, mencurinya, atau kadang memeprolehnya dari orang Yunani
sebagai hadiah). Bangsa Romawi juga banyak membawa pematung Yunani
(kadang dengan cara memperbudak mereka) ke Romawi supaya mereka bisa
membuat lebih banyak karya seni untuk Romawi.

Seni Romawi pada abad pertama dan kedua Masehi masih meneruskan
gaya dari masa sebelumnya. Namun seniman Romawi mulai menambahkan
fungsi seni sebagai propaganda untuk menunjukkan pada rakyat Romawi apa
yang diinginkan oleh kaisar untuk diketahui atau dipikirkan oleh rakyatnya,
beberapa contohnya adalah Pelengkung Titus dan Tiang Trajanus.

Ada banyak lukisan dinding pada masa ini. Lukisan dinding pada abad
pertama Masehi kadang dibagi menjadi beberapa gaya berbeda. Gaya pertama
adalah lukisan dinding yang membuat dinding rumah nampak seperti dibuat dari
marmer, meskipun pada kenyataannya itu dibuat dari bahan yang jauh lebih
murah dariapda marmer. Gaya kedua adalah lukisan dinding yang dihiasi
dekorasi bunga, burung, tanaman, atau buah-buahan. Gaya ketiga adalah lukisan
dinding yang dihiasi gambar-gambar manusia. Di salah satu vila di kota Pompeii,
ditemukan adanya lukisan dinding dengan gambar orang-orang (dalam ukuran
sebenarnya) yang sedang mengobrol dan duduk. Selain itu, ada pula berbagai
variasi lainnya.

16
 Lukisan dinding di
Pompeii.

Bangsa Galia menggabungkan gaya seni mereka dengan gaya Romawi.


Begitu juga bangsa Briton, Spanyol, Kartago, Punisia, dll.

Pada abad ketiga Masehi, beberapa konsep baru bermunculan dalam seni
Romawi. Yang pertama adalah
peperangan dengan kaum
Jermanik di utara. Hal ini ikut
diabadikan dalam seni (kadang
dengan gaya yang berlebihan),
seperti misalnya pada Tiang
Markus Aurelius, yang
memperlihatkan orang-orang
yang kepalanya dipotong atau isi perutnya dikeluarkan. Contoh lainnya adalah
Pelengkung Severus. Yang kedua adalah penggunaan bor yang mulai
menggantikan pahat. Hal ini membuat pembuatan patung menjadi lebih mudah
dan cepat. Patung Romawi pun terlihat berbeda. Yang ketiga adalah
meningkatnya perhatian ada jiwa, mungkin akibat pengaruh agama Nasrani. Hal
ini ditunjukkan dengan patung-patung yang lebih menekankan pada mata
(jendela jiwa), kadang dengan pandangan ke atas (surga). Bagian tubuh pun
17
dianggap kurang penting sehingga para pematung kadang membuat bagian tubuh
lainnya secara tidak akurat, kadang tangan dan kakinya terlalu pendek, atau
kepalanya terlalu besar. Gaya ini terus berlanjut sampai kejatuhan Romawi.

9. Kontribusi Romawi Terhadap Dunia


Negara Romawi merupakan negara utama Eropa zaman kuno memberikan
banyak sumbangan bagi peradaban modern, di antaranya sebagai berikut.
a. Hukum
Dalam bidang hukum, hukum Romawi bersifat fleksibel
sehingga menyesuaikan dengan perkrmbangan jaman. Dan bahkan
sampai saat ini hukum Romawi membawa pengaruh yang besar
terhadap sistem hukum negara-negara di Eropa dan dunia. Beberapa
prinsip hukum romawi yang masih digunakan hingga sekarang
adalah:
1. Seseorang tidak bersalah hingga terbukti bersalah.
2. Jika mendapat panggilan dari pengadilan, maka diharapkan
untuk hadir, jika tidak akan dilakukan pemanggilan paksa
dari pengadilan.
3. Seseorang yang membuat kesaksian palsu akan dikenakan
hukuman.

b. Teknik bangunan/Arsitektur
Dalam bidang seni Bangunan Romawi memberikan sumbangan
berupa bangunan-bangunan bersejarah yang masih berdiri tegak
sampai saat ini seperti, jembatan-jembatan, tempat mandi umum,
aquaduct (tempat persedian/jalan-jalan air), amphiteater, colosseum,
18
dan gerbang kemenangan (triumphal arch).

