Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MAKALAH SEJARAH SENI RUPA DAN DESAIN

SEJARAH DESAIN INTERIOR DI INDONESIA

NAMA : EKA PUTI RAHAYU

NIM : UNS1N19-30001

FAKULTAS DESAIN INTERIOR

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SAMARINDA

KALIMANTAN TIMUR

i
KATA PENGANTAR

Puji-puji dan syukur kami panjatkan pada Allah SWT. Hanya kepada-Nya lah kami
memuji dan hanya kepada-Nya lah kami memohon pertolongan. Tidak lupa shalawat serta salam
kami haturkan pada junjungan nabi agung kita, Nabi Muhammad SAW. Risalah beliau lah yang
bermanfaat bagi kita semua sebagai petunjuk menjalani kehidupan.

Dengan pertolongan-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah berjudul “Sejarah Desain Interior
Di Indonesia”. dibuat untuk melengkapi tugas mata kuliah. Makalah “Sejarah Desain Interior Di
Indonesia” disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Sejarah Seni Rupa dan Desain. Kami
menantikan kritik dan saran yang membangun dari setiap pembaca agar perbaikan dapat
dilakukan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Samarinda , 15 Februari 2021

Eka Putri Rahayu

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.....................................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................................2
C. TUJUAN.........................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................3
A. PENGERTIAN DESAIN INTERIOR.............................................................................................3
B. SEJARAH DESAIN INTERIOR.........................................................................................................3
C. Prinsip – Prinsip Desain Interior......................................................................................................9
D. Desainer Interior............................................................................................................................10
E. Macam – macam Desain Interior...................................................................................................11
BAB III PENUTUP..................................................................................................................................13
A. KESIMPULAN.............................................................................................................................13
B. SARAN.........................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dunia desain telah banyak mengalami perkembangan terutama pada bidang seni
arsitektural dan seni interior. Hal ini dikarenakan, adanya keterkaitan dengan perkembangan
di bidang teknologi. Dahulu, manusia mendirikan hunian dengan tujuan untuk melindungi
dirinya dari alam, cuaca, hewan buas, ataupun serangan sesama manusia. Keberadaan fisik
dari hunian hanya akan dipandang dari faktor keamanan saja bukan dari faktor kenyamanan
dan keindahan. Namun, seiring berjalannya waktu, manusia mulai berpikir bahwa selain
faktor keamanan, faktor kenyamanan dan keindahan juga dibutuhkan di dalam menjalani
kehidupan. Keberadaan fisik hunian yang sebelumnya hanya terdiri dari atap, tiang dan
lantai panggung yang seadanya saat itu, secara berangsurangsur mengalami perkembangan
dengan ditambahkannya dinding dengan tujuan memberikan kenyamanan thermal serta
memberikan privasi bagi penghuninya. Ruang dalam pun, mulai mendapatkan sentuhan
keindahan yang tadinya diawali dari faktor kepercayaan manusia saat itu dengan
menghadirkan sosok patung/ arca, relief, lukisan dinding sebagai alat pemujaan. Hal inilah
yang dijadikan landasan berkembangnya desain interior di dalam suatu bangunan.
Perkembangan tersebut dapat dilihat pada masingmasing elemen dasar interior yang terdiri
dari : plafond, dinding, dan lantai (Wicaksono dan Tisnawati, 2014: 11). Ketiga elemen
tersebut dijadikan sebagai media kreativitas seni oleh sang desainer di dalam mewujudkan
ruang dalam sesuai dengan konsep desainnya.

Desain interior adalah sebuah perencanaan tata letak dan perancangan ruang dalam di
dalam bangunan. Keadaan fisiknya memenuhi kebutuhan dasar kita akan naungan dan
perlindungan, mempengaruhi bentuk aktivitas dan memenuhi aspirasi kita dan
mengekspresikan gagasan yang menyertai tindakan kita,disamping itu sebuah desain interior
juga mempengaruhi pandangan, suasana hati dan kepribadian kita. Oleh karena itu tujuan
dari perancangan interior adalah pengembangan fungsi, pengayaan estetis dan peningkatan
psikologi ruang interior.

