Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PANCASILA

PENDAHULUAN

Dosen Pengampu:

Dra. Jorena, M.Si

Disusun Oleh:

Kelompok 5

1. Shello Saputra (03061182328013)

2. Anggie Aprilia (03061282328019)

3. Artha Winata (03061282328022)

4. Rizky Ferdiansyah (03061282328026)

5. Muhammad Rafa Aditya (03061282328031)

6. Yuniarti Mutiara Dewi (03061282328055)

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang,

Kami ingin mengawali kata pengantar ini dengan rasa syukur dan puji
kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala atas kesempatan dan rahmat-Nya yang
memungkinkan penulis menyelesaikan tugas penyusunan makalah berjudul
"Konsep IPTEK dan Seni dalam Islam." Makalah ini merupakan bagian dari tugas
dalam mata kuliah Pendidikan Agama Islam di Fakultas Teknik Program Studi
Arsitektur Universitas Sriwijaya.

Kami juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada


semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan dalam penyelesaian
makalah ini. Khususnya, kami ingin menyampaikan penghargaan kepada:

1. Endang Switri, S.Pd.I., M.Pd.I atas tugas dan arahan yang diberikan, yang
sangat membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.

2. Keluarga yang telah memberikan dukungan moral dan materi, serta


pemahaman yang luar biasa dalam proses penulisan makalah ini.

3. Teman-teman sekelas di jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas


Sriwijaya 2023, atas kerjasama dan dukungan mereka.

4. Serta semua pihak lain yang telah memberikan bantuan, meskipun tidak
dapat disebutkan satu per satu.

ii
Kami berharap makalah ini dapat memberikan kontribusi positif dalam
pengembangan pemahaman mengenai IPTEK dan Seni dalam Islam, serta
menjadi panduan yang berguna dalam menghadapi permasalahan-permasalahan
sosio-religius, khususnya di Indonesia. Kami sadar bahwa makalah ini mungkin
memiliki kekurangan, baik dalam hal teknis penulisan maupun isi. Oleh karena
itu, kami menerima dengan tulus kritik dan saran yang membangun untuk
meningkatkan kualitas makalah ini.

Senin, 10 Oktober 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1. Latar Belakang..............................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................2
1.3. Tujuan............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3
2.1 Konsep IPTEK dan Seni dalam Islam........................................................3
2.2. Pandangan Islam Terhadap IPTEK.......................................................3
2.3. Pandangan Islam Terhadap Seni..............................................................5
2.4 Dampak Saintek Terhadap Budaya...........................................................6
2.5. Dampak Saintek Terhadap Kehidupan Sehari-hari...................................8
BAB III PENUTUP.............................................................................................12
3.1 Simpulan..................................................................................................12
3.2 Saran........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13

iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), yang sering disebut
sebagai IPTEK, adalah bidang yang terus berkembang dan tidak pernah
berhenti berkembang. Sejak zaman kuno hingga saat ini, perkembangan
IPTEK telah menjadi bagian integral dari perkembangan manusia. Inovasi-
inovasi baru dalam IPTEK semakin beragam seiring berjalannya waktu.
Bahkan, perkembangan budaya manusia juga dipengaruhi oleh inovasi-
inovasi IPTEK. Jadi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi?
Ilmu adalah pengetahuan sistematik tentang dunia fisik dan materi
(Banhart, 1958:1086). Selain itu, The Liang Gie (1995: 85-86)
mendefinisikan ilmu sebagai istilah yang merujuk kepada pengetahuan
ilmiah secara umum. Ini bisa berarti dua hal:
1. Ilmu adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada pengetahuan
ilmiah umum.
2. Ilmu juga bisa merujuk pada bidang pengetahuan ilmiah tertentu
seperti
biologi, antropologi, psikologi, geografi, sejarah, ekonomi, dan lain-
lain. Penggunaan kedua ini lebih tepat dalam lingkungan akademis.
Jadi, secara umum, ilmu adalah pengetahuan yang tersusun
sistematis, bersifat empiris, dapat dibuktikan, dan dapat
dipertanggungjawabkan dalam konteks penelitian ilmiah.
Di sisi lain, teknologi merujuk pada segala hal yang dapat
memengaruhi dan memberikan manfaat pada kehidupan manusia. Teknologi
adalah produk dari ilmu pengetahuan. Dalam konteks budaya, teknologi
adalah bagian dari budaya yang merupakan hasil praktik dari ilmu
pengetahuan. Meskipun teknologi pada dasarnya bersifat obyektif dan
netral, dalam beberapa situasi, teknologi dapat menjadi bermasalah karena
potensi merusaknya atau potensi kekuasaannya. Inilah perbedaan antara
ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

