Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ARSITEKTUR ROMAWI DAN YUNANI

OLEH:
ANDI FIRMAN AHMAD
105831106018

JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2018
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-nya sehingga makalah ARSITEKTUR ROMAWI DAN YUNANI ini
dapat diselesaikan. Shalawat dan salam dimohonkan ke hadirat Allah SWT yang telah
membimbing umat manusia dari berbagai permasalahan menuju kehidupan yang bahagia di
dunia dan akhirat.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Perkembangan Arsitektur, dengan tujuan
meningkatkan ilmu pengetahuan dan wawasan bagi para mahasiswa atau mahasiswi.
Makalah ini berusaha disusun selengkap-lengkapnya. Akan tetapi, penulis menyadari
bahwa makalah ini jauh dari sempurna, karena keterbatasan dan kekurangan pengetahuan serta
minimnya pengalaman yang dimiliki. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca
sangat penulis harapkan demi pembuatan makalah berikutnya.
Akhirnya saya sebagai pembuat makalah ini berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat dalam mencapai suatu tujuan yang diharapan. Aamiin.

Gowa, 28 November 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................... .........................i

DAFTAR ISI....................................................................................................... ................ .....ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... ...............................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................2
C. Tujuan Masalah.......................................................................................... ..........................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Arsitektur Romawi. ......................................................................................... .................3
B. Arsitektur Yunani............... ........................................................................... ...................5
C. Perbandingan arsitektur Yunani dengan Romawi...............................................................7

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN...................... .............................. ..............................................................8
B. SARAN......................................... .......................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Yunani adalah bangsa yang paling berpengaruh di dunia, Yunani menciptakan dan
mengembangkan berbagai hal penting, misalnya demokrasi, alfabet, filsafat, teater, dan ilmu
pasti. Yunani kuno berlangsung dari periode Arkhaik, pada abad 8-6 SM hingga tahun 146 SM
ketika Romawi menaklukan Yunani setelah Pertempuran Korinthos.

Yunani memiliki tipologi wilayah yang berbukit. Bukit-bukit inilah memisahkan beberapa
suku, kemudian suku-suku tersebut membentuk suatu polis dan menjalankan pemerintahan
dengan cara demokrasi, seperti Aegea, Athena, Doria, Ionia, Myconos, Olimpia, Sparta, dll.
Adanya faktor tipologi berbukit ini menjadikan Yunani kaya akan batu, sehingga banyak
material bangunan yang menggunakan batu. Yunani berkembang cukup pesat dalam
peradabannya, sudah lama mengenal tulisan dan mulai mengembangkan rasio manusia.
Masyarakat Yunani memilki kepercayaan pagan politheism dengan dewa tertinggi Zeus (dewa
Langit), Poseidon (Dewa laut), dan Hades (Dewa dunia bawah).

Pada awalnya arsitektur Yunani adalah megaron. Megaron adalah rumah tinggal vernakular
Yunani yang berbahan dasar dari kayu. Megaron menerapkan rasionaisme keindahan dalam
desainnya. Lalu desain megaron menjadi tolak ukur untuk membangun bangunan lainnya
seperti tempat pemerintahan, tempat peribadatan, dll. Salah satu contohnya ialah Parthenon
(kuil paganism Yunani) yang nantinya dapat menjadi langgam arsitektur klasik Yunani dan
masih digunaskan hingga kini.

ROMAWI
Sekitar tahun 338 SM, Korinthos ditaklukan oleh raja Philippos dari Makedonia, yang ketika
itu juga menaklukan banyak kota Yunani lainnya. Korinthos tak lagi menjadi sekuat
sebelumnya, namun kota ini tetap menjadi pelabuhan penting pada periode Hellenistik. Setelah
Romawi menaklukan Yunani pada tahun 100-an SM, mereka membumihanguskan kota
Korinthos sepenuhnya pada tahun 146 SM. Seratus tahun setelah penghancuran itu, yaitu pada
tahun 44 SM, Julius Caesar membangun kembali Korinthos sebagai kota Romawi.

Arsitektur klasik Romawi berkembang dari arsitektur klasik Yunani dan beberapa arsitektur
lain tetangga imperium ini seperti arsitektur Mesopotamia, sehingga lahir tipologi denah dan
teknologi baru dalam arsitektur. Arsitektur klasik Romawi berupa basilika (pengembangan
Parthenon), Pantheon (Parthenon dengan tipologi denah lingkaran), benteng, aquaduct,

1
kuburan, stadion, teater, sekolah, hypocaust (bagian servis pemandian), apodyterium,
frigidarium, calidarium.

