Anda di halaman 1dari 53

sejarahars.blogspot.com/2011/08/romawi-kuno.

html

Selasa, 09 Agustus 2011


Romawi Kuno

Peradaban Romawi kuno terletak di semenanjung Apenia (yang sekarang disebut Italy) dan
berpusat di kota Roma. Pada awalnya peradaban ini dimulai dari kehidupan bangsa Latia di
lembah sungai Tiber dan hidup dengan bertani. Dalam legenda Kota Roma didirikan oleh
Romulus (raja pertama kerajaan romawi).
Lalu pada tahun 492 SM Latium mulai dikuasai oleh bangsa Etruskia yaitu bangsa yang kuat dan
berpengaruh, namun pada akhirnya bangsa Latia memberontak dan berhasil mendirikan Negara
baru yaitu kerajaan romawi yang berbentuk republik.

Pada awalnya Bangsa Romawi hidup sebagai petani, namun setelah bangsa romawi berhasil
melawan bangsa Etruskia, bangsa ini menjadi masyarakat yang kapitalis dan materialis. Mereka
suka berperang dan mengumpulkan kekayaan.
Kebudayaan Bangsa romawi merupakan percampuran 2 budaya yaitu bangsa Yunani dan
Etruskia. Bangsa Romawi maju dalam iptek melanjutkan teori bangsa Yunani kuno.
Kepercayaan bangsa Romawi kuno sama dengan kepercayaan bangsa yunani yaitu percaya akan
dewa – dewa. Tetapi dewa yang mereka puja berbeda.
Orang – orang romawi menciptakan karya teknik bangunan yang mengagumkan. seni
budaya bangsa romawi yang cenderung berkiblat pada Yunani. Banyak peninggalan –
peninggalan peradaban romawi seperti bangunan monument dan kuil.
Sejarah Peradaban Romawi Kuno
Pada masa ini peradaban Romawi berpusat di kota roma. Peradaban romawi
dikembangkan oleh suku Latia yang menetap di lembah sungai Tiber. Suku Latia menamakan
tempat tinggal mereka ‘Latium’. Mereka hidup di kawasan lembah pegunungan yang tanahnya
baik untuk bertani, oleh karena itu bangsa mereka berkembang dan menghasilkan peradaban
yang tinggi. Dan kemudian bangsa Latia disebut bangsa Latin.
Kota Roma didirikan oleh Romulus sebagai raja pertama kerajaan romawi. Menurut
legenda, Romulus adalah keturunan pahlawan Troya, Aineas yang bermigrasi ke Latium.
Kerajaan romawi dipimpin oleh 7 raja.
Pada tahun 492 SM daerah Latium dikuasai oleh kerajaan Etruskia yang terletak
disebelah utara kota roma. Bangsa Etruskia merupakan orang paling kuat dan berpengaruh pada
masa itu. Bangsa Etruskia mengajari bangsa romawi mengembangkan tulisan, ilmu pasti,
arsitektur, seni dan agama. Sampai pada tahun 510 SM Bangsa Latium membrontak dan berhasil
membangun Negara sendiri yang berbentuk republik.

Perilaku Bangsa Romawi


Setelah berhasil mengalahkan bangsa Etruskia, bangsa romawi yang mulanya hidup dengan
bertani kemudian menjadi masyarakat yang kapitalis dan materialis. Selain sebagai bangsa yang
suka perang, bangsa romawi juga mengumpulkan kekayaan sebagai modal usaha. Mereka
membeli ladang-ladang dan kemudian penggarapannya dilakukan oleh para budak yang
didatangkan dari daerah – daerah jajahan.

Kepercayaan Romawi Kuno


Sama seperti peradaban Yunani Kuno, orang – orang Romawi juga memiliki kepercayaan
terhadap dewa – dewa. Hanya saja dewa – dewa yang mereka puja tidak sama dengan dewa –
dewa yang dipuja oleh kaum Yunani. Dewa- dewa yang dipercayai bangsa Romawi antara lain :
-          Jupiter (raja dewa-dewa)
-          Yuno (dewi rumah tangga)
-          Minerus (Dewi pengetahuan)
-          Venus (dewi kecantikan)
-          Mars (dewa perang)
-          Neptunus (dewa laut)
-          Diana (dewi pemburuan)
-          Bacchus (dewa anggur)

Kebudayaan Romawi Kuno


Kebudayaan Romawi kuno merupakan hasil perpaduan dari kebudayaan Yunani dan
Etruskia. Hal ini terlihat dari perkembangan ilmu pengetahuan dan seni di romawi kuno.
Dalam ilmu pengetahuan , bangsa romawi bukanlah menciptakan teori – teori , melainkan
pelaksana teori – teori yang sudah ada pada peradaban yunani. Jadi bisa dikatakan dalam
perumpamaan bila sarjana Yunani adalah ahli teori, maka sarjana Romawi adalah ahli
praktek.
Seni romawi sebenarnya percampuran 2 unsur budaya yaitu Estruskia dan Yunani yang
kemudian menjadi budaya baru. Bangsa romawi tidak memiliki seniman besar, akan tetapi
romawi mendatangkan seniman seniman dari Yunani. Oleh karena itu pengaruh yunani di
romawi sangat kuat. Disamping itu politik maupun seni budaya roma dibawah bangsa
Etruskia.

Arsitektur Romawi Kuno


Orang – orang Romawi suka menciptakan sesuatu yang megah, mewah, dan monumental,
serta menarik perhatian. Mereka menciptakan seni rupa, seni patung atau relief dengan megah
dan penuh hiasan. Orang – orang romawi menciptakan karya teknik bangunan yang
mengagumkan. Seperti bangunan saluran air (aquaduct), jembatan, gedung besar untuk balai
pertemuan dan pasar, bangunan untuk olahraga dan pentas seni (thermen, theater,
amphitheater). Juga kuil untuk pemujaan dewa.
Orang Romawi melanjutkan pengetahuan orang yunani antara lain dengan konstruksi
lengkung untuk membuat ruangan menjadi lebih luas. Bangunan atap kubah untuk pertama
kali untuk bangunan Thermae di Baaie. Mereka juga membangun bangunan umum seperti
jalan raya.
Kuil – kuil tempat pemujaan dewa memiliki ukuran yang besar. Dan batang tiang penyangga
atap menggunakan cirri – diri yang sama dengan yunani yaitu Doria, Inonia dan Korinthia.
Contoh Karya Arsitektur
         Kuil Juno Sospita
Kuil Juno Sospita, Linivium (265 SM.), berdenah segi empat dibentuk oleh serangkaian
struktur monumental, denahnya sama dengan Kuil Jupiter.

Kolom kuil Juno sospita berbentuk silindris sederhana tanpa ornamen, seperti kolom Dorik.
Terdapat portico dan podium atau semacam panggung di mana bagian utama kuil berdiri,
merupakan bagian dari model kuil Etruscan yang sudah ada sejak abad VII SM.
         Kuil Vesta
Kuil ini terletak di roma. Semua kuil untuk Vesta berbentuk bulat, dan memiliki pintu masuk
menghadap ke timur untuk melambangkan hubungan antara api Vesta dan matahari sebagai
sumber kehidupan. Kuil Vesta merupakan tempat kegiatan pemujaan kuno sejauh abad ke-7
SM. Dengan bentuk melingkar diperkirakan kuil vesta merupakan sisa-sisa dari kuil kuno
Latin atau Etruscan
         Pemandian Caracalla
Pemandian caracalla pemandian umum atau thermae yang dibangun di roma antara 212 m
dan 216 m selama masa pemerintahan kaisar caracalla. Kompleks bangunan itu lebih tepat
dikatakan sebagai pusat hiburan ketimbang pemandian. Selain mampu mampu

menampung 1.600 orang, di sana juga terdapat perpustakaan umum dan sekolah gulat.
Pemandian itu digunakan hingga abad ke-6.
         Colosseum
Colosseum adalah sebuah peninggalan bersejarah berupa gedung pertunjukan yang besar
berbentuk elips yang disebut amfiteater atau dengan nama aslinya Flavian Amphitheatre.
terletak di ibukota negara Italia, Roma, yang didirikan oleh Raja Vespasian pada masa
Kekaisaran Romawi dan diselesaikan oleh anaknya Titus. Koloseum dirancang untuk
menampung 50.000 orang penonton. tempat penyelenggaraan sebuah pertunjukan yang
spektakuler, yaitu sebuah pertarungan antara binatang (venetaiones). Selama ratusan tahun
itu, diperkirakan ribuan orang maupun binatang mati di pertunjukkan Koloseum.
         Forum Imperial
Forum Imperial (Fori Imperiali dalam bahasa Italia) terdiri dari serangkaian monumental forum
(kotak publik), dibangun di Roma selama satu setengah abad, antara 46 SM dan 113 Masehi. Ini
forum adalah pusat Republik Romawi dan dari Kekaisaran Romawi .

Forum Imperial, sedangkan bukan bagian dari Forum Roma , terletak relatif dekat satu sama lain.
Julius Caesar adalah yang pertama untuk membangun di bagian ini Roma dan diatur kembali baik
Forum dan Comitium, jenis lain forum ruang yang ditujukan untuk politik, untuk melakukannya.
Forum ini adalah pusat politik, agama dan ekonomi di Kekaisaran Romawi kuno.

KESIMPULAN

Sejarah romawi kuno merupakan perpaduan antara dua bangsa yang berbeda yaitu bangsa
etrusia dan yunani. Sehingga peradaban yang ada pada romawi didominasi dari kedua bangsa
tersebut tanpa ada unsure-unsur dari kebudayaan romawi sendiri.
Karena bangsa romawi tu sendiri suka berperang sehingga bangsayang semula petani ini
kemudian menjadi masyarakat kapitalis dan materialis. Selain sebagai bangsa yang suka
berperang , bangsa romawi ini juga senang mengumpulkan kekayaan sebagai modal usaha.
Mereka membeli ladang dan kemudian penggarapannya dilakukan oleh para budak yang
didatangkan dari daerah-daerah jajahan.
Dari segi pengetahuan bangsa romawi bukanlah pencipta teori-teori tetapi pelaksana teori
yang telah ada sejak zaman yunani. Dengan ini mata rantai yang seakan –akan putus dalam
perkembangan ilmu pengetahuan menjadi tumbuh kembali. Sehingga, yunani terkenal dengan
ahli teori maka romawi terkenal dengan ahli praktek.
Dalam segi seni bangsa romawi juga ahli dalam pembuatan patung terutama patung setengah
dada atau potret. Mereka juga senang akan keindahan. Dan diaplikasikan pada dinding bagian
dalam rumah yang dihias dengan lukisan untuk memberikan kesan luas.

