Anda di halaman 1dari 6

X OTKP

SENI BUDAYA

MENGAPRESIASI SENI
BUDAYA MANCA NEGARA

SYIFA AIDAH FARAH (30)


MENGAPRESIASI KARYA SENI RUPA & MUSIK
1. APRESIASI SENI RUPA MANCANEGARA
Seni rupa mancanegara merupakan seni yang mengandung nilai budaya mancanegara. Walaupun demikian, fungsi seni rupa ini
jika di bandingkan dengan seni rupa Nusantara dapat dikatakan sama. Sebagian masyarakat tanah air menggunakan seni sebagai media
ekspresi dan ritual. Begitu pula dengan seni rupa manca negara.
Selain itu, seni rupa pada zaman mesir kuno memiliki ciri ciri identik dan khas. Seperti contoh relief raja raja dan para rakyat
jelata yang di perbudak. Seni rupa lain yang sejenis dapat dilihat pada zaman yunani kuno. Seni patung zaman Yunani Kuno dapat
dikatakan sangatlah populer karna dikenalkan oleh 3 Seniman terkenal yaitu Phiedies, Myron, dan Polycietos.

A. Perkembangan Seni Rupa Mancanegara


1. Seni rupa murni Mesir Kuno menghasilkan karya-karya berupa patung, relief, dan lukisan. Patung
yang dibuat pada zaman Mesir Kuno selalu dihubungkan dengan pembangunan tempat-tempat sakral. Biasanya patung Mesir
merupakan tradisi pengulangan (stereotype)bentuk patung yang pernah dibuat.
2. Perkembangan seni rupa murni Yunani Kuno dimulai pada zaman Kreta berupa seni relief, seni lukis dan seni patung. Seni
lukis zaman Kreta cenderung menggunakan teknik fresco, yaitu pewarnaan lukisan pada dinding bangunandalam keadaan
basah. Sedangkan, relief yang dikerjakan pada dinding bangunan dengan teknik pahatan (stucco).
B. Macam Seni Rupa Mancanegara
Seni rupa murni mancanegara di luar Asia berawal dari seni rupa Timur purba hingga sejarah seni rupa Eropa modern. Seni rupa Timur
purba dapat dilihat melalui perkembangan seni rupa di Mesir. Kurun waktu perkembangannya dapat diuraikan secara kronologis, yaitu
dimulai dari sejarah seni rupa Mesir, seni rupa Eropa Klasik, seni rupa Renaissance, seni rupa Barok dan Rokoko, hingga seni rupa zaman
modern.
1. Seni rupa Mesir Mesir merupakan bangsa yang mempunyai peninggalan kebudayaan tertua di dunia (sejak 3400 SM). Bentuk
karya-karya seni rupa bangsa Mesir berupa seni bangunan, seni patung, relief, seni lukis, dan seni kriya. Relief dan seni lukis
Mesir banyak ditemukan pada. Dinding dinding kuburan dan peti mati. Peninggalan lainnya berupa benda-benda kriya, seperti
tembikar, perhiasan, dan mahkota.
2. Seni rupa Eropa Klasik Perkembangan seni rupa di Eropa diawali dari seni rupa Yunani, Romawi, Helenis, hingga abad
pertengahan (Nasrani). Peninggalan-peninggalannya berupa seni bangunan, patung, relief, seni lukis, dan seni kriya. (senirupa
Tri Edi margono)
3. Seni rupa zaman RenaissanceZaman Renaissance merupakan peralihan antara abad partengahan ke abad modern, yang
berlangsung pada akhir abad ke-15 hingga ke-16. Pada zaman ini, seni rupa, sastra, dan musik berkembang pesat. Ilmu
pengetahuan dan seni pada saat itu mulai dikembangkan oleh tokohtokoh besar, di antaranya Leonardo da Vinci, Michelangelo
Buonarroti, dan Galileo Galilei.
4. Seni rupa Barok dan RokokoSetelah zaman Renaissance, muncullah gaya seni rupa Barok pada abad ke-16 dan Rokokopada
abad ke-17. Ciri-ciri seni rupa zaman Barok, antara lain bersifat dimanis, heroik, serta kayacahaya dan warna. Gaya seni rupa
Rokoko menghasilkan seni lukis, seni hias, dan seni pahat.
2. MENGAPRESIASI SENI RUPA MANCANEGARA
Berikut contoh apresiasi seni rupa mancanegara dua dimensi dan tiga dimensi. Contoh seni rupa dua dimensi mancanegara salah satunya
lukisan, sedangkan seni rupa mancanegara salah satunya berupa patung.

