Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Arsitektur merupakan ilmu yang sudah ada


sejak zaman dahulu. Walaupun dengan teknologi
yang sangat begitu minim, namun orang-orang
pada zaman itu dapat menghasilkan suatu
bangunan yang memiliki nilai arsitektur yang sangat
tinggi. Mereka menggunakan perasaan dan ilmu
yang sangat terbatas namun mereka sudah
memikirkan terhadap kebutuhan hidupnya.

Arsitektur Mesir adalah salah satu arsitektur


kuno yang sangat terlihat hasilnya sampai dengan
sekarang. Bangunan-bangunan yang terbangun pada masa itu masih berdiri tegak
dan dapat dinikmati oleh orang-orang masa kini. Bangunan etnik yang sangat
mencirikan kehidupan pada saat itu, menjadikan daya tarik bagi setiap orang untuk
mengkaji terhadap arsitektur mesir ini. Bagaimana kehidupan penduduk pada masa
itu sehingga bisa membuat catatan sejarah dunia.

Sepanjang sejarah asitektur Mesir Kuno, lamanya terbagi dalam 6 jaman


kerajaan atau kurang lebih 31 dinasti Firaun. Dan gaya arsitektur yang berkembang
di zaman ini tidak memakan waktu yang singkat tetapi memakan waktu beratus –
ratus tahun. Perkembangan arsitektur di peradaban Mesir Kuno tidak terlepas dari
pengaruh kebudayaan dan kepercayaan kaum Mesir Kuno.

Bangunan-bangunan yang ada pada masa Mesir Kuno dapat dibedakan ke


dalam dua jenis. Yang pertama adalah bangunan untuk kediaman masyarakat Mesir
Kuno. Yang kedua adalah bangunan untuk kepentingan religius. Bangunan yang
berfungsi sebagai kediaman masyarakat terbagi menjadi bangunan untuk kaum elit
pemerintahan dan bangunan untuk kaum pedagang dan pekerja. Bangunan kaum
elit memiliki dekorasi berupa hiasan pada tembok dan lantai. Hiasan tersebut
merupakan gambar pemandangan yang indah.

Masyarakat Mesir Kuno


memiliki kepercayaan yang
salah satunya adalah
keterpisahan antara tubuh
dan jiwa. Kepercayaan ini
memiliki dengan keterpisahan
tubuh dan jiwa setelah terjadi
kematian dan terjadinya kehidupan baru setelah kematian. Kehidupan yang
dimaksud adalah kehidupan spiritual, atau jiwa yang teteap hidup setelah terpisah
dengan tubuh. Kepercayaan ini menyebabkan masyarakat Mesir Kuno
mengabadikan tubuh yang sudah terpisah dengan jiwa sebagai bentuk tempat
tinggal jiwa. Proses pengabadian ini dikenal dengan proses mumifikasi. Pada masa
Mesir Kuno, Firaun atau raja dipercaya sebagai perantara dewa dengan manusia.
Kepercayaan masyarakat Mesir Kuno inilah yang menyebabkan adanya prioritas
dalam mumifikasi Firaun. Sehingga pemerintahan Mesir Kuno membangun makam-
makam Firaun dengan batu. Hal ini bertujuan agar rumah bagi jiwa Firaun menjadi
abadi.

Pada awalnya para


pembangun memiliki keterbatasan
dalam sistem teknologi mereka.
Hal ini menyebabkan
pembangunan makam-makam
Firaun bersifat rumit dan
terstruktur. Kuil-kuil tertua yang
tersisa, seperti yang terletak di
Giza, terdiri dari ruang tunggal tertutup dengan lembaran atap yang berdiri karena
pilar. Pada zaman kerajaan Mesir Baru, para pembangun menambahkan pilon atau
halaman terbuka, serta ruangan yang bergaya hypo. Gaya ini bertahan hingga masa
kejayaan Romawi dan Yunani Kuno. Arsitektur makam tertua yang berhasil
ditemukan adalah mastaba. Mastaba berbentuk persegi panjang dengan atap datar
yang terbuat dari batu-bata. Struktur ini biasanya terbangun untuk menutupi ruang
bawah tanah yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan mayat.

