Anda di halaman 1dari 8

SEJARAH PERADABAN ARSITEKTUR ISLAM DI EROPA

Dea Ayu Puspita, Utari Esti Isnainazahra, Marsherly Arzismi, Shabryna Ayustina H.
Jurusan Arsitektur, Fakultas Arsitektur dan Desain,
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan menggambarkan bagaimana
perkembangan seni arsitektur dan pengaruhnya terhadap Arsitektur Islam di negara Eropa dari
waktu ke waktu. Dengan menggunakan metode studi kepustakaan, jurnal ini membahas tiga
bahasan, diantaranya (a) Awal masuknya arsitektur Islam ke Eropa ; (b) Peradaban arsitektur
Islam di Eropa ; (c) Kemajuan arsitektur Islam di Eropa saat ini. Hasil penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa arsitektur Islam sangat mempengaruhi peradaban arsitektur di Eropa.
Kata Kunci : sejarah, seni arsitektur, arsitektur Islam, peradaban Eropa.

PENDAHULUAN

Arsitektur (= Architecture), merupakan peninggalan (= artifak) dan juga sebagai salah


satu unsur dari kebudayaan manusia, yang berwujud bangun-bangunan atau gedung atau
lingkungan buatan (build environment). Bangunan atau gedung atau lingkungan buatan
dimaksud – ditujukan untuk kebutuhan hidup manusia dalam kurun waktu tertentu yang bersifat
dinamis. Arsitektur karya umat Islam merupakan hasil cipta, karsa, dan karya arsitektur muslim
yang dipadukan dengan rasa penghambaan diri sang arsitek kepada Tuhan. Salah satu tujuan
umat Islam berkarya dalam wujud arsitektur adalah upaya memperbaiki peradaban. Jika
dicermati di dalam arsitektur Islam terdapat nilai-nilai Islami yang diaplikasikan dalam bentuk
bangunan dengan menggunakan teknologi modern sebagai sarana untuk mengekspresikannya.
Nilai-nilai yang tertuang di dalam arsitektur Islam salah satunya adalah hubungan yang
harmonis antara manusia, lingkungan, dan penciptaNya.

Nilai-nilai Islami biasanya terkandung dalam bangunan karya arsitek muslim, karena
dalam Agama Islam arsitektur merupakan ilmu pengetahuan yang didasarkan pada teks al-
Quran sebagai sumber segala ilmu pengetahuan. Sehingga hasilnya bangunan karya arsitek
muslim tidak bertentangan dengan syariah, tauhid, dan akhlak al-karimah. Meskipun bangunan
karya arsitek muslim di berbagai negara diciptakan dengan tujuan sama, yaitu memperbaiki
peradaban umat Islam, dan sebagai ekspresi penyerahan diri seorang hamba kepada Tuhan-
Nya, tetapi bentuk arsitektur Islam di berbagai dunia tidak sama. Beda negara bentuk
bangunannya berbeda pula. Bahkan beda daerah saja bentuk arsitekur Islam juga bervariasi,
dan masing-masing karya tersebut hadir dengan keindahannya masing-masing.

1
Keindahan yang tampak pada arsitektur Islam bertumpu pada kebesaran Allah sebagai
Sang Pemilik Keindahan. Arsitektur Islam turut mempengaruhi kemajuan dan kemunduran
peradaban dunia. Karena umat Islam sebagai salah satu peradaban terbesar di dunia ini telah
turut menyemarakkan kemajuan peradaban dunia melalui karya-karya arsitekturnya. Sebuah
karya arsitektur tidak ada maknanya jika tidak mengandung nilai-nilai Islami di dalamnya. Dan
hanya dianggap sebgai bangunan biasa. Nilai-nilai Islami yang terkandung dalam arsitektur
tersebut merupakan perpaduan antara kebudayaan karya manusia dengan ekspresi
penghambaan diri seorang muslim kepada Tuhannya. Sehingga di dalamnya tercermin
keselarasan antara manusia, lingkungan, dan Tuhan-Nya. 1

Sebagian orang pasti masih beranggapan bahwa Eropa dan Islam tidak memiliki
keterkaitan. Eropa (Barat) tidak pernah bisa disandingkan. Islam yang meninggalkan jejak
peradabaan dianggap “teroris” oleh benua biru ini. Bahkan pernyataan yang m engatakan
bahwa Barat memiliki hutang kepada Islam di bidang Ilmu politik, sosial, sains dan kedokteran,
dianggap sangat mengada-ada dan terkesan subjektif. Padahal bila dilihat dari aspek
sejarahnya ketika Islam menyebar ke Eropa dan memberikan sumbangsihnya yang begitu
besar dalam berbagai aspek tidak bisa dinaifkan begitu saja.

