Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MAKALAH SEJARAH EROPA 1

PERKEMBANGAN KERAJAAN ROMAWI

ّّOleh:

Dimas Riskyanto
090210302007

REGULER

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


SEJARAH
UNIVERSITAS NEGERI JEMBER
2010
i
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufik
hidayahnya serta berkat doa restu kedua orang tua tercinta sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari sepenuhnya masih jauh dari sempurna dan
masih banyak kekurangan dikarenakan terbatasnya kemampuan yang kami miliki
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sedalam dalamnya kepada
yang terhormat:

1.Bapak Dr. Suranto,M.Pd selaku Dosen pengajar Sejarah eropa 1 yang memberikan pengarahan
kepada kami semua untuk menyusun makalah ini.

2.teman teman saya yang membantu memberikan saran dalam pembuatan makalah ini.

Akhirnya semoga makalah ini dapat berguna khususnya kami pribadi dan umumnya bagi
yang membutuhkan.semoga Allah SWT membalas semua kebaikan kepada semua pihak yang
telah memberikan bantuannya AMIN. . .
Jember, 15 april 2010

PENYUSUN

ii
Daftar isi

Halaman judul……………………………………………………………i

Kata pengantar……………………………………………………………ii

Daftar isi………………………………………………………………….iii

Bab 1 pendahuluan

1.1 Latar belakang…………………………………………………………… 1

1.2 Rumusan masalah…………………………………………………………..2

1.3 Tujuan………………………………………………………………………2

Bab 2 pembahasan

2.1 SEJARAH ROMAWI………………………………………………………………3

2.2 PERKEMBANGAN KESENIAN ROMAWI……………………………………….6

2.3 PERKEMBANGAN AGAMA ROMAWI…………………………………………….9

Bab 3 penutup

Kesimpulan …………………………………………………………………….12

Daftar pustaka……………………………………………………………………13
iii
BAB 1
Pendahuluan

1.1 Latar belakang

Romawi ialah peradaban dunia yang letaknya terpusat di kota Roma masa kini.
Peradaban Romawi dikembangkan Suku Latia yang menetap di lembah Sungai Tiber. Suku
Latia menamakan tempat tinggal mereka ‘Latium’. Latium merupakan kawasan lembah
pegunungan yang tanahnya baik untuk pertanian. Penduduk Latium kemudian disebut bangsa
Latin. Pada mulanya, di daerah Latium inilah bangsa Latin hidup dan berkembang serta
menghasilkan peradaban yang tinggi nilainya

Bangsa romawi mempunyai kepercayaan menyembah para dewa seperti orang-


orang di Yunani. Hanya saja dewa-dewa di romawi berbeda dengan di Yunani, Bangsa Romawi
yang semula petani, setelah mengalahkan penguasa Etruskia kemudian menjadi bangsa
penguasa besar dengan manaklukan wilayah yang luasa sampai ke Laut Tengah. Bangsa yang
semula petani ini kemudian menjadi masyarakat kapitalis dan materialis. Selain sebagai bangsa
yang suka dengan perang bangsa Romawi juga mengumpulkan kekayaan sebagai modal
usaha. kebudayaan Romawi merupakan hasil perpaduan dari kebudayaan yunani dan Etrusia,
tanapa ada unsur-unsur dari kebudayaan romawi sendiri.
1

Rumusan masalah:

1.apakah perkembangan kerajaan romawi memiliki kesamaan dengan yunani?

2.Bagaimana perkembangan kebudayaan romawi ?

3.apa kerajaan romawi memiliki perkembangan dalam hal kesenian?

Tujuan:

1.untuk mengetahui perkembangan dan perbedaan antara kerajaan romawi dan yunani.

