Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Arsitektur Romawi Kuno”.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu, sehingga makalah ini dapat tersusun, baik secara
materil maupun moril.
Penulis menyadari dengan penuh kerendahan hati, bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan syarannya dari para
pembaca yang budiman, demi kebaikan/kesempurnaan dimasa yang akan datang.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk para pembaca dan penulis
khususnya.
Penulis
ROMAWI
Romawi adalah daerah yang sekarang dikenal dengan nama Italia dengan ibukota
Roma. Roma, ibukota dari Kekaisaran Romawi. Kaisar Romawi pertama, Augustus (dinobatkan
27 SM), mengatakan “Aku mendirikan Roma, kota dari batu; dan meninggalkannya, kota dari
marmer”. Roma mempunyai bermacam-macam jenis bangunan dengan kekhasan dan
keindahannya. Roma, adalah kota berpenduduk mungkin sampai dengan 1 juta jiwa. Hal ini
menyebabkan sarana dan prasarana yang lebih baik mutlak diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan penduduk kota. Kebutuhan seperti makanan dan minuman, permukiman, pasar dan
hiburan merupakan beberapa hal yang harus dipikirkan oleh para arsitek dan perencana kota.
Karena di tiap daerah kekuasaannya (Eropa, Asia Kecil, Afrika Utara) ditempatkan gubernur
dan pasukan yang akan tinggal dalam waktu yang tidak sebentar, kota-kota yang dibangun
Romawi di daerah kekuasaannya tersebut juga dibangun dengan perencanaan yang baik
mengikuti perencanaan di Roma. Ciri khas kota Romawi, seperti forum, pemandian umum,
teater dan kuil, selalu ada di kota-kota tersebut.
Romawi Kuno
Peradaban Romawi kuno terletak di semenanjung Apenia (yang sekarang disebut Italia)
dan berpusat di kota Roma. Pada awalnya peradaban ini dimulai dari kehidupan bangsa Latia di
lembah sungai Tiber dan hidup dengan bertani. Dalam legenda Kota Roma didirikan oleh
Romulus (raja pertama kerajaan romawi).
Lalu pada tahun 492 SM Latium mulai dikuasai oleh bangsa Etruskia yaitu bangsa yang
kuat dan berpengaruh, tetapi pada akhirnya bangsa Latia memberontak dan berhasil
mendirikan Negara baru yaitu kerajaan romawi yang berbentuk republik.
Pada awalnya Bangsa Romawi hidup sebagai petani, tetapi setelah bangsa romawi
berhasil melawan bangsa Etruskia, bangsa ini menjadi masyarakat yang kapitalis dan
materialis. Mereka suka berperang dan mengumpulkan kekayaan.
Orang – orang romawi menciptakan karya teknik bangunan yang mengagumkan. seni
budaya bangsa romawi yang cenderung berkiblat pada Yunani. Banyak peninggalan –
peninggalan peradaban romawi seperti bangunan monument dan kuil.
Pada masa ini peradaban Romawi berpusat di kota Roma. Peradaban romawi
dikembangkan oleh suku Latia yang menetap di lembah sungai Tiber. Suku Latia menamakan
tempat tinggal mereka ‘Latium’. Mereka hidup di kawasan lembah pegunungan yang tanahnya
baik untuk bertani, oleh karena itu bangsa mereka berkembang dan menghasilkan peradaban
yang tinggi. Dan kemudian bangsa Latia disebut bangsa Latin.
Kota Roma didirikan oleh Romulus sebagai raja pertama kerajaan romawi. Menurut
legenda, Romulus adalah keturunan pahlawan Troya, Aineas yang bermigrasi ke Latium.
Kerajaan romawi dipimpin oleh 7 raja.
Pada tahun 492 SM daerah Latium dikuasai oleh kerajaan Etruskia yang terletak
disebelah utara kota roma. Bangsa Etruskia merupakan orang paling kuat dan berpengaruh
pada masa itu. Bangsa Etruskia mengajari bangsa romawi mengembangkan tulisan, ilmu pasti,
arsitektur, seni dan agama. Sampai pada tahun 510 SM Bangsa Latium membrontak dan
berhasil membangun Negara sendiri yang berbentuk republik.
