Mandau merupakan senjata tradisional yang khas dari suku Dayak. Pada
umumnya semua sub suku Dayak mengunakan mandau sebagai senjata untuk
mempertahankan diri dari serangan musuh atau pun binatang buas, selain itu
mandau juga berfungsi sebagai peralatan utama bagi suku Dayak untuk membuka
lahan pertanian. Mandau dalam kaitanya dengan senjata tradisonal masyarakat
Dayak sangat identik dengan budaya ngayau (Bahasa Dayak) yang berarti sebagai
kegiatan perburuan kepala tokoh-tokoh masyarakat yang menjadi musuh, dimana
kepala hasil buruan tersebut akan digunakan dalam ritual Notokng (Istilah Dayak
Kanayatn ).
Ngayau merupakan tradisi Suku Dayak yang mendiami pulau Kalimantan,
baik Dayak yang tinggal di Kalimantan Barat maupun Kalimantan lainnya. Pada
tradisi Ngayau yang sesungguhnya, Ngayau tidak lepas dari korban kepala
manusia dari pihak musuh. Makna dari Ngayau mempunyai arti turun berperang
dalam rangka mempertahankan status kekuasaan misalnya mempertahankan atau
memperluas daerah kekuasaan yang dibuktikan banyaknya kepala musuh.
Semakin banyak kepala musuh yang diperoleh semakin kuat/perkaya orang yang
bersangkutan. Ngayau juga merupakan lambang kekuasaan dan status kedudukan
orang dayak. Disamping itu ngayau dahulu di posisikan sebagai pemenuhan mas
kawin seorang pria bila pengantin wanitanya mensyaratkan adanya kepala seperti
dalam cerita legenda Ne Dara Itam dan Ria Sinir.
Ngayau tidak terlepas dari keyakinan komunitas Dayak sebagai sebuah
entitas. Hal ini dapat ditelusuri dari cerita lisan dan tradisi yang diturunkan dari
mulut ke mulut. Menurut keyakinan yang dipegang teguh, orang Dayak yakin
mereka adalah keturunan makhluk langit. Ketika turun ke dunia ini, menjadi
makhluk yang paling mulia dan, karena itu, menjadi penguasa bumi. Keyakinan
ini, pada gilirannya, membawa konsekuensi orang Dayak lalu memandang rendah
entis lain. Jika menganggu dan mengancam keberadaan dan kelangsungan hidup
mereka, etnis lain dapat disingkirkan. Namun, harus ada alasan yang kuat untuk
itu. Darah hewan, apalagi manusia, tabu untuk ditumpahkan. Jika sampai terjadi,
mereka akan menuntut balas.
Dayak Kanayatn) yang berarti raja ular, raja nabo ini menurut keyakinan mereka
merupakan makhluk gaib utusan Dewa yang bertugas mendatangkan hujan.