Anda di halaman 1dari 17

SEJARAH ARSITEKTUR TIMUR DAN BARAT

ARSITEKTUR ROMAWI

(Kelompok 5)

Disusun oleh:
1. Muhammad Faisal / 5231260014
2. Naira Safanah Mayza / 5233260033
3. Nur Arini / 5233260012
4. Riyadh Riyadhi Azrun /5233260023
5. Yunisah Putri Damanik / 5232560004
Kelas : B
Dosen Pengampu : Ir. Siti Zulfa Yuzni, S.T., M.Si., IPM

PROGRAM STUDI S-1 ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK - UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MARET 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. Tuhan semesta alam beserta isinya, yang
telah melimpahkan karunia, rahmat dan nikmatnya kepada kita sampai pada saat ini. Kami
juga berterima kasih kepada dosen mata kuliah saya, Ibu Ir. Siti Zulfa Yuzni, S. T., M. Si.,
IPM. yang telah memberikan tugas kepada kami,, sehingga kami bisa memahami tugas yang
beliau berikan.

Adapun tujuan kami menulis makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah
Arsitektur Barat dan Timur dan tidak lebih dari untuk menambah kemampuan kami untuk
membuat sebuah makalah.

Semoga makalah ini dapat menambahkan pemahaman dan pengetahuan kita mengenai
Arsitektur Romawi, semoga dapat menjadi sumber inspirasi serta inovasi kepada pembaca
untuk lebih mengembangkan dan memajukan dunia pendidikan. Kami juga meminta maaf
jika dalam penyajian tugas ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan
maupun hal lainnya. Kami harap makalah ini juga dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, 11 Maret 2024

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................3
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................3
1.2 Konteks Sejarah...................................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................3
1.4 Manfaat dan Relevansi ........................................................................................4
BAB II ISI.................................................................................................................5
2.1 Pengertian ............................................................................................................5
2.2 Tempat / Lokasi....................................................................................................6
2.3 Ciri-ciri Arsitektur Romawi ................................................................................7
2.4 Konsep Arsitektur Romawi .................................................................................7
2.5 Filosofi Arsitektur Romawi .................................................................................9
2.6 Contoh Bangunan Arsitektur Romawi ................................................................10
BAB III PENUTUP..................................................................................................15
3.1 Kesimpulan .........................................................................................................15
3.2 Saran.....................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................16

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Arsitektur Romawi kuno merupakan salah satu pencapaian paling luar biasa dari peradaban
kuno. Sebagai bagian integral dari Kekaisaran Romawi yang maju, arsitektur Romawi tidak
hanya mencerminkan kemajuan teknologi dan keahlian teknik bangsa tersebut, tetapi juga
memiliki pengaruh yang luas dalam pengembangan arsitektur di seluruh dunia Barat. Melalui
penelitian ini, kami akan menjelajahi aspek penting dari arsitektur Romawi kuno, termasuk
karakteristik, teknik konstruksi, dan warisan budayanya.

Sebagai salah satu peradaban kuno yang paling berpengaruh dalam sejarah dunia, Kekaisaran
Romawi telah meninggalkan warisan arsitektur yang mencengangkan dan inspiratif. Dari
koloseum megah hingga aqueduct yang canggih, arsitektur Romawi tidak hanya
mencerminkan kekuatan dan kejayaan politik mereka, tetapi juga mempengaruhi gaya
arsitektur di seluruh dunia selama berabad-abad.

B. Konteks Sejarah
Kekaisaran Romawi, yang berlangsung selama lebih dari seribu tahun, memiliki dampak
yang besar terhadap arsitektur dunia Barat. Dari periode Monarki Romawi yang awal hingga
puncak kejayaan Kekaisaran Romawi, arsitektur Romawi mengalami perkembangan yang
signifikan dan berkembang sesuai dengan perubahan politik, sosial, dan budaya yang terjadi
selama periode tersebut. Periode tersebut mencakup periode Republik Romawi (509 SM - 27
SM), Kekaisaran Romawi Tua (27 SM - 284 M), Kekaisaran Romawi Baru (284 M - 476 M),
dan Kekaisaran Romawi Timur (286 M - 1453 M).

