Oleh:
BBA
Dosen Pembimbing:
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nya yang telah memberi kelancaran dalam membuat makalah ini sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Periodisasi Pembabakan Desain
Interior” tepat pada waktunya.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Dr. Ni Md Emmi Nutrisia D., S.T.,
M.T., selaku dosen mata kuliah Sejarah Desain Interior yang telah membimbing
dalam proses pembuatan makalah ini dengan baik dan benar.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini dapat menambah pengetahuan
serta pengalaman bagi para pembaca untuk kedepannya dan dapat memberikan
inspirasi bagi para pembaca untuk berkarya.
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
1. Piramida
Piramida merupakan simbol terkenal dari arsitektur Mesir Kuno yang
dibangun sebagai makan firaun dan keluarganya. Piramida dibangun
dengan bentuk segitiga yang simetris sehingga mampu bertahan selama
ribuan tahun karena memilki konstruksi yang kokoh
2. Kolom
Kolom adalah elemen penting dari arsitektur Mesir Kuno yang berbentuk
bulat atau persegi panjang dan terdapat di bagian dalam bangunan,
digunakan untuk menopang atap dan struktur bangunan
3. Relief
Relief merupakan ukiran pada dinding yang menjadi ciri khas arsitektur
Mesir Kuno yang digunakan untuk menghiasi bangunan-bangunan pada
masa itu. Relief pada arsitektur mesir kuno umumnya menampilkan sosok
firaun dan dewa-dewi serta kegiatan sehari-hari di Mesir.
4. Simetri
Simetri merupakan prinsip desain penting dalam arsitektur Mesir Kuno
yang biasa dimiliki bangunan-bangunan pada masa Mesir Kuno.
5. Bentuk Geometris
Bangunan-bangunan Mesir Kuno memiliki bentuk geometris yang
sederhana, seperti segitiga, persegi, persegi panjang, maupun lingkaran. Hal
ini menggambarkan kepercayaan Mesir Kuno pada harmoni alam dan aliran
energi.
2. Material furnitur pada zaman mesir kuno yang biasa digunakan adalah kayu
yang kuat dan tahan lama. Furnitur pada masa ini dirancang secara
sederhana dan minimalis serta mudah dibersihkan. Selain itu, penggunaan
lampu dinding dan lampu meja digunakan untuk memberikan cahaya saat
malam hari.
4. Kesan tradisional dan fungsional juga sangat terasa dalam rumah interior
zaman mesir kuno. Pada rumah, fungsi lebih diutamakan dibangingkan
dengan desain yang rumit dan warna-warna yang mencolok jarang
digunakan.
5. Pada interior rumah, tidak banyak terdapat ornamen atau aksen khas seperti
rumah pada zaman sekarang.
Imhotep adalah putera dari Ptah yang merupakan seorang kanselir Mesir
untuk Firaun Djoser, arsitek tangga piramida Djoser, dan imam besar dewa
matahari Ra di Heliopolis. Ia merupakan orang yang sangat pintar, oleh karena
itu ia diberi banyak gelar, yaitu: Kanselir Mesir Bawah, Yang Pertama setelah
Raja Mesir hulu, Administrator Istana Agung, Keturunan Bangsawan, Pendeta
Tinggi Helopolis, Pembangun, Pemahat, dan Ahli Pembuat Jambangan.
Sebagai salah satu tangan kanan raja Djoser, ia membuat Piramida Djzosèr di
Saqqara, Mesir sekitar tahun 2630-2611 SM, selama pemerintahan dinasti
ketiga Mesir.
Gambar 2.2 Piramida Djzosèr di Saqqara
(Sumber: https://www.idntimes.com/)
2) Hemiunu
Hemiunu (fl. 2570 SM) adalah seorang pangeran mesir kuno yang
diyakini sebagai arsitek pembangunan Piramida Agung Giza. Sebagai
wazir, menggantikan ayahnya, Nefermaat, dan pamannya, Kanefer,
Hemiunu adalah salah satu anggota terpenting istana dan bertanggung jawab
atas semua pekerjaan kerajaan. Makamnya terletak di dekat piramida
Khufu. Hemiunu menjabat sebagai wazir dan pembawa stempel kerajaan
untuk Khufu dan mungkin bertanggung jawab untuk membangun piramida
Khufu di Giza – Piramida Besar.
Gambar 2.4 Piramida Agung Giza
(Sumber: https://smarthistory.org/the-great-pyramids-of-giza/)
3) Senenmut
4) Amenhotep III
d) Peradaban Yunani-Romawi
Peradaban Yunani-Romawi berlangsung sejak Romawi menaklukan
Korinthos dalam Pertempuran Khorintos pada 146 SM sampai didirikannya
Bizantium oleh kaisar Konstatinus sebagai ibu kota Kekaisaran Romawi.
