Anda di halaman 1dari 23

Seni kriya dapat disebut dengan seni kerajinan yang merupakan bentuk seni

rupa terapan. Seni kriya merupakan bagian dari seni rupa yang bertujuan untuk

memenuhi kepuasan fisik (seni pakai) dan psikologis (seni hias/keindahan rasa).

Seni kriya dikerjakan dengan keterampilan atau kecekatan tangan. Pada umumnya

seni kriya dibuat cenderung sebagai barang produksi atau seni industri.

Seseorang pengamat atau pecinta seni dapat menghargai dan menikmati

karya seni kria apabila ia mengerti memahami dan menilai karya seni melalui

kepekaan rasa estetis dan nilai guna. Kemampuan dalam kegiatan tersebut

dinamakan dengan Apresiasi seni. Kemampuan dalam memahami dan menilai karya

seni terapan disebut kemampuan mengapresiasi seni terapan. Apresiasi sangat penting

bagi setiap orang yang mau mengerti terhadap karya seni karena dapat melatih

kepekaan rasa, memberi kenikmatan, dan memperkaya jiwa serta memperhalus

budi pekerti.

Beberapa hasil karya seni kriya mancanegara memiliki banyak keunikan.

Keunikan tersebut dalam hal gagasan dan teknik dalam proses pembuatan seni

kriya. Seni kriya merupakan salah satu bagian atau jenis seni rupa. Untuk mengenal

seni kriya mancanegara, kita perlu mengenal perkembangan dan corak karya seni

yang ada di beberapa negara. Perkembangan seni rupa dunia tidak bisa lepas dari

sejarah seni rupa dunia.

Sejarah Perkembangan Seni Rupa Dunia


Sejarah kronologi, sejarah perkembangan seni rupa negara-negara di dunia

dapat dikelompokkan berdasarkan masa atau zamannya.

Seni Rupa Timur Purba, terdiri dari:

Seni Rupa Mesir

Seni Rupa Mesotopamia

Seni Rupa Mediterania


Seni Rupa Eropa Klasik, terdiri dari:

Seni Yunani

Seni Romawi

Seni Rupa Abad Pertengahan, terdiri dari:

Seni Rupa Masa Pembentukan (500-1000M)

Seni Rupa Masa Gemilang (1000-1300M)

Seni Rupa Masa Kemunduran (1300-1500M)

Seni Rupa Renaissance, meliputi:

Seni Rupa Renaissance

Seni Rupa Klasik

Seni Rupa Racoco

Seni Rupa Modern


Perkembangan seni rupa/seni kriya tersebut saling mempengaruhi

dalam hubungan antar bangsa di dunia sehingga dalam hal ini

termasuk seni rupa Indonesia dalam perkembangan juga

dipengaruhi oleh seni rupa/ seni kriya mancanegara. Terutama

pengaruh kuat dari budaya Eropa, India dan Cina. Selanjutnya

mari kita tinjau seni kriya/seni rupa beberapa negara.

Seni Kriya/Seni Rupa Eropa


Perkembangan seni rupa Eropa atau Barat secara garis besar menurut

Bernard S Myers dalam bukunya Understanding the Art dikelompokkan

menjadi 3 bagian, yaitu:

Seni rupa primitif (kuno)

Seni rupa klasik yang meliputi masa: seni abad pertengahan dan

renaissance/post- renaissance.

Seni rupa modern


Dengan berkurangnya pengaruh kaum feudal atau masa krisis

runtuhnya paham feodalisme, muncul aliran yang didasari oleh perasaan

cinta kasih sesama manusia yang disebut humanisme. Aliran ini berkembang

dengan pesat yang dikenal dengan masa Baroque, sebagai awal masa seni

rupa modern.

Di samping paham Baroque, muncullah berbagai paham (aliran=isme)

baru yang intinya adalah mendobrak keterikatan seni rupa pada masa

pengaruh klasik. Menurut pendapat beberapa ahli hukum seni rupa Barat

pada dasarnya bersumber dari zaman Yunani dan Romawi yang sering

disebut zaman klasik. Seni budaya Yunani tersebut dibawa ke Eropa Barat

melalui Roma.

