Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MATA KULIAH : PENGANTAR ARSITEKTUR

DOSEN PENGAMPUH MATA KULIAH : 1. Ir. PILIPUS JERAMAN, MT


2. Dr. REGINALDO CH. LAKE, ST,MT

HUBUNGAN KEBUDAYAAN DENGAN ARSITEKTUR

DISUSUN OLEH KELOMPOK XI:

APRIANTO JEFRIANUS MORUK (22122115)


ELISABETH GRACELA KOFI (22122110)
EZRA VICTORANDO MARAMBA (22122127)
FRANSISKUS ISMAIL LELANG (22122082)
JANRIO ELIA SIR LALANG (22122087)
KASMIRUS OLA PURAB (22122089)
LORES ALOPELANG (22122094)
MARIANO D. TIWU (22122095)
SEFERINUS TONI (22122103)
VINSENSIUS APRILIO NAIF (22122083)

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR - FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA
KUPANG
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “Hubungan
Arsitektur Dengan Kebudayaan” ini dapat diselesaikan dengan baik.
Makalah ini dibuat sebagai persyaratan untuk mengikuti Ujian Tengah Semester
pada mata kuliah Pengantar Arsitektur. Kami juga menyadari pentingnya akan sumber
bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi
yang akan menjadi bahan makalah.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah
dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan
dalam penulisan makalah ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Tuhan Allah,
kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semuanya.

Kupang, 09 Oktober 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... 2


DAFTAR ISI .......................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ........................................................................... 4
1.2. Rumusan Masalah ...................................................................... 5
1.3. Tujuan ........................................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAAN
2.1. Pengertian Kebudayaan ............................................................. 6
2.2. Pengertian Arsitektur ................................................................. 6
2.3. Hubungan Arsitektur Dengan Kebudayaan ................................ 7
2.4. Ciri Budaya Arsitektur ................................................................ 8
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan ................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 11

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Seiring dengan perkembangan zaman, nilai-nilai kebudayaan pun mengalami
perubahan. Hal ini dapat dilihat dari manifestasi perilaku masyarakat dalam berbagai
hal dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dengan arsitektur rumah atau tempat
tinggal. Dalam contoh kasus masyarakat Indonesia, perubahan nilai budaya juga
memberikan dampak dalam apresiasi terhadap nilai-nilai tradisional dalam hal
arsitektur rumah tinggal.
Arsitektur rumah tradisional dengan otentitas dan karakter tersebut seharusnya
seharusnya mempunyai nilai jual yang tinggi. Beberapa wilayah di Indonesia banyak
dipenuhi dengan latar belakang sejarah budaya dan kekayaan arsitektur tentunya
mempunyai nilai otentitas sejarah yang hanya bisa ditemui di tempat asalnya. Nilai
otentitas sejarah dan budaya yang terkandung di dalam masyarakat tradisional
tertentu dapat juga dikatakan hampir tidak mungkin diimitasi daerah lainnya di
Indonesia yang mempunyai basis kebudayaan tersendiri. Arsitektur sebagai daya tarik
juga seharusnya mempunyai nilai otentitas yang mampu menarik wisatawan sebagai
bagian dari pencarian akan pengalaman-pengalaman. Hal ini tentunya dapat
membantu pemberdayaan masyarakat lokal dalam memelihara dan melesatarikan
kebudayaan yang dimiliki melalui perwujudan arsitektur rumah tradisional.
Arsitektur mengalami perkembangan positif mengingat makin banyak
penghargaan yang diberikan pada arsitek maupun karya arsitektur yang dinilai
inspiratif. Media membahas arsitektur pun menjamur—terlepas dari sekedar
muatannya yang instant dan kitsch. Arsitek pun makin populer dan diterima
masyarakat.

4
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Kebudayaan?
2. Apa Pengertian Arsitektur?
3. Bagaimana Hubungan Arsitektur Dengan Kebudayaan?
4. Bagaimana Ciri Budaya Arsitektur?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kebudayaan secara jelas dan lengkap
2. Untuk mengetahui pengertian Arsitektur
3. Mengetahui hubungan Arsitektur dengan Kebudayaan
4. Mengetahui Ciri Budaya Arsitektur

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Kebudayaan


Kebudayaan berasal dari kata culture (Inggris) yang asal katanya dari
kata colere (Latin) yang artinya mengolah, mengerjakan, terutama mengolah tanah
atau bertani. Dari arti ini berkembang arti culture, sebagai segala daya dan usaha
manusia untuk merobah alam.
Dari bahasa Indonesia, kata Kebudayaan berasal dari kata Bahasa Sansekerta
yakni “buddhayah”, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal.
Dengan demikian, kebudayaan dapat diartikan sebagai “hal-hal yang bersangkutan
dengan budi dan akal. Ada pendapat lain mengenai asal dari kata “kebudayaan”, yakni
sebagai suatu perkembangan darikata majemuk budi-daya, yang berarti daya dari
budi, kekutan dari akal.
Dari asal kata diatas, kebudayaan dapat diartikan sebagai keseluruhan gagasan
dan karya manusia, yang harus dibiasakannya dengan belajar, beserta keseluruhan
dari hasil budi dan karnyanya.1

2.2. Pengertian Arsitektur


Berdasarkan kamus umum, kata arsitektur (architecture), berarti seni dan ilmu
membangun bangunan. Menurut asal kata yang membentuknya, yaitu Archi = kepala,
dan techton = tukang, maka architecture adalah karya kepala tukang. Arsitektur dapat
pula diartikan sebagai suatu pengungkapan hasrat ke dalam suatu media yang
mengandung keindahan.
Menurut Le Corbusier: ”architecture is the masterly, correct and magnificient
play of masses seen in light. Architecture with a capital A was an emotional and
aesthetic experience”.
Menurut O’Gorman (1997) dalam ABC of Architecture, arsitektur lebih dari
sekedar suatu pelindung. Arsitektur bisa jadi merupakan suatu wujud seni, namun

1
Koenjaraningrat, Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan, (Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama, 2004),
h.9

6
memiliki perbedaan, yaitu arsitektur menggunakan seni sebagai sesuatu yang penting
untuk digunakan sebagai interior.