1
Desain interior merujuk pada sebuah bangunan yang dibuat menggunakan
kreatifitas seorang manusia serta mampu memecahkan masalah manusia. Pemecahan
masalah tersebut mencakup lingkungan binaan baik itu fisik maupun non fisik sehingga
tercipta sebuah kombinasi elemen yang menjadikan kehidupan manusia jauh lebih baik
dari sebelumnya. Contohnya adalah bagaimana manusia mengkombinasikan warna,
vegetasi, dan tata letak interior untuk menciptakan suasana yang jauh lebih baik serta
nyaman bagi mereka. perancangan desain interior sendiri meliputi bidang arsitektur yang
ada di bagian dalam sebuah bangunan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud Desain Interior ?
2. Apa saja sejarah Desain Interior ?
3. Apa saja macam – macam Desain Interior?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari Desain Interior
2. Untuk mengetahui sejarah Desain Interior di Indonesia
3. Untuk mengetahui macam – macam Desain Interior

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DESAIN INTERIOR

Menurut Francis D. K. Ching (Chng & Binggeli, 2012) interior desain adalah sebuah
perencanaan tata letak dan perancangan ruang dalam di dalam bangunan. Keadaan fisiknya
memenuhi kebutuhan dasar kita akan naungan dan perlindungan, mempengaruhi bentuk
aktivitas dan memenuhi aspirasi kita dan mengekspresikan gagasan yang menyertai tindakan
kita,disamping itu sebuah desain interior juga mempengaruhi pandangan, suasana hati dan
kepribadian kita. Oleh karena itu tujuan dari perancangan interior adalah pengembangan
fungsi, pengayaan estetis dan peningkatan psikologi ruang interior.
Menurut Wicaksono, (2014) Desain interior atau perancangan interior adalah salah satu
cabang dari ilmu rancang bangun atau arsitektur yang perkembangannya cukup pesat. Hal
ini disebabkan oleh adanya kebutuhan manusia untuk memenuhi gaya hidup dalam
memanfaatkan fungsi ruang di dalam melakukan aktivitas.
Kesimpulan mengenai pengertian Desain interior adalah, suatu ilmu pengetahuan yang
memiliki keterkaitan dengan ilmu konstruksi dan seni merancang bangunan (arsitektur)
namun dalam konteks perencanaan, penataan, dan perancangan ruang dalam dengan tujuan
memberikan kenyamanan dari faktor fungsi maupun faktor estetis bagi manusia yang
melakukan aktivitas di dalamnya.

B. SEJARAH DESAIN INTERIOR

Tidak diketahui secara pasti darimana sejarah desain interior dimulai. Akan tetapi dengan
begitu banyaknya ditemukan bukti-bukti besar yang menunjukkan keberadaan dari
penerapan ilmu desain interior di sepanjang sejarah peradaban manusia, maka sejarah desain
interior dapat dilacak keberadaannya. Artefak-artefak yang ditemukan merupakan gambaran
riil dari peradaban saat itu. Dari sini terlihat bahwa setiap kebudayaan memiliki pola
perkembangan yang masing-masing berbeda. Setiap peradaban mengembangkan seni
arsitektur, gaya furnitur dan asesoris ruang berdasarkan ketersediaan bahan di wilayah