B. Rumusan Masalah
1. Perkembangan arsitektur romawi dan yunani
2. Penjelasan arsitektur romawi dan yunani

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Perkembangan arsitektur romawi dan yunani
2. Untuk menjelaskan arsitektur romawi dan yunani

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. ARSITEKTUR YUNANI
1. Periode
Dalam sejarah yunani, peradaban Yunani kuno dimulai dari periode yunani purba yaitu pada
abad ke – 8 sampai abad ke-6 SM. hingga penaklukan Romawi atas Korintia padatahun146
SM. Yunani kuno tidak diragukan lagi merupakan salah satu peradaban paling berpengaruh
dalam sejarah umat manusia. Dari daerah yang terletak di ujung semenanjung Balkan ini,
tercipta dan berkembang berbagai hal penting, misalnya demokrasi, alfabet, filsafat, teater,
dan ilmu pasti.
Bangunan tertua yang dibangun di Yunani, tepatnya pada Zaman Batu Baru, adalah rumah
atau gubuk kecil, dan dinding kayu di sekelilingnya untuk perlindungan. Kemudian, dibangun
rumah yang lebih besar, dan dinding batu di sekeliling desa.
Pada Zaman Perunggu Awal, di tengah-tengah suatu desa dibangun satu rumah yang paling
besar, dan dinding batunya juga lebih besar. Pada Zaman Perunggu Akhir, dengan
dipengaruhi Asia Barat, dan juga Minos di Kreta, ada istana dan makam batu besar, selain
juga jalan berubin, jembatan, bendungan, dan lebih banyak dinding batu.
Pada Zaman Kegelapan Yunani, istana-istana dibakar, sedangkan jalan dan jembatan
dihancurkan. Namun pada akhir Zaman Kegelapan, dengan dimulainya Zaman Besi dan
periode Arkaik di Yunani, bangunan jenis baru pun mulai dibuat, di antaranya kuil para
dewa. Kuil jenis awal ini dibangun dengan gaya Doria. Ada pula perumahan, namun tidak
ada istana. Selain itu, jalan, jembatan, dan dinding batu juga dibangun lagi.
Pada periode Klasik, dibangun lebih banyak lagi kuil, dengan ukuran yang lebih besar dan
rancangan yang baru. Orang Athena membangun Parthenon pada tahun 440-an SM. Pada
masa ini kuil dibangun dengan gaya Ionia. Demokrasi mencegah orang Yunani membangun
istana atau makam besar, karena menurut demokrasi, setiap orang dianggap setara, jadi
memiliki istana bukanlah hal yang dianggap baik. Alih-alih, orang Yunani membangun
tempat umum, misalnya gimnasium dan stoa, dimana orang-orang dapat berkumpul dan
berdiskusi.
Pada tahun 300-an SM, yang disebut periode Hellenistik, ada banyak jenis arsitektur baru.
Kuil mulai kurang diperhatikan. Orang Yunani lebih banyak membangun teater di seluruh
dunia Yunani. Selain itu, perencanaan kota juga menjadi lebih matang, jalanan dirancang
terlebih dahulu untuk dibuat lurus, berbeda dengan dulu ketika jalanan dibuat tanpa
perencanaan dan dibuat begitu saja sesuai dengan lokasi.
Melalui penaklukan Aleksander Agung, arsitektur menjadi cara yang penting untuk
menyebarkan kebudayaan Yunani dan menunjukkan kekuasaan Yunani di daerah taklukan.
Hal yang sama terjadi ketika Romawi menakluakn Yunani, sekitar tahun 200-100 SM. Orang
Romawi menggunakan arsitektur untuk menunjukkan kekuasaan Romawi di Yunani. Dengan
cepat mereka membangun banyak bangunan bergaya Romawi di Yunani. Arsitektur
Korinthos menjadi lebih terkenal. Sekitar tahun 400 SM, orang Yunani memeluk agama

3
Kristen, dan mereka mulai membangun gereja dan biara. Mereka juga mengubah banyak kuil
menjadi gereja.
Pada Abad Pertengahan, sebagian Yunani direbut oleh bangsa Norman, yang membangun
kastil-kastil. Sebagian lainnya masih dikuasai oleh Kekaisaran Bizantium, dan memiliki
banyak bangunan dengan gaya Asia Barat. Pada akhirnya pada tahun 1453 SM, bangsa Turki
menaklukan Kekaisaran Bizantium dan orang-orang mulai membangun masjid di Yunani.