1
(KBBI), teknologi diartikan sebagai "kemampuan teknis yang berdasarkan
pengetahuan ilmiah dan proses teknis". Teknologi tidak hanya terbatas pada
peralatan canggih, tetapi mencakup segala sesuatu yang membantu manusia
dalam aktivitas mereka. Perkembangan teknologi telah menjadi sangat
signifikan, seperti contoh dalam evolusi alat pemotong dari zaman kuno
hingga saat ini.

Selain ilmu, seni juga merupakan bagian penting dalam kehidupan


masyarakat yang terus berkembang. Seni, termasuk seni lukis, seni tari, seni
ukir, dan seni musik, memiliki sejarah dan perkembangan unik mereka
sendiri. Hingga saat ini, seni tetap menjadi hiburan yang digemari oleh
masyarakat, baik dalam konteks publik maupun pribadi.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa konsep IPTEK dan Seni dalam islam?


2. Apa pandangan islam terhadap IPTEK dan seni?
3. Apa dampak Saintek dalam budaya?
4. Apa dampak Saintek dalam kehidupan sehari-hari?
5. Apa isyarat-isyarat seni dalam islam?
6. Apa konsep estetika dalam islam?

1.3. Tujuan

Makalah ini memiliki beberapa maksud dan tujuan, yaitu:


1. Mengembangkan pemahaman tentang peran IPTEK dan seni dalam
kehidupan manusia, terutama dalam konteks pandangan Islam.
2. Menganalisis bagaimana Islam mengatur IPTEK dan seni serta sejauh
mana perkembangan dan batasannya dalam konteks kehidupan Islam.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep IPTEK dan Seni dalam Islam

Iptek dan seni dalam Islam merupakan dua aspek yang saling berkaitan.
Ilmu pengetahuan (sains) adalah ilmu pengetahuan tentang gejala alam yang
diperoleh melalui proses yang disebut metode ilmiah (scientific method).
Sedangkan teknologi adalah pengetahuan dan keterampilan yang merupakan
penerapan dalam kehidupan manusia sehari-hari.

Konsep iptek dan seni dalam Islam adalah konsep yang mengintegrasikan
antara ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dengan nilai-nilai Islam yang
bersumber dari Al-Qur'an dan sunnah. Iptek dalam Islam adalah Iptek yang
berlandaskan pada aqidah Islam. Sedangkan seni dalam Islam adalah ekspresi
kreatif dan artistik yang menggambarkan keindahan, keharmonisan, dan
kesempurnaan ciptaan Allah SWT. Konsep ini bertujuan untuk menciptakan
keseimbangan antara aspek material dan spiritual dalam kehidupan manusia,
serta untuk mengembangkan peradaban islam yang berkontribusi bagi
kemaslahatan umat manusia.

2.2. Pandangan Islam Terhadap IPTEK


Banyak kontroversi yang muncul sehubungan dengan perkembangan
IPTEK, terutama dalam konteks pandangan Islam. Beberapa sumber
menganggap bahwa perkembangan IPTEK hanyalah gagasan Barat, dianggap
tidak sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, dianggap membawa banyak
dampak negatif, dan sebagainya. Pandangan seperti ini dapat membuat orang
awam merasa bahwa Islam terkesan konservatif dan tertutup terhadap
perkembangan zaman. Akibatnya, orang-orang yang memiliki keyakinan yang
kurang kuat mungkin menjadi malas dan cenderung melampaui batasan-
batasan yang ada.

3
Namun, jika kita melihat kenyataan sejarah, mengapa begitu banyak
orang pada zaman dahulu masuk Islam secara masif? Mengapa Islam dianggap
sebagai agama yang universal?

