A. Identitas Sekolah
1. Nama Sekolah : SMK Negeri 62 Jakarta
2. Kompetensi Keahlian :
3. Mata Pelajaran : Matematika
4. Materi Pelajaran : Program Linear
5. Kelas/Semester : X / Ganjil
6. Tahun Pelajaran : 2019/2020
7. Alokasi waktu : 5 x 2 jam pelajaran
B. Kompetensi Inti
KI-3 (Pengetahuan)
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan
bidang dan lingkup kajian matematika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI-4 (Keterampilan)
Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang
kajian matematika. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas
yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar,
mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan,
gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
C. Kompetensi Dasar
3.4 Menentukan nilai maksimum dan minimum permasalahan kontekstual yang
berkaitan dengan program linear dua variabel.
4.4 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan program linear dua
variabel.
E. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah membaca, berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat
memahami konsep program linear untuk menyelesaikan suatu permasalahan dengan
baik dan percaya diri.
2. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat memahami dan
menentukan himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua variabel dengan
percaya diri.
3. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat menentukan
sistem pertidaksamaan linear dua variabel dari daerah penyelesaiannya dengan
percaya diri.
4. Setelah membaca, berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat
menentukan nilai optimum fungsi objektif dengan uji titik pojok (titik ekstrim) dengan
baik dan percaya diri.
5. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat menentukan nilai
optimum dari fungsi objektif dengan garis selidik dengan percaya diri.
6. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat mengubah suatu
permasalahan verbal (permasalahan dalam kehidupan sehari-hari) ke dalam bentuk
model matematika dengan percaya diri.
F. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Program Linear
Dalam kegiatan produksi dan perdagangan, baik pada industri skala besar maupun
kecil, tidak terlepas dari masalah laba yang harus diperoleh perusahaan tersebut.
Target utamanya adalah untuk mendapatkan pendapatan yang sebesar-besarnya
dengan meminimumkan pengeluarannya (biaya bahan baku, biaya produksi, gaji
karyawan, transportasi, dan sebagainya). Untuk tujuan tersebut, biasanya pihak
manajemen perusahaan membuat beberapa kemungkinan dalam menentukan strategi
yang harus ditempuh. Misalnya, dalam memproduksi dua macam barang dengan biaya
dan keuntungan berbeda. Pihak perusahaan dapat menghitung keuntungan yang
mungkin dapat diperoleh sebesar-besarnya dari kedua macam barang tersebut dengan
memperhatikan bahan yang diperlukan, keuntungan per unit, biaya transportasi, dan
sebagainya dari setiap barang. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut digunakan
konsep program linear. Program linear diartikan sebagai cara untuk menyelesaikan
suatu masalah (penyelesaian optimum) dengan menggunakan metode matematika
yang dirumuskan dalam suatu sistem persamaan atau pertidaksamaan linear dua
variabel. Untuk mendapatkan penyelesaian optimum tersebut, digunakan metode
grafik dengan cara uji titik pojok (titik ekstrim) atau garis selidik pada himpunan
(daerah) penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua variabel.
a. Himpunan Penyelesaian Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel
Pertidaksamaan linear dua variabel adalah kalimat matematika yang memuat dua
variabel, misalnya 𝑥 dan 𝑦 , dengan pangkat tertinggi satu dan dihubungkan
dengan tanda pertidaksamaan. Bentuk-bentuk pertidaksamaan linear dua variabel
adalah sebagai berikut.
𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 < 𝑐, 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 ≤ 𝑐, 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 ≥ 𝑐, 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 > 𝑐, atau 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 ≠ 0
dengan 𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ 𝑹 dan 𝑎, 𝑏 ≠ 0.
Daerah penyelesaian pertidaksamaan linear dua variabel dapat disajikan
dalam bidang Cartesius. Langkah-langkah untuk menentukan dacrah penyelesaian
pertidaksamaan linear dua variabel adalah sebagai berikut.
1) Misalkan diketahui pertidaksamaan 𝑎𝑥 + 𝑏 ≤ 𝑐.
2) Gambarlah garis 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑐 pada bidang Cartesius dengan cara mencari
titik-titik potong grafik dengan sumbu 𝑋 (𝑦 = 0) dan sumbu 𝑌 (𝑥 = 0).
3) Ambil sembarang titik uji, misalnya 𝑃(𝑥1 , 𝑦1 ) yang tidak terletak pada garis
tersebut, kemudian hitung nilai 𝑎𝑥1 + 𝑏𝑦1 . Bandingkan nilai 𝑎𝑥1 + 𝑏𝑦1
dengan nilai 𝑐.
