Anda di halaman 1dari 5

SENI RUPA YUNANI

Latar Belakang Seni Rupa Yunani

Peradaban Yunani Kuno hadir berdekatan dengan zaman Metal Age , Yunani kuno adalah
pusat budaya yang mampu menciptakan persepsi Budaya Barat (Abendland Barat),
Kebudayaan pada zaman ini telah meninggalkan karya situs kuno seni visual dalam jumlah
banyak. Seni Yunani Kuno secara umum terbagi dalam beberapa bentuk yaitu arsitektur,
patung, lukisan, dan tembikar.

1. Patung

Yunani kuno memberikan kontribusi yang signifikan bagi perkembangan budaya dunia.
Peradaban kuno yang sangat maju memungkinkan untuk menunjukkan pandangan dunia
yang holistik dan harmonis oleh orang-orang kuno, untuk mencerminkan kesempurnaan
moral dan fisik seseorang dalam model tiga dimensi.

Peradaban kuno yang terbentuk dari waktu ke waktu ini mulai tumbuh dan berkembang di
banyak sektor seperti angkatan laut, komersial dan sosial. Dorongan positif yang besar
diberikan terutama oleh bidang seni berkat karya dan bakat seniman terkenal dan unik. Di
bidang artistik, salah satu bentuk seni yang paling sering digunakan di mana seniman Yunani
benar-benar menonjol hingga titik kesempurnaan adalah patung.

Patung di Yunani telah memainkan peran penting dalam kehidupan masyarakatnya, seperti
ditempatkan di tempat-tempat paling penting, digunakan untuk menghias kuil, didirikan
untuk menghormati para pemenang Olimpiade, dipasang di kuburan untuk mengenang
almarhum, dan digunakan untuk menghias bangunan umum. Patung-patung klasik dan
Helenistik ini secara langsung memengaruhi patung Romawi dan bahkan patung Barat dalam
mode saat ini.

2. Arsitektur

Arsitektur klasik muncul bersamaan dengan dimulainya peradaban atau jaman dimana
manusia sudah mulai mengenal tulisan secara formal. Langgam ini banyak dijumpai di Benua
Eropa khususnya Yunani yang menjadi salah satu negara dengan kebudayaan dan peradaban
paling tua di Eropa. Yunani merupakan Negara tempat lahirnya budaya Barat. Pada zamannya
ketika itu, bangunan dibangun dengan tujuan sebagai tempat berlindung, tempat berkumpul
dengan masyarakat lain, dan sebagai wadah penyembahan Tuhan.

Arsitektur Yunani sangat terkenal di dunia. Arsitektur Yunani sangat erat kaitannya
dengan Arsitektur klasik karena arsitektur klasik adalah gaya bangunan dan teknik mendesain
yang mengacu pada zaman klasik Yunani. Dalam sejarah arsitektur, arsitektur klasik juga
nantinya terdiri dari gaya yang lebih modern dari turunan gaya yang berasal dari Yunani.
Tidak heran jika arsitektur klasik juga banyak memiliki napas modern dan desain gedung yang
rumit. Seperti atap, tiang, bahkan struktur batu atau marmer dibuat dengan detail yang
sempurna.

Pada periode klasik, peradaban di Yunani sudah mulai percaya dengan adanya
kekuatan-kekuatan yang lebih besar di luar kemampuan mereka. Atas dasar ketakutan inilah
mereka menyembah Tuhan dan mengenal dewa-dewa yang merupakan perwujudan dari
manifestasi Tuhan. Mereka pun banyak membangun kuil-kuil atau tempat ibadah lainnya.
Karena kecintaan mereka kepada Sang Pencipta, mereka membangun kuil dan tempat ibadah
sedetail, dan seindah mungkin dengan memberi ornamen-ornamen yang sebagian besar
bergaya Ionia untuk menambah nilai estetika bangunan. Demokrasi mencegah orang Yunani
membangun istana maupun makam yang besar. Karena demokrasi menjunjung tinggi
kesetaraan. Setiap orang dianggap setara dan sederajat, maka dari itu masyarakat Yunani lebih
banyak membangun tempat umum, dimana orang-orang dapat berkumpul, bersosialisasi, dan
berdiskusi dengan sesama. Kemudian pada periode Hellenistik, muncul jenis produk arsitektur
yang baru, seperti Theater atau amphiteather, dsb. Penataan kotanya pun lebih rapi, karena
dirancang penuh dengan perencanaan yang matang (Prijohutomo, 1953:88).

3. Lukisan

Karakter penting dari seni Yunani klasik adalah realisme kepahlawanan. Pelukis dan
pematung berusaha menampilkan tubuh manusia ,dalam kondisi bergerak ataupun diam,
semirip mungkin dengan kenyataan yang terlihat. Perhatian khusus lukisan Yunani terletak
pada kecantikan manusia yang luar biasa, atau momen drama yang agung dan mulia.
Kemampuan teknis untuk menangkap wujud detail suatu benda yang

familiar merupakan sebuah inovasi yang selanjutnya diadaptasikan menjadi suatu subjek
lukisan.
Cara pendekatan lain pada seni lukis Yunani adalah dengan melihat lukisan “tiruan” yang ada
di masa setelahnya. Contohnya, karya yang ditemukan tertimbun di dalam debu vulkanik di
Pompeii, yang mana merupakan salah satu mozaik yang dianggap sebagai gambaran akurat
mengenai kehidupan abad keempat SM, ketika bangsa Yunani mulai memasuki Masa
Helenistik. Mosaik ini menggambarkan momen dramatis yang detail peperangan antara
Alexander Agung dan Raja Persia Darius. Bahkan dalam mozaik (yang jauh lebih sulit dari
pada seni lukis), gambaran yang ditampilkan memperlihatkan keterampilan pelukis yang luar
biasa dalam meyampaikan kesan realistik dalam sebuah adegan yang kompleks.

