KELAS XI IPA/IPS SMA DON BOSCO II LATAR BELAKANG DIKELUARKAN AJARAN SOSIAL GEREJA Sejak perkembangan Industri modern, massa buruh berjubel di kota-kota besar tanpa jaminan masa depan. Maka, timbullah berbagai masalah sosial baru yang berat, antara lain masalah upah yang adil, kepastian tempat kerja, hak mogok, yang inti dari seluruh permasalahannya ialah mempertanyakan juga adil-tidaknya struktur masyarakat itu sendiri. LATAR BELAKANG • Dalam abad pertengahan, Gereja menekankan cinta kasih akan sesama manusia dan kewajiban terhadap masyarakat, antara lain dengan mempermasalahkan upah adil, larangan mengambil bunga, dan kutukan atas penghisapan orang pribumi. Namun, semuanya berubah dengan munculnya revolusi industri, yang menyebabkan susunan masyarakat goyah dan menghasilkan masalah-masalah sosial baru. maka, sejak abad XIX, teologi moral mencari jawaban atas perubahan struktur sosial itu, yaitu ajaran tentang hidup kemasyarakatan modern. LATAR BELAKANG • Didukung oleh data-data sosiologi dan berdasarkan ajaran etika tentang hukum kodrat, dicari norma-norma untuk mengatur hidup kemasyarakatan abad XIX dan XX menurut nilai-nilai kemanusiaan yang sejati. Situasi sosial menantang beberapa tokoh Katolik untuk memikirkan, merealisasikan dan memperjuangan suatu pembaharuan sikap dan keadaan. AJARAN SOSIAL GEREJA ARTI DAN MAKNA AJARAN SOSIAL GEREJA • Ajaran sosial Gereja adalah ajaran Gereja mengenai hak dan kewajiban berbagai anggota masyarakat dalam hubungannya dengan kebaikan bersama, baik dalam lingkup nasional maupun internasional. SIFAT AJARAN SOSIAL GEREJA • Ajaran sosial Gereja merupakan tanggapan Gereja terhadap fenomena atau persoalan-persoalan yang dihadapi oleh umavembrey1981t manusia dalam bentuk himbauan, kritik atau dukungan. Ajaran sosial Gereja bersifat lunak, itu bila dibandingkan dengan ajaran Gereja yang bersifat ketat, yakni dogma. Dengan kata lain, ajaran sosial Gereja merupakan bentuk keprihatinan Gereja terhadap dunia dan umat manusia dalam wujud dokumen yang perlu disosialisasikan. • Dalam ensiklik ini Paus dengan tegas menentang kondisi-kondisi yang tidak manusiawi yang menjadi situasi buruk bagi kaum buruh dalam masyarakat industri. Paus menyatakan 3 faktor kunci yang mendasari kehidupan ekonomi, yaitu buruh, modal dan negara. Paus juga menunjukkan bahwa saling hubungan yang wajar dan adil antara tiga hal itu menjadi masalah pokok ajaran sosial Gereja. • Paus Pius XI menegaskan kembali hak dan kewajiban Gereja dalam menanggapi masalah- masalah sosial, mengecam kapitalisme dan persaingan bebas serta komunisme yang menganjurkan pertentangan kelas dan pendewaan kepemimpinan kediktaktoran kelas buruh. Paus menegaskan perlunya tanggung jawab sosial dari milik pribadi dan hak-hak kaum buruh atas kerja, upah yang adil, serta berserikat guna melindungi hak-hak mereka. • Paus Yohanes XXIII menyampaikan sejumlah petunjuk bagi umat Kristiani dan para pengambil kebijakan dalam menghadapi kesenjangan di antara bangsa-bangsa yang kaya dan miskin, dan ancaman terhadap perdamaian dunia. Paus mengajak orang- orang Kristiani dan “semua orang yang berkehendak baik” bekerja sama menciptakan lembaga-lembaga sosial (lokal, nasional, ataupun internasional), sekaligus menghargai martabat manusia dan menegakkan keadilan serta perdamaian.