Anda di halaman 1dari 19

Arsitektur Mesir Purba

Sepanjang Sejarah Mesir Purba, terbagi dalam 6 jaman jaman kerajaan, atau kurang lebih 31 dinasti
firaun-Firaun. Dan gaya arsitektur yang berkembang di zaman ini tidak memakan waktu yang singkat
tetapi memakan waktu beratus ratus tahun. Perkembangan arsitektur di peradaban Mesir Purba tidak
terlepas dari pengaruh kebudayaan dan kepercayaan kaum Mesir Purba.

Budaya dan arsitektur masyarakat


Sebagian Besar masyarakat mesir purba hidup sebagai petani. Karena daratan lembah sungai Nil
memiliki tanah yang subur. Akan tetapi kegiatan bertani ini sangat dipengaruhi oleh pasang surut air
sungai Nil. Disaat musim pasang datang dan mereka tidak bisa memanfaatkan tanah mereka untuk
bertani, maka waktu dan tenaga mereka dipakai untuk membangun di bidang lain misalnya di bidang
arsitektur.
Proyek pembangunan dikelola dan dinai oleh pemerintah untuk kepentingan religious. Sebagai
bentuk peringatan terhadap kekuasaan Firaun. Bangsa Mesir purba sudah mampu membangun struktur
batu dengan peralatan sederhana namun efektif, dengan tingkat akurasi dan presisi yang tinggi.
Kediaman rumah tinggal mereka terbuat dari tanah liat yang di desain untuk menjaga udara tetap
dingin di siang hari. Bangsa mesir purba sangat menghargai penampilan dan kebersihan. Jadi dampaknya
juga terlihat pada bangunan rumah tinggal mereka yang temboknya dicat warna putih dan beberapa juga
ditutupi dengan hiasan berupa linen yang diberi warna.
Kediaman masyarakat baik dari kalangan kaya maupun biasa terbuat dari bahan baku batu bata
dan kayu yang mudah hancur. Oleh karena itu tidak ada satupun peninggalan kediaman rumah mereka
yang terselamatkan. Perbedaannya masyarakan biasa memiliki rumah yang sederhana sedangkan kaum
kaya memiliki kediaman dengan struktur rumit. Seperti istana dengan hiasan dengan pemandangan yang
indah. Sedangkan struktur penting seperti kuil atau makam dibuat dari batu agar dapat bertahan lama.

Kepercayaan
Kaum Mesir Purba percaya akan kekuatan gaib dan adanya kehidupan setelah kematian.
Kehidupan mereka juga tergantung pada kekuasaan Firaun yang tidak bisa dipisahkan sebagai manusia,
pendeta dan wakil tertinggi. Masyarakat mesir percaya bahwa manusia terdiri dari bagian fisik dan
spiritual. Jadi setelah kematian aspek spiritual mereka akan lepas dari tubuh dan mencari tubuh fisik
mereka dalam bentuk lain seperti patung sebagai tempat terakhir untuk pulang. Oleh karena itu

masyarakat Mesir Purba menyembah patung- patung yang di letakan di ruang di tengah sebuah kuil atau
menyembah patung dirumah mereka.

Patung firaun

Adat pemakaman Mesir purba cukup unik. Karena percaya dengan adanya kehidupan setelah
kematian, mereka mengawetkan tubuh mayat melalui mumifikasi. Dan mayat yang sudah dimumifikasi
diletakkan kedalam sebuah peti berbentuk perahu yang melambangkan eratnya sungai dengan kehiduoan
manusia. Usaha pertama mereka menciptakan sebuah kuburan yaitu berupa Mastaba.

Bentuk mastaba sederhana. Yaitu terbuat dari tumpukan batu batu kali atau batu batu gunung. Mastaba
memiliki struktur persegi panjang dengan atap datar yang dibangun untuk menutupi ruang bawah tanah
untuk menyimpan mayat. Dari bentuk mastaba yang sederhana ini seiring dengan berjalannya dinasti
berkembang menjadi piramida tangga yang tidak lain adalah tumpukan tumpukan mastaba. Contoh
mastaba yang tertua dan terkenal adalah Mastaba Firaun Aha dari dinasti ke II yang terletak di Sakhara.
Bentuk mastaba ini semakin lama semakin berkembang dan menjadi bentuk pyramid pyramid
raksasa yang lebih layak untuk tempat persemayaman seorang Firaun. Dan proses berkembangnya bentuk
mastaba menjadi bentuk pyramid ini memakan waktu yang tidak singkat, yaitu sampai beratus ratus
tahun.