Pada kenyataannya, Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengatur


segalanya. Termasuk dalam hal IPTEK dan Seni. Pandangan Al-Qur’an
tentang ilmu dan teknologi dapat diketahui prinsip-prinsipnya dari analisis
wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW.

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah


menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah, dan Tuhanmulah
Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran
kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya” (Q.S.
Al-A’laq;1-5)

Lalu pada ayat yang lain,

“Dan dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya, kemudian


diperintahkan kepada malaikat-malaikat, seraya berfirman “Sebutkan
kepadaku nama semua (benda) ini, jika kamu yang benar” (QS. Al
Baqarah (2):31)

Kedua ayat di atas menggambarkan bagaimana Allah Subhanahu


wa Ta'ala memberikan rahmat kepada manusia dengan memberikan
pengajaran tentang berbagai aspek kehidupan. Allah adalah Pencipta alam
semesta ini dan memiliki pengetahuan yang tak terbatas tentang segala
yang ada dalam jagad raya ini. Dari ayat-ayat tersebut, kita diajarkan untuk

4
mengamati alam dan fenomenanya serta diperintahkan untuk
memahaminya dan mengambil manfaat darinya. Ini menunjukkan bahwa
manusia memiliki potensi untuk memahami rahasia alam semesta.
Potensi ini, bersama dengan ciptaan Allah yang memungkinkan
kita untuk mempelajari alam tanpa hambatan, membantu ilmuwan untuk
memahami hukum-hukum alam dengan pasti. Oleh karena itu, manusia
memiliki kesempatan untuk menggunakan ilmu pengetahuan dan
teknologi untuk memanfaatkan alam semesta ini. Al-Qur'an mendorong
manusia untuk terus mengembangkan pengetahuan ilmiah mereka dengan
menggunakan alam sebagai sumber pembelajaran. Ini adalah bukti
kebaikan Allah yang Maha Pemurah.
Sebagai hasilnya, hal ini mendorong manusia untuk terus
mengembangkan teknologi dengan memanfaatkan karunia Allah. Namun,
perlu diingat bahwa perkembangan IPTEK tidak bisa dihentikan, tetapi
manusia memiliki tanggung jawab untuk mengarahkan penggunaan
teknologi agar tidak merugikan diri sendiri atau orang lain, dan bukan
hanya untuk tujuan mengumpulkan harta.

2.3. Pandangan Islam Terhadap Seni

Seni adalah cara untuk mengungkapkan kecantikan, dan keindahan


adalah salah satu karakteristik yang diberikan oleh Allah pada penciptaan
alam semesta ini. Allah, melalui firman-Nya dalam Al-Qur'an, mengajak
manusia untuk mengamati seluruh jagat raya dengan segala harmoni dan
keindahannya. Allah berfirman:

“Maka apakah mereka tidak melihat ke langit yang ada di atas mereka,
bagaimana Kami meninggikannya dan menghiasinya, dan tiada baginya
sedikit pun retak-retak?” (QS Qaf (50); 6)

5
Bahkan berdasarkan hadits Rasulullah, Allah menyukai
keindahan. Seperti yang disampaikan pada hadits berikut,

Ibnu Mas’ud meriwayatkan bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi


Wassalam bersabda: “Tidak masuk surga orang yang di dalam hatinya
terbetik sifat sombong seberat atom.” Ada orang berkata,” Sesungguhnya
seseorang senang berpakaian bagus dan bersandal bagus.” Nabi
bersabda,” Sesungguhnya Allah Maha Indah, menyukai keindahan.
Sedangkan sombong adalah sikap menolak kebenaran dan meremehkan
orang lain.” (HR. Muslim).

Maka manusia menyukai kesenian sebagai representasi dari


fitrahnya mencintai keindahan. Dan tak bisa dipisahkan lagi antara
kesenian dengan kehidupan manusia.
Namun, dalam Islam terdapat sejumlah pembatasan yang berlaku
terhadap implikasi Seni. Ketika kita memeriksa kehidupan saat ini, di
mana seni sering dieksploitasi secara berlebihan hingga mengabaikan
prinsip-prinsip syariah, Islam pun memberikan panduan tentang regulasi
dalam Seni.