2.untuk mengetahui perkembangan kebudayaan romawi

3.agar kita mengetahui pekembangan kerajaan romawi dalam hal kesenian


2

BAB II

PEMBAHASAN

PERKEMBANGAN KERAJAAN ROMAWI

2.1 SEJARAH PERKEMBANGAN ROMAWI

Romawi ialah peradaban dunia yang letaknya terpusat di kota Roma masa kini. Peradaban
Romawi dikembangkan Suku Latia yang menetap di lembah Sungai Tiber. Suku Latia
menamakan tempat tinggal mereka ‘Latium’. Latium merupakan kawasan lembah pegunungan
yang tanahnya baik untuk pertanian. Penduduk Latium kemudian disebut bangsa Latin. Pada
mulanya, di daerah Latium inilah bangsa Latin hidup dan berkembang serta menghasilkan
peradaban yang tinggi nilainya.

Kota Roma yang menjadi pusat kebudayaan mereka terletak di muara sungai Tiber. Waktu
berdirinya Kota Roma yang yang terletak di lembah Sungai Tiber tidak diketahui secara pasti.
Legenda menyebut bahwa Roma didirikan dua bersaudara keturunan Aenas dari Yunani,
Remus dan Romulus.

“Menurut berita2 lama, Roma didirikan oleh Remus dan Romulus pada tahun 750.
Remus dan Romulus ini anak Rhea silva, turunan Aenas –seorang pahlawan Troya jang
dapat melarikan diri waktu Troya dikalahkan dan dibakar oleh bangsa Jujani”
3

Orang-orang Romawi memiliki kepercayaan terhadap dewa-dewa, seperti orang-orang di


Yunani. Hanya saja dewa-dewa di romawi berbeda dengan di Yunani. Dewa-dewa yang
dipercayai oleh orang-orang Romawi antara lain :

1. Jupiter (raja dewa-dewa)

2. Yuno (dewi rumah tangga)

3. Minerus (dewi pengetahuan)

4. Venus (dewi kecantikan)

5. Mars (dewa perang)

6. Neptenus (dewa laut)

7. Diana (dewi perburuan)

8. Bacchus (dewa anggur)

Roma berhasil menundukkan bangsa-bangsa yang tinggal disekitarnya satu persatu, baik
dengan jalan kekrasan maupun jalan damai. Hingga akhirnya Roma berhasil menguasai
seluruh Italia Tengah.

Sebelum itu, sekira tahun 492, Daerah Latium sebagai tempat berdirinya kota Roma dikuasai
oleh kerajaan Etruskia, yang terletak disebelah utaranya sampai pada tahun 500 SM. Pada
tahun 500 SM bangsa Latium memberontak terhadap kerajaan Etruskia dan berhasil
memerdekaan diri serta mendirikan negara sendiri yang berbentuk republik. Maka sejak itu,
Roma menjadi republik dan kepala negaranya disebut konsul yang dipilih setiap tahun sekali.
Konsul selain menjadi penguasa negara juga ketua senat dan panglima besar.

Bangsa Romawi yang semula petani, setelah mengalahkan penguasa Etruskia


kemudian menjadi bangsa penguasa besar dengan manaklukan wilayah yang luasa sampai ke
Laut Tengah. Bangsa yang semula petani ini kemudian menjadi masyarakat kapitalis dan
materialis. Selain sebagai bangsa yang suka dengan perang bangsa Romawi juga
mengumpulkan kekayaan sebagai modal usaha. Mereka membali ladang-ladang dan kemudian
penggarapannya dilakukan oleh para budak yang didatangkan dari daerah-daerah jajahan.
4

Penguasa Gayus Julius Caesar meluaskan wilayahnya sampai ke Jerman, Belgia,


Belanda dan bahkan sampai menyebrangi selat Calis ke Inggris. Selain sebagai penguasa
mutlak Julius Caesar juga mengembangkan kalender baru yang disebut kalender Julian.
Kelender ini terus dipakai sampai kemudian diperbaharui oleh Gregorius yang kemudian dikenal
dengan dengan kalender Gregorius. Julius Caesar dibunuh oleh Brutus dan Casinus yang
menginginkan suatu pemerintahan berbentuk Republik. Akan tetapi, cita-cita kedua orang itu
tidak berhasil dan tetap mempertahankan sistem pemerintahan diktator. Anak angkat Julius
Caesar bernama Oktvaianus kemudian dapat menguasai Romawi kembali dan berkuasa secara
diktator.

