Anda di halaman 1dari 28

Perkembangan Arsitektur

2023
Perkembangan Arsitektur 2023

Anggota:

• Aisyah Nurdivania (60100123041)

• Essenza Religina (60100123025)

• Dhea Wulan Febriani (60100123067)

• Harry Panca Ramdhan Mr. (60100123019)

• Rahmat Hidayat (60100123063)

• Muh. Akram. AR(60100122064)

• Muhammad Firdaus (60100123122)


Arsitektur Mesir Kuno
&
Arsitektur India Kuno
Arsitektur zaman prasejarah
Istilah “prasejarah” diartikan sebagai zaman dimana catatan sejarah yang tertulis
belum ada. Atau dapat dikatakan pula sebagai masa dimana belum munculnya
peradaban manusia.

Zaman prasejarah dapat dibagi menjadi 2 zaman besar, yaitu:

Zaman Batu Tua Zaman Batu Baru


(Old Stone Age) (New Stone Age)
berlangsung sebelum 9000 SM antara 9000 – 3000 SM.
Arsitektur Mesir Kuno
• Sejarah Peradaban
Peradaban Mesir Kuno dimulai pada sekitar tahun 3100
sebelum masehi. Sebutan “Mesir” sendiri berasal dari
bahasa Arab “misr” yang artinya daerah pinggiran. Ini
merujuk pada lokasi Mesir yang berada di pinggiran
sungai Nil.

Masyarakat Mesir Kuno sendiri menyebut wilayahnya


dengan sebutan Kemet atau Kumat yang artinya tanah
hitam, sesuai dengan kondisi tanah yang ada di sekitar
sungai Nil.
Peradaban Mesir Kuno terbagi menjadi delapan
periode, yaitu:

Periode Dinasti Awal Periode Pertengahan Kedua


(3150-2686 SM) (1650-1550 SM)

Periode Kerajaan Mesir Lama Periode Kerajaan Mesir Baru


(2686-2181 SM) (1550-1069 SM)

Periode Pertengahan Pertama Periode Pertengahan Ketiga


(2181-2055 SM) (1069-664 SM)

Periode Kerajaan Mesir Pertengahan Periode Akhir Mesir Kuno


(2055-1650 SM) (664-332 SM)
Kehidupan Politik, Ekonomi dan Sosial
Budaya Mesir Kuno
POLITIK EKONOMI SOSIAL BUDAYA

Peradaban masyarakat Mesir Kuno


berpusat pada agrikultur. Produksi
utama dari pertanian ini adalah Masyarakat Mesir Kuno
gandum, yang menjadi makanan pokok menganut kepercayaan
Corak politik di masa Mesir Kuno
bagi masyarakat Mesir saat itu. politeisme dengan menyembah
disebut teokratis, dimana penguasa
berbagai macam dewa. Selain
menggunakan agama atau
Selain agrikultur, rakyat Mesir juga itu, masyarakat Mesir Kuno
kepercayaan sebagai alat politik
memanfaatkan tanah liat yang memiliki sistem sosial yang
untuk mendapatkan dukungan
terbentuk di sekitar sungai Nil. Tanah tertutup.
rakyat.
liat ini dimanfaatkan untuk berbagai
kebutuhan, mulai dari membuat
alat-alat rumah tangga hingga menjadi
bahan bangunan.
2. Perkembangan Kebudayaan