2.4 Dampak Saintek Terhadap Budaya


Budaya mencakup hasil karya, perasaan, dan kreasi manusia,
sehingga segala sesuatu yang timbul dari aktivitas manusia akan menjadi
bagian dari budaya. Dalam esensinya, budaya adalah aspek dari ilmu
humaniora, yang memiliki paradigma yang berbeda dengan ilmu saintek.
Ilmu saintek menekankan aspek-aspek yang mendasar, sementara budaya
cenderung bersifat fleksibel dan dinamis, dapat berubah seiring
berjalannya waktu dan berbeda dari satu tempat ke tempat lainnya.
Nurcholis Madjid mengemukakan bahwa bahkan budaya yang berbasis
agama pun akan mengalami perubahan, khususnya dalam paradigma,

6
sebagaimana halnya agama dan sains juga mengalami perkembangan yang
serupa.

Dampak dari ilmu saintek terhadap Islam mencakup beberapa hal,


seperti:
1. Adanya perpustakaan Islam dan lembaga-lembaga keilmuan seperti
Baitul Hikmah, Masjid Al-Azhar, Masjid Qarawiyyin, dan
sebagainya, yang menjadi pusat pertemuan para intelektual Muslim
untuk melakukan penelitian dan pengembangan ilmu dan sains.
2. Warisan intelektual yang ditinggalkan oleh cendekiawan Muslim
seperti Ibnu Sina, Ibn Haytham, Imam Syafii, Ar-Razi, Al-Kindi,
Ibnu Rusyd, Ibnu Khaldun, dan lain-lain.
3. Penemuan-penemuan intelektual yang memiliki dampak signifikan
terhadap budaya dan tradisi manusia, seperti penemuan kertas,
karpet, kalender Islam, penamaan hari-hari, seni arsitektur, dan
perencanaan perkotaan.
4. Pemajuan nilai-nilai budaya asasi sebagai ekspresi dari konsep
Islam, iman, ihsan, dan taqwa. Islam mendorong pembentukan
budaya yang didasarkan pada prinsip silm (ketenangan dan
kondusifitas), salam (kedamaian), salaamah (keselamatan).
Sementara itu, iman mendorong budaya yang berlandaskan amn
(rasa aman) dan amaanah (tanggung jawab terhadap amanah).
Akhirnya, ihsan mendorong budaya yang dipenuhi dengan hasanah
(keindahan) dan husn (kebaikan).

Namun, perlu diingat bahwa ilmu saintek juga memiliki potensi


untuk mengancam identitas dan ciri khas budaya Islam jika tidak
diimbangi dengan pemahaman yang benar tentang ajaran Islam. Oleh
karena itu, umat Islam perlu memiliki sikap kritis, selektif, dan adaptif
terhadap perkembangan ilmu saintek. Mereka harus menganggap ilmu
saintek sebagai anugerah dari Allah untuk membangun peradaban yang
bermanfaat bagi seluruh makhluk. Selain itu, umat Islam harus menjaga

7
nilai-nilai Islam dalam konteks budaya dengan mengedepankan akhlak
Islami yang mencerminkan rahmat Allah.