Ciri-ciri Arsitektur Romawi:


         Sudah ada konstruksi pelengkung, sehingga tidak lagi memerlukan batu utuh besar untuk
balok.
         Unsur-unsur Yunani masih ada tetapi telah dimodifikasi dan lebih banyak sebagai dekorasi.
         Denah sudah mulai bervariasi, segi empat, lingkaran, setengah lingkaran, dan kombinasi dari
bentuk-bentuk tersebut.
         Kolom tidak lagi berfungsi sebagai bagian dari konstruksi, namun menyatu dengan dinding
(pilaster), berfungsi sebagai dekorasi.
         Mulai menggunakan konstruksi pelengkung untuk atap, kemudian berkembang menjadi
kubah.
         Kepala kolom umumnya beraliran korintien atau bermotif floral yang lebih kompleks.
         Denah cenderung simetris

http://ranggih-semeru.blogspot.com/2010/06/arsitektur-
romawi.html
Rabu, 30 Juni 2010
ARSITEKTUR ROMAWI

Permadian (Thermae) Romawi


Jenis dan fungsi bangunan berkembang menjadi lebih banyak di Jaman Romawi dibanding
Jaman Yunani. Salah satunya permandian umum (Thermae) yang juga mempunyai ciri
arsitektur tersendiri. Reruntuh¬an thermae Caracalla di Roma (211-17 M), dahulu
diperkirakan mempunyai fasilitas untuk 1600 tempat mandi. Thermae mempunyai hall sentral
sangat besar, 55.77 x 24.08 M beratap vault rib luar biasa besarnya.
Kemimgkinan istiluh thermae yang bcrasal kata thermos (panas), turunan dari bangunan
gymnasia di jaman Yunani. Bangunan jenis ini, (idak kalah mcgah dan mewah dibanding
bangunan lainnya seperti basilika, kuil dll. Hal itu mcnunjukkan bahwa kcgiatan mandi di
permandian, penting dalam kehidupan masa itu, lerutama di kalangan Kekaisaran Roma. Hal
lain dapat dilihat dari arsitektur thermae adalah kekayaan dan ke-mewahan kekaisaran pada
waktu itu, ditunjuk-kan antara lain dari kemewahan dari Thermae Caracalla ini. Rekonstruksi
dari reruntuhan thermae memperlihatkan bahwa dahulu berdiri di atas semacam landasan
(platform) cukup tinggi (6.10 M). Di bagian bawah, terdapat kamar-kamar dengan bagian
atas berbentuk lengkung, gang, tungku-tungku, saluran-saluran untuk pemanasan.
Gedung besar dan mewah ini kese-luruhannya berdenah simetris. Pintu masuk di sebelah
utara-timur di tengah. Di kiri-kanan-nya langsung ada deretan tempat mandi dan kedai, terdiri
dari dua lantai, denahnya ber¬bentuk U, Pada lantai setinggi platform ter¬dapat permandian
dengan sistem tiduran.
Bagian utama berupa sebuah blok unit segi empat sangat, besar, 228x115.82 M: di-kelilingi
dalam bentuk U oleh tempat mandi dan kedai tersebut di atas. Dengan demikian bagian
utama beratap ini luasnya 26. 480 M2, suatu bangunan yang luar biasa luas, apalagi untuk
ukuran jaman itu . Mengikuti pola sime tris dari seluruh kompleks, unit utama juga simetris,
bersumbu pada pintu masuk, frigi-0 dari urn, .central hall, tepidariitm dan cali-1 darium.
Frigidarium tidak beratap, identik dengan posisi atrium, namun di sini berupa kolam, juga
untuk mandi. Pada sumbu me-lintang barat-utara dan timur-selatan terdapat simetris di kiri
dan kanan ruang-ruang antara lain : ante room, peristyle terbuka. sudatorium, Icpidarinni,
kamar mandi .suite, epheheum (gymnasium). Unit ulama ini meinpunyai pintu masuk di kiri-
kanan timur-selatan dan barat-utara.
Calidariiim atau ruang panas yang ter-letak pada ujung sumbu di selatan-barat denah¬nya
lingkaran. Central hall, berbentuk segi empat luas 55.77x24.08 M", terbagi menjadi tiga
bagian (coinpartement). Masing-masing bagian dibatasi oleh dinding dan kolom, atap-nya
berbentuk kubah besar dan tingi (32.92 M.), patah silang diagonal (intersecting vault).
Kolom-kolom silindris dari batu granit tinggi 11.58 M, garis tengah 1.63 M menumpu kubah
dengan bagian bawahnya berupa semacam entablature. Untuk penerangan alami dari ruang
tinggi, besar dan lebar dibuat jendela-jendela melengkung mengikuti lengkungan kubah.
Di belakang atau selatan-barat dari unit utama, terdapat taman publik (xytus) dengan deretan
pohon-pohon. Denah dan posisi xitus identik dengan atrium, dikelilingi oleh semacam
portico. Simetris di kiri-kanan (utara-barat dan timur-selatan) dari xitits selain portico yang
denahnya berbentuk bagian dari lingkaran terdapat ruang belajar dan per-pustakaan. Di
selatan-barat dari xitus terdapat reservoir dua tingkat, diapit simetris di kiri-kanan oleh ruang
belajar dan perpustakaan. Di depan memanjang dari reservoir terdapat stadium, yaitu tempat
duduk melebar bertrap.
Thermae Caracalla di Roma (211-17), perspektif
rekonstruksi Frigklariuin.
Thermae Caracalla, Roma (211-17), denah (atas)
dam perspektif rekonstruksi central hall (bawah).
Legenda:
1. Ante rooms.
2. Apodyteria dan tangga.
3. Hall masuk.
4. Peristyle terbuka.
5. Sudatorium. 6. Tepi- dariwn.
7. Kamar-kamar mandi utama.
8. Pintu masuk.
9. Pintu masuk utama.
10. Deretan tempat mandi dan kedai.
11. Ruang belajar dan per- perpustakaan.
12. Ephibeum (Gymnasium).

Thermae lain di Roma adalah Diocletian (302 M), tidak sebesar Caracalla. dapat menampung
3000 orang, nainun cukup mewah. Tata-letak unit utama identik dengan Thermae Caracalla,
segi empat, simetris. Central hall di tengah, beratap kubah. konstruksinya intersecting vault,
berderet tiga membentuk tiga compartement. Luas central hall hanya tidak lebih dari
seperempat dari yang ada di Thermae Caracalla, 60.96 x 24.38 M", tinggi 27.43 M. Kubah
disangga delapan kolom silindris dari granit monolit di-datangkan dari Mesir, tinggi 15.24 M,
garis tengah 1.52 M. Kepalq kolom monolil dari marmer, hiasan bercorak floral khas
Korintien, menumpu entablature mempunyai banyak ornamen. Di belakang (selatan-barat)
hall tengah ada tepidarium kemudian di ujung sumbu tengah ada calidarium. Unit utama
dikelilingi oleh dinding dan berdert ruang-ruang, ceruk-ceruk, sebagi-an untuk ruang tenang
(quiet room) dan exedera. Di tengah satu garis sumbu dengan calidorium, terdapat theatre,
setengah lingkaran.
Thermae Diocletian cli Roma (302 M), denah,
pcnampang melintang dan pandangan selatan-barat.

Legenda:
a. Vestibules,
b. Apodeteria.
c. Ephebium.
e. g. Ruang duduk dari kamar mandi.
h.Pintu ma-suk.
x. Ruang tenang.
y. Exe-dera

Thermae Diocletian di Roma (302 M),


Perspektif frigidariuin (kiri-bawah), central hall (kanan-tengah), vestibule dan
ephebium (kanan-bawah)
Kekuasaan berpengaruh besar dalam
berbagai aspek termasuk budaya terhadap wilayah yang dikuasai, adalah kenyataan sejarah
yang selalu terjadi di mana saja. Dalam scjarah arsitektur hal semacam itu terjadi di Afrika
Utara, yang dahulu merupakan daerah jajahan Romawi. Di kota Leptis Magna, Afrika Utara
terdapat banyak reruntuhan bangunan yang dapat dipastikan dahulu thermae, salah satunya
adalah Thermae Hadrian (126-7 M). Bangunannya tidak sebesar kedua thermae di-bahas
sebelum ini, namun juga cukup mewah. Pada dasarnya denahnya simetris, mengikuti pola
yang sama untuk bangunan-bangunan sejenis di Roma. Di dalam frigidarium terdapat deretan
kolom dari marmer, silindris, ber-kepala Korintien, menyangga kubah patah silang diagonal
(intesecting vault). Di atas kepala kolom bercorak Korintien tersebut terdapat entablature
sebagai tumpuan dan juga hiasan.
Thermae Hadrian (126-7 M) di kota Leptis
Magna, Afrika Utara, denah (kiri) dan perspektif rekonstruksi/r/g/'dar/Mm (kanan atas).

sumber: http://takunik.blogspot.com/2010/09/7-karya-arsitektur-kuno-paling.html

7 Karya Arsitektur Kuno Paling Menakjubkan


Komentar
Share:

beritaunik! | Sep 25, 2010 | Kategori Sains dan Teknologi


Bangga akan apa yang kita capai dalam kemajuan IPTEK. Mungkin kita mengira bahwa
pembangkit listrik tenaga surya, angin, dan lainnya merupakan teknologi canggih yang
ditemukan oleh para ilmuwan di zaman modern ini. Tetapi, kita pasti tidak mengira bahwa
desain teknologi yang mirip sudah lebih dulu diciptakan oleh peradaban zaman dahulu.

1. Desain Kincir Angin

Kincir angin Persia kuno merupakan salah satu kincir angin tertua yang pernah dibuat oleh
manusia. Kincir angin ini dibuat oleh peradaban Persia sekitar 3000 tahun yang lalu. Kincir
angin ini digunakan untuk menggiling gandum dan memompa air.

Tanaman alang – alang diikat menjadi satu sehingga terbentuk bantalan yang diletakkan di
sumbu pusat. Kincir angin ini dibuat dengan hati – hati, karena hampir setiap bagian dibuat
dengan tangan.

Walaupun mekanismenya sederhana, tetapi kincir angin ini telah dikenal oleh seluruh
peradaban lainnya pada masa itu, dan beberapa negara masih menggunakan mekanisme
seperti ini hingga di era modern ini. Bisa dibilang, kincir angin kuno ini merupakan cikal
bakal kincir angin modern yang digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga angin.

2. Menara Angin Persia

Masih dari peradaban Persia kuno, menara angin atau wind tower ini digunakan oleh
masyarakat Persia untuk sistem ventilasi udara di rumah – rumah mereka. Sistem ventilasi
mereka jauh lebih rumit dari sistem ventilasi yang ada di rumah kita.

Sistem ventilasi yang mereka kembangkan sejak 2.000 tahun yang lalu ini mungkin hanya
bisa disaingi oleh sistem ventilasi dengan teknologi modern. Prinsipnya adalah dengan
menggunakan kombinasi perbedaan tekanan udara, dan penyesuaian iklim lingkungan di
daerah Persia.
3. Saluran Air Grafitasi Romawi

Bangsa Romawi kuno juga mengembangkan suatu saluran air yang memanfaatkan gravitasi
bumi untuk mengalirkan air ke seluruh wilayah Romawi. Selain digunakan untuk
mengalirkan air, saluran air gravitasi ini juga digunakan dalam berbagai kegiatan
masyarakatnya, diantaranya untuk roda air, hidrolik penghancur bijih besi, dan lain – lain.
4. Saluran Bawah Tanah

Karena Yerussalem terletak di dataran tinggi dan jauh dari sumber air, maka kota ini
memenuhi kebutuhan air dari sungai bawah tanah. Masyarakatnya telah mengembangkan
suatu saluran air bawah tanah yang masih bisa digunakan hingga saat ini, meski telah
berumur puluhan ribu tahun.
5. Pemanfaatan Energi Geothermal

Peradaban Romawi kuno telah memanfaatkan energi panas bumi untuk memenuhi
kebutuhan energinya. Energi panas bumi berasal dari gunung berapi Vesuvius, yang
kemudian memanaskan air di sekitar wilayah tersebut.
Panas yang dihasilkan tadi kemudian digunakan untuk berbagai hal, seperti untuk
pemandian air panas, hidrolik, kebutuhan medis, dan lainnya. Jika listrik telah ditemukan
pada masa itu, mungkin sumber energi ini bisa dimanfaatkan lebih luas lagi.

6. Pemanfaatan Energi Surya

Pemanfaatan energi surya telah ditemukan oleh peradaban Yunani kuno. Jika kita
menggunakan sel surya sebagai pembangkit tenaga listrik, maka peradaban Yunani kuno
menggunakannya sebagai cadangan panas selama musim dingin berlangsung.

Konsepnya begitu sederhana, mereka membuat bangunan yang menghadap ke arah


matahari, dan seluruh bangunan didesain seperti itu untuk menangkap sinar matahari
sebanyak – banyaknya di siang hari karena sinar matahari lebih rendah dari atap mereka.
Ketika di malam hari, seluruh Peradaban Romawi selangkah lebih maju dengan
menambahkan kaca untuk menyerap panas matahari dengan maksimal. Ternyata
pemanfaatan tenaga surya itu sudah ada sejak lama ya.

