Anda di halaman 1dari 17

Makalah Pendidikan Agama Islam

Islam, Teknologi, dan Seni Budaya

Dosen Pengampu :

Eva Iryani, S.Pd.I., M.Pd.I.

Disusun Oleh :

1. Zahratul Jannah G1E121007


2. Clara Amelia Putri G1E121009
3. Tasha Rahmadona G1E121021
4. Sindi Saputri G1E121035
5. Habieb Riziek G1E121039
6. M. Amtoni Prawira G1E121055

Program Studi Farmasi

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Jambi

2022
Kata Pengantar

Puji dan syukur Kami panjatkan kehadirat Allah Subhaanahu wa ta’ala atas
segala rahmat, berkah, dan ridho-Nya sehingga Kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Islam, Teknologi, dan Seni Budaya”. Makalah ini disusun guna
memberikan informasi kepada para pembaca agar dapat lebih memahami Agama
Islam serta pandangan Islam mengenai seni, budaya, dan iptek.

Dalam penyusunan makalah ini, Kami mendapatkan bimbingan, arahan, dan


bantuan dari berbagai pihak, terutama Ibu Eva Iryani selaku dosen pengampu mata
kuliah Pendidikan Agama Islam II tahun 2022. Kami mengucapkan terima kasih atas
bimbingan, arahan, dan bantuannya, semoga mendapatkan balasan yang setimpal
dari Allah Subhanahu wa ta’ala. Tak berhenti sampai disitu, Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah menulis berbagai sumber berupa artikel,
tulisan, dan buku yang telah Kami jadikan referensi dalam penyusunan makalah ini,
semoga dapat terus berkarya sehingga menghasilkan tulisan-tulisan bermanfaat
mengenai Islam yang mengacu terwujudnya generasi masa depan yang lebih baik.

Kami berharap informasi yang ada dalam makalah ini dapat berguna bagi Kami
khususnya, serta bagi para pembaca pada umumnya. Kami memohon maaf apabila
di dalam makalah ini masih terdapat banyak kesalahan baik dari segi penulisan
maupun isi materi. Kami dengan senang hati menerima kritik dan saran yang
membantu guna penyempurnaan makalah ini.

Jambi, 10 Februari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................... i

Daftar Isi ............................................................................................................... ii

BAB I : Pendahuluan ............................................................................................ 1

1.1. Latar Belakang .................................................................................. 1


1.2. Rumusan Masalah ............................................................................ 2
1.3. Tujuan ............................................................................................... 2
1.4. Metode Penulisan .............................................................................. 2

BAB II : Pembahasan ........................................................................................... 3

2.1. Pengertian Teknologi, Seni, dan Budaya dalam Pandangan Islam ... 3
2.2. Kaitan antara Islam dan Kemajuan Teknologi .................................. 6
2.3. Kaitan antara Islam dan Seni ............................................................ 8
2.4. Kaitan antara Islam dan Kebudayaan ............................................... 9

BAB III : Penutup ...................................................................................................11

3.1. Kesimpulan .......................................................................................11


3.2. Saran ................................................................................................12

Daftar Pustaka .....................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Teknologi adalah pengetahuan dan ketrampilan yang merupakan penerapan


ilmu pengetahuan dalam kehidupan manusia sehari-hari. Perkembangan teknologi,
adalah hasil dari segala langkah dan pemikiran yang dikerahkan manusia demi
memajukan mutu kehidupan. Pada masa ini, teknologi merupakan pondasi yang
menjadi penyangga bangunan peradaban modern barat. Masa depan suatu bangsa
akan banyak ditentukan oleh tingkat kemajuan teknologi serta penguasaan bangsa itu
terhadap teknologi tersebut. Suatu bangsa tidak akan memiliki keunggulan dan
kemampuan daya saing yang tinggi, bila ia tidak mengembangkan teknlogi di
negaranya. Maka dengan itu, setiap negara di seluruh belahan dunia saat ini
berlomba-lomba serta bersaing secara ketat dalam penguasaan dan pengembangan
teknologi. Pada satu sisi, kemajuan teknologi telah memberikan berkah dan anugrah
yang luar biasa bagi kehidupan umat manusia. Namun di sisi lain, teknologi telah
mendatangkan “petaka” yang dapat mengancam nilai-nilai kemanusiaan. Kemajuan
dalam bidang iptek telah menimbulkan perubahan sangat cepat dalam kehidupan
ummat manusia.

