Anda di halaman 1dari 6

BAB II PERADABAN ROMAWI KUNO

1. Latar Belakang Peradaban Romawi kuno diawali dengan lahirnya Kota Roma. Waktu berdirinya Kota Roma yang terletak di lembah Sungai Tiber tidak diketahui secara pasti. Legenda menyebut bahwa Roma didirikan dua bersaudara keturunan Aenas dari Yunani, Remus dan Romulus. Menurut berita2 lama, Roma didirikan oleh Remus dan Romulus pada tahun 750. Remus dan Romulus ini anak Rhea silva, turunan Aenas seorang pahlawan Troya jang dapat melarikan diri waktu Troya dikalahkan dan dibakar oleh bangsa Jujani Akibat perselisihan keluarga, Remus danRomulus dibuang oleh pamannya ke Sungai Tiber. Kedua anak kembar ini kemudian ditemukan dan disusui oleh seekor serigala. Ketika seorang gembala datang, dirawatlah kedua bayi ini bersama sang serigala. Cerita Remus dan Romulus merupakan suatu cerita mitos yang bertujuan untuk menaikkan derajat bangsa Romawi. Secara histories, Kota Roma dibangun oleh petani-petani latin yang tinggal di kawasan sebelah utara Semenanjung Italia.

2. Sistem Pemerintahan

Sekira tahun 492, Daerah Latium sebagai tempat berdirinya kota Roma dikuasai oleh kerajaan Etruskia sampai pada tahun 500 SM. Pada tahun 500 SM bangsa Latium memberontak terhadap kerajaan Etruskia dan berhasil memerdekaan diri serta mendirikan negara sendiri yang berbentuk republik. Dalam pemerintahan republik, kekuasaan tertinggi di Roma berada di tangan Senat yang beranggotakan 300 orang yang di pilih dari orang-orang tua dari kaum Patricii (kaum bangsawan). Senat menyerahkan pemerintahan sehari-hari kepada 2 orang konsul dengan masa jabatan 1 tahun. Dalam situasi darurat, senat dapat mengangkat konsul tunggal dengan kekuasaan mutlak yang disebut dictator, untuk masa 6 bulan. Lembaga pemerintahan yang lain adalah Protor (urusan pengadilan), Sensor (urusan pajak), dan Questor (urusan keuangan). Dominasi kaum Patricii mendapat reaksi dari kaum Plebeii (Plebeia), yaitu rakyat biasa/ penduduk kota. Mereka menuntut ikut serta dalam pemerintahan. Atas dasar tuntutan tersebut, golongan Plebeii mendapatkan 2 wakil dalam senat yang disebut Tribunus Plebes atau disingkat Tribun yang memiliki hak veto. Pada tahun 300 SM golongan Plebeii mendapat hak yang sama dengan golongan Petricii dalam politik. Tribunus Plebes artinya pengecara/pembela rakyat. Bangsa Romawi yang semula petani, setelah mengalahkan penguasa Etruskia kemudian menjadi bangsa penguasa besar dengan manaklukan wilayah yang luasa sampai ke Laut Tengah. Bangsa yang semula petani ini kemudian menjadi masyarakat kapitalis dan materialis. Selain sebagai bangsa yang suka dengan perang bangsa Romawi juga mengumpulkan kekayaan sebagai modal usaha. Mereka membali lad ang-ladang dan kemudian penggarapannya dilakukan oleh para budak yang didatangkan dari daerah-daerah jajahan. Pada masa kekuasaan Gayus Julius Caesar, ia meluaskan wilayahnya sampai ke Jerman, Belgia, Belanda dan bahkan sampai menyebrangi selat Calis ke Inggris.

Selain sebagai penguasa mutlak Julius Caesar juga mengembangkan kalender baru yang disebut kalender Julius yaitu kalender yang dibuat dengan mencontoh kalender Mesir Kuno dan dihitung sejak lahirnya Kota Roma. Kelender ini terus dipakai sampai kemudian diperbaharui oleh Gregorius yang kemudian dikenal dengan dengan kalender Gregorius. Selain itu Julius Caesar juga mengembangkan system Landreform (penataan tanah) dan meninggalkan semboyan yang terkenal yaitu vinividi-vici (saya dating, saya melihat, saya menang). Julius Caesar dibunuh oleh Brutus dan Casinus yang menginginkan suatu pemerintahan berbentuk Republik. Akan tetapi, cita-cita kedua orang itu tidak berhasil dan tetap mempertahankan sistem pemerintahan diktator. Anak angkat Julius Caesar bernama Oktavianus kemudian dapat menguasai Romawi kembali dan berkuasa secara diktator. Tampilnya Oktavianus menandai awal dari lahirnya kekaisaran di Roma. Senat menyerahkan semua jabatan kepadanya, yaitu Konsul, Tribun, Imperator (Panglima Umum), Pontifex Maximus (Imam Agung), Princeps (warga Negara utama/Sang pemimpin), Augustus (Yang Mulia). Dalam kekuasaannya, Oktavianus banyak dikelilingi orang-orang pandai sehingga ia dapat berkuasa cukup lama. Oleh senat Oktavianus diberi gelar Augustus yang artinya Yang Maha Mulia. Oktavianus juga memiliki prestasi seperti telah menyusun kabinet dan birokrasi (kabinet pertama di dunia). Sejak 305 M pusat pemerintahan kekaisaran Romawi dipindahkan ke Byzantium (Konstantinopel) oleh Kaisar Konstantinus.

