Anda di halaman 1dari 29

RENCANA PERANGKAT PEMBELAJARAN

A. Identitas Sekolah
1. Nama Sekolah : SMK Negeri 62 Jakarta
2. Kompetensi Keahlian :
3. Mata Pelajaran : Matematika
4. Materi Pelajaran : Program Linear
5. Kelas/Semester : X / Ganjil
6. Tahun Pelajaran : 2019/2020
7. Alokasi waktu : 5 x 2 jam pelajaran

B. Kompetensi Inti
KI-3 (Pengetahuan)
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan
bidang dan lingkup kajian matematika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI-4 (Keterampilan)
Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang
kajian matematika. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas
yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar,
mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan,
gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
C. Kompetensi Dasar
3.4 Menentukan nilai maksimum dan minimum permasalahan kontekstual yang
berkaitan dengan program linear dua variabel.
4.4 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan program linear dua
variabel.

D. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


3.4.1 Memahami konsep program linear untuk menyelesaikan suatu permasalahan.
3.4.2 Memahami dan menentukan himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linear
dua variabel.
3.4.3 Menentukan sistem pertidaksamaan linear dua variabel dari daerah
penyelesaiannya.
3.4.4 Menentukan nilai optimum fungsi objektif dengan uji titik pojok (titik ekstrim).
3.4.5 Menentukan nilai optimum dari fungsi objektif dengan garis selidik.
3.4.6 Mengubah suatu permasalahan verbal (permasalahan dalam kehidupan sehari-hari)
ke dalam bentuk model matematika.

E. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah membaca, berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat
memahami konsep program linear untuk menyelesaikan suatu permasalahan dengan
baik dan percaya diri.
2. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat memahami dan
menentukan himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua variabel dengan
percaya diri.
3. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat menentukan
sistem pertidaksamaan linear dua variabel dari daerah penyelesaiannya dengan
percaya diri.
4. Setelah membaca, berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat
menentukan nilai optimum fungsi objektif dengan uji titik pojok (titik ekstrim) dengan
baik dan percaya diri.
5. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat menentukan nilai
optimum dari fungsi objektif dengan garis selidik dengan percaya diri.
6. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat mengubah suatu
permasalahan verbal (permasalahan dalam kehidupan sehari-hari) ke dalam bentuk
model matematika dengan percaya diri.

F. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Program Linear
Dalam kegiatan produksi dan perdagangan, baik pada industri skala besar maupun
kecil, tidak terlepas dari masalah laba yang harus diperoleh perusahaan tersebut.
Target utamanya adalah untuk mendapatkan pendapatan yang sebesar-besarnya
dengan meminimumkan pengeluarannya (biaya bahan baku, biaya produksi, gaji
karyawan, transportasi, dan sebagainya). Untuk tujuan tersebut, biasanya pihak
manajemen perusahaan membuat beberapa kemungkinan dalam menentukan strategi
yang harus ditempuh. Misalnya, dalam memproduksi dua macam barang dengan biaya
dan keuntungan berbeda. Pihak perusahaan dapat menghitung keuntungan yang
mungkin dapat diperoleh sebesar-besarnya dari kedua macam barang tersebut dengan
memperhatikan bahan yang diperlukan, keuntungan per unit, biaya transportasi, dan
sebagainya dari setiap barang. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut digunakan
konsep program linear. Program linear diartikan sebagai cara untuk menyelesaikan
suatu masalah (penyelesaian optimum) dengan menggunakan metode matematika
yang dirumuskan dalam suatu sistem persamaan atau pertidaksamaan linear dua
variabel. Untuk mendapatkan penyelesaian optimum tersebut, digunakan metode
grafik dengan cara uji titik pojok (titik ekstrim) atau garis selidik pada himpunan
(daerah) penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua variabel.
a. Himpunan Penyelesaian Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel
Pertidaksamaan linear dua variabel adalah kalimat matematika yang memuat dua
variabel, misalnya 𝑥 dan 𝑦 , dengan pangkat tertinggi satu dan dihubungkan
dengan tanda pertidaksamaan. Bentuk-bentuk pertidaksamaan linear dua variabel
adalah sebagai berikut.
𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 < 𝑐, 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 ≤ 𝑐, 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 ≥ 𝑐, 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 > 𝑐, atau 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 ≠ 0
dengan 𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ 𝑹 dan 𝑎, 𝑏 ≠ 0.
Daerah penyelesaian pertidaksamaan linear dua variabel dapat disajikan
dalam bidang Cartesius. Langkah-langkah untuk menentukan dacrah penyelesaian
pertidaksamaan linear dua variabel adalah sebagai berikut.
1) Misalkan diketahui pertidaksamaan 𝑎𝑥 + 𝑏 ≤ 𝑐.
2) Gambarlah garis 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑐 pada bidang Cartesius dengan cara mencari
titik-titik potong grafik dengan sumbu 𝑋 (𝑦 = 0) dan sumbu 𝑌 (𝑥 = 0).
3) Ambil sembarang titik uji, misalnya 𝑃(𝑥1 , 𝑦1 ) yang tidak terletak pada garis
tersebut, kemudian hitung nilai 𝑎𝑥1 + 𝑏𝑦1 . Bandingkan nilai 𝑎𝑥1 + 𝑏𝑦1
dengan nilai 𝑐.
4) Jika 𝑎𝑥1 + 𝑏𝑦1 < 𝑐, maka daerah yang memuat titik 𝑃(𝑥1 , 𝑦1 ) merupakan
himpunan penyelesaian. Sementara itu, jika 𝑎𝑥1 + 𝑏𝑦1 > 𝑐 , maka daerah
yang memuat titik 𝑃(𝑥1 , 𝑦1 ) bukan merupakan himpunan penyelesaian.
5) Daerah yang merupakan penyelesaian diberi raster. Hal ini sangat membantu
pada saat menentukan daerah yang memenuhi beberapa pertidaksamaan
(sistem pertidaksamaan).
6) Untuk pertidaksamaan yang memuat tanda sama dengan, penyelesaiannya
digambar dengan garis penuh, sedangkan untuk pertidaksamaan yang tidak
memuat tanda sama dengan, digambar dengan garis putus-putus.

