Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH

SEJARAH ARSITEKTUR DUNIA

DISUSUN OLEH:
MUH. ARYA AUZAN AUAFAR
230211502020 / ARSITEKTUR 03

PRODI ARSITEKTUR
PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2023-2024
DAFTAR ISI
BAB I.......................................................................................................................................................2
PENDAHULUAN..................................................................................................................................2
A. LATAR BELAKANG..............................................................................................................2
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................................................3
C. TUJUAN...................................................................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................................................3
A. ARSITEKTUR ZAMAN KUNO (4000 SM-500 SM)............................................................4
1. ARSITEKTUR MESIR KUNO (1300 SM)........................................................................4
2. ARSITEKTUR YUNANI KUNO (900 SM-1 M)...............................................................6
3. ARSITEKTUR ROMAWI KUNO (509 SM-4 M).............................................................7
B. ARSITEKTUR PADA MASA ABAD PERTENGAHAN......................................................9
1. ARSITEKTUR BYZANTIUM (527 M-565 M)...............................................................10
2. ARSITEKTUR ROMANESQUE (500 M-1200 M).........................................................11
3. ARSITEKTUR GOTHIK (1100 M-!450 M)....................................................................13
C. ARSITEKTUR MASA PENCERAHAN..............................................................................14
1. ARSITEKTUR RENAISSANCE (1400 M-1600 M)........................................................14
2. ARSITEKTUR BAROK (1600 M-1830 M).....................................................................16
3. ARSITEKTUR ROCOCO (1650 M-1790 M)..................................................................18
D. ARSITEKTUR PADA MASA REVULUSI INDUTRI........................................................19
E. ARSITEKTUR PADA ABAD KE-20....................................................................................20
1. ART NOUVEAU (1890 M - 1940 M)................................................................................21
2. ARSITEKTUR MODERNISME (1930 M-1970 M)........................................................22
3. ARSITEKTUR BRUTALISME (1950 M-1970 M)..........................................................24
F. ARSITEKTUR PADA ABAD KE-21....................................................................................25
1. ARSITEKTUR FUTURITIK (1909 M-SEKARANG)....................................................25
2. ARSITEKTUR HIGH-TECH (1970-M ABAD 20).........................................................27
3. ARSITEKTUR KONTEMPORER (1920 M-SEKARANG)..........................................28
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................31
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sejarah arsitektur dunia merupakan perjalanan panjang yang mencakup berbagai periode
waktu, gaya, dan pengaruh budaya. Dari bangunan-bangunan kuno yang monumental hingga
desain modern yang inovatif, arsitektur telah menjadi cermin dari perkembangan sosial,
budaya, dan teknologi manusia sepanjang masa. Sejarah arsitektur dunia mencakup
perkembangan dan evolusi bangunan dan struktur sepanjang zaman, mencerminkan
perubahan budaya, teknologi, dan kebutuhan masyarakat dari masa ke masa.
Sejarah arsitektur dunia cerminan dari evolusi budaya, teknologi, dan kebutuhan manusia
sepanjang masa, dan terus berkembang sesuai dengan perubahan zaman dan tuntutan zaman
modern.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana timeline arsitektur dunia itu?
2. Gaya arsitektur apa yang berkembang pada setiap masa?
3. Apa-apa saja karakteristik dan ciri khas dari arsitektur yang dibahas?
4. Berikan contoh terkait gaya arsitektur yang dibahas?
5. Apa inovasi dan teknologi yang digunakan pada masa tersebut?

C. TUJUAN
1. Mengetahui bagaimana timeline arsitektur dunia.
2. Mengetahui gaya apa yang berkembang pada setiap masa.
3. Mengetahui karakteristik dan ciri khas dari arsitektur yang dibahas.
4. Mengetahui contoh terkait gaya arsitektur yang dibahas.
5. Mengetahui inovasi dan teknologi yang digunakan pada masa tersebut.

BAB II

PEMBAHASAN

A. ARSITEKTUR ZAMAN KUNO (4000 SM-500 SM)


Arsitektur zaman kuno merujuk pada gaya arsitektur yang berkembang di masa lampau,
seperti Mesir Kuno, Yunani Kuno, dan Romawi Kuno. Ciri-cirinya sering melibatkan
penggunaan batu besar, struktur kolom, dan detail hiasan yang rumit. Misalnya, piramida di
Mesir Kuno dan kuil-kuil di Yunani Kuno adalah contoh terkenal dari arsitektur zaman kuno.
1. ARSITEKTUR MESIR KUNO (1300 SM)
Arsitektur Mesir Kuno mencakup piramida, kuil, dan struktur monumental lainnya.
Piramida merupakan struktur terkenal yang dibangun sebagai makam bagi para firaun. Kuil-
kuil dipersembahkan untuk dewa dan dewi Mesir, seperti Kuil Karnak dan Kuil Luxor.
Arsitektur Mesir Kuno juga mencakup bangunan monolitik, seperti Obelisk, serta struktur
lain yang berhubungan dengan kepercayaan dan kebudayaan masyarakat Mesir Kuno.
a. Karakteristik dan ciri khas
Arsitektur Mesir Kuno memiliki beberapa karakteristik dan ciri khas yang
mencakup:
I. Piramida: Piramida adalah simbol paling ikonik dari arsitektur Mesir
Kuno. Mereka adalah struktur monumental yang dibangun sebagai
makam untuk para firaun.
II. Kuils: Kuil-kuil Mesir Kuno merupakan pusat kegiatan keagamaan dan
dikenal karena kolom-kolom raksasanya dan pahatan dinding yang
rumit.
III. Pahatan Batu: Arsitektur Mesir Kuno seringkali melibatkan
penggunaan pahatan batu untuk membangun struktur dan
memperindah bangunan. Relief-relief dinding dan pahatan hieroglif
adalah ciri khasnya.
IV. Mastaba: Sebelum piramida, bangunan makam Mastaba adalah bentuk
arsitektur yang digunakan. Mastaba adalah struktur berbentuk piramid
datar dengan ruang pemakaman di dalamnya.
V. Ornamen Hiasan: Arsitektur Mesir Kuno sering kali dihiasi dengan
ornamen dan hiasan seperti hieroglif, patung-patung dewa, dan
gambar-gambar yang menggambarkan kehidupan sehari-hari.
VI. Permanen dan Kuat: Arsitektur Mesir Kuno dikenal karena
ketahanannya yang luar biasa. Bangunan-bangunan seperti piramida
dibangun untuk bertahan selama berabad-abad.