2.5. Dampak Saintek Terhadap Kehidupan Sehari-hari


Dalam Islam, ilmu sains dan teknologi memiliki akar dalam
keyakinan bahwa alam semesta adalah hasil ciptaan Allah yang kompleks.
Penerapan ilmu sains dan teknologi bisa meningkatkan kualitas kehidupan
manusia jika digunakan dengan bijak dan sesuai dengan nilai-nilai agama.
Berikut adalah beberapa dampak positif ilmu sains dan teknologi dalam
kehidupan sehari-hari umat Islam:
1. Pemahaman Kesehatan yang Halal Pengetahuan sains dan
teknologi dapat membantu umat Islam memahami kebutuhan akan
makanan dan minuman yang baik dan halal untuk kesehatan, sesuai
dengan ajaran agama Islam. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-
Baqarah ayat 168, mengingatkan manusia untuk makan dari yang
halal dan baik, serta untuk menjauhi godaan setan.
2. Penentuan Waktu Shalat dan Ibadah Dengan kemajuan teknologi
saat ini, umat Islam dapat menentukan waktu shalat dan ibadah
lainnya sesuai dengan pedoman agama mereka. Teknologi juga
memungkinkan mereka untuk menentukan arah kiblat dengan
mudah. Ada banyak aplikasi yang berguna bagi umat Islam, seperti
pengingat waktu shalat, penunjuk arah kiblat, panduan shalat, dan
sebagainya.
3. Penyebaran Dakwah melalui Teknologi Dalam usaha berdakwah,
teknologi memungkinkan umat Islam untuk menyebarkan pesan
agama melalui media, seperti media sosial dan platform online
lainnya. Dakwah dapat dilakukan secara lebih luas melalui
teknologi modern.
4. Pembangunan Infrastruktur dan Fasilitas Keagamaan Teknologi
juga berperan dalam pembangunan infrastruktur dan fasilitas
keagamaan. Berbagai inovasi teknologi, seperti material yang
canggih, pemodelan 3D, serta teknologi keamanan yang mutakhir,

8
memudahkan proses pembangunan masjid, madrasah, dan fasilitas
keagamaan lainnya untuk mendukung ibadah.
5. Pemahaman yang Lebih Mendalam terhadap Al-Qur'an dan As-
Sunnah Ilmu sains dan teknologi dapat mendorong umat Islam
untuk terus mempelajari dan memahami Al-Qur'an dan As-Sunnah
sebagai sumber pengetahuan. Hal ini membuka kesempatan bagi
umat Islam untuk mendalami ajaran agama Islam dengan cara yang
lebih mendalam dan kontekstual.

2.5. ANALISIS ESTETIKA DALAM ISLAM

Estetika Islam merujuk pada penilaian dan norma yang bersumber dari
Al-Qur'an dan As-Sunnah, mengingat seni Islam dibatasi oleh nilai-nilai
etis, norma Illahi, dan kedudukan manusia sebagai hamba Allah. Al-Quran
mendorong manusia untuk menjelajahi makna keindahan dalam segala
aspeknya, baik yang bersifat fisik maupun yang memiliki dimensi spiritual,
materiil, dan rohani.

Al-Quran dalam ayat-ayatnya mengungkapkan estetika atau


keindahan, juga ikut mengajak manusia untuk merenungkan dan
merenunginya. Seperti yang terdapat dalam Q.S Ali Imran ayat 191

‫اَّلِذ يَن َيْذ ُك ُروَن َهَّللا ِقَياًم ا َو ُقُعوًدا َو َع َلٰى ُج ُنوِبِهْم َو َيَتَفَّك ُروَن ِفي َخ ْلِق الَّسَم اَو اِت َو اَأْلْر ِض َر َّبَنا َم ا َخ َلْقَت‬

‫َٰه َذ ا َباِط اًل ُسْبَح اَنَك َفِقَنا َع َذ اَب الَّناِر‬

Artinya: “(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau


duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah
Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka.”(Q.S Ali- Imran/3 : 191)

9
Dalam ayat-ayatnya yang indah dan tak tertandingi dalam penggunaan
bahasa, Al-Quran memperlihatkan tanda-tanda kebesaran ALLAH SWT dan
juga konsep dari keindahan. Oleh karena itu, Al-Quran dapat kita anggap
sebagai puncak dari keindahan dan juga menjadi fenomena keindahan yang
bersifat ilmiah serta simbol-simbol keindahan. Terdapat banyak contoh
dalam ayat-ayat Al-Quran yang menunjukkan bahwa Allah adalah sumber
dari semua keindahan, dan nikmat-nikmat keindahan tersebut tercermin
dalam penciptaan alam semesta ini.

