Disusun Oleh:
KELOMPOK 4
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya lah, akhirnya
makalah yang berjudul “KONSEP IPTEK DAN SENI DALAM ISLAM” ini dapat diselesaikan
guna memenuhi tugas Pendidikan Agama Islam.
Makalah ini membahas tentang hubungan IPTEK dan seni dalam Islam yang pastinya memiliki
hubungan yang harus diketahui.
Makalah ini disusun agar mahasiswa atau para pembaca dapat memperdalam ilmu mengenai
hubungan IPTEK dan seni dalam Islam. Semoga makalah ini dapat membantu memperluas
wawasan mahasiswa ataupun para pembaca tentang hubungan IPTEK dan seni dalam Islam.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Kami meminta maaf atas segala
kekurangan yang ada, karena manusia tempatnya salah dan kebenaran hanya milik Allah SWT.
Kami selalu menanti saran dan kritik dari dosen pengampu maupun pembaca agar makalah ini
menjadi lebih baik lagi kedepannya.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam mendorong umatnya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).
Berbeda dengan pandangan dunia Barat yang melandasi pengembangan ipteknya untuk
kepentingan materiel, Islam mementingkan pengembangan dan penguasaan iptek untuk menjadi
sarana ibadah. Seni dalam Islam adalah ekspresi keindahan tentang alam, kehidupan, dan manusia
yang sejalan dengan nilai-nilai Islam serta mempertemukan dengan haka tau kebenaran.
Ilmu pengetahuan dan seni adalah dua hal yang saling berkaitan. Oleh karena itu, ilmu
pengetahuan dan seni hendaknya harus saling belajar agar mampu mengubah dunia. Di satu sisi,
ilmu pengetahuan perlu belajar dari seni agar temuannya dapat diterapkan di dunia secara efektif.
Akibat kemajuan, perkembangan IPTEK dan seni semakin canggih dan bervariasi, sekarang ini
dikhawatirkan akan merubah, bahkan menghancurkan nilai-nilai akhlak, etika dan moral serta
iman yang selama ini mengental pada umat di negeri yang mayoritas penduduk muslim.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakan konsep IPTEK dan kesenian dalam Islam?
2. Apa dasar hukum yang berkaitan dengan IPTEK dan kesenian dalam Islam?
3. Bagaimana hubungan antara IPTEK dengan Islam dan seni dengan Islam?
4. Apa saja contoh penerapan IPTEK dan kesenian dalam Islam?
C. Tujuan
1. Mengetahui konsep IPTEK dan kesenian dalam Islam
2. Mengetahui hukun yang berkaitan dengan IPTEK dan kesenian dalam Islam
3. Mengetahui hubungan antara IPTEK dengan Islam dan seni dengan Islam
4. Mengetahui contoh penerapan IPTEK dan kesenian dalam Islam
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Manfaat secara teoritis, penelitian ini diharapkan untuk memperkaya ilmu agama mengenai
hubungan IPTEK dan seni dalam Islam.
2. Manfaat Praktis
Manfaat secara praktis, untuk menambah bahan informasi bagi peneliti yang berminat
mengkaji lebih dalam mengenai kerukunan antarumat beragama untuk dikembangkan dalam
bidang yang lebih luas dan dapat berguna dalam mengembangkan wawasan pembaca.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan
di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu.
Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat
(derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa
derajat. Dan Allah Mahateliti atas apa yang kamu kerjakan.”
Selain dari ayat Al-Qur’an, ada banyak hadits yang berisi tentang keutamaan menuntut ilmu.
Misalnya, dalam sebuah hadist rasulullah bersabda, “ mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim,
dan orang yang meletakkan ilmu pada selain yang ahlinya bagaikan menggantungkan permata
dan emas pada babi hutan.”(HR. Ibnu Majah dan lainya)
Juga pada hadist Rasulullah yang lain seperti,”carilah ilmu walau sampai ke negeri cina”.
Hadits ini bukan hanya mengajak kita untuk mencari ilmu ke negeri Cina. Namun, hadits ini
berisikan ajakan Rasulullah kepada umatnya untuk mencari ilmu sejauh apapun itu, hingga ke
seluruh penjuru dunia.
3
Dalam hadist yang lain Rasulullah bersabda, “sedekah yang paling utama adalah orang
Islam yang belajar suatu ilmu kemudian diajarkan ilmu itu kepada orang lain.”(HR. Ibnu Majah)
Maksud hadits diatas yakni akan menjadi lebih utama lagi jika orang yang mau menuntut ilmu
kemudian mengajarkannya pada orang lain. Inilah sedekah yang paling utama dibanding sedekah
harta benda. Ini dikarenakan mengajarkan ilmu juga akan menjadi amal jariyah bagi orang orang
yang melakukannya.