7. Istana Tebing (Cliff Palace)

Tempat yang disebut dengan Istana Tebing ini terletak di Mesa Verde National Park,
Colorado. Bangunan unik ini dibangun oleh masyarakat Amerika Utara pada zaman dahulu.
Desain konstruksi yang unik ini memiliki tujuan sebagai pendinginan dari sengatan matahari
yang panas pada masa itu.

Kita tidak bisa meremehkan begitu saja bangunan – bangunan zaman dahulu. Terkadang, dengan
teknologi modern sekalipun, belum tentu dapat menghasilkan bangunan serupa dengan fungsi yang
sama pula. Arsitektur zaman kuno memang luar biasa, menandakan bahwa pencapaian ilmu
pengetahuan pada masa itu tergolong maju.
http://architecture-ol.blogspot.com/2011/10/arsitektur-romawi-abad-
pertengahan.html

Arsitektur Romawi (Abad Pertengahan)

22:15  Praya Amadiga Pitasa  No comments

Arsitektur Romawi atau sering disebut dengan Arsitektur Abad Pertengahan merupakan
arsitektur yang berkembang di Eropa pada abad ke-5. Abad Pertengahan merupakan waktu
dimana bangkitnya kembali Religi di Eropa. Pada masa ini, ilmu Pengetahuan dan Kesenian
dimanfaatkan untuk ilmu keagamaan.

Arsitek Roma merupakan orang yang pertama kali memanfaatkan beton dan menggunakan
material yang sederhana untuk membangun sebuah bangunan. Bangunan yang dibuat oleh
arsitek roma memiliki beberapa ciri khusus, yaitu:

1. Bangunannya  kokoh dan besar.


2. Bangunannya terbuat dari batu Beton
3. Terdapat Pilar-pilar untuk menunjang kokohnya bangunan.

Pada akhir masa kejayaan romawi atau abad ke-12. Arsitektur Romawi ber-revolusi menjadi
"Arsitektur Gothic" hingga abad ke-16 dan digantikan oleh "Arsitektur Renaisans".

http://architecturoby.blogspot.com/2009/03/arsitektur-
romawi.html
Minggu, 29 Maret 2009
Arsitektur Romawi
Seni, Arsitektur dan Teknologi
Dalam bidang seni dan arsitektur, Roma merupakan peminjam yang secara keseluruhan
mengoper pilar-pilar Yunani yang bergaya Doria, Ionia dan Korintia, yang selanjutnya
digabung serta dikembangkan yaitu gaya Komposit dan Tuskana. Dorongan utamanya bukan
untuk menyaingi kesempurnaan dan keselarasan bangsa Yunani, melainkan untuk
mengungguli dengan kehebatan teknologinya. Para Arsitek Roma merupakan orang pertama
yang memanfaatkan beton untuk membangun gedung raksasa/bangunan besar. Dengan
menggunakan material yang murah dan luwes ini, mereka mengembangkan gagasan
pelengkung Etruska untuk menjadi pola Viaduk, Akuaduk, pelengkung kemenangan dan
kubah-kubah raksasa seperti kubah di Kuil Pantheon.

Konsep arsitektur Romawi mencerminkan segi-segi praktis, yaitu :

 Kekokohan
 Keamanan
 Kenyamanan
 Fungsi

Vitruvius, arsitek yang hidup pada masa pemerintahan Augustus pada abad 1 AD, menyusun
buku/risalah tentang pedoman aristektur”D Architectura” yang terus dipakai sampai zaman
Renaissance.

Karakter Arsitektur
Arsitektur Etruska
Membuat langgam baru selain yang mengoper dari Yunani yaitu langgam/gaya Tuskana,
sedangkan lainnya gaya Komposit merupakan penggabungan Ionia dan Corinthia.

Atrium merupakan “ruang keluarga resmi” didalam tiap rumah tinggal orang Romawi yang
fungsinya adalah tempat bagi seorang bapak untuk menasehati anak-anak lelakinya. Ruang
ini mempunyai lubang diatas atap yang sudah menjadi tradisi sejak Romawi Kuno (Etruska),
ketika tempat tinggalnya hanya terdiri dari satu ruang dengan lubang angin di atas yang
diperlukan untuk memasukkan cahaya serta udara dan mengeluarkan asap dari tungku.
Perkembangan selanjutnya atrium menjadi ruang tamu besar, dengan lubang atas tetap
dipertahankan, tetapi tungku api diganti dengan kolam untuk menampung air hujan.

Dengan proses yang sama, Tablinum yang mula-mula adalah sengkang dibelakang atrium,
menjadi ruang makan kecil, dan menghadap kebun sayur sederhana yang seterusnya
dikembangkan menjadi taman tertutup yang indah dan dikelilingi oleh ruang-ruang yang lain,
misalnya ruang tidur atau thalamus, taman ini disebut Peristyllum yang dibatasi pilar-pilar
besar dan dilengkapi dengan kolam serta patung yang dipergunakan untuk ruang santai
keluarga.
Bahan bangunan yang digunakan adalah bata yang dikeringkan kemudian dilapisi teracota,
sedangkan pemakaian atap dari bahan kayu.
Arsitektur Romawi
Bangsa Romawi mengambil kolom dan balok dari Yunani lalu dengan busur lengkung dari
Etruska. Kombinasi kolom, balok dan busur ini merupakan ciri pedoman bagi arsitektur
Romawi selanjutnya. Langgam gaya yang dipakai untuk pilar-pilar adalah Doria, Ionia,
Korintia, Komposit dan Tuskana.

Arsitektur Vitruvius telah menyusun pedoman, juga memberikan proporsi langgam gaya
tersebut, kecuali Komposit. Proporsi gaya tersebut kemudian dipelajari secara mendalam oleh
Palladio, Vignolla dkk, pada zaman Renaissance.

Kuil yang pada phase Hellenistik Yunani, terdiri dari 1 lantai yang sangat dominan, pada
zaman Romawi menjadi bermacam-macam type yang dikembangkan dan berlantai banyak.

Dinding Romawi terdiri dari batu dan beton, yang merupakan karakter kubus. Pembuatan
lengkung busur, ditunjang oleh rangka kayu/ bekisting sampai beton mengeras. Sedangkan
beton merupakan bahan bangunan yang bisa diproduksi secara masal, uniform dan sederhana.

Bangunan-Bangunan pada Masa Romawi


Forum
Merupakan pengembangan dari Agora Yunani yang merupakan ruang luar terbuka ditengah
kota sebagai civic space (Indonesia; alun-alun). Forum tertua di Romawi adalah Forum
Romanum, tempat ini merupakan Tonggak jarak emas, awal menyebarnya semua jalan-jalan
(via) di Romawi yang menghubungkan daerah menuju ke seluruh kawasan kekaisaran, yang
diukur berdasar mil dan tiap 1 mil (1,6 km). Tiap jarak tertentu dibuat pal setinggi 1,83 m.
Tiap pal diukur jaraknya dari tonggak jarak emas di Forum Romawi ada sekitar 300 jalan
utama diseluruh kekaisaran Romawi. Jalan raya Roma yang pertama yaitu Via Appia
dibangun pada tahun 312 AD.

Lambat laun Forum tersebut berkembang menjadi kompleks pemerintahan, tempat terbuka,
kuil dan toko, yang pusatnya bebas dari kereta/kendaraan. Forum-forum lain banyak
dibangun setelah itu dan jumlahnya bila dikota besar lebih dari 1, sedangkan untuk kota kecil
cukup 1 saja.

Forum Romanum

Forum Caesar

Forum Augustus
Forum Square

Colloseum
Merupakan bangunan yang dikembangkan dari bentuk Theatre Yunani yang kemudian
dengan penggunaan teknologi beton dapat dibuat bangunan yang secara konstruktif bertumpu
pada kolomnya sendiri. Yang terkenal adalah Colloseum Roma, bangunan ini dibangun pada
tahun 79 AD serta berkapasitas sekitar 50.000 orang penonton. Fungsi Colloseum sudah tidak
sama dengan Theatre. Colloseum dipergunakan untuk arena tontonan adu binatang dengan
manusia (gladiator) dengan sifat kekerasan yang menonjol, atau adu kekuatan lain yang tidak
seimbang. Bangunan ini terdiri dari 3 tingkat, dimana tiap tingkat mempunyai langgam gaya
kolom yang berbeda-beda.

Basilika
Merupakan Hall untuk pengadilan dan perdagangan yang berdenah segi empat dengan ukuran
panjang adalah 2 X lebarnya, serta membentuk nave (ruang utama) di tengah yang dikelilingi
oleh selasar di kiri kanannya. Sedangkan Tribune biasanya berbentuk ½ lingkaran, ada 2
tribune yang letaknya berseberangan, dipisahkan dengan deretan tiang-tiang pendek atau
baluster, serta letak tribune lebih tinggi dari yang lain.
Contoh :
Basilika Trajan dibangun oleh Kaisar Trayanus

Basilika Constantin dibangun oleh Kaisar Constantinus

Basilika Maxentius dibangun oleh Kaisar Maxentius

Thermae
Merupakan pemandian umum yang serba lengkap, yang dikembangkan dari Gymnasium
Yunani, dan merupakan pusat kehidupan social bagi kaum bangsawan (kelas tinggi).
Bangunannya dibuat sangat mewah untuk rekreasi, santai dan melepas penat dengan
pemakaian teknologi tinggi menggunakan lantai batu sabak dengan system lantai double.
Agar kondisi thermal ruang yang diinginkan dapat tercapai. Bangunan ini mempunyai
fasilitas :

 Ruang Frigidarium yaitu kolam air dingin


 Ruang Tepidarium yaitu kolam air panas
 Ruang Calidarium yaitu ruang mandi uap
 Perpustakaan
 Gymnasium untuk senam
 Gedung Olah raga, toko, kantor dan penginapan.

Pemandian yang terbaik dan terbesar dan lengkap adalah Thermae Caracalla (dibangun oleh
Kaisar Caracalla) pada abad ke 3 Masehi (AD) yaitu tahun 212-216 masehi, yang meliputi
bangunan dengan daya tampung 1600 orang pemandi.

Air yang dialirkan dari gunung melalui akuaduk ribuan liter banyaknya sedangkan air untuk
tepidarium dan calidarium dipanaskan dengan menggunakan tungku yang apinya dari kayu,
tungku tersebut disambungkan dengan jaringan pipa uap dibawah lantai (diantara lantai
rangkap) yang dibuat dari batu sabak.

Sirkus Maximus
Merupakan sirkus pertama yang dibangun pada masa pemerintahan Raja Tarquinius Priscus,
dipergunakan untuk lomba kereta perang. Sirkus Maximus ini mempunyai panjang 600 m dan
lebar 200 m dengan daya tampung 300.000 penonton.

Amphitheatre
Merupakan bangunan double Theatre, dengan bentuk ellips, fungsinya adalah untuk pacuan
kuda dan balap lari. Bangunan dibuat dengan konstruksi :

 Pondasi dengan menggunakan bahan lava (puzolana)


 Dinding dengan menggunakan bahan tufa
 Pelengkung bagian atas/atap dengan memakai batu pumuse atau batu ringan.

Contoh Amphitheatre di Arles, Gallia dapat menampung ±26.000 orang penonton.