4. Tembikar

Tembikar Yunani berkembang dari tradisi Mycenaean , meminjam bentuk dan dekorasi pot.
Periode gaya paling awal adalahGeometris , berlangsung dari sekitar 1000 hingga 700 SM .
Periode ini selanjutnya dipecah menjadi transisi Proto-Geometris dari bentuk Mycenaean.
Pada periode ini permukaan pot sepenuhnya ditutupi dengan jaringan pola halus di mana
lingkaran dan busur mendominasi.

Kegiatan perdagangan Yunani yang berkembang pesat selama akhir abad ke-8 dan awal abad
ke-7 SM menyebabkan pengaruh Timur yang berkembang pada pelukis tembikar Yunani. Fase
ini pertama kali terlihat dalam karya-karya yang dibuat diKorintus pada sekitar 700 SM . Pada
saat ini motif Asia ditemukan di semua merek pot Yunani. Pola lengkung menggantikan pola
bujursangkar yang lebih tua. Subjek baru muncul, terutama monster seperti sphinx , sirene ,
griffin , gorgon , dan chimaera , serta hewan seperti singa . Para pelukis Korintus menciptakan
teknik siluet di mana sosok-sosok yang dilukis dengan glasir hitam yang khas diukir dengan
garis tipis untuk menunjukkan detail.

Periode Perkembangan Yunani

1. Peradaban Mycenaean

Peradaban ini dimulai dari 1600 SM dan berakhir pada 800 SM. Mycenaean sendiri diambil
dari nama sebuah kota yang bernama, Mycenae. Saat ini kota itu menjadi bagian dari Prancis.
Dahulu di Mycenae ada sebuah istana berbenteng yang merupakan tahta Raja Agamemnon
yang memimpin Yunani dalam Perang Trojan.

Menurut laporan ThoughtCo. (2018), di periode ini, bangsa Yunani Kuno mulai belajar
tentang berbagai jenis kesenian dan skill, seperti kemampuan membangun gerbang dan juga
membuat masker emas. Masa ini memang merupakan masa di mana seni bangunan sangat
maju. Banyak di antara masyarakat yang merupakan insinyur handal yang sudah bisa
merancang dan membangun jembatan, dinding benteng, makam berbentuk sarang lebah,
hingga sistem penyerapan air yang rumit.
Jembatan batu yang dibuat pada masa Mycenaeans ini pun menjadi jembatan tertua di dunia
karena sudah ada sekitar 3000-an tahun yang lalu menurut American Journal of Civil
Engineering and Architecture (2017).

2. Peradaban Archaic

Setelah masa peradaban Mycenae berakhir dan sempat memasuki era kegelapan di mana
untuk sekian ratus tahun tidak ada bukti tulisan sama sekali untuk mengetahui cara orang
Yunani Kuno hidup pada masa itu, masuklah masa peradaban Archaic. Periode peradaban ini
dimulai dari tahun 800 SM hingga 500 SM.

Pada masa ini, sejarawan mulai bisa mempelajari kondisi sosial politik bangsa Yunani Kuno
lagi. Didapati, bahwa orang Yunani Kuno mulai membentuk koloni-koloni yang disebut
dengan polis dan pos-pos perdagangan. Polis-polis yang dibentuk menyebar di daerah garis
pantai mediterania. Polis ini dibentu untuk mendapatkan sumber pangan yang mencukupi
dan memiliki kontrol terhadap jalur perdagangan laut.

Menurut Encyclopedia Britannica (2018), istilah “masa awal dari budaya” sering digunakan
untuk menggambarkan masa ini di dalam dunia seni. Karena pada masa ini lah ada semacam
revolusi seni di Yunani Kuno.

3. Peradaban Klasik

Selanjutnya kita masuk zaman peradaban klasik di tahun 500 SM hingga 323 SM yang disebut
juga masa keemasan Yunani Kuno. Dalam dunia seni, drama atau seni peran sungguh maju
pada saat ini, karena didanai oleh pemimpin Yunani Kuno saat itu, Pricles. Ia sepertinya
memang cinta seni, tetapi justru stabilitas politik saat itu kurang baik. Alhasil mereka kalah di
perang Peloponnesia.

Periode ini berakhir dengan kematian Alexander Agung pada tahun 323 SM setelah menjadi
pemimpin Yunani Kuno 13 tahun sebelumnya.

4. Peradaban Helenistik

Peradaban ini mungkin merupakan yang paling singkat, yaitu hanya sekitar 300 tahun saja
dari 323 SM setelah meninggalnya Alexander Agung hingga 31 SM. Walaupun pada
peradaban sebelumnya Alexander Agung sudah berhasil memperluas wilayah kerajaannya
hingga India, tapi setelah kematiannya kerajaan itu kemudian terpecah jadi tiga dinasti yang
kemudian dipimpin oleh rajanya sendiri-sediri.

Pada masa ini, perdagangan sangat maju. Banyak sekali komoditas yang diimpor, mulai dari
rempah-rempah, kurma, kain, kayu hitam, anggur, perak, gading, hingga emas. Kekayaan
mereka pun terlihat dari banyaknya istana megah dan karya seni yang dihasilkan pada masa
peradaban ini. Pendidikan pun turut berkembang dengan sumbangan dana yang diberikan
pada museum, kebun binatang, perpustakaan, dan universitas.

Anda mungkin juga menyukai