2. Tempat/lokasi
Kehidupan masyarakat Yunani, yang mendiami wilayah beriklim mediteran yang selalu
hangat dan segar, memungkinkan bersikap optimis dan berwatak riang. Suasana langit yang
terang tanpa banyak awan di daerah Attica (Athena) juga menyebabkan semangat
penduduknya tinggi dan kreasinya menonjol. Itulah sebabnya di Athena berkembang pesat
kebudayaan baik di bidang seni maupun ilmu pengetahuan dan filsafat.
Cikal-bakal dari peradaban Yunani adalah peradaban pulau Kreta. Kreta adalah pulau
terbesar di Yunani, yang terletak di selatan Yunani. Kebudayaan Pulau Kreta seringkali
disebut kebudayaan Minoa. Peradaban Pulau Kreta ini sendiri muncul sekitar tahun 3000-
1400 SM. Letak Pulau Kreta sangat strategis yakni di tengah-tengah jalur pelayaran antara
Mesir, Yunani dan Mesopotamia. Keadaan tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat Pulau
Kreta untuk hidup dari sektor pelayaran dan perdagangan. Selain itu Pulau Kreta juga
menjadi jembatan budaya antara Asia, Afrika dan Eropa.

3. Ciri-ciri utama
> Umumnya terdiri dari balok-balok yang ditumpu oleh kolom dan dinding. Banyak
menggunakan garis-garis lurus, tidak ada busur atau kurva
> Komponen utamaa:
o Entablature; di dalamnya terdapat cornice, frieze, architrave
o Kolom; terdiri dari capital, shaft, base/dasar

4. Konsep perkembangan
Athena mendominasi kota-negara Yunani pada abad ke-5 SM, juga memimpin kota-negara
lainnya sebagai sekutunya. Rivalnya, Sparta, memimpin Konfederasi Sparta yang lebih kecil.
Kedua pihak ini bertempur pada Perang Peloponnesia (431-404 SM), dan Athena kalah.
- Peradaban Yunani dianggap sebagai tonggak peradaban Barat
- Kota terkenal: Athena; kota kecil dengan penduduk 50.000 orang; ibukota dari Yunani
- Parthenon: kuil utama di Acropolis; kadang dianggap sebagai bangunan paling sempurna
- Parthenon: dulu punya patung dewa Athena, berlapis emas dan gading. Pernah menjadi
gereja (abad 6 M), mesjid, lalu gudang amunisi

4
Contoh Bangunan:
Theater
Merupakan Bangunan terbuka setengah lingkaran yang menempel pada lereng-lereng gunung
(karena belum ada mteknologi untuk penyelesaian konstruksi yang berdiri sendiri dengan
skala besar), dengan batu cadas yang dibuat berundak-undak sebagai tempat duduk, dan
berakhir pada stage yang digunakan sebagai area persembahan yang berbentuk ligkaran.
Fungsi bangunan ini adalah sebagai tempat untuk persembahan drama tari dan nyanyian bagi
dewa Dionisious (dewa Seni). Agar suaranya dapat didengar oleh seluruh warga yang
menjalani upacara persembahan tersebut, maka dengan membentuk area seperti gentong
(system akustiknya), persoalan suar dapat diatasi

Contoh dari arsitektur klasik Yunani selain Parthenon adalah agora (public space,
selasar tempat masyarakat berinteraksi yang terdapat di jalanan), bouleterion (balai
dewan), gymnasium (sekolah), pastanium (kantor walikota), stadion, & teather.
Kebanyakan bangunan di Yunani menggunakan prinsip post linthel. Prinsip ini
merupakan penemuan struktural pertama yaitu dua kolom yang dapat mendukung
unsur horizontal (balok) dan vertikal (kolom). Stoa (kolom) merupakan elemen
arsitektural estetis yang ditonjolkan sehingga kedepannya di beberapa polis setiap
kolom memiliki ciri khasnya sendiri seperti, doric dari Doria, ionic dari Ionia, dan
corintian dari Corintia. Kolom-kolom tersebut dibangun menggunakan rasionalitas
masyarakat Yunani yang kemudian dibakukan dalam sebuah aturan desain yaitu
golden section dan greek order.