Suatu peradaban tidak bisa berdiri sendiri tanpa adanya campur tangan peradaban lain.
Begitupun dengan bangunan megah buah karya arsitektur Islam yang berjaya pada masanya
tidak lepasdari kebudayaan sebelumnya. Seperti alhambra di Granada, Alcazar di Seville dan
Istana Tokpkapi di Turki yang terinspirasi dari peradaban sebelumnya. 2

METODOLOGI

Pada dasarnya penelitian ini merupakan penelitian sejarah dengan mengambil metode
studi kepustakaan tentang sejarah peradban arsitektur Islam di Eropa. Oleh karenanya metode
yang dipergunakan ialah metode penelitian sejarah untuk sumber-sumber yang berhubungan
dengan arsip maupun sumber tertulis. Beberapa tahapan dalam penelitian sejarah adalah
heuristik, kritik sumber, interprestasi dan penulisan. Heuristik yang dimaksud disini adalah
pengumpulan sumbersumber yang berkaitan dengan kebudayaan arsitektur di Eropa. Sumber-
sumber tersebut bisa berupa arsip ataupun pendapat para ahli arkeologi. Selanjutnya adalah
melakukan kritik terhadap sumber yang telah dikumpulkan, baik itu kritik intern maupun ekstern.

Dari beberapa sumber yang telah ada, terdapat perbedaan informasi terkait akulturasi
maupun sejarah peradaban arsitektur Islam di Eropa. Hal inilah yang penulis analisis untuk

1
Jurnal Perkembangan Arsitektur Islam: Mengenal Bentuk Arsitektur Islam di Nusantara, Haris
Hidayatulloh, Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang
2
https://www.scribd.com/doc/290118865/Jejak-Arsitektur-Islam-di-Eropa

2
mendapatkan informasi paling akurat dari informasi-informasi yang telah ada. Tahap
selanjutnya adalah interprestasi, yaitu menformulasikan data yang ada menjadi sebuah
rangkaian peristiwa yang terjadi padaarsitektur Islam. Dari interprestasi ini nantinya terbentuk
sebuah narasi yang membangun suasana pada masa tersebut. Narasi itu tentu berkaitan
dengan pembangunan serta penyebab terjadinya akulturasi pada bangunan masjid. Hal terakhir
yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penulisan ke dalam bentuk karya ilmiah.

A. AWAL MASUKNYA ARSITEKTUR ISLAM KE EROPA

Dalam sejarah ilmu pengetahuan dan peradaban Islam, tanah Eropa khususnya
Spanyol lebih banyak dikenal dengan nama Andalusia, yang diambil dari sebutan tanah
Semenanjung Liberia. Julukan Andalusia ini berasal dari kata Vandalusia, yang artinya negeri
bangsa Vandal, karena bagian selatan Semenanjung ini pernah dikuasai oleh bangsa Vandal
sebelum mereka dikalahkan oleh bangsa Gothia Barat pada abad V. Daerah ini dikuasai oleh
Islam setelah penguasa Bani Umayah merebut tanah Semenanjung ini dari bangsa Gothi Barat
pada masa Khalifah Al-Walid ibn Abdul Malik.3 Islam masuk ke Spanyol (Cordoba) pada tahun
93 H (711 M) melalui jalur Afrika Utara di bawah pimpinan Tariq bin Ziyad yang memimpin
angkatan perang Islam untuk membuka Andalusia.4

Di sisi lain, orang-orang Turki dikenal sebagai bangsa yang banyak memiliki andil
dalam pengembangan arsitektur Islam ke negara-negara lainnya. Sementara dalam masalah
keagamaan, orang-orang Turki terkenal sangat bijak, sebab mereka tidak memaksakan
penduduk daerah taklukannya untuk masuk Islam, meskipun mereka berani berperang untuk
membela Islam. Karena orang-orang Turki yang beragama Islam cukup arif, maka ketika Gereja
Hagia Sophia dialihfungsikan menjadi masjid pada 1453, bentuk arsitekturnya tidak dibongkar.
Kubah Hagia Sophia yang menjulang ke atas dari masa Bizantium ini tetap dibiarkan, tetapi
penampilan bentuk luar bangunannya kemudian dilengkapi dengan empat buah menara. Empat
menara ini, antara lain, dibangun pada masa Al-Fatih, yakni sebuah menara di bagian selatan.
Pada masa Sultan Salim II, dibangun lagi sebuah menara di bagian timur laut.