Pyramid
Terdapat perbedaan pula antara penguburan orang Mesir biasa dan orang Mesir kaya. Orang mesir kaya
biasanya dikuburkan dengan jumlah barang mewah yang lebih banyak. Tradisi penguburan barang mewah
dan barang barang sebagai bekal almarhum juga berlaku pada semua tanpa memandang status sosial.
Pada permulaan kerajaan baru, Buku kematian disertakan dalam kuburan mereka bersama dengan patung
Shabti, patung yang dipercaya akan membantu pekerjaan mereka di akhirat. Dan setelah pemakaman,
kerabat yang masih hidup diharapkan untuk sesekali membawa makanan ke dalam makam dan
membacakan doa atas nama almarhum.
Bangunan Kuil terbagi dalam 2 type. Yaitu tipe Cult- Temple yang fungsinya sebagai tempat
peribadatan dan pemujaan langsung ke dewa.

Cult- Temple

Dan tipe kedua yaitu Mortuary temples yang dibangun untuk mengabadikan dan memuja seorang
Firaun yang meninggal.

Mortuary temples

Bangunan kuil terdiri dari entrance hall yang terdiri dari tiang tiang, Court atau halaman dalam, lalu
berikutnya alas hypostyle hall baru setelah itu ada ruang suci dan beberapa kapel yang semuanya
dikelilingi oleh dinding tinggi dengan lubang lubang cahaya dari atas.
Namun semakin lama, peran firaun sebagai perantara spiritual mulai berkurang seiring dengan
munculnya kebiasaan untuk memuja langsung Tuhan, tanpa perantara. Di sisi lain, para imam
mengembangkan system ramalan (oracle) untuk mengomunikasikan langsung keinginan dewa kepada
masyarakat.

Seni
Bangsa Mesir Purba sudah mulai menganal seni. Mulai dari ukiran ukiran juga mengenal musik
dengan instrument musik yang biasa digunakan dalam acara pemakaman.

Selama 3500 tahun seniman mengikuti bentuk artistic dan ikonografi yang dikembangkan pada
masa kerajaan lama. Terdapat aliran ketat yang haru sdiikutin sehingga bentuk aliran ini tidak mudah
berubah dan tidak terpengaruh oleh aliran lain. Standard artistik pada masa itu antara lain :

Garis garis sederhana


Bentuk, area, warna yang datar mengkombinasi dengan karakteristik figure yang tidak memiliki

kedalaman spasial

Menciptakan rasa keteraturan dan keseimbangan dalam komposisinya


Perpaduan antara gambar dan tulisan dapat terjalin dengan baik di tembok makam maupun kuil, peti
mati dan patung.
Bahan yang mereka pakai untuk memahat biasanya adalah :

batu kayu sebagai bahan dasar untuk memahat.


Cat yang di dapat dari mineral seperti biji (merah dan kuning), bijih perunggu (biru dan hijau), jelaga,

atau arang (hitam) dan batu kapur (putih).

Cat
dapat
dicampur
dengan

gum

arab

sebagai

Ukiran di mastaba ptah hotep


CONTOH KARYA ARSITEKTUR
Piramid Zoser

pengikat

dan

ditekan.

Ini adalah pyramid besar pertama. Pyramid ini dibangun selama dinasti ke-3, pada periode
dinasti pertama. Arsiteknya yang bernama Imphotep merancang bangunan ini untuk
menjadi makam firaun Zoser (2649-2575 SM). Tinggi bangunan ini mencapai 62 meter.

Piramid Gizeh

Piramida Agung Giza adalah piramida tertua dan terbesar dari tiga piramida yang ada di Nekropolis
Giza dan merupakan satu-satunya bangunan yang masih menjadi bagian dari Tujuh Keajaiban Dunia.
Dipercaya bahwa piramida ini dibangun sebagai makam untuk firaun dinasti keempat Mesir, Khufu. dan
dibangun selama lebih dari 20 tahun dan diperkirakan berlangsung pada sekitar tahun 2560 SM..
Piramida ini kadang-kadang disebut sebagai Piramida Khufu

Sphinx

Sphinx patung singa berkepala manusia diyakini merupakan kepala Khufu. Memiliki panjang 3 meter
dan tinggi 20 meter. Melambangkan watak gagah laksana singa dan kepribadian lembut laksana manusia.

