Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SENI BUDAYA
SENI RUPA MANCANEGARA

NAMA KELOMPOK :
1. Caesar Armananda Nugraha
2. Chindy Octavia Kenang
3. Daniar Miftah Ramdhani
4. Daniel Indrawan
5. Silvi Putri Sovia

KELAS : X RPL A

SMK NEGERI 1 CIMAHI


2019/2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
malakah tentang Seni Rupa Mancanegara.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai penerapan biologi diberbagai bidang ilmu.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah kami susun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun dari Anda selaku pembaca.

       Cimahi, Maret 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR........................................................................................
............................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Seni Rupa Mancanegara................................................................ 2
B. Seni Rupa Mesir............................................................................. 2
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................... 10
B. Saran.............................................................................................. 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seni rupa mancanegara ialah seni yang mengandung nilai budaya
mancanegara. Walaupun demikian, fungsi seni rupa ini jika dibandingkan
dengan seni rupa nusantara dapat dikatakan sama. Sebagian besar masyarakat di
tanah air menggunakan seni sebagai media ekspresi dan ritual, begitu pula
dengan seni rupa mancanegara. Pada prakteknya, seni rupa ini telah banyak
digunakan sebagai media untuk memperingati upacara-upacara sakral. Sejak
jaman dahulu, khususnya pada jaman Mesir Kuno, seni yang dihasilkan adalah
berupa patung-patung, lukisan dan relief. Hal ini selalu dihubungkan dengan
upacara ritual atau pembangunan tempat-tempat sakral, seperti makam raja-raja
Mesir Kuno.
Selain itu, seni rupa yang ada pada jaman Mesir Kuno memiliki ciri-ciri
identik dan khas, seperti contoh relief raja-raja dan para rakyat jelata yang
diperbudak. Seni rupa lain yang sejenis dapat dilihat pada seni zaman Yunani
Kuno. Dapat dikatakan bahwa seni patung pada jaman Yunani Kuno sangatlah
populer karena dikenalkan oleh tiga seniman terkenal yaitu Phiedias, Myron, dan
Polycletos

B. Rumusaan Masalah
1. Jelaskan tentang Seni Rupa Mancanegara?
2. Sebutkan Macam-macam Seni Rupa yang ada di Mesir?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Seni Rupa Mancanegara


Seni rupa mancanegara yang banyak memberikan pengaruh penting
terhadap seni rupa Indonesia adalah seni rupa India, Cina dan Eropa. Pengaruh
mereka hingga kini masih nampak kuat keberadaannya pada perkembangan seni
di Indonesia. Selain itu seni dan kebudayaan besar di dunia ada beberapa yang
perlu diketahui antara lain seni dan budaya Mesir, Yunani, Romawi, Jepang, dan
Maya di Amerika.

B. Seni Rupa Mesir


Mesir merupakan bangsa yang mempunyai peninggalan kebudayaan
tertua di dunia (sejak 3400 SM).Bentuk karya-karya seni rupa bangsa Mesir
berupa seni bangunan, seni patung, relief, seni lukis, dan seni kriya.Seni
bangunan Mesir terdiri atas bangunan piramida, mastaba, dan
candi.Piramida dan mastaba merupakan bangunan yang berfungsi untuk
menyimpan mumi, sedangkan candi berfungsi sebagai tempat pemujaan.
Seni patung Mesir terbuat dari batu granit yang merupakan penggambaran
dari Ramses, Chefren, Achnaton, Amenhotep, dan Spinx. Relief dan seni
lukis Mesir banyak ditemukan pada dindingdinding kuburan dan peti
mati.Peninggalan lainnya berupa benda-benda kriya, seperti tembikar,
perhiasan, dan mahkota.

a. Piramida
Piramida Mesir adalah sebutan untuk piramida yang terletak di Mesir
yang dikenal sebagai "negeri piramida" sekalipun ditemukan situs piramida
dalam jumlah besar di Semenanjung Yucatan yang merupakan pusat
peradaban Maya.
Di Mesir umumnya piramida digunakan sebagai makam raja-raja Mesir
Kuno yang dikenal dengan nama firaun. Namun demikian, berabad abad