“Bencana orang berilmu adalah lupa, dan membicarakan dengan yang bukan ahlinya” (Ibnu
Abu Syaibah)
Orang yang memiliki ilmu haruslah menjaga ilmu yang dimilikinya. Untuk menjaga ilmu itu
manusia dapat menulis, membaca, hingga murojaah. Sungguh benar-benar merugi orang-
orang yang tidak menjaga ilmunya. Itu menjadi sebuah bencana bagi para penuntut ilmu,
mereka mencari ilmu dengan susah payah namun mereka lupa akan ilmu-ilmunya.
5
• Mengamalkan ilmunya
Orang-orang yang mengamalkan ilmunya dia sungguh telah benar-benar menjaga ilmunya.
Menjaga ilmunya dari kepunahan yang akan sekaligus menjadi amal jariyah bagi yang
mengamalkan ilmunya.
• Amanah dalam menyampaikannya
Seseorang yang akan menyampaikan ilmunya harus memiliki sifat Amanah. Ilmu yang
disampaikannya haruslah informasi yang benar dan ia pahami.
• Lemah lembut dalam menyampaikannya
Dalam tafsir Ibnu Katsir menjelaskan bahwa Allah telah merahmatkan kepada Rasul-Nya hati
yang lemah lembut sehingga umatnya menerima dengan apa yang dikatakan oleh Rasul-Nya.
Maka umatnya juga harus melakukan apa yang dilakukan Rasulullah, yakni dengan berkata
lemah lembut.
2. KESENIAN
A. Pengertian Seni
Seni adalah ekspresi atau penerapan keterampilan dan imajinasi kreatif manusia, biasanya dalam
bentuk visual, menghasilkan karya yang dihargai terutama karena keindahan atau kekuatan
emosionalnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), seni adalah keahlian membuat
karya yang bermutu, dilihat dari segi kehalusannya, keindahannya dan sebagainya. Dalam
pengertian ini, yang termasuk seni adalah kegiatan yang menghasilkan karya indah. Bisa
disimpulkan bahwa seni adalah segala macam keindahan yang diciptakan oleh manusia.
B. Konsep Seni Menurut Islam
Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah Swt kepada seluruh manusia yang bersumber dari
Al-Qur’an dan Sunnah. Islam adalah agama yang nyata dan sesuai dengan fitrah manusia yang
memilki cita rasa, kehendak, hawa nafsu, sifat, perasaan dan akal pikiran. Dalam jiwa, perasaan,
nurani dan keinginan manusia terbenam rasa suka akan keindahan, yang mana keindahan tersebut
adalah seni. Keindahan disini adalah sesuatu yang dapat menggerakan jiwa, kemesraan, dapat
menimbulkan keharuan, kesenangan bahkan juga bisa menimbulkan kebencian, dendam dan lain-
lain sebagainya.
Setiap manusia berhak menggeluarkan kreativitas mereka seperti seni dalam membaca Al-Qur’an,
seni kaligrafi dan lain-lain. Seni Islam adalah ekspresi tentang keindahan wujud dari sisi
pandangan Islam tentang alam, hidup dan manusia yang mengantar menuju pertemuan sempurna
antara kebenaran dan keindahan. Seni Islam merupakan bagian dari kebudayaan Islam. Perbedaan
antara seni Islam dan yang bukan Islam adalah dari segi niat atau tujuan dan nilai akhlak yang
terkandung di dalamnya. Walaupun seni bukan sesuatu yang secara jelas dilarang, tetapi Allah
tetap melarang segala penciptaan seni yang berlebihan dan melampaui batas. Mencipta dan
menikmati karya seni hukumnya mubah (boleh) selama tidak mengarah atau mengakibatkan fasad
(kerusakan), dlarar (bahaya), ‘ishyan (durhaka) dan bu’dun ‘anillah (jauh dari Allah)
6
C. Dasar Hukum Seni dalam Islam
• QS. al-Qaf (50) : 6
Artinya : “Maka tidakkah mereka memperhatikan langit yang ada di atas mereka, bagaimana
cara Kami membangunnya dan menghiasinya dan tidak terdapat retak-retak sedikit pun?”
Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah menciptakan alam jagad raya ini sebagai hiasan yang
indah untuk dapat dinikmati oleh umatnya. Manusia dapat memandangnya untuk dinikmati
dan melukiskan keindahannya sesuai dengan subjektivitas perasaannya masing-masing.