b. Faktor social dan budaya


I. Kepercayaan Agama: Agama memainkan peran penting dalam arsitektur
Mesir Kuno. Bangunan seperti kuil-kuil didedikasikan untuk dewa-dewa
dan digunakan dalam upacara keagamaan. Pembangunan piramida dan
struktur pemakaman lainnya juga terkait erat dengan kepercayaan akan
kehidupan setelah kematian dan keabadian.
II. Hierarki Sosial: Struktur sosial Mesir Kuno yang hierarkis mempengaruhi
pembangunan bangunan dan pemakaman. Piramida, sebagai contoh,
dibangun untuk firaun dan orang-orang kaya lainnya, sementara
masyarakat biasa mungkin memiliki pemakaman yang lebih sederhana.
III. Stabilitas Politik: Kehidupan politik yang relatif stabil di Mesir Kuno
memungkinkan untuk pembangunan proyek-proyek arsitektur yang
monumental dan berjangka waktu panjang seperti piramida dan kuil-kuil.
IV. Keahlian dan Teknologi: Kemajuan dalam teknologi konstruksi, seperti
penggunaan alat-alat batu yang lebih maju, memungkinkan pembangunan
struktur-struktur besar seperti piramida.
V. Fungsionalitas: Arsitektur Mesir Kuno didesain dengan memperhitungkan
kebutuhan fungsional, seperti pemakaman untuk memastikan kehidupan
setelah kematian atau kuil-kuil sebagai tempat untuk beribadah.
c. Karya
Contoh karya arsitektur mesir kuno:

Gambar 1. Piramida Agung

(sumber: https://images.app.goo.gl/FuzGLGCANwvWRmqw5)

d. Inovasi dan teknologi


Mesir kuno dikenal karena inovasinya dalam arsitektur, terutama
pembangunan piramida, kuil-kuil, dan struktur makam monumental. Salah
satu inovasi terpenting adalah penggunaan batu besar dalam konstruksi, yang
memungkinkan pembangunan struktur yang tahan lama. Teknik pembangunan
piramida juga merupakan prestasi arsitektur yang luar biasa.
2. ARSITEKTUR YUNANI KUNO (900 SM-1 M)
Arsitektur Yunani Kuno adalah karya arsitektur yang dihasilkan oleh orang
berbahasa Yunani (orang Helenik) yang budayanya berkembang di daratan Yunani
dan Peloponnesos, Kepulauan Aegea, serta koloni-koloninya di Anatolia dan Italia
sepanjang suatu periode dari ca. 900 SM sampai abad ke-1 M, yang mana karya-
karya arsitektural paling awal yang masih terlestarikan berasal dari
sekitar tahun 600 SM.(sumber: Wikipedia)
a. Karakteristik dan ciri khas
Arsitektur Yunani Kuno memiliki beberapa karakteristik dan ciri khas yang
mencakup:
I. Simetri: Arsitektur Yunani Kuno sering menekankan simetri dalam
desainnya, baik dalam proporsi bangunan maupun dalam pengaturan
elemen-elemen arsitektural.
II. Kolom dan Entablatur: Penggunaan kolom sebagai elemen struktural
utama, dengan entablatur yang terdiri dari architrave, frize, dan cornice
di atasnya.
III. Orde Arsitektur: Arsitektur Yunani Kuno mengembangkan tiga orde
arsitektur utama, yaitu Dorik, Ionik, dan Korintik, masing-masing
dengan ciri khas kolom, kapital, dan frize yang berbeda.
IV. Fronton: Bangunan Yunani Kuno sering memiliki fronton segitiga di
bagian atasnya, yang sering dihiasi dengan relief atau patung.
V. Proporsi Ideal: Arsitektur Yunani Kuno cenderung memperhatikan
proporsi ideal, seperti yang diatur oleh prinsip-prinsip matematika dan
geometri, seperti golden ratio.
VI. Fungsionalitas: Bangunan-bangunan Yunani Kuno sering dirancang
dengan memperhatikan fungsi-fungsinya, seperti untuk upacara
keagamaan, olahraga, atau pemerintahan.
VII. Penggunaan Material: Bangunan Yunani Kuno sering menggunakan
batu, marmer, dan terakota sebagai material utama, dengan dekorasi
tambahan seperti cat atau patung.

b. Faktor social dan budaya


Arsitektur Yunani Kuno dipengaruhi oleh faktor sosial dan budaya yang
meliputi nilai-nilai, kepercayaan, dan kebiasaan masyarakat pada waktu itu.
Salah satu faktor sosial yang memengaruhi arsitektur Yunani Kuno adalah
adanya polis atau kota-negara independen yang mendorong persaingan antara
kota-kota untuk membangun bangunan-bangunan megah sebagai simbol
kejayaan politik dan kebudayaan.
c. Karya
Contoh karya arsitektur yunani kuno:
Gambar 2 Kuil Panthenon, Akropolis

(sumber: https://www.liputan6.com/lifestyle/read/2398979/mengenal-penulis-penulis-hebat-sepanjang-
masa-dari-yunani-kuno)

d. Inovasi dan teknologi


Arsitektur Yunani Kuno menampilkan beberapa inovasi dan teknologi yang
mengesankan untuk zamannya. Salah satu kontribusi utama mereka adalah
penggunaan kolom dan orde-ordernya (Dorik, Ionik, dan Korintus) dalam
konstruksi bangunan. Ini memberikan struktur bangunan yang kuat dan
estetika yang indah.
Selain itu, penggunaan balok dan trave untuk membentuk atap merupakan
inovasi teknologi yang penting. Mereka menggunakan teknik konstruksi klasik
seperti entasis (pembengkakan pada batang kolom), yang memberikan kesan
visual yang harmonis pada bangunan-bangunan mereka.
Dalam konstruksi, Yunani Kuno juga menggunakan alat-alat sederhana seperti
palu, gergaji, dan alat-alat ukur sederhana. Mereka juga menggunakan batu,
marmer, dan bahan bangunan lainnya dengan cara yang efisien untuk
menciptakan struktur yang tahan lama dan indah secara artistik.