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari laporan ini adalah untuk menyelidiki perkembangan arsitektur Romawi kuno dari
awal sejarah kota Roma hingga berakhirnya Kekaisaran Romawi Barat. Kami akan
menganalisis karakteristik unik dari arsitektur Romawi, termasuk teknik konstruksi seperti
arsitera, kolom, dan kubah, serta penggunaan material seperti batu, beton, dan batu bata.
Selain itu, kami akan mengeksplorasi dampak arsitektur Romawi pada masa kini dan warisan
budayanya yang berkelanjutan.

3
D. Manfaat dan Relevansi
Penelitian ini memiliki manfaat yang signifikan dalam memahami peran arsitektur Romawi
dalam membentuk arsitektur Barat modern. Melalui pemahaman yang lebih baik tentang
teknik konstruksi, desain, dan gagasan estetika yang digunakan oleh arsitek Romawi kuno,
kita dapat mengapresiasi warisan budaya yang ditinggalkan oleh peradaban tersebut. Selain
itu, penelitian ini juga dapat memberikan wawasan tentang bagaimana arsitektur Romawi
dapat diterapkan dalam konteks modern untuk menciptakan bangunan yang berkelanjutan dan
berdaya tahan.

4
BAB II
ISI

2.1 Pengertian
Sejarah adalah studi tentang masa lalu manusia, termasuk peristiwa, tokoh, budaya,
kehidupan sehari-hari, dan perkembangan sosial, politik, ekonomi, dan budaya dari waktu ke
waktu. Sejarah mencakup rentang waktu yang luas, mulai dari masa prasejarah hingga zaman
modern, dan mencakup berbagai peradaban, bangsa, dan kebudayaan di seluruh dunia. Lebih
dari sekedar pengumpulan fakta-fakta atau kronologi peristiwa, sejarah juga melibatkan
interpretasi, analisis, dan penggambaran makna dari data-data tersebut.

Sejarah Romawi merujuk pada periode sejarah yang berkaitan dengan peradaban Romawi,
yang berkembang dari berdirinya kota Romawi kuno pada abad ke-8 SM hingga runtuhnya
Kekaisaran Romawi Barat pada abad ke-5 M. Ini mencakup periode yang sangat panjang dan
beragam, yang mencakup perkembangan Republik Romawi, Kekaisaran Romawi, dan
akhirnya pembagian kekaisaran menjadi Romawi Timur (Bizantium) dan Romawi Barat.

Periode sejarah Romawi ditandai oleh pencapaian dalam bidang politik, militer, budaya, dan
arsitektur, serta pengaruh yang besar terhadap peradaban Barat dan Dunia Mediterania. Ini
termasuk ekspansi teritorial yang luas, pemerintahan yang kompleks, hukum yang maju,
pengembangan teknologi, dan pencapaian seni dan sastra yang menonjol.

Sejarah Romawi juga meliputi berbagai peristiwa penting, seperti Perang Punisia,
pembentukan Republik Romawi, era kekaisaran Augustus, Konstantinopel sebagai ibu kota
Romawi Timur, dan akhirnya, pembagian Kekaisaran Romawi menjadi dua bagian yang
terpisah.

Arsitektur Romawi Kuno mengadopsi bahasa eksternal arsitektur Yunani klasik sehingga
menjadi gaya arsitektur baru. Kedua gaya ini sering dianggap sebagai satu kesatuan arsitektur
klasik. Arsitektur Romawi berkembang di Republik Romawi dan Kekaisaran Romawi.
Romawi menggunakan bahan-bahan baru, terutama beton, dan teknologi baru seperti
lengkungan dan kubah. Sejumlah besar tetap bentuknya masih bertahan dan digunakan
hingga kini.

5
Arsitektur Romawi mencakup periode dari pembentukan Republik Romawi pada 509 SM
hingga sekitar abad ke-4 M, sebelum peralihan ke arsitektur Bizantium. Hampir tidak ada
contoh substansial yang bertahan dari sebelum sekitar 100 SM, dan sebagian besar yang
bertahan terutama berasal dari masa kekaisaran sekitar 100 Masehi. Gaya arsitektur Romawi
terus mempengaruhi bangunan di bekas kekaisaran selama berabad-abad, dan gaya yang
digunakan di Eropa Barat mulai sekitar 1000 M disebut arsitektur Romawi yang
menggunakan bentuk-bentuk dasar Romawi.

Dalam konteks arsitektur, sejarah Romawi terkenal dengan inovasi teknik konstruksi seperti
penggunaan beton, kubah, dan lingkungan, serta penciptaan bangunan megah seperti
Colosseum, Pantheon, dan Basilika Maxentius.