Pada masa Sultan Murad III, pembagian ruangnya disempurnakan dengan mengubah
bagian-bagian masjid yang masih bercirikan gereja. Termasuk, mengganti tanda salib yang
terpampang pada puncak kubah dengan hiasan bulan sabit dan menutupi hiasan-hiasan asli
yang semula ada di dalam Gereja Hagia Sophia dengan tulisan kaligrafi Arab. Altar dan
perabotan-perabotan lain yang dianggap tidak perlu, juga dihilangkan.
Begitu pula patung-patung yang ada dan lukisan-lukisannya sudah dicopot atau ditutupi cat.

3
Siti Maryam, dkk., Sejarah Peradaban Islam, hlm. 69
4
Suwito, Sejarah Sosial Pendidikan Islam, hlm. 110

3
Lantas selama hampir 500 tahun bangunan bekas Gereja Hagia Sophia berfungsi sebagai
masjid.

Akibat adanya kontak budaya antara orang-orang Turki yang beragama Islam dengan
budaya Nasrani Eropa, akhirnya arsitektur masjid yang semula mengenal atap rata dan bentuk
kubah, kemudian mulai mengenal atap meruncing. Setelah mengenal bentuk atap meruncing
inilah merupakan titik awal dari pengembangan bangunan masjid yang bersifat megah,
berkesan perkasa dan vertikal. Hal ini pula yang menyebabkan timbulnya gaya baru dalam
penampilan masjid, yaitu pengembangan lengkungan-lengkungan pada pintu-pintu masuk,
untuk memperoleh kesan ruang yang lebih luas dan tinggi. 5

Gaya arsitektur Islam mengalami perkembangan setelah arsitek muslim


memadukannya dengan gaya arsitektur Roma, Mesir, dan Persia. Hal ini dapat terlihat pada
Dome of The Rock di Jerusalem yang selesai dibangun tahun 691M. Gaya arsitek yang
mencolok dari bangunan ini terletak pada ruang tengah yang luas dan terbuka, bangunan yang
melingkar, dan penggunaan pola kaligrafi yang berulang.6

B. PENGARUH PERADABAN ARSITEKTUR ISLAM DI EROPA

Peradaban Islam memberikan banyak kontribusi dalam peradaban dunia. Di Eropa,


kontribusi tersebut terlihat sangat nyata dan mencakup berbagai bidang. Tak terkecuali di ranah
arsitektur. Italia. Di negeri ini, banyak bangunan yang tampil dengan sentuhan arsitektur Islam,
khususnya gaya Turki Utsmani. Hal ini tak lepas dari kekuasaan Kesultanan Turki Utsmani
yang di masa keemasannya menjangkau wilayah Eropa.

Mimar Sinan (1490-1588), seniman sekaligus arsitek Turki Utsmani yang memberi
banyak sentuhan pada bangunan-bangunan di Italia. Arsitek kenamaan di abad ke-16 itu
adalah kepala arsitek Sultan Suleiman I, Selim II, dan Murad III. Pada masa Utsmani, ia
bertanggung jawab atas pembangunan lebih dari 300 bangunan utama di Istanbul.Melihat
bangunan-bangunan di Istanbul, menurut dia, mengingatkannya pada karya-karya Sinan. Ia
juga mengatakan, gaya arsitektur yang dikembangkan Sinan memengaruhi arsitek-arsitek
Eropa, seperti Michelangelo dan Andrea Palladio. Mereka adalah arsitek paling berpengaruh di
Italia dan jejak Sinan tampak jelas pada karya-karya mereka.