Karena terbatasnya kayu, bahan bangunan yang paling banyak digunakan di


Mesir Kuno adalah bata lumpur dan batu, terutama batu kapur, tetapi kadang-
kadang batu pasir dan granit juga digunakan.
BAB II

PEMBAHASAN

Republik Arab Mesir atau Mesir yaitu sebuah negara yang sebagian besar
wilayahnya terletak di Afrika bagian timur laut. Dengan luas wilayah sekitar 997.739
km². Mayoritas penduduk Mesir menetap di pinggir Sungai Nil (sekitar 40.000 km²).
Sebagian besar daratan merupakan bagian dari gurun Sahara yang jarang dihuni.

Mesir terkenal dengan peradaban kuno dan beberapa monumen kuno


termegah di dunia, misalnya Piramid Giza, Kuil Karnak dan Lembah Raja serta Kuil
Ramses. Di Luxor, sebuah kota di wilayah selatan, terdapat kira-kira artefak kuno
yang mencakup sekitar 65% artefak kuno di seluruh dunia. Kini, Mesir diakui secara
luas sebagai pusat budaya dan politikal utama di wilayah Arab dan Timur Tengah.

2.1. Karakteristik Arsitektur Mesir

Berkembang dari Megalithic, bentuk-bentuk menggunakan olahan batu-batu


besar, bentuk stereometrik sederhanadan geometric yang ketat, namun dengan
presisi tinggi.

Akibat kelangkaan kayu, kedua bahan bangunan yang dominan digunakan di


Mesir kuno adalah bata lumpur dan batu yang dipanggang matahari, terutama batu
kapur, serta juga batu pasir dan granit dalam jumlah yang cukup besar. Dari
Kerajaan Lama hingga seterusnya, batu biasanya disediakan untuk makam-makam
dan kuil-kuil, sedangkan batu bata digunakan untuk istana raja, benteng, dinding
candi Bait dan Putoz, dan untuk anak perusahaan bangunan di kompleks candi.

Kondisi alam yang terbuka padang pasir , membutuhkan batas ruang bagi
manusia secara jelas, struktur ruang memberikan perasaan eskisitensi diri dan
keamanan.
Rumah-rumah mesir terbuat dari lumpur yang dikumpulkan dari sungai Nil,
lumpur ditempatkan dalam cetakan dan dibiarkan kering di bawah terik matahari
agar mengeras untuk digunakan dalam konstruksi.

Peningkatan dari pemakaian bata/lumpur yang dikeringkan dibawah terik


matahari menjadi konstruksi batu yang lebih baik kualitasnya dan perlu teknik yang
lebih tinggi dalam pengerjaannya. Dalam waktu ± 200 tahun saja, ahli bangunan
Mesir telah begitu menguasai bahan bangunan baru tersebut, dan dapat
menyelesaikan pyramid di Gizeh.

Banyak kota-kota Mesir telah menghilang karena mereka terletak di dekat


kawasan budidaya Lembah Sungai Nil dan batu bata lumpur yang dibangun mereka
digunakan oleh petani sebagai pupuk. Bangunan baru telah didirikan, untungnya,
iklim yang kering dan panas dari Mesir mengawetkan beberapa struktur bata lumpur.
Contohnya desa Deir al-Madinah, kota Kerajaan Tengah di Kahun, dan benteng-
benteng di Buhen dan Mirgissa. Selain itu, banyak kuil dan makam bertahan karena
mereka dibangun di atas tanah yang tinggi tidak terpengaruh oleh banjir Sungai Nil
dan dibangun dari batu.