3. Sistem Kepercayaan

Orang-orang Romawi memiliki kepercayaan terhadap dewa-dewa, seperti orang-orang di Yunani. Hanya saja dewa-dewa di romawi berbeda dengan di Yunani. Dewa-dewa yang dipercayai oleh orang-orang Romawi antara lain : 1. Jupiter (raja dewa-dewa). 2. Yuno (dewi rumah tangga). 3. Minerus (dewi pengetahuan). 4. Venus (dewi kecantikan). 5. Mars (dewa perang). 6. Neptenus (dewa laut). 7. Diana (dewi perburuan). 8. Bacchus (dewa anggur).

4. Sistem Kebudayaan Kebudayaan Romawi mendapat unsur-unsur pokok dari kebudayaan Etrusia dan Yunani. Hal ini berarti kebudayaan Romawi merupakan hasil perpaduan dari kebudayaan Yunani dan Etrusia, tanpa ada unsur-unsur dari kebudayaan romawi sendiri. Pada hekakatnya budaya ini bukan berasal dari rakyat biasa melainkan dari golongan bangsawan. Justru bangsa Romawi mendatangkan seniman-seniman dari Yunani. Oleh karena itu, pengaruh Yunani di Romawi sangat kuat. Bangsa Romawi ahli dalam pembuatan patung terutama patung setangah dada atau potret. Dalam membuat patung, orang-orang Romawi selalu mematungkan tokoh-tokoh penguasa, tokoh-tokoh politik, dan cendikiawan seperti wajah tokoh

Julius Caesar, Agustus, Tuchidides, Demostenes, Caracalla, dan lainnya. Gambar wajah para tokoh ini selain dipatungkan juga dilukiskan pada mata uang logam. Perubahan ketatanegaraan Romawi dari republik ke bentuk kekaisaran tidak mengendurkan semangat dan perkembangan budaya orang-orang Roma untuk mendirikan bangunan berupa bangunan monumental. Hanya saja, apabila pada masa republik pendukung seni budaya dilakukan oleh para bangsawan. Namun, setelah menjadi kekaisaran, yang mendukung seni budaya adalah golongan istana. Setiap kaisar yang berkuasa di Romawi selalu meninggalkan seni budaya beruapa bangunan monumen. Kebiasaan yang dilakukan oleh kiasar-kaisar ini dilakukan sebagai sarana untuk menunjukan jasanya kepada negara. Maka sejak kiasar-kaisar ini berkuasa, banyak sekali didirikan bangunan besar dan megah dengan menggunakan bahan dari marmer. Peninggalan seni bangunan Romawi pada masa kekaisaran ini jumlah sangat banyak. Banguan-banguan monmen tersebut antara lain: 1. Kuil Zeus yang didirikan di Olympia. 2. Kuil Jupiter Heliopalitanus di baalbek (syria). 3. Pantheon merupakan sebuah kuil yang kemudian digunakan untuk gereja. 4. Mousoleum merupakan bangunan yang berupa makam yang indah. 5. Teater di Pompeii, solona, dan Asperados. 6. Amphiteater merupakan perpaduan dua buah teater yang dipergunakan untuk pertunjukan mengadu benteng dan untuk perkelahian gladiator, tempat duduk penonton berkeliling, semakin kebelakang semakin tinggi. Amphipater pada masa kaisar Vespasianus (695 SM) dipergunakan untuk peragaan perang-

perangan seperti di laut bebas dan Circus (sirkus), tempat untuk berpacu kuda yang menarik kereta beroda dua. 7. Thermen merupakan tempat pemandian dengan ruang-ruang mandi berair panah, berair hangat dan dingin. 8. Bangunan istana. 9. Gerbang kemenengan. 10. Tiang kemenangan. Dalam lapangan ilmu pengetahuan, bangsa Romawi bukanlah pencipta teoriteori, tetapi pelaksana teori yang telah ada sejak zaman Yunani. Bila sarjana Yunani adalah ahli teori, maka sarjana Romawi adalah ahli praktek.

5. Masa Akhir Kejayaan Romawi Ketika Kaisar Konstantinus wafat, Romawi pecah menjadi 2, yaitu Romawi Barat dengan ibu kota di Roma dan Romawi Timur dengan ibu kota di Konstantinopel. Romawi Barat kemudian runtuh, sedangkan Romawi Timur tetap Berjaya sampai tahun 1453 M yang ditandai dengan jatuhnya ibu kota Konstantinopel ke tangan penguasa Turki.

Anda mungkin juga menyukai