Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

BUDAYA VISUAL MANCANEGARA

Disusun oleh :

Cindy Sembiring (05)

SMA SANTO THOMAS 2 MEDAN


2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatNya sehingga saya
bisa menyusun makalah ini hingga selesai. Saya juga berterimakasih buat Ibu Ngaro Sitanggang,
selaku guru mata pelajaran Seni Rupa yang sudah menugaskan saya. Adapun tujuan penulisan
makalah ini adalah untuk memberikan wawasan pembelajaran mengenai Budaya Visual
Mancanegara.

Dengan hasil penulisan makalah ini, saya harapkan semua orang mampu untuk memahami
Budaya Visual yang ada di mancanegara. Saya sadar materi pembelajaran ini memiliki banyak
kekurangan. Oleh karena itu, saya menerima adanya kritik dan saran yang bersifat membangun
dan sopan dari berbagai pihak, agar bisa menjadi lebih baik lagi.

Saya berharap semoga hasil penulisan makalah ini dapat memberi informasi yang berguna
bagi pembacanya, terutama para murid, supaya kelak menjadi seseorang yang memiliki pribadi
yang sadar akan budaya visual mancanegara.

Medan, 28 Agustus 2022


BAB 1
BUDAYA VISUAL MANCANEGARA

Peradaban umat manusia dibangun oleh berbagai karya besar, antara lain karya budaya visual yang
dapat diamati melalui indera penglihatan. Namun, dari sejumlah kebudayaan besar tersebut
kebudayaan Yunanilah yang dinilai oleh para ahli sejarah memiliki kesinambungan dengan kebudayaan
yang sedang mengalami masa kegemilangan sekarang ini (kebudayaan Barat).