Aquaduc/Akuaduk
Bangunan saluran air yang merupakan perpaduan antara keahlian teknologi dan keanggunan
arsitektur. Air disalurkan ke kota sedemikian banyaknya sehingga seolah-olah sungai itu
sendiri yang mengalir memasuki kota melalui gorong-gorong.
Air mengalir turun dari permukaan yang lebih tinggi ke permukaan yang lebih rendah,
melalui saluran beton di bagian atas aquaduc (Vitruvius menyarankan supaya saluran
diturunkan 15 cm setiap 30,5 cm panjang akuaduk).
Pelengkung akuaduk kadang bertingkat 1, kadang bertingkat 2 bahkan 3 bila melintasi
lembah yang curam. Terowongan yang digali menembus bukit yang terlalu sempit disusuri,
dilengkapi dengan bak kontrol untuk memeriksa dan membersihkan.
Sifon terbalik digunakan kalau jurang terlalu terjal. Teknik tersebut berlandaskan prinsip
bahwa air akan mencari permukaannya sendiri. Efek sifon ini memaksa air mengalir naik
setelah turun dari tempat yang tinggi.
Aqua Marcia adalah bangunan pertama yang menggunakan pelengkung untuk meninggikan
saluran airnya, dibangun pada tahun 144 BC. Pelengkung batu yang panjangnya ± 96 km itu
memungkinkan saluran tetap agak landai, sedangkan air disalurkan ke kota cukup tinggi
sehingga tekanan airnya kuat sekali.

http://id.wikibooks.org/wiki/Romawi_Kuno/Arsitektur

Romawi Kuno/Arsitektur
Dari Wikibooks Indonesia, sumber buku teks bebas berbahasa Indonesia

< Romawi Kuno

Langsung ke: navigasi, cari

← Arsitektur - Yunani Kuno Arsitektur - Romawi Kuno →

Penggambaran Forum Romawi, dari kiri ke kanan: Kuil Saturnus, Kuil Vespasianus, Rostra, Kuil
Concordia, Pelengkung Septimius Severus, dan Tabularium di belakang.
Salah satu hal yang terkenal dari bangsa Romawi adalah kehebatan mereka dalah hal
arsitektur. Bangsa Romawi banyak melakukan inovasi dalam bidang arsitektur, tiga yang
terkenal adalah penggunaan atap melengkung, batu bata, dan semen.

Sekitar 700 SM, bangsa Etruska memmperkenalkan arsitektur Asia Barat ke Italia, dan
mengajarkannya pada bangsa Romawi. Kini tidak banyak arsitektur Etruska yang tersisa,
namun banyak makam bawah tanah mereka yang masih ada, selain juga reruntuhan kuil-kuil
mereka.

Pada periode Republik, bangsa Romawi banyak melaukan pengembangan pada kota mereka.
Mereka membangun saluran air, jalan, dan saluran pembuangan. Forum dan kuil Romawi
juga berkembang. Orang-orang juga membuat teater dan colosseum untuk permainan para
gladiator.

Kaisar pertama Romawi, Augustus, melakukan lebih banyak perubahan. Dia membangun
Altar Perdamaian, pemakaman untuk keluarganya, dan teater batu yang besar untuk
pertunjukan drama. Cucu tiri Augustus, Tiberius, membangun ulang kuil Kastor dan Pollux
di Forum Romawi. Cicit buyut Augustus, Nero, juga membangun banyak bangunan,
termasuk Istana Emasnya. Pada 69 M, Vespasianus mengambil beberapa material dari Istana
Emas untuk membangun Kolosseum. Putra Vespasianus, Titus, membangun pelengkung
kejayaan, dan putranya Domitianus membangun istana besar untuk dirinya sendiri di bukit
Palatine.

Meskipun Domitianus terbuh pada 96 M, arsitek-arsitek selanjutnya terus menggunakan gaya


yang pernah dikembangkan untuk istananya, karena kaisar-kaisar berikutnya tinggal di istana
Domitianus.

Arsitek-arsitek Trajanus menggunakan batu bata dan lengungan beton untuk membuat
bangunan Forum yang baru dengan tiang yang besar serta bangunan pasar. Trajanus juaga
membangun pemandian umum besar pertama di kota Roma. Arsiteknya kemungkinan adalah
orang yang sama yang nantinya membangun Pantheon Hadrianus, sebuah kuil untuk semua
dewa. Kuil itu memiliki kubah yang sagat besar, dan tidak ada yang membuat kubah yang
lebih besar dari ini selama lebih dari seribu tahun kemudian.

Di provinsi-provinsi Kekaisaran Romawi, orang-orang membangun forum, kuil, pemandian


umum, dan amfiteater, meskipun secara umum lebih kecil daripada yang ada di kota Roma.
Ada banyak kota yang sangat terawat di Kekaisaran Romawi. Di Italia ada kota Pompeii,
Ostia, dan Cosa. Sementara di sekitar Mediterania, ada kota Ampurias di Turki, Caesarea di
Israel, Lepcis Magna di Libya, Bulla Regia, Dougga, dan Maktar di Tunisia, Volubilis di
Maroko, dan Italica serta Empurias di Spanyol.

Setelah masa kaisar Hadrianus, Romawi mulai jarang melakukan penaklukan sehingga harta
pemasukan berkurang dan program pembangunan mulai dihentikan. Namun kaisar Caracalla
masih bisa membangun pemandian umum yang besar di kota Roma pada awal 200-an M, dan
di akhir 200-an M, kaisar Diokletianus membangun pemandian lainnya. Pada awal 300-an M,
kaisar Maxentius membangun istana yang besar di luar dinding Roma, dan basilika di Forum
Romawi. Kaisar Konstantinus membangun pelengkung kejayaan, beberapa gereja, dan
memindahkan ibukota Kekaisaran Romawi ke Konstantinopel (Istanbul). Di sana, dia dan
keturunannya membangun lebih banyak gereja, tempat sirkus, dan istana.
Arsitektur Etruska
Bangsa Etruska, sekitar 700 SM, adalah suku bangsa pertama di Italia utara dan tengah yang
membangun bangunan besar dari batu. Mereka belajar dari orang Yunani dan Fenisia untuk
membangun kuil batu besar untuk dewa-dewi mereka. Tidak banyak kuil Etruska yang masih
tersisa. Ini barangkali beberapa kuil dibangun dari kayu dan tanah liat, dan yang lainnya
dihancurkan oleh Romawi ketika mereka menaklukan Etruska. Namun ada reruntuhan kuil
besar Etruska di sebelah barat kota Roma di Veii, dan di bukit Capitoline di Roma,
menghadap Forum Romawi, ada fondasi dari satu kuil Etruska yang sangat besar.

Kuil Etruska memiliki beberapa ciri yang mirip dengan kuil Yunani, namun juga memiliki
sejumlah perbedaan. Seperti kuil Yunani, kuil Etruka memiliki ruangan batu, cella, di bagian
dalam, ruangan itu berdiri di atas paltform yang membuatnya berada di atas tanah. Juga,
seperti kuil Yunani, terdapat atap dan tiang berpuncak. Namun di kuil Etruska, tiangnya
hanya di bagian depan, tidak seperti kuil Yunani yang tiangnya ada di semua sisi. Selain itu,
platfrom di kuil Etrusa juga lebih tinggi, kadang-kadang mencapai dua meter atau bahkan
lebih. Tangga pada kuil Etruska juga hanya terdapat di bagian depan, sedangkan kuil Yunani
memiliki tangga di semau sisi. Kuil Etruska biasanya dibangun dari tufa atau travertin dan
bukan marmer. Kuil Etruska juga seringkali dilengkapi dengan patung tanah liat di bagian
atapnya.

Tidak banyak yang diketahui mengenai rumah-rumah Etruska, karena dibangundengan kayu
dan tanah liat sehingga tidak tahan lama. Namun bangsa Etruska membangun makam dari
batu, dan mereka senang jika makam mereka mirip dengan rumah, sehingga dapat
diperkirakan bentuk rumah Etruska dari bentuk makamnya.

Ada dua pemakaman Etruska utama yang tlah digali; yang satu disebut Cerveteri dan yang
satunya disebut Tarquinia. Keduanya terletak tak jauh di sebelah utara Roma.

Cerveteri

Bagian dalam makam Etruska.

Bangsa Etruska percaya bahwa pemakaman harus dipisahkan dari tempat pemukiman
manusia. Orang tidak boleh dikubur di dalam perbatasan sakral kota (pomerium). Mereka
ingin supaya kerabat mereka yang telah mati merasa nyaman. Akhirnya, sekitar 700 SM,
bangsa Etruska membangun kota khusus sebagai tempat pemakaman.

Untuk membangun pemakaman itu, bangsa Etruska menggunakan batu tufa lembut yang
banyak terdapat di Italia utara. Mereka membangun makam mereka sesuai dengan bentuk
rumah mereka, dengan pintu dan jendela. Di dalam makam mereka membuat ranjang sebagai
kuburan bagi jenazah, lengkap dengan bantal, dan kadang disertai pula dengan kursi.

Tiap makam dapat menampung banyak jenazah, jadi seseorang dapat dikubur bersama
dengan orang tua dan kakek-neneknya. Di dalam makam, ditaruh pula benda-benda yang
dipercaya akan diperlukan oleh roh orang yang telah meninggal dalam kehidupan
selanjutnya, antara lain panci dan wajan, piring, kendi, tali, pisau, serta lampu minyak.

Seringkali orang Etruska menaruh guci Yunani, yang dibuat di Korinthos atau Athena dan
diekspor ke Italia melalui kapal laut untuk kemudian dijual kepada orang Etruska. Sebagian
besar guci Yunani yang ada pada masa kini ditemukan di makam-makam Etruska.

Akan tetapi sebagian besar orang tidak mampu membangun makam besar yang mewah.
Rakyat jelata biasanya dikubur di makam yang lebih sederhana, yang diletakkan pada dinding
batu.

http://atpic.wordpress.com/2010/07/24/romawi/

Posted by atpic on July 24, 2010

Posted in: Perkembangan Arsitektur. Tagged: Arsitektur Romawi. Leave a Comment

Romawi adalah daerah yang sekarang dikenal dengan nama Italia dengan ibukota Roma

Roma, ibukota dari Kekaisaran Romawi. Kaisar Romawi pertama, Augustus (dinobatkan 27
SM), mengatakan “Aku mendirikan Roma, kota dari batu; dan meninggalkannya, kota dari
marmer” . Roma mempunyai bermacam-macam jenis bangunan dengan kekhasan dan
keindahannya. Roma, adalah kota berpenduduk mungkin sampai dengan 1 juta jiwa. Hal ini
menyebabkan sarana dan prasarana yang lebih baik mutlak diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan penduduk kota. Kebutuhan seperti makanan dan minuman, permukiman, pasar dan
hiburan merupakan beberapa hal yang harus dipikirkan oleh para arsitek dan perencana kota.
Karena di tiap daerah kekuasaannya (Eropa, Asia Kecil, Afrika Utara) ditempatkan gubernur
dan pasukan yang akan tinggal dalam waktu yang tidak sebentar, kota-kota yang dibangun
Romawi di daerah kekuasaannya tersebut juga dibangun dengan perencanaan yang baik
mengikuti perencanaan di Roma. Ciri khas kota Romawi, seperti forum, pemandian umum,
teater dan kuil, selalu ada di kota-kota tersebut.

Mengenali Bangunan Kekaisaran Romawi


Yang menonjol adalah penggunaan bentuk lengkung/busur dan gaya/order klasik
Jenis bangunan yang dibangun: kuil, basilica, gerbang kemenangan, teater, pemandian
umum, jembatan, aqueduct dan vila.
PENGARUH YUNANI
Pengaruh Yunani pada arsitektur Romawi sangat terlihat. Banyak bangunan megah Romawi
dibangun oleh pekerja Yunani.