Kepercayaan Religius Bahasa dan Tulisan

Masyarakat Mesir memiliki Bahasa Mesir telah


kepercayaan khusus dipergunakan sejak
terhadap banyak 3200 SM, disusul
dewa-dewa, dan dengan penggunaan
menempatkan kuil sebagai tulisan Hieroglif dan
institusi penting dalam Kursif
keagamaan.
Arsitektur Mumifikasi
Kebiasaan membangun Bangsa ini sepenuhnya
arsitektur megah dan meyakini adanya kehidupan
patung sebagai simbol sebelum kematian, sehingga
peringatan, seperti kuil, mengembangkan adat
piramida, dan monumen. pemakaman yang unik yaitu
mumifikasi.
3. Bangunan Arsitektur Mesir Kuno • Arsitek: Kuil Luxor dirancang dan dibangun oleh
Amenhotep III pada 1400 SM dan terletak di kota Luxor,
Kuil luxor Mesir.
• Style: Arsitektur kuil Mesir
• Ciri-ciri Arsitektur: Pintu gerbang kuil dikelilingi oleh
sepasang patung kolosal firaun, yang dikenal sebagai
Sphinx Avenue. Di dalam kompleks, terdapat halaman
terbuka yang luas dengan kolom-kolom yang megah,
aula peristil, dan kapel-kapel yang indah. Di antara fitur
menonjolnya adalah Obelisk Luxor yang menjulang tinggi
dan Pilar Seti I yang penuh dengan relief-detail yang
menakjubkan.
• Fungsi dan Ruang: Kuil ini merupakan tempat
persembahan kepada dewa Amun-Ra, dewa utama
dalam agama Mesir kuno, serta kultus firaun yang
berhubungan dengan kehidupan dan kematian.
• Struktur dan Material: Terbuat dari batu kapur dan
granit yang dipotong dengan presisi tinggi.
• Teknologi Membangun: Kuil ini dibangun dengan
menggunakan kayu, batu, dan tanah liat yang dipahat
dengan teliti dan rinci oleh tangan-tangan para pekerja
terampil. Pekerja juga menggunakan alat-alat modern,
seperti kereta kuda, untuk memindahkan dan
membawa bahan bangunan dari tempat asalnya.
sphinx

• Arsitek: Sphinx dibangun masa Raja Khafra, sekitar


tahun 2558 SM.
• Style: Arsitektur piramida Mesir.
• Ciri-ciri Arsitektur: Panjangnya sekitar 73 meter, lebar 6
meter, dan tingginya sekitar 20 meter.
• Fungsi dan Ruang: Menurut kepercayaan orang Mesir,
Sphinx ini dibuat untuk menjaga area penting seperti
pemakaman dan candi.
• Struktur dan Material: Bangunan ini berwujud patung
manusia berkepala singa. Patung Sphinx dipahat dari
batu kapur, dengan posisi duduk di kaki Piramida Giza,
berada di tengah lautan pasir
• Teknologi Membangun: Teknik penyusunan dari batuan
dasar yang telah dipotong.
kuil abu simbel • Arsitek: Tidak diketahui secara pasti, tetapi diperkirakan
dibangun pada masa pemerintahan Firaun Ramses II,
sekitar tahun 1250 Sebelum Masehi (SM).
• Style: Arsitektur kuil Mesir,
• Ciri-ciri Arsitektur: Kuil yang lebih besar berisi empat
patung Firaun Ramses II (1303-1213 SM) di pintu
masuknya. Masing-masing memiliki tinggi 21 meter.
Sementara kuil yang lebih kecil, bagian depannya dihiasi
patung Nefertari beserta anak-anak mereka. Bagian
dalam kuil ini dihiasi tiang-tiang dan memiliki arsitektur
yang lebih sederhana dibandingkan kuil utama.
• Fungsi dan Ruang: Kuil ini dibangun untuk memperingati
Pertempuran Kadesh serta memberi penghormatan
kepada Ratu Nefertari yang merupakan istri Firaun
Ramses II.
• Struktur dan Material: Kuil Abu Simbel terdiri dari dua
bangunan. Keduanya dipahat dari tebing batu pasir.
• Teknologi Membangun: Teknologi pembangunan awal kuil ini
belum diketahui. Namun, kuil ini sempat dipindahkan pada
tahun 1964 oleh UNESCO, karena terancam banjir. Akhirnya
dilakukanlah pembangunan ulang dengan menggunakan teknik
pemotongan batu menjadi potongan-potongan kecil yang
kemudian disusun kembali seperti blok Lego. Kemudian
blok-blok itu disatukan kembali dengan presisi ekstrem,
diamankan satu sama lain dengan bar penguat dan sendi yang
diisi dengan bahan buatan.
PIRAMIDA GIZA