Mengabaikan sisi keindahan hasil ciptaan Allah berarti mengabaikan salah satu sisi dari bukti
kebesaran Allah dan bagi mereka yang menikmatinya mereka mempercayai bukti kebesaran
Allah Swt.
• HR. Thabrani
• Contoh lain, pernah suatu ketika kerabat perempuan ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha menikah.
Diriwayatkan kalau itu adalah anak saudarinya. Dalam riwayat al-Bukhari, wanita itu
dalam pengurusan ‘Aisyah Ra. dan beliau menikahkannya dengan seorang pemuda
Madinah. Rasulullah Saw. lalu bersabda,
“Wahai ‘Aisyah, hiburannya di (pernikahan) kalian ini tidak ada? Padahal orang Anshar
itu senang dengan hiburan.”
Hadis ini menjadi dasar (menurut Ar-Raysuni) bahwa Nabi Saw. mengapresiasi adanya hiburan
untuk acara-acara tertentu. Hiburan yang sudah ada bahkan sebelum masa Nabi Saw. Nabi
mengapresiasi adanya hiburan di acara-acara tertentu karena hikmahnya adalah itu menjadi simbol
acara, misalnya acara pernikahan. Al-Lahwu yang dalam penjelasannya disebut sebagai wanita-
wanita yang menabuh rebana, membuat acara menjadi semarak dan membahagiakan mereka yang
sedang dirayakan pernikahannya. Dengan demikian, hiburan itu menjadi pendukung agar acara
pernikahan menjadi semakin membahagiakan pasangan.
Beberapa hadis diatas menjadi basis dalil bahwa di dalam Islam kesenian sebagai sebuah hiburan
itu diperbolehkan jika diarahkan untuk hal-hal yang bermanfaat selama ia tidak bertentangan
dengan hal-hal yang tegas hukumnya atau bertentangan dengan hal-hal yang memuliakan
manusia.
7
D. Sumber Seni dalam Islam
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Islam adalah agama yang nyata dan sesuai dengan fitrah manusia yang memilki cita rasa,
kehendak, hawa nafsu, sifat, perasaan dan akal pikiran.
Ilmu adalah suatu pengetahuan yang telah diklasifikasikan, disistemasi dan diinterpretasikan
sehingga menghasilkan kebenaran objektif serta sudah diuji kebenarannya secara ilmiah,
sedangkan Pengetahuan adalah apa saja yang diketahui oleh manusia baik melalui panca indra,
intuisi, pengalaman maupun firasat. Adapun teknologi adalah terapan atau aplikasi dari ilmu yang
dapat ditunjukkan dalam hasil nyata yang lebih canggih dan dapat mendorong manusia untuk lebih
berkembang.
Kehidupan manusia tidak akan dapat bertumbuh menjadi lebih baik jika manusianya tidak
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mereka miliki dengan tepat guna, karena
itulah IPTEK menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia.
Seni Islam adalah ekspresi tentang keindahan wujud dari sisi pandangan Islam tentang alam, hidup
dan manusia yang mengantar menuju pertemuan sempurna antara kebenaran dan keindahan.
Perbedaan antara seni Islam dan yang bukan Islam adalah dari segi niat atau tujuan dan nilai akhlak
yang terkandung di dalamnya.
B. Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas masih banyak
ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya penulis melakukan pencarian lebih
lanjut dalam pembuatan makalah itu dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber untuk
makalah yang lebih baik dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://ardibikeru05.blogspot.com/2013/11/iptek-dan-seni-dalam-islam.html
https://www.scribd.com/doc/40012829/Tugas-Makalah-Iptek-Dan-Seni-Dalam-Islam
https://alvinburhani.wordpress.com/2011/01/01/seni-yang-diperbolehkan-islam/
https://news.detik.com/berita/d-4931100/seni-dalam-islam-aslinya-boleh-nggak-sih-nyanyi-dan-bikin-
patung
https://bincangsyariah.com/kolom/bagaimana-islam-memandang-kesenian-kesenian-sebagai-hiburan-
1/
https://www.researchgate.net/publication/349076358_SENI_DALAM_PERSPEKTIF_ISLAM#:~:text=Seni
%20yang%20islami%20adalah%20seni,sempurna%20antara%20kebenaran%20dan%20keindahan.
https://knockingtheworld.blogspot.com/2016/11/seni-dan-budaya-dalam-islam.html?m=1
10