2
lalu piramida sering digunakan sebagai sasaran penjarahan dan perampok
makam karena para raja-raja membawa harta kekayaannya dan segala
macam artefak guna di alam baka, sekalipun diberi perlindungan dengan
semacam kutukan-kutukan untuk mencegahnya. Sehingga pada masa raja-
raja mesir kuno berikutnya, makam raja-raja dan para bangsawan
ditempatkan pada lembah yang tersembunyi seperti halnya makam Raja
Tutankhamun yang ditemukan secara utuh dan lengkap.
Piramida pun tidak dibuat sembarangan. Para insinyur Mesir kuno
menghitung dulu jarak piramida dengan matahari, karena matahari adalah
salah satu hal terpenting dalam kehidupan masyarakat Mesir kuno. Ilmuwan
masa kini pun mengakui kehebatan mereka dalam membangun piramida
yang termasuk tujuh keajaiban dunia ini. Waktu, harta, dan tenaga yang
dikeluarkan demi pembangunan piramida pun luar biasa banyaknya.
Pembangunan piramida membutuhkan waktu sekitar dua puluh tahun dan
mempekerjakan lebih dari sepuluh ribu budak, dan banyak yang nyawanya
melayang. Piramida terbesar berada di Giza.
Lokasi piramida di Mesir ditemukan di daerah
1. Giza atau Gizeh,
2. Abu Simbel
3. Saqqara
4. Abusir

3
b. Sphinx
Sphinx merupakan patung singa berkepala manusia diyakini merupakan
kepala Khufu. Sphinx adalah patung monumental, patung kerajaan pertama
yang benar-benar kolosal di Mesir, dikenal sebagai The Great Sphinx of
Giza, adalah simbol nasional Mesir, baik kuno dan modern. Ini telah
mengaduk imajinasi penyair, sarjana, petualang dan wisatawan selama
berabad-abad dan telah juga menginspirasi banyak spekulasi tentang
umurnya, artinya, dan rahasia yang mungkin terkandung di dalamnya.
Kata “sphinx”, yang berarti ‘pencekik’, pertama kali diberikan oleh
orang Yunani untuk makhluk luar biasa yang memiliki kepala seorang
wanita, tubuh singa dan sayap burung. Di Mesir, ada banyak patung sphinx,
yang biasanya dengan kepala seorang raja mengenakan topi dan tubuh
singa.
The Great Sphinx diyakini menjadi patung batu yang paling besar di
putaran abad yang pernah dibuat oleh manusia. Namun, harus dicatat bahwa
Sphinx bukan sebuah monumen terisolasi dan bahwa hal itu harus diuji
dalam konteks lingkungannya. Secara khusus, seperti banyak monumen
Mesir, adalah sebuah kompleks yang terdiri tidak hanya dari patung besar
itu sendiri, tetapi juga kuil tua, sebuah kuil Kerajaan Baru dan beberapa
struktur kecil lainnya. Hal ini juga berkaitan erat dengan Khafre’s Valley
Temple, yang tempat itu sendiri memiliki empat patung kolosal sphinx yang
masing-masing lebih dari 26 meter.
Sphinx menghadap ke matahari terbit dengan sebuah kuil ke depan
candi yang menyerupai matahari yang kemudian dibangun oleh raja-raja
dari dinasti ke-5. Singa adalah simbol matahari pada tempat di lebih dari
budaya dekat Timur kuno. Kepala manusia melambangkan kerajaan pada
tubuh singa melambangkan kuasa, dan kekuatan, dikendalikan oleh
kecerdasan firaun, penjamin dari tatanan kosmik, atau ma’at. Itu adalah
simbolisme bertahan selama dua setengah milenium dalam ikonografi
peradaban Mesir.
Kepala dan wajah Sphinx tentu mencerminkan gaya yang milik
Kerajaan Mesir Lama, dan Dinasti 4 pada khususnya. Bentuk keseluruhan