Dengan demikian, sejarah Romawi adalah rekam jejak dari kehidupan, peristiwa, budaya, dan
prestasi peradaban Romawi yang memainkan peran penting dalam membentuk dunia kuno
dan modern.

2.2 Tempat/Lokasi
Di provinsi-provinsi Kekaisaran Romawi, orang-orang membangun forum, kuil, pemandian
umum, dan amfiteater, meskipun secara umum lebih kecil daripada yang ada di kota Roma.
Ada banyak kota yang sangat terawat di Kekaisaran Romawi. Di Italia ada kota Pompeii,
Ostia, dan Cosa. Sementara di sekitar Mediterania, ada kota Ampurias di Turki, Caesarea di
Israel, Leptis Magna di Libya, Bulla Regia, Dougga, dan Maktar di Tunisia, Volubilis di
Maroko, dan Italica serta Empurias di Spanyol.

Setelah masa kaisar Hadrianus, Romawi mulai jarang melakukan penaklukan sehingga harta
pemasukan berkurang dan program pembangunan mulai dihentikan. Namun kaisar Caracalla
masih bisa membangun pemandian umum yang besar di kota Roma pada awal 200-an M, dan
di akhir 200-an M, kaisar Diokletianus membangun pemandian lainnya. Pada awal 300-an M.
kaisar Maxentius membangun istana yang besar di luar dinding Roma, dan basilika di Forum
Romawi. Kaisar Konstantinus membangun pelengkung kejayaan, beberapa gereja, dan
memindahkan ibukota Kekaisaran Romawi ke Konstantinopel (Istanbul). Di sana, dia dan
keturunannya membangun lebih banyak gereja, tempat sirkus, dan istana.

6
2.3 Ciri-ciri Arsitektur Romawi
1. Kombinasi kolom dan busur melengkung
2. Romawi mempunyai lima buah gaya arsitektur (order)
3. Tiga diantaranya merupakan 'pinjaman langsung dari gaya Yunani: Doric, Ionic dan
Corinthian. Corinthian merupakan gaya yang paling populer di Romawi.
4. Dua gaya lain yang ditambahkan oleh bangsa Romawi adalah Tuscan (bentuk. yang
lebih sederhana dari gaya Doric), dan Composite (gaya Corinthian yang lebih kaya
ornamen)
5. Pada bangunan lebih dari satu lantai, gaya arsitektur diletakkan berurutan dari atas ke
bawah.
6. Paling bawah gaya Doric, di atasnya lonic, dan paling atas Corinthian.Pintu dan
jendela biasanya berbentuk segi empat. Pada sisi-sisi pintu dibuat bentuk kolom.
7. Bahan bangunan yang digunakan: batu bata, keramik, semen, beton dan besi.
8. Bangsa Romawi telah mengembangkan beton yang memungkinkan mereka membuat
bentukan atap lengkung (vault) dan kubah Romawi. Bentang kubah ini sebagian
bergaris tengah di atas 50 m tidak tertandingi sampai ditemukannya konstruksi baja
pada abad ke-19.

2.4 Konsep Arsitektur Romawi


Konsep sejarah Romawi mencakup pemahaman tentang peradaban, kehidupan sehari-hari,
peristiwa penting, budaya, politik, dan pencapaian yang berkaitan dengan peradaban Romawi
dari awalnya sebagai kerajaan kota pada abad ke-8 SM hingga runtuhnya Kekaisaran
Romawi Barat pada abad ke-5 M. Beberapa konsep utama dalam memahami sejarah Romawi
meliputi:
1. Republik Romawi: Awal dari sejarah Romawi dimulai dengan pembentukan
Republik Romawi pada abad ke-5 dan ke-4 SM. Ini adalah periode dimana Roma
diperintah oleh para senator dan konsul yang dipilih, dengan sistem pemerintahan
yang didasarkan pada konstitusi tertulis dan pembagian kekuasaan.

2. Kekaisaran Romawi: Pada abad ke-1 SM, Republik Romawi mulai berubah menjadi
kekaisaran, dengan Julius Caesar dan Augustus menjadi figur kunci dalam
pembentukan sistem kekaisaran. Kekaisaran Romawi mencapai puncaknya pada masa
Pax Romana di bawah pemerintahan Augustus dan penerusnya, di mana perdamaian

7
dan stabilitas politik memungkinkan perkembangan ekonomi, budaya, dan sosial yang
pesat di seluruh kekaisaran.