Dalam ayat al-Quran terminologi dan pemahaman keindahan pun


digunakan dalam beberapa bagian, di antaranya:
1. Jamal (sangat indah), hasan (penyebab kegembiraan, bagus), zinat
(sesuatu yang indah ditambahkan kepada sesuatu yang lain agar lebih
indah) yang merupakan tiga kata sebagai fokus keindahan;
2. Hilyeh (hiasan), bahjat (keindahan, kegembiraan, kesenangan),
zukhruf (dihiasi, didandani, cemerlang), taswil (sesuatu yang jiwa
menjadi rindu kepadanya, keindahan yang mana karenanya keburukan
tertutupi);
3. Kelompok kelompok yang terdiri dari wujud tafsiran yang terdapat
pada zona keindahan seperti sulaman, busana (untuk dandan);
4. Kelompok kelompok yang menjadi penjelas sebagian unsur unsur dan
tipologi-tipologi keindahan seperti cahaya, warna, harga, nilai.

Al-Quran dalam tujuan-tujuan sucinya yang agung ingin menunjukan


kepada kita sebagian dari keindahan-keindahan ciptaan Allah, yaitu manusia
dan alam serta keindahan spiritual dan moral. Dalam Islam, konsep
keindahan tidak terbatas pada keindahan alam atau hal-hal yang dapat
dirasakan oleh indera, melainkan juga mencakup aspek keindahan dalam
akhlak dan perilaku, yang ditempatkan dalam kategori keindahan. Sehingga
terdapat perbedaan antara pengertian dan prinsip keindahan dalam Islam dan
juga Barat. Contoh dari keindahan moral dan spiritual terdapat dalam Al-
Qur'an Q.S Al hujurat ayat 7.

10
‫َو اْعَلُم وا َأَّن ِفيُك ْم َر ُسوَل ِهَّللاۚ َلْو ُيِط يُع ُك ْم ِفي َك ِثيٍر ِم َن اَأْلْم ِر َلَعِنُّتْم َو َٰل ِكَّن َهَّللا َح َّبَب ِإَلْيُك ُم اِإْل يَم اَن َو َزَّيَنُه ِفي ُقُلوِبُك ْم‬
‫َو َكَّر َه ِإَلْيُك ُم اْلُك ْفَر َو اْلُفُسوَق َو اْلِع ْص َياَن ۚ ُأوَٰل ِئَك ُهُم الَّراِش ُد وَن‬
Artinya: “Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah.
Kalau ia menuruti kemauanmu dalam beberapa urusan benar-benarlah
kamu mendapat kesusahan, tetapi Allah menjadikan kamu "cinta" kepada
keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta
menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan.
Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus.” (Q.S Al-
Hujurat ayat 7).

11
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dalam tradisi Islam, IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) dan seni
memiliki peran penting dalam pengembangan budaya, pemahaman agama, dan
perkembangan masyarakat. Islam mendorong pencarian ilmu pengetahuan sebagai
ibadah, dan seni dapat menjadi sarana ekspresi yang mendalam dalam
mengekspresikan nilai-nilai agama dan kemanusiaan. Kedua bidang ini dapat
saling melengkapi dan memberikan kontribusi positif dalam memperkaya
kehidupan umat Islam dan manusia pada umumnya.

3.2 Saran
Setelah membaca pembahasan makalah di atas, diharapkan para pembaca
dapat mengetahui tentang pandangan islam terkait IPTEK dan seni. Kami sebagai
penulis menyadari jika makalah ini memiliki banyak sekali kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Tentunya, kami akan terus memperbaiki dengan mengacu
kepada sumber-sumber yang bisa dipertanggungjawabkan. Oleh sebab itu, kami
sangat mengharapkan adanya saran dan kritik yang membangun mengenai
pembahasan makalah di atas.

12
DAFTAR PUSTAKA

Budianto , M. R. R. ., Kurnia, S. F., & Galih , T. R. S. W. . (2021). Perspektif


Islam Terhadap Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Islamika : Jurnal Ilmu-
Ilmu Keislaman, 21(01), 55–61.
https://doi.org/10.32939/islamika.v21i01.776
Safliana, Eka., (2008). Seni dalam Persfektif islam. Jurnal Ilmiah Islam Futura.
https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/islamfutura/article/view/3058/2185
Rizali, Nanang (2012) Kedudukan Seni dalam Islam. Tsaqafa-Jurnal Kajian Seni
Budaya Islam, 1 (1). https://eprints.uad.ac.id/1485/

13

Anda mungkin juga menyukai