Contoh:
Tentukan himpunan penyelesaian dari 2𝑥 + 𝑦 ≤ 4; 𝑥 ≥ 0; dan 𝑦 ≥ 0; untuk
𝑥, 𝑦 ∈ 𝑹.
Penyelesaian:
Untuk menentukan himpunan penyelesaiannya, gambarkan terlebih dahulu
grafik dari persamaannya dengan cara mencari titik-titik potong dengan sumbu 𝑋
dan sumbu 𝑌.
Titik potong grafik dengan sumbu 𝑋 dan sumbu 𝑌 dicari dengan bantuan tabel
berikut.
𝑥 0 2
𝑦 4 0
Diperoleh titik potong dengan sumbu 𝑋 dan sumbu 𝑌 adalah (2, 0) dan (0,4).
Sebagai titik uji, ambillah titik 𝑂(0, 0). Dengan mensubstitusikan 𝑂(0, 0) ke
2𝑥 + 𝑦 ≤ 4 diperoleh 2(0) + 0 = 0 ≤ 4 (benar). Sehingga daerah yang memuat
titik 𝑂(0, 0) merupakan penyelesaian.
Daerah penyelesaian 𝑥 ≥ 0 terletak di sebelah kanan sumbu 𝑌.
Daerah penyelesaian 𝑦 ≥ 0 terletak di sebelah atas sumbu 𝑋.
Himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan tersebut adalah irisan ketiga
daerah penyelesaian pertidaksamaan tersebut.

b. Menentukan Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel dari Daerah


Penyelesaiannya
Sebelumnya telah dibahas cara menentukan himpunan penyelesaian dari suatu
sistem pertidaksamaan linear. Jika diketahui himpunan (daerah) penyelesaian dari
suatu sistem pertidaksamaan, Anda dapat menentukan sistem pertidaksamaan
tersebut dengan cara berikut.
Untuk menyelesaikan kasus tersebut, langkah pertama yang harus dilakukan
adalah membuat persamaan garis melalui titik-titik potongnya. Persamaan garis
yang melalui titik (𝑥1 , 𝑦1 ) dan (𝑥2 , 𝑦2 ) dirumuskan sebagai berikut.
𝑦 − 𝑦1 𝑥 − 𝑥1
=
𝑦2 − 𝑦1 𝑥2 − 𝑥1
Sementara itu, persamaan garis yang memotong sumbu 𝑋 dan sumbu 𝑌 di titik
(𝑎, 0) dan (0, 𝑏) dirumuskan sebagai berikut.
𝑏𝑥 + 𝑎𝑦 = 𝑎𝑏

Contoh:
Daerah yang diraster pada grafik di bawah merupakan daerah penyelesaian dari
suatu sistem pertidaksamaan. Tentukan sistem pertidaksamaan tersebut.
Penyelesaian:
 Persamaan garis 1 (𝑔1 ) melalui (1, 0) dan (0, 2), sehingga persamaannya
adalah
2𝑥 + 𝑦 = 1(2)
2𝑥 + 𝑦 = 2
Uji titik 𝑂(0, 0) yang terletak pada daerah penyelesaian, 2(0) + 0 ≤ 2
sehingga diperoleh pertidaksamaan 2𝑥 + 𝑦 ≤ 2.
 Persamaan garis 2 (𝑔2 ) melalui (2, 0) dan (0, 1), sehingga persamaannya
adalah
𝑥 + 2𝑦 = 2(1)
𝑥 + 2𝑦 = 2
Uji titik 𝑂(0, 0) yang terletak pada daerah penyelesaian, 0 + 2(0) ≤ 2
sehingga diperoleh pertidaksamaan 𝑥 + 2𝑦 ≤ 2
 Daerah yang diraster terletak di:
Sebelah kanan sumbu 𝑌, maka 𝑥 ≥ 0 dan sebelah atas sumbu 𝑋, maka 𝑦 ≥ 0
Jadi, sistem pertidaksamaan dari daerah yang diraster adalah
2𝑥 + 𝑦 ≤ 2; 𝑥 + 2𝑦 ≤ 2; 𝑥 ≥ 0; dan 𝑦 ≥ 0; 𝑥, 𝑦 ∈ 𝑹.

2. Nilai Optimum Fungsi Objektif dari Sistem Pertidaksamaan Linear


Fungsi objektif atau fungsi sasaran adalah fungsi yang akan ditentukan nilai optimum
(minimum atau maksimum) dari fungsi kendala atau sistem pertidaksamaan linear.
Pada pembahasan berikut, untuk menentukan nilai optimum fungsi objektif dari fungsi
kendala digunakan uji titik pojok (titik ekstrim) dan garis selidik.
a. Nilai Optimum Fungsi Objektif dengan Uji Titik Pojok (Titik Ekstrim)
Uji titik pojok (titik ekstrim) merupakan cara yang sering digunakan dalam
menentukan nilai optimum fungsi objektif dari sistem pertidaksamaan linear, yaitu
dengan mensubstitusikan koordinat titik- titik pojok daerah penyelesaian ke dalam
fungsi objektif.
Langkah-langkah menentukan nilai optimum fungsi objektif dengan uji titik
pojok adalah sebagai berikut.
1) Tentukan daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan yang diketahui.
2) Tentukan semua titik-titik pojok pada daerah penyelesaian tersebut.
3) Substitusi setiap titik pojok yang diperoleh ke dalam fungsi objektif yang
diketahui.
4) Berdasarkan hasil pada langkah 3), tetapkan nilai maksimum atau
minimumnya.

Contoh:
Tentukan nilai maksimum dan minimum dari fungsi objektif 𝑓(𝑥, 𝑦) = 50𝑥 + 40𝑦
pada daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan 𝑥 + 2𝑦 ≤ 10; 3𝑥 + 𝑦 ≤ 15;
𝑥 ≥ 0; dan 𝑦 ≥ 0; 𝑥, 𝑦 ∈ 𝑹.
Penyelesaian:
Daerah penyelesaian yang memenuhi sistem pertidaksamaan tersebut
ditunjukkan pada grafik di bawah.

Daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan tersebut berupa segi empat dengan


titik pojok 𝑂, 𝐴, 𝐵, dan 𝐶 . Titik 𝐵 dapat dicari dengan cara eliminasi dan
substitusi dari persamaan 𝑥 + 2𝑦 = 10 dan 3𝑥 + 𝑦 = 15.
𝑥 + 2𝑦 = 10 × 3 3𝑥 + 6𝑦 = 30
3𝑥 + 𝑦 = 15 × 1 3𝑥 + 𝑦 = 15 -
5𝑦 = 15
𝑦=3
𝑥 + 2𝑦 = 10
𝑥 + 2(3) = 10
𝑥 + 6 = 10
𝑥=4
Koordinat titik 𝐵(4, 3).
Uji titik-titik pojoknya seperti ditunjukkan pada tabel berikut.
Titik 50𝑥 40𝑦 𝑓(𝑥, 𝑦) = 50𝑥 + 40𝑦
𝑂(0, 0) 0 0 0
𝐴(0, 5) 0 200 200
𝐵(4, 3) 200 120 320
𝐶(5, 0) 250 0 250
Jadi, nilai maksimumnya adalah 320 untuk 𝑥 = 4 dan 𝑦 = 3, sedangkan nilai
minimumnya adalah 0 untuk 𝑥 = 0 dan 𝑦 = 0.

b. Nilai Optimum dari Fungsi Objektif dengan Garis Selidik


Selain menggunakan metode uji titik pojok, nilai optimum (maksimum dan
minimum) bentuk objektif dari himpunan penyelesaian suatu sistem
pertidaksamaan dapat juga dicari dengan menggunakan garis selidik.
Langkah-langkah menentukan nilai optimum dengan menggunakan metode garis
selidik adalah sebagai berikut.
1) Buatlah garis 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑘, dengan 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 merupakan bentuk objektif yang
dicari nilai optimumnya. Untuk mempermudah, ambil 𝑘 = 𝑎𝑏.
2) Buatlah garis-garis sejajar 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑘, yaitu dengan cara mengambil 𝑘 yang
berbeda atau menggeser garis 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑘, ke kiri atau ke kanan.
a) Jika 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑘1 adalah garis yang paling kiri pada daerah penyelesaian
yang melalui titik (𝑥1 , 𝑦1 ), maka 𝑘1 = 𝑎𝑥1 + 𝑏𝑦1 merupakan nilai
minimum.
b) Jika 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑘2 adalah garis yang paling kanan pada daerah
penyelesaian yang melalui titik (𝑥2 , 𝑦2 ), maka 𝑘2 = 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑦2
merupakan nilai maksimum.

Contoh:
Dengan menggunakan garis selidik, tentukan nilai maksimum dan minimum dari
fungsi objektif 𝑓(𝑥, 𝑦) = 2𝑥 + 3𝑦 pada daerah penyelesaian yang ditunjukkan
pada grafik di bawah.
Penyelesaian:
Buat persamaan garis dari fungsi objektif yang diketahui, yaitu 2𝑥 + 3𝑦 = 6 dan
Geser garis 𝑔 sehingga melalui titik yang paling kiri. Diperoleh garis 𝑔1 yang
sejajar dengan garis 𝑔 dan melalui titik (1, 2). Jadi, nilai minimum 𝑓(𝑥, 𝑦) adalah
𝑘1 = 2𝑥1 + 3𝑦1 = 2(1) + 3(2) = 8.
Kemudian, geser garis 𝑔 sehingga melalui titik paling kanan. Diperoleh garis 𝑔2
yang sejajar dengan garis 𝑔 dan melalui titik (5, 4).
Jadi, nilai maksimum 𝑓(𝑥, 𝑦) adalah 𝑘2 = 2𝑥2 + 3𝑦2 = 2(5) + 3(4) = 22.

3. Aplikasi Program Linear


Hal terpenting dalam masalah program linear adalah mengubah suatu permasalahan
verbal (permasalahan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya dalam bidang teknik,
perdagangan, maupun perindustrian) ke dalam bentuk model matematika (persamaan
atau pertidaksamaan). Dengan kata lain, mengubah permasalahan dalam bahasa
sehari-hari ke dalam bahasa matematika yang lebih sederhana dan dapat dengan
mudah dimengerti. Model matematika adalah suatu rumusan (persamaan atau
pertidaksamaan) yang diperoleh dari suatu penafsiran ketika menerjemahkan suatu
permasalahan verbal.
Pada umumnya, masalah program linear membahas model matematika yang
berkaitan dengan fungsi kendala dan fungsi objektif (fungsi sasaran/ tujuan). Model
matematika yang berkaitan dengan fungsi kendala merupakan suatu sistem
pertidaksamaan linear dua variabel dengan batas-batas daerah penyelesaian
maksimum atau minimum yang harus dipenuhi oleh variabel itu sendiri. Sementara itu,
model matematika yang berkaitan dengan fungsi objektif merupakan fungsi yang
hendak dioptimalkan (minimum atau maksimum).
a. Mengubah Permasalahan Verbal Menjadi Model Matematika
Untuk mempermudah dalam mengubah permasalahan verbal menjadi model
matematika dipergunakan tabel sebagai berikut.
Tabel 4.1 Tabel panduan untuk mengubah persamaan verbal menjadi model matematika
Variabel Variabel 1 (𝑥) Variabel 2 (𝑦) Persediaan
Variabel lain 1 ... ... ...
Variabel lain 2 ... ... ...
Variabel lain 3 ... ... ...
Sistem pertidaksamaan bertanda ‘ ≤ ’ jika persediaan dalam soal verbal
tersirat kata “𝑝𝑎𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘” atau “ℎ𝑎𝑛𝑦𝑎” dan sistem pertidaksamaan bertanda
‘≥’ jika persediaan dalam soal verbal tersirat kata “𝑝𝑎𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑑𝑖𝑘𝑖𝑡”.

Contoh:
Seorang pemborong hanya mempunyai persediaan 100 kaleng cat biru dan 240
kaleng cat putih. Pemborong tersebut mendapat order untuk mengecat ruang tamu
dan kamar tidur di suatu perumahan. Setelah dikalkulasi, satu ruang tamu
menghabiskan 1 kaleng cat biru dan 3 kaleng cat putih, sedangkan satu kamar
tidur menghabiskan 2 kaleng cat biru dan 2 kaleng cat putih. Jika biaya yang
ditawarkan pada pemborong untuk mengecat setiap ruang tamu adalah
Rp.300.000,00 dan untuk setiap kamar tidur Rp. 250.000,00; buat model
matematika (fungsi kendala dan fungsi objektif) dari persoalan tersebut.