Jadi, pemahaman tentang arsitektur Mesir kuno didasarkan terutama pada


monumen-monumen keagamaan, besar-besaran struktur dicirikan oleh tebal,
dinding miring dengan sedikit bukaan, mungkin metode konstruksi yang digunakan
untuk memperoleh stabilitas di dinding lumpur. Dengan cara yang sama, yang
bertakuk dan hiasan permukaan datar model dari bangunan batu mungkin berasal
dari hiasan dinding lumpur. Meskipun penggunaan lengkungan dikembangkan
selama dinasti keempat, semua bangunan monumental dan palang pasca
konstruksi, dengan atap datar terbuat dari batu besar blok didukung oleh dinding
eksternal dan kolom berdekatan.

Dinding eksterior dan interior ,serta kolom dan dermaga, ditutupi dengan
hieroglif dan gambar-gambar lukisan-lukisan dinding dan ukiran yang dicat warna-
warna yang cemerlang.

Banyak Mesir motif ornamen yang simbolis, seperti scarab, kumbang atau
suci, dan burung nasar. Motif umum lainnya termasuk palem daun, papirus tanaman,
dan kuncup dan bunga-bunga teratai. Hieroglif yang ditulis untuk tujuan dekoratif
dan juga untuk merekam peristiwa bersejarah atau mantra.

Kuil-kuil Mesir Kuno astronomis


selaras dengan kejadian-kejadian penting,
seperti solstices danequinoxes,
memerlukan pengukuran yang tepat pada
saat acara tertentu. Pengukuran di kuil
yang paling signifikan mungkin telah
seremonial yang dilakukan oleh Firaun sendiri.

Seni tidak ketinggalan dari Arsitektur, pengrajin Mesir menunjukkan rasa


keindahan dengan simetri, menyentuh benda yang banyak digunakan sehari-hari
seperti tempayan batu atau tanah liat, serta alat-alat rumah tangga yang lain.
Pematung memahat gambar para Dewa serta Raja dari batu dalam skala ukuran
yang sangat besar, serta membuat patung dari bahan batu, kayu atau tembaga
dengan ukuran yang sesungguhnya.

Kesimpulan Karakteristik:

1. Oase tertutup.
2. Raut Stereometrik sederhana dengan masa solid.
3. Megalithic yang awet.
4. Tatanan geometris yang seimbang dan adanya sumbu.

2.2. Karakter Bangunan Arsitektur Mesir

Bangunan di Mesir mempunyai 3 karakter, yaitu :

1. Bangunan untuk Dewanya yaitu Kuil

Bangunan kuil biasanya merupakan suatu kompleks pemujaan yang


lengkap mencakup tempat tinggal para pendeta, kolam suci, bengkel kerja
dan lain-lain.
Bangunan ini tidak ada yang sama antara suatu tempat dengan tempat
yang lain, akan tetapi ada bagian pokok, dimana terdapat pada setiap kuil
yaitu bangunan gerbang (pilon). Kuil Dewa merupakan bangunan besar
berdinding yang dibangun pada lantai datar dan terbuat dari batu pasir.

Kuil dirancang terutama


untuk dinikmati dari dalam. Bagian
utamanya adalah sebuah pilon (2
piramid yang dipotong puncaknya
dan membentuk gerbang besar);
sebuah halaman dengan tiang-
tiang tanpa atap, sebuah ruangan
beratap tinggi dengan langit-langit yang disangga oleh tiang-tiang kokoh dari
batu pasir; sebuah tempat suci sebagai kamar pribadi Dewa yang
tersembunyi dibelakang dinding dan dikelilingi kamar-kamar upacara yang
berukuran kecil.

Setiap memasuki pintu gerbang terdapat segel yang menempel pada


pintunya, dan diberi segel lagi (dari tanah lempung) sesudah selesai
digunakan upacara.
Kuil tersebut makin kebelakang makin meninggi mengikuti teras-teras
lantainya, sedangkan langit-langitnya makin kebelakang makin menurun,
sehingga secara keseluruhan makin kedalam makin mengecil dan gelap yang
mencerminkan kemisteriusan.

Dewa yang paling dipuja di seluruh Mesir adalah Dewa Matahari Amon
Re dan kuil yang paling besar di Karnak da Luxor.

