Anda di halaman 1dari 9

Ribka Manopo

17011104004
A1 Semester 6

Si Tou Timou Tumou


Tou
“Manusia
dilahirkan untuk
memanusiakan
orang lain”
Si tou timou tumou Tou
adalah suatu ungkapan
falsafah hidup
bermasyarakat yang
telah dikemukakan oleh
Dr. Gerungan Saul
Samuel Jacob
Ratulangi
Dimensi Si tou timou tumou Tou
• Dimensi Si tou (St) menunjukan bahwa manusia itu ada. Namun
keberadaannya itu sekedar menyatakan bahwa dia itu ada,
sekurang-kurangnya dalam peta dan statistik juga dalam
sejarah.
• Dimensi kedua ialah Si tou timou (St2) yang menunjukan bahwa
adanya manusia itu bukan sekedar berada di suatu tempat, ia
juga bertumbuh.
• Dimensi ketiga ialah Si tou timou tumou (St3) menunjukkan
bahwa pertumbuhan seorang bukan hanya sekedar bertumbuh,
berkembang, dan kemudian mati, tapi pertumbuhan itu
mempunyai arah atau tujuan , atau adanya suatu “ eschaton”.
• Yang terakhir ialah dimensi Si tou timou tumou Tou (Sr3T/St4)
perhatikan bahwa Tou yang terakhir ditulis dalam huruf besar
karena menunjukan perbedaan esensial dengan “tou” sebagai
adanya. Inilah wujud atau citra manusia yang seutuhnya.
Falsafah ini mengandug banyak arti dalam masyarakat ,
diantaranya:
o Interaksi sosial, dalam hidup bermasyarakat harus
menunjukan sifat-sifat yang baik sesuai
kaidah/orma/aturan Add masyarakat
Text yang telah disepakati.
Add Text
o Toleransi, mengharai orang lain (tidak ada sifat
meremehkan). A B
o Kerjasama, harus ada sifat saling membantu (kita hidup
membutuhkan orang lain).
o Aspek ekonomi, hidup jangan sampai merugikan pihak
lain.
Menurut A.J. Sondakh, dalam pandangannya mengenai
si tou timou tumou tou memberikan sifat dan ciri
karakter bahwa manusia dilahirkan dan hidup sebagai
manusia, bahwa manusia yang hidup adalah hidup
secara dewasa, bertanggung jawab dan mandiri oleh
pengabdiannya untuk membentuk dan melahirkan
manusia-manusia baru dewasa (melalui proses
pendidikan), bertanggung jawab dan mandiri di
kemudian hari, untuk selanjutnya manusia baru yang
telah terbentuk itu melanjutkan lagi tugas
pengabdiannya dalam rangka “memanusiakan”
manusia sesamanya.
Walaupun memiliki arti yag banyak, namun
falsafah hidup ini hanya mempunyai satu makna
yaitu “manusia hidup harus dapat
menghidupkan manusia lain”. Sifat mengasihi
sesama manusia serta menjaga alam sekitarnya
sebagai ciptaan Maha Kuasa adalah kunci dari
falsafah ini.
Terima Kasih
Referensi Lain:

Tilaar, H.A.R. 1988. Si Tou Timou Tumou Tou. Diakses di


http://perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/19169-[_Konten_]-Konten%20200.pdf

Anda mungkin juga menyukai