• Arsitek: Tidak diketahui secara pasti, tetapi diperkirakan


dibangun oleh para insinyur dan pekerja terampil pada
masa itu.
• Style: Arsitektur piramida Mesir, yang menjadi ikonik
dalam sejarah arsitektur dunia.
• Ciri-ciri Arsitektur: Piramida Giza berbentuk geometris
dengan empat sisi segitiga yang bertemu di puncak.
• Fungsi dan Ruang: Awalnya digunakan sebagai makam
firaun, menyimpan barang berharga dan peralatan yang
dibutuhkan di akhirat.
• Struktur dan Material: Strukturnya terbuat dari batu kapur
besar dan granit yang dipoles atau dibakar, terdiri atas
lebih dari 2,3 juta balok-balok besra yang dipotong
dengan presisi tinggi.
• Teknologi Membangun: Batu besar yang telah dipahat
dipindahkan ke tempat pembangunan dengan
menggunakan kereta kuda dan diangkat ke posisi yang
tepat dengan menggunakan sejumlah besar alat bantu.
kuil karnak • Arsitek: Tidak ada arsitek tunggal yang dapat
diidentifikasi; kuil ini dibangun oleh berbagai firaun
selama berabad-abad.
• Style: Arsitektur kuil Mesir, dengan tumpukan batu besar,
kolom-kolom, dan hiasan relief.
• Ciri-ciri Arsitektur: Kolom-kolom raksasa dan gerbang
monumental adalah ciri khasnya. Hampir sebagaian
besar kolom didekorasi dengan lukisan para dewa atau
raja dan cerita kejadian atau mantera pujian yang terkait
dengan pemujaan di kuil Karnak ini.
• Fungsi dan Ruang: Sebagai tempat ibadah dan ritual,
dengan berbagai ruang yang digunakan untuk upacara
berbeda.
• Struktur dan Material: Terbuat dari batu pasir, batu granit,
dan batu kapur.
• Teknologi Membangun: Pengangkutan bebatuan dari
gunung menggunakan rel kayu atau gerobak, dan
kemudian disusun menggunakan alat-alat jungkat
jungkit.
Kesimpulan
Arsitektur Mesir Kuno mencerminkan kepercayaan agama mereka, dengan banyak kuil dan
monumen dibangun untuk menghormati dewa-dewa mereka serta untuk memastikan
kesejahteraan di akhirat. Oleh karena itu kebanyakan bangunan Mesir Kuno berupa kuil-kuil
yang digunakan untuk beribadah dan upacara. Kuil-kuil ini seringkali memiliki halaman
terbuka, kuil utama dengan patung-patung dewa atau altar, dan kolam suci.

Di beberapa bangunan Mesir Kuno, dindingnya dipenuhi ukiran hieroglif. Hieroglif merupakan
dekorasi sekaligus catatan sejarah yang berisi cerita mengenai peristiwa penting pada
masanya.

Material yang digunakan pada umumnya berupa batu alam, seperti batu kapur, granit, dan
batu pasir halus. Selain itu penggunaan pilar-pilar besar dan kokoh sering terlihat dalam
arsitektur Mesir Kuno. Mereka juga mengembangkan teknik piramida yang rumit untuk
membangun piramida.
Arsitektur India Kuno
• Sejarah Peradaban
Peradaban India Kuno adalah salah satu peradaban
tertua dan terbesar di dunia. Peradaban ini berkembang di
sepanjang dua sungai utama, yaitu Sungai Indus dan
Sungai Gangga, yang menjadi sumber kehidupan bagi
masyarakatnya. Pusat peradaban ini ada di kota
Mohenjodaro dan Harappa. Peradaban India memiliki
sejarah yang panjang dan kaya, yang mencakup berbagai
aspek seperti ekonomi, sosial, budaya, politik, agama,
seni, dan ilmu pengetahuan. Peradaban India juga
memberikan pengaruh besar bagi peradaban lain di Asia
dan dunia.
Terdapat dua peradaban yang berada di
masa peradaban India Kuno

Peradaban Lembah Indus Peradaban Lembah Gangga


Sistem Pemerintahan India Kuno
Jika diihat dari peninggalan reruntuhan bangunan di Kota Mohenjodaro dan
Harappa, peninggalan peradaban India Kuno tersebut menggambarkan suatu
tatanan kota yang modern dan memiliki sistem pemerintahan yang teratur,
maju, dan makmur. Itulah mengapa kota Mohenjodaro dan Harappa dipercaya
sebagai pusat pemerintahan.

Di bidang ekonomi, peradaban India kuno tidak jauh-jauh dari agraris dan
perdagangan. Masyarakatnya pada masa itu bertani gandum dan jelai/barley
(sejenis sereal anggota padi-padian). Selain bertani, mereka juga beternak
sapi Zebu. Kemudian, untuk perdagangannya mereka berdagang dengan
orang Mesopotamia.
Sistem Kepercayaan India Kuno

Kepercayaan yang dianut oleh masyarakat di lembah sungai Indus adalah


politeisme, yaitu mengakui adanya lebih dari satu Tuhan. Jadi, mereka itu
menyembah banyak dewa. Contohnya pemujaan kepada Dewi Alam (Nature
Goddess) atau Dewi Ibu (Mother Goddess). Nah, persembahan atau
pemujaan itu disertai dengan ritual berupa upacara keagamaan.