Dalam kekuasaannya, Oktavianus banyak dikelilingi orang-orang pandai sehingga ia


dapat berkuasa cukup lama. Oleh senat Oktavianus diberi gelar “Augustus” yang artinya “Yang
Maha Mulia”. Dengan stabilitas pemerintahan pada masa Kaisar Octavianus maka mulailah
bidang kebudayaan mendapat perhatian.

Kebudayaan Romawi mendapat unsur-unsur pokok dari kebudayaan Etrusia dan


Yunani. Hal ini berarti kebudayaan Romawi merupakan hasil perpaduan dari kebudayaan
yunani dan Etrusia, tanapa ada unsur-unsur dari kebudayaan romawi sendiri.

Pada masa Octavianus, orang-orang Romawi melihat sesuatu dari sudut kegunaannya.
Pandangan hidup bangsa Romawi ini memberikan warna pada kehidupan agama. Tepatlah apa
yang diungkapkan oleh Cicero, bahwa agama bagi mereka bukan untuk mendidik manusia
kepada kebajikan, melainkan manusia sehat dan kaya. Dengan pandangan hidup yang praktis
ini menjadi ciri utama orang-orang Romawi.

Dalam lapangan ilmu pengetahuan, bangsa Romawi bukanlah pencipta teori-teori, tetapi
pelaksana teori yang telah ada sejak zaman Yunani. Dengan ini mata rantai jang seakan-akan
putus dalam perkembangan ilmu pengetahuan menjadi tumbuh kembali. Bila sarjana Yunani
adalah ahli teori, maka sarjana Romawi adalah ahli praktek.

Masa Octavianus merupakan masa penyempurnaan seni dan budaya Romawi.


Pengaruh budaya Yunani mulai masuk dengan kuatnya sejak tahun 146 SM bersamaan
dengan usaha bangsa Romawi melakukan penaklukan di Laut Tengah. Selama kekuasaan
Romawi, seni Romawi disebarkan ke Eropa dan sekitar Laut Tengah.
5

2.2 PERKEMBANGAN KESENIAN ROMAWI

Seni Romawi sebenarnya merupakan pencampuran dua unsur seni budaya, yaitu Romawi yang
merupakan daerah kekuasaan Etruskia dan seni Yunani. Pada hekakatnya budaya ini bukan
berasal dari rakyat biasa melinkan dari golongan bangsawan. Golongan seniman besar, seperti
yang terdapat di Yunani di Roma tidak ada. Justru bangsa Romawi mendatangkan seniman-
seniman dari Yunani. Oleh karena itu, pengaruh Yunani di Romawi sangat kuat. Politik maupun
seni dan budaya Roma di bawah bangsa Etruskia. Dengan begitu seni Romawi pada dasarnya
adalah pencampuran unsur-unsur budaya Etruskia dan Yunani yang kemudian menjadi seni
budaya baru.

Orang Romawi senang menciptakan sesuatu secara besar-besaran karena mereka


suka sesuatu yang megah, mewah, dan monumental, serta menarik perhatian. Semua hasil
karya budaya terutama karya seni rupa, baik berupa seni bangunan, seni patung atau relief,
maupun seni lukisnya dibuat serba besr, megah, dan penuh hiasan. Orang-orang Romawi
menciptakan karya teknik bangunan yang menggumkan, seperti bangunan saluran air
(aquaduct), jembatan, gedung besar untuk balai pertemuan dan pasar, bangunan untuk
olahraga dan pentas seni (thermen, theater, amphitheater). Selain bangunan diatas, juga
terdapat banguan kuil untuk persemayam dewa. Orang Romawi melanjutkan pengetahuan
orang Yunani antara lain bangunan dengan kontruksi lengkung untuk membuat ruangan-
ruangan menjadi luas.