3. ARSITEKTUR ROMAWI KUNO (509 SM-4 M)


Arsitektur Romawi Kuno merupakan salah satu pencapaian terbesar dalam sejarah
arsitektur yang telah memberi pengaruh besar pada pembangunan selanjutnya di
dunia Barat. Arsitektur Romawi menggabungkan elemen-elemen Yunani Kuno
dengan inovasi dan teknik konstruksi baru.
a. karakteristik dan ciri khas
I. Penggunaan lengkungan: Arsitektur Romawi Kuno sangat terkenal
karena penggunaan lengkungan sebagai elemen struktural utama.
Lengkungan Romawi memungkinkan pembangunan bangunan-
bangunan besar seperti aqueducts, amphitheaters, dan basilicas dengan
struktur yang kuat dan estetika yang indah.
II. Penggunaan dinding batu dengan semen dan beton: Romawi Kuno
mengembangkan teknik konstruksi dinding batu yang kuat dengan
menggunakan campuran semen dan beton. Ini memungkinkan
pembangunan bangunan-bangunan monumental yang tahan lama
seperti Colosseum dan Pantheon.
III. Penggunaan kubah: Arsitektur Romawi Kuno juga dikenal karena
penggunaan kubah sebagai elemen struktural, seperti yang terlihat
dalam bangunan-bangunan seperti Pantheon. Mereka mengembangkan
teknik konstruksi kubah beton bertulang yang memungkinkan
pembangunan struktur yang besar dan indah secara estetika.
IV. Ruang publik monumental: Romawi Kuno menciptakan ruang publik
monumental seperti forum dan basilika yang menjadi pusat kegiatan
politik, komersial, dan sosial di kota-kota Romawi. Ruang-ruang ini
sering kali dikelilingi oleh bangunan-bangunan penting seperti kuil-
kuil dan balai kota.
V. Estetika simetris dan proporsi: Arsitektur Romawi Kuno sering kali
menampilkan simetri yang kuat dan proporsi yang harmonis,
menciptakan kesan visual yang kuat dan indah.
VI. Penggunaan kolom dan orde-orde: Meskipun mereka mengadopsi
banyak elemen arsitektur dari budaya Yunani, Romawi Kuno
mengembangkan varian-varian baru dari orde-ordo kolom, seperti ordo
Tuscan dan ordo Komposit, yang memberikan fleksibilitas dan variasi
dalam desain bangunan-bangunan mereka.
b. Factor social dan budaya
I. Kesenjangan sosial: Kehidupan masyarakat Romawi dipengaruhi oleh
perbedaan status sosial yang besar antara kelompok-kelompok seperti senator,
bangsawan, dan warga biasa.
II. Kebudayaan agama: Agama memainkan peran penting dalam kehidupan
Romawi Kuno, dan arsitektur digunakan untuk membangun kuil-kuil dan
struktur-srtuktur keagamaan lainnya yang menghormati dewa-dewa mereka.
III. Kebutuhan infrastruktur: Kebutuhan akan infrastruktur yang efisien dan tahan
lama mempengaruhi desain dan pembangunan bangunan-bangunan publik
seperti jalan, jembatan, dan aqueducts. Ini mencerminkan kepentingan praktis
dan fungsional dalam arsitektur Romawi.
IV. Eksplorasi politik: Arsitektur juga digunakan sebagai alat politik untuk
memperkuat kekuasaan dan legitimasi pemerintah Romawi. Bangunan-
bangunan megah seperti forum, basilika, dan bangunan administratif
memperkuat kekuatan politik dan otoritas Romawi.
V. Pengaruh budaya dan warisan: Arsitektur Romawi Kuno dipengaruhi oleh
budaya-budaya sebelumnya yang mereka temui, termasuk Etruscan, Yunani,
dan Mesopotamia.
VI. Inovasi teknologi: Kemajuan dalam teknologi konstruksi, seperti
pengembangan semen dan beton, serta penggunaan lengkungan dan kubah,
memungkinkan penciptaan bangunan-bangunan monumental yang menjadi
ciri khas arsitektur Romawi.
c. Karya
Contoh karya arsitetur romawi kuno

Gambar 3. Collosseum, Roma

(sumber: https://www.99.co/id/panduan/arsitektur-romawi/)

d. Inovasi dan teknologi


Arsitektur Romawi Kuno menampilkan beberapa inovasi teknologi yang luar
biasa untuk zamannya. Beberapa inovasi utama termasuk:

1. Penggunaan semen dan beton 4. Penggunaan aqueducts


2. Penggunaan lengkungan 5. Penggunaan kubah
3. Penggunaan bahan bangunan local
B. ARSITEKTUR PADA MASA ABAD PERTENGAHAN
Arsitektur abad pertengahan adalah periode dalam sejarah arsitektur eropa yang
berlangsung sekitar abad ke-5 hingga ke-15. Selama periode ini, terjadi perubahan
signifikan dalam gaya dan teknik arsitektur yang dipengaruhi oleh factor-faktor
seperti agama, politik, dan perkembangan social.

1. ARSITEKTUR BYZANTIUM (527 M-565 M)


Arsitektur Bizantium, juga dikenal sebagai Arsitektur Kekaisaran Bizantium,
mencakup periode waktu dari sekitar abad ke-4 Masehi hingga jatuhnya
Konstantinopel pada tahun 1453. Byzantium berkembang pada saat kekaisaran
romawi mulai runtuh, kekaisaran romawi dibagi menjadi 3 aspek kehidupan orang
Byzantium yang menonjol adalah keagamaan, kerajaan, dan pertunjukan.
a. Karakteristik dan ciri khas
I. Kubah dan Taman: Salah satu ciri khas yang paling terkenal dari
arsitektur Bizantium adalah penggunaan kubah.
II. Mozaik: Mozaik merupakan bagian integral dari dekorasi arsitektur
Bizantium.
III. Kekayaan dan Kecantikan: Arsitektur Bizantium sering kali dikenal
karena kekayaan dan keindahannya.
IV. Penggunaan Kolom dan Orde-Orde: Arsitektur Bizantium sering
menggunakan kolom-kolom dengan orde-ordo Yunani, namun dengan
variasi-variasi dalam desain dan dekorasi.
V. Pengaruh Timur dan Barat: Arsitektur Bizantium mencerminkan
pengaruh dari budaya Timur dan Barat.
b. Factor social dan budaya
Arsitektur Bizantium pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor sosial dan budaya
yang kompleks, yang mencerminkan karakteristik masyarakat dan
kepercayaan pada waktu itu. Beberapa faktor sosial dan budaya yang
mempengaruhi arsitektur Bizantium meliputi:
I. Agama
II. Kekaisaran dan Kekuasaan
III. Budaya Klasik
IV. Pengaruh Oriental
V. Kesenjangan Sosial
Melalui penggabungan dan interpretasi dari berbagai faktor sosial dan budaya
ini, arsitektur Byzantium menciptakan gaya yang unik dan indah yang
memiliki pengaruh yang luas dalam sejarah arsitektur dunia.
c. Karya
Contoh karya arsitektur Byzantium
Gambar 4. Haiga Sophia, Turki

(sumber: https://travel.kompas.com/read/2020/07/11/171200127/hagia-sophia-turki-jadi-
masjid-apakah-masih-bisa-dikunjungi-turis-#google_vignette)

d. Inovasi dan teknologi


Arsitektur Bizantium menampilkan beberapa inovasi teknologi yang
mempengaruhi pembangunan bangunan-bangunan mereka.
1. Teknik bangunan kubah
2. Penggunaan mozaik
3. Arsitektur kubah bertingkat
4. Teknik pengolahan marmer
5. Penggunaan pilar-pilar dan orde-orde
Inovasi-inovasi teknologi ini memungkinkan arsitektur Byzantium untuk
menciptakan bangunan-bangunan megah yang indah dan kuat, serta
memberikan kontribusi penting bagi perkembangan arsitektur selanjutnya
didunia barat.