Obelisk

Obelisk adalah monumen tinggi, ramping bersisi empat yang dimahkotai kemuncak berbentuk piramida.
Obelisk pada masa Mesir purba biasanya terbuat dari monolit atau batu tunggal. Tang tingginya sekitar 9
sampai 10 kali ukuran bidang dasar dan di keempat sisinya ditulisi dengan huruf hieroglyph.
Pada dasarnya pembuatan obelisk adalah untuk pemujaan dewa matahari.
Kuil Abu Simbel

Abu Simbel adalah kuil termegah peninggalan Mesir Kuno di masa pemerintahan Firaun Ramses II pada
masa jaman kerajaan baru dan jaman kerajaan Ptolemeus. Dibangun dengan desain dan konstruksi yang
istimewa. Membentang menembus perut bukit, di Sungai Nil. Kuil ini dibangun pada tahun 1301 SM.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Arsitektur merupakan ilmu yang sudah ada sejak zaman dahulu. Walaupun dengan teknologi yang

sangat begitu minim, namun orang-orang pada zaman itu dapat menghasilkan suatu bangunan yang
memiliki nilai arsitektur yang sangat tinggi. Mereka menggunakan perasaan dan ilmu yang sangat
terbatas namun mereka sudah memikirkan terhadap kebutuhan hidupnya.
Arsitektur mesir adalah salah satu arsitektur kuno yang sangat terlihat hasilnya sampai dengan
sekarang. Bangunan-bangunan yang terbangun pada masa itu masih berdiri tegak dan dapat dinikmati
oleh orang-orang masa kini. Bangunan etnik yang sangat mencirikan kehidupan pada saat itu, menjadikan
daya tarik bagi setiap orang untuk mengkaji terhadap arsitektur mesir ini. Bagaimana kehidupan
penduduk pada masa itu sehingga bisa membuat catatan sejarah dunia.
1.2.

Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diambil dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut, yaitu:

1.

Apa arsitektur mesir itu.

2.

Bagaimana karakteristik dari arsitektur mesir itu sendiri.

3.

Bagaimana karakter bangunan pada penerapan arsitektur mesir di daerah mesirnya itu sendiri.

4.

Bagaimana perkembangan kebudayaan di mesir yang berpengaruh terhadap perkembangan


arsitekturnya

5.

Bagaimana dan apa unsur seni yang diterapkan pada arsitektur mesir itu.

1.3.

Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memecahkan pertanyaan-pertanyaan yang terdapat
pada rumusan masalah. Selain itu juga, makalah ini dibuat untuk memberikan informasi kepada pembaca
mengenai semua hal yang terkait dengan arsitektur mesir.

BAB II
PEMBAHASAN
Republik Arab Mesir atau Mesir yaitu sebuah negara yang sebagian besar wilayahnya terletak di
Afrika bagian timur laut. Dengan luas wilayah sekitar 997.739 km. Mayoritas penduduk Mesir menetap
di

pinggir Sungai

Nil (sekitar

40.000

km).

Sebagian

besar

daratan

merupakan

bagian

dari gurun Sahara yang jarang dihuni.


Mesir terkenal dengan peradaban kuno dan beberapa monumen kuno termegah di dunia,
misalnya Piramid Giza, Kuil Karnak dan Lembah Raja serta Kuil Ramses. Di Luxor, sebuah kota di
wilayah selatan, terdapat kira-kira artefak kuno yang mencakup sekitar 65% artefak kuno di seluruh
dunia. Kini, Mesir diakui secara luas sebagai pusat budaya dan politikal utama di wilayah Arab dan Timur
Tengah.
2.1. Karakteristik arsitektur mesir
Akibat kelangkaan kayu, kedua bahan bangunan yang dominan digunakan di Mesir kuno adalah
dipanggang matahari-bata lumpur dan batu, terutama batu kapur, tetapi juga batu pasir dan granit dalam
jumlah yang cukup besar. Dari Kerajaan Lama seterusnya, batu biasanya disediakan untuk makammakamdan kuil-kuil, sedangkan batu bata yang digunakan bahkan untuk istana raja, benteng, dinding
candi Bait dan Putoz, dan untuk anak perusahaan bangunan di kompleks candi.
Rumah-rumah mesir yang terbuat dari lumpur yang dikumpulkan dari sungai Nil, saat itu
ditempatkan dalam cetakan dan dibiarkan kering di bawah terik matahari untuk mengeras untuk
digunakan dalam konstruksi.
Peningkatan dari pemakaian bata/lumpur yang dikeringkan dibawah terik matahari menjadi
konstruksi batu yang lebih baik kualitasnya dan perlu teknik yang lebih tinggi dalam pengerjaannya.