Bangunan atap kubah untuk pertama kali diciptakan kurang lebih tahun 30 SM untuk
bangunan Thermae di Baaie. Mereka juga membangun bangunan umum seperti jalan raya.
Jalan raya yang terkenal adalah jalan Via Apia.

Rumah-rumah dewa atau kuil yang dibangun memiliki ukuran besar. Kuil-kuil yang
berukuran besar tersebut antara lain Tempel Jupiter (abad ke-6 SM), Appolo dan Venus di
Roma. Untuk setiap bangunan kuil tersebut di gunakan tinga-tiang penyangga. Batang tiang
penyanggga atap menggunakan menggunakan kepala tiang dengan ciri-ciri Yunanni seperti
Doria, Ionia, dan Korinthia.
6

Bangsa Romawi juga ahli dalam pembuatan patung terutama patung setangah dada
atau potret. Bentuk wajah dibuat dengan sangat teliti, sedangkan tubuh dan lainnya lebih
sederhana. Kecakapan membuat patung ini berhubungan dengan kebiasaan keluarga-keluarga
terkemuka bangsa Romawi yang senang membuat patung nenek moyang dalam jumlah banyak
dan sangat teliti. Biasanya patung nenak moyang disimpan di rumah dan ditempatkan dalam
satu ruangan khusus yang disebut Atrium. Atrium ini juga dilengkapi dengan altar.

Orang-orang Romawi dalam membuat patung memiliki kebiasaan yang sama dengan
bangsa Yunani. Dalam membuat patung, orang-orang Romawi selalu mematungkan tokoh-
tokoh penguasa, tokoh-tokoh politik, dan cendikiawan. Banyak sekali tokoh penguasa, tokoh
politik dan cendikiawan yang dijadikan sebagai latar dalam membuat patung seperti wajah
tokoh Julius Caesar, Agustus, Tuchidides, Demostenes, Caracalla, dan lainnya. Gambar wajah
para tokoh ini selain dipatungkan juga dilukiskan pada mata uang logam.

Bangsa Romawi juga senang pada keindahan rumahnya. Dinding bagian dalam rumah
dihias dengan lukisan untuk memberikan kesan luas. Kegiatan memperindah dinding ini biasa
pada dinding rumah dengan cara melukis pemandangan alam dan bangunan-bangunan rumah
yang seolah-olah terlihat dari jendela. Kegiatan melukis pada dinding-dinding rumah yang
dilakukan oleh orang-orang Romawi ternyata meniru kebiasaan bangsa Yunani. Dengan
demikian melukis Cara melukis yang dilakukan oleh orang Romawi memdapat pengaruh basar
dari Yunani.

Dari seni melukis pada dinding ini banyak ditemukan peninggalan-peninggalan yang
merupakan hasil kebudayaan masyarakat Romawi. Salah satu dari sekian banyak peninggalan
kebudayaan ini adalah peninggalan lukisan didinding rumah yang terdapat di Pompeii.
Peninggalan lainnya terdapat di Roma yang menggambarkan pengantin perempuan dan teman-
temannya sedang mempersiapkan upacara perkawinan. Selain pada dinding rumah, seni lukis
juga ditemukan pada mangkuk, jambangan, piring dan tempat bunga.
7

Bangsa Romawi yang senang membuat bangunan monumental menyebabkan bangsa


ini kaya dengan hasil-hasil bangunan berupa monumen dan kuil. Monumen yang dibuat oleh
bangsa romawi berupa pintu gerbang kemenangan atau tiang kemenangan. Bangunan
monumen ini digunaakn untuk memperingati suatu peristiwa sejarah. Pada banguan monumen
itu diberi relief yang menggambarkan peristiwa kemenangan. Peninggalan seni monumen ini
terdapat di Roma dan dibeberapa daerah jajahan Romawi.