2. ARSITEKTUR ROMANESQUE (500 M-1200 M)


Arsitektur Romanesque adalah gaya arsitektur eropa abad pertengahan yang
ditandai dengan semicircular arches. Muncul di prancis pada akhir abad keepuluh,
dengan perkembangan masyarakat feodal serta munculnya penyebaran ordo
monatisme.
a. Karakteristik dan ciri khas
Arsitektur Romanesque, yang muncul di Eropa Barat pada abad ke-10 hingga
ke-12 Masehi, memiliki beberapa karakteristik dan ciri khas yang
membedakannya dari gaya-gaya arsitektur sebelumnya. Beberapa ciri khas
arsitektur Romanesque meliputi:
1. Lengkungan Bulat
2. Dinding Tebal
3. Menara Menonjol
4. Penggunaan Bahan Lokal
5. Dekorasi Sederhana
6. Ruang dalam yang Luas
b. Faktor social dan budaya
Faktor sosial dan budaya memainkan peran penting dalam perkembangan
arsitektur Romanesque di Eropa Barat pada Abad Pertengahan. Beberapa
faktor sosial dan budaya yang mempengaruhi arsitektur Romanesque meliputi:
1. Kekristenan
2. Perkembangan Kehidupan Kota
3. Perlindungan dan Pertahanan
4. Perdagangan dan Kehidupan Ekonomi
5. Pengaruh Budaya dan Politik
c. Karya

Gambar 5. Fasade Katedral, Lisabon

(sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Katedral_Lisboa)

d. Inovasi dan teknologi


Arsitektur Romanesque menampilkan beberapa inovasi teknologi yang
mempengaruhi desain dan konstruksi bangunan-bangunan pada masa itu.
Meskipun tidak sekompleks teknologi arsitektur yang akan muncul pada
periode Gotik berikutnya, beberapa inovasi teknologi yang penting dalam
arsitektur Romanesque termasuk:
1. Penggunaan Lengkungan Bulat
2. Dinding Berlapis
3. Penggunaan Bahan Bangunan Lokal
4. Konstruksi Kubah dan Menara
5. Teknik Pahat Batu
3. ARSITEKTUR GOTHIK (1100 M-!450 M)
Arsitektur Gotik adalah gaya arsitektur yang digunakan selama abad pertengahan
tengah dan akhir. Gaya ini berevolusi dari arsitektur Romanesque dan diteruskan
oleh arsitektur Renaisans.
a. Karakteristik dan ciri khas
Arsitektur Gotik adalah gaya arsitektur yang berkembang di Eropa pada Abad
Pertengahan Akhir, terutama pada abad ke-12 hingga ke-16. Karakteristik dan
ciri khas arsitektur Gotik meliputi:
1. Langit-langit Berlunak
2. Struktur Tinggi dan Mewah
3. Jendela Lancet
4. Struktur Ribuan dan Buttresses
5. Rosettes
6. Ornamentasi Kaya
7. Sistem Struktural Berbasis Busur dan Kolom
Gaya arsitektur Gotik ini memiliki pengaruh yang besar dalam sejarah
arsitektur Eropa, dan banyak contohnya yang masih berdiri kokoh hingga saat
ini sebagai simbol keagungan dan keindahan seni rupa abad pertengahan.
b. Faktor social dan budaya
Pembangunan katedral-katedral Gotik yang megah dan menakjubkan menjadi
mungkin berkat kemakmuran masyarakat serta dukungan finansial dari kaum
bangsawan dan pedagang. Katedral-katedral ini tidak hanya merupakan simbol
kekayaan dan kekuasaan, tetapi juga mencerminkan semangat spiritualitas dan
pemahaman baru tentang hubungan manusia dengan Tuhan. Selain itu,
pembangunan katedral-katedral Gotik juga mencerminkan perubahan dalam
selera estetika dan simbolisme budaya pada masa itu.
c. Karya
Contoh karya
Gambar 6. Katedral Dame, Paris

(sumber: https://bafageh.com/blog/Notre-Dame-Cathedral-Paris-Prancis-Menikmati-Sejarah-
Arsitektur-dan-Wisata-Megahnya)

d. Inovasi dan teknologi


Gaya arsitektur ini timbul karena kejenuhan terhadap arsitektur pada zaman
Abad Pertengahan. Seperti halnya desain Skandinavia yang muncul karena
kejenuhan masyarakat Nordik terhadap gaya interior kuno dan keinginan
untuk menciptakan filosofi desain yang mengedepankan lingkungan rumah
yang sederhana.
C. ARSITEKTUR MASA PENCERAHAN
Arsitektur masa Pencerahan, yang juga dikenal sebagai Arsitektur Neoklasik, adalah
gaya arsitektur yang berkembang di Eropa pada abad ke-18, yang dipengaruhi oleh
nilai-nilai Pencerahan intelektual dan estetika Klasik Yunani dan Romawi.
1. ARSITEKTUR RENAISSANCE (1400 M-1600 M)
Arsitektur Renaissance muncul sebagai reaksi terhadap gaya Gothik yang
dominan pada Abad Pertengahan Akhir. Gaya ini menekankan pada
proporsi yang harmonis, simetri, dan perhatian terhadap detail arsitektur
klasik, seperti kolom, kubah, dan arsitetura triangular. Arsitektur
Renaissance juga sering memperkenalkan elemen baru seperti kubah
tembok dan kubah tabung.
a. Karakteristik dan ciri khas
Arsitektur Renaissance, yang berkembang di Eropa pada abad ke-15
hingga ke-17, ditandai oleh beberapa karakteristik dan ciri khas yang
menonjol. Berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Simetri dan Proporsi
2. Penggunaan Kolom dan Pilaster
3. Fasad yang Terbuka
4. Kupola dan Kubah
5. Penggunaan Arsitektur Logam
6. Kekayaan Ornamentasi
7. Penggunaan Material Berkualitas Tinggi
8. Penekanan pada Ruang Terbuka
Karakteristik-karakteristik ini bersama-sama menciptakan identitas
visual yang khas untuk arsitektur Renaissance, yang masih
mempengaruhi banyak desain arsitektur kontemporer hingga saat ini.
b. Faktor social dan budaya
Arsitektur Renaissance dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial dan
budaya yang mendefinisikan konteksnya. Berikut adalah beberapa
faktor utama yang memengaruhi perkembangan arsitektur
Renaissance:
1. Kehidupan Kota
2. Pemugaran Warisan Klasik
3. Kehidupan Agama
4. Patron Seni
5. Revolusi Pendidikan dan Pengetahuan
6. Teknologi Konstruksi
7. Perdagangan dan Kekayaan
Faktor-faktor ini bersama-sama membentuk konteks sosial dan budaya
yang mempengaruhi perkembangan arsitektur Renaissance,
menciptakan lingkungan yang mendukung inovasi dan kreativitas
dalam desain bangunan.
c. Karya
Contoh karya

