DISUSUN OLEH:
RINTO SUOTH
19211031
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap bangsa memiliki Arsitektur bangunan yang berbeda-beda, baik itu pada
bangunan kuno maupun bangunan moderen dimana hal tersebut dapat mencerminkan dan
menjadi sebuah ciri khas dari suatu negara.
Arsitektur adalah bagian dari kebudayaan, yang berkaitan dengan berbagai segi
kehidupan antara lain: seni, teknik, ruang/tata ruang, geografi, dan sejarah. Oleh karena itu,
ada beberapa pengertian tentang arsitektur berdasrkan batasan-batasannya, tergantung dari
segi mana memandangnya.
Di pandang dari segi seni, arsitektur adalah segi bangunan, termasuk bentuk dan
ragam hiasnya. Dari segi teknik, arsitektur adalah sistem mendirikan bangunan, termasuk
proses perancangan konstruksi, sruktur, dan dalam hal ini juga menyangkut aspek dekorasi
dan keindahan. Dari segi ruang, arsitektur adalah pemenuhan kebutuhan ruang oleh
pemenuhan manusia atau kelompok manusia untuk melaksanakan aktifitas tertentu, sedang
kan dari segi sejarah, kebudayaaan dan geografi, arsitektur dipandang sebagai ungkapan fisik
dan peninggalan budaya dari suatu masyarakat dalam batasan waktu dan tempat tertentu
(yulianto,1997:1).
Arsitektur Romawi mengalami pemisahan bentuk dan struktur bentuk tidak
selalumencerminkan strukturnya, struktur hanyala merupakan hiasan atau ornamen.
Arsitektur Romawi lebih mengutamakan fungsi (utilitarian), konstruksi bangunan, dan
suasana (grandeur).
Arsitektur Romawi Kuno mengembangkan berbagai aspek berbeda dari arsitektur
yunani kuno dan teknologi-teknologi baru seperti pelengkung dan kubah untuk menciptakan
gay arsitektural baru. Arsitektur Romawi berkembang di seluruh kekaisaran selama priode
pax Romana. Penggunaan material-material baru, seperti beton, merupakan ciri khas yang
sangat penting.
Arsitektur Romawi mencangkup priode dari berdirinya Republik Romawi pada tahun
509 SM sampai sekitar abad ke-4 M, yang mana setelah itu menjadi diklasifikasi ulang
sebagai abad kuno akhir atau arsitektur Bisantium. Sebagian besar contoh yang masih
terlestarikan di ambil dari priode lalu. Gaya arsitektural Romawi terus mempengaruhi
bangunan dibekas kekaisaran tersebut selama berabad-abad, dan gaya yang di gunakan di
eropa barat sejak sekitar tahun 1000 disebut Arsitektur Romanesque untuk memperbaikinya
pada bentuk bentuk romawi dasar.
Bangsa Romawi Kuno memberikan konstribusi terhadap pembangunan-pembangunan
penting dalam perumahan dan sanitasi publik, misalnya jamban dan pemandian partikelir
juga publik yang mereka buat, pemanas bawah lantai dalam bentuk hypocaustum, kaca mika,
udarah dingin dan panas yang disalurkan melalui pipa.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan sejarah Romawi
2. Bagaimanakah sejarah Arsitektur Romawi Kuno?
3. Bagaimana karakteristik Arsitektur Romawi Kuno?
4. Bagaimana bentuk-bentuk bangunan Arsitektur Romawi kuno?
1.3 TUJUAN DAN MANFAAT MASALAH
1. Mengetahui sejarah Romawi singkat
2. Mengetahui karakteristik Arsitektur Romawi beserta dengan bangunannya
3. Mengetahui bangunan Romawi berdasarkan tipe dan jenis bangunannya
1.4 BATASAN MASALAH
Dalam makalah ini penulis akan membahas arsitektur Romawi di Roma,Italia. Hal ini
mengingat banyak bangunan-nbanguna arsitektur yang masih ditemuai di Roma dan struktur
bangunannya yang sangat bagus.