Terdapat berbagai peninggalan kebudayaan Yunani yang diadopsi oleh
Romawi seperti kepercayaan politeisme dan ilmu kelautan.
1) Kuil
Kuil merupakan bentuk bangunan yang dominan pada Periode
Hellenistik yang digunakan sebagai istana tempat tinggal para dewa.
Bangunan ini memiliki konsep yang mengekspos kolom dan balok. Kolom
atau tiang dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu kaki tiang (base), badan
tiang (shaft), dan kepala tiang (capital). Arsitektur Yunani dalam
membangun Kuil menerapkan konsep bangunan ini cenderung simetris
dalam menerapkan konsep keseimbangan, keselarasan, dan keharmonisan.
Pada mulanya, kuil-kuil dibangun menggunakan material kayu dan batu
merah dengan dasar dinding batu, sedangkan kolom dan dinding utama
dibangun menggunakan batu gamping yang difinishing dengan plesteran
marmer. Beberapa contoh kuil yang dibangun pada peradaban Yunani Kuno
seperti Kuil Parthenon, Kuil Athena Nike, Kuil Artemis, Kuil Poseidon, dan
lain-lain.
A) Gaya Doria
Gaya Doria merupakan gaya arsitektur Yunani tertua dan banyak
digunakan pada bangunan-bangunan penting seperti kuil. Pillar gaya
Doria memiliki bentuk paling sederhana diantara dua gaya pillar
lainnya, pilar ini ditandai dengan ciri kolom yang gemuk, ukuran yang
tidak terlalu tinggi, terkesan berat dengan permukaan polos, bentuk
mahkota puncaknya curva polos memutar, serta badan pillar memiliki
20 flutes (alur cekung) yang tersusun vertikal. Salah satu peninggalan
arsitektur gaya Doria yang terkenal adalah Kuil Parthenon (447-432
SM) yang terletak di Akropolis, dirancang oleh Ictinus dan Callicrates
yang dibantu oleh Pheidias dalam seni patungnya. Kuil ini dibangun
pada masa Pericles dan dipersembahkan kepada Parthenos.
B) Gaya Ionia
Setelah berkembangnya gaya Doria di seluruh Yunani, terdapat aliran
baru yang berkembang dari sekelompok susu Ionian. Aliran ini disebut
Inonia sesuai nama kelompok tersebut. Pilar gaya Ionia lebih ramping
dari pilar gaya Doria, terkadang digambarkan secara feminim dan
mempesona, terdapat dua volute yang bersebrangan (disebut juga
gulungan) dan terletak di bagian mahkota, serta badan pilar memilki 24
flutes atau alur cekung yang tersusun secara vertikal. Salah satu karya
bangunan gaya Ionia yang terkenal adalah Kuil Arthemis di Ephesus
(356 SM)
C) Gaya Korinthia
Gaya Korinthia mengandung unsur campuran antara gaya Doria dan
gaya Ionia. Pilar gaya Korinthia merupakan pilar yang paling dipenuhi
ornamen dibandingkan gaya pilar lainnya. Pilar gaya ini ditandai dengan
kolom bergalur berbentuk silinder, bentuknya ramping, dan sedikit
mengecil di bagian atas, dihiasi dengan dua baris daun acanthis dan
empat gulungan pada bagian mahkotanya, serta badan pilar memiliki 24
flutes (alur cekung) yang tersusun vertical. Gaya Korinthia kemudian
mulai digunakan pada arsitektur eksternal. Salah satu karya bangunan
gaya Korinthia yang terdapat di Yunani adalah monumen Lysikrates
yang terdapat di Athena. Gaya Korinthia banyak digunakan pada hampir
semua bangunan zaman klasik dan banyak berkembang pada daerah
kekuasaan Romawi.
Ictinus merupakan salah seorang dari arsitek Yunani yang paling terkenal di
Athena karena karyanya di Parthenon di Akropolis, Kuil Misteri di Eleusis,
dan Kuil Apollo Epicurius di Bassae. Ictinus merancang Parthenon dengan
Callicrates, meskipun terdapat spekulasi bahwa mereka sebenarnya
merupakan saingan, dan bahwa Ictinus melanjutkan pekerjaan yang dimulai
oleh Callicrates. Ictinus juga terlibat dalam pembangunan kembali dan
perluasan aula Telestrion di kuil Demeter dan Persephone di Eleusis bekerja
sama dengan Coroebus, Metagenes, dan Xenocles. Aula Telestrion, tempat
Misteri Eleusinian dipertunjukkan, adalah aula persegi dengan kursi dari batu.