Arsitektur Romawi mengadaptasi arsitektur Yunani dengan skala yang lebih besar

Arsitektur Yunani yang hanya mempunyai komponen vertikal dan horisontal mempunyai
keterbatasan, antara lain jarak antar kolom yang tidak bisa terlalu besar, juga bangunan tidak
bisa lebih tinggi dari dua lantai.
Bangsa Romawi menggunakan busur lengkung yang diletakkan pada kolom. Sistem struktur
ini memberikan kemampuan menopang beban yang jauh lebih baik.
Bangunan yang kecil atau bangunan satu lantai dibangun dengan gaya Yunani. Bangunan
yang lebih besar menggunakan busur lengkung. Pada bangunan ini gaya arsitektur Yunani
digunakan lebih sebagai dekorasi.

GAYA ARSITEKTURAL ROMAWI

 Kombinasi kolom dan busur lengkung


 Romawi mempunyai lima buah gaya arsitektur (order)
 Tiga di antaranya merupakan ‘pinjaman’ langsung dari gaya Yunani: Doric, Ionic dan
Corinthian. Corinthian merupakan gaya yang paling populer di Romawi.
 Dua gaya lain yang ditambahkan oleh bangsa Romawi adalah Tuscan (bentuk yang
lebih sederhana dari gaya Doric), dan Composite (gaya Corinthian yang lebih kaya
ornamen)
 Pada bangunan lebih dari satu lantai, gaya arsitektural diletakkan berurutan dari atas
ke bawah. Paling bawah gaya Doric, di atasnya Ionic, dan paling atas Corinthian.
 Pintu dan jendela biasanya berbentuk segi empat. Pada sisi-sisi pintu dibuat bentuk
kolom.
 Bahan bangunan yang digunakan: batu bata, keramik, semen, beton dan besi.
 Bangsa Romawi telah mengembangkan beton yang memungkinkan mereka membuat
bentukan atap lengkung (vault) dan kubah Romawi. Bentang kubah ini – sebagian
bergaris tengah di atas 50 m – tidak tertandingi sampai ditemukannya konstruksi baja
pada abad ke-19.

Struktur dasar dari busur dan atap lengkung. Konstruksi dari busur

(A) memerlukan struktur kayu sementara (bekisting) untuk menahan voussoirs (batu atau
bata bentuk lengkung) sampai batu kunci, atau voussoir tengah, dapat diletakkan di
tempatnya. Antara busur dihubungkan dengan bantuan impost

(B)   busur-busur dapat dihubungkan

(C) untuk membentuk lorong, atau semacam terowongan dengan atap lengkung. Beberapa
lorong beratap lengkung

(D) digunakan untuk membentuk langit-langit lengkung. Bentuk atap lengkung ini juga dapat
divariasikan dengan menyilangkannya

(E)   sehingga membentuk lorong yang menyilang.

Bahan bangunan yang dipakai di Romawi adalah bata, keramik, semen, beton dan besi.
Beton, yang dikembangkan bangsa Romawi, adalah bahan yang sangat kuat, tahan lama,
sekaligus ekonomis.Beton memungkinkan Romawi membangun bangunan bentuk kubah.

KUIL

Kuil Romawi banyak mengambil bentuk dan mirip dengan kuil Yunani. Banyak kuil Romawi
yang masih terpelihara sampai sekarang karena setelah jaman Romawi kuil-kuil diubah
pemakaiannya menjadi gereja. Kuil dibuat di atas dasar yang tinggi dimana terdapat tangga
yang mengarah ke bangunan. Barisan kolom mengelilingi sekitar bangunan, baik dengan
denah berbentuk segi empat, ataupun denah berbentuk lingkaran. Kebanyakan menggunakan
gaya Corinthian atau Ionic yang kaya dengan dekorasi.

PEMANDIAN UMUM

Pada masanya, di kota Roma saja terdapat lebih dari 800 pemandian umum. Pemandian
umum besar merupakan pusat kehidupan sosial di Romawi. Beberapa gedung pemandian
mempunyai teater, tempat olahraga dan restoran. Terdiri dari ruang panas dan dingin.
Biasanya kolam renang terbuka merupakan tujuan terakhir. Pemanasan dilakukan dengan
menyalurkan udara yang dipanaskan di ruang bawah tanah melalui bata di dinding dan lantai.
Keseluruhan bangunan kaya dengan dekorasi. Perunggu banyak digunakan di pintu dan
jendela. Kolom dibuat dari marmer. Pelayanan dilakukan melalui jalur jalan di bawah tanah,
sehingga tidak mengganggu orang di dalam bangunan.

TEATER

Bagian terpenting dari teater adalah auditorium, orchestra dan panggung. Di belakang
panggung terdapat bangunan, biasanya setinggi dua sampai tiga lantai, digunakan sebagai
ruang ganti pemain.

AMPHITEATER
Umumnya digunakan sebagai tempat pertunjukan pertarungan gladiator. Arena (bagian
tengah sebagai tempat pertunjukan) berbentuk lingkaran atau elips. Di sekelilingnya adalah
tempat penonton. Di bawah arena merupakan tempat gladiator dan kandang binatang. Tempat
duduk paling baik disediakan untuk pegawai pemerintah. Di atasnya untuk orang kaya dan
terpandang, sisanya bagi penonton yang lain. Tempat duduk sudah diberi nomor.

Amphiteater di Pompeii
Colosseum

Colosseum di Roma (70-82), terkenal karena sistem lengkung bertingkatnya yang terbuat dari
beton. Disebut Colosseum karena dulunya berdiri patung Nero yang sangat besar di dekatnya,
namun nama sebenarnya adapat Amphiteater Flavian.

GERBANG KEMENANGAN (TRIUMPHAL ARCH)

Gerbang Constantine

Gerbang Constantine, Roma, (312-5) dibangun untuk menghormati kemenangan Constantine


Agung atas Maxentius, yang menjadikan Constantine sebagai penguasa absolut Kekaisaran
Romawi. Gerbang ini terdiri dari tiga pintu dengan busur dan empat kolom dan kaya dengan
ornamen. Gerbang kemenangan dibuat untuk memperingati kemenangan militer atau kejadian
penting. Biasanya ditempatkan di jalan utama menuju kota. Gaya arsitektur yang sering
dipakai adalah Corinthian dan Composite.Bagian di atas entablature disebut dengan
attic/loteng. Di atas attic terdapat kelompok patung yang besar, biasanya berbentuk kereta
perang dengan empat atau enam kuda.
AQUEDUCT dan JEMBATAN
Aqueduct adalah saluran air, terbuat dari satu, dua atau tiga tingkat busur lengkung, yang
dibuat sebagai suplai air bagi kota-kota di Romawi. Beberapa mempunyai panjang beberapa
kilometer. Diperkirakan pada waktu itu diperlukan sampai 1500 juta liter air per hari bagi
kota Roma yang disalurkan melalui 11 aqueduct. Dari aqueduct air dialirkan ke pipa-pipa
yang mendistribusikan air ke seluruh kota.

Aqueduct Romawi di Spanyol


Dikenal dengan nama El Puente, aqueduct ini terbentang dari Sungai Frío ke kota Segovia
dengan panjang sekitar 16 km, dan mencapai tinggi 28,5 m.
ARSITEKTUR DOMESTIK

Tiga bentuk kediaman di Romawi adalah domus, villa dan insula. Domus adalah tipikal
rumah umum keluarga di Romawi. Biasanya berbentuk simetris, dan tdari koridor pintu
masuk (fauces), ruang utama (atrium) tanpa atap, ruang tidur (cubiculruang kantor
(tablinum), ruang makan (triclinium), dapur (culina) dan taman kecil (hortus). Villa
merupakan rumah yang lebih besar dan mewah, biasanya dimiliki oleh orang kaya Romawi.
Di dalam areanya terdapat lapangan, taman, kolam, tempat pemujaan. Insula adalah
bangunan lebih dari satu lantai yang terdiri dari kamar-kamar yang dapat disewa. Mirip
dengan apartemen di saat sekarang.
interior rumah romawi

http://uchulita.wordpress.com/2010/06/28/arsitektur-
romawi-sekitar-300-sm-365-m/
ARSITEKTUR ROMAWI (Sekitar 300 SM -365 M)
{ June 28, 2010 @ 2:11 pm } · { Uncategorized }
Geografis dan, geologis dan iklim

Wilayah yang sekarang masuk dalam negara Itali sekarang di mana kekuasaan Romawi
berasal dan berkembang berupa semenanjung, menjorok ke selatan-timur di Laut
Mediterania. Keadaan geografis tersebut bertolak belakang dengan Yunani, yang berupa
kepulauan dan sebagian besar wilayah darat-annya berupa pantai, dari Laut Aegean. Roma
sebagai pusat kekuasaan dan kebudayaan Romawi, berada di bagian selatan-tengah
semenanjung, tidakjauh dari pantai laut Mediterania. Budaya Romawi berkembang melalui
kekuasaan didapat dari penaklukan, berbeda dengan penyebaran budaya Yunani yang melalui
kolonisasi. Budaya Romawi termasuk arsitektur berkembang dari kekuasan perebutan
kekuasaan dan penaklukan tidak hanya berkembang di wilayah Itali, namun hingga sebagian
besar Eropa, Afrika Utara dan Asia Barat.

Etruscan kelompok suku merupakan cikal bakal dari bangsa Romawi mendiami wilayah
Etruria di barat-tengah semenanjung Itali, sudah mempunyai budaya cukup tinggi

sejak sekitar tahun 750 -1 00 SM[1].

Bahan mineral cukup melimpah di Etruria, terutama tembaga. Batu dan marmer seperti di
wilayah Yunani, sudah sejak dahulu menjadi bahan bangunan utama. Semenanjung Itali,
mempunyai iklim dapat dibedakan ke dalam tiga kategori menurut letaknya bagian utara
sama dengan daratan Eropa lainnya cukup dingin, di bagian tengah rata-rata cukup banyak
matahari, di bagian selatan mendekati iklim tropis.

Sejarah

Jaman Romawi awal dimulai dari bangsa Etruscan yang menguasai wilayah semenanjung
Itali bagian barat-tengah telah di sebut di atas, pada sekitar tahun 700 an SM, Berdasarkan
legenda, kota Roma sekarang berada di bukit-bukit bagian selatan dari wilayah Etruria[2].
Dahulu wilayah ini di bawah kekuasaan raja Etruscan.

Sctelah abad ke VI SM, supremasi bangsa Etruscan mulai turun, hingga runluh pada 500 an
SM. Kekuatan Etruscan dircbut dengan peperangan di laut oleli Syracusans beraliansi dengan
Cumae, koloni Yunani tertua di Itali bagian selatan[3].
Menurunnya kekuasaan Etruscan mem-beri kesempatan pada orang-orang Roma untuk
mendominasi kota-kota yang tadinya di–kuasai orang-orang Etruscan. Kekuasaan Romawi
meluas terutama setelah wilayah Itali Selatan jatuh ketangannya pada 273 SM. Perang Punic
1 (264-241 SM) antara. Roma dengan Kartago (Carthage)[4] berakhir dengan aneksasi Sisilia
(Sicily) dan menjadi provinsinya yang pertama. Perang Punic ke 11 (218-201 SM.), menjadi
perjuangan Kartago untuk mempertahankan kejayaannya. Hanibal se-orang Jendral
Kartagian, masuk Itali melalui Spanyol bagian utara dan Pegunungan Alpen, menaklukan
pasukan Romawi. Pasukan Roma mengadakan serangan balasan pada 202 SM., dibawah
Scipio, mengalahkan kaum Kartagian di Zama. Kekalahan Kartago pada Perang Punic III,
membuat menjadi jajahan Roma di Afrika Utara.

Penaklukan atas Macedonia dan Yunani (146 SM,), selain menambah propinsi Romawi, juga
mendorong didatangkannya seni dan para seniman Yunani ke wilayah Romawi. Pada 133
SM. Wilayah kekuasaan Yunani di Mediterania Timur dan Asia Minor, menjadi bagian
utama dari Provinsi Romawi di Asia. Spanyol dikuasai pada 64 SM., sehingga kekuasaan
Roma mencakup wilayah Euphrates hingga Atlantik.