3
geografis masing-masing atau didapatkan dari perdagangan dan tersedianya tenaga kerja
yang murah.
Mesir, Yunani dan Romawi telah mencapai peradaban yang tinggi pada era kuno (ancient
era), merupakan peradaban yang ditandai dengan adanya kelompok elit, banyaknya sumber
daya manusia yang murah serta memiliki tradisi relijius yang mendorong timbulnya
ketrampilan artistik dan keinginan untuk mendapatkan keabadian/immortality melalui
bangunan-bangunan dan harta bendanya. (Wealle, 1982:199). Peradaban Mesir, Yunani dan
Romawi dapat dijadikan sebagai titik tolak pada perkembangan desain interior karena karya-
karya seni dan desain yang diciptakan pada masa itu masih sangat mempengaruhi bentuk-
bentuk furnitur, arsitektur dan benda-benda seni pada masa kini.
1. Perkembangan di Mesir
Untuk mengetahui sejarah perkembangan desain interior dapat dirunut dari
perkembangan yang terjadi pada peradaban Mesir Kuno. Banyak seni tradisi yang
berawal dari Mesir karena bangsa Mesir Kuno memiliki ketrampilan kekriyaan
(craftmanship) tinggi, yang mampu membuat berbagai produk seni yang indah meski
dengan peralatan yang terbatas. Seni inlay pada furnitur merupakan penemuan yang
berharga yang hingga kini tetap digunakan, selain itu orang Mesir adalah penenun yang
handal serta pembuat furnitur yang hebat, menggunakan sambungan konstruksi yang
sampai sekarang lazim digunakan yaitu konstruksi dovetail, mortise dan tenon. (Aronson,
1965:312). Tumbuhan yang tumbuh di daerah Mesir waktu itu memberi inspirasi desain
yang diterapkan sebagai motif ornamen, berupa stilasi bunga papyrus, lotus lili, dan
palem, yang disusun secara sistematis dan terkesan kaku. Istana di Mesir sebagai tempat
tinggal pharoah (Raja Mesir) berukuran besar, terdiri atas ruang-ruang yang rumit,
merupakan suatu ruang tertutup yang terdiri atas banyak ruang-ruang kecil yang
mengelilingi halaman terbuka yang luas. Perhatian utama bangsa Mesir pada kehidupan
setelah mati waktu itu mengakibatkan seni bangunan tempat tinggal kurang mendapat
perhatian, sehingga rumah-rumah penduduk dan pertokoan pada umumnya hanya
berbentuk sederhana, dengan atap datar dan celah kecil untuk jendela sebagai jalan
masuk sinar matahari. Interior rumah pada waktu itu hampir sama, yakni terdiri atas
ruang publik yang luas dengan dua atau tiga kamar tidur dan dapur. (Wealle, 1982).

4
Perhatian pada life after death membuat konsentrasi yang sangat besar diberikan
pada bangunan-bangunan makam dan kuil. Piramida, merupakan bangunan makam yang
sangat terkenal. Imhotep adalah seorang arsitek yang membangun piramid yang pertama
di Sakkara yang tersusun dari blok-blok batu limestone yang dikaitkan satu sama lain
dengan presisi yang sangat tepat. Meski setelah itu dibangun piramid terbesar di Gizeh,
tapi Imhotep tetap dipuja bagaikan dewa, bahkan hingga berabad-abad setelah
kematiannya. Arsitektur dan interior di dalam piramida menggambarkan bahwa bangsa
Mesir pada saat itu telah memiliki kemampuan teknik yang sangat hebat.
2. Perkembangan di Yunani ( 650-30 B.C.)
Seni di Yunani merupakan bagian dari jiwa. Keindahan diujudkan dengan
proporsi yang indah dan garis-garis yang lembut. Arsitektur Yunani hampir seluruhnya
difokuskan pada bangunan kuil dan bangunan umum (public bulding). Hampir seluruh
aspek kehidupan orang Yunani pada saat itu baik di bidang seni, arsitektur maupun
kepustakaan, memiliki kepentingan relijius, bahkan kegiatan sekuler seperti teater dan
Olympic Games pun dikembangkan dari suatu upacara sakral.
Teater terbuka Epidauros terletak di bagian timur Peloponnesos, merupakan teater
terbuka yang paling baik akustiknya. Dari teater semacam ini kita memperoleh istilah
“teater Proskenium” dari “proskenion” yang ada di depan “skene” . (Soedarso, 2007).
Perkembangan desain di Yunani pada saat itu dipengaruhi oleh bentuk-bentuk dan
ornamen dari Mesir, akan tetapi bangsa Yunani dengan cepat dapat menyempurnakan
bentuk-bentuk kaku dari pengaruh Mesir tersebut dan menemukan bentuknya sendiri.
Pengaruh desain, seni dan arsitektur pada masa peradaban Yunani tersebar secara
lebih luas dibanding peradaban yang lain, misalnya seni patung, motif dan elemen-
elemen arstitektur Yunani dijadikan acuan hingga berabadabad kemudian, bahkan hingga
saat ini. Bentuk-bentuk kolom: Doric, Ionic dan Corinthian yang terkenal dengan sebutan
Three Greek Orders of Column, merupakan bentuk asli Yunani yang pertama kali
ditemukan oleh Vitruvius, yang hingga kini masih sangat populer dan digemari dan selain
diterapkan pada elemen arsitektural juga pada furnitur. (Aronson, 1965:327).
Furnitur terkenal yang dihasilkan pada jaman Yunani Kuno adalah Klismos Chair,
sebuah kursi berbentuk lengkung yang mengalir lembut, dengan sandaran punggung
sesuai lengkungan punggung manusia. ( Wealle, 1982). Ada beberapa jenis furnitur di