2. Bangunan makam untuk Firaun/ Rajadewa yang sudah meninggal


(rumah abadi/Piramid)

Bangunan makam merupakan bangunan yang dibuat secara bertahap


mulai dari bentuk yang sederhana sampai mencapai bentuk yang sempurna.
Bentuk makam tersebut adalah : Mastaba, Piramid, Tangga, Piramid bengkok
dan akhirnya Piramid sempurna.

Pada awalnya, wangsa-


wangsa pertama orang Mesir
membuat bangunan makamnya
dengan suatu bentuk yang
sederhana, yaitu bentuk yang datar
dibagian atasnya dan miring pada
sisinya yang terbuat dari bahan batu
bata yang dinamakan “Mastaba”, kata dalam bahasa Arab yang berarti
‘bangku’, yang pada mulanya tingginya ± 5,00 m. Mastaba tersebut dihias
bata bagian luarnya menurut pola yang geometric. Didalam Mastaba,
biasanya dibawah tanah terdapat beberapa kamar, satu untuk jenazah dan
yang lain untuk barang-barang milik orang yang meninggal tersebut.

Pada wangsa kedua, kamar yang dibangun semakin banyak, ada yang
mencapai 30 buah kamar, dan dinding makamnya dilapis batu gamping. Pada
masa wangsa ketiga, bangunan yang terbuat dari bahan batu seluruhnya
dibuat dan ini merupakan bentuk Piramid Tangga yang pertama. Pyramid ini
sebetulnya terdiri dari tumpukan Mastaba, sehingga tingginya mencapai ±
60,00 m.

Kurang dari 2 abad selanjutnya bentuk Piramid menjadi sempurna,


bangunan massif yang terbuat dari balok-balok batu besar yang ditata
menjulang menuju satu titik dengan kemiringan yang sebanding.

3. Bangunan rumah tinggal biasa untuk orang hidup yang berstrata :


istana, rumah bangsawan, rumah rakyat biasa

Bangunan rumah tinggal yang lengkap, milik keluarga bangsawan,


terdiri dari sebidang tanah yang cukup luas, yang didahului sebuah pintu
gebang. Bangunan induk terletak ditengah, dengan bentuk segi empat, yang
dibangun dengan bahan bata mentah / Lumpur yang dikeringkan.
Pembagian ruang teratur dan fungsional. Taman diletakan pada bagian
kanan depan, bagian belakang untuk kandang, sedangkan bagian sisi untuk
tempat tinggal pelayan, dapur bengkel kerja, gudang gandum terletak di sisi
kiri depan.

2.3 Kolom Kolom Dan Struktur


2.4. Peninggalan Bangunan Arsitektur Terkenal

Berikut beberapa peninggalan bangunan arsitektur terkenal di masa Mesir


Kuno:
1. Mastaba di Shakara

Adat pemakaman Mesir


purba cukup unik. Karena percaya
dengan adanya kehidupan setelah
kematian, mereka mengawetkan
tubuh mayat melalui mumifikasi.
Dan mayat yang sudah
dimumifikasi diletakkan kedalam
sebuah peti berbentuk perahu yang melambangkan
eratnya sungai dengan kehiduoan manusia. Usaha
pertama mereka menciptakan sebuah kuburan yaitu
berupa Mastaba.
Bentuk mastaba sederhana. Yaitu terbuat dari tumpukan batu – batu kali atau batu –
batu gunung. Mastaba memiliki struktur persegi panjang dengan atap datar yang
dibangun untuk menutupi ruang bawah tanah untuk menyimpan mayat.

2. Kuil Karnak

Kuil Karnak terdapat di kota Luxor,


Mesir. Kuil Karnak dibangun sebagai
persembahan kepada 3 Tuhan atau Dewa
Mesir kuno, yaitu Amun Ra (Dewa
Matahari, king of Gods), Mut (istrinya) dan
Khons (putra Dewa Matahari).

