Anda di halaman 1dari 24

JEJAK SEJARAH DAN SENI ARSITEKTUR ROMAWI KUNO

DISUSUN OLEH:
RINTO SUOTH
19211031

UNIVERSITAS NEGERI MANADO


PRODI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
TAHUN 2020

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Setiap bangsa memiliki Arsitektur bangunan yang berbeda-beda, baik itu pada
bangunan kuno maupun bangunan moderen dimana hal tersebut dapat mencerminkan dan
menjadi sebuah ciri khas dari suatu negara.
Arsitektur adalah bagian dari kebudayaan, yang berkaitan dengan berbagai segi
kehidupan antara lain: seni, teknik, ruang/tata ruang, geografi, dan sejarah. Oleh karena itu,
ada beberapa pengertian tentang arsitektur berdasrkan batasan-batasannya, tergantung dari
segi mana memandangnya.
Di pandang dari segi seni, arsitektur adalah segi bangunan, termasuk bentuk dan
ragam hiasnya. Dari segi teknik, arsitektur adalah sistem mendirikan bangunan, termasuk
proses perancangan konstruksi, sruktur, dan dalam hal ini juga menyangkut aspek dekorasi
dan keindahan. Dari segi ruang, arsitektur adalah pemenuhan kebutuhan ruang oleh
pemenuhan manusia atau kelompok manusia untuk melaksanakan aktifitas tertentu, sedang
kan dari segi sejarah, kebudayaaan dan geografi, arsitektur dipandang sebagai ungkapan fisik
dan peninggalan budaya dari suatu masyarakat dalam batasan waktu dan tempat tertentu
(yulianto,1997:1).
Arsitektur Romawi mengalami pemisahan bentuk dan struktur bentuk tidak
selalumencerminkan strukturnya, struktur hanyala merupakan hiasan atau ornamen.
Arsitektur Romawi lebih mengutamakan fungsi (utilitarian), konstruksi bangunan, dan
suasana (grandeur).
Arsitektur Romawi Kuno mengembangkan berbagai aspek berbeda dari arsitektur
yunani kuno dan teknologi-teknologi baru seperti pelengkung dan kubah untuk menciptakan
gay arsitektural baru. Arsitektur Romawi berkembang di seluruh kekaisaran selama priode
pax Romana. Penggunaan material-material baru, seperti beton, merupakan ciri khas yang
sangat penting.
Arsitektur Romawi mencangkup priode dari berdirinya Republik Romawi pada tahun
509 SM sampai sekitar abad ke-4 M, yang mana setelah itu menjadi diklasifikasi ulang
sebagai abad kuno akhir atau arsitektur Bisantium. Sebagian besar contoh yang masih
terlestarikan di ambil dari priode lalu. Gaya arsitektural Romawi terus mempengaruhi
bangunan dibekas kekaisaran tersebut selama berabad-abad, dan gaya yang di gunakan di
eropa barat sejak sekitar tahun 1000 disebut Arsitektur Romanesque untuk memperbaikinya
pada bentuk bentuk romawi dasar.
Bangsa Romawi Kuno memberikan konstribusi terhadap pembangunan-pembangunan
penting dalam perumahan dan sanitasi publik, misalnya jamban dan pemandian partikelir
juga publik yang mereka buat, pemanas bawah lantai dalam bentuk hypocaustum, kaca mika,
udarah dingin dan panas yang disalurkan melalui pipa.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan sejarah Romawi
2. Bagaimanakah sejarah Arsitektur Romawi Kuno?
3. Bagaimana karakteristik Arsitektur Romawi Kuno?
4. Bagaimana bentuk-bentuk bangunan Arsitektur Romawi kuno?
1.3 TUJUAN DAN MANFAAT MASALAH
1. Mengetahui sejarah Romawi singkat
2. Mengetahui karakteristik Arsitektur Romawi beserta dengan bangunannya
3. Mengetahui bangunan Romawi berdasarkan tipe dan jenis bangunannya
1.4 BATASAN MASALAH
Dalam makalah ini penulis akan membahas arsitektur Romawi di Roma,Italia. Hal ini
mengingat banyak bangunan-nbanguna arsitektur yang masih ditemuai di Roma dan struktur
bangunannya yang sangat bagus.
Hal yang menjadi fokus pembahasan dari makalah ini adalah arsitektur Romawi baik
secara keruangan maupun bentuk arsitekturalnya.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Sejarah Romawi