5
Yunani yang menggunakan bentuk lengkung Klismos ini, seperti Greek bed with Klismos
back (tempat tidur Yunani dengan sandaran Klismos). Kursi dengan sandaran punggung
Klismos biasanya hanya dimiliki oleh orang kaya dan bangsawan, sedangkan yang
digunakan oleh rakyat jelata di rumahnya adalah sejenis kursi tanpa sandaran punggung,
disebut diphros/ stool.
3. Perkembangan di Romawi (753 B.C.- 365 A.D)
Bangsa Romawi Kuno adalah bangsa yang aktif, agresif dan mencintai kekuatan,
kekuasaan, kemewahan dan kenyamanan. Sangat berbeda dengan Yunani dan Mesir,
Bangsa Romawi adalah bangsa yang praktis, yang tidak hanya memikirkan untuk
membuat kuil dan kuburan, tapi lebih banyak membuat kebutuhan duniawi seperti forum
(civic centre), lengkung/monumen kemenangan, pemandian umum/thermae, bahkan juga
saluran air/aqua duct. (Soedarso Sp, 2007).
Kemajuan Romawi di bidang interor dan arsitektur selain dapat dilihat dari
kemegahan dan kemewahan bangunan-bangunannya juga dari sistem peratapannya yang
sangat hebat, merupakan kombinasi antara lengkung sejati (true vault) dan lengkung
silang (cross barrel vault). Struktur cross vault yang dimulai di jaman Romawi berbuah
luar biasa di jaman Gotik. Karena kehebatan konstruksinya, gereja Gotik berani
membuka clerestory berdinding kaca sehingga menjadi terang.
Rumah bangsa Romawi memiliki interior yang mengikuti pola umum yang
berlaku saat itu, yang dibagi menjadi beberapa bagian, yakni atrium sebagai central hall
di dalam rumah yang memiliki bukaan atap berukuran besar (disebut compluvium)
dimana sinar matahari dapat masuk untuk menerangi bagian dalam rumah dan air hujan
dibiarkan masuk yang kemudian ditangkap oleh kolam yang terletak dibagian tengah
ruang (disebut impluvium). Tamu memasuki atrium melalui selasar yang biasanya
berhiaskan mozaik pada lantainya. Tablium merupakan ruang suci yang terletak di ujung
atrium. (Wealle, 1982:207).
Rumah bagi bangsa Romawi merupakan pusat kehidupan, sehingga dibuat begitu
indah dan mewah, berbeda dengan peradaban Mesir dan Yunani yang tidak begitu
memberikan perhatian yang besar kepada keindahan ruang huniannya, karena keasyikan
mereka dengan life after death atau kehidupan setelah mati.

6
4. Perkembangan di Jaman Renaissance (1400 – 1650 M )
Perkembangan utama dalam sejarah desain interior dapat dilihat pada jaman
Renaissance Itali, dimana seluruh kegiatan seni mencapai puncak kejayaan didukung oleh
kaum bangsawan dan orang kaya mendukung perkembangan seni dengan kekayaannya.
(Wealle, 1982:215).
Axel von Saldem (1987) pada riset sejarah desain yang dilakukannya menemukan
bahwa pada akhir abad ke -16 di Itali terdapat kata “ designo esterno” (karya yang sudah
terlaksana). Saat itulah desain interior dan dekorasi interior mulai mendapatkan peran
yang khusus sehingga ada dugaan bahwa sejarah desain interior dimulai dari jaman
Renaissance Italia.
Saat itu dibangun istana –istana yang mewah dengan furnitur yang diukir dengan
motif yang sangat indah dan rumit. Di Itali pada saat itu terdapat dua kelas sosial, yakni
kelas bangsawan yang kaya dan dan petani yang miskin. Kaum petani tidak terpengaruh
oleh perkembangan desain, karena desain baru yang indah dan mewah hanya
peruntukkan bagi orang kaya saja. Hingga jaman itu, segala sesuatu yang indah tetap
hanya bisa dimiliki kaum bangsawan, jauh di luar jangkauan rakyat kebanyakan. Abad
ke-17 dan ke-18 merupakan periode desain interior di Itali dan Prancis.
5. Perkembangan di Indonesia
Dalam pertumbuhannya desain interior telah berkembang pesat dan berhasil
menembus batas-batas negara dan zamannya. Dengan memanfaatkan hasil - hasil
penemuan teknologi, taraf kehidupan sosial ekonomi sampai pada pengaruh politik
telah berhasil mengubah fungsi interior menjadi komoditi yang dibutuhkan oleh
konsumen sehingga perkembangannya ditentukan oleh permintaan dan trend yang
berlaku di pasaran. Kapan saja, dimana saja bisa diciptakan suasanan Jepang,
suasana Abad Pertengahan, suasana Tradisional Modern, Klasik, Antik dan
seterusnya, tergantung dari apa maunya klienatau tergantung dari kejelian sang
desainer dalam menciptakan trend yang akan diorbitkan atau yang sedang in.
Jaman terus berubah, maka desain interior pun mengalami perkembangan
baik di luar negeri mau pun di Indonesia. Hal yang penting bahwa kita tidak bisa
menghentikan perubahan- perubahan tersebut dengan memaksakan kehendak sendiri,
misalnya interior harus mempergunakan batik atau ukiran agar disebut orang