Penyelesaian:
Misalkan 𝑥 = banyak ruang tamu yang dicat dan 𝑦 = banyak kamar tidur yang
dicat. Variabel yang lain adalah cat biru dan cat putih. Tabel yang diperoleh
sebagai berikut.
Banyak Ruang Banyak Kamar
Variabel Persediaan
Tamu (𝑥) Tidur (𝑦)
Cat biru 1 kaleng 2 kaleng 100 kaleng
Cat putih 3 kaleng 2 kaleng 240 kaleng
Persediaan cat biru dan cat putih yang dimiliki pemborong berturut-turut hanya
100 kaleng dan 240 kaleng sehingga tanda pertidaksamaannya ‘≤’
Permasalahan verbal dalam tabel diterjemahkan menjadi model matematika
berikut.
𝑥 + 2𝑦 ≤ 100
3𝑥 + 2𝑦 ≤ 240
Oleh karena banyak ruang tamu dan banyak kamar tidur selalu bernilai positif,
maka 𝑥 dan 𝑦 adalah bilangan bulat yang tidak negatif.
𝑥≥0
𝑦≥0
Keempat pertidaksamaan tersebut merupakan fungsi kendala.
Biaya pengecatan setiap ruang tamu Rp. 300.000,00; sedangkan biaya pengecatan
setiap kamar tidur Rp.250.000,00. Sehingga pendapatan pemborong dapat
dirumuskan dengan 𝑓(𝑥, 𝑦) = 300.000𝑥 + 250.000𝑦, dengan 𝑓(𝑥, 𝑦) disebut
fungsi objektif atau fungsi sasaran.

b. Menyelesaikan Masalah Program Linear


Pada umumnya, masalah program linear adalah menentukan nilai optimum (nilai
maksimum atau nilai minimum).
Langkah-langkah menyelesaikan masalah program linear adalah sebagai berikut.
1) Ubah permasalahan verbal menjadi model matematika dalam fungsi kendala
dan fungsi objektif.
2) Tentukan nilai optimum dengan menggunakan uji titik pojok (titik ekstrim)
atau garis selidik.

Contoh:
Suatu pesawat terbang mempunyai kapasitas tempat duduk tidak lebih dari 200
penumpang. Setiap penumpang kelas bisnis hanya boleh membawa bagasi 50 kg,
sedangkan kelas ekonomi 20 kg. Pesawat tersebut hanya dapat membawa bagasi
5,5 ton. Harga tiket untuk suatu penerbangan domestik tujuan Kota A dari Bandara
Soekarno-Hatta untuk kelas bisnis adalah Rp. 800.000,00/ penumpang dan untuk
kelas ekonomi Rp.600.000,00/ penumpang. Tentukan penjualan tiket untuk kelas
bisnis dan kelas ekonomi agar hasil penjualan tiket maksimum.
Penyelesaian:
Misalkan:
𝑥 = banyak penumpang kelas bisnis dan
𝑦 = banyak penumpang kelas ekonomi.
Banyak Banyak
Variabel Penumpang Kelas Penumpang Kelas Kapasitas
Bisnis (𝑥) Ekonomi (𝑦)
Daya tampung penumpang 1 1 200 orang
Daya tampung bagasi 50 kg 20 kg 5.500 kg
Model matematikanya adalah
Kapasitas daya tampung penumpang: 𝑥 + 𝑦 ≤ 200
Kapasitas daya tampung bagasi:
50𝑥 + 20𝑦 ≤ 5.500 ↔ 5𝑥 + 2𝑦 ≤ 550
𝑥 ≥ 0; dan 𝑦 ≥ 0
Pendapatan penjualan tiket merupakan fungsi objektif.
𝑓(𝑥, 𝑦) = 800.000𝑥 + 600.000𝑦
Daerah penyelesaiannya tersaji pada grafik di samping.
Menentukan titik 𝐵.
𝑥 + 𝑦 = 200 × 2 2𝑥 + 2𝑦 = 400
5𝑥 + 2𝑦 = 550 ×1 5𝑥 + 2𝑦 = 550 -
−3𝑥 = −150 ↔ 𝑥 = 50
𝑥 + 𝑦 = 200
50 + 𝑦 = 200
𝑦 = 150
Koordinat titik 𝐵(50, 150).
Berdasarkan grafik tersebut, diperoleh titik-titik pojoknya adalah
𝑂(0, 0), 𝐴(110, 0), 𝐵(50, 150), dan 𝐶(0, 200).
Uji titik-titik pojok 𝑂, 𝐴, 𝐵, dan 𝐶.
Titik 800.000𝑥 600.000𝑦 𝑓(𝑥, 𝑦) = 800.000𝑥 + 600.000𝑦
𝑂(0, 0) 0 0 0
𝐴(110, 0) 88.000.000 0 88.000.000
𝐵(50, 150) 40.000.000 90.000.000 130.000.000
𝐶(0, 200) 0 120.000.000 120.000.000
Nilai maksimumnya adalah Rp.130.000.000,00 yang dipenuhi oleh 𝑥 = 50 dan
𝑦 = 150. Dengan kata lain, penjualan tiket akan maksimum jika banyak
penumpang kelas bisnis 50 orang dan kelas ekonomi 150 orang.

G. Pendekatan, Model, dan Metode


1. Pendekatan : Saintifik
2. Strategi Pembelajaran : Ekspositori
3. Metode : Ceramah, diskusi, dan tanya jawab

H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 :