Romawi merupakan tempat kuno di eropa yang menjadi sumber kebudayaan barat
terletak di semeenanjung Apenina(sekarang Italia). Sebelah utara semenanjung apenina
bersambung dengan daratan Eropa yang terdapat pegunungan Alpen sebagai batas alam yang
memanjang. Sebelah barat laut yang memisahkan Italia dengan Swiss dan Australia sebelah
timur laut dengan Yugoslavia.
Lalu pada tahun 429 SM latinum mulai dikuasai oleh bangsa Etruskia yaitu bangsa
yang kuat dan berpengaru, namun pada akhirnya bangsa Latia memberontak dan mendirikan
negara baru yaitu kerajaan Romawi yang berbentuk republik.
Pada awalnya bangsa romawi hidup sebagai petani, namun setelah bangsa romawi
berhasil melawan bangsa Etruskia. Bangsa ini ini menjadi masyarakat yang kapitalis dan
materialis. Mereka suka berperang dan mengumpulkan kekayaan.
Kebudayaan bangsa Romawi merupakan pencampuran 2 budaya yaitu bangsa Yunani
dan Etruskia. Bangsa romawi maju dalam iptek melanjutkan teori bangsa Yunani Kuno.
Kepercayaan bangsa Romawi Kuno sama dengan kepercayaan bangsa Yunani yaitu percya
akan dewa-dewa. Tetapi dewa yang mereka puja berbeda.
Orang- orang Romawi menciptakan karya teknik bangunan yang sangat
mengagumkan. Seni budaya bangsa romawi yang cenderung berkiblat pada yunani. Banyak
peninggalan-peninggalan peradaban romawi seperti bangunan monument dan kuil. Pada masa
ini peradaban romawi terpusat di kota Roma. Peradaban Romawi dikembangkan oleh suku
Latia menamakan tempat tinggal mereka “Latinum”. Mereka hidup di kawasan lembah
pegunungan yang tanahnya baik untuk bertani, oleh karena itu bangsa mereka berkembang
dengan menghasilkan peradaban yang tinggi. Dan kemudian bangsa Latia disebut bangsa
Latin. Kota Roma didirikan oleh Romulus sebagai raja pertama kerajaan Romawi. Menurut
legenda, Romulus adalah keturunan pahlawan Troya, Aineas yang berimigrasi ke latinum.
Kerajaan Romawi di pimpin oleh 7 raja. Pada tahun 492 SM daerah Latinum dikuasai oleh
kerajaan Etruskia yang terletak disebelah utara kota Roma. Bangsa Etruskia merupakan orang
paling kuat dan berpengaruh pada saat itu. Bangsa etruskia menagajari bangsa romawi
membangun bangsa sendiri yang berbentuk republik.