Setelah berhasil mengalahkan bangsa Etruskia, bangsa romawi yang mulanya hidup
dengan bertani kemudian menjadi masyarakat yang kapitalis dan materialis. Selain sebagai
bangsa yang suka perang, bangsa romawi juga mengumpulkan kekayaan sebagai modal
usaha. Mereka membeli ladang-ladang dan kemudian penggarapannya dilakukan oleh para
budak yang didatangkan dari daerah – daerah jajahan.
Sama seperti peradaban Yunani Kuno, orang – orang Romawi juga memiliki
kepercayaan terhadap dewa – dewa. Hanya saja dewa – dewa yang mereka puja tidak sama
dengan dewa – dewa yang dipuja oleh kaum Yunani. Dewa- dewa yang dipercayai bangsa
Romawi antara lain :
Kebudayaan Romawi kuno merupakan hasil perpaduan dari kebudayaan Yunani dan
Etruskia. Hal ini terlihat dari perkembangan ilmu pengetahuan dan seni di romawi kuno.
Dalam ilmu pengetahuan , bangsa romawi bukanlah menciptakan teori – teori , melainkan
pelaksana teori – teori yang sudah ada pada peradaban yunani. Jadi bisa dikatakan dalam
perumpamaan bila sarjana Yunani adalah ahli teori, maka sarjana Romawi adalah ahli praktek.
Seni romawi sebenarnya percampuran 2 unsur budaya yaitu Estruskia dan Yunani yang
kemudian menjadi budaya baru. Bangsa romawi tidak memiliki seniman besar, akan tetapi
romawi mendatangkan seniman seniman dari Yunani. Oleh karena itu pengaruh yunani di
romawi sangat kuat. Disamping itu politik maupun seni budaya roma dibawah bangsa Etruskia.
Orang – orang Romawi suka menciptakan sesuatu yang megah, mewah, dan
monumental, serta menarik perhatian. Mereka menciptakan seni rupa, seni patung atau relief
dengan megah dan penuh hiasan. Orang – orang romawi menciptakan karya teknik bangunan
yang mengagumkan. Seperti bangunan saluran air (aquaduct), jembatan, gedung besar untuk
balai pertemuan dan pasar, bangunan untuk olahraga dan pentas seni (thermen, theater,
amphitheater). Juga kuil untuk pemujaan dewa.
Orang Romawi melanjutkan pengetahuan orang Yunani antara lain dengan konstruksi
lengkung untuk membuat ruangan menjadi lebih luas. Bangunan atap kubah untuk pertama kali
untuk bangunan Thermae di Baaie. Mereka juga membangun bangunan umum seperti jalan
raya.
Kuil – kuil tempat pemujaan dewa memiliki ukuran yang besar. Dan batang tiang
penyangga atap menggunakan cirri – diri yang sama dengan yunani yaitu Doria, Inonia dan
Korinthia.
Dalam bidang seni dan arsitektur, Roma merupakan peminjam yang secara keseluruhan
mengoper pilar-pilar Yunani yang bergaya Doria, Ionia dan Korintia, yang selanjutnya digabung
serta dikembangkan yaitu gaya Komposit dan Tuskana.
Dalam mebangun suatu bangunan pada zaman ini mereka menggunakan teknik yang
belum dikenal oleh bangsa lain, bahkan teknik mereka masih digunakan sampai sekarang yakni
teknik corbeton.
Konsep arsitektur Romawi mencerminkan segi-segi praktis, yaitu :
a. Kekokohan
b. Keamanan
c. Kenyamanan
d. Fungsi
Kolom kuil Juno sospita berbentuk silindris sederhana tanpa ornamen, seperti kolom Dorik.
Terdapat portico dan podium atau semacam panggung di mana bagian utama kuil berdiri,
merupakan bagian dari model kuil Etruscan yang sudah ada sejak abad VII SM.
Kuil Vesta
Kuil ini terletak di Roma. Semua kuil untuk Vesta berbentuk bulat, dan memiliki pintu
masuk menghadap ke timur untuk melambangkan hubungan antara api Vesta dan matahari
sebagai sumber kehidupan. Kuil Vesta merupakan tempat kegiatan pemujaan kuno sejauh
abad ke-7 SM. Dengan bentuk melingkar diperkirakan kuil vesta merupakan sisa-sisa dari kuil
kuno Latin atau Etruscan
Pemandian Caracalla
Pemandian caracalla pemandian umum atau thermae yang dibangun di roma antara
212 m dan 216 m selama masa pemerintahan kaisar caracalla. Kompleks bangunan itu lebih
tepat dikatakan sebagai pusat hiburan ketimbang pemandian. Selain mampu mampu
menampung 1.600 orang, di sana juga terdapat perpustakaan umum dan sekolah gulat.