A. Budaya Visual Timur


1. Kebudayaan Mesir
Kerajaan Mesir Kuno adalah suatu Negara yang makmur dan kaya, oleh karena itu
kebudayaannya dapat tumbuh dengan mantap. Menurut bangsa Mesir Kuno, roh dapat
disempurnakan di alam akhirat jika jasad manusia mati itu terpelihara dengan baik dan
diabadikan dalam bentuk patung, lukisan, atau paling tidak namanya ditulis dalam peti mati.
Masa kerajaan Mesir purba berlangsung sekitar 3300-2100 SM. Piramida adalah bangunan
berbentuk prisma. Dari segi budaya rupa, kemampuan bangsa Mesir membangun piramida
menunjukkan telah dimilikinya peradaban yang tinggi, baik dari ilmu geometri, konstruksi,
maupun perancangan bangunan. Di samping piramida, bentuk budaya rupa Mesir purba lainnya
adalah alat-alat kedokteran, candi-candi, patung tembaga, patung perunggu, huruf hieroglif,
lukisan dinding, alat pertanian, berbagai bentuk ragam hias yang memenuhi istana, peti mati,
pakaian, serta peralatan sehari-hari.
2. Kebudayaan Babilonia
Babilonia merupakan kerajaan yang terletak di dataran Mesopotamia dan didirikan sekitar
tahun 4000 SM. Di pusat kerajaan ini terdapat patung Hamurabi yang sedang berdiri di depan
singgasana Dewa Marduk. Sejumlah relief umumnya menggambarkan kegiatan masyarakat
Babilonia yang selalu berhubungan dengan dunia keagamaan.
3. Kebudayaan Asiria
Sekitar tahun 2000 SM di sekitar Timur Tengah (sekitar Irak) utara berdiri kerajaan Asiria.
Pada masa tahun 700 SM kerajaan Asiria berkembang demikian luas sehingga mengalami
kesulitan untuk dilindungi oleh pemerintah pusat. Budaya rupa yang dihasilkan oleh kerajaan
Asiria tidak semaju kerajaan Babilonia, karena bangsa Asiria lebih mengutamakan peperangan,
sebagaimana terlihat pada sejumlah relief dan gambar yang menunjukkan kekuataan,
keperkasaan, para prajurit, dan senjata perang. Pada relief yang dihasilkan oleh bangsa Asiria,
raja biasanya dibuat lebih besar dari yang lain untuk menunjukkan kegagahan dan kekuasaan.
Setelah Nebukadnezar berkuasa dan membangun Babilonia baru, kerajaan ini mulai
membangun kembali kerajaan yang indah, seperti ditunjukkan oleh ‘taman gantung’ yang
terdapat di istana Sargon II.
4. Kebudayaan Persia
Peradaban Persia adalah bentuk kebudayaan besar dunia yang telah Nampak sejak 3000
tahun yang lampau. Bangsa Persia dikenal sebagai bangsa yang terampil dan masyarakatnya
terorganisasi sangat rapi. Semasa pemerintahan raja Darius, banyak tiang dibangun di dalam
ruangan sebagai penahan balok istana. Relief-relief yang tersisa pada peninggalan kerajaan
Persia menunjukkan penggambaran upacara-upacara dan kehidupan pesta pora istana.
5. Kebudayaan Islam
Semenjak penaklukan oleh Alexander Agung dan perkembangan budaya Persia, terdapat
ruang kosong yang panjang dalam perkembangan kebudayaan di wilayah jazirah Timur Tengah.
Sejarah kebudayaan Islam secara garis besar dapat dibagi atas 3 periode, yaitu periode klasik
(650-1250) saat nabi Muhammad masih hidup, dilanjutkan oleh pemerintahan para khalifah
Bani Umayyah dan Bani Abbasiyah. Selama 3 periode tersebut banyak peninggalan budaya rupa
yang bermakna, seperti kaligrafi, bentuk kubah masjid, hingga pakaian khas Muslim yang
berkembang di berbagai wilayah Negara yang beragama Islam.
6. Kebudayaan Cina
Para ahli sejarah menilai bahwa bangsa Cina purba telah ada sejak 500.000 tahun yang
lampau, dan mereka telah membangun kota secara lebih teratur sejak 5.500 tahun yang lalu.
Pada tahun 221 SM, Shih Huang Ti dinobatkan sebagai kaisar Cina pertama yang menguasai
seluruh daratan Cina. Pada masa pemerintahan Dinasti Han (206 SM-220), Cina mengalami masa
damai dan perluasan wilayah.
7. Kebudayaan India
Di kawasan Asia Selatan, peradaban India telah berkembang sejak 5000 tahun yang lampau
di sepanjang sungai Indus.

B. Budaya Visual Barat


Peradaban Barat yang kita lihat sekarang, sebenarnya bibit bibitnya telah berkembang di sekitar
Eropa Selatan, serta banyak pula dipengaruhi oleh peradaban yang tumbuh di sekitar Timur Tengah.