Perubahan ketatanegaraan Romawi dari republik ke bentuk kekaisaran tidak


mengendurkan semangat dan perkembangan budaya orang-orang Roma untuk mendirikan
bangunan berupa bangunan monumental. Hanya saja, apabila pada masa republik pendukung
seni budaya dilakukan oleh para bangsawan. Namun, setelah menjadi kekaisaran, yang
mendukung seni budaya adalah golongan istana. Sejak kaisar Agustus, seni budaya elbih
cenderung mejadi seni kuna yang berkiblat pada Yunani.

Setiap kaisar yang berkuasa di Romawi selalu meninggalkan seni budaya beruapa
bangunan monumen. Kebiasaan yang dilakukan oleh kiasar-kaisar ini dilakukan sebagai sarana
untuk menunjukan jasanya kepada negara. Maka sejak kiasar-kaisar ini berkuasa, banyak
sekali didirikan bangunan besar dan megah dengan menggunakan bahan dari marmer.

Peninggalan seni bangunan Romawi pada masa kekaisaran ini jumlah sangat banyak.
Banguan-banguan monmen tersebut antara lain:

1. Kuil Zeus yang didirikan di Olympia.

2. Kuil Jupiter Heliopalitanus di ba’albek (syria)

3. Pantheon merupakan sebuah kuil yang kemudian digunakan untuk gereja.

4. Mousoleum di Roma yang didirikan pada tahun 175 SM.

Mousoleum merupakan bangunan yang berupa makam yang indah. Pada sisi dalam ruang
Mousoleum dihiasai ddengan berbagai ornamen yang indah.

5. Teater di Pompeii, solona, dan Asperados.


8

6. Amphiteater

Amphpiteater merupakan perpaduan dua buah teater yang dipergunakan untuk pertunjukan
mengadu benteng dan untuk perkelahian gladiator, tempat duduk penonton berkeliling,
semakin kebelakang semakin tinggi. Amphipater pada masa kaisar Vespasianus (695 SM)
dipergunakan untuk peragaan perang-perangan seperti di laut bebas dan Circus (sirkus),
tempat untuk berpacu kuda yang menarik kereta beroda dua.

7. Thermen

Merupakan tempat pemandian dengan ruang-ruang mandi berair panah, berair hangat dan
dingin.

8. Bangunan istana

9. Gerbang kemenengan

10. Tiang kemenangan

2.3 PERKEMBANGAN AGAMA ROMAWI

Pada masa Gothik (100 – 1400 M), kebudayaan Romawi tidak dapat dipisahkan dari
perkembangan agama kristen. Agama kristen atau Nasrani sebenarnya telah berkembang sejak
jaman pemerintahan Tiberius. Agama ini disiarkan oleh Yesus (Isa) dari nazareth, yang
dilahirkan di Palestina. Agama Kristen ini berbeda dengan kepercayaan rakyat Romawi yang
poltheis. Agama Nasrani memiliki kepercayaan monoteis. Dengan pertimbangan-pertimbangan
politik dan kemanan negara, Tiberius menjatuhkan hukuman mati kepada Yesus pada tahun 33.
Tetapi kematian Yesus ini tidak berarti agama Kristen lenyap dari kehiduapan masyarakat
Romawi, malahan sebaliknya.
9

Setelah Yesus atau Nabi Isa disalib dibukit Gologota, agama kristen berkembang
sampai Mesir, Syria, Asia Kecil, dan ke Roma. Hampir selama tiga abad para pengikut agama
Kristen dalam ketakutan dan dikejar-kejar oleh penguasa Roma. Pada tahun 395 agama kristen
ditetapkan sebagai agama negara. Dari masyarakat pemeluknya lambat laun timbul suatu
bentuk kelompok kegerejaan yang disusun menurut organisasi-organisasi yang ada di Imperium
Romanum (penguasa Roma).

Periode Gothik seni Kristen mengalami hambatan-hambatan yang disebabkan oleh


perpindahan pemerintahan dari Konsatantinopel ke Byzantium. Kekaisaran romawi mengalami
perpecahan menjadi Romawi Barat dan Romawi Timur. Romawi Barat mengalami keruntuhan
tahun 335 M.