4
wajahnya lebar, hampir persegi, dengan dagu yang luas. The hiasan kepala
(dikenal sebagai ‘-kain kepala Nemes’), dengan perusahaan lipat dari atas
kepala dan pesawat segitiga di belakang telinga, kehadiran kerajaan ‘kobra
uraeus’ pada alis, perawatan mata dan bibir semua bukti bahwa Sphinx
terukir selama periode ini.
Ada sebuah lubang di bagian atas kepala, sekarang diisi, bahwa setelah
memberikan dukungan untuk hiasan kepala tambahan. Penggambaran
Sphinx dari akhir zaman Mesir kuno menunjukkan mahkota atau bulu di
atas kepala, tapi ini tidak merupakan bagian dari desain asli. Bagian atas
kepala sphinx lebih datar, bagaimanapun, begitulah bentuk dari patung
sphinx Mesir
Tapi tentunya sphinx tidak dirancang untuk tampil tanpa hidung.
Sebagai sebuah karya monumental, dulunya sosok sphinx dibangun lengkap
dengan “hidung” dan segala aksesorisnya. Berkepala manusia (wanita),
berbadan singa dan bersayap. Tak diketahui pasti alasan menghilangnya
hidung sphinx. Tetapi beberapa kalangan percaya, sphinx kehilangan
hidungnya sekitar 400 tahun yang lalu.. Antara tahun 1816 – 1817

5
b. Hieroglif
Hieroglif Mesir (pengucapan Hieroglif, dari Yunani = “ukiran suci”,
dalam Bahasa Inggris hieroglyphic) adalah sistem tulisan formal yang
digunakan masyarakat Mesir kuno yang terdiri dari kombinasi elemen
logograf dan alfabet.
Hieroglif Mesir merupakan salah satu sistem penulisan paling tua yang
dikenal manusia.
Beberapa dari tulisan tersebut berasal dari tahun 3000 sebelum masehi
dan telah digunakan oleh bangsa Mesir selama lebih dari 3000 tahun.
Berdasarkan kamus, arti dari hieroglif adalah tulisan dan abjad Mesir
Kuno, yang terdiri atas 700 gambar dan lambang dalam bentuk manusia,
hewan, atau benda; dan lambang tulisan (menyerupai gambar paku) yang
bersifat rahasia atau teka-teki yang sukar dibaca atau dipahami maknanya.
Disebut hieroglif karena ketika orang Yunani pertama kali melihat
tulisan itu, mereka yakin bahwa tulisan tersebut merupakan tulisan pendeta
yang memiliki makna dan tujuan yang suci. Kata hieroglif berasal dari kata
sifat bahasa Yunani yaitu hieroglyphikos, gabungan dari hierós (keramat
atau suci) dan glýpho (ukiran, pahatan, atau glyphs).
Kata glyphs sendiri merujuk pada "tà hieroglyphikà grámmata"
(kesusastraan ukir pahat). Kata hieroglyph dalam bahasa Inggris dijadikan
kata benda, menggantikan arti kata hieroglif yang sebenarnya. Yang
seharusnya seperti dalam kalimat sebelumnya, kata hieroglyphic merupakan
sebuah kata sifat, namun sering terjadi kekeliruan dalam penggunaan kata
hieroglyph sebagai sebuah kata benda.
Penulisan hieroglif dapat dimulai dari kanan ke kiri, kiri ke kanan, atau
dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas, tetapi biasanya dimulai dari
kanan ke kiri (seperti dalam penulisan Arab, walaupun dalam penulisan
formal zaman sekarang ini menggunakan kiri ke kanan).
Hieroglif terdiri dari tiga macam glyph yaitu phonetic glyphs, termasuk
karakter satu konsonan yang berfungsi seperti abjad, logographs; dan
semagram (simbol semantik yang menentukan makna), yang membatasi arti
dari logographic atau kata-kata fonetis.

6
d. Patung
Dari kepercayaaan Mesir, muncul bentuk-bentuk patung, dewa, raja dan
pendeta. Patung-patung kolosal masih terus diproduksi. Akan tetapi patung-
patung berukuran kecil dengan bahan kayu atau batu banyak mendapat
perhatian. Para seniman patung masa itu menaruh perhatian pada detail
sekitar wajar, misalnya Patung Rohatep dan nofrat.
Pada masa kekuasaan dinasti ke-5 muncul seni patung kepala dari
bahan kayu, patung ini sekaligus menunjukkan kebebasan seniman patung
dalam berekspresi dan menentukan objeknya. Kehalusan penggarapannya
dan diteil sangat jelas terlihat dalam patung ini.
Pada masa kekuasaan dinasti ke-3 muncul patung dada. Pada masa itu
para seniman patung tidak saja memperkenalkan jenis patung baru, akan
tetapi juga mulai mempergunakan bermacam-macam warna untuk
pewarnaan patung batu seperti pada patung ratu Hatseput. Banyak sarjana
barat yang mengakui kelebihan bangsa Mesir kuno. Tulisan Mesir kuno
yang berupa gambar yang masing-masing gambar memiliki arti dan bungi
(hieroglif), ilmu ukur (matematika). Sistem pengairan anatomi, kedokteran,
seni bangunan, senirupa dan sistem kalender telah mempengaruhi
kebudayaan Eropa