2.3. Hubungan Arsitektur Dengan Kebudayaan

Arsitektur merupakan bagian dari budaya. Kebudayaan adalah pola bagi


kelakuan, artinya kebudayaan mengatur manusia dapat mengerti bagaimana
seharusnya bertindak, berbuat, menentukan sikap kalau berhubungan dengan orang
lain. Dengan adanya kebudayaan, terwujud suatu kelakuan untuk memahami dan
menafsirkan lingkungan yang dihadapi.
Arsitektur terbentuk karena adanya kebutuhan misalnya kebutuhan kondisi
lingkungan yang kondusif, keamanan, dan sebagainya. Kebutuhan ini menuntut
perlakuan atau cara tertentu dalam menyikapi obyek misalnya bahan bangunan yang
tersedia dan teknologi konstruksi. Arsitektur prasejarah dan primitif merupakan tahap
gejala awal dinamika ini. Kemudian manusia menjadi lebih maju dan pengetahuan
manusia mulai terbentuk melalui tradisi lisan dan praktek-praktek dan saat itu
arsitektur berkembang menjadi ketrampilan. Pada tahap inilah terdapat proses uji
coba, improvisasi, atau peniruan sehingga menjadi hasil yang sukses.2
Kemampuan dan kreativitas arsitektur masyarakat setiap daerah berbeda
dalam mengadaptasi dan mengolah kebudayaan baru. Hal ini mempengaruhi dan
mengakibatkan bervariasinya hasil-hasil budaya itu, antara lain adalah beragamnya
kekhasan arsitektur yang mampu mencerminkan budaya daerah. Rumah dengan
segala perwujudan bentuk, fungsi dan maknanya senantiasa diatur, diarahkan, dan
ditanggapi atau diperlakukan oleh penghuni menurut kebudayaan yang
mempengaruhi masyarakat yang bersangkutan. Sebagaimana setiap suku bangsa
mempunyai corak rumah masing-masing baik bentuk maupun fungsi dari rumah
tinggal yang di huninya. rumah tempat tinggal dapat berlainan menurut ukuran serta
kemewahannya, karena sebuah rumah orang Jawa dapat juga memperlihatkan
bagaimana status sosial dari penghuninya. Arsitektur merupakan salah satu hasil
budaya yang dapat menunjukkan identitas masyarakat pendukungnya.

2
Bahar, Yudi Nugraha, dkk., idem, h.7

7
Perkembangan jaman yang diikuti revolusi berbagai bidang ilmu (misalnya
engineering), dan penemuan bahan-bahan bangunan baru serta teknologi, menuntut
para arsitek untuk mengadaptasi fokus dari aspek teknis bangunan kepada estetika
(keindahan bentuk). Kemudian dikenal istilah "arsitek aristokratik" yang lebih suka
melayani bouwheer (owner/client) yang kaya dan berkonsentrasi pada unsur visual
dalam bentuk yang merujuk pada contoh-contoh historis.3

2.4. Ciri Budaya Arsitektur


Bila kita membicarakan ciri budaya dalam arsitektur, akan menyangkut dua segi:
 Apa ciri yang ingin diungkapkan
 Bagaimana ciri tersebut diungkapkan.

Karya arsitektur akan selalu mencerminkan ciri budaya dari kelompok menusia yang
terlibat dalam proses penciptaannya. Sekurang-kurangnya akan tercermin tata nilai
yang mereka anut. Dengan demikian kalau kita secara cermat mengamati sejumlah
karya arsitektur suatu masyarakat maka lambat laun akam mengenali cirri budaya
masyarakat tersebut.

3
Bahar, Yudi Nugraha, dkk., idem,.

8
9
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
 Kebudayaan berasal dari kata culture (Inggris) dan colere (Latin) yang artinya
mengolah, mengerjakan, terutama pengolahan tanah yang kemudian
berkembang menjadi segala daya dan aktifitas manusia manusia untuk
mengolah dan mengubah alam.
 Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan atau tindakan dan hasil karya
manusia untuk memenuhi kehidupannya dengan cara belajar, yang tersusun
dalam kehidupan manusia.
 Arsitektur adalah indeks budaya yang mempunyai wujud berbeda pada
masyarakat yang berbeda.
 Arsitektur berkaitan dengan budaya, memiliki system lambang, makna serta
skema kognitif.
 Arsitektur mempunyai fungsi yang luas yaitu fungsi kebudayaan. Oleh
karenanya, dalam kenyataan dapat dijumpai adanya simbolsimbol arsitektur
yang menandai budaya yang terkandung di dalamnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Koenjaraningrat, Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan, 2014, Jakarta, PT.


Gramedia Pustaka Utama
Bahar, Yudi Nugraha, dkk., Pengantar Arsitektur Teori dan Filosofi, 2009, Depok,
Gunadarma
https://www.slideshare.net/sweetangel4/arsitektur-dalam-konteks-budaya diakses 10
Oktober 2022

11
12

Anda mungkin juga menyukai