2.2. Sejarah Arsitektur Romawi Kuno


Orang-orang Romawi suka menciptakan sesuatu yang megah, mewah, dan
monumental, serta menarik perhatian. Mereka menciptakan seni rupa, seni patung, atau relief
dengan megah dan penuh hiasan. Orang- orang Romawi menciptakan karya teknik bangunan
yang mengagumkan. Seperti bangunan saluran air (aquaduct). Jembatan, gedung besar untuk
balai pertemuan dan pasar, bangunan olahraga dan pentas seni (thermen, theater,
amphitheater). Juga kuil untuk pemujaan dewa.
Dan orang Romawi kebanyakan membuat bangunan menggunakan konstruksi
banguna denan berbentuk lengkung hal ini di karenakan agar bangunan menjadi lebih luas.
Kuil-kuil tempat pemujaaan dewa memiliki ukuran yang lebih besar. Dan batang tiang
penyangga atap menggunakan ciri-ciri yang sama dengan bangunan yunani yaitu Doria,
Inonia dan khorinthia.
Pada dasarnya pengaruh yunani pada arsitektur Romawi sangat terlihat jelas, banyak
bangunan megah Romawi di bangun oleh pekerja Yunani. Berikut adalah ciri dari desain
arsitektur Romawi:
 Kombinasi kolom dan busur lengkung.
 Romawi mempunyai 5 gaya arsitektur (order).
 Tiga diantaranya merupakan ‘pinjaman’ langsung dari gaya Yunani: Doric, ionic dan
Chorinthian. Corinthian merupan gaya paling populer di Romawi.
 Dua gaya lain yang ditambahakan oleh bangsa Romawi adalah Tuscan( bentuk yang
lebih sederhana dari gaya doric), dan composite (gaya chorinthian yang lebih kaya
ornamen).
 Pada bangunan yang lebih satu lantai, gaya arsitektural diletakan berurutan dari atas
ke bawah. Palinga bawah gaya doric, di atasnya lonic, dan paling atas chorinthian.
 Pintu dan jendela biasanya berbentuk segi empat. Pada sisi-sisi pintu dibuat bentuk
kolom.
 Bahan bangunan yang digunakan batu-bata, keramik, semen, beton, dan besi.
Bangsa Romawi telah mengembangkan yang memungkinkan mereka membuat bentuk atap
lengkung (vault) dan kubah Romawi. Bentang kubah ini sebagian bergaris tengah diatas 50m
tidak tertandingi sampai ditemukan konstruksi baja pada abad ke-19.
Satu hal yang terkenal dari bangsa romawi adalah kehebatan merekla dalam hal
Arsitektur. Bangsa romawi banyak melakukan inovasi dalam bidang arsitektur, tiga yang
terkenal menggunakan atap melengkung, batu-bata, dan semen. Sekitar 700 SM, bangsa
Etrutia memperkenalkan arsitektur asia barat ke Italia, dan mengerjakannya pada bangsa
Romawi. Kini tidak banyak arsitektur Etruria yang tersisa, namun banyak makam bawah
tanah yang masih ada, selain juga reruntuhan kuil-kuil mereka.
Pada periode republik, bangsa Romawi banyak melakukan perkembangan pada kota
mereka. Mdereka membangun saluran air, jalan, dan saluran pembuangan. Forum dan kuil
Romawi juga berkembang. Orang-orang juga membuat teater dan colosseum untuk
permmainan para gladiator. Kaisar pertama Romawi, Agustus, melakukan lebih banyak
perubahan. Ia membangunn altar perdamaian, pemakaman untuk keluarganya, dan teater
besar untuk pertunjukan drama. Cucu tiri Agustus, Tiberius, membagun ulang kuil castor dan
pollux di forum Romawi. Cicit buyut Agustus, Nero, juga membangun banyak bangunan,
termasuk istana emasnya. Pada 69 M, Vespasianus mengambil beberapa material dari istana
emas untuk membangun kolosseum. Putra vespasianus, Titus, membangun pelengkung
kajayaan, dan putranya Domitianus, membangun istan besar untuk dirinya sendiri di bukit
Palatina.
Meskipun Domitianus terbunuh pada 96 M, arsitek-arsitek selanjutnya terus
enggunakan gaya yang pernah di kembangkan untuk istanany, karena kaisar-kaisar
berikutnya tinggal di istana Domitianus. Arsitek-arsitek Trajanus menggunakan batu-bata dan
lengungan beton untuk membuat bangunan Forum yang baru dengan tiang yang besar serta
bangunan pasar. Trajanus juga membangun permandian umum besar pertama di kota Roma.
Arsiteknya kemungkinan adalah orang- orang yang sama yang nantinya membangun
Pantheon Hadrianus, sebuah kuil untuk semua dewa. Kuil itu memiliki kubah yang sangat
besar, dan tidak ada yang membuat kubaqh lebuh besar dari ini selama lebih dari 1000 tahun
kemudian.
Di provinsi-provinsi kekaisaran Romawi, orang-orang membangun forum, kuil,
permandian umum, dan amfiteater, meskipun secarah umum lebih kecil dari pada yang ada di
kota Roma. Ada banyak kota yang terawat di kekaisaran Romawi. Di Italia ada kota Pompeii,
Ostia, dan Cosa. Sementara disekitar Mediterania, ada kota Ampurias di Turki, Caesarea di
Israel, Lepcis magna di Libya, Bulla Regia, Dougga, dan maktar di Tunisia, Volubilis di
Maroko, dan Italica serta Empurias di Spanyol. Setelah masa kaisar Hadrianus, Romawi
mulai jarang melakukan penaklukan sehingga harta pemasukan berkurang dan program
pembangunan mulai di hentikan. Namun kaisar Caracalla masih bisa membangun pemandian
umum yang besar di kota Roma pada awal 200-an Mdan di akhir 200-an M, kaisar
Diocletianus membangun permandian lainnya. pada awal 300-an M, kaisar Maxentius
membangun istana yang besar di luar dinding Roma, dan Basilika di Forum Romawi. Kaisar
Constantinus membangun pelengkung kejayaan, beberapa gereja, dan memindahkan ibukota
Kekaisaran Romawi ke Konstantinopel (istanbul). Disana, dia dan keturunannya membangun
lebih banyak gereja, tempat sirkus, dan istana.

