PENDAHULUAN
SEJARAH SENI RUPA
Kata Art (Bahasa Inggris) sering diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai seni.
Seni rupa adalah salah satu cabang seni yang diciptakan manusia dengan menggunakan Perkembangan seni rupa dapat dirunut sejak zaman purbakala hingga era modern. Secara
rupa sebagai medium penggungkapan gagasan seni. Yang termasuk ke dalam seni rupa garis besar, sejarah seni rupa terbagi dalam beberapa periode sebagai berikut:
adalah garis, bidang, bentuk, huruf, angka, warn, bahkan cahaya. Karena perbedaan rupa
yang dijadikan medium inilah kemudian dikenal cabang-cabang seni rupa seperti seni Seni Rupa Zaman Prasejarah
lukis, seni patung, seni grafis, seni desain, dan sebagainya.
Seni rupa dapat dikatakan sebagai bagian budaya yang tua. Dalam batas-batas tertentu,
seni rupa telah ada sejak manusia mengenal peradaban. Karya-karya yang dimaksud
ditemukan dalam bentuk gerabah yang diberi ornament hias tertentu, patung-patung
leluhur masyarakat prasejarah, serta catatan-catatan (dalam bentuk gambar) yang
digoreskan pada dinding-dinding goa.
Sebagai karya seni, seni rupa dapat dikelompokkan dalam berbagai kepentingan.
Berdasarkan bentuknya dineal adanya karya seni rupa dua dimensi (dwimatra) dan karya
seni rupa tiga dimensi (trimatra). Karya seni rupa dua dimensi adalah karya seni rupa
yang diterakan pada bidang datar seperti gambar, lukisan, dan sejenisnya. Sedangkan
karya seni rupa tiga dimensi dalah karya seni rupa yang menggunakan bentu-bentuk yang
memiliki tiga ukuran (panjang, lebar, tinggi) sebagai mediumnya, seperti patung, karya
kriya, dan sejenisnya. Pada akhir abad ke-19 dan permulaan abad ke-20, ditemukan pada beberapa tempat hasil
seni yang dianggap orang paling tua hingga saat ini. Penemuan tersebut merupakan
Selain penggolongan berdasarkan bentuknya, karya seni rupa juga dapat dikelompokkan lukisan-lukisan pada dinding gua-gua yang terdapat di Perancis Selatan dan Spanyol Utara
berdasarkan fungsi kegunaannya dalam konteks kehidupan manusia. Berdasarkan seperti di Combaralles, Font de Gaume, Altamira, dan Alpera.
kegunaannya dikenal adanya seni rupa murini (pure art/fine art) dan seni rupa pakai
(applied art) yang sering disebut dengan seni kriya. Lukisan-lukisan yang dibuat pada dinding-dinding dan langit-langit gua tersebut dibuat
dengan digurat atau dicukil dengan batu tajam. Cukilan ini diberi warna memakai batu
Seni rupa murni atau seni murni adalah karya seni yang dimaksudkan untuk penikmatan dangklik) dicampur dengan lemak binatang sebagai perekatnya. Kebanyakan terdapat
semata dan tidak memiliki kegunaan praktis dalam kehidupan sehari-hari. Karya seni gambar-gambar binatang bison atau sapi hutan. Ada juga beruang, rusa kutub, kuda liar,
murni dapat kita temukan dalam bentuk lukisan, patung, dan sejenisnya. Sedangkan seni dan babi hutan.
rupa pakai atau seni pakai adalah karya seni rupa yang selain sebagai karya seni rupa juga Peradaban Bangsa-bangsa Kuno
memiliki fungsi atau kegunaan praktis dalam kehidupan s ehari-hari. Oleh karena itu, seni
rupa pakai biasa dikenal sebagai seni kriya (craft). Bangsa-bangsa timur yang mendiami daerah Timur Tengah dan Asia Kecil serta daerah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kriya berarti kerajinan tangan. Jadi dalam Mesir dikenal sebagai bangsa-bangsa yang memiliki peradaban tinggi. Di mesir kita dapat
pengertian terbatas seni kriya dapat diartikan sebagai kerajinan tangan. menyaksikan sisa-sisa peradaban tinggi dalam bentuk karya seni arsitektur, patung, serta
lukisan dinding yang bernilai tinggi seperti piramida, spinx serta relief-relief dan lukisan da kemapanan agama. Galileo (1564-1642), seorang ahli fisika, ahli astronomi dan juga
pada dinding bagian dalamnya. filsuf, ditangkap dan dipenjara dengan tanpa ditentukan batas waktunya karena
penemuannya bertentangan dengan hokum-hukum yang dipercayai gereja.
Selain bangsa Mesir, bangsa Babilonia, Asiria, dan Persia merupakan bangsa-bangsa yang
memiliki kebudayaan yang tinggi.
Tokoh-tokoh seni rupa yang terkenal pada periode ini adalah Leonardo da Vinci,
Michelangelo, dan Rafael Santi. Karya-karya penting pada masa ini terdapat pada bentuk-
Bangsa Yunani dan Romawi sering dijadikan titik awal perkembangan seni rupa di dunia. bentuk bangunan gereja, lukisan-lukisan dinding, relief pada pintu-pintu rumah dan
Lukisan-lukisan karya pelukis Yunani kuno menampilkan bentuk-bentuk geometris yang bangunan gereja, serta patung-patung perunggu yang menghiasi hampir seluruh gereja di
diterakan pada permukaan keramik, jambangan, serta benda-benda kerajinan tangan Italia serta seluruh Eropa Barat dan Eropa Timur.
lainnya. Sementara itu, bangsa Romawi karyanya dapat kita saksikan di dalam rumah- Seni Rupa Zaman Barok dan Rokoko
rumah bangsawan di kota Pompei.
Seni Rupa Zaman Abad Pertengahan Kata Barok (baroque) berasal dari bahasa Romawi yang berarti “tidak beraturan” atau
“menyimpang”. Michelangelo dan Palladio dianggap sebagai pelopor dari gerakan ini.
Periode ini berlangsung mulai tahun 476 Masehi yakni pada awal perkembngan agama Zaman Barok terlahir pada pertengahan abad ke-16 sebagai awal mula pengaruh seni
Nasrani di Romawi, dan berakhir pada tahun 1492, yakni pada saat ditemukannya benua Italia ke seluruh daratan Eropa.
Amerika. Karya-karya seni rupa abad pertengahan banyak dipengaruhi oleh corak budaya
Yuani Purba dan Romawi yang menganut kepercayaan politheisme (menyembah banyak Jika misi renaissance adalah melepaskan diri dari cara berpikir zaman pertengahan dan
dewa) dan dicampur dengan ajaran-ajaran Nasrani. Pada zaman ini gereja memiliki dipenuhi pola pikir gereja, maka barok melepaskan diri dari keterikatan tema-tema serta
pengaruh yang sangat besar. nuasnsa-nuansa yang terkandung pada masa renaissance. Lukisan-lukisan pada zaman
barok terkesan berlebihan dari keadaan sebenarnya. Peter Paul Rubens (1577-1640),
seorang seniman Belanda, melukiskan tubuh-tubuh orang penuh dengan otot-otot serta
tokoh-tokoh perkasa.