Gambar 2: Parthenon Yunani


(Sumber: https://www.google.co.id/, diakses 16 September 2017)

1. Order Dorik
Dikembangkan oleh Suku Bangsa Doria, memiliki bentuk sederhana dan terkesan
kokoh dengan ciri-ciri : kolom bulat berisi, berdiri tanpa base, kapitel tanpa ornamen.
Contoh peninggalan bangunan berorder Dorik adalah Kuil Parthenon di Akropolis
Athena.

2. Order Ionik
Dikembangkan oleh Suku Bangsa Ionia, dengan bentuk yang agak rumit terutama
pada bagian atas kolom, terkesan anggun, dan memiliki ciri-ciri : kolom bulat ramping,
memiliki base pada bagian bawah kolom, kapitel dipenuhi ornamen dengan motif

5
hiasan flora dan fauna. Order Ionik dapat dijumpai pada Kuil Erechtheion di Akropolis
Athena.

3. Order Korinthian
Dikembangkan oleh Suku Bangsa Korinthin, dan kemudian dimatangkan oleh orang-
orang Romawi, bentuknya paling rumit dan indah terutama pada bagian atas kolom,
dan terkesan elegan, memiliki ciri-ciri : kolom bulat ramping, mempunyai base pada
bagian bawah kolom, kapitel dipenuhi ornamen, paling banyak dengan motif flora,
berupa daun Acanthus.

Gambar 3: Order Yunani


(Sumber:https://id.pinterest.com/, diakses 16 September 2017)

Pada pembangunan Parthenon tidak diketahui siapa arsitek tradisional atau


pembangunnya, karena pada saat itu profesi arsitek belum dikenal masyarakat dan
pembangunan dilakukan secara bersama (guilda) dan dipimpin oleh seorang pemuka
masyarakat.

B. ARSITEKTUR ROMAWI
1. Periode
Pada periode Republik, bangsa Romawi banyak melaukan pengembangan pada kota mereka.
Mereka membangun saluran air, jalan, dan saluran pembuangan. Forum dan kuil Romawi
juga berkembang. Orang-orang juga membuat teater dan colosseum untuk permainan para
gladiator.
Kaisar pertama Romawi, Augustus, melakukan lebih banyak perubahan. Dia membangun
Altar Perdamaian, pemakaman untuk keluarganya, dan teater batu yang besar untuk
pertunjukan drama. Cucu tiri Augustus, Tiberius, membangun ulang kuil Castor dan Pollux di
Forum Romawi. Cicit buyut Augustus, Nero, juga membangun banyak bangunan, termasuk
Istana Emasnya. Pada 69 M, Vespasianus mengambil beberapa material dari Istana Emas
untuk membangun Kolosseum. Putra Vespasianus, Titus, membangun pelengkung kejayaan,
dan putranya Domitianus membangun istana besar untuk dirinya sendiri di bukit Palatine.
Meskipun Domitianus terbuh pada 96 M, arsitek-arsitek selanjutnya terus menggunakan gaya
yang pernah dikembangkan untuk istananya, karena kaisar-kaisar berikutnya tinggal di istana
Domitianus.
Arsitek-arsitek Trajanus menggunakan batu bata dan lengungan beton untuk membuat
bangunan Forum yang baru dengan tiang yang besar serta bangunan pasar. Trajanus juaga
membangun pemandian umum besar pertama di kota Roma. Arsiteknya kemungkinan adalah
orang yang sama yang nantinya membangun Pantheon Hadrianus, sebuah kuil untuk semua