2.3. Karakteristik Arsitektur Romawi Kuno


Jika otonomi patung dan lukisan Romawi telah di pertanyakan, Arsitektur Romawi
adalah prestasi kreatif yang sangat besar untuk membungkam semua keraguan semacam ini.
Pertumbuhannya, terlebih lagi, dari awal. Pencerminan republik dari pada Romawi yang
khas. Model Yunani, meski sangat di kagum, tidak lagi cukup untuk mengakomodasi jumlah
orang-orang di gedung-gedung publik besar yang di haruskan oleh kekaisaran. Dan ketika
memasok penduduk dengan segalah yang di butuhkannya, mulai dari air hingga hiburan,
dalam skala besar, cacing baru yang radikal harus di temukan, dan bahan yang murah dan
metode yang cepat harus digunakan. Sejak awal, pertumbuhan ibukota Roma hampir tidak
dapat dipikirkan tanpa lengkungan dan sistem kubah yang berasal darinya: kubah laras,
setengah silinder; kubah pangkal paha, yang terdiri dari dua kubah barel yang berpotongan
satu sama lain di sudut kanan, hal yang sama juga berlaku untuk beton, campuran moratar
dan kerikil dengan puing-puing(potongan kecil batu bangunan dan batu bata).
Konstruksi beton telah ditemukan di timur dekat lebih dari 1000 tahun sebelumnya,
namuan orang-orang romawi mengembangkan potensinya sampai menjadi teknik bangunan
utama mereka. Keuntungan dari beton jelas kuat, mjurah,dean fleksibel. Hanya
memungkinkan kelompok arsitektur besar yang menjadi pengingat utama “kemegahan yang
ada di Roma.” Orang-orang Romawi tahu bagaimana cara menyembunyikan permukaan
beton yang tidak menarik di balik permukaan batu-bata, batu atau marmer, atau dengan
menutupinya dengan plester halus. Sekarang, kulit dekoratif itu telah hilang dan sisa-sisa
bangunan Romawi, meninggalkan inti betonyang terpapar dan mengikis daya tarik yang
dimiliki seni Yunani. Setiap unsur yang dipinjam dari orang Etruria atau Yunani ditandai oleh
cap Romawi. Hubungan-hubungan ini dengan masa lalu terkuak dalam jenis kapel yang
dikembangkan selam priode Republik (510-60 SM), usia heroik ekspansi Romawi. “ Kaper
Fortuna Virilis” kecil yang indah adalah contoh tertua dari jenisnya. (nama itu sangat mewah,
karena tempat kudus itu tampakanya didedikasikan untuk dewa pelabuhan Romawi,
Portunus.)
Bangunan dengan ciri arsitektur Yunani kuno banyak ditemukan pada arsitektur
Ronawi hal ini dikarenakan banyak budaya dari yunani yang di ambil oleh bangsa Romawi
kuno. Akan tetapi ada beberapa karakteristik bangunan Romawi yaitu:
 Sudah ada konstruksi pelengkung, sehingga tidak ada lagi penggunaan batu besar
untuk balok.
 Unsur-unsur Yunani masi ada tetapi telah di modifikasi dan lebih bamnyak sebagai
dekorasi.
 Denah sudah mulai bervariasi segi empat,lingkaran,setengah lingkaran, dan
kombinasi dari bentuk-bentuk tersebut.
 Kolom tidak lagi berfungsi sebagai bagian dari kostruksi, namunmenyatu dengan
dinding (pilaster), berfungsi sebagai dekorasi.
 Mulai menggunakan konstruksi pelengkung untuk atap, kemudian berkembang
menjadi kubah.
 Kepala kolom umumnya beraliran korintien atau bermotif floral yang lebih kompleks.
 Dan, denah cenderung sijmetris.
Itulah karakteristik dari bangunan Romawi kuno beserta dengan ciri-cirinya. Adapun
karakteristik dan bentuk-bentuk dari bangunan arsitektur yang akan kita bahas di bawah ini.
2.4. Bentuk-bentuk Bangunan Arsitektur Romawi Kuno

Berikut ini ada beberapa bentuk dan gaya Bangunan Arsitektur Romawi Kuno yang
masih ada sampai sekarang yaitu:

a. Atrium

Atrium (jamak Atria) adalah istilah Arsitektur yang merujuk kepada ruang terbuka
besar dengan atap tertutup yang dikelilingi bangunan.

b. Amfiteater
Amfiteater atau ampiteater adalah sebuah gelanggan terbuka yang digunakan untuk
pertunjukan hiburan dan pertunjukan seni. Istilah amfiteater berasal dari bahasa Yunani kuno
(Amhitheatron),dari kata (amphi) yang berarti “di kedua sisi” atau “di sekitar” dan “theatron”
yang berarti tempat untuk menonton.
Afiteater romawi kuno ini berbentuk oval atau lingkaran dengan tempat duduk yang
di buat sekelilingnya, serupa dengan stadion olahraga modern. Dan bisa menampung hingga
40.000 sampai 60.000 orang penonton.