Seni Kriya Yunani Klasik (abad ke-2 SM), antara lain:

Berupa tembikar dan jembangan tersebut dari tanah liat

berwarna merek. Tembikar dan jembangan ini diberi lukisan dengan

motif hias (ikan, karang dan gelombang), motif geometris, ragam

hias manusia dan binatang yang digambarkan dengan warna hitam

dan mistologi kepahlawanan.

Contoh:

Gambar tembikar dengan ragam hias Gambar jambangan dengan ragam hias

manusia dan geometris batu


Seni kriya di Eropa yang menonjol, antara lain:
Bejana dari logam mulia dengan motif hias ukiran atau grafis, lampu

kristal, pigura lukisan, relief untuk hiasan seni bangun, vas bunga,

peralatan rumah tangga dari keramik, perabot rumah tangga (tempat tidur,

kursi, meja dari logam atau kayu, dan marmer).

Contoh gambar seni kriya di Eropa :

Gambar keramik dari Eropa Gambar meja marmer dari Eropa

Gambar kursi dari Eropa Gambar Vas bunga dari Belanda


Seni Rupa/Seni Kriya India
Seni rupa di India sudah ada sejak zaman purba 3000 tahun SM

dengan bukti ditemukannya peninggalan kebudayaan Mohenjo Daro dan

Harappa di Sungai Indhus. Mereka sudah dapat membuat tata kota yang

baik dengan jalan-jalan lebar dan gedung bertingkat serta rumah-rumah

dengan peralatan, perabot rumah tangga, dan sarana yang lengkap.

Mereka juga sudah mengenal tulisan, membuat seni pahat, seni lukis, dan

seni kriya (peralatan rumah tangga dan senjata terbuat dari perunggu).

India sebagai asal dan pusat agama Hindu dan Budha berpengaruh

kuat terhadap perkembanggan seni rupanya dan mampu mempengaruhi

negara-negara tetangga. Hasil karya seni diantaranya patung-patung

agama Hindu dan patung Budha, relief epos Ramayana dan Mahabarata pada

dinding candi serta beberapa lukisan, kerajinan dan hiasan yang bercorak

Hindu dan Budha.

Seni rupa India secara umum mempunyai ciri-ciri:

Seni agama, seni sebagai kebaktian agama baik seni Hindu

maupun Budha

Kaidah-kaidah seni mempunyai misi sebagai alat mengabadikan

pada kekuasaan raja

Seni sebagai suatu perlambang

Perkembangan Seni di India terbagi menjadi:


Seni Rupa pra Budha

Seni rupa lembah sungai Indhus

Seni rupa pra-Budha

Seni Rupa Budha

Seni rupa zaman Muarya

Seni rupa zaman Khusana


Seni rupa Gandhara, Mathura, Amarawati

Seni rupa zaman Gupta dan Ost. Gupta

Seni rupa Hindu

Seni rupa pengaruh Islam di India telah mencapai puncaknya pada

pemerintahan Raja Syah Jehan, yakni yang tampak di bidang (arsitektur) istana,

masjid, makam, hias dan kaligrafi. Peninggalan yang terkenal di dunia adalah Taj

Mahal yang terlatak di dekat Agra sebagai bangunan makam istri Syah Jehan yang

bernama Muntaz Mahal yang di bangun oleh arsitek dari India, Prancis, dan Persi

selama 22 tahun. Bangunan ini dilengkapi dengan kaligrafi, seni ukir, dan seni kriya

keramik.

Contoh gambar seni kriya India :

Gambar kriya keramik dari India Gambar seni ukir India

Gambar kain sari kain khas dari India


Seni Rupa Jepang

Perkembangan seni rupa Jepang tidak dapat terlepas dari pengaruh

atau faktor-faktor: keadaan alam yang vulkanik dan letak geografis, peranan

karakter (watak) bangsa, dan peranan agama dan politik serta sosial.

Kesenian Jepang dengan China (Tiongkok) hampir sulit dibedakan

karena keduanya berasal dari satu ras/keturunan Mongolia.