Sedangkan kepercayaan yang dianut oleh masyarakat di lembah Gangga


adalah Hinduisme, yang merupakan agama tertua di dunia. Hinduisme
mengajarkan tentang adanya Brahman sebagai sumber segala sesuatu,
atman sebagai jiwa manusia, karma sebagai hukum sebab akibat, reinkarnasi
sebagai siklus kelahiran kembali, dharma sebagai tugas hidup manusia,
moksa sebagai pembebasan dari siklus reinkarnasi, dan trimurti sebagai
manifestasi Brahman dalam tiga dewa utama, yaitu Brahma, Wisnu, dan
Siwa.
2. Perkembangan Kebudayaan

Kepercayaan Religius Aliran Pemikiran dan


Filsafat
Hinduisme, Buddha, Wedanta, Samkhya,
Jainisme, dan Sikhisme. Yoga, Nyaya,
Waisesika, Mimamsa,
dan Lokayata.

Bidang Seni dan Sastra


Bidang Kesenian
Weda, Ramayana,
Mahabharata, Purana, Musik, tari, teater, lukisan,
Upanisad, Bhagawadgita, pahatan, arsitektur, dan
Arthasastra, Kamasutra, kaligrafi.
Natyasastra, Sanghyang
Kamahayanikan, dan
Mahawanso.
3. Bangunan Arsitektur India Kuno • Arsitek: Kuil ini dibangun oleh Lakkan Dandesha, seorang
nayaka (kepala suku) di bawah penguasa Deva Raya II
Kuil Viruphaksa dari Kerajaan Vijayanagara.
• Style: Arsitektur kuil India bergaya Hindu.
• Ciri-ciri Arsitektur: Bangunan kuil in terdiri dari tempat
suci, tiga bilik tetamu, balai rong dan balai rong terbuka.
Kuil ini juga dilegkapi dengan beranda balai rong, pintu
pagar, perkarangan, dan makam kecil. Di sekeliling kuil ini
terdapat sembilan baris pintu pagar disebelah timur
dengan tinggi 50 meter.
• Fungsi dan Ruang: Kuil Virupaksha adalah pusat ziarah
utama di Hampi dan sebagai tempat beribadah, yang
telah dianggap sebagai tempat suci paling suci selama
berabad-abad.
• Struktur dan Material: Keseluruhan dari kuil ini dibangun
dari batu granit. Dindingnya dipenuhi ukiran dan pahatan
indah dari dewa-dewa Hindu dan tokoh mitos penting
lainnya.
• Teknologi Membangun: Belum diketahui secara pasti.
Freelance Portfolio 2023
istana mysore

• Arsitek : Istana Mysore awalnya dibangun pada abad


ke-14. Bangunan ini sempat dihancukan dan dipugar
kembali beberapa kali. Terakhir kalinya pada 1897,
keluarga kerajaan menugaskan seorang arsitek Inggris,
Lord Henry Irwin untuk membangun istana yang baru
yang berdiri hingga saat ini.
• Style: Awalnya dibangun denga gaya Indo-Saracenic,
diakibatkan beberapa renovasi, kini merupakan
perpaduan antara gaya Hindu, Mughal, Rajput, dan
Gothi.
• Ciri-ciri Arsitektur: Pada bagian dalam istana terdapat
interior mewah yang dihiasi kaca patri, cermin, ukiran
pintu kayu, lantai mosaik, dan taman luas serta kuil
sebanyak 18 buah.
• Fungsi dan Ruang: Setiap tahunnya, Mysore digunakan
sebagai tempat perayaan Festival Mysore Dasara, yang
berlangsung pada bulan September dan Oktober.
• Struktur dan Material: Bangunan ini memiliki tiga lantai yang terdiri dari
batu granit abu-abu halus dan kubah marmer merah muda. Bagian
depan bangunan ini memiliki beberapa lengkungan luas yang ditopang
oleh pilar tinggi.
• Teknologi Membangun: Belum diketahui secara pasti.
benteng mehrangarh