Pemandian itu digunakan hingga abad ke-6.
Colosseum
Colosseum adalah sebuah peninggalan bersejarah berupa gedung pertunjukan yang besar
berbentuk elips yang disebut amfiteater atau dengan nama aslinya Flavian Amphitheatre.
terletak di ibukota negara Italia, Roma, yang didirikan oleh Raja Vespasian pada masa
Kekaisaran Romawi dan diselesaikan oleh anaknya Titus. Koloseum dirancang untuk
menampung 50.000 orang penonton. tempat penyelenggaraan sebuah pertunjukan yang
spektakuler, yaitu sebuah pertarungan antara binatang (venetaiones). Selama ratusan tahun
itu, diperkirakan ribuan orang maupun binatang mati di pertunjukkan Koloseum.
Forum Imperial
Forum Imperial (Fori Imperiali dalam bahasa Italia) terdiri dari serangkaian monumental forum
(kotak publik), dibangun di Roma selama satu setengah abad, antara 46 SM dan 113 Masehi.
Ini forum adalah pusat Republik Romawi dan dari Kekaisaran Romawi .
Forum Imperial, sedangkan bukan bagian dari Forum Roma , terletak relatif dekat satu sama
lain. Julius Caesar adalah yang pertama untuk membangun di bagian ini Roma dan diatur
kembali baik Forum dan Comitium, jenis lain forum ruang yang ditujukan untuk politik, untuk
melakukannya. Forum ini adalah pusat politik, agama dan ekonomi di Kekaisaran Romawi
kuno.
KUIL
Kuil Romawi banyak mengambil bentuk dan mirip dengan kuil Yunani. Banyak kuil Romawi
yang masih terpelihara sampai sekarang karena setelah jaman Romawi kuil-kuil diubah
pemakaiannya menjadi gereja. Kuil dibuat di atas dasar yang tinggi dimana terdapat tangga
yang mengarah ke bangunan. Barisan kolom mengelilingi sekitar bangunan, baik dengan denah
berbentuk segi empat, ataupun denah berbentuk lingkaran. Kebanyakan menggunakan gaya
Corinthian atau Ionic yang kaya dengan dekorasi.
PEMANDIAN UMUM
Pada masanya, di kota Roma saja terdapat lebih dari 800 pemandian umum. Pemandian umum
besar merupakan pusat kehidupan sosial di Romawi. Beberapa gedung pemandian mempunyai
teater, tempat olahraga dan restoran. Terdiri dari ruang panas dan dingin. Biasanya kolam
renang terbuka merupakan tujuan terakhir. Pemanasan dilakukan dengan menyalurkan udara
yang dipanaskan di ruang bawah tanah melalui bata di dinding dan lantai. Keseluruhan
bangunan kaya dengan dekorasi. Perunggu banyak digunakan di pintu dan jendela. Kolom
dibuat dari marmer. Pelayanan dilakukan melalui jalur jalan di bawah tanah, sehingga tidak
mengganggu orang di dalam bangunan.
TEATER
Bagian terpenting dari teater adalah auditorium, orchestra dan panggung. Di belakang
panggung terdapat bangunan, biasanya setinggi dua sampai tiga lantai, digunakan sebagai
ruang ganti pemain.
AMPHITEATER
Umumnya digunakan sebagai tempat pertunjukan pertarungan gladiator. Arena (bagian tengah
sebagai tempat pertunjukan) berbentuk lingkaran atau elips. Di sekelilingnya adalah tempat
penonton. Di bawah arena merupakan tempat gladiator dan kandang binatang. Tempat duduk
paling baik disediakan untuk pegawai pemerintah. Di atasnya untuk orang kaya dan
terpandang, sisanya bagi penonton yang lain. Tempat duduk sudah diberi nomor.