Semua bangunannya terbuat dari batu granit dan berukuran sangat besar.
Komplek kuil ini termasuk salah satu yang terbesar di dunia. Luasnya mencapai 247
hektar. Kuil Karnak dibangun sekitar 1600 tahun sebelum masehi. Bangunan ini
terdiri dari 134 kolom raksasa.

Kuil Karnak tidak dibangun oleh seorang raja atau fir'aun saja. Kuil ini
dibangun oleh sekitar 30 orang fir'aun. Fir'aun yang mengawali pembangunan kuil ini
adalah Amonhotep III. Fir'aun yang paling terkenal yang membangun kuil ini adalah
Ramses II. Uniknya, ada seorang fir'aun perempuan yang ikut membangun kuil
Karnak, yaitu Hatshepsut.

Dulu, para fir'aun membangun Kuil Karnak sebagai tempat pemujaan


terhadap dewa mereka, yaitu Amun, Mut, dan Khonsu. Kini, Kuil Karnak jadi
persembahan Mesir kuno pada kebudayaan dunia.
3. Kuil Abu Simbel

Abu Simbel adalah kuil termegah


peninggalan Mesir Kuno di masa pemerintahan
Firaun Ramses II pada masa jaman kerajaan baru
dan jaman kerajaan Ptolemeus. Dibangun dengan
desain dan konstruksi yang istimewa. Membentang
menembus perut bukit, di Sungai Nil. Kuil ini
dibangun pada tahun 1301 SM.

Kuil ini sebenarnya dipahat dari tebing batu pasir saat Firaun Ramses
II masih berkuasa pada sekitar tahun 1250 SM, sebagai markah tanah terakhir
untuknya dan istrinya Nefertari, untuk memperingati kemenangannya
pada Pertempuran Kadesh, dan untuk menakuti tetangga Nubia.

Bagian dalam dari kuil besar (disebut juga Kuil Ramses II) memiliki ketinggian
yang menjulang hingga lebih dari 55 m (sekitar 180 kaki) dan terdiri dari serangkaian
aula dan ruangan yang mengarah kepada pusat dari kuil. Kuil ini diperuntukkan

Firaun Ramses II bagi para dewa utama dari Heliopolis, Memphis,


dan Thebes. Struktur dari kuil ini dibuat sedemikan rupa sehingga cahaya dari
matahari terbit dapat menerangi patung dari 3 dewa dan Firaun Ramses II di bagian
pusat dan terdalam kuil. Kuil kecil (disebut juga Kuil Nefertari) diperuntukkan Firaun
Ramses II bagi ratu yang juga istrinya, Nefertari, dan dewi Hathor.

Di bagian depan dari kuil besar terdapat 4 patung duduk Firaun Ramses II,
dengan tinggi masing-masing lebih dari 20 m (sekitar 65 kaki). Sedangkan patung-
patung lebih kecil dari Firaun Ramses II, Nefertari, dan anak mereka menghiasi
bagian depan dari kuil kecil. Terdapat sejumlah prasasti dan relief di kuil besar,
sebagian menampilkan fitur sejarah yang tidak biasa. Serangkaian relief
melukiskan pertempuran antara bangsa Mesir dengan Bangsa Het di Kadesh. Dua
dari patung duduk Firaun Ramses II memiliki prasasti dalam bahasa Yunani yang
berasal dari Abad 6 SM. Prasasti-prasasti yang ditulis oleh tentara
bayaran Yunani merupakan salah satu prasasti Yunani tertua.
Abu Simbel, monumen terpenting bagi Nubia kuno, tidak diketahui
keberadaannya oleh dunia barat hingga 1812, ketika kuil tersebut ditemukan oleh
penjelajah Swiss Johann Ludwig Burckhardt (1784-1817). Pada 1964 proyek
internasional untuk menyelamatkan Abu Simbel dari peluapan Danau Nasser yang
merupakan waduk bagi Bendungan Aswan dimulai. Bagian-bagian dari kuil tersebut
dipisahkan, dan pada tahun 1968 dirangkai kembali di situs baru yang terletak 64 m
(210 kaki) di atas sungai.