Pasukan Roma, tadinya dari warga biasa berkembang menjadi tentara profesional sehingga
cenderung membentuk pernerintahan diktator. Pernerintahan Romawi pada jaman itu yang
paling terkenal adalah Yulius Caesar. Pada 58-49, Caesar mebangun perbatasan sepanjang
Rhine dan Channel di Inggris. Usaha mendirikan negara dengan. sistem

Pada awal abad IV, Roma kembali bangkit dcngan kekuatan Constantine (306-37) yang
berhasil menyatukan kembali kekaisaran. Dua kebijaksanaan penting ditentukan oleh
Constantine, berpengaruh besar pada sejurah Romawi. Pertama, menerima Kristen sebagai
agama (313) sama dengan agama lain. Ke dua, memindah pusat kekuasaan ke Istanbul
(sekarang di Turki) (324), sehingga kemudian pada 330, namanya diganti menjadi
Konstantinopel (Constantinopolis). Wilayah kekuasa-annya makin luas hingga hampir
seluruh wilayah pantai Laut Mediterania atau sering disebut Byzantine. Jaman itu disebut
pula

[1] Sir Baniste Fletcher, A History of Architecture, The Athlone Press. London. 1975. Him.
256.

[2] Ibid.

[3] Ibid.Hlm 257

[4] Nama sebuah kota kuno di pantai afrika saat ini sekitar 9 km disebelah utara Tunis . Kota
menjadi tempat kedudukan angkatan laut yang mendominasi laut Mediterania, hingga
dikalahkan oleh Roma pada abad 11 SM

Alpen, menaklukan pasukan Romawi. Pasukan Roma mengadakan serangan balasan pada
202 SM., dibawah Scipio, mengalahkan kaum Kartagian di Zama. Kekalahan Kartago pada
Perang Punic III, membuat menjadi jajahan Roma di Afrika Utara.

Penaklukan atas Macedonia dan Yunani (146 SM,), selain menambah propinsi Romawi, juga
mendorong didatangkannya seni dan para seniman Yunani ke wilayah Romawi. Pada 133
SM. Wilayah kekuasaan Yunani di Mediterania Timur dan Asia Minor, menjadi bagian
utama dari Provinsi Romawi di Asia. Spanyol dikuasai pada 64 SM., sehingga kekuasaan
Roma mencakup wilayah Euphrates hingga Atlantik.

Pasukan Roma, tadinya dari warga biasa berkembang menjadi tentara profesional sehingga
cenderung membentuk pernerintahan diktator. Pernerintahan Romawi pada jaman itu yang
paling terkenal adalah Yulius Caesar. Pada 58-49, Caesar mebangun perbatasan sepanjang
Rhine dan Channel di Inggris. Usaha mendirikan negara dengan. sistem

Pada awal abad IV, Roma kembali bangkit dcngan kekuatan Constantine (306-37) yang
berhasil menyatukan kembali kekaisaran. Dua kebijaksanaan penting ditentukan oleh
Constantine, berpengaruh besar pada sejurah Romawi. Pertama, menerima Kristen sebagai
agama (313) sama dengan agama lain. Ke dua, memindah pusat kekuasaan ke Istanbul
(sekarang di Turki) (324), sehingga kemudian pada 330, namanya diganti menjadi
Konstantinopel (Constantinopolis). Wilayah kekuasa-annya makin luas hingga hampir
seluruh wilayah pantai Laut Mediterania atau sering disebut Byzantine. Jaman itu disebut
pula jaman Byzantine di mana banyak terjadi perubahan dan perkembangan dalam budaya
termasuk arsitektur.

Kejayaan Byzantine berakhir karena pengganti Constantine lemah dalam me-ngontrol


ekonomi dan perpecahan dalam tubuh militer. Pada 365 kekaisaran terbagi menjadi dua
wilayah timur berpusat di Konstantinopel dan wilayah barat yaitu Itali berpusat di Milan.
Pada 407 pernerintahan barat tersebut dipatahkan oleh kaum Barbar yang dapat menguasai
Wilayah Galia (Gaul) dan memutuskan hubungan antara Roma dengan wilayah yang
sekarang Inggris.

Arsitektur Romawi

Suku bangsa Etruscans, telah disebut di atas mendiami wilayah tengah-barat Itali adalah
kelompok suku yang sangat maju pada jamannya dalam arsitektur. Pada sekitar abad VII SM,
sudah membangun kota dengan antara lain dinding-dinding, pipa-pipa pembuangan air,
hingga mengontrol sungai sehingga permukaan airnya sama dengan rata-rata permukaan
danau-danau[1].

Peninggalan penting menjadi bukti sejarah pada waktu itu adalah reruntuhan Fallen Novi,
dibangun sekitar abad III SM. Pelengkung pada salah sebuah gerbang, merupakan konstruksi
sangat khas Romawi, kemudian merubah perkembangan kejaman baru dari arsitektur Yunani
yang secara prinsip merupakan sistem kolom dan balok, disebut Order.

Pelengkung Augustus di Perugia, di bangun pada akhir abad 11 SM, juga menunjukan
pemakaian pelengkung sudah sejak jaman Romawi awal atau jaman Etruscan.’ Dengan
sistem konstruksi pelengkung, maka kolom dan balok tidak diperlukan lagi. kemudian dalam
perkembangannya, bentuk kolom dan balok Yunani hanya menjadi bagian dari dekorasi.
Berbagai kuil pada jaman Etruscan, menggunakan sistem kolom dan balok, namun
konstruksi, proporsi, komposisi dan dekorasinya mempunyai ciri khusus, berbeda dengan
ketiga Order Yunani.

Denah kuil-kuil dibangun pada jaman Romawi, secara garis besar dapat dikategori-kan dalam
dua bentuk, yaitu segi empat panjang dan bukan segi empat. Kuil Romawi berdenah segi
empat panjang sebagian besar mendapat pengaruh cukup besar dari arsitektur Yunani. Pada
jaman itu, mulai berkembang bentuk-bentuk kuil yang tidak segi empat panjang, bervariasi
dalam bentuk denah poligonal, lingkaran dan kombinasi lainnya.

[1] Sir Banister  Fletcher, A History of Architecture,The Athlone Press London.   1975.
Hlm.263.

Dinding keliling dengan gerbang berkonstruksi pelengkung, Falerii Novi (abad III SM.)
(atas), Rekonstruksi Pelengkung Augustus (bawah).
sumber : yulianto sumalyo ( buku
arsitektur klasik eropa ).penerbit gunadarma university

http://wawan-junaidi.blogspot.com/2009/11/sejarah-peradaban-
romawi-kuno.html

Sejarah Peradaban Romawi Kuno


Advertisements
Ads Powered
by:KumpulBlogger.com

Romawi ialah peradaban dunia yang letaknya terpusat di kota Roma masa kini. Peradaban Romawi
dikembangkan Suku Latia yang menetap di lembah Sungai Tiber. Suku Latia menamakan tempat
tinggal mereka ‘Latium’. Latium merupakan kawasan lembah pegunungan yang tanahnya baik untuk
pertanian. Penduduk Latium kemudian disebut bangsa Latin. Pada mulanya, di daerah Latium inilah
bangsa Latin hidup dan berkembang serta menghasilkan peradaban yang tinggi nilainya.

Kota Roma yang menjadi pusat kebudayaan mereka terletak di muara sungai Tiber. Waktu berdirinya
Kota Roma yang yang terletak di lembah Sungai Tiber tidak diketahui secara pasti. Legenda
menyebut bahwa Roma didirikan dua bersaudara keturunan Aenas dari Yunani, Remus dan Romulus.

“Menurut berita2 lama, Roma didirikan oleh Remus dan Romulus pada tahun 750. Remus dan
Romulus ini anak Rhea silva, turunan Aenas –seorang pahlawan Troya jang dapat melarikan diri
waktu Troya dikalahkan dan dibakar oleh bangsa Jujani”

Orang-orang Romawi memiliki kepercayaan terhadap dewa-dewa, seperti orang-orang di Yunani.


Hanya saja dewa-dewa di romawi berbeda dengan di Yunani. Dewa-dewa yang dipercayai oleh
orang-orang Romawi antara lain :
1).Jupiter (raja dewa-dewa) 2. Yuno (dewi rumah tangga) 3. Minerus (dewi pengetahuan) 4. Venus
(dewi kecantikan) 5. Mars (dewa perang) 6. Neptenus (dewa laut) 7. Diana (dewi perburuan) 8.
Bacchus (dewa anggur)
Roma berhasil menundukkan bangsa-bangsa yang tinggal disekitarnya satu persatu, baik dengan
jalan kekrasan maupun jalan damai. Hingga akhirnya Roma berhasil menguasai seluruh Italia Tengah.

Sebelum itu, sekira tahun 492, Daerah Latium sebagai tempat berdirinya kota Roma dikuasai oleh
kerajaan Etruskia, yang terletak disebelah utaranya sampai pada tahun 500 SM. Pada tahun 500 SM
bangsa Latium memberontak terhadap kerajaan Etruskia dan berhasil memerdekaan diri serta
mendirikan negara sendiri yang berbentuk republik. Maka sejak itu, Roma menjadi republik dan
kepala negaranya disebut konsul yang dipilih setiap tahun sekali. Konsul selain menjadi penguasa
negara juga ketua senat dan panglima besar.

Bangsa Romawi yang semula petani, setelah mengalahkan penguasa Etruskia kemudian menjadi
bangsa penguasa besar dengan manaklukan wilayah yang luasa sampai ke Laut Tengah. Bangsa yang
semula petani ini kemudian menjadi masyarakat kapitalis dan materialis. Selain sebagai bangsa yang
suka dengan perang bangsa Romawi juga mengumpulkan kekayaan sebagai modal usaha. Mereka
membali ladang-ladang dan kemudian penggarapannya dilakukan oleh para budak yang didatangkan
dari daerah-daerah jajahan.

Penguasa Gayus Julius Caesar meluaskan wilayahnya sampai ke Jerman, Belgia, Belanda dan bahkan
sampai menyebrangi selat Calis ke Inggris. Selain sebagai penguasa mutlak Julius Caesar juga
mengembangkan kalender baru yang disebut kalender Julian. Kelender ini terus dipakai sampai
kemudian diperbaharui oleh Gregorius yang kemudian dikenal dengan dengan kalender Gregorius.
Julius Caesar dibunuh oleh Brutus dan Casinus yang menginginkan suatu pemerintahan berbentuk
Republik. Akan tetapi, cita-cita kedua orang itu tidak berhasil dan tetap mempertahankan sistem
pemerintahan diktator. Anak angkat Julius Caesar bernama Oktvaianus kemudian dapat menguasai
Romawi kembali dan berkuasa secara diktator.
Dalam kekuasaannya, Oktavianus banyak dikelilingi orang-orang pandai sehingga ia dapat berkuasa
cukup lama. Oleh senat Oktavianus diberi gelar “Augustus” yang artinya “Yang Maha Mulia”. Dengan
stabilitas pemerintahan pada masa Kaisar Octavianus maka mulailah bidang kebudayaan mendapat
perhatian.

Kebudayaan Romawi mendapat unsur-unsur pokok dari kebudayaan Etrusia dan Yunani. Hal ini
berarti kebudayaan Romawi merupakan hasil perpaduan dari kebudayaan yunani dan Etrusia,
tanapa ada unsur-unsur dari kebudayaan romawi sendiri.
Pada masa Octavianus, orang-orang Romawi melihat sesuatu dari sudut kegunaannya. Pandangan
hidup bangsa Romawi ini memberikan warna pada kehidupan agama. Tepatlah apa yang
diungkapkan oleh Cicero, bahwa agama bagi mereka bukan untuk mendidik manusia kepada
kebajikan, melainkan manusia sehat dan kaya. Dengan pandangan hidup yang praktis ini menjadi ciri
utama orang-orang Romawi.