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberi salam dan mengajak siswa berdoa
dengan menunjuk salah satu siswa untuk
memimpin doa.
2. Guru mengecek kehadiran dan kesiapan siswa
3. Guru mengaitkan materi yang lalu dengan materi 15 menit
yang akan dipelajari sekarang
4. Guru menyampaikan tujuan belajar
5. Guru menyampaikan garis besar materi yang akan
diajar pada pertemuan hari ini yakni mengenai
program linear
Kegiatan Inti Stimulation
1. Guru memberikan ilustrasi gambar yang berkaitan
dengan pemahaman program linear.
2. Siswa diminta untuk mengamati dan memahami
gambar yang disajikan tersebut.
3. Siswa mengamati permasalahan yang diberikan 60 menit
Problem Statement
4. Siswa didorong untuk mengajukan pertanyaan
mengenai hal-hal yang belum dipahami dalam
gambar tersebut
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
5. Siswa dapat berdiskusi dalam memahami gambar
tersebut serta dikaitkan dengan materi yang sedang
dibahas yakni mengenai program linear.
Data Collecting
6. Siswa diminta untuk memberikan gagasannya apa
yang dimaksud dengan program linear
Data Processing and Verification
7. Dari gagasan yang dijelaskan oleh siswa, guru
dapat menambahkan penjelasan mengenai program
linear.
8. Guru memberikan contoh lain yang berkaitan
dengan program linear.
9. Dari contoh yang diberikan guru, siswa dapat
menyelesaikan persoalan secara bersama-sama
10. Guru meminta salah satu siswa untuk
menyelesaikan persoalan mengenai program linear.
11. Siswa mengamati jawaban yang diberikan oleh
salah satu temannya, lalu dibahas bersama-sama.
Generalization
12. Dari hasil yang telah dibahas, siswa diminta
menyimpulkan mengenai program linear.
13. Guru memberikan tambahan dari apa yang telah
disimpulkan oleh siswa.
Penutup 1. Secara individu siswa melakukan refleksi (penilaian
diri) tentang hal-hal yang telah dilakukan selama
proses pembelajaran. Siswa mencermati informasi
tugas pekerjaan rumah. 15 menit

2. Siswa mencermati Informasi dari guru mengenai


kegiatan pada pertemuan berikutnya
3. Guru mengajak siswa untuk berdoa, dan salam
Pertemuan 2:

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberi salam dan mengajak siswa berdoa
dengan menunjuk salah satu siswa untuk memimpin
doa.
2. Guru mengecek kehadiran dan kesiapan siswa
3. Guru mengaitkan materi yang lalu dengan materi 15 menit
yang akan dipelajari sekarang
4. Guru menyampaikan tujuan belajar
5. Guru menyampaikan garis besar materi yang akan
diajar pada pertemuan hari ini yakni mengenai
sistem pertidaksamaan linear
Kegiatan Inti Stimulation
1. Guru memberikan ilustrasi gambar yang berkaitan
dengan pemahaman tentang sistem
pertidaksamaan linear.
2. Siswa diminta untuk mengamati dan memahami
gambar yang disajikan tersebut.
3. Siswa mengamati permasalahan yang diberikan
Problem Statement
4. Siswa didorong untuk mengajukan pertanyaan
mengenai hal-hal yang belum dipahami dalam
gambar tersebut
60 menit
5. Siswa dapat berdiskusi dalam memahami gambar
tersebut serta mencari himpunan penyelesaiannya.
Data Collecting
6. Siswa diminta untuk memberikan gambaran
bagaimana daerah himpunan penyelesaian yang
termuat dalam gambar.
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Data Processing and Verification
7. Dari gambaran yang dijelaskan oleh siswa, guru
dapat menambahkan penjelasan mengenai
himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan
linear.
8. Guru memberikan contoh lain yang berkaitan
dengan sistem pertidaksamaan linear.
9. Dari contoh yang diberikan guru, siswa dapat
menyelesaikan persoalan secara bersama-sama
10. Guru meminta salah satu siswa untuk
menyelesaikan persoalan mengenai sistem
pertidaksamaan linear.
11. Siswa mengamati jawaban yang diberikan oleh
salah satu temannya, lalu dibahas bersama-sama.
Generalization
12. Dari hasil yang telah dibahas, siswa diminta
menyimpulkan mengenai sistem pertidaksamaan
linear.
13. Guru memberikan tambahan dari apa yang telah
disimpulkan oleh siswa.
Penutup 1. Secara individu siswa melakukan refleksi
(penilaian diri) tentang hal-hal yang telah
dilakukan selama proses pembelajaran. Siswa
mencermati informasi tugas pekerjaan rumah. 15 menit

2. Siswa mencermati Informasi dari guru mengenai


kegiatan pada pertemuan berikutnya.
3. Guru mengajak siswa untuk berdoa, dan salam
Pertemuan 3:
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberi salam dan mengajak siswa berdoa
dengan menunjuk salah satu siswa untuk
memimpin doa.
2. Guru mengecek kehadiran dan kesiapan siswa
3. Guru mengkaitkan materi yang lalu dengan materi
yang akan dipelajari sekarang 15 menit

4. Guru menyampaikan tujuan belajar


5. Guru menyampaikan garis besar materi yang akan
diajar pada pertemuan hari ini yakni mengenai nilai
optimum fungsi objektif dari sistem
pertidaksamaan linear.
Kegiatan Inti Stimulation
1. Guru menyajikan masalah yang berkaitan dengan
nilai optimum fungsi objektif dari sistem
pertidaksamaan linear.
2. Siswa diminta untuk mengamati dan memahami
masalah yang disajikan tersebut.
3. Siswa mengamati permasalahan yang diberikan
Problem Statement
4. Siswa didorong untuk mengajukan pertanyaan
mengenai hal-hal yang belum dipahami dalam
masalah tersebut. 60 menit
5. Guru membimbing siswa untuk nentukan nilai
maksimum dan minimum dari fungsi objektif.
Data Collecting
6. Siswa diminta untuk mengumpulkan informasi
yang berguna untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Data Processing and Verification
7. Dari informasi yang diperoleh, siswa
mendiskusikan penyelesaian dari masalah yang
diberikan
8. Mengarahkan siswa untuk mendapatkan
pemahaman terhadap proses penyelesaian masalah
dengan menggunakan sistem pertidaksamaan
linear yang telah dibahas sebelumnya.
Generalization
9. Siswa berdiskusi untuk menyimpulkan proses
penyelesaian nilai optimum fungsi objektif dari
sistem pertidaksamaan linear
10. Dari hasil diskusi yang diperoleh, siswa diminta
mengajukan gagasannya dari hasil yang telah
didiskusikan bersama.
11. Siswa diminta untuk mengerjakan soal-soal latihan
untuk memantapkan pemahaman.
12. Soal latihan dibahas bersama-sama.
Penutup 1. Secara klasikal dan melalui tanya jawab siswa
dibimbing untuk merangkum kembali isi
pembelajaran.
2. Secara individu siswa melakukan refleksi
(penilaian diri) tentang hal-hal yang telah
dilakukan selama proses pembelajaran. Siswa
mencermati informasi tugas pekerjaan rumah (PR) 15 menit

3. Siswa mencermati Informasi dari guru mengenai


kegiatan pada pertemuan berikutnya
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
4. Guru mengajak siswa untuk berdoa, dan
salammberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk bertanya tentang proses belajar yang
dilakukan (merefleksi kegiatan), apakah ada
masukan untuk perbaikan pembelajaran
selanjutnya.
5. Peserta didik menyimak kesimpulan tentang materi
ajar serta tugas yang diberikan pengajar terkait
dengan pembelajaran selanjutnya
6. Mengajak semua peserta didik berdo’a untuk
mengakhiri pembelajaran
7. Peserta didik menjawab salam di akhir
pembelajaran.