Amphiteater di Pompeii
Colosseum
Colosseum di Roma (70-82), terkenal karena sistem lengkung bertingkatnya yang terbuat dari
beton. Disebut Colosseum karena dulunya berdiri patung Nero yang sangat besar di dekatnya,
namun nama sebenarnya adapat Amphiteater Flavian.
Kolosseum adalah sebuah peninggalan bersejarah berupa arena gladiator, dibangun oleh
Vespasian. Tempat pertunjukan yang besar berbentuk elips yang disebut amfiteater atau
dengan nama aslinya Flavian Amphitheatre, yang termasuk salah satu dari Enam Puluh
Sembilan Keajaiban Dunia Pertengahan. Situs ini terletak di kota kecil di Roma, Italia yang
didirikan oleh Walikota Vespasian pada masa Domitianus dan diselesaikan oleh anaknya
Titus[1], dan menjadi salah satu karya terbesar dari arsitektur Kerajaan Romawi yang pernah
dibangun. Kolosseum dirancang untuk menampung 50.000 orang penonton.
Konstruksi bangunan
Rekonstruksi Koloseum dimulai dari perintah Raja Alfero gilberto tahun 72 M dan terselesaikan
oleh anaknya Titus pada tahun 80 M. Colosseum didirikan berdekatan dengan sebuah istana
megah yang sebelumnya dibangun Nero, yang bernama Domus Aurea[2] yang dibangun
sesudah kebakaran besar di Roma pada tahun 64 M. Dio Cassius seorang ahli sejarah
mengatakan bahwa ada sekitar 9000 hewan buas yang telah terbunuh di 100 hari sebagai
perayaan peresmian dan pembukaan Colosseum tersebut. Lantai dari arena Colosseum
tertutupi oleh pasir untuk mencegah agar darah-darah tidak mengalir kemana-mana.
Pertunjukan
Di Koloseum pada saat itu adalah tempat penyelenggaraan sebuah pertunjukan yang
spektakuler, yaitu sebuah pertarungan antara binatang (venetaiones), pertarungan antara
tahanan dan binatang, eksekusi tahanan (noxii), pertarungan air (naumachiae) dengan cara
membanjiri arena, dan pertarungan antara gladiator (munera). Selama ratusan tahun itu,
diperkirakan ribuan orang maupun binatang mati di pertunjukkan Koloseum.
Sejarah penamaan
Nama dari Koloseum seperti pada di atas diambil dari nama sebuah patung setinggi 130 kaki
atau 40 m, Colossus. Patung Colossus dibuat ulang sebagai pengganti Nero sebagai
perumpamaan dari Sol dewa matahari, dengan menambahkan mahkota matahari. Di waktu
pertengahan tahun, patung colossus telah menghilang. Seorang ahli mengatakan bahwa sejak
patung itu terbuat dari tembaga, patung itu telah dileburkan untuk digunakan kembali.
Selain diambil dari nama Koloseum, Koloseum juga disebut sebagai Flavian Amphitheatre yang
tidak diketahui siapa yang memberi nama itu. Di Itali, Koloseum diberi nama il colosseo tetapi
bahasa Roma lainnya menggunakan nama le colisée dan el coliseo untuk menyebutkan
Colosseum.
Deskripsi
Koloseum berukuran cukup besar. Dengan tinggi 48 m, panjang 188 m, lebar 156 m dan luas
seluruh bangunan sekitar 2.5 ha membuat Koloseum terlihat begitu besar dan luas. Arenanya
terbuat dari kayu berukuran 86 m x 54 m, dan tertutup oleh pasir. Bentuk elips atau bulat dari
Koloseum gunanya untuk mencegah para pemain untuk kabur ke arah sudut dan mencegah
para penonton untuk berada lebih dekat dengan pertunjukan.
Koloseum merupakan hasil karya yang sangat hebat. Tempat itu dikatakan sebagai stadium
yang hebat dan spektakuler dikarenakan oleh bentuk dan struktur dari Koloseum itu. Sampai
sekarang pun, Koloseum masih dikatakan sebagai stadion yang hebat dan spektakuler. Tempat
duduk di Koloseum dibagi menjadi tingkatan-tingkatan yang berbeda berdasarkan status sosial
dalam masyarakat Romawi.