Gambar 7. El Escorial, Spanyol


(sumber: https://www.istockphoto.com/id/foto/biara-kerajaan-san-lorenzo-de-el-escorial-
madrid-spanyol-gm534634673-56538248)
d. Inovasi dan teknologi
Arsitektur Renaissance tidak hanya dipengaruhi oleh inovasi teknologi,
tetapi juga oleh perkembangan sosial, budaya, dan intelektual pada
zamannya. Berikut adalah beberapa faktor sosial dan budaya yang
mempengaruhi arsitektur Renaissance:
1. Keberangkatan dari Gaya Gotik
2. Revolusi Intelektual dan Budaya
3. Dukungan dari Penguasa dan Elite Kekuasaan
4. Pengembangan Teknik Konstruksi
5. Inovasi dalam Material dan Teknologi
6. Pengaruh Teknik Perspektif
2. ARSITEKTUR BAROK (1600 M-1830 M)
Arsitektur Barok adalah gaya arsitektur yang berkembang pada periode
Barok, yang dimulai sekitar awal abad ke-17 di Italia dan menyebar ke
seluruh Eropa dan wilayah yang terpengaruh oleh budaya Eropa pada masa
itu. Arsitektur Barok memiliki karakteristik yang khas, seperti
keberlimpahan dekorasi, gerakan dinamis, dan skala yang monumental.
a. Karakteristik dan ciri khas

Arsitektur Barok adalah gaya arsitektur yang berkembang pada periode


Barok, yang dimulai sekitar awal abad ke-17 di Italia dan menyebar ke
seluruh Eropa serta wilayah yang terpengaruh oleh budaya Eropa pada
masa itu. Beberapa karakteristik dan ciri khas dari arsitektur Barok
termasuk:
1. Keberlimpahan Dekoratif
2. Gerakan dan Dinamika
3. Monumentalitas
4. Penggunaan Efek Cahaya
5. Kurva dan Ovalitas
6. Penggunaan Material Berkualitas Tinggi
7. Simetri dan Asimetri
8. Pengaruh Agama dan Kekuasaan

Karakteristik-karakteristik ini bersama-sama menciptakan identitas


visual yang khas untuk arsitektur Barok, yang masih mempengaruhi
banyak desain arsitektur kontemporer hingga saat ini.
b. Faktor sosial dan budaya

Faktor sosial dan budaya memainkan peran penting dalam


perkembangan arsitektur Barok. Berikut adalah beberapa faktor
tersebut:
1. Dukungan Gereja Katolik
2. Penguasa Monarki Absolut
3. Ketidakstabilan Politik dan Perang
4. Perkembangan Seni dan Kebudayaan
5. Pengaruh Keagamaan dan Spiritual
6. Perubahan Sosial dan Ekonomi
7. Pengaruh Internasional
c. Karya

Contoh karya

Gambar 8. St. Peter’s Square, Vatikan.

(sumber: https://www.tripadvisor.co.id/Attraction_Review-g187793-d191109-
Reviews-St_Peter_s_Square-Vatican_City_Lazio.html)

d. Inovasi dan teknologi

Arsitektur Barok mencakup beberapa inovasi dan teknologi yang


memengaruhi cara bangunan dibangun dan dirancang. Berikut
beberapa di antaranya:
1. Kubah
2. Sistem Struktural
3. Penggunaan Material
4. Teknik Pemodelan dan Ukiran
5. Penggunaan Cahaya
6. Penggunaan Efek Perspektif
7. Inovasi Arsitektur Lansekap
Inovasi-inovasi ini memperkaya tampilan dan fungsi bangunan-
bangunan Barok, menciptakan gaya arsitektur yang unik dan
berpengaruh dalam sejarah arsitektur.
3. ARSITEKTUR ROCOCO (1650 M-1790 M)
Arsitektur Rococo adalah gaya arsitektur yang berkembang pada abad ke-
18 di Eropa, terutama di Prancis dan Jerman, sebagai reaksi terhadap
kekakuan dan keberlebihan Barok. Arsitektur Rococo menampilkan
karakteristik dan ciri khas yang berbeda dari gaya-gaya sebelumnya.
a. Karakteristik dan ciri khas
Karakteristik dan ciri khas arsitektur Rococo mencerminkan gaya yang
indah, lembut, dan berlebihan. Berikut adalah beberapa karakteristik
utama arsitektur Rococo:
1. Ornamen Berlebihan
2. Garis Lengkung dan Melengkung
3. Warna-warna Cerah dan Berani
4. Simetri Fleksibel
5. Penggunaan Material Ringan
6. Penggunaan Cermin dan Kaca
7. Inovasi dalam Tata Ruang
8. Pengaruh Seni dan Mode
b. Faktor social dan budaya
Faktor sosial dan budaya memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
perkembangan arsitektur Rococo. Berikut beberapa faktor tersebut:
1. Kehidupan Istana dan Kebangsawanan
2. Kebudayaan Kekayaan dan Kesenangan
3. Pengaruh Revolusi Pencerahan
4. Hubungan dengan Seni dan Mode
5. Perubahan dalam Kehidupan Kota
6. Pengaruh Internasional
c. Karya
contoh karya
Gambar 9. The Amalienborg Palace, Jerman

(sumber: https://berita.99.co/mengenal-gaya-arsitektur-rococo/)

d. Inovasi dan teknologi


Inovasi dan teknologi dalam arsitektur Rococo mungkin tidak sebesar
dalam hal teknologi konstruksi fisik seperti di era modern, tetapi ada
beberapa inovasi dalam desain, material, dan teknik dekoratif yang
relevan. Berikut adalah beberapa inovasi dan teknologi yang berkaitan
dengan arsitektur Rococo:
1. Stukko
2. Pengecoran Logam
3. Kaca Patri
4. Teknik Lukisan Dinding
5. Pengembangan Karya Seni dan Kerajinan

D. ARSITEKTUR PADA MASA REVULUSI INDUTRI


Arsitektur pada masa Revolusi Industri mencerminkan perubahan mendalam dalam
masyarakat dan teknologi. Perkembangan industri dan teknologi memungkinkan
inovasi dalam desain dan konstruksi bangunan, menciptakan lanskap perkotaan yang
baru dan menyesuaikan bangunan dengan kebutuhan baru masyarakat pada masa itu.
Arsitektur pada masa Revolusi Industri mengalami perubahan signifikan yang
mencerminkan transformasi sosial, ekonomi, dan teknologi pada periode tersebut.
Berikut adalah beberapa ciri dan perubahan dalam arsitektur selama masa Revolusi
Industri:

 Penggunaan Material Baru: Revolusi Industri memperkenalkan penggunaan


material baru dalam arsitektur, seperti baja struktural, beton bertulang, dan
kaca yang lebih murah dan lebih mudah diproduksi. Ini memungkinkan
pembangunan bangunan-bangunan yang lebih tinggi, lebih kuat, dan lebih
tahan lama.
 Teknologi Konstruksi Baru: Perkembangan mesin-mesin industri, seperti
mesin uap dan mesin pemotong besi, mengubah cara bangunan dibangun.
Konstruksi menjadi lebih mekanis dan efisien, dengan penggunaan mesin-
mesin untuk pemotongan, pengangkutan, dan pemasangan material.
 Perubahan Fungsi Bangunan: Revolusi Industri mengubah kebutuhan akan
bangunan-bangunan baru. Pabrik-pabrik, gudang-gudang, dan bangunan-
bangunan industri lainnya mulai mendominasi lanskap perkotaan. Selain itu,
bangunan-bangunan publik seperti stasiun kereta api, pasar, dan gedung
perkantoran juga mulai berkembang.
 Estetika Industrial: Arsitektur pada masa Revolusi Industri sering kali
menampilkan estetika industrial yang kuat. Bangunan-bangunan memiliki
bentuk-bentuk geometris yang sederhana, garis-garis lurus, dan penggunaan
material yang jelas. Hal ini mencerminkan kekuatan dan kemajuan industri
pada saat itu.
 Perubahan Urbanisasi: Peningkatan urbanisasi dan industrialisasi mengubah
tata ruang perkotaan. Kawasan industri baru dan pemukiman pekerja tumbuh
di sekitar pabrik-pabrik, menciptakan lanskap perkotaan yang baru. Ini
memengaruhi pola perkembangan kota dan menciptakan tantangan baru dalam
perencanaan perkotaan.
 Penemuan Energi Baru: Revolusi Industri memperkenalkan penggunaan
energi baru dalam arsitektur, seperti tenaga uap dan listrik. Ini memungkinkan
pengembangan teknologi pencahayaan, pemanas, dan pendinginan yang lebih
efisien dalam bangunan.
 Perubahan Sosial dan Kebutuhan Ruang: Perubahan sosial, termasuk
pertumbuhan kelas pekerja dan perubahan dalam struktur keluarga,
mempengaruhi desain dan fungsi bangunan. Perumahan pekerja pabrik dan
apartemen-apartemen kota mulai berkembang untuk mengakomodasi
kebutuhan perumahan yang berkembang.
 Penemuan Struktur Bangunan Baru: Revolusi Industri juga memungkinkan
penemuan struktur bangunan baru yang lebih kuat dan efisien. Misalnya,
jembatan-jembatan besi dan bangunan-bangunan dengan rangka baja mulai
dibangun, menggantikan struktur kayu tradisional.

E. ARSITEKTUR PADA ABAD KE-20


Arsitektur pada abad ke-20 menampilkan berbagai inovasi, eksperimen, dan
perubahan signifikan dalam desain bangunan yang mencerminkan perkembangan
sosial, ekonomi, dan teknologi pada masa itu. Arsitektur pada abad ke-20
menampilkan beragam gaya, pendekatan, dan eksperimen yang mencerminkan
keberagaman masyarakat dan tantangan zaman modern. Dari desain minimalis hingga
desain yang lebih berlebihan, arsitektur abad ke-20 mencerminkan dinamika dan
kompleksitas zaman tersebut.

1. ART NOUVEAU (1890 M - 1940 M)


Art Nouveau adalah gerakan seni dan desain yang berkembang pada akhir abad
ke-19 hingga awal abad ke-20 di Eropa dan Amerika Utara. Gerakan ini
mencakup berbagai bentuk seni, termasuk arsitektur, seni rupa, seni terapan, dan
desain interior.
a. Karakteristik dan ciri khas
1. Organik dan Alami: Art Nouveau menekankan pada motif-motif
organik dan alami yang terinspirasi dari alam, seperti bunga, tanaman,
dan bentuk-bentuk geometris yang mengalir.
2. Garis-garis Lengkung: Gerakan ini sering kali menampilkan garis-
garis lengkung dan melengkung yang mengalir, yang menciptakan
tampilan yang lembut dan elegan. Garis-garis ini sering digunakan
dalam ornamen, dekorasi, dan struktur bangunan.
3. Ornamen yang Berlebihan: Art Nouveau dikenal dengan ornamen-
ornamen yang berlebihan dan rumit, yang mencakup ukiran, motif-
motif flora dan fauna, dan dekorasi-dekorasi berbentuk organik.
4. Penggunaan Material Beragam: Arsitektur Art Nouveau
menggunakan berbagai macam material, termasuk logam, kaca,
keramik, dan batu-batuan, untuk menciptakan efek visual yang kaya
dan menarik.
5. Penggunaan Warna: Art Nouveau sering menggunakan palet warna
yang kaya dan berani, termasuk warna-warna cerah seperti hijau, biru,
merah, dan kuning. Warna-warna ini digunakan untuk menciptakan
efek dramatis dan menarik dalam desain.
6. Pendekatan Total Desain: Gerakan Art Nouveau mengusung
pendekatan total desain, di mana arsitektur, interior, furnitur, dekorasi,
dan bahkan pakaian dan aksesori dianggap sebagai bagian dari satu
kesatuan desain yang utuh.
b. Faktor social budaya
Faktor sosial dan budaya memainkan peran penting dalam
perkembangan Art Nouveau. Faktor-faktor sosial dan budaya ini
bersama-sama membentuk konteks yang kompleks untuk
perkembangan Art Nouveau, yang menghasilkan gerakan seni dan
desain yang inovatif dan berpengaruh dalam sejarah seni rupa.
c. Karya
Contoh karya
Gambar 10. Sagrada Familia, Barcelona

(sumber: https://bafageh.com/blog/Menakjubkan-Explore-Keindahan-Arsitektur-Unik-The-
Sagrada-Familia-di-Barcelona)

d. Inovasi dan teknologi


Inovasi dan teknologi memainkan peran penting dalam perkembangan
Art Nouveau, meskipun tidak sebesar pengaruh faktor sosial dan
budaya.
1. Revolusi Industri
2. Penggunaan Material Baru
3. Teknik Percetakan.
4. Kemajuan Teknik Konstruksi
5. Penggunaan Listrik
6. Pengaruh Mesin-mesin Tekstil
Meskipun Art Nouveau menampilkan estetika yang cenderung
tradisional dan organik, pengaruh inovasi dan teknologi pada masa itu
dapat dilihat dalam penggunaan material baru, teknik produksi, dan
teknologi konstruksi yang digunakan dalam desain.