Adanya dua sisi dari kemajuan teknologi inilah yang menjadi alasan mengapa
Islam perlu dilibatkan dalam hal ini. Peran Islam dalam perkembangan teknologi
adalah bahwa Syariah Islam harus selalu menjadi standar pemanfaatan teknologi
tersebut. Bagi seorang muslim, hukum-hukum syariah Islam wajib dijadikan tolak ukur
dalam pemanfaatan teknologi. Teknologi yang boleh dimanfaatkan pun adalah yang
telah dihalalkan oleh syariah Islam.

Indonesia merupakan negara yang kaya akan seni dan budaya. Hampir seluruh
daerah di Indonesia memiliki seni dan budayanya masing-masing. Menurut
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)
mengatakan warisan budaya tak benda (WBTB) yang dimiliki Indonesia saat ini
berjumlah 289 karya budaya. Dalam hal memberi petunjuk bagaimana manusia hidup
berbudaya, maka lahirlah aturan-aturan (norma) yang mengatur kehidupan manusia,
yang mana norma-norma tersebut umumnya termaktub dalam ajaran agama.

1
Sebagai hasil dari sejarah, agama dan kebudayaan dapat saling
mempengaruhi karena keduanya terdapat nilai dan simbol. Agama adalah simbol
yang melambangkan nilai ketaatan kepada Allah SWT. Sedangkan kebudayaan
mengandung nilai dan simbol supaya manusia bisa hidup di dalamnya. Agama
memerlukan sistem simbol, dengan kata lain agama memerlukan kebudayaan agama.
Tetapi keduanya perlu dibedakan. Agama adalah sesuatu yang universal, abadi
(parennial) dan tidak mengenal perubahan (absolut). Sedangkan kebudayaan bersifat
partikular, relatif dan temporer.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat dirumuskan suatu pokok


masalah yang kemudian disusun dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

1) Apa itu teknologi, seni, dan budaya dalam pandangan Islam?


2) Apa kaitan antara Islam dan kemajuan teknologi?
3) Apa kaitan antara Islam dan seni?
4) Apa kaitan antara Islam dan budaya?

1.3. Tujuan

1) Mengetahui pengertian dari teknologi, seni, dan budaya menurut pandangan


Islam
2) Mengetahui kaitan antara Islam dan kemajuan teknologi
3) Mengetahui kaitan antara Islam dan seni
4) Mengetahui kaitan antara Islam dan budaya

1.4. Metode Penulisan

Pada pembuatan makalah ini, penulis menggunakan studi kepustakaan dari


berbagai sumber dari media elektronik yang memuat informasi berkaitan dengan
pandangan Islam mengenai seni, budaya, dan kemajuan teknologi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Teknologi, Seni, dan Budaya dalam Pandangan Islam

A. pengertian teknologi dalam pandangan islam

Teknologi dalam perkembangannya yang mutakhir merupakan penerapan


sains untuk kepentingan manusia. Pada umumnya penerapan itu adalah untuk
menyejahterakan manusia seluruhnya, namun tak dapat dibantah bahwa
pengembangan teknologi lagi diarahkan pada pembuatan senjata pemusnah masal
seperti misalnya senjata nuklir, kimia dan biologis. Di samping tujuan negatif dari
pengembangan teknologi, teknologi yang dikembangkan untuk tujuan positif sekali
pun dapat mempunyai dampak-dampak negatif pada lingkungan hidup, kehidupan
sosial dan perilaku private (Holisti, 2020)