Hal yang menjadi fokus pembahasan dari makalah ini adalah arsitektur Romawi baik
secara keruangan maupun bentuk arsitekturalnya.
BAB II
PEMBAHASAN
Berikut ini ada beberapa bentuk dan gaya Bangunan Arsitektur Romawi Kuno yang
masih ada sampai sekarang yaitu:
a. Atrium
Atrium (jamak Atria) adalah istilah Arsitektur yang merujuk kepada ruang terbuka
besar dengan atap tertutup yang dikelilingi bangunan.
b. Amfiteater
Amfiteater atau ampiteater adalah sebuah gelanggan terbuka yang digunakan untuk
pertunjukan hiburan dan pertunjukan seni. Istilah amfiteater berasal dari bahasa Yunani kuno
(Amhitheatron),dari kata (amphi) yang berarti “di kedua sisi” atau “di sekitar” dan “theatron”
yang berarti tempat untuk menonton.
Afiteater romawi kuno ini berbentuk oval atau lingkaran dengan tempat duduk yang
di buat sekelilingnya, serupa dengan stadion olahraga modern. Dan bisa menampung hingga
40.000 sampai 60.000 orang penonton.
c. Forum Romawi
Forum Romawi (bahasa latin: Forum Romano, bahasa Italia: Foro Romano) adalah sebuah
forum (palza) persegi yang dikelilingi oleh reruntuhan sejumlah bengunan pemerintahan
kuno di pusat kota Roma. Warga kota kuno menyebut alun-alun yang dulunya pasar ini
Forum Magnum, atau Forum saja.
Selama berabad-abad, forum ini merupakan pusat kehidupan masyarakat Romawi:
tampat prosesi kemenangan dan pemilihan umum; tempat pidato umum, pengadilan kriminal,
dan pertandingan gladiator, dan inti dari segalah aktifitas perdagangan. Disini, berbagai
patung dan monumen menjadi tugu peringantan bagi para pahlawan kota sebagai jantung
Romawi kuno, forum ini di sebut sebagai tempat pertemuan paling ramai sepanjang sejarah
dunia. Terletak di lembah kecil antara bukit Palatine dan Capitaline, forum ini sekarang
merupakan kumpulan reruntuhan arsitektur dan galian arkeologis yang menarik sejumlah
wisatawan.
d. Jembatan Gard
Marcus Vispanius Agrippa (63-12 BC)
menantu dari Caesar Agustus adalah
tampungan air terbuat batu di antara
terdapat seberat hingga sampai 6 ton terdiri
dari tiga tingkatan, yang paling atas adalah
kanal air walaupun tampak bagaikan
jembatan terletak di kota Vers-Pont-du-
Gard, dekat Remoulins,departemen Gard
di Prancis pemasok air bagi romawi ke
Uzes dari Nimes (dahulu kots kuno
Romawi yang bernama Nemausus).
f. Menara Hercules
Menara Hercules (Bahasa Galisia dan Spanyol: torre de Hercules). Adalah sebuah
mercusuar Romawi kuno di semenanjung sekitar 2,4 KM (1,5 mi) dari pusat A Coruna,
Galisia, di barat laut Spanyol. Sampai abad ke-20, menara itu sendiri dikenal sebagai “Farum
Brigantium”. Kata bahasa latin ‘farum’ berasal dari bahasa Yunani ‘pharos’untuk Mercusuar
Alexandria. Menara ini memiliki tinggi 55 m (180 ft) dan menghadap pasar atlantik utara
Spanyol. Strukturnya, berusia hampir 1900 tahun dan direhabilitasi pada tahun 1791, ini
adalh mercusuar Romawi tertua yang digunakan saat ini. Disini merupakn tempat taman
patung yang menampilkan karya-karya Pablo Serrano dan Francisco Leiro.