6
dewa. Kuil itu memiliki kubah yang sagat besar, dan tidak ada yang membuat kubah yang
lebih besar dari ini selama lebih dari seribu tahun kemudian.
Di provinsi-provinsi Kekaisaran Romawi, orang-orang membangun forum, kuil, pemandian
umum, dan amfiteater, meskipun secara umum lebih kecil daripada yang ada di kota Roma.
Ada banyak kota yang sangat terawat di Kekaisaran Romawi. Di Italia ada kota Pompeii,
Ostia, dan Cosa. Sementara di sekitar Mediterania, ada kota Ampurias di Turki, Caesarea di
Israel, Lepcis Magna di Libya, Bulla Regia, Dougga, dan Maktar di Tunisia, Volubilis di
Maroko, dan Italica serta Empurias di Spanyol.
Setelah masa kaisar Hadrianus, Romawi mulai jarang melakukan penaklukan sehingga harta
pemasukan berkurang dan program pembangunan mulai dihentikan. Namun kaisar Caracalla
masih bisa membangun pemandian umum yang besar di kota Roma pada awal 200-an M, dan
di akhir 200-an M, kaisar Diokletianus membangun pemandian lainnya. Pada awal 300-an M,
kaisar Maxentius membangun istana yang besar di luar dinding Roma, dan basilika di Forum
Romawi. Kaisar Konstantinus membangun pelengkung kejayaan, beberapa gereja, dan
memindahkan ibukota Kekaisaran Romawi ke Konstantinopel (Istanbul). Di sana, dia dan
keturunannya membangun lebih banyak gereja, tempat sirkus, dan istana.
2. Tempat/lokasi
Di provinsi-provinsi Kekaisaran Romawi, orang-orang membangun forum, kuil, pemandian
umum, dan amfiteater, meskipun secara umum lebih kecil daripada yang ada di kota Roma.
Ada banyak kota yang sangat terawat di Kekaisaran Romawi. Di Italia ada kota Pompeii,
Ostia, dan Cosa. Sementara di sekitar Mediterania, ada kota Ampurias di Turki, Caesarea di
Israel, Lepcis Magna di Libya, Bulla Regia, Dougga, dan Maktar di Tunisia, Volubilis di
Maroko, dan Italica serta Empurias di Spanyol.
Setelah masa kaisar Hadrianus, Romawi mulai jarang melakukan penaklukan sehingga harta
pemasukan berkurang dan program pembangunan mulai dihentikan. Namun kaisar Caracalla
masih bisa membangun pemandian umum yang besar di kota Roma pada awal 200-an M, dan
di akhir 200-an M, kaisar Diokletianus membangun pemandian lainnya. Pada awal 300-an M,
kaisar Maxentius membangun istana yang besar di luar dinding Roma, dan basilika di Forum
Romawi. Kaisar Konstantinus membangun pelengkung kejayaan, beberapa gereja, dan
memindahkan ibukota Kekaisaran Romawi ke Konstantinopel (Istanbul). Di sana, dia dan
keturunannya membangun lebih banyak gereja, tempat sirkus, dan istana.

3. Ciri-ciri utama
Orang Romawi melanjutkan pengetahuan orang yunani antara lain dengan konstruksi
lengkung untuk membuat ruangan menjadi lebih luas. Banguna atap kubah untuk pertama
kalinya digunakan pada bangunan Thermae di Baaie. Mereka juga membangun bangunan
umum seperti jalan raya.
Kuil – kuil tempat pemujaan dewa memiliki ukuran yang besar. Dan batang tiang
penyangga atap menggunakan ciri – ciri yang sama dengan yunani Doria, Inoria dan
Korinthia.
4. konsep perkembangan
a. Pada abad ke-3 SM, secara cepat dibangun lebih dari 45.000 blok apartemen dan sekitar