Bagi banyak kritisi, dampak-dampak negatif ini timbul karena adanya dikhotomi
antara sains dan etika dalam paradigma sains fashionable. DIbedakan menjadi dua
sains etika ini yang banyak dianut di kalangan saintis yang menganggap bahwa
penggunaan sains untuk pengembangan senjata pemusnah massal sebagai sesuatu
yang berada di luar tanggung jawab sains yang netral secara etis. Begitu lagi ketika
terjadi dampak-dampak negatif sebagai akibat pengembangan teknologi sebagai
sesuatu yang di luar tanggung jawab sains (Holisti, 2020)

Namun belakangan muncullah kesadaran bahwa baik sains dan teknologi tak
dapat dipisahkan satu sama lain karena keduanya adalah bagian yang tak terpisahkan
dari peradaban manusia yang lagi mencakup cabang-cabang lain seperti misalnya
budaya, ekonomi dan politik Itulah sebabnya teknologi harus dikembangkan di atas
sebuah landasan filosofis atau paradigma suatu peradaban dan semua peradaban
yang besar berkembang di atas landasan agama. oleh sebab itu berikut ini akan
diajukan sebuah filsafat dasar teknologi yang islami (Holisti, 2020)

3
Pada hakikat teknologi dapat dibaca pada anak kalimat pertama ayat di bawah
di mana disebutkan bahwa

َ ‫علَ ْي ُك ْم نِ َع َمه‬
‫ظاه َِرة َّوبَاطِ نَة‬ َ ‫ض َوا َ ْسبَ َغ‬ َ ْ ‫ت َو َما فِى‬
ِ ‫اْل ْر‬ ِ ‫س َّخ َر لَ ُك ْم َّما فِى السَّمٰ ٰو‬ َ ٰ ‫َالَ ْم ت ََر ْوا ا َ َّن‬
َ ‫ّللا‬

Tiadakah kamu perhatikan, bahwa Allah menundukkan untukmu apa-apa yang di


langit dan apa-apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-nikmat-Nya
yang dzahir dan yang batin (QS Surat Luqman, 31:20)
Sakh-khara pada kalimat di atas menunjukan bahwa Allah menundukkan Alam
pada manusia, bukan manusia yang menundukkannya melalui teknologi seperti
dalam kepercayaan Barat sekuler mengenai teknologi. Hakekat teknologi adalah
bagian dari peyempurnaan nikmat-nikmat Allah pada manusia baik yaitu yang
eksternal. Sedangkan nikmat yang inside berupa kepuasan batiniah karena manusia
telah menyempurnakan tugasnya sebagai khalifah yang memakmurkan bumi dan
beribadah kepada Allah sebagai abdiNya.. ’Abid dan khalif adalah dua peran
mendasar manusia sebagai makhluk pilihanNya (Holisti, 2020).

Salah satu manfaat internet yang paling dicari dan diminati oleh semua orang
dari berbagai kalangan adalah sebagai media hiburan. Internet menyediakan
beragam kategori hiburan untuk berbagai usia, mulai dari anak-anak, remaja hingga
dewasa. Bebasnya hiburan melalui internet ini membuat para penggunanya
dianjurkan untuk bijak dalam aksesnya. Cara mengakses internet pun sekarang juga
mudah, hampir di semua tempat menyediakan akses WIFI dan banyak perusahaan
provider internet menawarkan paket data dengan harga yang relatif murah. Kita juga
bisa menggunakan smartphone untuk mengakses internet di manapun dan kapanpun.
Saat ini aktivitas internet yang paling banyak dilakukan adalah media sosial. Islam
sebagai agama yang menuntun umatnya untuk selalu mengutamakan berbuat baik
dalam setiap sisi kehidupan memiliki batasan-batasan bagi umatnya dalam
menggunakan media sosial secara bijak. Islam mendukung dengan tetap
memperhatikan etika yang mengawal moral dan akhlak pada jalur yang benar (Lungit,
2013).