1. Budaya Visual Yunani dan Romawi (Budaya Visual Klasik)


Perkembangan budaya rupa masyarakat Barat hingga tingkat kemajuan yang sekarang
sebenarnya tidak terlepas dari runtutan panjang sejarah kebudayaan Yunani dan sekitarnya
yang melahirkan dasar-dasar logika, keterampilan, dan cita rasa estetik yang tinggi. Dari segi
keindahan, bangsa Yunani kuno, menganggap keindahan karya seni terletak pada unsur
keselarasan (harmoni) unsur rupa atau bentuk. Plato mengemukakan, bahwa karya seni yang
dibuat oleh manusia, hakikatnya merupakan peniruan dari segala sesuatu yang ada di dunia
(mimesis). Setelah masa kegemilangan karya seni rupa Yunani, sejalan dengan pergantian
peradaban yang kuat di wilayah Eropa, berkembang pula seni rupa Romawi yang banyak
dipengaruhi oleh nilai-nilai keindahan semasa keemasan karya seni zaman Yunani. Bangunan
‘Colloseum’ di Roma, merupakan salah satu karya penting kebudayaan Romawi.
2. Budaya Visual Zaman Pencerahan (Renaissance)
Zaman Pencerahan atau lebih dikenal dengan zaman Renaisans (Renaissance) merupakan
satu era kebangkitan kebudayaan Eropa dari masa ‘kegelapan’ yang dikuasai oleh gereja. Di
zaman ini para cerdik pandai dan seniman mendapat penghargaan yang tinggi dari masyarakat.
Tokoh seni rupa Renaisans yang terkenal antara lain Leonardo da Vinci (1452-1519), Michael
Angelo (1475-1564), dan Raphael Santi (1483-1520). Leonardo da Vinci adalah seorang seniman
yang jenius, lukisannya yang terkenal adalah ‘Monalisa’ dan ‘Perjamuan Terakhir’. Michael
Angelo adalah seorang seniman serba bisa, karyanya yang terkenal adalah lukisan ‘Penciptaam
Adam’ dan ‘Keputusan Terakhir’. Karya Raphael lebih menekankan kepada permainan warna,
bentuk yang alami, dan keseimbangan komposisi unsur rupa, karya nya yang terkenal di
antaranya ‘Ibu dan Anak’.
3. Budaya Visual Barok dan Rokoko
Istilah Barok (Baroque) berasal dari kata Romawi yang berarti ‘tidak beraturan’. Salah seorang
seniman Barok adalah Peter Paul Rubens (1577-1640). Seniman bergaya Barok lainnya yang
terkenal adalah Rembrandt van Rijn (1606-1669). Di samping dikenal sebagai seorang pelukis, El
Greco juga seorang ahli filsafat, ahli agama, dan ahli sastra. Di abad ke-18, pengaruh gaya Barok
dalam seni lukis, seni patung, dan bangunan mulai menunjukkan tingkat penurunan.
4. Gaya Visual Neoklasisisme dan Romantisme
Gaya Klasik atau Klasisisme adalah gaya yang diadopsi dari kejayaan seni masa lalu. Para
pelukis bergaya Romantisme di antaranya Eugene Delacroix (1798-1963), Jean Baptiste Camille
Corot (1976-1875), dan Rousseau (1812-1867). Gaya Impresionisme dalam dunia seni rupa
berawal dari ungkapan yang mengejek pada karya Claude Monet (1840-1926) pada saat
pameran di Paris tahun 1874. Impresionisme berkembang bersamaan dengan ditemukannya