Agama/keperayaan berpengaruh terhadap seni rupa. Agama asli bangsa

Jepang adalah Shinto (jalan dewa-dewa) berupa percampuran antara

pemujaan alam terutama matahari dengan pemuajan arwah nenek moyang

(leluhur). Dewa tertinggi adalah Dewi Amaterasu yang menurut kepercayaan

mereka yang menurunkan Kaisar Jepang. Selanjutnya, masuk agama Budha

yang mengenal adanya patung. Peninggalanya berupa seni bangun Kuil

Todaiji di Nara yang merupakan bangunan kayu terbesar di dunia di

dalamnya terdapat patung Budha dari perunggu yang besar dan sebuah

patung terbesar di dunia, yaitu Budha dari Kamakura, terbuat dari perunggu

dengan tinggi 15 meter. Seni rupa Jepang juga mendapat pengaruh dari seni

rupa China. Rintisan seni rupa Jepang, antara lain melalui proses:

Zaman peniru seni China.

Zaman pengelolaan unsur-unsur China.

Zaman penguasaan seni China.

Zaman Renaissance tradisi seni China.

Dasar-dasar seni rupa Jepang

Seni patung Jepang menggunakan media (bahan) dari : perunggu yang

terkadang dilapisi emas (Kondozo), tanah liat, lak, kayu, dan batu. Karya seni

kriya di Jepang yang menarik adalah : seni merangkai bunga (ikebana),

kerajinan dari bamboo (untuk peralatan makan, sisir, anyaman). Benda


hiasan (dekorasi) rumah, benda souvenir (cindera mata), mainan anak, seni

melipat kertas, dan aksesoris/perhiasan.

Contoh seni kriya dari Jepang :

Gambar aksesoris dari Jepang

Gambar aksesoris khas Jepang

Gambar batik khas dari Negara Jepang Gambar pedang dari Jepang
Ikebana

Ikebana adalah seni merangkai

bunga estetis. Satu mencoba untuk

mewakili tiga unsur langit, bumi, dan

umat manusia dalam relasi seimbang.

Ikebana tradisional, yang disebut kado (

"jalan bunga"), yang dikembangkan

pada abad ke-16. Ada banyak sekolah

yang berbeda ikebana tradisional. Selain

itu, gaya modern ikebana (avant-garde

ikebana) telah berevolusi. Beberapa

gaya ini menggunakan kaca, besi, dan bahan lain sebagai ganti bunga.

Origami

Origami adalah seni melipat kertas.

Salah satu yang paling populer adalah

objek melipat bangau. Dikatakan bahwa

crane 1000 membuat keinginan menjadi

kenyataan. 1000 crane diberikan kepada

orang sakit agar dapat berharap mereka

cepat sembuh. Crane yang terlipat juga

merupakan simbol untuk perdamaian.

Di taman perdamaian Hiroshima dan

Nagasaki, sejumlah besar crane dilipat diletakkan di samping monumen yang

mengingat bom atom.


Keramik dan tembikar Jepang

Arita dan Karatsu


Tembikar Arita dipercaya sudah ada sejak abad 16 (periode Momoyama),

ketika seorang pembuat keramik Ri Sampei, seorang keturunan Korea,

menemukan tanah liat di Arita, Kyushu dan memproduksi porselen. Inilah

awal dari pembuatan porselen di Jepang. Bahkan sampai periode Meiji

[1868-1911] wilayah Arita merupakan pusat porselen di Jepang dengan

gaya Sometsuke yaitu dekorasi kebiruan dengan lapisan grasir bawah dan

gaya. Tembikar Karatsu, juga berasal dari sekolompok orang keturunan

Korea, kebanyakan produksinya untuk keperluan sehari-hari dan untuk

keperluan upacara minum teh (tea ceremony).

Keramik Hagi
Kebanyakan produksinya berupa mangkok untuk tea ceremony.

Keramiknya minim dengan ekspresi pribadi dan pengglasirannya sedikit

buram.

Keramik Bizen
Keramik tampil di depan sebagai keramik utama dalam tea ceremony.