g. Istana Diokletianus
Istana Diokletianus (bahasa Kroasia: dioklecijanova palaca),adalah ungkapan istana
kuno yang dibangun oleh kaisar Romawi Diokletianus pada pergantian abad ke-4 M, yang
saat ini membentuk sekitas setengah dari kota tua Split Kroasia. Disebut sebagai “istana”
karena penggunaan kompleks tersebut yang dimasukan sebagai rumah peristirahatan
Diokletianus. Istila ”istana” dapat menimbulkan kesalahpahaman karena strukturnya lebih
besar dan lebih menyerupai sebuah benteng besar, yang sekitar setengahnya untuk
kepentingan pribadi Diokletianus dan sisanya merupakan markas garnisun Militer.
Denah lahan istana ini membentuk persegi pajang tidak teratur (kita-kira 160 m x 190
m) dengan menara memproyeksikan dari sisi depan barat, utara, dan timur. Istana ini
menggabungkan kualitas dari villa mewah dan kamp militer, dengan gerbang-gerbang dan
menara-menara pengawas yang besar, kompleks istana ditutup oleh tembok dan pada saat ini,
di tempati oleh lebih dari 9000 orang. Peristyle istana sebelum dan baru setelah pekerjaan
restorasi hanya sisi depan selatan, yang naik langsung dari atau sangat dekat dengan laut,
tidak dibentengi. Galeri diatas lantai memiliki komposisi arsirtektur yang rinci berbeda
dengan tiga sisi depan yang menghadap pantai. Sebuah gerbang monumental di tengah-
tengah sebuah tembok mengarah kesebuah halaman tertutup. Gerbang di laut selatan (porta
aenea) memiliki bentuk dan ukuran lebih sederhana dari pada tiga gerbang lainnya dan
diperkirakan awalnya ditunjuk sebagai akses pribadi kaisar ke laut atau atau sebagai pintu
masuk persediaan. Desain istana barasal dari vila dan kastrum, dan dualitas ini juga terlihat
dalam penataan interior. Jalan lintas (decumanus) yang menghubungkan gerbang timur
(gerbang perak atau porta argentea) dan gerbang barat (gerbang besi atau porta ferrea)
membagi kompleks istana kedalam dua bagian. Di bagian selatan adalah struktur yang lebih
mewah, yaitu apartemen kaisar, baik publik maupun privat, dan bangunan-bangunan
keagamaan. Apartemen kaisar membentuk sebuah blok di sepanjang tepi laut dan terletak di
atas sebuah substruktur karena medannya yang miring menuntut perbedaan yang signifikan.
meskipun selama berabad-abad hampir benar-benar terisi sampah, sebagian substruktur
terpelihara dengan baik, dan menunjukan bentuk dan disposisi asli dan kamar-kamar di
atasnya.
h. Gerbang Titus
Gerbang Titus adalah gerbang yang dibuat pada abad pertama Masehi yang dibuat
dengan pintu melengkung gunanya untuk penghormatan, terletak dijalan bernama Via Sacra,
Roma, tidak jauh dari sebelah tenggara Forum Romawi. Dibangun pada tahun 84 M oleh
kaisar Romawi Dominitan sesaat setelah kematian abangnya, Titus, untuk mempenringati
kemenangan-kemenangan Titus, termasuk pengepungan Yerusalem pada tahun 70 M.
Gerbang titus telah menjasdi model umum bagi banyak gerbang, kemenangan yang didirikan
sejak abad ke-16 mungkin yang paling terkenal adalah sebagai Ilham bagi Arc de Triomphe
yang dibangun pada tahun 1806 di Paris, Prancis, dan diselesaikan pada tahun 1836.