4) Jika 𝑎𝑥1 + 𝑏𝑦1 < 𝑐, maka daerah yang memuat titik 𝑃(𝑥1 , 𝑦1 ) merupakan
himpunan penyelesaian. Sementara itu, jika 𝑎𝑥1 + 𝑏𝑦1 > 𝑐 , maka daerah
yang memuat titik 𝑃(𝑥1 , 𝑦1 ) bukan merupakan himpunan penyelesaian.
5) Daerah yang merupakan penyelesaian diberi raster. Hal ini sangat membantu
pada saat menentukan daerah yang memenuhi beberapa pertidaksamaan
(sistem pertidaksamaan).
6) Untuk pertidaksamaan yang memuat tanda sama dengan, penyelesaiannya
digambar dengan garis penuh, sedangkan untuk pertidaksamaan yang tidak
memuat tanda sama dengan, digambar dengan garis putus-putus.
Contoh:
Tentukan himpunan penyelesaian dari 2𝑥 + 𝑦 ≤ 4; 𝑥 ≥ 0; dan 𝑦 ≥ 0; untuk
𝑥, 𝑦 ∈ 𝑹.
Penyelesaian:
Untuk menentukan himpunan penyelesaiannya, gambarkan terlebih dahulu
grafik dari persamaannya dengan cara mencari titik-titik potong dengan sumbu 𝑋
dan sumbu 𝑌.
Titik potong grafik dengan sumbu 𝑋 dan sumbu 𝑌 dicari dengan bantuan tabel
berikut.
𝑥 0 2
𝑦 4 0
Diperoleh titik potong dengan sumbu 𝑋 dan sumbu 𝑌 adalah (2, 0) dan (0,4).
Sebagai titik uji, ambillah titik 𝑂(0, 0). Dengan mensubstitusikan 𝑂(0, 0) ke
2𝑥 + 𝑦 ≤ 4 diperoleh 2(0) + 0 = 0 ≤ 4 (benar). Sehingga daerah yang memuat
titik 𝑂(0, 0) merupakan penyelesaian.
Daerah penyelesaian 𝑥 ≥ 0 terletak di sebelah kanan sumbu 𝑌.
Daerah penyelesaian 𝑦 ≥ 0 terletak di sebelah atas sumbu 𝑋.
Himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan tersebut adalah irisan ketiga
daerah penyelesaian pertidaksamaan tersebut.
Contoh:
Daerah yang diraster pada grafik di bawah merupakan daerah penyelesaian dari
suatu sistem pertidaksamaan. Tentukan sistem pertidaksamaan tersebut.
Penyelesaian:
Persamaan garis 1 (𝑔1 ) melalui (1, 0) dan (0, 2), sehingga persamaannya
adalah
2𝑥 + 𝑦 = 1(2)
2𝑥 + 𝑦 = 2
Uji titik 𝑂(0, 0) yang terletak pada daerah penyelesaian, 2(0) + 0 ≤ 2
sehingga diperoleh pertidaksamaan 2𝑥 + 𝑦 ≤ 2.
Persamaan garis 2 (𝑔2 ) melalui (2, 0) dan (0, 1), sehingga persamaannya
adalah
𝑥 + 2𝑦 = 2(1)
𝑥 + 2𝑦 = 2
Uji titik 𝑂(0, 0) yang terletak pada daerah penyelesaian, 0 + 2(0) ≤ 2
sehingga diperoleh pertidaksamaan 𝑥 + 2𝑦 ≤ 2
Daerah yang diraster terletak di:
Sebelah kanan sumbu 𝑌, maka 𝑥 ≥ 0 dan sebelah atas sumbu 𝑋, maka 𝑦 ≥ 0
Jadi, sistem pertidaksamaan dari daerah yang diraster adalah
2𝑥 + 𝑦 ≤ 2; 𝑥 + 2𝑦 ≤ 2; 𝑥 ≥ 0; dan 𝑦 ≥ 0; 𝑥, 𝑦 ∈ 𝑹.
Contoh:
Tentukan nilai maksimum dan minimum dari fungsi objektif 𝑓(𝑥, 𝑦) = 50𝑥 + 40𝑦
pada daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan 𝑥 + 2𝑦 ≤ 10; 3𝑥 + 𝑦 ≤ 15;
𝑥 ≥ 0; dan 𝑦 ≥ 0; 𝑥, 𝑦 ∈ 𝑹.
Penyelesaian:
Daerah penyelesaian yang memenuhi sistem pertidaksamaan tersebut
ditunjukkan pada grafik di bawah.
Contoh:
Dengan menggunakan garis selidik, tentukan nilai maksimum dan minimum dari
fungsi objektif 𝑓(𝑥, 𝑦) = 2𝑥 + 3𝑦 pada daerah penyelesaian yang ditunjukkan
pada grafik di bawah.