c. Ilmu pengetahuan & praktek kesehatan


Banyak buku-buku Ensiklopedia ilmu penegetahuan yang
diciptakan oleh orang-orang Romawi saat itu seperti, Senecha, yang
menulis ensiklopedia ilmu penegetahuan. Celcus, menulis buku
tentang kedokteran dan petunjuk melakukan operasi. Galen, menulis
ensiklopedia tentang kedokteran dan menulis tentang aliran darah.
Soranus, ahli kebidanan. Orang-orang Roma sangat maju dalam
praktek kesehatan terutama dalam bidang operasi, misalnya dalam
pengambilan gondok, amandel dan batu ginjal, serta operasi
mengeluarkan bayi. Inilah yang kemudian ditiru oleh banyak negara
lain.

d. Organisasi Negara/Kemiliteran
Banyak buku-buku Ensiklopedia ilmu penegetahuan yang
diciptakan oleh orang-orang Romawi saat itu seperti, Senecha, yang
menulis ensiklopedia ilmu penegetahuan. Celcus, menulis buku
19
tentang kedokteran dan petunjuk melakukan operasi. Galen, menulis
ensiklopedia tentang kedokteran dan menulis tentang aliran darah.
Soranus, ahli kebidanan. Orang-orang Roma sangat maju dalam
praktek kesehatan terutama dalam bidang operasi, misalnya dalam
pengambilan gondok, amandel dan batu ginjal, serta operasi
mengeluarkan bayi. Inilah yang kemudian ditiru oleh banyak negara
lain.
e. Kesusastraan (literature)
Dalam bidang kesusastraan Kekaisaran Romawi melahirkan
para sastrawan dan penulis seperti Homerus, Horace (65-8 SM), Ovid
(43 SM-17 M), Polybus (2 SM), Tacitus (55-177) M, Suetonius (70-
146) M, yang sudah menghasilkan karya-karya luar biasa berupa
Epos, Odes, puisi, maupun peristiwa sejarah yang sampai saat masih
dijadikan rujukan dalam penulisan sejarah terutama sejarah Eropa.

20
KESIMPULAN
Romawi Kuno adalah sebuah peradaban yang tumbuh dari negara-kota Roma
yang didirikan di Semenanjung Italia di sekitar abad ke-9 SM. Romawi terletak di
Semenanjung Alpenina (sekarang Italia). Lembah pegunungan Apenina merupakan
lahan subur dan dan cocok dijadikan sebagai lahan pertanian.

Peradaban Romawi terletak di negara Italia yang beribu kota di Roma. Menurut
kepercayaan, kata Romawi berasal dari nama nenek moyang bangsa Romawi, yaitu
Remus&Romulus yang merupakan anak dari Rhea Silva, salahsatu keturunan Aeneas
(pahlawan perang Troya).
Ketika kerajaan Romawi berdiri, kepercayaan masyarakat masih bersifat
animism, kemudian berkembang menjadi kepercayaan politheisme dan menjadi
agama Kristen.
Peninggalan bangunan-bangunan Romawi itu antara lain: Puluhan kuil yang
bertebaran di kota Roma, Pantheon yaitu rumah dewa bagi bangsa Romawi, Limes,
Amphiteater dan Colloseum.
Dalam bidang ilmu pengetahuan bangsa Romawi meneruskan pengetahuan
yang telah berkembang pada jaman Yunani kuno. Bangsa Romawi lebih menekankan
segi kepraktisan, bukan teori semata. Sumbangan bangsa Romawi di bidang
kedokteran dan obat-obatan sangat besar bagi dunia sekarang.

SARAN
Setalah mempelajari bab ini., di harapkan mahasiswa dapat mengambil
hikmah dari peradaban kuno Romawi dan kemajuan yang di capai dulu harus di capai
hari ini dengan yang lebih baik. Mahasiswa juga bisa menceritakan peradaban kuno
Romawi ini tanpa teks book dengan menarik sehingga orang lain tertarik untuk
belajar sejarah

21
DAFTAR PUSTAKA
https://www.amazine.co/22013/pencapaian-bangsa-romawi-4-
warisan-peradaban-romawi/ diakses pada 16 Juni 2017, 11.12 WIB.
https://ekos95.wordpress.com/2015/10/03/perkembangan-dan-
runtuhnya-romawi-serta-sumbangan-romawi-bagi-dunia-modern/ diakses
pada 16 Juni 2017, 11.07 WIB.
https://id.wikipedia.org/wiki/Romawi_Kuno diakses pada 16 Juni
2017, 10.47 WIB.
https://id.wikibooks.org/wiki/Romawi_Kuno diakses pada 15 Juni
2017, 13.11 WIB.

22

Anda mungkin juga menyukai