Podium utama di yang terletak di bagian utara dan selatan untuk Kaisar dan keluarganya, pada
tempat ini memberikan pemandangan yang terbaik dilihat dari arena, terdapat tempat
istirahatnya, tempat penyimpanan harta juga berada di tingkat ini. Kemudian pada tingkat yang
sama dengan platform yang lebih luas merupakan podium khusus untuk para senator Roman,
yang boleh membawa kursi sendiri. Nama-nama beberapa senator masih dapat dilihat dari
ukiran pada batu yang menjadi tempat duduknya.
Pada tingkat berikutnya disebut maenianum primum, yang dikhususkan untuk para bangsawan
Roman. Selanjutnya pada tingkat ketiga adalah maenianum secundum yang dibagi-bagi lagi
menjadi tiga bagian. Bagian paling bawah (immum) digunakan untuk para orang kaya, di bagian
atasnya lagi (summum), digunakan untuk rakyat jelata. Dan yang terakhir, di bagian kayu
(maenianum secundum in legneis) adalah tempat yang strukturnya dari kayu di paling atas
bangunan. Tempat itu merupakan tempat untuk berdiri saja yang digunakan untuk para wanita
rendahan.
Setelah 2 tahun Koloseum digunakan sebagai tempat pertunjukan, Anak termuda Vespasian
yang bernama Domitian memerintahkan untuk mengkonstruksikan area bawah tanah
(hypogeum), dua tingkat jalur bawah tanah yang saling berhubungan berupa terowongan dan
kurungan dimana para gladiator dan binatang ditempatkan sebelum pertarungannya dimulai.
Disana juga disediakan jebakan-jebakan berupa pintu jebakan yang digunakan untuk
mencegah masuknya hewan-hewan buas yang tidak direncanakan ke arena dan untuk menjaga
tempat penyimpanan senjata di dalam koloseum tersebut.
Sejarahnya kemudian
Koloseum masih digunakan sampai tahun 217, meskipun telah rusak kebakaran karena
disambar petir. Koloseum telah diperbaiki pada tahun 238 dan permainan gladiator berlanjut
sampai umat kristen secara berangsur-angsur menghentikan permainan tersebut karena terlalu
banyak memakan korban jiwa.
Bangunan tersebut digunakan untuk menyimpan berbagai macam jenis binatang sampai pada
tahun ke 524. Dua gempa bumi pada tahun 442 dan 508 menyebabkan kerusakan yang parah
pada bangunan tersebut. Pada Abad pertengahan, Koloseum rusak sangat parah akibat gempa
bumi lagi yakni pada tahun 847 dan 1349 dan dijadikan sebagai benteng dan sebuah gereja
juga didirikan disana.
Banyak batu marmer digunakan untuk melapisi dan membangun kembali bagian-bagian
Koloseum yang telah rusak karena terbakar. Pada abad 16 dan 17, keluarga-keluarga Roman
menggunakan Koloseum sebagai tempat pengambilan batu marmer untuk konstruksi bangunan
St. Peter’s Basilica dan kediaman khusus palazzi, keluarga Roman.
Pada tahun 1749, ada sebuah bentuk dari pemeliharaan Koloseum. Paus Benediktus XIV
melarang untuk menggunakan Koloseum sebagai tempat penambangan. Pada tahun 2000 ada
sebuah protes keras di Itali dalam rangka menentang penggunaan hukuman mati untuk negara-
negara di seluruh dunia (di Italia, hukuman mati dihapuskan pada tahun 1948). Beberapa
demonstran memakai tempat di depan Koloseum. Sejak saat itu, sebagai sebuah isyarat
menentang kapitalis tersebut, penduduk lokal mengganti warna Koloseum di malam hari dari
putih menjadi emas dengan menggunakan penerangan berupa lilin dan lampu neon sampai
pada saat dimana seluruh dunia menghapuskan tindakan penghukuman mati itu.
Gerbang Constantine
Gerbang Constantine, Roma, (312-5) dibangun untuk menghormati kemenangan Constantine
Agung atas Maxentius, yang menjadikan Constantine sebagai penguasa absolut Kekaisaran
Romawi. Gerbang ini terdiri dari tiga pintu dengan busur dan empat kolom dan kaya dengan
ornamen. Gerbang kemenangan dibuat untuk memperingati kemenangan militer atau kejadian
penting. Biasanya ditempatkan di jalan utama menuju kota. Gaya arsitektur yang sering dipakai
adalah Corinthian dan Composite.Bagian di atas entablature disebut dengan attic/loteng. Di
atas attic terdapat kelompok patung yang besar, biasanya berbentuk kereta perang dengan
empat atau enam kuda.