Ictinus mungkin bekerja di Eleusis sekitar tahun 430 SM, beberapa saat
setelah dia menyelesaikan pekerjaannya di Parthenon. Kuil Apollo Epicurius
di Bassae (di Arcadia, dekat Phigalia) konon meniru Kuil Athena Alea (oleh
Scopas) di Tegea, kuil terindah di Peloponnese, yang menggabungkan ordo
Doric, Ionic, dan Corinthian.
Gambar 3.2 Kuil Apollo Epicurius di Bassae
(Sumber: ttps://visitworldheritage.com/)
2) .
3) .
E. Contoh Bangunan Yunani Kuno yang Ada di Indonesia
a b c
Gambar 1.1 Bangunan gaya International Style
(a) Lever House, Manhattan, New York. (b) Seagram Building, Manhattan, New York. (c) Stahl
House, California.
(Sumber: www.archdaily.com)
2. Brutalism (Brutalis)
Arsitektur Brutalis adalah sebuah gaya arsitektur yang muncul pada
tahun 1950-an, yakni pada proyek rekonstruksi era pascaperang dunia II.
Gaya arsitektur yang cukup populer di pertengahan abad ke-20 dari tahun
1950-an hingga 1980-an ini digunakan terutama pada proyek bangunan sipil
dan bangunan institusional. Bangunan brutal dicirikan memiliki konstruksi
minimalis yang memamerkan bahan bangunannya secara ekspos dan
elemen struktural yang dominan di atas desain dekoratif. Gaya ini biasanya
menggunakan material seperti beton atau batu bata yang tidak di cat, bentuk
geometris, dan palet warna yang didominasi warna monokrom. Bangunan
dengan gaya ini lebih memprioritaskan fungsi daripada bentuk dan desain
yang bersifat minimalis atas desain yang mencolok. Beberapa contoh
bangunan terkenal yang menggunakan gaya desain arsitektur brutalis adalah
Centre Point di London, Trellick Tower di London, dan Geisel Library di
California.
a b c
Gambar 1.2 Bangunan Gaya Brutalis
(a) Centre Point, London. (b) Trellick Tower, London. (c) Geisel Library, California
(Sumber: https://en.wikipedia.org/)
a b
c
Gambar 1.3 Bangunan Gaya Modern Pertengahan Abad
(a) Schindler House, California. (b) Kaufmann House, California. (c) Farnsworth House,
America.
(Sumber: https://www.archdaily.com/)
Gaya ini secara garis besar memiliki beberapa karakteristik, seperti bentuk
bangunan yang umumnya berbentuk bujur sangkar, meminimalisir penggunaan
ornamen pada bangunan, terdapat penyederhanaan bentuk dan bersifat
minimalis, memiliki bentuk-bentuk geometris pada bangunan, serta
mengutamakan fungsi dari bangunan. Untuk interior dari gaya desain modern
akhir sendiri cenderung menggunakan furniture yang didominasi dengan warna
natural, mulai dari sofa, lemari, hingga meja. Untuk menampilkan kesan akhir
dari gaya modern yang kental gunakan furniture yang berbahan alami seperti
kayu atau yang non-tradisional seperti metal, plastik, vinyl, plywood, dan kaca.
Gambar 3.1 Furniture Modern Akhir
(Sumber: https://vermontwoodsstudios.com)
(Sumber: https://www.pinterest.com)
Gambar 3.3 Aksesoris Modern Akhir)
(Sumber: https://www.pinterest.com)
Gambar 2.2 Kantor Pusat Bank Hong Kong dan Shanghai di Hong Kong, Cina (1979)
(Sumber: www.google.com)
PERIODE POST-MODERN
Postmodernisme pertama kali muncul pada tahun 1960-an sebagai sebuah gaya
desain yang menyimpang dari modernisme. Postmodern adalah konsep
arsitektur yang memiliki berbagai karakter yang lebih mengutamakan gaya
hibrida, komposisi paduan, abstorsif, ambigu, inkonsisten, dan kode ekuivalen.
Paham terkenal Mies van der Rohe "less is more" dari pergerakan modern yang
fungsional berubah menjadi "Less is bore" (pemikiran Venturi). Menurut
Michael Leaf, arsitektur postmodern tidak dapat terlepas dari arsitektur modern
karena arsitektur modern lebih bersifat memaksakan gaya hidup daripada
membantu penyelesaian masalah. Keadaan ini mencapai puncaknya dengan
dilakukannya penghancuran sebuah kompleks perumahan dengan gaya
penataan arsitektur modern yang pernah mendapat penghargaan.
KESIMPULAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Diharapkan makalah ini dapat menjadi referensi bagi para pembaca serta
mahasiswa yang sedang mempelajari mengenai materi priodisasi pembabakan
desain interior pada masa-masa yang telah dibahas
DAFTAR PUSTAKA