B. pengertian seni dan budaya dalam islam

4
Seni adalah keindahan. Seni merupakan ekspresi dari budaya dan pemikiran
manusia yang menghasilkan keindahan. Islam dapat menerima semua hasil karya
manusia selama sejalan dengan pandangan islam. Islam memiliki pandangan sendiri
tentang keindahan. Kesenian yang ma’ruf merupakan budaya masyarakat yang
sejalan dengan nilai-nilai islam. Karena dalam al-quran manusia diperintahkan
menjalankan yang ma’ruf dan mencegah yang munkar. Islam sangat menghargai
kreasi manusia selama kreasi tersebut sejalan dengan fitrah manusia sebagai umat
islam. Pengertian seni Secara Umum seni Adalah sebuah karya yang indah dan bila
dinikmati akan merasakan sesuatu. Sebuah keindahan yang tercipta dari hati, dan
juga kerja keras yang menghasilkan sesuatu yang akan dikenang. Allah sangat
menyukai keindahan, maka dari itu seni sangat berpengaruh kepada keindahan
(Kholish, 2010).

Tetapi dalam era ini banyak sesuatu yang tidak patut di expose malah menjadi
seni. Banyak seniman yang malah membuat karya seni yang tidak patut dan
membuka aib. Seperti halnya film yang mempertontnkan aurat dan melakukan zina,
seperti itu apakah seni? Banyak yang bilang itu seni tetapi tidak dalam pandangan
islam. Mereka bilang itu indah tetapi islam bilang itu musibah. Mengapa? Karena itu
merupakan perbuatan zina dalam bungkus yang lain dan era ini anak-anak kecil pun
juga menikmati karya seni yang seperti itu. Perkembangan seni dalam islam. Islam itu
merupakan agama yang penuh dengan keindahan dan seni. Sebagai contoh Al-qur’
an, Al-qur’an berisi hal yang tak terduga dan tak ternilai. Sajak- sajak dalam Al-qur,an
pun sangat indah bahkan penyair islam pun tak dapat membuat syair yang sebegitu
indah. Islam banyak mengandung seni seperti halnya kaligrafi, tulisan-tulisan arab
yang dirangkai dan dibentuk sedemikian rupa dan menjadi hal yang indah. Dan tak
banyak orang yang dapat membuat karya yang sangat indah. Perkembangan seni
dalam islam sampai era ini pun masih terkenal dengan kaligrafinya yang indah.
Kaligrafi islam dalam arsitektur islam juga terkenal dengan pengaturan geometri yang
luar biasa dari zaman dahulu umat islam dalam segi bangunan sudah menggunakan
konsep geometri yang menghasilkan bangunan yang indah. Zaman dahulu ketika
bangsa eropa masih menggunakan prinsip persegi dalam penerapan bangunan, islam
sudah menerapkan sistem geometri dan aritmatika yang menghasilkan bangunan
yang indah dengan sistem lingkaran dan bola, dengan kaligrafi yang ada dalam setiap
sisi bangunan yang membuat terasa sangat indah.