A. Apresiasi Seni Rupa Mancanegara Dua Dimensi


Lukisan ortrait of adele bloch-bauerLukisan tersebut dibuat oleh Gustav Lim pada tahun 1907. Dengan dukungan pemerintah Austria pada
tahun 2006, kolektor Ronald S.Lauder berusaha membeli kembali lukisan tersebut agar disimpan kembali ke negara pembuat lukisan.
Adapun aliran lukisan tersebut adalah menggunakan aliran symbolism dengan media cat minyak dan kanvas. Teknik yang digunakan dalam
membuat lukisan tersebut menggunakan teknik painting.

B. Mengapresiasi Karya Seni Tari-dan Seni teater


Setiap orang penilaiannya berbeda-beda setelah menyaksikan suatu sajian karya seni. Hal yang penting untuk kita pahami bahwa penilaian
terhadap suatu karya seni tidak dapat dilakukan tanpa mengetahui aspek penilaian yang harus diperhatikan. Sarwoji Bastuwi menyatakan
ada beberapa nilai yang harus diperhatikan dalam mengapresiasi terdiri dari nilai penginderaan, perasaan, dan nilai pengamatan. Nilai
pengindraan, yaitu tahapan fisis (apresiasi empatik), tahapan ini bermuara pada penglihatan suatu karya. Nilai perasaan, yaitu tahapan
fisiologis (apresiasi estetis) atau tahapan penyampaian rangsangan dari penglihatan ke otak. Nilai pegamatan, tahapan psikologis (apresiasi
kritis) atau tahapan reaksi dari otak sehingga pengamat dapat mengenali objek yang dilihatnya.
Jenis tari mancanegara

1. Tari Balet Italia


Negara Italia merupakan negara yang menjadi pusat utama berkembangnya tari Balet. Istilah Balet dicetuskan oleh Balthasar de
Beaujoyeulx dalam Ballet Comique de la Royne (1581) yang merupakan Ballet Comique (drama Balet). Pada tahun yang sama,
Fabritio Caroso menerbitkan Sebelas Ballarino, yaitu panduan teknis mengenai tarian Balet. Balet adalah nama dari salah satu teknik
tarian. Teknik Balet mirip dengan teknik anggar, barangkali karena keduanya mulai berkembang dalam periode yang sama, dan juga
karena keduanya membutuhkan teknik keseimbangan dan pergerakan yang mirip.
2. Tari Hula Hawaii
Hula atau Hula-Hula adalah jenis tarian hiburan yang berasal dari kepulauan Hawaii. Tarian ini diiringi nyanyian atau lagu. Lagu
yang mengiringi tarian disebut mele. Hula menggambarkan atau mendramatisasikan mele. Dalam tari Hula terdapat banyak gerakan
yang melambangkan aspek alam, seperti gerakan pohon kelapa. Keunikan tari Hula dapat dilihat dari kostum penari yang berupa rok
rumbai-rumbai dan banyaknya perhiasan yang dikenakan oleh penarinya. Keunikan yang lain tampak pada peragaan Hula baru yang
kadang-kadang penarinya memakai sepatu.
Unsur Estetis dan Unsur Pementasan Teater Tradisional Mancanegara

1. Tata Musik akan memiliki kualitas estetis jika penataan musiknya sesuai dengan situasidan kondisi adegan yang sedang berlangsung.

2. Tata Gerak Apabila tata gerak pemain dalam pementasan dilakukan dengan baik, maka akan kelihatan indah dan penonton tidak akan
merasa bosan.

3. Keunikan Setiap pementasan pasti memiliki kekhasan. Contohnya perpaduan seni tari, musik, busana, dan lukis pada pertunjukan
wayang orang.

4. Isi cerita merupakan sumber pengalaman batin. Cerita drama dikatakan bermutu apabila terdapat hal hal humanistis yang aktual,
menampilkan hal-hal yang baru.

5. (Unsur-unsur pementasana) a) Tokoh, b) Perwatakan, c) Latar, d) Dekorasi, e) Busana

6. Tata Rias Seni yang menggunakan bahan-bahan kosmetik untuk menghias wajah pemain

Anda mungkin juga menyukai