Pertemuan 4:
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberi salam dan mengajak siswa berdoa
dengan menunjuk salah satu siswa untuk
memimpin doa.
2. Guru mengecek kehadiran dan kesiapan siswa
3. Guru mengkaitkan materi yang lalu dengan materi 15 menit
yang akan dipelajari sekarang
4. Guru menyampaikan tujuan belajar
5. Guru menyampaikan garis besar materi yang akan
diajar pada pertemuan hari ini yakni mengenai
aplikasi program linear
Kegiatan Inti Stimulation
1. Guru menyajikan soal cerita yang berkaitan
dengan penyelesaian sistem pertidaksamaan linear.
60 menit
2. Siswa diminta untuk mengamati dan memahami
cerita yang disajikan tersebut.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
3. Siswa mengamati permasalahan yang diberikan
Problem Statement
4. Siswa didorong untuk mengajukan pertanyaan
mengenai hal-hal yang belum dipahami dalam
cerita tersebut.
5. Guru membimbing siswa untuk menerjemahkan
masalah tersebut ke dalam model matematika yang
memuat sistem pertidaksamaan linear.
Data Collecting
6. Siswa diminta untuk mengumpulkan informasi
yang berguna untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut.
Data Processing and Verification
7. Dari informasi yang diperoleh, siswa
mendiskusikan penyelesaian dari masalah yang
diberikan
8. Mengarahkan siswa untuk mendapatkan
pemahaman terhadap proses penyelesaian masalah
dengan menggambar daerah sistem
pertidaksamaan linear yang telah dipelajari
sebelumnya
Generalization
9. Siswa berdiskusi untuk menyimpulkan proses
penyelesaian sistem pertidaksamaan linear.
10. Dari hasil diskusi yang diperoleh, siswa diminta
mengajukan gagasannya dari hasil yang telah
didiskusikan bersama.
11. Siswa diminta untuk mengerjakan soal-soal latihan
untuk memantapkan pemahaman.
12. Soal latihan dibahas bersama-sama.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Penutup 1. Secara klasikal dan melalui tanya jawab siswa
dibimbing untuk merangkum kembali isi
pembelajaran.
2. Secara individu siswa melakukan refleksi
(penilaian diri) tentang hal-hal yang telah
dilakukan selama proses pembelajaran. Siswa
mencermati informasi tugas pekerjaan rumah (PR)
3. Siswa mencermati Informasi dari guru mengenai
kegiatan pada pertemuan berikutnya 15 menit
4. Guru mengajak siswa untuk berdoa, dan
salammberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk bertanya tentang proses belajar yang
dilakukan (merefleksi kegiatan), apakah ada
masukan untuk perbaikan pembelajaran
selanjutnya.
5. Peserta didik menyimak kesimpulan tentang materi
ajar serta tugas yang diberikan pengajar terkait
dengan pembelajaran selanjutnya

Pertemuan 5:
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Ulangan Harian 1. Guru memberikan ulangan harian dengan bentuk tes tertulis
dan soal berupa uraian
2. Siswa mengerjakan tes tersebut secara mandiri.

I. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan (terlampir)


1. Instrumen dan Teknik Penilaian
Penilaian
Instrumen Penilaian
Teknik Bentuk Instrumen
Sikap
a. Bekerja sama dalam
Selama pembelajaran
kegiatan kelompok Pengamatan
dan saat diskusi
b. Kritis dalam proses
pemecahan masalah
Penilaian
Instrumen Penilaian
Teknik Bentuk Instrumen
c. Bertanggung jawab dalam
mengerjakan tugas
Pengetahuan
a. Menjelaskan konsep
persamaan dan
pertidaksamaan linear,
memahami konsep
Penyelesaian soal
persamaan dan Tes tertulis
individu
pertidaksamaan nilai mutlak
serta cara menyelesaian
persamaan dan
pertidaksamaan linear yang
memuat nilai mutlak
Keterampilan
a. Terampil mengubah soal Penyelesaian soal
cerita ke dalam bentuk Pengamatan dalam kelompok saat
matematis pada persamaan diskusi
dan pertidaksamaan linear

2. Pembelajaran remedial dan pengayaan


Remedial : diberikan kepada siswa yang skor berada di bawah KKM
Pengayaan : berisi materi pengayaan berupa pendalaman atau perluasan dari materi
pokok KD

J. Alat/ Bahan dan Sumber Belajar


1. Alat/ bahan : Papan tulis, Spidol
2. Sumber Belajar : Buku Matematika Kelas X SMA/ SMK Kurikulum 2013
Edisi Revisi 2017, Erlangga : Jakarta.

Jakarta, 21 Agustus 2019


Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 62 Jakarta Guru Mata Pelajaran,

Dra. Ana Wiliana Awanita Flora Situmorang, S.Pd.