Ketika penguasa Roma masih memusuhi para pengikut agam kristen, di Roma sendiri
secara sembunyi-sembunyi berkembang seni Katamba. Sejak saat itulah lahir seni Katakomba
yang meruapakn tanda lahirnya seni kristen awal. Katakomba sendiri merupakan kuburan-
kuburan bawah tanah.

Kemudian dalam masyarakat Romawi pada masa Gothik ini selalu melakukan
kebiasaan untuk berkumpul di ruangan terowongan dengan tujuan mengadakan kegiatan
agama. Dari seringnya diadakan perkumpulan, kemudian berkembang kebiasaan masyarakat
untuk menghiasi dinding dengan motif jaman kuno. Motif-motif klasik yang digambar dalam
dinding-dinding terowongan ini, kemudian tergeser oleh perkembangan motif-motif modern atau
baru. Motif-motif yang baru ini biasanya berbentuk manusia dan binatang yang digambarkan
secara simbolik untuk kepentingan agama kristen. Karya seni kristen awal ini anatara lain
lukisan-lukisan kristus sebagai “gembala yang baik”. Pada umumnya yang mengembangkan
seni Katakomba ini adalah bukan seniman. Bagi mereka yang erpenting adalah dapat
mengungkapkan arti dan ide melalui lukisan dan sebagai bakti mereka kepada agama kristen.
Namun, justru “seniman-seniman” Katakomba ini menjadi pelopor seni nonrelistik pada abad
pertengahan.
10

Ketika gereja mengalami kemerdekaan kembali pada abad ke-4, kemudian agama
kristen dijadikan agama resmi, mulailah perkembangan seni banguan gereja. Pada masa itu,
para arsitek membangun gereja dengan menggunakan konsep dasar seni bangunan basilika
bangsa Romawi, yaitu suatu bangunan untuk pertemuan-pertemuan umum berbentuk persegi
panjang. Perkembangan selanjutnya adalah bagunan gereja dengan menara lonceng pada bad
ke-6.

Seni bangunan pada bangunan gereja adalah bangunan geraja dengan denah memusat
dan berkubah serta menggunakan denah memanjang atau basilika dengan langit-langit datar
atau dengan lengkung silang. Contoh seni bangunan pada masa gereja adalah bangunan
gereja St.Andrea di Mantua dan gereja St.Novella di Feirence.
11
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Bangsa Romawi adalah bangsa yang semula petani, setelah mengalahkan penguasa
Etruskia kemudian menjadi bangsa penguasa besar dengan manaklukan wilayah yang luasa
sampai ke Laut Tengah. Bangsa yang semula petani ini kemudian menjadi masyarakat kapitalis
dan materialis.
Orang Romawi senang menciptakan sesuatu secara besar-besaran karena mereka
suka sesuatu yang megah, mewah, dan monumental, serta menarik perhatian. Semua hasil
karya budaya terutama karya seni rupa, baik berupa seni bangunan, seni patung atau relief,
maupun seni lukisnya dibuat serba besr, megah, dan penuh hiasan. Orang-orang Romawi
menciptakan karya teknik bangunan yang menggumkan, seperti bangunan saluran air
(aquaduct), jembatan, gedung besar untuk balai pertemuan dan pasar, bangunan untuk
olahraga dan pentas seni (thermen, theater, amphitheater). Selain bangunan diatas, juga
terdapat banguan kuil untuk persemayam dewa
Pada masa Gothik, kebudayaan Romawi tidak dapat dipisahkan dari perkembangan
agama kristen. Agama kristen atau Nasrani sebenarnya telah berkembang sejak jaman
pemerintahan Tiberius.
12
DAFTAR PUSTAKA

http://endonesa.wordpress.com/romawi

http://id.wikipedia.org/wiki
13

Anda mungkin juga menyukai