5
Kebudayaan adalah suatu totalitas kegiatan manusia yang meliputi kegiatan
akal hati dan tubuh yang menyatu dalam suatu perbuatan. Karena itu secara umum,
kebudayaan dapat dipahami sebagai hasil olah akal, budi, cipta rasa, karsa dan karya
manusia yang tidak lepas dari nilai kemanusiaan. Kebudayaan adalah milik khas
manusia, bukan ciptaan makhluk hidup yang lain contohnya binatang atau tumbuhan
yang tidak mempunyai akal budi. Kebudayaan adalah bentuk dari perwujudan segala
aktifitas manusia sebagai upaya untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya.
Kebudayaan merupakan dari ide, pemikiran, gagasan, nilai nilai, norma norma dalam
bentuk tindakan dan karya. Dari banyak definisi di atas, kebudayaan dapat diambil
intisarinya bahwa kebudayaan adalah keseluruhan system gagasan, tindakan dan
hasil cipta , karsa dan rasa manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan
cara belajar, yang semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat. Pengertian
Kebudayaan dalam islam dapat disimpulkan sebagai hasil, olah akal, budi, cipta rasa,
karsa dan karya manusia yang terkait dalam nilai kemanusiaan dan aktifitas manusia
untuk memenuhi kehidupannya yang berlandaskan atas nilai nilai tauhid. hasil, olah
akal, budi, cipta rasa, karsa dan karya manusia telah terseleksi oleh nilai nilai
kemanusian yang bersifat universal berkembang menjadi sebuah peradapan (Kholish,
2010).

2.2. kaitan antara islam dan kemajuan teknologi


Teknologi merupakan alat untuk metode yang diciptakan untuk mengafisien
dan mempermudahkan perkerjaan manusia. Dalam pandangan islam, perkembangan
teknologi sangatlah penting karena dapat mempermudahkan kehidupan manusia.
Dengan adanya teknologi, manusia dapat mengembangkan sumber daya alam yang
disekitarnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya (Supian et al., 2014)

Dampak perkembangan teknologi dalam islam dibagi menjadi 2 yaitu.

1 . dampak positif

• Dengan adanya teknologi, kita dapat menyebarkan ajaran agama, tanpa harus
bertatap muka dan dilakukan secara online.
• Dengan adanya teknologi, kita dapat membaca al_quran yang ada di
handpone tanpa membawa al_quran secara langsung.
• Dengan adanya teknolgi, kita dapat bersilatuhrami dengan keluarga atau
teman yang jauh mengunakan handpone.

6
2 . dampak negatif

• Banyak orang yang menyalahgunakan teknologi, seperti membuat bom yang


tata caranya yang diperoleh di internet.
• Melakukan berbagai kejahatan dengan mengunakan teknologi, seperti
melakukan pemerasan atau penipuan internet.

Peran Islam dalam perkembangan iptek, adalah bahwa Syariah Islam harus
dijadikan standar pemanfaatan iptek (Hasibuan, 2014). Ketentuan halal-haram
(hukum-hukum syariah Islam) wajib dijadikan tolok ukur dalam pemanfaatan iptek,
bagaimana pun juga bentuknya. Iptek yang boleh dimanfaatkan, adalah yang telah
dihalalkan oleh syariah Islam. Sedangkan iptek yang tidak boleh dimanfaatkan, adalah
yang telah diharamkan syariah Islam (Sapada dan Arsyam, 2020)

Agama Islam memandang teknologi sebagai sesuatu yang sangat penting.


Dalam surah Al-mujadalah ayat 11 yang artinya “….Allah akan mengangkat orang-
orang yang beriman diantara kamu sekalian dan yang berilmu beberapa derajat. Islam
menegaskan betapa mulianya orang berilmu atau yang mengetahui teknologi. Maka
merupakan suatu hal yang keliru ketika ada beberapa golongan yang menuduh Islam
adalah agama yang jadul, agama yang ketinggalan zaman. Karena faktanya, dalam
ajarannya Islam memerintahkan ummatnya untuk belajar (Supian et al., 2014)

Dalam surah al-‘Alaq ayat 1-5, kalimat “baca” adalah terminologi yang
dengannya Allah SWT. perintahkan Hamba-Nya untuk belajar dan melakukan riset
terhadap teknologi yang ada. Kita sebagai umat Islam tidak diperkenankan untuk
melepaskan diri dari teknologi, dan menganggapnya sesuatu yang bid’ah, karena
dengannya-lah kita dapat menghadapi tantangan zaman yang ada. Apalagi tanpa
adanya Agama teknologi dapat merusak sistem tatanan kehidupan (Supian et al.,
2014)