Tak hanya di Italia, sentuhan arsitektur Sinan juga terekam pada banyak bangunan dan
masjid di Sarajevo, Bosnia-Herzegovina. Bahkan, di Yunani pun, tepatnya di Kota Trikala, ada
Masjid Osman Shah yang secara langsung mendapat sentuhan dari arsitek kebanggaan

5
https://haridsaputra.blogspot.com/2015/02/arsitektur-islam-di-barat-masjid-eropa.html
6
Jurnal Studi Islam dan Sosial Volume 13 No. 2 (2020)

4
bangsa Turki itu. Sementara di tanah airnya, karya indah Sinan bisa dinikmati, antara lain, pada
Masjid Suleymaniye dan Masjid Selimiye.7

Arsitektur Islam dapat dikatakan identik dengan arsitektur masjid. Sebab, ciri-ciri
arsitektur Islam dapat terlihat jelas dalam perkembangan arsitektur masjid Islam pernah
mengalami kejayaan di Eropa yang dimulai dari Andalusia, Spanyol bagian selatan, pada masa
pemerintahan bani Umayah yaitu tahun 711 masehi atau 97 hijriah.

Salah satu bangunan terkenal yang menjadi saksi kejayaan itu adalah Alhambra yang
terletak di kota Granada dan Masjid Cordoba yang terletak di Cordoba. Kedua kota tersebut
berada di Andalucia, Spanyol. Pembangunan kedua bangunan tersebut didesain tidak lepas
dari seni islam yang berkembang pada saat itu. Kesenian islam yang dimaksud, menurut Prisse
(1878) dalam Rabah (2004) terbagi dalam 3 bagian, yaitu bunga, geometri, dan kaligrafi. Ketiga
seni islam tersebut yang menghiasi ruang dalam dan fasade bangunan.8

Pengaruh arsitektur sassanid dan arsitektur khas asia tengah kental sekali dalam
arsitektur islam. Masjid-masjid pun diperluas dan dilengkapi dengan courty yard. Beberapa
arsitektur peninggalan Khalifah Abbasiyah antara lain Masjid Al-Mansur di Baghdad, Masjid
Samarra di Irak, dan Masjid Balkh di Afganistan.

Selain itu, agama islam masuk ke Afrika Utara, yaitu salah satunya ditandai dengan
berdirinya Masjid Agung Cordoba yang dipengaruhi arsitektur moorish. Kekhasan arsitektur
moorish terletak pada penggunaan pola-pola geometris yang tegas. Pengaruh arsitektur ini juga
menyebar luas sampai ke Spanyol dengan dibangunnya istana dan benteng Alhambra bergaya
moorish. Warna-warna yang tren meliputi emas, merah, dan biru dengan ornamen berbentuk
dedaunan. Bangunan-bangunan peninggalan islam di masa ini di antaranya bangunan Bab
Merdum di Toledo dan Gerbang Lengkung Media Azahara.

Arsitektur islam juga banyak dipengaruhi oleh kebudayaan persia. Hal ini disebabkan
kedekatan hubungan antara khalifah islam dengan kekaisaran persia terutama pada abad ke-7.
Bahkan bisa dikatakan bahwa desain arsitektur islam merupakan perkembangan dari arsitektur
persia. Ciri khas dari masjid yang bergaya persia yakni adanya lengkungan bangunan yang
ditopang oleh pilar-pilar, pilar menggunakan batu bata, dan taman yang luas di sekeliling
masjid. Kebudayaan hindu sempat mempengaruhi arsitektur islam di Asia Timur dan Asia
Tenggara, namun akhirnya pengaruh arsitektur persia ini mendominasi hampir semua
bangunan yang berarsitektur islam.9

7
buku arsitektur eropo Arsitektur Islam di Barat (Masjid di Eropa)
8
artikel arsitektur islam di Eropo karya: fachruddin
9
portal arsitektur by hendratagram

5
C. KEMAJUAN ARSITEKTUR DI EROPA

Melihat sejarah perkembangan arsitektur, arsitektur berada pada masa lalu (waktu
lampau), masa sekarang ini hingga masa (waktu) yang menuju ke hari depan. Dalam sejarah
perkembangan arsitektur dapat dipelajari tentang karya arsitektur pada belahan waktu yang
berbeda-beda, dimana arsitektur dapat menjadi tanda atau ciri tingkat kemajuan kebudayaan
manusia. Melalui peninggalan karya arsitektur tersebut, masa-masa kejayaan dalam
kebudayaan manusia dapat dipelajari dari masa ke masa.