7
2.000 rumah pribadi. Bangunan bertingkat paling tinggi yang pernah dicapai setinggi 21
meter pada masa kekaisaran Agustinus dan merupakan contoh tata wilayah pertama di abad
pertama SM.
b. Setiap kaisar baru mendirikan forum yang lebih besar daripada sebelumnya yang
berfungsi sebagai pusat bagi kehidupan politik dan perniagaan kota.
c. Mereka merencakan jaringan jalan di seluruh kekuasaan kekaisaran yang membentang dari
Spanyol, Armenia, Inggris sampai Mesir. Jalan-jalan diperhitungkan untuk melancarkan
komunikasi dan memudahkan transportasi perdagangan serta dapat meninjau dan memelihara
ketertiban dalam upayanya menumpas para pemberontak.
d. Jalan konsular dibangun lebar dan bercabang-cabang, beberapa jalan akan membawa
kereta perang serta tentara Roma ke perbatasan.
e. Pembangunan kota dengan pola empat persegi diperuntukkan pada kawasan bangunan
pemerintahan yang diletakkan di persimpangan jalan utama, dan perencanaan dengan pola
grid digunakan pula untuk kawasan pemukiman, terutama apartemen besar yang bergaya
atrium untuk kalangan kaya.
f. Orang-orang kaya Roma tinggal di rumah berlantai satu dengan halaman ditengahnya dan
semua ruangan menghadap ke halaman itu, semua dinding berhiaskan lukisan dan lantainya
marmer atau mozaik.
Contoh bangunan :
Colloseum
Merupakan bangunan yang dikembangkan dari bentuk Theatre Yunani yang kemudian
dengan penggunaan teknologi beton dapat dibuat bangunan yang secara konstruktif bertumpu
pada kolomnya sendiri. Yang terkenal yaitu Colloseum Roma, bangunan ini dibangun pada
tahun 79 AD serta berkapasitas sekitar 50.000 orang penonton. Fungsi colloseum tidak sama
dengan Theatre, Colloseum dipergunakan untuk arena tontonan adu binatang binatang
dengan manusia atau sering disebutGladiator dengan sifat kekerasan yang menonjol, atau adu
kekuatan lain yang tidak seimbang. Bangunan ini terdiri dari 3 tinggkat, dimana tiap tingkat
mempuyai langgam gaya kolom yang berbeda-beda

Gambar 4: Colosseum Romawi Kuno


(Sumber: https://www.google.co.id , diakses 17 September 2017)

Romawi banyak membawa nilai-nilai Yunani dari segi pemerintahannya,


kepercayaannya, dan arsitekturnya. Romawi menjadi negara imperium dengan
bentang yang lebar persatuan dari banyak polis di bawahnya. Memilki kepercayaan
resmi pagan politheisme hasil adopsi dari kepercayaan Yunani (dewa langit, laut, dan
bawah tanah) dengan nama yang berbeda, Zeus menjadi Jupiter, Poseidon menjadi

8
Neptunus, dan Hades menjadi Pluto.
Arsitektur klasik Romawi berkembang dari arsitektur klasik Yunani dan beberapa
arsitektur lain tetangga imperium ini seperti arsitektur Mesopotamia, sehingga lahir
tipologi denah dan teknologi baru dalam arsitektur. Arsitektur klasik Romawi berupa
basilika (pengembangan Parthenon), Pantheon (Parthenon dengan tipologi denah
lingkaran), benteng, aquaduct, kuburan, stadion, teater, sekolah, hypocaust (bagian
servis pemandian), apodyterium, frigidarium, calidarium.

Gambar 5: Pantheon Rome


(Sumber: https://www.google.co.id , diakses 17 September 2017)

Gambar 6: detail kolom menurut roman order (disandingkan dengan greek order).
(Sumber: Wikipedia.or.id, diakses 16 September 2017).

Dalam pengembangannya, arsitektur klasik Romawi mengembangkan roman order


(dari greek order), tipologi baru berupa parthenon (partheon dengan tipologi denah
lingkaran), pergamon (partheon yang lantai dasarnya ditinggikan), teknik konstruksi
baru seperti arch (lengkungan), vault (kolong ruang), dome (kubah) yang semua
kebanyakan diterapkan dari arsitektur mesopotamia, serta penemuan material baru
batu bata, karena arsitektur klasik Romawi masih mengadopsi arsitektur Yunani
namun bukan lagi menggunakan batu sebagai materialnya.

Gambar 7: Interior Rome Pantheon. Struktur baru berupa arch , vault , dan dome.
(Sumber: Wikipedia.or.id, diakses 16 September 2017).

Berikut ini perbedaan arsitektur Yunani dan Romawi secara singkat:


o Arsitektur Yunani menggunakan struktur tiang dan balok yang jelas. Sedangkan
Arsitektur Romawi lebih kompleks dengan menambahkan konstruksi busur.
o Arsitektur Romawi lebih menekankan fungsi, konstruksi, dan kesan agung.
Sedangkan arsitektur Yunani menekankan nilai-nilai estetika.

9
o Masa bangunan pada arsitektur Romawi merupakan gabungan beberapa bentuk
geometris (seperti pada Pantheon). Sedangkan arsitektur Yunani memiliki masa
tunggal yang sederhana.