2. ARSITEKTUR MODERNISME (1930 M-1970 M)


Arsitektur modernisme adalah gerakan arsitektur yang berkembang pada awal
abad ke-20 dan mencapai puncak popularitasnya pada pertengahan abad ke-20.
Gerakan ini menekankan pada kesederhanaan, fungsionalitas, dan penekanan pada
bentuk dan fungsi yang jujur tanpa ornamentasi yang berlebihan.
Arsitektur modernisme mencerminkan kemajuan teknologi pada masanya,
terutama dalam bidang material bangunan dan teknik konstruksi. Penggunaan
material baru seperti baja struktural, beton bertulang, dan kaca besar
memungkinkan pembangunan bangunan yang lebih tinggi, lebih luas, dan lebih
inovatif.
a. Karakteristik dan ciri khas
Arsitektur modernisme menampilkan gaya yang sederhana, fungsional, dan
inovatif, yang menekankan pada kemurnian bentuk, penggunaan material
modern, dan penekanan pada fungsi dan efisiensi bangunan.
1. Kesesuaian Fungsi
2. Kesederhanaan Bentuk
3. Penggunaan Material Modern
4. Penekanan pada Ruang dan Cahaya.
5. Penghilangan Ornamen
6. Penggunaan Warna Netral
7. Pembentukan Komunal dan Urban
8. Ekspresi Struktural
b. Faktor social dan budaya
Faktor sosial dan budaya memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
perkembangan arsitektur modernisme. Berikut adalah beberapa faktor sosial
dan budaya yang memengaruhi karakteristik dan ciri khas arsitektur
modernisme:
 Perubahan Sosial dan Ekonomi: Periode yang melihat kemunculan
arsitektur modernisme ditandai oleh perubahan sosial dan ekonomi
yang signifikan.
 Pergeseran Budaya: Perubahan dalam budaya dan nilai-nilai
masyarakat pada periode tersebut, termasuk penekanan pada
rasionalitas, efisiensi, dan kemajuan, mempengaruhi pandangan
terhadap desain arsitektur.
 Teknologi dan Industri: Kemajuan dalam teknologi dan industri,
terutama di bidang material bangunan dan teknik konstruksi,
memberikan kesempatan bagi arsitek untuk bereksperimen dengan
desain yang lebih maju dan kompleks.
Faktor-faktor ini, bersama dengan banyak faktor lainnya, membentuk konteks
sosial dan budaya yang memungkinkan perkembangan arsitektur modernisme
sebagai gerakan yang mengubah wajah dunia arsitektur pada abad ke-20.
c. Karya
Contoh karya
Gambar 11. Guggenheim Museum, New York
(sumber: https://babylontours.com/visiting-guggenheim-museum-new-york-city/)

d. Inovasi dan teknologi


Inovasi dan teknologi ini membuka peluang bagi arsitek untuk mengeksplorasi
bentuk-bentuk baru, material baru, dan teknik konstruksi baru dalam arsitektur
modernisme. Hal ini memungkinkan terciptanya bangunan-bangunan dengan
karakteristik yang inovatif, fungsional, dan estetis yang khas bagi periode
tersebut.
3. ARSITEKTUR BRUTALISME (1950 M-1970 M)
Arsitektur brutalisme adalah gerakan arsitektur yang muncul pada pertengahan
abad ke-20, pada sekitar tahun 1950-an hingga 1970-an. Gerakan ini menekankan
pada penggunaan beton yang kasar, tidak dilapisi, dan dibiarkan terbuka sebagai
fitur estetika utama.
a. Karakteristik dan ciri khas
 Penggunaan Beton Kasar
 Ekspresi Struktural
 Bentuk Geometris Tajam
 Skala Besar dan Monolitis
 Minimalis dalam Ornamen
 Fungsionalitas yang Kuat
 Efek Cahaya dan Bayangan
 Konteks Sosial dan Urban
b. Faktor social dan budaya
Faktor sosial dan budaya memainkan peran penting dalam perkembangan
arsitektur brutalisme. Beberapa faktor tersebut meliputi:
 Konteks Sejarah Pasca-Perang
 Pertumbuhan Kota-kota Besar.
 Pengaruh Ideologi Modernisme
 Ekspresi Sosial dan Politik
 Pengaruh Seni dan Budaya
 Perubahan Persepsi terhadap Material.
 Perubahan Gaya Hidup dan Kebutuhan
Faktor-faktor sosial dan budaya ini secara bersama-sama membentuk landasan
yang kuat bagi perkembangan arsitektur brutalisme sebagai gerakan yang unik
dan berpengaruh dalam sejarah arsitektur modern.
c. Karya
Contoh karya

Gambar 12. Geisel Library, California


(sumber: https://id.hotels.com/go/usa/geisel-library-san-diego)

d. Inovasi dan teknologi


Inovasi dan teknologi ini memungkinkan arsitek untuk mewujudkan visi
desain mereka dalam pembangunan bangunan-bangunan brutalis dengan
bentuk, struktur, dan skala yang dramatis.
F. ARSITEKTUR PADA ABAD KE-21
Arsitektur pada abad ke-21 mencerminkan berbagai perubahan sosial,
budaya, dan teknologi yang telah terjadi. Arsitektur pada abad ke-21 terus
berkembang dan berevolusi seiring dengan perkembangan teknologi,
perubahan sosial, dan tantangan lingkungan yang semakin kompleks. Hal ini
menciptakan beragam inovasi dan tren dalam desain bangunan yang
mencerminkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat modern.
1. ARSITEKTUR FUTURITIK (1909 M-SEKARANG)
Arsitektur futuristik adalah gaya arsitektur yang mengeksplorasi
konsep-konsep dan teknologi-teknologi yang diproyeksikan akan ada di
masa depan. Gaya ini sering kali melibatkan desain yang futuristik,
inovatif, dan sering kali eksentrik.
a. Krakteristik dan ciri khas
Beberapa karakteristik dan ciri khas arsitektur pada abad ke-21
 Diversitas dan Pluralitas
 Teknologi Terintegrasi
 Keterhubungan dengan Lingkungan
 Fleksibilitas dan Adaptabilitas
 Desain Responsif
 Inovasi dalam Bentuk dan Material
 Penggunaan Ruang Terbuka dan Komunal
 Estetika Kontemporer
b. Faktor social dan budaya
 Globalisasi
 Perubahan Gaya Hidup
 Perubahan Teknologi
 Kesadaran Lingkungan
 Perubahan Demografi
 Kemajuan dalam Komunikasi
c. Karya
Contoh karya