Ukiran asli pada gerbang Titus yang menunjukan jarahan-jarahan dari pengepungan
Yerusalem. Berdasarkan gaya pemahatan, Arsitek kesayangan Domitian, Rabius, yang
diyakini membangun Colosseum, juga dapat di percaya membangun gaerbang ini. Tanpa
adanya dokumentasi pada zaman itu, sulit untuk memastikan kebenaran informasi
pembangunan pada zaman Romawi hanya dari pengamatan gaya pembuatan.
i. Cloaca Maxima
Cloaca Maksima awalnya di bangun oleh Etruria sebagai kanal terbuka. Seiring
waktu, orang-orang romawi menutup bagian atas kanal dan mengubahnya menjadi sistem
pembuangan kota. Dari gambar di atas kta bisa melihat bentuk dan peta dari Cloaca
Maxsima, pada peta bisa dilihat gambar yang berwarna merah adalah cloaca maxsima, cloaca
maxsima adalah sala- satu sistem pembuangan limbah paling awal didunia. Dibangun di
Zaman Romawi Kuno dalam rangka untuk mengeringkan daerah rawa-rawa dan
menghilangkan limbah dari sala-satu kota-kota dunia yang paling padat penduduknya,
dengan membawa limbah ke sungai Tiber, yang menyusuru samping kota. Sebelas saluran air
yang memasok air ke roma pada tahun 1M yang akhirnya di salurkan ke selokan setelah
mensuplai banyak permandian umum.
j. Pelengkung Konstantinus
Pelengkung Konstantinus adalah sebuah pelengkung kemenangan di Roma, yang
terletak di antara Colosseum dan lembah Palatine. Pelengkung tersebut didirikan oleh Senat
Romawi untuk memperingati kemenangan konstantinus 1 atas Maxentius di pertempuran
jembatan Milvian pada 312. Didedikasikan pada 315, pelengkung tersebut merupakan
pelengkung kemenangan Romawi terbesar. Pelengkung tersebut berada di sepanjang Via
triumphalis, sebuah jalan yang di ambil oleh para kaisar saat mereka memasuki kota tersebut
dalam kemenangan.
k. Kuil Vesta
m. Hipodrom
n. Peristilium
Rekonstruksi peristilium Romawi di Pompeii. Dalam Arsitektur Yunani dan
Romawi peristilium (dari Yunani kuno) adalah teras bersambung yang membentuk jajaran
kolom yang mengelilingi primeter bangunan atau pelataran. Tetrastoon adalah istilah kuno
untuk Struktur ini. Dalam Arsitektur eklestikal kristen yang dibentuk dari basilika Romawi,
sebuah pelataran dan taman peristilium disebut klausura.
o. Arena Verona
Arena Verona adalah sebuah amfitiater Romawi di Piazza Bra, Verona, Italia, yang
dibangun pada tahun 30 SM. Arena ini saat ini masi digunakan untuk berbagai acara (seperti
Festival Arena di Verona) dan paling dikenal akan acara operanya. Pada zaman Romawi,
arena ini dapat menampung 30.000 orang, tetapi saat ini jumlah maksimumnya adalah 15.000
karena alasan keamanan.
Pada awalnya arena ini memiliki panjang sebesar 152 meter dan lebar 132 meter.
Saat ini ukurannya menjadi 138 meter x109 meter dengan tinggi 24,1 meter. Maka dari itu
Arena Verona merupakan amfiteater kuno terbesar ketiga yang masih bertahan saat ini.
p. Santi Cosma e Damiano
Santi Cosma e Damino adalah sebuah gereja di Forum Romawi, yang menjadi salah
satu bangunan Roamawi asli. Bangunan melingkar yang ada di bagian utama Forum (tidak
digunakan sekarang) tersebut dibangun pada awal abad ke-4 sebagai sebuah kuil Romawi
yang didedikasikan untuk Velerius Romulus, putra yang di dewakan dari kaisar Maxentius.
Bangunan utamanya diyakini menjadi perpustakaaan dari sebuah Forum kekaisaran.
q. Mausoleum Agustus
Mausoleum Agustus adalah sebuah makam besar yang di bangun oleh kaisar
Romawi Agustus pada 28 SM di campus Martius, Roma, Italia. Mausoleum terletak dipizza
Augusto Imperatore.
r. Tembok Aurelianius
Tembok Aurelianius adalah sebuah jalur tembok kota yang dibangun antara 271
masehi dan 275 masehi di Roma, Italia, pada masa pemerintahan kaisar Roamwi Aurelianius
dan probus.