Arsitektur Romawi hampir seluruhnya anonim seperti arsitektur Yunani, dengan


alasan yang sama karena dikerjakan bersama atas perintah penguasa dan belum
adanya profesi arsitek. Pandangan akan profesi arsitek mulai berubah dengan adanya
Marcus Vitruvius Pollio (insinyur militer dan penulis buku Ten Books of Architecture).
Vitruvius berperan penting dalam keilmuan dan keprofesian arsitektur. Dalam
bukunya ia banyak membahas teori arsitektur secara lengkap termasuk dalam segi
keprofesian. Terdapat teorinya yang menjadi definisi arsitektur secara umum yakni
venustas (keindahan), utilitas (kegunaan), dan firmitas (kekokohan).

Gambar 8: Marco Vitruvius


(Sumber: https://id.pinterest.com/, diakses 16 September 2017)

C. PERBANDINGAN ARSITEKTUR YUNANI DENGAN ARSITEKTUR ROMAWI


1. Arsitektur Yunani bagian struktur nampak jelas pada bagian kolom, sedangkan
arsitektur Romawi terjadi pemisahan bentuk dan struktur, bentuk tidak selalu mencerminkan
strukturnya, struktur hanyalah merupakan hiasan atau omamen. Menurut Van Ramont ini
merupakan penyakit arsitektur barat yaitu pemaksaan pemisahan antara bentuk dan struktur.
Kuda kuda sederhana (architrave), tiang dan balok (post and linted) pada arsitektur Yunani,
sedangkan arsitektur Romawi konstruksi kuda-kuda lebih kompleks ditandai dengan
penambahan setengah kuda-kuda pada kedua sisi bangunan. Selain itu terdapat konstruksi
busur dan rusuk (Barrel Vault).
2. Arsitektur Romawi lebih mengutamakan fungsi (utilitas), kontruksi bangunan dan
Suasana (grandeur), sedangkan arsitektur Yunani lebih mengesankan nilai-nilai estetika.
3. Massa bangunan dalam arsitektur Romawi disusun secara komposit, yaitu terdiri dari
Gabungan beberapa bentuk geometris atau elemen yang terpisah sedangkan arsitektur Yunani
tidak ada.

BAB III
PENUTUP

10
A. Kesimpulan
Adanya perpindahan kekuasaan dari Yunani ke Romawi menyebabkan banyak kemiripan pada
karya seni maupun produk arsitekturnya. Salah satunya adalah kolom-kolom yang ada pada
bangunan-bangunan keduanya. Romawi terus berkembang dan membuat bangunan dengan
teknologi baru yaitu menggabungkan dua bentuk geometri pada bangunannya yaitu Pantheon,
yang sebelumnya tidak ditemukan bangunan seperti Pantheon di Yunani. Arsitektur klasik
yang menggambarkan perjalanan sejarah arsitektur di Eropa ini memiliki pedoman yang ketat
dan pertimbangan yang hati-hati sebagai landasan berpikir dan mencipta karya. Predikat kata
klasik diberikan pada suatu karya arsitektur yang secara inheren mengandung nilai-nilai
keabadian disamping ketinggian mutu dan nilainya. Teori arsitektur Klasik dengan demikian
merupakan suatu perwujudan karya arsitektur yang dilandasi dan dijiwai oleh gagasan dan
idealisme Teori Vitruvius khususnya pada suatu kurun waktu sesudah Vitruvius sendiri
meninggal dunia.
B. Saran
Dalam penyusunan makalah yang berjudul “Arsitektur Romawi dan Yunani”, Penulis
menyadari bahwa banyak kesalahan sehingga belum sempurnanya makalah ini. Maka penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari dosen pembimbing dan teman-teman.

11
DAFTAR PUSTAKA
Freakid, T. (2018, November 28). PERKEMBANGAN ARSTEKTUR YUNANI DAN ROMAWI. Diambil
kembali dari calonarsiteksukses.blogspot.com:
http://calonarsiteksukses.blogspot.com/2016/10/perkembangan-arstektur-yunani-dan-
romawi.html

Matana. (2018, November 28). Arsitektur Yunani dan Romawi. Diambil kembali dari
ars2016matana.wixsite.com: https://ars2016matana.wixsite.com/website/single-
post/2017/09/29/Arsitektur-Yunani-dan-Romawi

Anda mungkin juga menyukai