c. Forum Romawi
Forum Romawi (bahasa latin: Forum Romano, bahasa Italia: Foro Romano) adalah sebuah
forum (palza) persegi yang dikelilingi oleh reruntuhan sejumlah bengunan pemerintahan
kuno di pusat kota Roma. Warga kota kuno menyebut alun-alun yang dulunya pasar ini
Forum Magnum, atau Forum saja.
Selama berabad-abad, forum ini merupakan pusat kehidupan masyarakat Romawi:
tampat prosesi kemenangan dan pemilihan umum; tempat pidato umum, pengadilan kriminal,
dan pertandingan gladiator, dan inti dari segalah aktifitas perdagangan. Disini, berbagai
patung dan monumen menjadi tugu peringantan bagi para pahlawan kota sebagai jantung
Romawi kuno, forum ini di sebut sebagai tempat pertemuan paling ramai sepanjang sejarah
dunia. Terletak di lembah kecil antara bukit Palatine dan Capitaline, forum ini sekarang
merupakan kumpulan reruntuhan arsitektur dan galian arkeologis yang menarik sejumlah
wisatawan.

d. Jembatan Gard
Marcus Vispanius Agrippa (63-12 BC)
menantu dari Caesar Agustus adalah
tampungan air terbuat batu di antara
terdapat seberat hingga sampai 6 ton terdiri
dari tiga tingkatan, yang paling atas adalah
kanal air walaupun tampak bagaikan
jembatan terletak di kota Vers-Pont-du-
Gard, dekat Remoulins,departemen Gard
di Prancis pemasok air bagi romawi ke
Uzes dari Nimes (dahulu kots kuno
Romawi yang bernama Nemausus).

Aliran bendungan roman berasal


dari Nimes pont du Gard dibangun oleh
e. Castel Sant’Angelo

Mousoleum Hadrian, sering disebut sebagai Castel Sant’Angelo (indonesia: Kastil


Malaikat Kudus), adalha bangunan melingkar bertingkat di Parco Adriano, Roma,Italia.
Castle ini dibuat oleh kekaisaran roma yang dipimpin Agustus dan membuat bangunan ini
adalah Hadrian. Bangunan ini kemudian digunakan oleh Paus sebagai benteng, kastil, dan
sekarang menjadi museum. Bangunan ini adalah sala-satu bangunan tertinggi di Roma,Italia.

f. Menara Hercules
Menara Hercules (Bahasa Galisia dan Spanyol: torre de Hercules). Adalah sebuah
mercusuar Romawi kuno di semenanjung sekitar 2,4 KM (1,5 mi) dari pusat A Coruna,
Galisia, di barat laut Spanyol. Sampai abad ke-20, menara itu sendiri dikenal sebagai “Farum
Brigantium”. Kata bahasa latin ‘farum’ berasal dari bahasa Yunani ‘pharos’untuk Mercusuar
Alexandria. Menara ini memiliki tinggi 55 m (180 ft) dan menghadap pasar atlantik utara
Spanyol. Strukturnya, berusia hampir 1900 tahun dan direhabilitasi pada tahun 1791, ini
adalh mercusuar Romawi tertua yang digunakan saat ini. Disini merupakn tempat taman
patung yang menampilkan karya-karya Pablo Serrano dan Francisco Leiro.

g. Istana Diokletianus
Istana Diokletianus (bahasa Kroasia: dioklecijanova palaca),adalah ungkapan istana
kuno yang dibangun oleh kaisar Romawi Diokletianus pada pergantian abad ke-4 M, yang
saat ini membentuk sekitas setengah dari kota tua Split Kroasia. Disebut sebagai “istana”
karena penggunaan kompleks tersebut yang dimasukan sebagai rumah peristirahatan
Diokletianus. Istila ”istana” dapat menimbulkan kesalahpahaman karena strukturnya lebih
besar dan lebih menyerupai sebuah benteng besar, yang sekitar setengahnya untuk
kepentingan pribadi Diokletianus dan sisanya merupakan markas garnisun Militer.
Denah lahan istana ini membentuk persegi pajang tidak teratur (kita-kira 160 m x 190
m) dengan menara memproyeksikan dari sisi depan barat, utara, dan timur. Istana ini
menggabungkan kualitas dari villa mewah dan kamp militer, dengan gerbang-gerbang dan
menara-menara pengawas yang besar, kompleks istana ditutup oleh tembok dan pada saat ini,
di tempati oleh lebih dari 9000 orang. Peristyle istana sebelum dan baru setelah pekerjaan
restorasi hanya sisi depan selatan, yang naik langsung dari atau sangat dekat dengan laut,
tidak dibentengi. Galeri diatas lantai memiliki komposisi arsirtektur yang rinci berbeda
dengan tiga sisi depan yang menghadap pantai. Sebuah gerbang monumental di tengah-
tengah sebuah tembok mengarah kesebuah halaman tertutup. Gerbang di laut selatan (porta
aenea) memiliki bentuk dan ukuran lebih sederhana dari pada tiga gerbang lainnya dan
diperkirakan awalnya ditunjuk sebagai akses pribadi kaisar ke laut atau atau sebagai pintu
masuk persediaan. Desain istana barasal dari vila dan kastrum, dan dualitas ini juga terlihat
dalam penataan interior. Jalan lintas (decumanus) yang menghubungkan gerbang timur
(gerbang perak atau porta argentea) dan gerbang barat (gerbang besi atau porta ferrea)
membagi kompleks istana kedalam dua bagian. Di bagian selatan adalah struktur yang lebih
mewah, yaitu apartemen kaisar, baik publik maupun privat, dan bangunan-bangunan
keagamaan. Apartemen kaisar membentuk sebuah blok di sepanjang tepi laut dan terletak di
atas sebuah substruktur karena medannya yang miring menuntut perbedaan yang signifikan.
meskipun selama berabad-abad hampir benar-benar terisi sampah, sebagian substruktur
terpelihara dengan baik, dan menunjukan bentuk dan disposisi asli dan kamar-kamar di
atasnya.