NIP. 196702061993032004 NIP. 196701201990032001
1. Soal, Kunci Jawaban, dan Rubrik Penilaian
No. Soal Kunci Jawaban Skor
1. Perhatikan gambar berikut! Grafik garis lurus di atas memotong 20
sumbu −𝑋 di (−3, 0) dan memotong
sumbu −𝑌 di (0, −1). Dengan
demikian, persamaan garisnya
berbentuk
−1𝑥 + (−3)𝑦 = (−1)(−3)
−𝑥– 3𝑦 = 3
3𝑦 + 𝑥 = −3
Daerah yang diarsir merupakan Uji titik (0,0) untuk mengecek tanda:
penyelesaian dari pertidaksamaan … 0 + 3(0) = 0 ≥ −3
Dengan demikian, pertidaksamaan
garisnya adalah 3𝑦 + 𝑥 ≥ −3
2. Daerah penyelesaian dari sistem Titik potong garis 2𝑥 + 𝑦 ≤ 6 terhadap 20
persamaan linear 2𝑥 + 𝑦 ≤ 6; 𝑥 + 3𝑦 ≥ sumbu koordinat dapat dinyatakan dalam
6; 𝑥 ≥ 0; 𝑦 ≥ 0; 𝑥, 𝑦 ∈ 𝑅 adalah ... tabel berikut.
𝑥 0 3
𝑦 6 0
(𝑥, 𝑦) (0, 6) (3, 0)
Daerah I dan II adalah daerah
penyelesaian untuk pertidaksamaan ini
karena bertanda ≤ (arsirannya ke bawah).
Titik potong garis 𝑥 + 3𝑦 ≥ 6 terhadap
sumbu koordinat dapat dinyatakan dalam
tabel berikut.
𝑥 0 6
𝑦 2 0
(𝑥, 𝑦) (0, 2) (6, 0)
Daerah III dan IV adalah daerah
penyelesaian untuk pertidaksamaan ini
karena bertanda ≥ (arsirannya ke atas).
Perhatikan bahwa pertidaksamaan 𝑥 ≥ 0,
𝑦 ≥ 0 membatasi daerah penyelesaiannya
hanya pada kuadran pertama.
Daerah irisannya adalah daerah III. Jadi,
daerah penyelesaian sistem
pertidaksamaan linear tersebut adalah
daerah III
No. Soal Kunci Jawaban Skor
3. Daerah yang diarsir pada grafik di Persamaan garis pertama: 50𝑥 + 40𝑦 = 20
bawah merupakan himpunan 50 ⋅ 40 = 2000, kemudian
penyelesaian sistem pertidaksamaan ⋯ disederhanakan dengan membagi 10 pada
kedua ruasnya, sehingga didapat
5𝑥 + 4𝑦 = 200
Titik (0,0) merupakan salah satu
himpunan penyelesaian dari
pertidaksamaan tersebut (perhatikan
arsirannya), sehingga diperoleh
5𝑥 + 4𝑦 ≤ 200
Persamaan garis kedua: 40𝑥 + 80𝑦 =
40 ⋅ 80 = 3200, kemudian
disederhanakan dengan membagi 40 pada
kedua ruasnya, sehingga didapat
𝑥 + 2𝑦 = 80.
Titik (0,0) merupakan juga salah satu
himpunan penyelesaian dari
pertidaksamaan tersebut (perhatikan
arsirannya), sehingga diperoleh
𝑥 + 2𝑦 ≤ 80
Kendala non-negatif diberikan oleh 𝑥 ≥ 0
dan 𝑦≥0 karena daerah
penyelesaiannya hanya memuat kuadran
pertama.
Jadi, sistem persamaan sesuai dengan
daerah penyelesaian yang diberikan
tersebut adalah
5𝑥 + 4𝑦 ≤ 200
𝑥 + 2𝑦 ≤ 80
𝑥≥0
𝑦≥0
4. Perhatikan gambar berikut ini! Daerah penyelesaian itu memiliki 3 titik 20
pojok. Salah satunya adalah titik potong
kedua garis itu. Koordinat titik potongnya
dapat dicari dengan menggunakan metode
penyelesaian SPLDV. Persamaan garis yang
dimaksud dituliskan dalam sistem persamaan
linear dua variabel berikut.
5𝑥 + 5𝑦 = 25 =≫ 𝑥 + 𝑦 = 5
3𝑥 + 6𝑦 = 18 =≫ 𝑥 + 2𝑦 = 6
Dengan menggunakan metode gabungan
Nilai maksimum untuk fungsi objektif 𝑃 =
(eliminasi-substitusi) pada SPLDV, diperoleh
3𝑥 + 5𝑦 adalah ...
No. Soal Kunci Jawaban Skor
𝑥+𝑦 =5
𝑥 + 2𝑦 = 6 -
−𝑦 = −1
𝑦=1
Substitusikan 𝑦 = 1 pada persamaan
pertama,
𝑥+𝑦 =5
𝑥+1=5
𝑥=4
Jadi, titik potongnya ada di koordinat (4,1)
Koordinat titik pojok daerah penyelesaian
tersebut adalah (0, 3), (4, 1), dan (5, 0). Uji
titik ini pada fungsi objektif 𝑃 = 3𝑥 + 5𝑦.
Titik pojok 𝑃 = 3𝑥 + 5𝑦
(0,3) 15
(4,1) 17
(5,0) 15
Dari tabel diatas, nilai maksimum fungsi
objektif 𝑃 = 3𝑥 + 5𝑦 adalah 17
5. Perhatikan grafik berikut! Daerah penyelesaian itu memiliki 3 titik
pojok. Salah satunya adalah titik potong
kedua garis itu. Koordinat titik potongnya
dapat dicari dengan menggunakan metode
penyelesaian SPLDV. Persamaan garis yang
dimaksud dituliskan dalam sistem persamaan
linear dua variabel berikut.
6𝑥 + 3𝑦 = 18 =≫ 2𝑥 + 𝑦 = 6
4𝑥 + 4𝑦 = 16 =≫ 𝑥 + 𝑦 = 4
Dengan menggunakan metode gabungan
(eliminasi-substitusi) pada SPLDV, diperoleh
2𝑥 + 𝑦 = 6
Nilai minimum dari 𝑍 = 2𝑥 + 5𝑦 dari 𝑥+𝑦 =4 -
daerah yang diarsir adalah … 𝑥=2
Substitusikan 𝑥 = 2 pada persamaan kedua,
𝑥+𝑦 =4
2+𝑦 =4
𝑦=2
Jadi, titik potongnya ada di koordinat (2,2)
Koordinat titik pojok daerah penyelesaian
tersebut adalah (4, 0), (2, 2), dan (0, 6). Uji
titik ini pada fungsi objektif 𝑍 = 2𝑥 + 5𝑦.
Titik pojok 𝑍 = 2𝑥 + 5𝑦
(4, 0) 8
(2, 2) 14
(0, 6) 30
Dari tabel diatas, nilai minimum fungsi
objektif 𝑍 = 2𝑥 + 5𝑦 adalah 8
Total Skor 100
2. Remedial dan Pengayaan
No. Soal Kunci Jawaban Skor
Sistem pertidaksamaan linear untuk Persamaan garis yang memotong sumbu 𝑋
1. daerah yang diarsir pada gambar di di 𝑥 = 4 dan sumbu 𝑌 di 𝑦 = 3 adalah 25
bawah adalah ⋯ 3𝑥 + 4𝑦 = 12 . Tanda ketaksamaan yang
sesuai dengan daerah arsiran adalah ≥
karena arsirannya di atas garis, sehingga
diperoleh pertidaksamaan linear 3𝑥 +
4𝑦 ≥ 12.
Persamaan garis yang memotong sumbu 𝑋
di 𝑥 = 2 dan sumbu 𝑌 di 𝑦 = 6 adalah
6𝑥 + 2𝑦 = 12 atau disederhanakan
menjadi 3𝑥 + 𝑦 = 6.
Tanda ketaksamaan yang sesuai dengan
daerah arsiran adalah ≤ karena arsirannya
di bawah garis, sehingga diperoleh
pertidaksamaan linear 3𝑥 + 𝑦 ≤ 6.
Karena daerah arsiran terletak di kuadran
pertama, maka kendala non-negatif ( 𝑥, 𝑦
tak boleh bernilai negatif) diberlakukan.
Jadi, sistem pertidaksamaan linearnya
adalah
3𝑥 + 4𝑦 ≥ 12
3𝑥 + 𝑦 ≤ 6
𝑥≥0
𝑦≥0
2. Perhatikan grafik di bawah ini. Grafik dari pertidaksamaan 3𝑥 + 2𝑦 ≤ 36 25
memotong sumbu 𝑋 di 𝑥 = 12 dan
memotong sumbu 𝑌 di 𝑦 = 18 . Karena
bertanda ≤, maka arsiran daerah
penyelesaiannya ke bawah, yaitu daerah II,
III, dan V.
Grafik dari pertidaksamaan 𝑥 + 2𝑦 ≥ 20
memotong sumbu 𝑋 di 𝑥 = 20 dan
memotong sumbu 𝑌 di 𝑦 = 10 . Karena
bertanda ≥ , maka arsiran daerah
penyelesaiannya ke atas, yaitu daerah I, II,
Daerah penyelesaian dari sistem
dan V.
pertidaksamaan 3𝑥 + 2𝑦 ≤ 36; 𝑥 +
𝑥, 𝑦 juga bertanda nonnegatif. Ini berarti,
2𝑦 ≥ 20; 𝑥 ≥ 0 dan 𝑦 ≥ 0 pada gambar
daerah penyelesainnya hanya termuat di
di atas adalah ⋯
kuadran pertama. Dengan demikian, daerah
No. Soal Kunci Jawaban Skor
penyelesaian sistem pertidaksamaan
tersebut adalah daerah II.
3. Daerah penyelesaian yang memenuhi Gambarkan grafik pertidaksamaan pada sistem 25
sistem pertidaksamaan 𝑥 ≥ 2; 𝑦 ≤ 8; 𝑥 − koordinat Kartesius seperti gambar.
𝑦 ≤ 2 berbentuk …