3. Ekspansi dan Dominasi: Sejarah Romawi juga ditandai dengan ekspansi teritorial
yang luas, dengan Roma memperluas kekuasaannya dari semenanjung Italia hingga
sebagian besar Eropa, Mediterania, dan bagian-bagian dari Timur Dekat. Ini
mencakup perang punisia, perang Galia, dan konflik dengan Kartago dan kerajaan
Helenistik lainnya.

4. Budaya dan Kehidupan Sehari-hari: Pemahaman tentang kehidupan sehari-hari di


Romawi melibatkan penelusuran aspek-aspek seperti sistem kelas sosial, struktur
keluarga, agama, pendidikan, hiburan, dan budaya masyarakat. Ini termasuk
pemahaman tentang rumah tangga Romawi, makanan, pakaian, perhiasan, serta
festival dan acara keagamaan.

5. Arsitektur dan Teknologi: Sejarah Romawi juga terkenal karena pencapaian


arsitektur dan teknologi, termasuk penggunaan beton, kubah, lengkungan, dan jalan
raya yang maju. Bangunan megah seperti Colosseum, Pantheon, dan Basilika
Maxentius menjadi lambang kehebatan arsitektur Romawi.
6. Penurunan dan Runtuhnya: Meskipun memiliki masa kejayaan yang panjang,
Kekaisaran Romawi Barat akhirnya mengalami penurunan dan runtuh pada abad ke-5
M, akibat serangan barbar, krisis ekonomi, dan perpecahan internal. Ini menyebabkan
pembagian kekaisaran menjadi Romawi Timur (Bizantium) dan Romawi Barat,
dengan yang terakhir akhirnya diserbu oleh suku-suku barbar dan ditaklukkan oleh
Odoaker pada tahun 476 M.

8
Gambar ini menunjukkan pengaruh besar arsitektur Yunani terhadap arsitektur Romawi.
Doric, Ionic dan Corinthians tetap digunakan namun dengan slight modification.

2.5 Filosofi Arsitektur Romawi


Filosofi sejarah arsitektur Romawi melibatkan pemahaman tentang nilai-nilai, keyakinan, dan
prinsip-prinsip yang mendasari pembangunan bangunan dan struktur pada periode Romawi
kuno. Beberapa konsep filosofis yang mendasari arsitektur Romawi meliputi:
1. Utilitas: Arsitektur Romawi cenderung didasarkan pada prinsip utilitas, di mana
fungsi dan kegunaan praktis dari bangunan menjadi prioritas utama. Bangunan-
bangunan Romawi dirancang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, baik secara
sosial, ekonomi, maupun politik.

2. Kemegahan dan Keagungan: Meskipun didasarkan pada utilitas, arsitektur Romawi


juga mencerminkan keinginan untuk mengekspresikan keagungan dan kekuasaan
Kekaisaran Romawi. Bangunan-bangunan megah seperti Colosseum, Pantheon, dan
Basilika Maxentius adalah contoh dari upaya untuk menciptakan kesan kemegahan
dan keagungan.

3. Teknik dan Inovasi: Arsitektur Romawi menonjol dalam penggunaan teknik dan
inovasi konstruksi yang maju. Penemuan beton Romawi, teknik lengkungan dan
kubah, serta penggunaan arsitektur berlapis marmer menjadi bukti dari pendekatan
teknis yang canggih dalam membangun struktur.

4. Kontinuitas dengan Warisan Yunani: Meskipun memiliki karakteristik uniknya


sendiri, arsitektur Romawi juga terpengaruh oleh warisan budaya dan arsitektur
Yunani. Filosofi estetika Yunani, seperti proporsi ideal dan harmoni, sering diadopsi
dalam desain bangunan Romawi.

5. Fungsionalitas dan Kegunaan: Arsitektur Romawi sangat memperhatikan


fungsionalitas dan kegunaan bangunan. Desain bangunan didasarkan pada kebutuhan
masyarakat Romawi sehari-hari, termasuk tempat ibadah, pemerintahan, komersial,
dan kegiatan publik lainnya.

9
6. Eksplorasi Ruang dan Dimensi: Arsitektur Romawi sering menggabungkan
eksplorasi ruang dan dimensi, dengan ruang terbuka yang luas dan cahaya alami yang
dipertimbangkan sebagai elemen penting dalam desain. Hal ini menciptakan suasana
yang terbuka dan monumental dalam bangunan.