h. Gerbang Titus

Gerbang Titus adalah gerbang yang dibuat pada abad pertama Masehi yang dibuat
dengan pintu melengkung gunanya untuk penghormatan, terletak dijalan bernama Via Sacra,
Roma, tidak jauh dari sebelah tenggara Forum Romawi. Dibangun pada tahun 84 M oleh
kaisar Romawi Dominitan sesaat setelah kematian abangnya, Titus, untuk mempenringati
kemenangan-kemenangan Titus, termasuk pengepungan Yerusalem pada tahun 70 M.
Gerbang titus telah menjasdi model umum bagi banyak gerbang, kemenangan yang didirikan
sejak abad ke-16 mungkin yang paling terkenal adalah sebagai Ilham bagi Arc de Triomphe
yang dibangun pada tahun 1806 di Paris, Prancis, dan diselesaikan pada tahun 1836.
Ukiran asli pada gerbang Titus yang menunjukan jarahan-jarahan dari pengepungan
Yerusalem. Berdasarkan gaya pemahatan, Arsitek kesayangan Domitian, Rabius, yang
diyakini membangun Colosseum, juga dapat di percaya membangun gaerbang ini. Tanpa
adanya dokumentasi pada zaman itu, sulit untuk memastikan kebenaran informasi
pembangunan pada zaman Romawi hanya dari pengamatan gaya pembuatan.
i. Cloaca Maxima

Cloaca Maksima awalnya di bangun oleh Etruria sebagai kanal terbuka. Seiring
waktu, orang-orang romawi menutup bagian atas kanal dan mengubahnya menjadi sistem
pembuangan kota. Dari gambar di atas kta bisa melihat bentuk dan peta dari Cloaca
Maxsima, pada peta bisa dilihat gambar yang berwarna merah adalah cloaca maxsima, cloaca
maxsima adalah sala- satu sistem pembuangan limbah paling awal didunia. Dibangun di
Zaman Romawi Kuno dalam rangka untuk mengeringkan daerah rawa-rawa dan
menghilangkan limbah dari sala-satu kota-kota dunia yang paling padat penduduknya,
dengan membawa limbah ke sungai Tiber, yang menyusuru samping kota. Sebelas saluran air
yang memasok air ke roma pada tahun 1M yang akhirnya di salurkan ke selokan setelah
mensuplai banyak permandian umum.
j. Pelengkung Konstantinus
Pelengkung Konstantinus adalah sebuah pelengkung kemenangan di Roma, yang
terletak di antara Colosseum dan lembah Palatine. Pelengkung tersebut didirikan oleh Senat
Romawi untuk memperingati kemenangan konstantinus 1 atas Maxentius di pertempuran
jembatan Milvian pada 312. Didedikasikan pada 315, pelengkung tersebut merupakan
pelengkung kemenangan Romawi terbesar. Pelengkung tersebut berada di sepanjang Via
triumphalis, sebuah jalan yang di ambil oleh para kaisar saat mereka memasuki kota tersebut
dalam kemenangan.

k. Kuil Vesta

Kuil vesta adalah sebuah bangunan


kuno di Roma, Italia, yang terletak di
Forum Romawi dekat Regia dan rumah
para Perawan Vestal. Bagian yang paling
dikenal dari kuil tersebut adalah jejak kaki
melingkarnya.