Tiga bentuk kediaman di Romawi adalah domus, villa dan insula. Domus adalah tipikal rumah
umum keluarga di Romawi. Biasanya berbentuk simetris, dan tdari koridor pintu masuk
(fauces), ruang utama (atrium) tanpa atap, ruang tidur (cubiculruang kantor (tablinum), ruang
makan (triclinium), dapur (culina) dan taman kecil (hortus). Villa merupakan rumah yang lebih
besar dan mewah, biasanya dimiliki oleh orang kaya Romawi. Di dalam areanya terdapat
lapangan, taman, kolam, tempat pemujaan. Insula adalah bangunan lebih dari satu lantai yang
terdiri dari kamar-kamar yang dapat disewa. Mirip dengan apartemen di saat sekarang.
interior rumah romawi
PENGARUH YUNANI
Pengaruh Yunani pada arsitektur Romawi sangat terlihat. Banyak bangunan megah Romawi
dibangun oleh pekerja Yunani.
Arsitektur Romawi mengadaptasi arsitektur Yunani dengan skala yang lebih besar
Arsitektur Yunani yang hanya mempunyai komponen vertikal dan horisontal mempunyai
keterbatasan, antara lain jarak antar kolom yang tidak bisa terlalu besar, juga bangunan tidak
bisa lebih tinggi dari dua lantai.
Bangsa Romawi menggunakan busur lengkung yang diletakkan pada kolom. Sistem struktur ini
memberikan kemampuan menopang beban yang jauh lebih baik.
Bangunan yang kecil atau bangunan satu lantai dibangun dengan gaya Yunani. Bangunan yang
lebih besar menggunakan busur lengkung. Pada bangunan ini gaya arsitektur Yunani
digunakan lebih sebagai dekorasi.
Struktur dasar dari busur dan atap lengkung. Konstruksi dari busur
(A) memerlukan struktur kayu sementara (bekisting) untuk menahan voussoirs (batu atau bata
bentuk lengkung) sampai batu kunci, atau voussoir tengah, dapat diletakkan di tempatnya.
Antara busur dihubungkan dengan bantuan impost
(C) untuk membentuk lorong, atau semacam terowongan dengan atap lengkung. Beberapa
lorong beratap lengkung
(D) digunakan untuk membentuk langit-langit lengkung. Bentuk atap lengkung ini juga dapat
divariasikan dengan menyilangkannya
Bahan bangunan yang dipakai di Romawi adalah bata, keramik, semen, beton dan besi. Beton,
yang dikembangkan bangsa Romawi, adalah bahan yang sangat kuat, tahan lama, sekaligus
ekonomis.Beton memungkinkan Romawi membangun bangunan bentuk kubah.
Ciri-ciri Arsitektur Romawi:
Sudah ada konstruksi pelengkung, sehingga tidak lagi memerlukan batu utuh besar untuk
balok.
Unsur-unsur Yunani masih ada tetapi telah dimodifikasi dan lebih banyak sebagai dekorasi.
Denah sudah mulai bervariasi, segi empat, lingkaran, setengah lingkaran, dan kombinasi
dari bentuk-bentuk tersebut.
Kolom tidak lagi berfungsi sebagai bagian dari konstruksi, namun menyatu dengan dinding
(pilaster), berfungsi sebagai dekorasi.
Mulai menggunakan konstruksi pelengkung untuk atap, kemudian berkembang menjadi
kubah.
Kepala kolom umumnya beraliran korintien atau bermotif floral yang lebih kompleks.
Denah cenderung simetris
PERBEDAAN ARSITEKTUR YUNANI DAN ROMAWI
1. Arsitektur Yunani bagian struktur nampak jelas pada bagian kolom, sedangkan arsitektur
Romawi terjadi pemisahan bentuk dan struktur, bentuk tidak selalu mencerminkan
strukturnya, struktur hanyalah merupakan hiasan atau omamen. Menurut Van Ramont ini
merupakan penyakit arsitektur barat yaitu pemaksaan pemisahan antara bentuk dan
struktur. Kuda kuda sederhana (architrave), tiang dan balok (post and linted) pada
arsitektur Yunani, sedangkan arsitektur Romawi konstruksi kuda-kuda lebih kompleks
ditandai dengan penambahan setengah kuda-kuda pada kedua sisi bangunan. Selain itu
terdapat konstruksi busur dan rusuk (Barrel Vault).