7
Indonesia. Setiap perubahan akan diikuti kecenderungan mencari keseimbangan,
sehingga lahirlah wujud - wujud baru dan hal ini berlaku dalam segala segi kehidupan
manusia dengan budayanya. Perbuatan atau tingkah laku manusia akan mengubah
lingkungannya dan sebaliknya lingkungan juga mempengaruhi sifat dan pola hidup
manusia. Keadaan demikian akan terjadi secara berulang dan setiap kali akan
mengubah nilai - nilai yang sudah mapan. Sukar untuk menentukan batas waktu
dan kadar perubahan secara pasti, karena fenomena itu berlangsung melalui
pergeseran dalam kurun waktu. Maka keterbukaan wawasan antara klien dan sang
desainer akan kondisi ini hendaknya dapat mensinergikan gagasan pola desain
interior apa yang akan diwujudkan.
Adanya pengaruh dari budaya teknologi yang meluas disertai adanya
globalisasi menjadikan batas – batasan yang hilang dan kabur. Pengaruh desain dari
Etiene Agner, Louis Vitton, St Laurentz, Charles Yourdan, Paloma Picasso
mendominasi gaya kehidupan di segala bidang. Bentuk-bentuk kubisme dari Pablo
Picasso atau warna kuning bunga dari Van Gogh atau gaya mobil dari Miserrati dan
Ferari juga hadir dalam disain interior.
Mengapa budaya teknologi dengan cepat bisa berkembang dan mempunyai
corak tertentu disebabkan adanya berbagai dukungan dari unsur - unsur kebudayaan yang
sifatnya universal yaitu sistem sosial yang mengatur peri kehidupan manusia serta
bahan-bahan yang terdapat di lingkungan alam serta fisik manusia.
Pada konsep perancangan desain interior masa kini di tengah hiruk
pikuknya berbagai macam pengaruh masih terdapat unsur - unsur yang bisa dibanggakan
yaitu adanya prinsip nilai-nilai kemanusiaan (humanistik), lingkungan (environment)
dan penyelamatan sumber daya yang ditransformasikan ke komputer, diprogramkan
melalui sistem-sistem yang bisa berlaku umum. Bagian perbagian dirancang dalam
modul - modul yang telah distandardisasikan. Konstruksi, proses pembuatan dan
pemilihan bahan sangat akurat.
Karya desainer interior Indonesia tidak kalah dengan mereka yang berasal
dari Amerika Serikat atau luar negeri. Kualitas desain interior yang dibuat anak-
anak bangsa sangat potensial bersaing di pentas internasional.“Dapat dilihat pada
desain rumah - rumah dan kantor - kantor di Indonesia yang kreatif dan inovatif.

8
Mereka hebat, sangat bisa bersaing,!" kata mantan Presiden Jusuf usai membuka
kongres Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) di Hotel Grand Kemang,
Jakarta, Rabu, 20 Maret 2013. Jusuf Kalla yang juga pengusaha nasional menilai, para
desainer interior Indonesia dapat meningkatkan kemampuan karena didukung
perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat.
Sekretaris Jenderal HDII Rini Renville menyatakan perkembangan dunia
desain interior di Indonesia sangat menggembirakan. Salah satu indikatornya,
dengan semakin banyak para desainer interior yang bergabung ke HDII. HDII mencatat,
sekarang ada sekitar 1.100 desainer interior yang memilki kualitas sangat
bagus,berprestasi dan berkarier di luar negeri. Rina mengatakan, desainer interior hadir
untuk memberikan solusi bagi masyarakat yang ingin menata bangunan atau tempat
tinggal mereka.
Pemerintah sudah lebih memperhatikan dunia desain interior di Indonesia.
Antara lain seperti yang dilakukan Kementerian Perdagangan dan Kementerian
Perindustrian, yakni dengan menggandeng para desainer induk mebel mengusung
konsep konten lokal.