l. Kuil Yupiter Optimus Maximus


Bangunan pertamanya adalah kuil besar tertua di Roma, dan ber Arsitektur Etruskan.
Bangunan tersebut secara tradisional didedikasikan pada 509 SM. Namun 83 SM hancur
akibat kebaran, dan sebuah bangunan penganti dalam gaya Yunani diselesaikan pada 69 SM
(terdapat lebih dari dua kebakaran dan bangunan baru).

m. Hipodrom

Hipodrom adalah sebuah stadion


yunani untuk pacuan kuda balap kereta.
Hipodrom yunani mirip dengan circus
Romawi, kecuali hanya 4 kereta berlari
pada saat yang sama, sementara 10 atau
lebih bertanding dalam perlombaan
Yunani, sehingga lebar jalur lebih besar,
sekitar 400 ft (120 m), panjang mencapai
600 hingga 700 ft (210 m). Hipodrom
bukan ” amfiteater Romawi” yang
digunakan untuk olahraga, permainan, dan
pameran, atau teater setengah lingkaran
zaman Yunani dan Romawi yang
digunakan untuk pertunjukan teater.

n. Peristilium
Rekonstruksi peristilium Romawi di Pompeii. Dalam Arsitektur Yunani dan
Romawi peristilium (dari Yunani kuno) adalah teras bersambung yang membentuk jajaran
kolom yang mengelilingi primeter bangunan atau pelataran. Tetrastoon adalah istilah kuno
untuk Struktur ini. Dalam Arsitektur eklestikal kristen yang dibentuk dari basilika Romawi,
sebuah pelataran dan taman peristilium disebut klausura.

o. Arena Verona

Arena Verona adalah sebuah amfitiater Romawi di Piazza Bra, Verona, Italia, yang
dibangun pada tahun 30 SM. Arena ini saat ini masi digunakan untuk berbagai acara (seperti
Festival Arena di Verona) dan paling dikenal akan acara operanya. Pada zaman Romawi,
arena ini dapat menampung 30.000 orang, tetapi saat ini jumlah maksimumnya adalah 15.000
karena alasan keamanan.
Pada awalnya arena ini memiliki panjang sebesar 152 meter dan lebar 132 meter.
Saat ini ukurannya menjadi 138 meter x109 meter dengan tinggi 24,1 meter. Maka dari itu
Arena Verona merupakan amfiteater kuno terbesar ketiga yang masih bertahan saat ini.
p. Santi Cosma e Damiano
Santi Cosma e Damino adalah sebuah gereja di Forum Romawi, yang menjadi salah
satu bangunan Roamawi asli. Bangunan melingkar yang ada di bagian utama Forum (tidak
digunakan sekarang) tersebut dibangun pada awal abad ke-4 sebagai sebuah kuil Romawi
yang didedikasikan untuk Velerius Romulus, putra yang di dewakan dari kaisar Maxentius.
Bangunan utamanya diyakini menjadi perpustakaaan dari sebuah Forum kekaisaran.

q. Mausoleum Agustus

Mausoleum Agustus adalah sebuah makam besar yang di bangun oleh kaisar
Romawi Agustus pada 28 SM di campus Martius, Roma, Italia. Mausoleum terletak dipizza
Augusto Imperatore.
r. Tembok Aurelianius
Tembok Aurelianius adalah sebuah jalur tembok kota yang dibangun antara 271
masehi dan 275 masehi di Roma, Italia, pada masa pemerintahan kaisar Roamwi Aurelianius
dan probus.
Tembok tersebut dekat dengan seluruh tujuh bukit roma ditambah campus martius
dan, pada tepi kanan tiber, dirstrik, Trastfevere. Tepi sungai pada kota tersebut di biarakan
tak berbenteng, meskipun mereka membentengi sepanjang campus martius, ukuran
keseluruhan wilayah yang di bentengi adalah 1400 hektare (3500 ekar).

s. Vila Hadrianus
Vila hadrianus [vila adriana dalam bahasa italia] adalah sebuah arkeologi romawi
besar di tivoli, italia. Sebuah situs warisan dunia unesco, tempat tersebut adalah pusakah dari
republik italia dan didireksikan dan dijalan oleh polo museale del lasio sejak desember 2014.

t. Kuil Venus Genetrix

Kuil venus genetrix (latin:templum veneris genetricis) adalah sebuah kuil


reruntuhan di forum caeser,roma, yang didedikasikan kepada dewi romawi venus genetrix,
dewi kaum ibu dan hewan ternak. Kuil tersebut didedikasikan kepada dewi tersebut pada 46
sm oleh julius caeser.
g. Kuria Yulia

Kuria Yulia adalah dewan


senat, atau kuria ketiga yang di namai dikota kuno Roma. Bangunan tersebut di bangun pada
44 SM. Ketika Julius cesar, menggantikan Kuria Kornelia yang dikonstruksi Faustus
Cornelius Sulla, yang bangunanitu sendiri menggantikan Kuria Hostilia.

h. Campus Martius

Campus Martius (bahasa italia campo marsio) adalah sebuah wilayah milik publik
dari Roma pada zaman kuno yang memiliki luas sekitar 2 kilometer persegi (490 ekar). Pada
Abad pertengahan, wilayah tersebut menjadi wilayah paling berpenduduk di Roma.