4. Piramida di Giza

Piramida Agung
Giza adalah piramida tertua dan
terbesar dari tiga piramida yang ada di
Nekropolis Giza dan merupakan satu-
satunya bangunan yang masih menjadi
bagian dari Tujuh Keajaiban Dunia.
Dipercaya bahwa piramida ini dibangun
sebagai makam untuk firaun dinasti
keempat Mesir, Khufu. dan dibangun selama lebih dari 20 tahun dan diperkirakan
berlangsung pada sekitar tahun 2560 SM.. Piramida ini disebut juga
sebagai Piramida Khufu.
Design Piramida

Piramida Khufu adalah piramida yang terbesar. Dibangun selama 23 tahun.


Sejarawan Yunani bernama Herodotus menyebut bahwa masa persiapan
pembangunan adalah 10 tahun dan pelaksanaan pembangunan adalah 20 tahun.
Adapun design piramida ini
adalah sebagai berikut:

 Tinggi awal 146,59 m.


Saat ini mejadi 138,75 m
yang menyusut akibat erosi.
 Lebar sisi tapak 230 m
 Luas tapak 53.065 m2
 Sudut 51,8º
 Altitude 60 m di atas permukaan laut
 Terbuat atas susunan batu yang dipasang secara vertikal sebanyak 210 lapis.
Jumlah batu 2.500.000 dengan ukuran rata-rata batu sekitar 1,27 x 1,27 x 0,71
m atau volume 1,145 m3. Jenis batu yang digunakan terbanyak adalah
limestone lalu yang lain adalah granit (untuk interior seperti King’s Chamber)
dengan berat jenis batu sekitar 2,6 – 2,9 ton/m3
 Berat total piramida adalah sekitar 6,5 juta ton sehingga tekanan tanah yang
terjadi adalah sekitar 12 kg/cm2.

5. Sphinx

Sphinx patung singa berkepala m


anusia diyakini merupakan kepala Khufu.
Memiliki panjang 3 meter dan tinggi 20
meter. Melambangkan watak gagah
laksana singa dan kepribadian lembut
laksana manusia. Sphinx terbuat dari
batu dan merupakan perwujudan Dewa
Re.
Sphinx menghadap ke matahari terbit dengan sebuah kuil ke depan candi
yang menyerupai matahari yang kemudian dibangun oleh raja-raja dari dinasti ke-
5. Singa adalah simbol matahari pada tempat di lebih dari budaya dekat Timur
kuno. Kepala manusia melambangkan kerajaan pada tubuh singa melambangkan
kuasa, dan kekuatan, dikendalikan oleh kecerdasan firaun, penjamin dari tatanan
kosmik, atau ma’at. Itu adalah simbolisme bertahan selama dua setengah milenium
dalam ikonografi peradaban Mesir.

Kepala dan wajah Sphinx tentu mencerminkan gaya yang milik Kerajaan
Mesir Lama, dan Dinasti 4 pada khususnya. Bentuk keseluruhan wajahnya lebar,
hampir persegi, dengan dagu yang luas. The hiasan kepala (dikenal sebagai ‘-kain
kepala Nemes’), dengan perusahaan lipat dari atas kepala dan pesawat segitiga di
belakang telinga, kehadiran kerajaan ‘kobra uraeus’ pada alis, perawatan mata
dan bibir semua bukti bahwa Sphinx terukir selama periode ini.

Ada sebuah lubang di bagian atas kepala, sekarang diisi, bahwa setelah
memberikan dukungan untuk hiasan kepala tambahan. Penggambaran Sphinx dari
akhir zaman Mesir kuno menunjukkan mahkota atau bulu di atas kepala, tapi ini
tidak merupakan bagian dari desain asli. Bagian atas kepala sphinx lebih datar,
bagaimanapun, begitulah bentuk dari patung sphinx Mesir kemudian.