Perkembangan sejarah arsitektur juga mengingatkan kita akan masa-masa (waktu)


kejayaan dalam kebudayaan manusia yang dikenal dengan ‘pembagian waktu’ atau
‘periodenisasi’ dalam sejarah arsitektur. Dalam sejarah perkembangan arsitektur, karya-karya
arsitektur yang dihasilkan dibagi atau dikelompokkan dalam kurun wasktu atau periode waktu
tertentu. Seperti misalnya: arsitektur era kebudayaan kuno (ancient architecture), arsitektur era
kebudayaan klasik (classical architecture), arsitektur era kebudayaan islam (Islamic
architecture), arsitektur pada era kebudayaan modern (modern architecture) hingga
kebudayaan post-modern (post-modern architecture) pada saat sekarang ini. Dalam perjalanan
sejarah arsitektur yang kita kenal, terdapat karya-karya besar arsitektur yang dapat dijadikan
tanda atau penanda zaman dari kebudayaan manusia. Karya-karya besar arsitektur tersebut
diatas ada kaitannya dengan ‘tanda’ atau ‘ikon’ berupa bangunan atau gedung atau arsitektur
yang dijadikan penanda tempat.

Demikian pula jika kita melihat dan memperhatikan perkembangan arsitektur di era
klasik, kebudayaan di daratan Eropa mengalami kejayaan dengan titik puncaknya pada era
kebudayaan Yunani dan Romawi. Berbagai ikon arsitektur dijumpai dalam era kebudayaan
klasik. Dimaksud Ikonik arsitektur pada era kebudayaan klasik misalnya: Kuil Doric, Sogesta,
Cisilia (424-416 s.m.), Agora Assos, Asia Kecil (abad 2 s.m.), bangunan Pantheon, Roma (120
– 4 s.m.), Kuil Jupiter, Roma ( 509 s.m.), dsb. Bangunan-bangunan tersebut dekat dan identik
dengan ikon dalam arsitektur atau dapat juga dikatakan sebagai ‘arsitektur ikonik’.

Dalam sejarah kebudayaan manusia, kita mengenal arsitektur era Renaisance di


daratan Eropa, kita-pun mengenal ikon-ikon berbentuk bangunan atau arsitektur yang dikenal
luas oleh masyarakat. Misalnya bangunan: Plaza Santa Petrus di Basilica, Italia, bangunan
Gereja Santa Philipbert, Tournus, Prancis (950 - 1120 m.), bangunan Santa Maria Novella,
Florencia, Italy (1456 – 1470 m.), Plaza santo Marco, Venesia, Italy, bangunan Pallazo Thiene,
Vincenza, Italy (1545 m.), bangunan Masjid Soleyman (dahulu gereja Aya Sofia), Istambul
(1551 – 1558 m.), bangunan Gereja Redemtore, Venesia, Italy (1577 – 1592 m.), bangunan
Gereja Santa Petrus, di Moterio, Roma, Italy (1502 – 1508 m.), dsb. (lihat DK Ching -1981).
Bangunan-bangunan tersebut diatas sudah banyak dikenal masyarakat luas disekitarnya –

6
karena letaknya yang strategis, keberadaannya yang monumental serta menjadi karya
arsitektur ikonik sebagai penanda tempat.10

Jauh sebelum Islam datang dan mempengaruhi gaya arsitektur ke-Islam-an, Arsitektur
sudah berkembang pesat seperti di Yunani, Persia, Mesir Kuno, dan bangsa-bangsa lainnya.
Pada umumnya corak bangunan tersebut seperti bangunan Gereja, Istana Raja, Tata Kota,
Kuburan dan bangunan lainnya, kemudian Islam datang dan mempengaruhi gaya Arsitektur
bangunan yang bernuansa Islam seperti penggubahan Gereja menjadi Masjid tanpa mengubah
bentuk aslinya dan hanya mengubah pola-pola ruangan sesuai kebutuhan Islam itu sendiri.
Selama berabad- abad semasa penyebarannya ternyata Islam dapat mengubah sikap hidup
bangsa-bangsa dan daerah-darah yang terjangkau. Bertolak dari tanah Arab, kemudian
menyebar luas ke Timur melalui Mesopotamia, Persia Turki sampai ke daerah Lembah sungai
Indus. Sedangkan ke Barat menyusup jauh melalui Syiria, Mesir, bahakan sampai ke Spanyol
melalui Maroko. Kemudian dalam perkembangan selanjutnya, melalui berbagai Benua dan
mengarungi samudra sampai ke daerah Cina hingga sampai Indonesia kemudian menyebar
luas ke sabagian Benua Afrika hingga ke daratan Benua Eropa. 11