Dalam waktu 200 tahun saja, ahli bangunan Mesir telah begitu menguasai bahan bangunan baru
tersebut, dan dapat menyelesaikan pyramid di Gizeh.
Banyak kota-kota Mesir telah menghilang karena mereka terletak di dekat kawasan budidaya
Lembah Sungai Nil dan sungai banjir sebagai tempat tidur perlahan berdiri selama ribuan tahun, atau batu
bata lumpur yang dibangun mereka digunakan oleh petani sebagai pupuk. Yang lain tidak dapat diakses,
bangunan baru telah didirikan pada yang kuno. Untungnya, yang kering dan panas iklim dari Mesir
diawetkan beberapa struktur bata lumpur. Contoh mencakup desa Deir al-Madinah, kota Kerajaan Tengah
di Kahun, dan benteng-benteng di Buhen dan Mirgissa. Selain itu, banyak kuil dan makam bertahan
karena mereka dibangun di atas tanah yang tinggi tidak terpengaruh oleh banjir Sungai Nil dan dibangun
dari batu.
Jadi, pemahaman tentang arsitektur Mesir kuno didasarkan terutama pada monumen-monumen
keagamaan, besar-besaran struktur dicirikan oleh tebal, dinding miring dengan sedikit bukaan, mungkin
bergema metode konstruksi yang digunakan untuk memperoleh stabilitas di dinding lumpur. Dengan cara
yang sama, yang bertakuk dan hiasan permukaan datar model dari bangunan batu mungkin berasal dari
hiasan dinding lumpur. Meskipun penggunaan lengkungan dikembangkan selama dinasti keempat, semua
bangunan monumental dan palang pasca konstruksi, dengan atap datar terbuat dari batu besar blok
didukung oleh dinding eksternal dan kolom berdekatan.
Dinding eksterior dan interior, serta kolom dan dermaga, ditutupi dengan hieroglif dan gambargambar lukisan-lukisan dinding dan ukiran yang dicat warna-warna yang cemerlang. Banyak Mesir motif
ornamen yang simbolis, seperti scarab, kumbang atau suci, maka solar disk , dan burung nasar. motif
umum

lainnya

termasuk palem daun, papirus tanaman,

dan

kuncup

dan

bunga-

bunga teratai. hieroglif yang ditulis untuk tujuan dekoratif dan juga untuk merekam peristiwa bersejarah
atau mantra.
Kuil-kuil

Mesir

Kuno

astronomis

selaras

dengan

kejadian-kejadian

penting,

seperti solstices danequinoxes, memerlukan pengukuran yang tepat pada saat acara tertentu. Pengukuran
di kuil yang paling signifikan mungkin telah seremonial yang dilakukan oleh Firaun sendiri.
Seni tidak ketinggalan dari Arsitektur, pengrajin Mesir menunjukkan rasa keindahan dengan
simetri, menyentuh benda yang banyak digunakan sehari-hari seperti tempayan batu atau tanah liat, serta
alat-alat rumah tangga yang lain. Pematung memahat gambar para Dewa serta Raja dari batu dalam skala
ukuran yang sangat besar, serta membuat patung dari bahan batu, kayu atau tembaga dengan ukuran yang
sesungguhnya.
Piramida Giza
Giza Necropolis berdiri di Giza Plateau, di pinggiran Kairo, Mesir. Hal ini kompleks monumen
kuno adalah yang terletak sekitar 8 kilometer (5 mil) pedalaman ke padang gurun dari kota tua Giza di

Nil, sekitar 20 kilometer (12 mi) barat daya pusat kota chihuahua. Ini mesir kuno pekuburan terdiri
dari Piramida Khufu(juga dikenal sebagai Piramida Besar dan Piramida Cheops), yang agak lebih
kecil Piramida Khafre (atau Kephren), dan berukuran relatif sederhana Piramida Menkaure (atau
Mykerinus), bersama dengan sejumlah bangunan-bangunan satelit yang lebih kecil, yang dikenal sebagai
"ratu" piramida, dan Sphinx.
Piramida, yang dibangun pada Dinasti Keempat, memberi kesaksian kuasa agama dan negara
fir'aun. TheGreat Pyramid, yang mungkin selesai sekitar 2580 SM, adalah yang tertua dan terbesar dari
piramida, dan merupakan satu-satunya monumen yang masih hidup dari Tujuh Keajaiban Dunia
Kuno. piramida Khafre yang diyakini telah selesai sekitar 2532 SM, pada akhir pemerintahan Khafre.
Tanggal konstruksi piramida Menkaure yang tidak diketahui, karena pemerintahan Menkaure belum
ditentukan secara akurat, tetapi itu mungkin selesai sekitar tahun Abad ke-26 SM.
Dengan beberapa bukaan, piramida telah kompleks labirin terowongan dan ruangan semua
tersembunyi oleh bongkahan batu besar. Namun demikian, keras kepala perampok kubur mencuri dari
piramida, sehingga memaksa orang Mesir kuno untuk menghentikan pembangunan struktur besar tersebut
dan membangun makam di Lembah Para Raja sebagai gantinya. Dalam sebuah ngarai jauh dari kota
Mesir kuno, orang-orang Mesir mulai membangun makam tidak mencolok digali ke dalam tanah, berpikir
makam akan pergi tanpa diketahui oleh perampok kuburan.
Karnak
Kompleks candi Karnak terletak di tepi Sungai Nil sekitar 2,5 kilometer (1,5 mil) utara Luxor. Ini
terdiri dari empat bagian utama, yang Precinct Amon-Re, yang Precinct dari Montu, yang Precinct dari
Mut dan kuil Amenhotep IV (dibongkar), serta beberapa candi yang lebih kecil dan tempat-tempat suci
yang terletak di luar dinding yang disertakan dari empat bagian utama, dan beberapa jalan dari patung
sphinx berkepala domba jantan yang menghubungkan Precinct dari Mut, yang Precinct Amon-Re dan
Luxor Temple.
Perbedaan utama antara Karnak dan sebagian besar candi dan situs lainnya di Mesir adalah
panjang waktu di mana itu dikembangkan dan digunakan. Konstruksi dimulai pada abad ke-16 SM. Kirakira 30 fir'aun berkontribusi pada bangunan, memungkinkan untuk mencapai ukuran, kompleksitas dan
keragaman tidak terlihat di tempat lain. Hanya sedikit dari individu Karnak fitur yang unik, tetapi ukuran
dan jumlah fitur yang sangat banyak.
2.2. Karakter Bangunan Arsitektur Mesir
Bangunan di Mesir mempunyai 3 karakter, yaitu :