kamera untuk memotret.
5. Seni Abad ke-20
Menjelang abad ke-20, para seniman di benua Eropa mengalami kegelisahan yang luar biasa.
Gaya Romantisme dan Impresionisme yang sebelumnya amat popular di kalangan seniman,
secara bertahap mulai ditinggalkan.
a) Ekspresionisme
Ekspresionisme adalah suatu aliran dalam seni rupa yang melukiskan suasana
kesedihan, kekerasan, kebahagiaan atau keceriaan dengan ungkapan rupa yang
emosional dan ekspresif.
b) Gerakan Seni Avant Garde
Di antaranya ada yang menyebut sebagai gerakan seni Formalisme, seni
kontemporer, seni Garda Depan (Avant Garde), ada pula yang menyebutnya
Modernisme.
1) Kubisme adalah suatu aliran dalam seni rupa yang bertitik tolak dari
penyederhanaan bentuk-bentuk alam secara geometris (berkotak-kotak). Tokoh
seni rupa yang beraliran Kubisme terkemuka di antaranya Pablo Picasso (1881-
1973) dan George Braque (1882-1963).
2) Konstruksifisme, gerakan seni beraliran Konstruksifisme awalnya berkembang
di Rusia. Selain aliran Konstruksifisme, di awal abad ke 20 kita juga mengenal
seni abstrak, yaitu seni yang menampilkan unsur garis, bentuk, dan warna yang
tidak terbatas pada bentuk-bentuk yang ada di alam.
3) Dadaisme dan Surealisme, Dadaisme adalah gerakan seni rupa modern yang
memiliki kecenderungan menihilkan hukum-hukum keindahan yang ada sebagai
protes terhadap situasi sosial yang tidak menentu di saat dan setelah Perang
Dunia I. Tokoh Dadaisme dalam dunia seni rupa antara lain Marcel Duchamp
dan Hans Arp. Surealisme adalah penggambaran dunia fantasi psikologis yang
diekspresikan secara verbal, tertulis, maupun visual.
4) Elektisisme adalah gerakan seni di awal abad ke 20 yang mengkombinasikan
berbagai sumber gaya yang ada di dunia menjadi sebuah wujud seni modern.
5) Seni Kontemporer (Seni Masa Kini), Istilah seni Kontemporer umumnya
dipergunakan untuk mengelompokkan gaya-gaya seni rupa yang sezaman
dengan pengamat atau yang menjadi kecenderungan popular dan dipilih oleh
para seniman dalam rentang lima puluh tahun terakhir hingga sekarang.
a. Pop Art merupakan kependekan dari popular art yang dicetuskan oleh
seorang kritikus Inggris Lawrence Alloway pada tahun 1954. Beberapa
seniman Pop art Amerika yang terkenal antara lain Andy Warhol, Roy
Lichenstein, Jasper John, Claes Oldenburg, dan George Segal.
b. Optic Art, perkembangan seni kontemporer di paruh kedua abad ke-20
yang cukup menonjol ialah Optic Art dan kerap disebut sebagai Op-art.
c. Posmodernisme kerap diartikan sebagai aliran berkembang setelah seni
modern dianggap mengalami masa kebuntuan. Sejumlah karya seni
rupa yang beraliran Posmodernisme banyak mengungkapkan
gagasannya seperti seniman Dadaisme, yaitu menyusun benda, barang,
atau unsur rupa lainnya menjadi karya seni.