Ukuran tubuh sphinx adalah 72,55


meter dan 20,22 meter. Wajah sphinx
lebarnya adalah 4 meter dan tinggi mata
adalah 2 meter. Mulutnya sekitar dua
meter, sedangkan hidung lebih dari 1,5
meter. Telinganya lebih dari 1 meter
tingginya. Bagian dari kobra (uraeus
suci), hidung, telinga lebih rendah dan
janggut ritual sekarang sudah hilang.
6. Obelisk

Obelisk adalah monumen tinggi, ramping bersisi empat


yang dimahkotai kemuncak berbentuk piramida. Obelisk pada
masa Mesir purba biasanya terbuat dari monolit atau batu
tunggal. Yang tingginya sekitar 9 sampai 10 kali ukuran bidang
dasar dan di keempat sisinya ditulisi dengan huruf hieroglyph.
Pada dasarnya pembuatan obelisk adalah untuk pemujaan dewa
matahari.

2.5. Tokoh Arsitek Pada Masa Mesir Kuno

Sejak masa Kerajaan Mesir Tua, peradaban Mesir Kuno mampu


menghasilkan bangunan yang menakjubkan. Adanya beragam bangunan yang
megah itu menunjukkan bahwa bangsa Mesir Kuno telah mengenal seni arsitektur.
Sebelum mulai membangun, para arsitek membuat gambar rancangan dan model
bangunan yang akan dibuat. Setelah disetujui raja, pengerjaan dapat dilakukan.

1. Imhotep

Imhotep adalah arsitek dan dokter pertama yang


dikenal dalam sejarah. Sebagai salah satu
tangan kanan raja Djoser, ia membuat Piramida
Djzosèr di Saqqara, Mesir sekitar tahun 2630-
2611 SM, selama pemerintahan dinasti ketiga
Mesir. Dimungkinkan, ia adalah orang yang
pertama kali menggunakan tiang dalam arsitektur.

Imhotep lahir di Ankhtowe, pinggiran Memphis pada hari kedelapan Ephiphi,


bulan ke tiga panen Mesir. Meskipun tahun kelahirannya yang tepat tidak diketahui.
Namun tanggal nya di perkirakan sekitar 31 Mei dari kalender modern. ada juga
yang berpendapat bahwa ia lahir sekitar pada tahun 3000 SM. Namun, penulis klasik
lainnya mengemukakan bahwa ia berasal dari desa Gebelein, selatan kuno Thebes.

Ayah nya adalah Kanofer, seorang arsitek terkenal, yang kemudian dikenal
sebagai orang yang pertama kali ahli dalam bangunan yang berkontribusi terhadap
karya Mesir melalui pemerintahan Raja Darius I. kanofer juga sebagai guru imhotep
yang mengajarkan arsitektur, namun setelah beberapa waktu ia di kalahkan oleh
anaknya. Ibunya, Khreduonkh, yang mungkin berasal dari provinsi Mendes, yang
dikenal saat ini karena telah didewakan bersama anaknya. dan ia juga memiliki istri
bernama Ronfrenofert tapi semua ini adalah belum pasti adanya. Imhotep lahir
sebagai rakyat biasa, dan ia naik melalui pangkat yang cepat berkat kejeniusannya,
bakat alaminya dan dedikasinya .

Piramida Langkah di
Sakkara adalah satu-
satunya prestasi Imhotep
yang masih bisa dilihat dan
dihargai hingga hari ini.
Reputasinya sebagian
besar didasarkan pada
prestasi Imhotep sebagai
sang pencipta dan
pembangun piramid.
Piramida ini adalah struktur
pertama yang dibangun dari batu potong, dan sejauh yang tertua dari Tujuh
Keajaiban Dunia, tujuh struktur dari dunia kuno yang menakjubkan adalah sebuah
prestasi pada masanya. Butuh waktu dua puluh tahun untuk menyelesaikan
bangunan piramida.waktu yang tidak terlalu panjang, mengingat piramida adalah
sebuah gagasan baru dengan keadaan ilmu struktural dalam Zaman Perunggu
(antara 3000 SM dan 1100 M), periode pembangunan dimana logam, terutama
perunggu, digunakan untuk pertama kali.