Bangunan untuk Dewanya yaitu kuil

Bangunan makam untuk Firaun/ Rajadewa yang sudah meninggal (rumah abadi/Piramid)

Bangunan rumah tinggal biasa untuk orang hidup yang berstrata : istana, rumah bangsawan, rumah
rakyat biasa
Bangunan Kuil
Bangunan kuil biasanya merupakan suatu kompleks pemujaan yang lengkap mencakup tempat
tinggal para pendeta, kolam suci, bengkel kerja dan lain-lain.
Bangunan demikian ini tidak ada yang sama antara suatu tempat dengan tempat yang lain, akan
tetapi ada bagian pokok, dimana terdapat pada setiap kuil yaitu bangunan gerbang (pilon). Kuil Dewa
merupakan bangunan besar berdinding yang dibangun pada lantai datar dan terbuat dari batu pasir.
Kuil dirancang terutama untuk dinikmati dari dalam. Bagian utamanya adalah sebuah pilon (2
piramid yang dipotong puncaknya dan membentuk gerbang besar); sebuah halaman dengan tiang-tiang
tanpa atap, sebuah ruangan beratap tinggi dengan langit-langit yang disangga oleh tiang-tiang kokoh dari
batu pasir; sebuah tempat suci sebagai kamar pribadi Dewa yang tersembunyi dibelakang dinding dan
dikelilingi kamar-kamar upacara yang berukuran kecil.
Setiap memasuki pintu gerbang terdapat segel yang menempel pada pintunya, dan diberi segel lagi
(dari tanah lempung) sesudah selesai digunakan upacara.
Kuil tersebut makin kebelakang makin meninggi mengikuti teras-teras lantainya, sedangkan langitlangitnya makin kebelakang makin menurun, sehingga secara keseluruhan makin kedalam makin
mengecil dan gelap yang mencerminkan kemisteriusan.
Dewa yang paling dipuja di seluruh Mesir adalah Dewa Matahari Amon Re dan kuil yang paling
besar di Karnak da Luxor.

Bangunan Makam
Bangunan makam merupakan bangunan yang dibuat secara bertahap mulai dari bentuk yang
sederhana sampai mencapai bentuk yang sempurna. Bentuk makam tersebut adalah : Mastaba, Piramid,
Tangga, Piramid bengkok dan akhirnya Piramid sempurna.
Pada awalnya, wangsa-wangsa pertama orang Mesir membuat bangunan makamnya dengan suatu
bentuk yang sederhana, yaitu bentuk yang datar dibagian atasnya dan miring pada sisinya yang terbuat
dari bahan batu bata yang dinamakan Mastaba, kata dalam bahasa Arab yang berarti bangku, yang

pada mulanya tingginya 5,00 m. Mastaba tersebut dihias bata bagian luarnya menurut pola yang
geometric. Didalam Mastaba, biasanya dibawah tanah terdapat beberapa kamar, satu untuk jenazah dan
yang lain untuk barang-barang milik orang yang meninggal tersebut.
Pada wangsa kedua, kamar yang dibangun semakin banyak, ada yang mencapai 30 buah kamar,
dan

dinding

makamnya

dilapis

batu

gamping.