Pada akhirnya, agama Islam tidak boleh dipisahkan dari kemajuan teknologi.
Hal ini karena melalui kajian-kajiannya kita dapat membatasi diri dari ganasnya
globalisasi sebagai akibat dati pesatnya kemajuan teknologi. Teknologi yang tidak
diimbangi dengan pendidikan Islam akan menjadi salah satu penyebab hancurnya
sebuah peradaban. Padalah kemajuan teknologi apabila dapat dimanfaatkan dengan
sebaik-baiknya akan menjadi sumber kemajuan dan sebab kejayaan suatu bangsa.

7
Salah satu manfaat internet yang paling dicari dan diminati oleh semua orang dari
berbagai kalangan adalah sebagai media hiburan, salah satunya ialah media sosial
(Supian et al., 2014)

2.3. Kaitan antara Islam dan Seni

Seni adalah ekspresi artistik dan estetis yang melekat pada diri kita sebagai
manusia. Di dalam islam, mengekspresikan diri di dalam seni itu dibatasi dalam hal-
hal yang tidak melanggar batas nilai-nilai agama. Contohnya, islam melarang umatnya
dalam membuat karya seni yang menggambakan wujud dari makhluk yang bernyawa,
terlebih lagi dalam menggambarkan wujud Rasulullah SAW dalam bentuk seni bahkan
wujud Allah SWT dalam bentuk seni (Supian et. al, 2013).

Hal ini didasari dengan hadis oleh Ibnu Umar, yakni:

ُّ ‫إن الَّذينَ يصنَعونَ هذِه ال‬


َ َ‫ص َو َر يعذَّبون‬
‫ أحيوا ما خلقتُم‬: ‫ يقا ُل لَهم‬، ‫يوم القيام ِة‬

“orang yang menggambar gambar-gambar ini (gambar makhluk bernyawa),


akan diadzab di hari kiamat, dan akan dikatakan kepada mereka: ‘hidupkanlah apa
yang kalian buat ini’” (HR. Bukhari dan Muslim).

Sebagai gantinya, umat islam mengekspresikan seni dalam bentuk kaligrafi


dan arabesk. Kaligrafi sendiri mendefinisikan paham ketuhanan yang abstrak yakni,
tuhan tidak bisa dilukiskan dengan menguatkan pernyataan tuhan dalam bentuk
wahyu. Sedangkan arabesk merupakan karya seni islam yang dikenal sebagai karya
dalam bentuk hiasan bunga yang bercorak islami yang tersusun atas pengembangan
rasa keindahan terhadap alam dengan pengembangan terhadap corak-corak abstrak
yang diambil dari motif bunga-bunga ataupun daun-daunan (Supian et. al, 2013).

Di Indonesia, pada masa penyebaran agama islam yakni pada abad ke-15 dan
ke-16. Para pendakwah banyak yang menyebarkan agama islam kepada masyarakat
dengan banyak cara dan salah satunya adalah dengan menggunakan media seni
sebagai sarana penyebaran islam di Indonesia (Arifin, 2020).

Selama suatu karya seni tersebut tidak melanggar batasan-batasan yang


sudah ditetapkan dalam penilaian islam, hal tersebut dibolehkan. Karya seni yang
memenuhi hal yang sudah disebutkan, maka karya seni tersebut merupakan karya

8
yang bernilai akan ibadah dan dengan ciri berupa titik tolak yang berupa keikhlasan,
mardhatillah sebagai tujuan, dan amal salih sebagai garis amal.

2.4. Kaitan antara Islam dan Budaya

Manusia adalah makhluk Allah yang diciptakan di dunia sebagai Khalifah.