C. Prinsip – Prinsip Desain Interior

1. Unity and Harmony Yaitu suatu ruangan dianggap sebagai suatu kesatuan dimana
semua elemen yang ada saling melengkapi dan berkesinambungan satu dengan yang
lainnya sehingga menghasislkan komposisi yang seimbang.
2. Keseimbangan (Balance) Sesuai dengan judulnya, Keseimbangan berarti tidak “berat”
sebelah. Tidak terlalu condong ke sisi sebelah kanan atau kiri atau atas dsb. Aksen pun
harus memiliki keseimbangan dengan lingkungan sekitarnya. Style keseimbangan
terbagi 3 yaitu: simetris, asimetris, dan radial Keseimbangan.
3. Focal Point adalah aksen yang menjadi daya tarik ruangan. Bisa satu atau lebih,
Misalnya Focal Point pada ruangan adalah jendela besar yang ada di ruangan, sofa dan
meja besar, ataupun aksesoris-aksesoris ruangan seperti partisi dan lukisan.
4. Ritme Dalam desain interior, ritme adalah semua pola pengulangan tentang visual.
Ritme didefinisikan sebagai kontinuitas atau pergerakan yang terorganisir.

9
5. Detail dapat mencakup segala bagiaan dari perancangan interior mulai dari pemilihan
saklar, tata cahaya, letak pot bunga dsb. Detail biasanya tidak jelas tetapi mereka harus
benar sehingga meningkatkan nuansa keseluruhan ruangan.
6. Skala dan Proporsi Kedua prinsip desain yang berjalan beriringan, karena keduanya
berhubungan dengan ukuran dan bentuk. Kurang lebih sama dengan konsep
keseimbangan dan aksen namun skala dan proporsi lebih terfokuskan kepada
keseimbangan ukuran. Misalnya ukuran kursi tamu dan meja tamu yang seimbang.
7. Warna merupakan prinsip yang harus di pegang kuat karena dengan warna kita dapat
mengatur mood atau suasana suatu ruang.

D. Desainer Interior

Desainer interior adalah seseorang yang melakukan pekerjaan perancangan interior.


Desain interior tidak sama dengan dekorasi. Jika arsitektur digambarkan sebagai seni dan
ilmu mendesain struktur untuk interaksi manusia. Webster Dictionary mendefinisikan desain
interior sebagai: “the art and science of understanding people's behavior to create functional
spaces within a structure Jadi maka desain interior dapat diartikan sebagai seni dan ilmu
dalam memahami kebiasaan manusia untuk menciptakan ruang fungsional dalam struktur
yang dirancang oleh arsitek, jadi fokus perhatiannya menyangkut berbagai aspek terkait
dengan kegunaan ruang.
Klien sebagai pemakai ruang merupakan titik tolak perancangan, sehingga segala
sesuatu yang terkait dengan aktivitas klien dalam ruang yang akan di desain harus betul-
betul teridentifikasi dengan baik agar kepuasan klien dapat terpenuhi. Untuk itu desainer
juga harus memiliki data diri dari klien tersebut meliputi usia, jenis kelamin, pekerjaan,
hobi, warna kesukaan, gaya yang diinginkan, kesan ruang yang diharapkan dan sebagainya.
Dengan data yang lengkap maka perumusan desain menjadi lebih terarah.
The American Society of Interior Designers (ASID) mendefinisikan mengenai
interior designer sebagai seseorang yang memiliki kriteria sebagai berikut: "Interior designer
is professionally trained to create a functional and quality interior environment. Qualified
through education, experience and examination, a professional designer can identify,
research and creatively resolve issues and lead to a healthy, safe and comfortable physical
environment.