C. Perkembangan Desain Modern


Keberadaan desain, sama tuanya dengan kebutuhan manusia menciptakan karya seni. Awalnya
desain kerap disebut seni yang memiliki guna praktis, bagi sebagai tempat hunian, peralatan bantu, alat
komunikasi, wadah sesuatu, ataupun sebagai sarana penunjang kehidupan sehari-hari manusia.

1. Gerakan Kembali ke Seni dan Kerajinan (Art & Craft Movement)


Perkembangan desain di Eropa, awalnya merupakan kebiasaan raja dan para bangsawan di
Perancis untuk memberikan perlindungan istimewa pada para seniman dan pengrajin terampil
tinggi di lingkungan kerajaan. Pada tahun 1667, salah satu pabrik yang paling terkenal adalah
pabrik Gobelins yang memproduksi aneka permadani, mebel, dan sejumlah kerajinan logam.
Namun, setelah masa Revolusi Industri, ketika pembuatan barang mulai beralih kepada
penggunaan mesin, lambat laun para pengrajin mulai tergeser perannya.
2. Modernisme
Modernisme adalah aliran atau mazhab estetik pembaharuan yang mengiringi perkembangan
desain dan seni rupa pada umumnya menjelang abad ke 20.
a) Seni Baru (Art Nouveau)
Pada tahun 1890, muncul gerakan Art Nouveau (Seni Baru) di Eropa. Di awal abad ke
20, gaya Art Nouveau amat berpengaruh pada barang dan arsitektur di Eropa dengan
hiasan yang meliuk dan dilebih-lebihkan.
b) Estetika Mesin (Machine Aesthetics)
Pada tahun 1903, Mathesius salah seorang tokoh desain terkemuka di zamannya
menyatakan bahwa unsur artistik, budaya, dan ekonomi harus menyatu dalam karya
desain, dan hal itu harus ditanamkan sejalan dengan semangat nasionalisme masyarakat
Eropa. Pada tahun 1908, terbit tulisan yang menghebohkan karya Adolf Loos seorang
arsitektur dan pemikir kritis di Eropa yang berjudul “Ornament is A Crime” (Penggunaan
ornamen adalah sama dengan perbuatan kriminal). Pada tahun 1919, berdiri lembaga
kebudayaan Bauhaus di Weimar-Jerman yang dipimpin oleh Walter Gropius.
c) De Stjil
Di Belanda muncul gerakan yang disebut de Stjil yang bertujuan untuk membangun
citra modern pada karya desain. Pada tahun 1924, dikenal sebagai puncak kejayaan
aliran de Stjil yang ditandai oleh karya Schroder House di Utrech yang menyajikan karya
desain modern melalui ungkapan garis, bidang, warna dalam aneka perabotan
berbentuk geometri.
d) ‘Art Deco’
Art Deco adalah gaya modern dalam desain yang berkembang pada tahun 1920an.
e) Gaya Internasional
Pada tahun 1932 Hitchock dan Philip Johnson menyelenggarakan pameran besar The
International Style di Museum Seni Modern New York.
f) Streamlining
Norman Bell Geddes pada tahun 1935 adalah salah seorang pencetus gaya
Streamlining yang diilhami dari hukum aerodinamik dan aneka binatang terbang.
g) Hi-tech
Tahun 1969 merupakan saat terbang perdana pesawat Concorde, kerja patungan
antara British Aerospace dan Aerospatiale Perancis.
h) Pop Modernisme
Pop Modernisme merupakan gaya gerakan seni rupa yang berkembang sejak tahun
1956 seiring dengan gerakan Pop Art dalam bidang seni.
3. Era Tahun Setelah 1970-an
Pada tahun 1970, Charles Jencks mengumandangkan runtuhnya kejayaan Modernisme dalam
desain dan arsitektur, bersamaan dengan dirubuhkannya bangunan St. Missouri di Amerika yang
dinilai mengundang permasalahan social. Mazhab Modernisme mengalami krisis ketika
membanjirnya produk-produk industri dan bangunan yang serba rasional.
a) Bio Design
Sekitar tahun 1980, Luigi Colani seorang perancang kelahiran Italia mengembangkan
konsep Bio Design dan diaplikasikan pada berbagai desain, seperti mobil, pesawat
terbang, kamera, pakaian, dan sejumlah peralatan rumah tangga.
b) Memphis
Pada tahun 1977, Studio Alchimia-Italia, merancang berbagai jenis perabotan dengan
bahasa rupa yang unik, sehingga dianggap ungkapan baru yang mewarnai
perkembangan gaya estetik dunia. Salah satu karya Sorttsas yang terkenal adalah rak
buku ‘Carlton’ yang menjadi maskot gerakan Memphis.
c) Green Design
Pada tahun 1960-an, muncul kepedulian masyarakat dunia terhadap pelestarian
lingkungan dan bertambahnya kekhawatiran akan semakin rusaknya bumi oleh
pencemaran. Di tahun 1970, berkembang penggunaan materal alternatif yang ramah
lingkungan untuk berbagai desain, seperti bahan alam atau bahan hasil daur ulang.
Sejak diadakan konferensi dunia tentang pemanasan global di Rio de Janerio, Brazil
tahun 1990, para perancang terdorong untuk semakin giat membuat bentuk alternatif
yang dapat menggantikann bahan bakar minyak, gas Freon (gas pendingin kulkas dan
udara), serta dilakukannya pengembangan lahan hijau untuk pemukiman sebagai usaha
untuk mengurangi angka pencemaran.
d) Desain Digital
Penerapan teknologi digital dalam desain dapat dilihat pada kalkulator, pesawat
radio, pesawat televisi, telepon, jam tangan, dan berbagai produk sehari-hari. Sejalan
dengan perkembangan teknologi digital tersebut, berkembang juga gaya desain yang
bernuansa ‘digital’. Komputer tidak hanya digunakan untuk membantu dalam
pengetikan dan penghitungan, tetapi juga amat membantu dalam proses desain dan
penyediaan informasi. Sebuah bangsa dapat terlihat menjadi bangsa yang besar, jika
peradabannya meninggalkan artifak budaya rupa yang besar dan agung sehingga dapat
mengubah tatanan kebudayaannya ke arah yang lebih maju.

Anda mungkin juga menyukai