Manusia lahir, hidup dan berkembang di dunia, sehingga disebut juga makhluk
duniawi. Sebagai makhluk duniawi sudah barang tentu bergulat dan bergumul dengan
dunia, terhadap segala segi, masalah dan tantangannya, dengan menggunakan budi
dan dayanya serta menggunakan segala kemampuannya baik yang bersifat cipta,
rasa, maupun karsa. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan manusia dengan dunia
tidaklah selalu diwujudkan dalam sikap pasif, pasrah, dan menyesuaikan diri dengan
tuntutan lingkungannya. Tetapi justru harus diwujudkan dalam sikap aktif,
memanfaatkan lingkungannya untuk kepentingan hidup dan kehidupannya. Dari
hubungan yang bersifat aktif itu tumbulah kebudayaan (Muhaimin et al., 2005)

Banyak pandangan yang menyatakan agama merupakan bagian dari


kebudayaan, tetapi tak sedikit pula yang menyatakan kebudayaan merupakan hasil
dari agama. Hal ini seringkali membingungkan ketika kita harus meletakan agama
dalam konteks kehidupan kita sehari-hari. Koentjaraningrat misalnya, mengartikan
kebudayaan sebagai keseluruhan gagasan dan karya manusia, yang harus
dibiasakan dengan belajar, beserta keseluruhan dari hasil budi dan karya. Ia juga
menyatakan bahwa terdapat unsur-unsur universal yang terdapat dalam semua
kebudayaan yaitu, salah satunya adalah sistem religi. Pandangan di atas, menyatakan
bahwa agama merupakan bagian dari kebudayaan (Fitriyani, 2012)

Dari segi persentase, jumlah nas yang bersifat ta’abbudî (menjelaskan


masalah ibadah) jauh lebih sedikit daripada yang bersifat ta’aqqulî (menjelaskan
tentang muamalah), karena bentuk yang kedua inilah yang menjadi dasar bagi hukum
Islam untuk mengatur masyarakat.Ini dimaksudkan agar manusia dapat melakukan
interprestasi atau ijtihad untuk menjawab permasalahan yang mereka hadapi dan
supaya manusia dapat memilih dan memikirkan alternatifalternatif yang lebih cocok
dengan perkembangan zaman, sehingga manusia tidak mengalami kesulitan dalam
mengamalkannya (Dahlan et al., 1996)

9
Baik agama (kehidupan beragama) maupun kehidupan budaya manusia,
keduanya berasal dari sumber yang sama, yaitu merupakan potensi fitrah
(pembawaan) manusia, bertumbuh dan berkembang secara terpadu bersama-sama
dalam proses kehidupan manusia secara nyata di muka bumi dan secara bersama
pula menyusun suatu sistem budaya dan peradaban suatu masyarakat/bangsa.
Namun keduanya memiliki sifat dasar “ketergantungan dan kepasrahan”, sedangkan
kehidupan budaya mempunyai sifat dasar “kemandirian dan keaktifan”. Oleh karena
itu, dalam setiap tahap/fase pertumbuhan dan perkembangannya menunjukkan
adanya gejala, variasi, dan irama yang berbeda antara lingkungan
masyarakat/bangsa yang satu dengan lainnya. Agama dan kebudayaan dapat saling
memepengaruhi sebab keduanya adalah nilai dan simbol. Agama adalah simbol
ketaatan kepada Tuhan. Demikian pula kebudayaan, agar manusia dapat hidup
dilingkungannya (Kuntowijoyo, 2001)

10
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari makalah ini adalah:

• Perkembangan iptek dan seni, adalah hasil dari segala langkah dan pemikiran
untuk memperluas, memperdalam, dan mengembangkan iptek dan seni. Peran
Islam yang utama dalam perkembangan iptek dan seni setidaknya ada 2 (dua).
Pertama, menjadikan Aqidah Islam sebagai paradigma pemikiran dan ilmu
pengetahuan. Kedua, menjadikan syariah Islam sebagai standar penggunaan
iptek dan seni. Jadi, syariah Islam-lah, standar manfaat (utilitarianisme), yang
seharusnya dijadikan tolok ukur umat Islam dalam mengaplikasikan iptek dan
seni.
• Peran Islam dalam perkembangan iptek, adalah bahwa Syariah Islam harus
dijadikan standar pemanfaatan iptek. Ketentuan halal-haram (hukum-hukum
syariah Islam) wajib dijadikan tolak ukur dalam pemanfaatan iptek, bagaimana
pun juga bentuknya. Iptek yang boleh dimanfaatkan, adalah yang telah
dihalalkan oleh syariah Islam.
• Pandangan Islam atas seni merupakan pandangan yang berangkat dari nilai-
nilai universal manusia. Di dalam nilai-nilai itulah Islam memandang keindahan
karya seni sebagai sesuatu yang harus mampu meningkatkan derajat,
spritualitas, dan martabat rohani manusia yang sesuai dengan syariat
Islam.Melalui karya-karyanya dalam bentuk tiga dimensi dan dua dimensi, seni
banyak membantu penyebaran agama, serta memperindah agama. Dalam
agama Islam, kebanyakan seni yang dipakai adalah seni kaligrafi.
• Islam dan kebudayaan memiliki keterkaitan antara yang satu dengan yang lain.
Ajaran islam memberikan aturan-aturan yang sesuai dengan kehendak Allah
SWT, sedangkan kebudayaan adalah realitas keberagamaan umat Islam

11
tersebut. Sebaliknya tanpa adanya unsur budaya, maka agama akan sulit
dilihat sosoknya.
• Dampak negatif dari perkembangan iptek, upaya-upaya yang dapat dilakukan
oleh umat Islam diantaranya dengan penyiapan SDM, kompetisi, posisi dan
peran serta kerjasama.

3.2. Saran

Umat islam sebaiknya memakai nilai-nilai seni,budaya,dan iptek yang sesuai


ajaran islam dan menjauhi hal hal yang di haramkan atau tidak perbolehkan dalam
ajaran islam, serta dapat dapat memilah nilai positif dan negatif dari teknologi dan
memanfaatkannya sebaik mungkin

12
Daftar Pustaka

Arifin, S. 2020. Sejarah Kebudayaan Islam. Jakarta : Kementerian Agama Republik


Indonesia.

Dahlan dan A. Aziz, [et al.], 1996, Ensiklopedi Hukum Islam. Jilid V, Cet. I. Jakarta:
PT Ichtiar Baru Van Hoeve.

Fitriyani. 2012. Islam dan Kebudayaan, Jurnal Al-ulum. Vol 12 (1) : 129-140.

Hasibuan, N. 2014. Peran Islam dalam perkembangan teknologi pendidikan.


Jurnal Ilmu-ilmu Kependidikan dan Sains, 2(1), 108-126

Holisti. 2020. Pandangan Teknologi Menurut Islam : islamedia.

Kuntowijoyo. 2001. Muslim Tanpa Masjid: Esai-Esai Agama, Budaya, dan Politik
Dalam Bingkai Strukturalisme Transedental, Cet. II; Bandung: Mizan.

Lungit. 2013. Pandangan Islam Tentang Teknologi dan Pemanfaatan Media Sosial.
Direktorat Pendidikan dan Pembinaan Agama Islam. UII. Yogyakarta

Muhaimin et al. 2005. Kawasan dan Wawasan Studi Islam, Cet. I. Jakarta:
Kencana.

Rabbani, Kholish. 2010. Seni dan Budaya Islam. Malang.

Sapada, A., O. dan A. Muhammad. 2020. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi menurut
Pandangan Islam. Makassar : STAI DDI press

Supian, dkk. 2013. Pendidikan Agama Islam : Buku Daras untuk Mahasiswa
Universitas Jambi. Jambi : MPK PAI Universitas Jambi.

13
14

Anda mungkin juga menyukai