Dalam lapangan ilmu pengetahuan, bangsa Romawi bukanlah pencipta teori-teori, tetapi pelaksana
teori yang telah ada sejak zaman Yunani. Dengan ini mata rantai jang seakan-akan putus dalam
perkembangan ilmu pengetahuan menjadi tumbuh kembali. Bila sarjana Yunani adalah ahli teori,
maka sarjana Romawi adalah ahli praktek.
Masa Octavianus merupakan masa penyempurnaan seni dan budaya Romawi. Pengaruh budaya
Yunani mulai masuk dengan kuatnya sejak tahun 146 SM bersamaan dengan usaha bangsa Romawi
melakukan penaklukan di Laut Tengah. Selama kekuasaan Romawi, seni Romawi disebarkan ke
Eropa dan sekitar Laut Tengah.

Seni Romawi sebenarnya merupakan pencampuran dua unsur seni budaya, yaitu Romawi yang
merupakan daerah kekuasaan Etruskia dan seni Yunani. Pada hekakatnya budaya ini bukan berasal
dari rakyat biasa melinkan dari golongan bangsawan. Golongan seniman besar, seperti yang terdapat
di Yunani di Roma tidak ada. Justru bangsa Romawi mendatangkan seniman-seniman dari Yunani.
Oleh karena itu, pengaruh Yunani di Romawi sangat kuat. Politik maupun seni dan budaya Roma di
bawah bangsa Etruskia. Dengan begitu seni Romawi pada dasarnya adalah pencampuran unsur-
unsur budaya Etruskia dan Yunani yang kemudian menjadi seni budaya baru.

Orang Romawi senang menciptakan sesuatu secara besar-besaran karena mereka suka sesuatu yang
megah, mewah, dan monumental, serta menarik perhatian. Semua hasil karya budaya terutama
karya seni rupa, baik berupa seni bangunan, seni patung atau relief, maupun seni lukisnya dibuat
serba besr, megah, dan penuh hiasan. Orang-orang Romawi menciptakan karya teknik bangunan
yang menggumkan, seperti bangunan saluran air (aquaduct), jembatan, gedung besar untuk balai
pertemuan dan pasar, bangunan untuk olahraga dan pentas seni (thermen, theater, amphitheater).
Selain bangunan diatas, juga terdapat banguan kuil untuk persemayam dewa. Orang Romawi
melanjutkan pengetahuan orang Yunani antara lain bangunan dengan kontruksi lengkung untuk
membuat ruangan-ruangan menjadi luas.

Bangunan atap kubah untuk pertama kali diciptakan kurang lebih tahun 30 SM untuk bangunan
Thermae di Baaie. Mereka juga membangun bangunan umum seperti jalan raya. Jalan raya yang
terkenal adalah jalan Via Apia.

Rumah-rumah dewa atau kuil yang dibangun memiliki ukuran besar. Kuil-kuil yang berukuran besar
tersebut antara lain Tempel Jupiter (abad ke-6 SM), Appolo dan Venus di Roma. Untuk setiap
bangunan kuil tersebut di gunakan tinga-tiang penyangga. Batang tiang penyanggga atap
menggunakan menggunakan kepala tiang dengan ciri-ciri Yunanni seperti Doria, Ionia, dan Korinthia.

Bangsa Romawi juga ahli dalam pembuatan patung terutama patung setangah dada atau potret.
Bentuk wajah dibuat dengan sangat teliti, sedangkan tubuh dan lainnya lebih sederhana. Kecakapan
membuat patung ini berhubungan dengan kebiasaan keluarga-keluarga terkemuka bangsa Romawi
yang senang membuat patung nenek moyang dalam jumlah banyak dan sangat teliti. Biasanya
patung nenak moyang disimpan di rumah dan ditempatkan dalam satu ruangan khusus yang disebut
Atrium. Atrium ini juga dilengkapi dengan altar.

Orang-orang Romawi dalam membuat patung memiliki kebiasaan yang sama dengan bangsa Yunani.
Dalam membuat patung, orang-orang Romawi selalu mematungkan tokoh-tokoh penguasa, tokoh-
tokoh politik, dan cendikiawan. Banyak sekali tokoh penguasa, tokoh politik dan cendikiawan yang
dijadikan sebagai latar dalam membuat patung seperti wajah tokoh Julius Caesar, Agustus,
Tuchidides, Demostenes, Caracalla, dan lainnya. Gambar wajah para tokoh ini selain dipatungkan
juga dilukiskan pada mata uang logam.

Bangsa Romawi juga senang pada keindahan rumahnya. Dinding bagian dalam rumah dihias dengan
lukisan untuk memberikan kesan luas. Kegiatan memperindah dinding ini biasa pada dinding rumah
dengan cara melukis pemandangan alam dan bangunan-bangunan rumah yang seolah-olah terlihat
dari jendela. Kegiatan melukis pada dinding-dinding rumah yang dilakukan oleh orang-orang Romawi
ternyata meniru kebiasaan bangsa Yunani. Dengan demikian melukis Cara melukis yang dilakukan
oleh orang Romawi memdapat pengaruh basar dari Yunani. Dari seni melukis pada dinding ini
banyak ditemukan peninggalan-peninggalan yang merupakan hasil kebudayaan masyarakat Romawi.
Salah satu dari sekian banyak peninggalan kebudayaan ini adalah peninggalan lukisan didinding
rumah yang terdapat di Pompeii. Peninggalan lainnya terdapat di Roma yang menggambarkan
pengantin perempuan dan teman-temannya sedang mempersiapkan upacara perkawinan. Selain
pada dinding rumah, seni lukis juga ditemukan pada mangkuk, jambangan, piring dan tempat bunga.

Bangsa Romawi yang senang membuat bangunan monumental menyebabkan bangsa ini kaya
dengan hasil-hasil bangunan berupa monumen dan kuil. Monumen yang dibuat oleh bangsa romawi
berupa pintu gerbang kemenangan atau tiang kemenangan. Bangunan monumen ini digunaakn
untuk memperingati suatu peristiwa sejarah. Pada banguan monumen itu diberi relief yang
menggambarkan peristiwa kemenangan. Peninggalan seni monumen ini terdapat di Roma dan
dibeberapa daerah jajahan Romawi.
Perubahan ketatanegaraan Romawi dari republik ke bentuk kekaisaran tidak mengendurkan
semangat dan perkembangan budaya orang-orang Roma untuk mendirikan bangunan berupa
bangunan monumental. Hanya saja, apabila pada masa republik pendukung seni budaya dilakukan
oleh para bangsawan. Namun, setelah menjadi kekaisaran, yang mendukung seni budaya adalah
golongan istana. Sejak kaisar Agustus, seni budaya elbih cenderung mejadi seni kuna yang berkiblat
pada Yunani.
Setiap kaisar yang berkuasa di Romawi selalu meninggalkan seni budaya beruapa bangunan
monumen. Kebiasaan yang dilakukan oleh kiasar-kaisar ini dilakukan sebagai sarana untuk
menunjukan jasanya kepada negara. Maka sejak kiasar-kaisar ini berkuasa, banyak sekali didirikan
bangunan besar dan megah dengan menggunakan bahan dari marmer.

Peninggalan seni bangunan Romawi pada masa kekaisaran ini jumlah sangat banyak. Banguan-
banguan monmen tersebut antara lain:
1. Kuil Zeus yang didirikan di Olympia.
2. Kuil Jupiter Heliopalitanus di ba’albek (syria)
3. Pantheon merupakan sebuah kuil yang kemudian digunakan untuk gereja.
4. Mousoleum di Roma yang didirikan pada tahun 175 SM.
Mousoleum merupakan bangunan yang berupa makam yang indah. Pada sisi dalam ruang
Mousoleum dihiasai ddengan berbagai ornamen yang indah.
5. Teater di Pompeii, solona, dan Asperados.
6. Amphiteater
Amphpiteater merupakan perpaduan dua buah teater yang dipergunakan untuk pertunjukan
mengadu benteng dan untuk perkelahian gladiator, tempat duduk penonton berkeliling, semakin
kebelakang semakin tinggi. Amphipater pada masa kaisar Vespasianus (695 SM) dipergunakan untuk
peragaan perang-perangan seperti di laut bebas dan Circus (sirkus), tempat untuk berpacu kuda
yang menarik kereta beroda dua.
7. Thermen
Merupakan tempat pemandian dengan ruang-ruang mandi berair panah, berair hangat dan dingin.
8. Bangunan istana
9. Gerbang kemenengan
10. Tiang kemenangan
Pada masa Gothik (100 – 1400 M), kebudayaan Romawi tidak dapat dipisahkan dari perkembangan
agama kristen. Agama kristen atau Nasrani sebenarnya telah berkembang sejak jaman pemerintahan
Tiberius. Agama ini disiarkan oleh Yesus (Isa) dari nazareth, yang dilahirkan di Palestina. Agama
Kristen ini berbeda dengan kepercayaan rakyat Romawi yang poltheis. Agama Nasrani memiliki
kepercayaan monoteis. Dengan pertimbangan-pertimbangan politik dan kemanan negara, Tiberius
menjatuhkan hukuman mati kepada Yesus pada tahun 33. Tetapi kematian Yesus ini tidak berarti
agama Kristen lenyap dari kehiduapan masyarakat Romawi, malahan sebaliknya.

Setelah Yesus atau Nabi Isa disalib dibukit Gologota, agama kristen berkembang sampai Mesir, Syria,
Asia Kecil, dan ke Roma. Hampir selama tiga abad para pengikut agama Kristen dalam ketakutan dan
dikejar-kejar oleh penguasa Roma. Pada tahun 395 agama kristen ditetapkan sebagai agama negara.
Dari masyarakat pemeluknya lambat laun timbul suatu bentuk kelompok kegerejaan yang disusun
menurut organisasi-organisasi yang ada di Imperium Romanum (penguasa Roma).
Periode Gothik seni Kristen mengalami hambatan-hambatan yang disebabkan oleh perpindahan
pemerintahan dari Konsatantinopel ke Byzantium. Kekaisaran romawi mengalami perpecahan
menjadi Romawi Barat dan Romawi Timur. Romawi Barat mengalami keruntuhan tahun 335 M.

Ketika penguasa Roma masih memusuhi para pengikut agam kristen, di Roma sendiri secara
sembuyi-sembunyi berkembang seni Katamba. Sejak saat itulah lahir seni Katakomba yang
meruapakn tanda lahirnya seni kristen awal. Katakomba sendiri merupakan kuburan-kuburan bawah
tanah.

Kemudian dalam masyarakat Romawi pada masa Gothik ini selalu melakukan kebiasaan untuk
berkumpul di ruangan terowongan dengan tujuan mengadakan kegiatan agama. Dari seringnya
diadakan perkumpulan, kemudian berkembang kebiasaan masyarakat untuk menghiasi dinding
dengan motif jaman kuno. Motif-motif klasik yang digambar dalam dinding-dinding terowongan ini,
kemudian tergeser oleh perkembangan motif-motif modern atau baru. Motif-motif yang baru ini
biasanya berbentuk manusia dan binatang yang digambarkan secara simbolik untuk kepentingan
agama kristen. Karya seni kristen awal ini anatara lain lukisan-lukisan kristus sebagai “gembala yang
baik”. Pada umumnya yang mengembangkan seni Katakomba ini adalah bukan seniman. Bagi
mereka yang erpenting adalah dapat mengungkapkan arti dan ide melalui lukisan dan sebagai bakti
mereka kepada agama kristen. Namun, justru “seniman-seniman” Katakomba ini menjadi pelopor
seni nonrelistik pada abad pertengahan.

Ketika gereja mengalami kemerdekaan kembali pada abad ke-4, kemudian agama kristen dijadikan
agama resmi, mulailah perkembangan seni banguan gereja. Pada masa itu, para arsitek membangun
gereja dengan menggunakan konsep dasar seni bangunan basilika bangsa Romawi, yaitu suatu
bangunan untuk pertemuan-pertemuan umum berbentuk persegi panjang. Perkembangan
selanjutnya adalah bagunan gereja dengan menara lonceng pada bad ke-6.