7
e. Lukisan
Seni terawal dari Afrika utara adalah ukiran jerapah dan hewan lainnya
pada bebatuan di gurun Sahara, bermula sekiar 10.000-an SM. Sekitar 7500-
an SM, orang Mesir juga mulai membuat ukiran pada batu, terutama di
Mesir Hulu.
Sekitar 3000-an SM, para seniman Mesir mulai membuat ukiran dan
lukisan di dinding batu di rumah-rumah. Lukisan juga terdapat pada makam
orang kaya, yang dibuat dari marmer. Lukisan ini menampilkan keseharian
orang tersebut dan dipercayai dapat membantu arwah di alam maut. Pada
masa Kerajaan Lama ini, lukisan makam tampak cukup detail, berbeda
dengan masa Kerajaan Pertengahan sesudahnya, dimana ukirannya tampak
lebih sederhana. Pada masa ini pula, terdapat lukisan di kuil yang
menampilkan peristiwa penting, misalnya perang. Perubahan seni juga
kembali terjadi pada masa Kerajaan Baru, terutama pada periode Amarna.
Setelah Persia ditaklukan oleh bangsa-bangsa asing, para seniman
Mesir mengggabungkan seni Mesir dan berbagai seni bangsa penakluknya,
maka terciptalah seni gabungan Mesir dengan Persia, Romawi, Koptik, dan
Islam. Masing-masing kebudayaan ini bercampur dengan seni mesir dengan
cara yang berbeda.

8
f. Kuil
Dari segi arsitektur, sebagai kuil mempunyai elemen-elemen penting,
yakni Pylon (tiang batu besar dan tinggi di depan kuil), pintu masuk dengan
bangunan gapura besar yang dilengkapi tiang bendera, halaman yang
dikelilingi tembok, aula dengan deretan kolom besar dan altar.
Sebelum pylon ditempatkan sepasang monumen batu besar yang
disebut dengan obelisk.
Pada masa dinasti ke-4 sampai dinasti ke-12, terdapat beberapa kuil
yang dibangun, seperti :
1. Kuil Edfu di Tebes
2. Kuil Amen di Luxor
3. Kuil Amen di Karnak
4. Kuil Abu Simbel yang dibangun Raja Ramses II.
Adapun kuil Deir El Bahri yang terletak di lembah di dekat Tebes, kuil
ini dilengkapi dengan 3 teras besar, langit-langit di bagian ruang tengah
yang luas itu disanggu beberapa tiang dari batu kapur dan dilengkapi dengan
realif dan lukisan.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Mesir berada di wilayah
Laut Tengah, dimana juga berada
pusat-pusat peradaban lainnya.
Selain berada di Laut tengah,
Mesir juga mudah di datangi
bangsa-bangsa Eropa dan Asia.
Untuk menuju Mesir, bangsa
Asia dapat melewati Kanaan
(Syria, Lebanon, Palestina), sedangkan bagi bangsa Eropa, khususnya Yunani,
dapat menyeberangi Laut Tengah. Keadaan Geografis Mesir yang demikian
dapat memudahkan terjadinya pertukaran budaya antar bangsa yang berbeda
kebudayaan.

10
Meskipun demikian, keadaan tersebut tidak membuat Mesir kehilangan
identitas budaya khasnya, bahkan pengaruh langsung dari Asia tidak bisa
mengubah corak khas Mesir. Mesir tetap tampil sebagai bangsa besar mandiri,
dan menjadikannya salah satu pusat peradaban.

B. Saran
Pengaruh Mesir pada dunia tidak dapat dipisahkan begitu saja. Sistem
penggalan matahari yang ditemukan para wali kuil masih digunakan sampai saaat ini
bahkan menjadi patokan penanggalan hampir seluruh dunia. Ilmu astrologi dan
astronomi yang mempelajari tentang bintang dan benda langit juga masih digunakan
dunia hingga saat ini. Selain itu sistem irigasi Mesir, yang membuat Mesir kaya akan
hasil pertanian, sekarang juga digunakan pada pertanian modern di seluruh dunia.

11

Anda mungkin juga menyukai