Penyelesaian:
Buat persamaan garis dari fungsi objektif yang diketahui, yaitu 2𝑥 + 3𝑦 = 6 dan
Geser garis 𝑔 sehingga melalui titik yang paling kiri. Diperoleh garis 𝑔1 yang
sejajar dengan garis 𝑔 dan melalui titik (1, 2). Jadi, nilai minimum 𝑓(𝑥, 𝑦) adalah
𝑘1 = 2𝑥1 + 3𝑦1 = 2(1) + 3(2) = 8.
Kemudian, geser garis 𝑔 sehingga melalui titik paling kanan. Diperoleh garis 𝑔2
yang sejajar dengan garis 𝑔 dan melalui titik (5, 4).
Jadi, nilai maksimum 𝑓(𝑥, 𝑦) adalah 𝑘2 = 2𝑥2 + 3𝑦2 = 2(5) + 3(4) = 22.
Contoh:
Seorang pemborong hanya mempunyai persediaan 100 kaleng cat biru dan 240
kaleng cat putih. Pemborong tersebut mendapat order untuk mengecat ruang tamu
dan kamar tidur di suatu perumahan. Setelah dikalkulasi, satu ruang tamu
menghabiskan 1 kaleng cat biru dan 3 kaleng cat putih, sedangkan satu kamar
tidur menghabiskan 2 kaleng cat biru dan 2 kaleng cat putih. Jika biaya yang
ditawarkan pada pemborong untuk mengecat setiap ruang tamu adalah
Rp.300.000,00 dan untuk setiap kamar tidur Rp. 250.000,00; buat model
matematika (fungsi kendala dan fungsi objektif) dari persoalan tersebut.
Penyelesaian:
Misalkan 𝑥 = banyak ruang tamu yang dicat dan 𝑦 = banyak kamar tidur yang
dicat. Variabel yang lain adalah cat biru dan cat putih. Tabel yang diperoleh
sebagai berikut.
Banyak Ruang Banyak Kamar
Variabel Persediaan
Tamu (𝑥) Tidur (𝑦)
Cat biru 1 kaleng 2 kaleng 100 kaleng
Cat putih 3 kaleng 2 kaleng 240 kaleng
Persediaan cat biru dan cat putih yang dimiliki pemborong berturut-turut hanya
100 kaleng dan 240 kaleng sehingga tanda pertidaksamaannya ‘≤’
Permasalahan verbal dalam tabel diterjemahkan menjadi model matematika
berikut.
𝑥 + 2𝑦 ≤ 100
3𝑥 + 2𝑦 ≤ 240
Oleh karena banyak ruang tamu dan banyak kamar tidur selalu bernilai positif,
maka 𝑥 dan 𝑦 adalah bilangan bulat yang tidak negatif.
𝑥≥0
𝑦≥0
Keempat pertidaksamaan tersebut merupakan fungsi kendala.
Biaya pengecatan setiap ruang tamu Rp. 300.000,00; sedangkan biaya pengecatan
setiap kamar tidur Rp.250.000,00. Sehingga pendapatan pemborong dapat
dirumuskan dengan 𝑓(𝑥, 𝑦) = 300.000𝑥 + 250.000𝑦, dengan 𝑓(𝑥, 𝑦) disebut
fungsi objektif atau fungsi sasaran.
Contoh:
Suatu pesawat terbang mempunyai kapasitas tempat duduk tidak lebih dari 200
penumpang. Setiap penumpang kelas bisnis hanya boleh membawa bagasi 50 kg,
sedangkan kelas ekonomi 20 kg. Pesawat tersebut hanya dapat membawa bagasi
5,5 ton. Harga tiket untuk suatu penerbangan domestik tujuan Kota A dari Bandara
Soekarno-Hatta untuk kelas bisnis adalah Rp. 800.000,00/ penumpang dan untuk
kelas ekonomi Rp.600.000,00/ penumpang. Tentukan penjualan tiket untuk kelas
bisnis dan kelas ekonomi agar hasil penjualan tiket maksimum.
Penyelesaian:
Misalkan:
𝑥 = banyak penumpang kelas bisnis dan
𝑦 = banyak penumpang kelas ekonomi.
Banyak Banyak
Variabel Penumpang Kelas Penumpang Kelas Kapasitas
Bisnis (𝑥) Ekonomi (𝑦)
Daya tampung penumpang 1 1 200 orang
Daya tampung bagasi 50 kg 20 kg 5.500 kg
Model matematikanya adalah
Kapasitas daya tampung penumpang: 𝑥 + 𝑦 ≤ 200
Kapasitas daya tampung bagasi:
50𝑥 + 20𝑦 ≤ 5.500 ↔ 5𝑥 + 2𝑦 ≤ 550
𝑥 ≥ 0; dan 𝑦 ≥ 0
Pendapatan penjualan tiket merupakan fungsi objektif.