Seni bangunan pada bangunan gereja adalah bangunan geraja dengan denah memusat dan
berkubah serta menggunakan denah memanjang atau basilika dengan langit-langit datar atau
dengan lengkung silang. Contoh seni bangunan pada masa gereja adalah bangunan gereja St.Andrea
di Mantua dan gereja St.Novella di Feirence.

PERADABAN KUNO EROPA


Peradaban Kuno Eropa ada 3, yaitu Peradaban Yunani, Peradaban Romawi, Dan Peradaban Pulau
Kreta.

A. Peradaban Yunani

A.1 Letak Geograpis


Yunani terletak diujung tenggara Benua Eropa. Sebagian besar kepulauan di Laut Aegea dan Laut
Ionia masuk wilayah Yunani
A.2 Penduduk
Bangsa Yunani terbentuk dari percampuran bangsa pendatang dari laut Kaspia dan dan penduduk
asli yang terdiri dari petani.
Mereka membentuk suatu kelompok – kelompok kota yang disebut Polis. Polis-polis yang terkenal
adalah : Athena, Sparta dan Thebe.

A.3 Kesenian
Pada masa kejayaan Yunani banyak dibangun kuil-kuil. Dan yang terkenal adalah Acroplis dan Kuil
Dewa Zeus. Mereka juga telah bisa membangun teater yang mampu menampung 15.000 penonton.
Seni satranya pun berkembang dengan baik. Pengarang sastra Yunani yang terkenal adalah Homerus
dengan karyanya yang berjudul Illyas.
A.4 Ilmu Pengetahuan Yunani
Yunani telah memiliki berbagai macam teknologi, diantaranya:
1. Menciptakan perahu layar.
2. Membuat barang-barang dari tanah liat.
3. Menghasilkan karya arsitektus seperti Kuil Dewa Zeus.
4. Mengembangkan industri dan perdagangan.
5. Menghasilkan benda-benda logam untuk keperluan perang.

A.5 Pemerintahan dan Hukum


Polis-polis yang terkemuka di Yunani:
1. Polis Athena memimpin Yunani dari tahun 450-404 SM, pada masa ini kehidupan dalam
masyarakat demokratis, bebas berpikir dan berkarya. Dan muncul filosof-filosof besar yang terkenal :
Socrates.
2. Polis Sparta, memerintah Yunani dari tahun 404 SM. Bangsa Sparta memerintah secara Militer dan
kekerasan. Pada masa ini ilmu tidak berkembang
3. Polis Thebe memerintah Yunani 371 SMolis Thebe berhasil mengalahkan polis SpartaAnatara
polis-polis ini selalu berperang sehingga akhirnya Yunani pun menjadi lemah.Yunani berhasil dikuasai
oleh Filipus Raja Macedonia pada tahun 338 – 336 SM.

A.6 Filsafat
Hasil pemikiran dan karya-karya filsafat bangsa Yunani, telah diterjemahkan dan dipelajari hingga
kini. Para filsuf yunani merupakan konseptor yang meletakkan dasar-dasar alam pikiran filsafat
Eropa.Hasil filsafat Bangsa Yunani banyak diterjemahkan dan ditafsirkan oleh filsuf Islam, dan
melalui kesusteraan Islam ini pikiran filsafat Yunani masuk ke Persia dan negara-negara Asia lainnya.

Ciri-ciri Filsafat Yunani :


• Metode berpikir logis, rasional dan sistematis
• Cara penyelidikan terhadap gejala alam hingga ke detailnya. Filsafat ini menghasilkan hasil yang
nyata dari segi pengetahuan alam dan sosial.

Filsuf Yunani
• Socrates, dengan ajarannya tentang Ilmu Kebijakan (filsafat etika) atau kesusilaan dengan logika
sebagai dasar untuk membahasnya,
• Plato, dengan ajarannya mengenai ilmu ketatanegaraan dan undang-undang.
• Aristoteles, dengan ajarannya dalam bidang biologi dan filsafat sehingga sering disebut sebagai ahli
biologi dan filsafat.
• Hipokrates, dengan ajarannya menyangkut kode etik dokter (sumpah dokter)

A.7. Kepercayaan bangsa Yunani


Kepercayaan bangsa Yunani adalah memuja dewa-dewa, diantaranya :
• Zeus, Bapak para Dewa yang menguasai langit dan bumi
• Hera, Dewi perkawinan
• Ares, Dewa perang
• Hermes, Dewa perdagangan
• Aphrodite, Dewi kecantikan

B. Peradaban Romawi

B.1. Letak Geografis


Romawi merupakan tempat kuno di Eropa yang menjadi sumber kebudayaan Barat.
Terletak di Semenanjung Apenina (sekarang Italia). Batas-batasnya adalah :
• Sebelah Utara semenanjung Apenina bersambung dengan daratan Eropa yang terdapat
pegunungan Alpen sebagi batas alam yang memanjang.
• Sebelah Barat Laut yang memisahkan Italia dengan Perancis.
• Sebelah Utara memisahkan Italia dengan Swiss dan Austria.
• Sebelah Timur Laut dengan Yugoslavia.

B.2. Perkembangan Sejarah Romawi

(a) Periode 1000 – 510 SM Zaman Kerajaan


Pada masa ini Semenanjung Apenina dihuni oleh bangsa pendatang dari Laut Kaspia sedangkan di
bagian Selatan di huni oleh bangsa Funisia dan Yunani. Diantara mereka terjadi percampuran
sehingga melahirkan bangsa Romawi

Kota Roma didirikan menurut Vergilius dalam karyanya Aenens, kota Roma didirikan 1754 SM. Kota
Roma didirikan oleh Romulus anak Aeneis dan Lavinia putri Latinus (Raja negeri Latinum) yang telah
membunuh saudara kembarnya Remus.

Kerajaan Roma diperintah seorang raja yang merangkap sebagai panglima perang dan hakim tinggi.
Dalam menjalankan pemerintahannya Raja dibantu oleh Senat, yang terdiri 300 orang golongan
patricier (bangsawan). Roma menjadi negara Republik yang dikuasai kaum bangsawan (Aristokrasi)
(b) Periode 510 –31 SM Zaman Republik
Pada masa ini Roma berbentuk Republik yang pemerintahannya dijalankan oleh dua orang Konsul
yang dipilih oleh rakyat. Kemudian dibentuk dewan yang terdiri :
• Senat, yaitu golongan bangsawan
• Dewan Perwakilan Rakyat, sebagian besar kaum bangsawan, hanya 4 orang golongan rakyat biasa.
Dan 4 orang ini mempunyai Hak Veto.

Sering terjadinya pertentangan antara golongan bangsawan dan Rakyat biasa sehingga golongan
rakyat mengungsi ke pegunungan. Hal ini menyebabkan golongan bangsawan menderita. Akibatnya
golongan rakyat dipanggil dan diadakan perundingan sehingga menghasilkan kesepakatan
persamaan hak yang dituangkan dalam "Twaalftafelenwet" yaitu 12 meja batu undang-undang.

(c) Periode 31 SM – 476 M Zaman Kekaisaran


Kaisar-kaisar yang pernah memerintah adalah :
• Kaisar Octavianus dengan gelar Kaisar Agustus dan Princeps Civitas (warga tertinggi yang
terpilih,yang adil dan bijaksana) adalah peletak dasar kekaisaran Romawi. Wilayahnya meliputi Afrika
Utara, Asia Barat, dan sebagian besar Eropa.Kaisar Octavianus berkuasa hingga tahun 14 M, Hal
penting yang ia wariskan adalah dimulainya penanggalan Masehi yang bertepatan dengan lahirnya
Isa Al Masih.
• Kaisar Romawi berikutnya adalah Kaisar Nero (54-68 SM), Kaisar Nero terkenal sangat kejam dan
membunuh para pemeluk agama Kristen.
• Kaisar Kaligula, terkenal kekejamannya
• Kaisar Vesvasianus (69-79 M), terkenal karena penindasannya terhadap bangsa Yahudi di Palestina,
sehingga bangsa Yahudi terusir dari negerinya dan menyebar ke penjuru dunia
• Kaisar Hardianus (117-138 M)
• Kaisar Konstantin Agung (306-337M)
• Kaisar Theodosius (378-395M).
Pada masa Theodosius Romawi dibagi menjadi 2 : Romawi Barat dengan ibukota Roma dan Romawi
Timur dengan ibukota Konstantinopel. Romawi Barat jatuh tahun 476 M oleh Odoakar seorang
panglima tentara sewaan Jerman, Romawi Timur jatuh tahun 1453 M ke tangan Turki dan berubah
menjadi Istambul.

B.3. Hasil Kebudayaan Romawi


Kebudayaan Romawi merupakan perpaduan antara kebudayaan Yunani kuno dan Romawi.
Misalnya :
• Nama-nama Dewa : Dewa Zeus diganti Jupiter, Aphrodite diganti Venus, Ares diganti Mars.
• Nama-nama bulan:
a) Januari = Jenus yaitu dewa bermuka dua,
b) Februari = Februa yaitu pesta makan menyambut tahun baru dan angka-angka Romawi
c) September = septe yang berarti 7
d) Oktober =Okto yang berarti 8.
e) Pada jaman yulius Caesar urutan bulan diubah karena dia ingin memasukan namanya yaitu Juli =
7,
f) Begitu juga masa Octavianus, Agustus = 8. Hal ini menyebabkan kacaulah urutan bulan.
• Organisasi Negara dan Kemiliteran, pendidikan, kesenian, filsafat ilmu pengetahuan, dan hukum
(Codex Justinianus)

Valla, Lorenzo
Valla, Lorenzo (lōrān'tsō väl'lä) [kunci], c.1407-57, Italia humanis. Valla tahu Yunani dan Latin dengan
baik dan telah dipilih oleh Paus Nicholas V untuk menterjemahkan Herodotus dan Thucydides ke
Latin. . Dari awal bekerja, dia adalah wakil bernafsu untuk humanis baru yang berusaha untuk belajar
bahasa dan reformasi pendidikan. Dari akhir 14. Sen melalui 16.., Yang humanists penelitian teks
klasik dari jaman dahulu, percaya bahwa semangat kali Greco-Roma yang telah hilang pada abad
dapat bangkit.. Dengan berkonsentrasi pada disiplin humanistik puisi, retorika, etika, sejarah, dan
politik, mereka diklaim khusus untuk martabat manusia dan melakukan.. Dalam merintis kerja
kritikan, Valla membuktikan bahwa tersangka Donasi panjang dari Constantine (lihat Constantine,
dari Donasi) adalah seorang pemalsuan Latin karena teks ditulis empat abad setelah kematian
Constantine., sebuah dialog dalam tiga buku yang senang menganalisa dan menawarkan humanis
dan kutukan dari scholasticism monastik asceticism. dalam nada, ia diterima dengan permusuhan.
De libero arbitrio menunjukkan bahwa teologi sengketa melalui ilahi sebelumnya dan manusia tidak
akan dapat diselesaikan.  Karya besar-Nya, enam buku yang Elegantiae linguae latinae (1444), was a
brilliant filologi pembelaan dari klasik Latin di mana dia contrasted yang elegan dari Roma kuno
'karya-khususnya dari Cicero dan Quintilian dengan kejanggalan-abad dan dari Gereja latin.. Ini
bekerja secara sangat besar berpengaruh berlari ke 60 edisi sebelum 1536. Valla dari penyelidikan ke
dalam tekstual kesalahan dalam terjemahan Injil dlm bahasa Latin spurred Erasmus untuk
melakukan kajian terhadap Yunani Perjanjian Baru.

Anda mungkin juga menyukai