Daerah yang diarsir merupakan daerah


penyelesaian. Tampak bahwa daerah
penyelesaian berbentuk segitiga siku-siku sama
kaki (𝐴𝐵 = 𝐵𝐶 = 8).
4. Nilai maksimum fungsi objektif 𝑓(𝑥, 𝑦) = Gambar garis 𝑥 + 2𝑦 ≥ 6 dengan 25
4𝑥 + 5𝑦 yang memenuhi memanfaatkan titik potong terhadap sumbu
sistem pertidaksamaan 𝑥 + 2𝑦 ≥ 6; 𝑥 + koordinat
𝑦 ≤ 8; 𝑥 ≥ 0; 𝑦 ≥ 2𝑥 + 2𝑦 ≥ 6; 𝑥 + 𝑦 ≤ 𝑥 0 6
8; 𝑥 ≥ 0; 𝑦 ≥ 2 adalah …
𝑦 3 0
(𝑥, 𝑦) (0,3) (6,0)
Jadi, garis melalui titik (0,3) dan (6,0). Uji
titik (0,0) pada 𝑥 + 2𝑦 ≥ 6 , sehingga
diperoleh 0 + 0 = 0 ≥ 6 (bernilai salah),
sehingga daerah penyelesaiannya tidak
meliputi titik (0,0).

Gambar garis 𝑥+𝑦 ≤8 dengan


memanfaatkan titik potong terhadap sumbu
koordinat.
𝑥 0 8
𝑦 8 0
(𝑥, 𝑦) (0,8) (8,0)
Jadi, garis melalui titik (0,8) dan (8,0). Uji
titik (0,0) pada 𝑥 + 𝑦 ≤ 8, sehingga
No. Soal Kunci Jawaban Skor
diperoleh 0 + 0 = 0 ≤ 8 (bernilai benar),
sehingga daerah penyelesaiannya meliputi
titik (0,0).

Daerah penyelesaian dari 𝑥 ≥ 0 berarti


seluruh daerah di kuadran I dan IV.
Daerah penyelesaian dari 𝑦 ≥ 2 dapat
dilihat langsung pada gambar di bawah
sekaligus dengan semua garis yang ada.

Daerah yang diarsir merupakan daerah


penyelesaian dengan 4 titik pojok, yaitu
titik 𝐴(0,3), 𝐵, 𝐶, dan 𝐷(0,8).
Garis 𝑦 = 2 dan 𝑥 + 2𝑦 = 6 berpotongan
di 𝐵 dengan koordinat (2, 2).
Garis 𝑦 = 2 dan 𝑥 + 𝑦 = 8 berpotongan di
𝐶 dengan koordinat (6, 2).
Uji keempat titik pojok pada fungsi objektif
𝑓(𝑥, 𝑦) = 4𝑥 + 5𝑦.
Titik pojok 𝑓(𝑥, 𝑦) = 4𝑥 + 5𝑦
A(0, 3) 15
B(2, 2) 18
C(6, 2) 34
D(0, 8) 40
Dari tabel di atas, nilai maksimum fungsi
objektif 𝑓(𝑥, 𝑦) = 4𝑥 + 5𝑦 adalah 40.
No. Soal Kunci Jawaban Skor
Total Skor 100

Anda mungkin juga menyukai