2.6 Contoh Bangunan Arsitektur Romawi


1. Colosseum

Colosseum atau Colosseum adalah bangunan arsitektur Romawi yang merupakan


tempat pertunjukan besar dan berbentuk elips. Bangunan ini menjadi salah satu
keajaiban dunia yang terletak di Italia, Roma. Colosseum ini didirikan oleh wali kota
Vespasian pada masa Domitianus tahun 72 M, dan diselesaikan pada tahun 80 M.
Ahli sejarah mengatakan bahwa di bangunan berbentuk lingkaran ini ada sekitar 9000
hewan buas yang terbunuh.
Maka dari itu, lantai arena Colosseum tertutupi pasir untuk mencegah darah yang
amis tidak mengalir ke sembarang arah. Bangunan pertunjukan ini berukuran cukup
besar yaitu memiliki tinggi 48 cm, panjang 188 m dan lebar 156 m dengan
keseluruhan luas banguan mencapai 2.5 hektare. Material yang digunakan bangunan
Romawi ini terbuat dari kayu berukuran 86 m x 54 m. keseluruhan bangunan pun
tertutup pasir dan bebatuan.
Fungsi dari bentuknya yang bulat atau elips adalah untuk mencegah para pemain yang
sedang bertarung untuk kabur ke sudut sekaligus memberikan jarak untuk penonton
lebih dekat saat pertunjukan berlangsung.

10
2. Kuil Saturnus

Terletak di belakang Colosseum, Kuil Saturnus yang berada di Roma merupakan


bangunan arsitektur Romawi yang paling penting dan bersejarah bagi bangsa
Romawi. Bangunan Kuil Saturnus merupakan tempat untuk melayani pertemuan
politik, sosial dan keagamaan pada masanya. Saturnus sendiri merupakan karakter
mitologi berupa seorang dewa dalam agama Romawi kuno.

3. Circus Maximus

Saat ini Circus Maximus hanya berupa area terbuka hijau yang dikelilingi pepohonan,
namun kawasan ini masih dikelilingi dengan bangunan kuno peninggalan zaman
Romawi. Tentunya bangunan arsitektur tersebut telah mengalami renovasi karena
sudah rapuh, bahkan ada yang roboh. Circus Maximus yang sering digunakan untuk

11
festival keagamaan Romawi ini berukuran panjang 621m dengan lebar 118 m. Hingga
saat ini, Circus Maximus menjadi stadion pertama dan terbesar di Romawi kuno.

4. Menara Hercules

Terletak di Spanyol, Menara Hercules merupakan salah satu arsitektur sejarah romawi
kuno yang menjadi warisan dunia UNESCO. Dikenal sebagai mercusuar romawi
kuno menara setinggi 55 meter (180ft) ini menghadap ke pantai Atlantik Utara
Spanyol. Struktur bangunan yang telah berusia hampir 1900 tahun ini direhabilitasi
tahun 1791. Bangunan arsitektur kuno ini menjadi mercusuar tertinggi kedua di
Spanyol dan dapat menjadi rekomendasi monumen wisata yang bisa Anda kunjungi

5. Sant Angelo

Castel San’t Angelo merupakan peninggalan romawi kuno yang juga sering disebut
sebagai Mausoleum Hadrian. Bangunan ini merupakan sebuah kastil dan sekarang
dijadikan sebuah museum. Castel San’t Angelo yang dibuat oleh kekaisaran Roma

12
menjadi salah satu bangunan tertinggi di Roma, Italia. Museum ini pun memiliki
patung romawi yang ikonik dari suatu jembatan yang menggambarkan para malaikat.

6. Arco di Costantino

Arco di Costantino atau Pelengkung Konstantinus menjadi bangunan Romawi kuno


yang terakhir. Bangunan ini merupakan sebuah pelengkung kemenangan di Roma
yang terletak di antara Colosseum dan Lembah Palatine. Arco di Costantino memiliki
jenis bangunan yang tinggi besar dilengkapi tiang dan lingkungan yang tinggi.
Bangunan ini terasa megah dan besar dengan berbagai patung dan ornamen yang
terletak di dinding bangunan. Dibangun pada 315 M, Arco di Costantino menjadi
daftar monumen kuno di Roma.