Pada masa wangsa ketiga, bangunan yang terbuat dari bahan batu seluruhnya dibuat dan ini merupakan
bentuk Piramid Tangga yang pertama. Pyramid ini sebetulnya terdiri dari tumpukan Mastaba, sehingga
tingginya mencapai 60,00 m.
Kurang dari 2 abad selanjutnya bentuk Piramid menjadi sempurna, bangunan massif yang terbuat
dari balok-balok batu besar yang ditata menjulang menuju satu titik dengan kemiringan yang sebanding.

Arsitektur Monumental Makam


Makam Raja Awal
Yaitu mastaba yang ditemukan di saqqara. Mastaba adalah awal terbentuknya pyramid.
Piramid mencerminkan rumah sesudah kematian, replika istana dan menjadi panggung pemujaan
bagi raja
Piramid dilengkapi dengan :

Tempat pemujaan

Patung penjaga (Spinx)

Monumen 20 30 m (obelisq)

Pintu-pintu palsu ( 13 diantara 14 )

Dipenuhi dengan lorong-lorong jebakan yang beracun

Dilengkapi tangga dan lorong sebagai simbol menuju langit dimana Paraoh bergabung dengan Dewa
Matahari Amon dan Dewa Bulan Ra dalam perjalanan menuju surga.
Piramid yang terkenal pada masa Kerajaan Tua di Giza

Piramid Khufu ( Cheops )

Piramid Khafre ( Chepren)

Piramid Menkure ( Mycherinus )


Makam Raja Pertengahan

Makam yang muncul ke atas tanah mulai dihilangkan.


Dikembangkan makam di tepi tebing sungai ni di atas gunung karang sistem hollow out.
Muka bangunan disebut grotto dengan cara memotong gunung karang
Disusun dalam tiga elemen :

Kolom-kolom portiko untuk publik

Kapel untuk pemujaan

Ruang makam
Komplek makam yang terkenal adalah makam Mentuhotep
Makam Raja Baru
Makam berupa kuil yang terdiri dari :

Denah panjang dengan susunan kolom

Terdapat inner court

Pencahayaan kurang

Ruang-ruang terikat oleh sirkulasi dan struktur linier

Kuil yang terkenal ditemukan di thebes yang disebut kuil Theban

Kuil sengaja dirancang dengan sistem serial pengalaman melewati ruang

Ruang luar terbuka dan terang

Ruang dalam tertutup dan gelap

Secara psikologis akses begini sebagai bentuk penjabaran ruang masuk selektif

Hanya raja ang layak berdoa dan berjumpa dengan Tuhan

Kuil Thebes disebut kuil seratus pintu yang sekarang dikenal dengan nama : KARNAK dan LUXOR

Dilengkapi dengan OBELISK: menara yang dipahat dengan tulisan HYROGLIEPH: riwayat raja
Bangunan Rumah Tinggal
Bangunan rumah tinggal yang lengkap, milik keluarga bangsawan, terdiri dari sebidang tanah yang
cukup luas, yang didahului sebuah pintu gebang. Bangunan induk terletak ditengah, dengan bentuk segi
empat, yang dibangun dengan bahan bata mentah / Lumpur yang dikeringkan.
Pembagian ruang teratur dan fungsional. Taman diletakan pada bagian kanan depan, bagian
belakang untuk kandang, sedangkan bagian sisi untuk tempat tinggal pelayan, dapur bengkel kerja,
gudang gandum terletak di sisi kiri depan.
Pola Kampung Tradisional Mesir
Setiap tahun sungai Nil selalu banjir. Luapan banjir itu menggenangi daerah di kiri kanan sungai,
sehingga menjadi lembah yang subur selebar antara 15 sampai 50 kilometer.

Peranan sungai Nil begitu penting bagi lahirnya kehidupan masyarakat di lembah sungai tersebut.
Maka tepatlah jika Herodotus menyebutkan Mesir adalah hadiah sungai Nil (Egypt is the gift of the
Nile)".
Lembah sungai Nil yang subur mendorong masyarakat untuk bertani. Air sungai Nil dimanfaatkan
untuk irigasi dengan membangun saluran air, terusan-terusan dan waduk. Air sungai dialirkan ke ladangladang milik penduduk dengan distribusi yang merata. Untuk keperluan irigasi dibuatlah organisasi
pengairan yang biasanya diketuai oleh para tuan tanah atau golongan feodal. Hasil pertanian Mesir adalah
gandum, sekoi atau jamawut dan jelai yaitu padi-padian yang biji atau buahnya keras seperti jagung.
Untuk memenuhi kebutuhan barang-barang serta untuk menjual hasil produksi rakyat Mesir, maka
dijalinlah hubungan dagang dengan Funisia, Mesopotamia dan Yunani di kawasan Laut Tengah. Peranan
sungai Nil adalah sebagai sarana transportasi perdagangan. Banyak perahu-perahu dagang yang melintasi
sungai Nil.
Oleh sebab itu, perkampungan Mesir Kuno berada di dekat Sungai Nil, sebagai sumber kehidupan
masyarakat Mesir Kuno.
2.3. Perkembangan Kebudayaan Mesir
Perkembangan peradaban
Sungai NIL sebagai kekuatan peradaban mempunyai panjang 900 mil untuk transportasi. Dan
dataran rendah DAS 2 10 mil cocok untuk bercocok tanam, tebing batu di kanan dan padang pasir di kri
melindungi dari invasi, banjir sering terjadi sehingga muncul penemuan Nilometer. Sedangkan untuk
mejaga pertanian muncul sistem irigasi, dan ditemukannya pola grid/geometri untuk batas tanah dan
kanal.
Sistem pemerintahan