• Arsitek: Dibangun oleh Rao Jodha tahun 1459 di atas bukit


yang diberi nama Mehrangarh
• Style: Benteng ini memiliki corak Hindu.
• Ciri-ciri Arsitektur: Dinding benteng benteng sendiri bertebal
20 meter dengan tinggi 36 meter. Di dalamnya ada
beberapa istana yang dikenal dengan ukiran rumit dan
halaman luas.
• Fungsi dan Ruang: Benteng ini didirikan sebagai barikade
peperangan di masa lalu. Nmaun, saat ini, digunakan
sebagai museum dan destinasi wisata bagi para wisatawan.
• Struktur dan Material: Ada tujuh gerbang mewah yang
dijadikan pintu masuk ke dalam benteng. Pembangunannya
sesuai dengan kejadian pada masa itu, waktu berbeda
dengan keperluan yang spesifik. Ada gerbang Fateh, Gopal,
Bhairon, Dedh Kamgra, Marti, Loha, dan Victory. Material
yang digunakan adalah bebatuan alam.
• Teknologi Membangun: Teknik penyusunan bebatuan alam
yang telah dipotong.
benteng amber

• Arsitek: Dibangun oleh Raja Man Singh I pada 1592 Masehi.


• Style: Perpaduan nuansa arsitektur Hindu dan Mughal.
• Ciri-ciri Arsitektur: Terdiri dari sejumlah istana yang sangat indah,
aula, taman, dan kuil. Bagian dalam benteng berhiaskan mosaic
dan patung-patung. Dinding dan langit-langitnya dipenuhi cermin
dengan lukisan bunga-bunga yang menakjubkan.
• Fungsi dan Ruang: Awalnya, tempat ini adalah rumah bagi
keluarga kerajaan Rajput hingga kota Jaipur selesai dikonstruksi.
• Struktur dan Material: Istana Amer terbagi dalam 6 bagian
terpisah yang masing-masing bagian utama memiliki pintu
gerbang berikut halaman luasnya dengan 4 tingkat. Dari pintu
masuk ada tempat sembahyang yang dulu biasa digunakan oleh
para Maharaja. Di halaman kedua terdapat balai public yang
disebut Diwan I Aam, berupa serambi tinggi dengan 27 tiang. Di
halaman ketiga adalah istana pribadi para Maharaja. Benteng
dan istana berbahan dasar batu pasir merah dan marmer.
• Teknologi Membangun: Teknik penyusunan bebatuan dan
marmer yang disususun tinggi membentuk sebuah benteng.
istana vila lakshmi

• Arsitek: Dibangun oleh Maharaja Sayajirao Gaekwad III pada tahun


1890.
• Style: Istana ini dibangun dengan gaya Indo-Saracenic yang
memadukan bentuk arsitektur Hindu, Ghotic dan Mughal.
• Ciri-ciri Arsitektur: Panjangnya sekitar 200 meter dengan
menara-menara tinggi, Di dalamnya terdapat aula Durbar yang
dihiasi dengan lantai mosaik Venesia, jendela kaca patri, dan
dinding berhias mosaik yang rumit. Istana ini juga memiliki koleksi
gudang senjata tua, patung perunggu, dan patung marmer.
• Fungsi dan Ruang: Bangunan ini digunakan sebagai kediaman
pribadi Maharaja Sayajirao Gaekwad III bersama keluarga
kerajaan.
• Struktur dan Material: Istana ini memiliki beberapa bangunan yang
lebih kecil di dalam kompleksnya, seperti Istana Moti Baug,
Museum Maharaja Fateh Singh, Perjamuan dan Konvensi LVP.
Materialnya berasal dari bebatuan dan marmer.
• Teknologi Membangun: Teknologi pembangunannya sudah cukup
modern.
Kesimpulan

Sebagian besar bangunan India Kuno berupa kuil-kuil Hindu yang


digunakan sebagai tempat peribadatan dan acara-acara religius. Selain
itu ada pula benteng dan istana dengan arsitektur megah dan rumit yang
kebanyakan digunakan sebagai tempat tinggal keluarga kerajaan.
Material yang digunakan pada umumnya berupa bebatuan alam, seperti
batu granit, batu pasir, dan marmer.

Bangunannya sering kali didekorasi dengan ukir-ukiran yang indah


dengan dekorasi yang ramai. Elemen-elemen yang digunakan berupa
mosaik, jendela kaca patri, menara, serta atap berbentuk kubah.

Anda mungkin juga menyukai