7. Maison carrée

Maison carrée adalah contoh klasik arsitektur Vitruvius karena merupakan replika
yang nyaris sempurna dari sebuah kuil Romawi gaya Toscana sebagaimana yang
dijabarkan di dalam karya tulis arsitek ternama Vitruvius. Kuil yang berdiri di atas

13
batur persegi-panjang setinggi 2,85 m dengan panjang 26,42 m dan lebar 13,54 m
(panjang hampir sama dengan dua kali lebar) ini mendominasi pemandangan alun-
alun Nîmes, kota peninggalan bangsa Romawi di kawasan selatan Prancis. Pada muka
bangunan terdapat serambi atau pronaos yang cukup luas, hampir sepertiga dari
panjang bangunan, dihiasi pilar-pilar dengan ganja-ganja yang sangat indah. Serambi
yang luas ini menonjolkan bagian depan kuil dan membedakan tata letaknya dari tata
letak kuil-kuil Yunani Kuno.

8. Pantheon

'Gambar Pantheon di Roma, Italia yang diambil pada 2 Mei 2005.'


Pantheon adalah sebuah bangunan yang dikonstruksikan pada tahun 27 SM sebagai
kuil berbentuk bulat di pusat kota Roma. Pembangunan kuil ini diselesaikan pada
masa pemerintahan Kaisar Hadrian (118 SM-28 M) pada tahun 126 M. Hadrian
membangun kuil ini untuk penyembahan terhadap dewa-dewa Romawi. Nama
Pantheon berasal dari bahasa Yunani yang berarti Rumah Semua Dewa.Kuil ini
digunakan sebagai gereja dari tahun 609 sampai 1885 dan kemudian menjadi gereja
dan tempat pemakaman bagi pahlawan nasional Italia.Tokoh-tokoh terkenal yang
dimakamkan di sini adalah Raja Emmanuel I dan pelukis Renaissance, Raphael.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan mengenai arsitektur Romawi di atas, dapat diambil beberapa
kesimpulan penting:
1. Pentingnya Fungsionalitas dan Utilitas: Arsitektur Romawi menekankan pentingnya
fungsionalitas dan utilitas dalam desain bangunan. Setiap struktur didesain dengan
tujuan praktis yang jelas, seperti tempat pertunjukan, pemerintahan, atau pemenuhan
kebutuhan air.
2. Kekuatan dan Ketenangan dalam Desain: Bangunan-bangunan Romawi
mencerminkan kekuatan dan ketenangan melalui penggunaan elemen arsitektur yang
megah dan monumental. Hal ini menciptakan suasana yang kuat dan stabil, sambil
memberikan kesan estetika yang indah.
3. Adaptasi dan Inovasi: Arsitektur Romawi merupakan hasil adaptasi dan inovasi dari
tradisi arsitektur sebelumnya. Mereka mengambil inspirasi dari budaya-budaya
sebelumnya, seperti Yunani dan Etruscan, namun mengembangkan teknik konstruksi
baru, seperti penggunaan beton, untuk menciptakan bangunan-bangunan yang unik.
4. Makna Simbolis dan Representatif: Bangunan-bangunan Romawi memiliki makna
simbolis yang kuat, mencerminkan kekuasaan politik, agama, dan budaya dari
pemerintahan Romawi. Mereka berfungsi sebagai representasi visual dari kejayaan
dan kekuatan kekaisaran.
5. Warisan Budaya yang Abadi: Arsitektur Romawi merupakan warisan budaya yang
abadi yang terus mempengaruhi arsitektur dan desain bangunan hingga saat ini.
Keunggulan teknis dan estetika dari bangunan-bangunan Romawi mengilhami banyak
arsitek dan desainer di seluruh dunia.
Dengan memahami nilai-nilai dan prinsip-prinsip di atas, kita dapat menghargai keindahan
dan kebermaknaan arsitektur Romawi serta memahami peran pentingnya dalam
perkembangan arsitektur dan sejarah dunia.

15
3.2 Saran
Dalam penyusunan makalah yang berjudul "Arsitektur Romawi". Penulis menyadari bahwa
banyak kesalahan sehingga belum sempurnanya makalah ini. Maka penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari dosen pembimbing dan teman-teman.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.99.co/id/panduan/arsitektur-romawi/
https://www.scribd.com/document/579695683/pdfcoffee-com-makalah-arsitektur-romawi-
dan-yunanidocx-pdf-free
https://www.scribd.com/doc/292356451/Ciri-Ciri-Romawi
https://www.99.co/id/panduan/arsitektur-romawi/

16

Anda mungkin juga menyukai