Keramik Bizen tanah litany kaya dengan besi, dibuat tanpa glasir untuk

menampilkan keindahan tanah liatnya, apalagi tekstur benang api dan

biji wijen yang muncul secara alamiah akibat pembakaran.


Seni Rupa China

China sudah dikenal sebagai bangsa yang berbudaya tinggi sejak

zaman kuno sebelum Masehi. Peninggalan yang terkenal sebagai contoh

karya seni bangun raksasa adalah berupa The Great Wall (tembok besar China)

merupakan pagar tembok raksasa yang termasuk keajaiban dunia. Lebar 8 m,

tinggi 16 m, dan panjang mencapai 2430 km. Bangunan ini dibuat oleh

Kaisar Chin, tujuannya untuk melindugi kerajaan Chin dari suku-suku


kelana dari arah utara. Dibuat dengan tenaga kerja paksa sekitar satu juta

orang diselesaikan dalam waktu 20 tahun.

Masuknya agama Budha ke negeri China tahun 60 SM membawa

pengaruh seni India pada kesenian seni China. Pada zaman dinasti Han

bangsa China telah dapat membuat kertas dari bahan kulit kayu dan kain

sutra. Zaman dinasti Tang (618-907 M) seniman syair dan seni lukis yang

terkenal adalah Li Tai Po, Tu Fu, dan Wang Wei. Pembangunan pagoda-

pagoda (mirip stupa India), seni kriya, seni keramik (guci, perselin, belanga,

jambangan) berkembang pesat pada masa ini. Mudam adalah tempat air dari

batu pualam dengan teknis halus.

Pada zaman Tang ini masuklah agama Islam dan Nasrani dari Asia

tengah (Timur tengah). Islam banyak dianut di China bagian barat. Pada

zaman Dinasti Sung (960-1279 M), kemajuan seni budaya berkembang pesat,

didirikan museum-museum dan barang-barang keramik/porselin banyak di

ekspor keluar negeri.

Pada masa dinasti Ming (1328-1642 M) terkenal dengan hasil karya

seni kriya berupa tembikar dengan aneka warna yang indah. Selanjutnya,

banyak berdatangan bangsa asing ke China (Portugis, Inggris, Belanda,

Amerika) dengan membawa pengaruh budayanya. Muncul barang-barang

porselin indah, keramik sudah diglasir. Seni kriya keramik yang terkenal

adalah : keramik dengan 3 warna (Santsai), keramik dengan 5 warna


(Wutsai), keramik warna biru dan warna putih (Man King). Kerajinan

keramik mencapai zaman keemasan.

Contoh seni kriya keramik dari China :

Contoh keramik China yang Contoh keramik China yang


menggunakan 3 warna (Santsai) menggunakan warna biru dan putih yang
Contoh biasa disebut dengan (Man King)

Contoh keramik China yang menggunakan 5 warna (Wutsai)


Cina Snuff Bottles

Pada abad kedelapan belas, kaisar Cina

dan elit mulai mengumpulkan botol tembakau,

yang mereka dihargai, baik sebagai objek

berharga dan sebagai wadah untuk bubuk

tembakau. Mereka pertama kali menggunakan

botol obat silinder untuk menahan baru ini "obat"-

diperkenalkan dari Jepang pada akhir abad ke-

dan kemudian bereksperimen dengan bentuk dan

botol baru ditambahkan sumbat dengan sendok

gading terpasang. Para Kaisar Qianlong (memerintah 1736-1795) adalah sangat

menyukai miniatur wadah ini, lebih menyukai botol kaca berukir yang dibuat di

pabrik kaca Kekaisaran bahwa kakeknya, Kaisar Kangxi, telah didirikan tahun

1696. Dengan dorongan dari penguasa Qianlong, tembakau produksi botol

mencapai estetika dan teknologi baru tinggi, dan popularitas mereka terus berlanjut

sampai akhir abad ke sembilan belas.