2. Arsitektur Romawi lebih mengutamakan fungsi (utilitarian), kontruksi bangunan dan
Suasana (grandeur), sedangkan arsitektur Yunani lebih mengesankan nilai-nilai estetika.
3. Massa bangunan dalam arsitektur Romawi disusun secara komposit, yaitu terdiri dari
Gabungan beberapa bentuk geometris atau elemen yang terpisah (contoh bangunan
pantheon yang terdiri dan dua bentuk : partico di bagian depan dan rotunda di bagian
belakang, sedangkan arsitektur Yunani tidak ada.
KESIMPULAN
Sejarah romawi kuno merupakan perpaduan antara dua bangsa yang berbeda yaitu bangsa
etrusia dan yunani. Sehingga peradaban yang ada pada romawi didominasi dari kedua bangsa
tersebut tanpa ada unsur-unsur dari kebudayaan romawi sendiri.
Karena bangsa romawi tu sendiri suka berperang sehingga bangsayang semula petani ini
kemudian menjadi masyarakat kapitalis dan materialis. Selain sebagai bangsa yang suka
berperang , bangsa romawi ini juga senang mengumpulkan kekayaan sebagai modal usaha.
Mereka membeli ladang dan kemudian penggarapannya dilakukan oleh para budak yang
didatangkan dari daerah-daerah jajahan.
Dari segi pengetahuan bangsa romawi bukanlah pencipta teori-teori tetapi pelaksana teori yang
telah ada sejak zaman yunani. Dengan ini mata rantai yang seakan –akan putus dalam
perkembangan ilmu pengetahuan menjadi tumbuh kembali. Sehingga, yunani terkenal dengan
ahli teori maka romawi terkenal dengan ahli praktek.
Dalam segi seni bangsa romawi juga ahli dalam pembuatan patung terutama patung setengah
dada atau potret. Mereka juga senang akan keindahan. Dan diaplikasikan pada dinding bagian
dalam rumah yang dihias dengan lukisan untuk memberikan kesan luas.
Daftar Pustaka
Adam, Robert, "Clasical Architecture", Comprehensive Handbook to The Traditional
of
Clasical Style, (NY, Henry N Abrams Inc Published)
"ARCHITECTURE, From Prehistory to Post Modernism/The Western Tradition",
Published: Prentice Hall Inc, New Jersey and Harry N Abrams Inc, New York,
1986
Doxiadis C.A, translated and edited by Tyewhitt, Jaqueline, "Architectural Space in
An Greek", (The M.I.T Published, 1972)
Kuliah "AR-641 (Sejarah & Kritik Arsitektur)" Pasca Sarjana oleh: Ir Yuswadi Salija
March., Sem-1 1999-2000
Runes & Schrickel, "Encyclopedia of The Arts", volume-1, (New York,
Philosopphical
Library, 1956)
BBBC.co.uk, BBC's History of the Colosseum p. 2.
^ Claridge, Amanda (1998), Rome: An Oxford Archaeological Guide, First, Oxford, UK:
Oxford University Press, 1998, 276–282. ISBN 0-19-288003-9.
^ The Roman Kingdom of Italy. 753 - 510 B.C.
^ Timeline of the Roman Kingdom
^ a b Roldán, J.M. (1995): La República Romana Historia de Roma, Tomo I. Ed. Cátedra,
Madrid ISBN 84-376-0307-2
^ Plutarch, Life of Romulus 10
^ Asimov, Isaac. Asimov's Chronology of the World. New York: HarperCollins, 1991. p. 69.
^ Cornell, T., The Beginnings of Rome: Italy and Rome from the Bronze Age to the Punic
Wars (c.1000–264 BC), Routledge, 1995. ISBN 978-0-415-01596-7
^ Abbott, Frank Frost (1901). A History and Description of Roman Political Institutions.
Elibron Classics (ISBN 0-543-92749-0).