Monarki : Paraoh sebagai raja setara dengan Tuhan/Dewa dan Pendeta agung

Paraoh berhak menentukan hidup dan matinya seseorang

Suksesi berlanjut berdasarkan keturunan ( 31 dinasti )


Sistem kepercayaan

Menganut pola keabadian : kematian adalah kelanutan kehidupan di alam lain

Percaya pada dua keberadaan : materi tubuh dan spirit jiwa

Kepercayaan melahirkan ritus yang rumit: mati di mummy, makam dilengkapi barang kesukaan dan
bahkan

terdiri dari ruang-ruang fungsinal lengkap dengan perabotan

Dalam kematian terus dipuja, dibuat patung relief dan lukisan di dinding makam yang mengisahkan
sang

arwah (Sistem ini untuk membawa mayat dalam kehidupan yang abadi)

2.4 Seni dan Arsitektur Mesir


Arsitektur
Prestasi arsitektur besar di masa lalu yang dibangun dari batu. Memasok tambang batu blok
besar dari granit, kapur, dan batu pasir yang digunakan untuk membangun kuil dan makam.
Direncanakan dengan hati-hati sebagai arsitek bangunan itu dilakukan tanpa adukan semen,
sehingga batu-batu itu agar sesuai dengan tepat bersama-sama. Hanya pilar yang digunakan untuk
mempertahankan batu pendek mendukung. Di kuil Karnak, sebuah jalan dari adobe bata dapat
dilihat yang mengarah ke bagian atas dinding candi. Landai seperti itu digunakan untuk
memungkinkan pekerja untuk membawa batu-batu ke atas struktur dan memungkinkan seniman
untuk menghias bagian atas dinding dan pilar. Pilar dibangun dengan cara yang sama. Seperti tinggi
ditambahkan, tanah itu terangkat. Ketika bagian atas tiang itu selesai, para seniman akan menghiasi
dari atas ke bawah, menghapus jalan pasir saat mereka pergi bersama.
Segera setelah firaun itu bernama, konstruksi di makam pun dimulai. Bangunan makam terus
sepanjang hidupnya dan berhenti hanya pada hari di mana dia meninggal. Sebagai hasilnya,
beberapa makam yang sangat besar dan dihiasi halus, sedangkan makam lainnya, seperti Raja
Tutankhamun, kecil karena ia memerintah sebagai firaun untuk waktu sesingkat itu.
Arsitektur didasarkan pada struktur dan cenderung tegak lurus pesawat karena tidak ada
bantuan struktural kecuali kekuatan dan keseimbangan struktur itu sendiri. Untuk alasan ini,
kuadrat dan garis plumb-alat sangat penting.
Piramida
Salah satu yang paling menonjol dan abadi prestasi dari Mesir Kuno adalah piramid. Ukuran,
desain, dan struktur piramida mengungkapkan keterampilan pembangun kuno ini. Piramida yang
besar monumen dan makam untuk raja. Orang Mesir percaya bahwa jiwa seorang raja terus
membimbing urusan kerajaan bahkan setelah kematiannya. Untuk memastikan bahwa mereka akan
terus menikmati berkat-berkat dari para dewa, mereka mempertahankan tubuh firaun melalui
proses mumifikasi. Mereka membangun piramida untuk melindungi tubuh firaun, piramida adalah
sebuah simbol dari harapan, karena akan menjamin firaun's persatuan dengan para dewa.

