0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
133 tayangan4 halaman
Nilai-nilai ajaran sosial Gereja Katolik menegaskan pentingnya martabat manusia, kesejahteraan umum, dan solidaritas sosial. Prinsip-prinsip ini mendorong partisipasi aktif umat dalam masyarakat, menghargai hak-hak setiap kelompok, serta berpihak kepada kaum miskin dan rentan.
Nilai-nilai ajaran sosial Gereja Katolik menegaskan pentingnya martabat manusia, kesejahteraan umum, dan solidaritas sosial. Prinsip-prinsip ini mendorong partisipasi aktif umat dalam masyarakat, menghargai hak-hak setiap kelompok, serta berpihak kepada kaum miskin dan rentan.
Nilai-nilai ajaran sosial Gereja Katolik menegaskan pentingnya martabat manusia, kesejahteraan umum, dan solidaritas sosial. Prinsip-prinsip ini mendorong partisipasi aktif umat dalam masyarakat, menghargai hak-hak setiap kelompok, serta berpihak kepada kaum miskin dan rentan.
Katekismus Gereja Katolik mengajarkan tentang prinsip nilai ajaran sosial Gereja sebagai berikut :
A. Prinsip Umum Partisipasi dalam Masyarakat
Gereja Katolik menekankan pentingnya tiga hal dalam kehidupan bermasyarakat: 1. Peran otoritas dalam kemasyarakatan, sebab setiap komunitas manusia membutuhkan otoritas untuk memimpinnya (lih. KGK 1897-1904, 1918- 1921) 2. Kesejahteraan Umum menjadi tujuan prinsip kehidupan bermasyarakat (lih. KGK 1905-1912, 1922-1927) 3. Prinsip tanggung jawab dan partisipasi setiap pihak dalam masyarakat untuk mencapai kesejahteraan (lih. KGK 1913-1917)
B. Prinsip Keadilan Sosial
Keadilan sosial tercapai jika masyarakat menjamin setiap kelompok ataupun individu untuk memperoleh hak mereka sesuai dengan kodrat dan panggilan hidup mereka. Maka keadilan sosial terkait dengan kesejahteraan sosial dan pelaksanaan otoritas (lih. KGK 1928) sebagai berikut : 1. Penghormatan akan martabat manusia (KGK 1929-1933, 1943-1944). 2. Persamaan dan perbedaan yang ada di antara umat manusia (KGK 1934-1938, 1945-1947). 3. Solidaritas umat manusia (KGK 1939- 1942, 1948). Surat Ensiklik Paus Leo XIII yang terkenal tentang Ajaran Sosial Gereja, yang berjudul Rerum Novarum, menyebutkan beberapa prinsipnya sebagai berikut: 1. Menghormati kepemilikan pribadi (private ownership) (RN 4-5). 2. Manusia dapat memimpin dirinya sendiri untuk bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri (RN 6-8). 3. Menghormati hak- hak keluarga (RN 9-10). 4. Sistem sosialisme harus ditentang, karena mengambil alih hak dan tanggung jawab orang tua dalam keluarga (RN 12). 5. Gereja dibutuhkan untuk membantu mengarahkan nilai- nilai kehidupan dan perbuatan manusia (RN 13-14). 6. Hubungan antara para pengusaha/ pemilik dan pekerja, harus selaras, untuk menjaga keseimbangan kehidupan politik dan masyarakat (RN 15-17). 7. Kebenaran yang besar/ penting: Kristus menyatukan kedua kelas dalam masyarakat dengan ikatan persahabatan dan saling pengertian (RN 18). 8. Penggunaan uang dengan bijaksana (RN 19). 9. Martabat pekerja, harus diperhatikan dengan semangat persaudaraan (RN 20-21). 10. Gereja dapat berperan membantu negara, dengan berpihak pada kaum miskin (RN 22-26). 11. Keadilan untuk semua pihak (RN 27). 12. Pemerintah bertugas sebagai pelindung masyarakat, terutama dalam melindungi secara hukum akan hak kepemilikan pribadi (RN 29- 30). 13. Hak- hak para pekerja juga harus dilindungi, yaitu kepemilikan mereka, dan terutama hak/ kepentingan mereka dalam hal rohani dan mental (RN 31-33). 14. Jam kerja, harus memberikan waktu istirahat; dan dimungkinkannya kaum wanita agar dapat mengasuh anak- anak mereka (RN 34). 15. Keuntungan adanya kepemilikan: manusia akan dapat bekerja lebih keras demi mendukung kehidupan keluarganya (RN 35). 16. Asosiasi pekerja, membantu para pekerja dan menghubungkan mereka dengan pemilik/ pengusaha (RN 36-38). 17. Prinsip organisasi/ asosiasi: membantu memperbaiki kaum pekerja memperbaiki keadaan mereka: yaitu jiwa, raga dan kepemilikan mereka, dan juga terutama hubungan mereka dengan Tuhan (RN 41-44). Ajaran Sosial Gereja sesungguhnya merupakan topik yang panjang untuk dibahas. Sementara hanya ini dulu yang dapat kami sampaikan. Dokumen-dokumen Gereja Katolik yang mengajarkan tentang ajaran Sosial Gereja, yaitu: 1. Rerum Novarum, Tentang kondisi pekerja, surat ensiklik Paus Leo XIII (1891). 2. Quadragesimo Anno, Rekonstruksi keteraturan Sosial, surat ensiklik Paus Pius XI (1931). 3. Mater et Magistra, Kristianitas dan Perkembangan Sosial, surat ensiklik Paus Yohanes XXIII (1951). 4. Pacem in Terris, Damai di Buni, surat ensikli Paus Yohanes XXIII (1963). 5. Konsili Vatikan II: Dignitatis Humanae, Deklarasi tentang Kebebasan Beragama (1965). 6. Konsili Vatikan II: Gaudium et Spes, Gereja di Dunia Modern (1965). 7. Populorum Progressio, surat ensiklik Paus Paulus VI, tentang Perkembangan Bangsa- bangsa (1967). 8. Octogesima Adveniens, surat apostolik Paus Paulus VI, memperingati Rerum Novarum (1971). 9. Keadilan di Dunia, (Justice in the World), Sinoda para Uskup, 30 Nov 1971. 10. Laborem Exercens, surat ensiklik Paus Yohanes Paulus II tentang Martabat Pekerjaan (1981). 11. Sollicitudo Rei Socialis, surat ensiklik Paus Yohanes Paulus II, memperingati 20 tahun Populorum Progressio (1987). 12. Centesimus Annus, surat ensiklik Paus Yohanes Paulus II, memperingati 100 tahun Rerum Novarum (1991). 13. Caritatis in Veritate, Kasih dan Kebenaran, surat ensiklik Paus Benediktus XVI (2009).
Jika ingin diringkas, beberapa nilai ajaran sosial Gereja adalah:
1. Membela martabat manusia, menghargai hak- haknya, membangun keluarga dan kebebasan beragama. 2. Bertujuan untuk kesejahteraan umum. 3. Solidaritas, mendukung partisipasi dan kerja sama di dalam kelompok dan antar kelompok masyarakat. 4. Subsidiaritas, memberdayakan kelompok- kelompok masyarakat. 5. Mengutamakan/ berpihak kepada kaum miskin.