10
Pendapat diatas menjelaskan bahwa desainer interior adalah seorang yang terlatih
secara profesional untuk menciptakan lingkungan interior yang fungsional dan berkualitas.
Karena telah terkualifikasi melalui pendidikan, pengalaman dan ujian, seorang desainer
interior dapat mengidentifikasi, meneliti dan secara kreatif memecahkan permacalahan dan
mengarahkan perancangan menuju lingkungan fisik yang sehat, aman dan nyaman.
Desainer interior bertanggung jawab dalam berbagai hal meliputi: pengorganisasian
ruang untuk menyelaraskan dengan fungsinya, meyakinkan bahwa desain yang dibuat match
atau sesuai dengan penggunaan kode keamanan bangunan, mengatur konstruksi dan
penerapan desain, bahkan juga mendesain transmisi akustik dan tata suara. Seorang desainer
interior juga dituntut tanggungjawabnya dalam memilih dan menentukan peralatan, perabot,
produk, bahan dan warna yang digunakan dalam perancangan interiornya.
Di beberapa negara maju, menjadi seorang desainer interior juga harus memiliki ijin
yang dapat diperoleh apabila telah lolos ujian kualifikasi . Ijin inilah yang menyatakan
bahwa desainer yang bersangkutan merupakan orang yang memiliki kualifikasi secara
profesional yang memiliki latar belakang pengalaman dan pendidikan untuk membuat
keputusan yang kompleks tentang perancangan ruang.

E. Macam – macam Desain Interior

1. Desain interior rumah minimalis ini merupakan desain yang banyak sekali kita
temukan. Pengertian desain interior rumah minimalis adalah sebuah desain yang
dirancang secara efektif dan efisien untuk menciptakan hunian yang nyaman
meskipun berada di sebuah lingkup bangunan yang tidak terlalu besar.
2. Desain interior rumah klasik cukup banyak keluarga yang menggunakan desain
interior macam ini. Secara umum, yang disebut dengan desain interior klasik
modern adalah sebuah desain dimana perancangnya memadukan antara konsep
klasik dengan sentuhan modern. Desain klasik memungkinkan si empunya rumah
untuk menikmati konsep-konsep jadul misalnya dengan membuat perapian,
membuat rumah dengan bata merah. Sementara ia kemudian memberikan
sentuhan modern dengan kursi berwarna cerah dan meja yang kreatif.
3. Desain interior rumah mewah dimana pengertiannya adalah, sebuah desain yang
mempunyai konsep hiasan-hiasan mewah dan modern. Lampu, ornament dinding,

11
serta hiasan-hiasan lain menunjukkan bahwa rumah ini mempunyai kemewahan
luar biasa. Warna-warna emas biasa mendominasi pada konsep desain mewah ini.
4. Desain interior rumah sederhana berbeda dengan rumah mewah, desain rumah
sederhana adalah desain yang memberikan nuansa kesederhanaan dengan desain yang
teramat simpel serta efektif.

12
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Menurut Wicaksono, (2014) Desain interior atau perancangan interior adalah salah
satu cabang dari ilmu rancang bangun atau arsitektur yang perkembangannya cukup pesat.
Hal ini disebabkan oleh adanya kebutuhan manusia untuk memenuhi gaya hidup dalam
memanfaatkan fungsi ruang di dalam melakukan aktivitas. Dalam pertumbuhannya desain
interior telah berkembang pesat dan berhasil menembus batas-batas negara dan
zamannya. Dengan memanfaatkan hasil - hasil penemuan teknologi, taraf kehidupan
sosial ekonomi sampai pada pengaruh politik telah berhasil mengubah fungsi interior
menjadi komoditi yang dibutuhkan oleh konsumen sehingga perkembangannya ditentukan
oleh permintaan dan trend yang berlaku di pasaran. Kapan saja, dimana saja bisa
diciptakan suasanan Jepang, suasana Abad Pertengahan, suasana Tradisional Modern,
Klasik, Antik dan seterusnya, tergantung dari apa maunya klienatau tergantung dari
kejelian sang desainer dalam menciptakan trend yang akan diorbitkan atau yang sedang in.

B. SARAN

Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca.

13
DAFTAR PUSTAKA

Nyoman Ratih (2017). Jurnal Desain Interior Sekolah Tinggi Desain Bali Volume 4. Bali.
Fakultas Desain Interior.
Dwi Retno Sri Ambarwati. Jurnal Antara Desainer Interior Dan Dekorator Interior: Studi
Perbandingan. Fakultas Bahasa dan Seni FBS UNY
Modul Sejarah Desain Interior

14

Anda mungkin juga menyukai