Gambar 13. Dalian International Conference Centre, Cina


(sumber: https://www.world-architects.com/en/coop-himmelb-l-au-vienna/project/dalian-
international-conference-center)

d. Inovasi dan teknologi


Inovasi dan teknologi memainkan peran sentral dalam perkembangan
arsitektur pada abad ke-21. Inovasi dan teknologi ini terus mendorong
batas-batas dalam desain arsitektur pada abad ke-21, membawa konsep-
konsep baru dan solusi yang lebih efisien untuk tantangan-tantangan
lingkungan, sosial, dan ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat global
saat ini.
2. ARSITEKTUR HIGH-TECH (1970-M ABAD 20)
Arsitektur high tech adalah suatu gaya arsitektur yang mengutamakan
pengembangan teknologi canggih dan pemanfaatan elemen struktural yang
sangat dominan dengan menggunakan material pabrikasi pada elemen interior,
eksterior, serta struktur dan utilitas bangunan.
a. Karakteristik dan ciri khas
 Struktur Terbuka: Bangunan-bangunan High-Tech sering
menampilkan struktur terbuka yang menonjolkan elemen-elemen
struktural seperti balok, kolom, dan perangkat teknis lainnya.
 Penggunaan Material Industri: Material-material seperti baja, kaca,
dan beton sering digunakan secara ekspresif untuk menciptakan
tampilan yang modern dan industri.
 Teknologi Terpapar: Teknologi-teknologi seperti sistem HVAC
(Heating, Ventilation, and Air Conditioning), pipa-pipa, kabel-
kabel, dan sistem-sistem lainnya sering diekspos secara langsung,
tanpa disamarkan oleh finishing yang menyembunyikan.
b. Faktor Sosial dan Budaya
 Kemajuan Teknologi: Arsitektur High-Tech tercermin dari
kemajuan teknologi dalam masyarakat modern, serta aspirasi untuk
memperlihatkan dan memanfaatkan teknologi canggih dalam
lingkungan binaan.
 Budaya Industri dan Perdagangan: Pengaruh dari budaya industri
dan perdagangan memengaruhi gaya arsitektur High-Tech, dengan
menampilkan elemen-elemen struktural dan teknis yang sering
terkait dengan lingkungan industri.
c. Karya
Contoh karya
Gambar 13. Gedung Llyod, London
(sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Lloyd%27s_of_London)

d. Inovasi dan Teknologi


 Sistem Struktural Lanjutan: Arsitektur High-Tech sering
menggunakan teknologi struktural canggih, seperti sistem
struktural baja yang kompleks, untuk menciptakan bentuk-bentuk
yang inovatif dan futuristik.
 Integrasi Sistem Teknologi: Sistem-sistem teknologi seperti
pencahayaan cerdas, manajemen energi otomatis, dan sistem
keamanan terintegrasi, sering kali menjadi bagian integral dari
desain bangunan High-Tech.
 Material Teknologi Canggih: Penggunaan material-material
canggih seperti kaca berlapis, polimer berdaya tahan tinggi, dan
material komposit, membantu menciptakan tampilan yang
futuristik dan modern pada bangunan High-Tech.
 Teknologi Komunikasi dan Interkoneksi: Bangunan High-Tech
sering dirancang untuk mendukung teknologi komunikasi modern,
termasuk jaringan nirkabel, infrastruktur telekomunikasi, dan
sistem-sistem komunikasi terkini.
3. ARSITEKTUR KONTEMPORER (1920 M-SEKARANG)
Arsitektur kontemporer mencerminkan estetika, teknologi, dan nilai-nilai
budaya yang relevan dengan masa kini. Berbeda dengan gaya arsitektur
tertentu yang memiliki keterikatan historis atau stilistis tertentu, arsitektur
kontemporer seringkali mengeksplorasi berbagai gagasan dan pendekatan
dalam desain bangunan.
a. Karakteristik dan Ciri Khas
 Eksperimen dan Inovasi: Arsitektur kontemporer sering
mengeksplorasi berbagai gagasan inovatif dalam desain, menciptakan
bangunan yang unik dan eksperimental.
 Fleksibilitas dan Adaptabilitas: Desain bangunan kontemporer sering
memperhatikan kebutuhan pengguna yang berubah-ubah, dengan
menciptakan ruang-ruang yang fleksibel dan dapat beradaptasi dengan
berbagai keperluan.
 Pemanfaatan Material Modern: Arsitektur kontemporer sering
menggunakan material modern seperti baja, kaca, beton, dan material
teknologi tinggi lainnya, dengan sering kali memperlihatkan tekstur,
warna, dan karakteristik unik dari setiap material.
b. Faktor Sosial dan Budaya
 Pluralitas Budaya: Arsitektur kontemporer mencerminkan keragaman
budaya dan nilai-nilai global yang berkembang dalam masyarakat
modern. Desain-desain ini sering menunjukkan pengaruh dari berbagai
budaya dan tradisi arsitektur di seluruh dunia.
 Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan: Kesadaran akan pentingnya
keberlanjutan dan perlindungan lingkungan telah memengaruhi desain
arsitektur kontemporer, dengan sering kali memperhatikan praktik-
praktik pembangunan yang ramah lingkungan.
 Partisipasi Masyarakat: Arsitektur kontemporer sering melibatkan
partisipasi aktif dari masyarakat dalam proses desain dan
pembangunan, dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan, dan
keinginan pengguna.
c. Karya
Contoh karya

Gambar 14. The Capital Gate Tower, Uni Emirat Arab

(sumber: https://koran-jakarta.com/capital-gate-bangunan-paling-miring-di-dunia?page=all)
d. Inovasi dan Teknologi:
 Teknologi Digital dan Komputasi: Arsitektur kontemporer sering
memanfaatkan teknologi digital dan komputasi dalam proses desain,
termasuk penggunaan perangkat lunak CAD/BIM dan teknik
pemodelan parametrik untuk menciptakan bentuk-bentuk kompleks.
 Teknologi Hijau dan Energi Terbarukan: Penggunaan teknologi hijau
seperti panel surya, sistem pengumpulan air hujan, dan isolasi termal
canggih sering diintegrasikan dalam desain bangunan kontemporer
untuk meningkatkan efisiensi energi dan kesehatan lingkungan.
 Integrasi Sistem Teknologi: Bangunan kontemporer sering dilengkapi
dengan sistem-sistem teknologi yang terintegrasi, seperti sistem pintar
untuk manajemen energi, pencahayaan, dan keamanan, serta teknologi
komunikasi modern.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Apriyono, “Mengenal penulis-penulis hebat sepanjang masa dari yunani kuno”,2015.
Rachmi Arin Yimomor,” 7 Bangunan Arsitektur Romawi di Sejumlah Negara, Megah dan
Menawan”,2023.
Shafira Chairunnisa,”Mengenal gaya arsitektur rococo khas eropa yang mewah dan
menawan”,2022.
https://id.wikipedia.org/wiki/Katedral_Lisboa
https://bafageh.com/blog/Menakjubkan-Explore-Keindahan-Arsitektur-Unik-The-Sagrada-
Familia-di-Barcelona
https://babylontours.com/visiting-guggenheim-museum-new-york-city/

Anda mungkin juga menyukai