Tembok tersebut dekat dengan seluruh tujuh bukit roma ditambah campus martius
dan, pada tepi kanan tiber, dirstrik, Trastfevere. Tepi sungai pada kota tersebut di biarakan
tak berbenteng, meskipun mereka membentengi sepanjang campus martius, ukuran
keseluruhan wilayah yang di bentengi adalah 1400 hektare (3500 ekar).
s. Vila Hadrianus
Vila hadrianus [vila adriana dalam bahasa italia] adalah sebuah arkeologi romawi
besar di tivoli, italia. Sebuah situs warisan dunia unesco, tempat tersebut adalah pusakah dari
republik italia dan didireksikan dan dijalan oleh polo museale del lasio sejak desember 2014.
h. Campus Martius
Campus Martius (bahasa italia campo marsio) adalah sebuah wilayah milik publik
dari Roma pada zaman kuno yang memiliki luas sekitar 2 kilometer persegi (490 ekar). Pada
Abad pertengahan, wilayah tersebut menjadi wilayah paling berpenduduk di Roma.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dalam bidang Seni dan Arsitektur. Roma peminjam secara keseluruhan pengoper
pilar-pilar Yunani yang bergaya Doria, Ionia, dan Korintia, yang selanjutnya digabung serta
dikembangkan yaitu Gaya Komposit dan Tuskana. Dorongan utamanya bukan untuk
menyaingi bangsa Yunani Kesempurnaan dan Keselarasan bangsa Yunani, melainkan untuk
mengungguli, dengan kehebatan teknologinya. Para Arsitek roma merupakan orang pertama
yang memanfaatkan beton untuk membangun gedung Raksasa/bangunan besar. Dengan
menggunakan material yang murah dan luwes ini, mereka mengembangkan gagasan
pelengkung Etruska untuk menjadi pola viaduk, akuaduk, pelengkung kemenangan dan
kubah-kubah raksasa seperti kubah di kuil Phantheon. Konsep arsitektur Romawi
mencerminkan segi-segi praktis yaitu:
Kekokohan
Keamanan
Kenyamanan
Fungsi
3.2. Saran
Dan saran saya sebagi seorang penulis kiranya seorang arsitek kita dapat
mengutamakan nilai budaya dan melestarikannya. Karena dari banguan bersejarah kita dapat
menambah wawasan/ilmu dari pada leluhur, atau nenek moyang kita. Karena pada dasarnya
bangunan zaman dahulu kebanyakan lebih tahan lama dari bangunan zaman sekarang. Dan
kiranya lewat makalah ini dapat membantu pembaca untuk berpikir secara logis dalam
menyelesikan suatu bangunan.
DAFTAR PUSTAKA
[3]. Gorski, Glbert J, Packer, James E (2015). The Roman Forum: A Reconstruction and
Architectural Guide, Campbridge University press. Italia 2016
[4]. Stamper, John (2005). The Architectural of Roman Temples: The Republic to The Middle
Empire, Cambridge Univercity Press. Diakses 2020: 09:15 WITA. Dari materi: The
Architectural of Roman Temples: The Republic to The Middle Empire, Cambridge Univercity
Press. Dikutip dari: Http://wikipedia.com/The Architectural of Roman Temples: The
Republic to The Middle Empire, Cambridge Univercity Press.
[5]. Museum Arsitektur (2011). Kumpulan Arsitektur Dunia dari Masa ke Masa: Arsitektur
Romawi Kuno. Diakses 28 maret 2020, 07:15 WITA. Dari materi: Kumpulan Arsitektur
Dunia dari Masa ke Masa: Arsitektur Romawi Kuno. Dikutip dari:
Https://museumarsitektur.blogspot.com/Kumpulan Arsitektur Dunia dari Masa ke Masa:
Arsitektur Romawi Kuno.