Piramida terbesar yang ada adalah Piramida Agung dibangun oleh Raja Cheops (Khufu) di
Giza. Piramida Besar mengukur 481 meter, dengan panjang 775 kaki di masing-masing dari empat
basa. Piramida terkenal lainnya termasuk Langkah Piramida dibangun untuk Raja Zoser, dan
piramida dibangun untuk Raja Huni, yang merupakan langkah transisi antara piramida dan
piramida sisi kelancaran yang kita kenal sekarang.
Seni
Seni Mesir mencerminkan setiap aspek kehidupan mereka. Digambarkan dalam gambar
makam dan kuil adalah adegan-adegan kehidupan sehari-hari, model orang dan hewan, angka dan
wadah kaca, dan perhiasan yang terbuat dari emas dan batu semi mulia.
Dinding dan pilar gambar mungkin adalah yang paling terkenal. Dalam gambar ini, dapat
dilihat bahwa orang-orang akan tentang bisnis sehari-hari baking, memancing, berperahu,
pemasaran, dan bertemu bersama dalam kelompok-kelompok keluarga. Seperti gambar-gambar
tersebut juga digunakan untuk membantu almarhum untuk hidup selamanya dengan memberi
mereka semua petunjuk yang mereka butuhkan saat mereka bertemu dengan para dewa dalam
perjalanan mereka menuju kehidupan kekal. Perbuatan baik dicatat dan seni yang mengelilingi
tubuh mumi mereka adalah untuk membantu diri rohani mereka dalam menyelesaikan masalah
yang terkait dengan kehidupan setelah kematian. Foto makanan, pakaian, pelayan, dan budak bisa
digunakan oleh orang yang meninggal sama seperti hal-hal yang sebenarnya digunakan oleh orang
ketika hidup.
Berbagai perspektif sering digabungkan dalam seni Mesir, namun pandangan samping yang
paling sering dilihat. Seniman menggunakan warna-warna cerah biru dan merah, oranye dan putih
untuk mengembangkan foto-foto yang bercerita tentang kehidupan individu almarhum. Artis
pertama akan sketsa desain pada sepotong tembikar, dan jika desain cukup memuaskan, hal itu
akan membuat sketsa di dinding dengan arang. Warna kemudian dapat digunakan untuk mengisi
gambar selesai. Cat itu terbuat dari mineral alami dan buatan disiapkan zat mineral. Kuas cat itu
tongkat dengan kayu berserat dengan berjumbai berakhir. Dinding dipenuhi lumpur plester,
kemudian dengan plester kapur. Pada waktu Ramses II, seniman mampu keteduhan warna untuk
mencapai efek berlapis. Lukisan dinding kemudian dilindungi oleh lapisan tipis pernis (komposisi
yang masih belum diketahui).

Seniman pematung yang penting di Mesir. Patung terbuat dari raja-raja, ratu, ahli-ahli Taurat,
binatang, dan dewa-dewa dan dewi. Sering, manusia dan dewa atribut dan simbol dikombinasikan.
Karya seniman terlihat di media lain jugaTembikar terbuat dari keramik dan tanah liat. Keramik
mengkilap dengan mineral yang digunakan untuk membuat manik-manik, jimat, gantung, dan
perhiasan lain.
Sastra
Agama sering subjek sastra Mesir. Doa dan himne ditulis untuk memuji para dewa. Buku
yang paling penting adalah "The Book of the Dead." Buku yang berisi lebih dari 200 doa dan
keajaiban formula yang mengajarkan orang Mesir bagaimana untuk mencapai bahagia akhirat.
Mesir juga menulis cerita-cerita petualangan, dongeng, mitos, cerita cinta, puisi, peribahasa dan
kutipan.

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Perkembangan arsitektur mesir sangat terlihat jelas dari bangunan yang dihasilkan pada masa itu.
Dengan bangunan yang paling khas yaitu kuil dan makam. Dimana pada masa itu terdapat beberapa
perkembangan mengenai pembangunan makam para raja mesir.
Pencapaian-pencapaian peradaban Mesir Kuno antara lain yaitu, teknik pembangunan monumen
seperti piramida, kuil, dan obelisk; pengetahuan matematika; teknik pengobatan; sistem irigasi dan
agrikultur; kapal pertama yang pernah diketahui; teknologi tembikar glasir bening dan kaca; seni dan
arsitektur yang baru; sastra Mesir Kuno; dan traktat perdamaian pertama yang pernah diketahui.
Mesir telah meninggalkan warisan yang abadi. Seni dan arsitekturnya banyak ditiru, dan barangbarang antik buatan peradaban ini dibawa hingga ke ujung dunia. Reruntuhan-reruntuhan monumentalnya
menjadi inspirasi bagi pengelana dan penulis selama berabad-abad.

DAFTAR PUSTAKA

http://architecturoby.blogspot.com/2009/03/seni-teknologi-dan-arsitektur-hasil.html
www.sptimes.com/Egypt/EgyptCredit.4.4.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Peradaban_lembah_sungai_Nil

Anda mungkin juga menyukai