Seni Rupa Mesir

Mesir sudah dikenal peradaban seni budayanya yang maju sejak

zaman kuno ribuan tahun sebelum masehi. Seni rupa zaman Mesir kuno

dibagi menjadi 3, yaitu : Mesir tertua (3400-2160 S), Mesir pertengahan (2160-

1798 SM), Mesir baru (1500-1100 SM).

Peninggalan seni rupa yang terkenal adalah seni bangun :

Piramida (makam Raja Firaun). Bentuk piramida meliputi piramida

biasa piramida terpancung, dan pramida berundang. Yang terkenal

adalah piramida Cheopos dan Chefren.

Mastaba, tempat menyimpan mummi (mayat yang diawetkan).

Candi, berfungsi sebagai tempat pemujaan para dewa. Di depan candi

berdiri 2 patung Spink (badan singa berbadan manusia). Candi

terbesar adalah Candi Amonra di Karnak.

Kuil saji, kuil yang fungsinya untuk sesaji pada para dewa.

Relief/seni ukir, memiliki ciri khas dan keunikan :

Bertemakan cerita kisah raja-raja, dewa-dewa, dan kehidupan

rakyat.

Berupa relief dalam dan rendah.

Pada relief manusia memiliki ciri-ciri.

Mata tampak depan, muka kaku tampak samping, badan tampak

depan, kaki.tampak samping dengan kaki kiri melangkah ke depan.


Seni kriya Mesir
Seni kriya bangsa Mesir menghasilkan benda-benda keperluan hidup

dan perbekalan orang-orang yang telah meninggal dunia. Benda tersebut

antara lain : kursi dengan kaki bermotif singa, kursi tandu motif tumbuhan,

tempat tidur dengan kaki bermotif lembu, gelang kaki dari perak berhias

permata, mahkota (bermotif ular, burung dan bunga), bejana kayu berlapis

emas dan tembikar.

Contoh seni kriya dari Mesir :

Gambar seni ukir dari Mesir Gambar relief dari Mesir

Gambar seni ukir dari Mesir Meja Hias dari Mesir


Seni Rupa Negara-Negara ASEAN

Seni rupa di Negara-negara ASEAN (Association Of South East Asia

Nations) atau perhimpunan bangsa-bangsa Asia Tenggara hampir mengalami

persamaan karena dahulu kala termasuk ruang lingkup Seni Primitif

Occeania yang meliputi kawasan Malanesia, Micronesia, Polynesia, dan

Australia. Pada zaman Neolithicum, peralatan hidup yang asli dibuat dari

kayu keras, kepala kerang atau batu, dengan cara hidup bertani, berburu, dan

menangkap ikan.

Seni rupa Muangthai (Thailand)

Bangsa thai yang penduduk aslinya bangsa Mon-Khmer

termasuk rumpun mongol dari Yunani, Tiongkok selatan. Mereka

sudah memiliki peradapan dan seni pengaruh India. Agama

penduduknya mayoritas adalah Budha. Pengaruh seni rupa sangat

kuta bercorak agamis/Budha. Peninggalannya berupa kuil Angkor Vat,

Wat At Nakhon Pathom, Emerald Budha. Karya seni rupa seni lukis dan

patung banyak menggambarkan Budha dan kehidupannya, lukisan

certa rakyat dan lukisan tenang kehidupan istana atau raja, dan

berkembang dengan baik. Seni kriya Thailand, antara lain berupa

benda kerajinan keramik sebagai peralatan rumah tanga dan upacara

keagamaan Budha, cindermata, hiasan ruang rumah dan tempat

ibadah.

Contoh seni kriya Thailand :


Gambar cinderamata dari Thailand Gambar guci dari Thailand

Aksesoris kalung dari Thailand Kerajinan rotan dari Thailand

Hiasan dinding dari Thailand Gambar anyaman dari Thailand


The Benjarong adalah bentuk tradisional Thai porselen. Gaya multi-colored
enamel pada dasar porselen putih berasal dari dinasti Ming Cina. Nama

"Benjarong" berasal dari Bali dan kata-kata Sansekerta Benja dan Rong, yang berarti

harfiah "Lima Warna". "Lima Warna" sebetulnya berarti "banyak warna" karena

tangan-potongan dicat biasanya dihiasi dalam tiga, lima, delapan warna, atau

bahkan lebih.