Perkembangan Arsitektur di Eropa dan Dunia Internasional dari akhir Abad ke-18 (Neo-
Klasik dan Ekletik) dan selama Abad ke-19 (Modernisme) merupakan suatu pergerakan yang
signifikan dalam bidang arsitektur barat. Mulai dari kejenuhan akan gaya-gaya klasik, pada
masa-masa sebelumnya arsitektur dianggap hanya suatu bentuk dari seni dan perasaan.
Namun pada masa itulah terjadi suatu revolusi yang dikenal dengan revolusi industri yang
terjadi di Inggris yang memulai dunia dengan era baru yaitu era pabrikasi. 12 Arsitektur Islam
dapat dikatakan identik dengan arsitektur masjid. Karena ciri-ciri arsitektur Islam dapat terlihat
jelas dalam perkembangan arsitektur masjid. Islam pernah mengalami kejayaan di Eropa yang
dimulai dari Andalusia, Spanyol bagian selatan, pada masa pemerintahan Bani Umayah, yaitu
tahun 711 masehi atau 97 hijriah. Salah satu bangunan terkenal yang menjadi saksi kejayaan
itu adalah Alhambra yang terletak di kota Granada dan Masjid Cordoba yang terletak di
Cordoba. Kedua kota tersebut berada di Andalucia, Spanyol. Desain kedua bangunan tersebut
tidak lepas dari seni Islam yang berkembang pada saat itu.13

10
Ir. UdjiantoPawitro, MSP., PERKEMBANGAN ‘ARSITEKTUR IKONIK’ DI BERBAGAI DUNIA
11
https://www.academia.edu/6347826/Ringkasan_Materi_Sejarah_Arsitektur_Islam
12
Faisal Fahnoor, “Penerapan Arsitektur Neo-Klasik Yunani Pada Fasade Bangunan Museum Nasional
Jalan Merdeka Barat No.12 - Jakarta”
13
https://www.viva.co.id/arsip/330458-perkembangan-arsitektur-islam-di-eropa

7
PENUTUP

Peninggalan Islam yang hingga kini tersebar di wilayah Andalusia merupakan bukti
kejayaan Islam. Meskipun kini wilayah Andalusia tidak lagi di bawah muslim, namun
peninggalan dan pemerintahan Islam yang pernah berkuasa masih memberikan pengaruh yang
kuat bagi Andalusia, khususnya di bidang seni dan budaya.

Corak arsitektur yang masih ada dengan ukiran potongan ayat-ayat Al-Quran dan
Hadits sebagai motifnya kini menjadi bahan pendidikan bagi masyarakat Eropa, khususnya
Andalusia yang kini menjadi Spanyol. Secara tidak langsung masyarakat mengetahui
keindahan yang ditinggalkan oleh Kejayaan Islam. Meski masyarakat tidak mengetahui arti dari
motif tersebut, namun motif-motif tersebut akan memberikan kesan indah yang meninggalkan
rasa penasaran pada Islam.

DAFTAR PUSTAKA

Haris Hidayatulloh, Jurnal Perkembangan Arsitektur Islam: Mengenal Bentuk Arsitektur Islam di

Nusantara, Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang

Yatim Badri, Sejarah Peradaban Islam, PT: Gravindo Persada : 2003

Suwito, Sejarah Sosial Pendidikan Islam

Majid Mun’im Abdul, Sejarah Kebudayaan Islam, Pustaka : 1997

Jurnal Studi Islam dan Sosial Volume 13 No. 2 (2020)

Fachruddin, artikel arsitektur islam di Eropo

Hendratagram, Portal Arsitektur

Ir. UdjiantoPawitro, MSP., Perkembangan ‘Arsitektur Ikonik’ Di Berbagai Dunia

Faisal Fahnoor, “Penerapan Arsitektur Neo-Klasik Yunani Pada Fasade Bangunan Museum

Nasional” Jalan Merdeka Barat No.12 - Jakarta

Buku Arsitektur Eropa, Arsitektur Islam di Barat (Masjid di Eropa)

https://www.academia.edu/6347826/Ringkasan_Materi_Sejarah_Arsitektur_Islam

https://haridsaputra.blogspot.com/2015/02/arsitektur-islam-di-barat-masjid-eropa.html

https://www.scribd.com/doc/290118865/Jejak-Arsitektur-Islam-di-Eropa

https://www.viva.co.id/arsip/330458-perkembangan-arsitektur-islam-di-eropa

Anda mungkin juga menyukai