𝑓(𝑥, 𝑦) = 800.000𝑥 + 600.000𝑦
Daerah penyelesaiannya tersaji pada grafik di samping.
Menentukan titik 𝐵.
𝑥 + 𝑦 = 200 × 2 2𝑥 + 2𝑦 = 400
5𝑥 + 2𝑦 = 550 ×1 5𝑥 + 2𝑦 = 550 -
−3𝑥 = −150 ↔ 𝑥 = 50
𝑥 + 𝑦 = 200
50 + 𝑦 = 200
𝑦 = 150
Koordinat titik 𝐵(50, 150).
Berdasarkan grafik tersebut, diperoleh titik-titik pojoknya adalah
𝑂(0, 0), 𝐴(110, 0), 𝐵(50, 150), dan 𝐶(0, 200).
Uji titik-titik pojok 𝑂, 𝐴, 𝐵, dan 𝐶.
Titik 800.000𝑥 600.000𝑦 𝑓(𝑥, 𝑦) = 800.000𝑥 + 600.000𝑦
𝑂(0, 0) 0 0 0
𝐴(110, 0) 88.000.000 0 88.000.000
𝐵(50, 150) 40.000.000 90.000.000 130.000.000
𝐶(0, 200) 0 120.000.000 120.000.000
Nilai maksimumnya adalah Rp.130.000.000,00 yang dipenuhi oleh 𝑥 = 50 dan
𝑦 = 150. Dengan kata lain, penjualan tiket akan maksimum jika banyak
penumpang kelas bisnis 50 orang dan kelas ekonomi 150 orang.
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 :
Pertemuan 4:
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberi salam dan mengajak siswa berdoa
dengan menunjuk salah satu siswa untuk
memimpin doa.
2. Guru mengecek kehadiran dan kesiapan siswa
3. Guru mengkaitkan materi yang lalu dengan materi 15 menit
yang akan dipelajari sekarang
4. Guru menyampaikan tujuan belajar
5. Guru menyampaikan garis besar materi yang akan
diajar pada pertemuan hari ini yakni mengenai
aplikasi program linear
Kegiatan Inti Stimulation
1. Guru menyajikan soal cerita yang berkaitan
dengan penyelesaian sistem pertidaksamaan linear.
60 menit
2. Siswa diminta untuk mengamati dan memahami
cerita yang disajikan tersebut.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
3. Siswa mengamati permasalahan yang diberikan
Problem Statement
4. Siswa didorong untuk mengajukan pertanyaan
mengenai hal-hal yang belum dipahami dalam
cerita tersebut.
5. Guru membimbing siswa untuk menerjemahkan
masalah tersebut ke dalam model matematika yang
memuat sistem pertidaksamaan linear.
Data Collecting
6. Siswa diminta untuk mengumpulkan informasi
yang berguna untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut.
Data Processing and Verification
7. Dari informasi yang diperoleh, siswa
mendiskusikan penyelesaian dari masalah yang
diberikan
8. Mengarahkan siswa untuk mendapatkan
pemahaman terhadap proses penyelesaian masalah
dengan menggambar daerah sistem
pertidaksamaan linear yang telah dipelajari
sebelumnya
Generalization
9. Siswa berdiskusi untuk menyimpulkan proses
penyelesaian sistem pertidaksamaan linear.
10. Dari hasil diskusi yang diperoleh, siswa diminta
mengajukan gagasannya dari hasil yang telah
didiskusikan bersama.
11. Siswa diminta untuk mengerjakan soal-soal latihan
untuk memantapkan pemahaman.
12. Soal latihan dibahas bersama-sama.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Penutup 1. Secara klasikal dan melalui tanya jawab siswa
dibimbing untuk merangkum kembali isi
pembelajaran.
2. Secara individu siswa melakukan refleksi
(penilaian diri) tentang hal-hal yang telah
dilakukan selama proses pembelajaran. Siswa
mencermati informasi tugas pekerjaan rumah (PR)
3. Siswa mencermati Informasi dari guru mengenai
kegiatan pada pertemuan berikutnya 15 menit
4. Guru mengajak siswa untuk berdoa, dan
salammberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk bertanya tentang proses belajar yang
dilakukan (merefleksi kegiatan), apakah ada
masukan untuk perbaikan pembelajaran
selanjutnya.
5. Peserta didik menyimak kesimpulan tentang materi
ajar serta tugas yang diberikan pengajar terkait
dengan pembelajaran selanjutnya
Pertemuan 5:
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Ulangan Harian 1. Guru memberikan ulangan harian dengan bentuk tes tertulis
dan soal berupa uraian
2. Siswa mengerjakan tes tersebut secara mandiri.