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dalam bidang Seni dan Arsitektur. Roma peminjam secara keseluruhan pengoper
pilar-pilar Yunani yang bergaya Doria, Ionia, dan Korintia, yang selanjutnya digabung serta
dikembangkan yaitu Gaya Komposit dan Tuskana. Dorongan utamanya bukan untuk
menyaingi bangsa Yunani Kesempurnaan dan Keselarasan bangsa Yunani, melainkan untuk
mengungguli, dengan kehebatan teknologinya. Para Arsitek roma merupakan orang pertama
yang memanfaatkan beton untuk membangun gedung Raksasa/bangunan besar. Dengan
menggunakan material yang murah dan luwes ini, mereka mengembangkan gagasan
pelengkung Etruska untuk menjadi pola viaduk, akuaduk, pelengkung kemenangan dan
kubah-kubah raksasa seperti kubah di kuil Phantheon. Konsep arsitektur Romawi
mencerminkan segi-segi praktis yaitu:

 Kekokohan
 Keamanan
 Kenyamanan
 Fungsi

Kemajuan bangsa Romawi terjadi didalam berbagai bidang, dalam bidang


perencanaa, romawi dibagi menjadi tiga zaman, yaitu: zaman kerajaan, zaman republik dan
kekaisaran. Sedang dalam ilmu bidang teknologi Romawi telah berhasil menciptakan bahan-
bahan bangunan yang sangat kuat untuk pembuatan bangunan seperti kubah, jembatan, dan
jalan lain sebagainya. Arsitektur Romawi mengalami pemisahan bentuk dan struktur, bentuk
tidak selalu mencerminkan strukturny, struktur hanyalah merupakan hiasan atau ornamen.
Arsitektur Romawi lebih mengutamakan fungsi, konstruksi bangunan dan suasana.

3.2. Saran

Dalam Arsitekturnya, sebaiknya tipologi banguan semakin berkembang tanpa


mengikiskan bentuk-bentuk khas dari bangunan Romawi sebelumnya.

Dan saran saya sebagi seorang penulis kiranya seorang arsitek kita dapat
mengutamakan nilai budaya dan melestarikannya. Karena dari banguan bersejarah kita dapat
menambah wawasan/ilmu dari pada leluhur, atau nenek moyang kita. Karena pada dasarnya
bangunan zaman dahulu kebanyakan lebih tahan lama dari bangunan zaman sekarang. Dan
kiranya lewat makalah ini dapat membantu pembaca untuk berpikir secara logis dalam
menyelesikan suatu bangunan.
DAFTAR PUSTAKA

[1].Dominique Darde (2005). Guides archeologiques de la France. Diakses 2020: 07:43


WITA. Dari materi: Guides archeologiques de la France. Dikutip dari: Http://wikipedia.com/
Guides archeologiques de la France.

[2].Brocman, Nobert (2011). Encyclopedia of sacred places. Paris 2012.

[3]. Gorski, Glbert J, Packer, James E (2015). The Roman Forum: A Reconstruction and
Architectural Guide, Campbridge University press. Italia 2016

[4]. Stamper, John (2005). The Architectural of Roman Temples: The Republic to The Middle
Empire, Cambridge Univercity Press. Diakses 2020: 09:15 WITA. Dari materi: The
Architectural of Roman Temples: The Republic to The Middle Empire, Cambridge Univercity
Press. Dikutip dari: Http://wikipedia.com/The Architectural of Roman Temples: The
Republic to The Middle Empire, Cambridge Univercity Press.

[5]. Museum Arsitektur (2011). Kumpulan Arsitektur Dunia dari Masa ke Masa: Arsitektur
Romawi Kuno. Diakses 28 maret 2020, 07:15 WITA. Dari materi: Kumpulan Arsitektur
Dunia dari Masa ke Masa: Arsitektur Romawi Kuno. Dikutip dari:
Https://museumarsitektur.blogspot.com/Kumpulan Arsitektur Dunia dari Masa ke Masa:
Arsitektur Romawi Kuno.

[6]. Grant, Michael (1970), The Roman Forum. London 2008

Anda mungkin juga menyukai