Dalam ke-13 - abad ke-18, Benjarong porselen itu secara eksklusif dibuat

untuk istana kerajaan. Kemudian penggunaannya diperluas untuk kaum bangsawan

dan pedagang kaya; hari ini orang-orang dari semua bangsa menggunakan

Benjarong formal.

Desain pada awal Benjarong menggunakan jumlah warna yang terbatas

terutama untuk mata pelajaran agama tetapi akhirnya gaya desain baru tumbuh

dikenal sebagai "Lai Nam Thong" yang digunakan emas sebagai warna khas. Pada

masa pemerintahan Raja Rama II (1809-1851) Lai Nam Thong wares dengan aksen

emas cantik sangat populer. Hari ini, asli Benjarong porselen barang telah dipajang

di Museum Nasional Thailand di Bangkok.


Seni rupa Malaysia dan Singapura

Letak geografis yang strategis (di persimpangan jalan) dari negara

Malaysia dan Singapura berakibat banyak seni budaya bangsa asing yang

masuk dan berpengaruh dalam perkembangan karya seni. Pengaruh

tersebut seperti dari budaya India, Islam, China, Inggris, Belanda, dan

Portugis. Karya seni rupa yang menonjol, ragam hias atau seni hias, seni

bangun (arsitektur) masjid, gedung-gedung bercorak modern. Hasil karya

seni kriya antara lain : seni batik yang dikenal sebagai corak batik Melayu

dengan motif hias tumbuhan atau meander dan corak modern. Bahan batik

yang digunakan adalah dari Sutera, kain katun, dan bahan yang mengkilat.

Kerajinan keramik, kerajinan hiasan dinding dan gambar keramik. Kerajinan

cinderamata (souvenir), kaligrafi, furniture (meja kursi), dan kerajinan emas

perak berupa perhiasan untuk wanita (gelang, kalung, bros).

Contoh seni kriya Malaysia :

Gambar kursi rotan dari Malaysia Gambar kursi dan meja rotan dari Malaysia
Gambar perhiasan dari Malaysia

Contoh seni kriya Singapura :

Gambar batik Singapura

Kriya rotan keranjang dari Singapura Gambar anyaman dari Singapura


Seni rupa Brunai Darussalam

Sebagai Negara Islam, Brunei Darussalam mendapat pengaruh kuat dari

budaya Islam. Budaya yang menonjol adalah seni bangun masjid, istana

Sultan, kaligrafi, ragam hias dengan corak Arabik (Islam), seni kerajinan

atau seni kriya berupa cinderamata, kain songket, dan sulam bordir.

Contoh seni kriya dari Brunai Darussalam :

Gambar kain songket khas Brunai Darussalam

Gambar kain sulam bordir khas Brunai Darussalam


Seni rupa Filipina

Seni rupa Filipina adalah mendapat pengaruh dari budaya Melayu,

Spanyol, China, Portugis, Inggris, dan Amerika Serikat. Peninggalan masa

lampau terlihat adanya pengaruh China seperti seni terapan/seni kriya

keramik/porselin, pengaruh dari Sriwijaya dan Majapahit berupa seni

ukir/ragam hias. Perabot rumah tangga (meja, kursi, almari, tempat tidur),

dengan gaya Eropa klasik.

Contoh karya seni kriya dari Filipina :

Gambar almari khas Filipina Gambar meja dan kursi dari Filipina

Gambar batik dari Filipina


Seni kriya di Vietnam

Seni kriya di Vietnam yang menonjol adalah kerajinan keramik berupa

tembikar, guci, dan peralatan dapur. Kerajinan kuningan, kerajinan kulit,

kerajinan anyaman (topi, caping, tas, dan tikar).

Contoh gambar seni kriya dari Vietnam :

Gambar tas anyaman dari Vietnam Gambar topi anyaman dari Vietnam

Gambar kerajinan dari kuningan khas Vietnam

Anda mungkin juga menyukai