Piramida di bangun karna Imhotep ingin makam yang dapat menaikkan


Firaun ke langit dekat denganDewa Ra. Untuk melakukan ini, ia berencana untuk
membangun mastaba datar persegi panjang, yang merupakan struktur tombal
tradisional. Piramida dibesarkan di atas mastabas dasar dalam lima langkah yang
lebih kecil, satu di atas yang lain. Dia menambahkan jalan di sisi utara tempat
dimana ruang sarkofagus berada (di mana peti mati batu tempat mumi disimpan)
tujuh puluh lima meter di bawah tanah. Tinggi total piramida hanya di bawah dua
ratus meter, tak terbayangkan besarnya struktur bangunan tunggal tersebut sebelum
Imhotep merancangnya .

Proyek di Sakkara dirancang secara keseluruhan sebagai cara bagi


almarhum untuk melakukan ritual festival Yobel. Kompleks ini terdiri dari bangunan
lainnya, seperti altar (bangunan untuk persembahan), sed court (pengadilan),makam
mastaba sekunder,kuil mesir hulu dan mesir hilir,serdab patung raja dan di kelilingi
dinding batu dan pintu masuk yang memanjang tiga puluh lima meter. Tempat ini
juga sebagai tempat Perlindungan dan penguburan harta raja, terdapat juga
alabaster, dolomit, aragonit, dan bahan berharga lainnya. Seluruh kompleks luasnya
sekitar seperempat dari satu setengah mil atau ± 277 x 544 m ,dengan luas basis
nya 121 x109 m. Imhotep menambahkan beberapa pintu masuk palsu untuk
mengecoh orang – orang yang ingin merampok. Sebagai tindakan terakhir. Harta
raja di simpan di bawah tanah sepanjang seratus meter dan ditutup menjadi koridor
panjang. Penggalian ini di lakukan tanpa menggunakan mesin apapun. Dan menjadi
sesuatu yang luar biasa pada masa itu.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perkembangan arsitektur mesir sangat terlihat jelas dari bangunan yang


dihasilkan pada masa itu. Dengan bangunan yang paling khas yaitu kuil dan makam.
Dimana pada masa itu terdapat beberapa perkembangan mengenai pembangunan
makam para raja mesir.

Pencapaian-pencapaian peradaban Mesir Kuno antara lain yaitu, teknik


pembangunan monumen seperti piramida, kuil, seni dan arsitektur yang baru. Mesir
telah meninggalkan warisan yang abadi. Seni dan arsitekturnya banyak ditiru, dan
barang-barang antik buatan peradaban ini dibawa hingga ke ujung dunia.
Reruntuhan-reruntuhan monumentalnya menjadi inspirasi bagi pengelana dan
penulis selama berabad-abad.
DAFTAR PUSTAKA

http://rezafi.blogspot.com/2011/10/kuil-karnak.html

http://sejarahars.blogspot.com/2011/07/arsitektur-mesir-purba.html?m=1

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Arsitektur_Mesir_Kuno

https://edudetik.blogspot.com/2014/03/makalah-arsitektur-mesir-kuno.html

https://www.academia.edu/33920049/Perkembangan_Ars_2_mesir_-_klasik

https://destinationinegypt.wordpress.com/2017/06/08/kuil-karnak/

https://id.wikipedia.org/wiki/Abu_Simbel

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Piramida_Agung_Giza

http://manajemenproyekindonesia.com/?p=1860

https://khairanirani.wordpress.com/2010/05/24/sejarah-sphinx/

http://www.artikelsiana.com/2014/09/sejarah-peradaban-mesir-kuno.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Imhotep

http://putri-hidayani.blogspot.com/2012/07/imhotep.html

Anda mungkin juga menyukai