Anda di halaman 1dari 4

Nilai-nilai Ajaran Sosial Gereja Bagi

Umat Katolik Indonesia


 Katekismus Gereja Katolik mengajarkan tentang prinsip nilai ajaran
sosial Gereja sebagai berikut :

A. Prinsip Umum Partisipasi dalam Masyarakat


 Gereja Katolik menekankan pentingnya tiga hal dalam kehidupan
bermasyarakat:
1. Peran otoritas dalam kemasyarakatan, sebab setiap komunitas manusia
membutuhkan otoritas untuk memimpinnya (lih. KGK 1897-1904, 1918-
1921)
2. Kesejahteraan Umum menjadi tujuan prinsip kehidupan bermasyarakat
(lih. KGK 1905-1912, 1922-1927)
3. Prinsip tanggung jawab dan partisipasi setiap pihak dalam masyarakat
untuk mencapai kesejahteraan (lih. KGK 1913-1917)

B. Prinsip Keadilan Sosial


 Keadilan sosial tercapai jika masyarakat menjamin setiap kelompok
ataupun individu untuk memperoleh hak mereka sesuai dengan
kodrat dan panggilan hidup mereka. Maka keadilan sosial terkait
dengan kesejahteraan sosial dan pelaksanaan otoritas (lih. KGK
1928) sebagai berikut :
1. Penghormatan akan martabat manusia (KGK 1929-1933, 1943-1944).
2. Persamaan dan perbedaan yang ada di antara umat manusia (KGK
1934-1938, 1945-1947).
3. Solidaritas umat manusia (KGK 1939- 1942, 1948).
Surat Ensiklik Paus Leo XIII yang terkenal tentang Ajaran Sosial Gereja,
yang berjudul Rerum Novarum, menyebutkan beberapa prinsipnya sebagai
berikut:
1. Menghormati kepemilikan pribadi (private ownership) (RN 4-5).
2. Manusia dapat memimpin dirinya sendiri untuk bertanggung jawab
atas perbuatannya sendiri (RN 6-8).
3. Menghormati hak- hak keluarga (RN 9-10).
4. Sistem sosialisme harus ditentang, karena mengambil alih hak dan
tanggung jawab orang tua dalam keluarga (RN 12).
5. Gereja dibutuhkan untuk membantu mengarahkan nilai- nilai
kehidupan dan perbuatan manusia (RN 13-14).
6. Hubungan antara para pengusaha/ pemilik dan pekerja, harus
selaras, untuk menjaga keseimbangan kehidupan politik dan
masyarakat (RN 15-17).
7. Kebenaran yang besar/ penting: Kristus menyatukan kedua kelas
dalam masyarakat dengan ikatan persahabatan dan saling pengertian
(RN 18).
8. Penggunaan uang dengan bijaksana (RN 19).
9. Martabat pekerja, harus diperhatikan dengan semangat persaudaraan
(RN 20-21).
10. Gereja dapat berperan membantu negara, dengan berpihak pada
kaum miskin (RN 22-26).
11. Keadilan untuk semua pihak (RN 27).
12. Pemerintah bertugas sebagai pelindung masyarakat, terutama
dalam melindungi secara hukum akan hak kepemilikan pribadi (RN 29-
30).
13. Hak- hak para pekerja juga harus dilindungi, yaitu kepemilikan
mereka, dan terutama hak/ kepentingan mereka dalam hal rohani dan
mental (RN 31-33).
14. Jam kerja, harus memberikan waktu istirahat; dan dimungkinkannya
kaum wanita agar dapat mengasuh anak- anak mereka (RN 34).
15. Keuntungan adanya kepemilikan: manusia akan dapat bekerja lebih
keras demi mendukung kehidupan keluarganya (RN 35).
16. Asosiasi pekerja, membantu para pekerja dan menghubungkan
mereka dengan pemilik/ pengusaha (RN 36-38).
17. Prinsip organisasi/ asosiasi: membantu memperbaiki kaum pekerja
memperbaiki keadaan mereka: yaitu jiwa, raga dan kepemilikan mereka,
dan juga terutama hubungan mereka dengan Tuhan (RN 41-44).
 Ajaran Sosial Gereja sesungguhnya merupakan topik yang panjang
untuk dibahas. Sementara hanya ini dulu yang dapat kami
sampaikan. Dokumen-dokumen Gereja Katolik yang mengajarkan
tentang ajaran Sosial Gereja, yaitu:
1. Rerum Novarum, Tentang kondisi pekerja, surat ensiklik Paus Leo XIII
(1891).
2. Quadragesimo Anno, Rekonstruksi keteraturan Sosial, surat ensiklik
Paus Pius XI (1931).
3. Mater et Magistra, Kristianitas dan Perkembangan Sosial, surat ensiklik
Paus Yohanes XXIII (1951).
4. Pacem in Terris, Damai di Buni, surat ensikli Paus Yohanes XXIII (1963).
5. Konsili Vatikan II: Dignitatis Humanae, Deklarasi tentang Kebebasan
Beragama (1965).
6. Konsili Vatikan II: Gaudium et Spes, Gereja di Dunia Modern (1965).
7. Populorum Progressio, surat ensiklik Paus Paulus VI, tentang
Perkembangan Bangsa- bangsa (1967).
8. Octogesima Adveniens, surat apostolik Paus Paulus VI, memperingati
Rerum Novarum (1971).
9. Keadilan di Dunia, (Justice in the World), Sinoda para Uskup, 30 Nov
1971.
10. Laborem Exercens, surat ensiklik Paus Yohanes Paulus II tentang
Martabat Pekerjaan (1981).
11. Sollicitudo Rei Socialis, surat ensiklik Paus Yohanes Paulus II,
memperingati 20 tahun Populorum Progressio (1987).
12. Centesimus Annus, surat ensiklik Paus Yohanes Paulus II,
memperingati 100 tahun Rerum Novarum (1991).
13. Caritatis in Veritate, Kasih dan Kebenaran, surat ensiklik Paus
Benediktus XVI (2009).

 Jika ingin diringkas, beberapa nilai ajaran sosial Gereja adalah:


1. Membela martabat manusia, menghargai hak- haknya, membangun
keluarga dan kebebasan beragama.
2. Bertujuan untuk kesejahteraan umum.
3. Solidaritas, mendukung partisipasi dan kerja sama di dalam kelompok
dan antar kelompok masyarakat.
4. Subsidiaritas, memberdayakan kelompok- kelompok masyarakat.
5. Mengutamakan/ berpihak kepada kaum miskin.

Anda mungkin juga menyukai