Anda di halaman 1dari 13

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

KONSEP IPTEK DAN SENI DALAM ISLAM

Disusun Oleh:
KELOMPOK 4

Farras Haidar Hakim (21010122120038)


Azka Salsabilla (21010122140129)
Delvia Arita (21010122140137)
Muhammad Dayyan Arindito (21010122140144)
Anugrah Fatur Rahman (21010122140149)

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya lah, akhirnya
makalah yang berjudul “KONSEP IPTEK DAN SENI DALAM ISLAM” ini dapat diselesaikan
guna memenuhi tugas Pendidikan Agama Islam.
Makalah ini membahas tentang hubungan IPTEK dan seni dalam Islam yang pastinya memiliki
hubungan yang harus diketahui.
Makalah ini disusun agar mahasiswa atau para pembaca dapat memperdalam ilmu mengenai
hubungan IPTEK dan seni dalam Islam. Semoga makalah ini dapat membantu memperluas
wawasan mahasiswa ataupun para pembaca tentang hubungan IPTEK dan seni dalam Islam.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Kami meminta maaf atas segala
kekurangan yang ada, karena manusia tempatnya salah dan kebenaran hanya milik Allah SWT.
Kami selalu menanti saran dan kritik dari dosen pengampu maupun pembaca agar makalah ini
menjadi lebih baik lagi kedepannya.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................................i


DAFTAR ISI................................................................................................................................................ ii
BAB I ........................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ...................................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................................................. 1
D. Manfaat ........................................................................................................................................... 1
BAB II ......................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ......................................................................................................................................... 2
1. ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI (IPTEK) ........................................................... 2
A. Pengertian IPTEK ..................................................................................................................... 2
B. Konsep IPTEK dalam Islam ..................................................................................................... 2
C. Dasar Hukum Menuntut Ilmu .................................................................................................. 3
D. Integrasi Iman, Iptek, dan Amal .............................................................................................. 4
E. Contoh Pemanfaatan IPTEK .................................................................................................... 5
F. Peran dan Tanggung Jawab...................................................................................................... 5
2. KESENIAN..................................................................................................................................... 6
A. Pengertian Seni........................................................................................................................... 6
B. Konsep Seni Menurut Islam...................................................................................................... 6
C. Dasar Hukum Seni dalam Islam ............................................................................................... 7
D. Sumber Seni dalam Islam.......................................................................................................... 8
E. Contoh Pemanfaatan Seni dalam Islam ................................................................................... 8
BAB III........................................................................................................................................................ 9
PENUTUP ................................................................................................................................................... 9
A. Kesimpulan ..................................................................................................................................... 9
B. Saran ............................................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Islam mendorong umatnya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).
Berbeda dengan pandangan dunia Barat yang melandasi pengembangan ipteknya untuk
kepentingan materiel, Islam mementingkan pengembangan dan penguasaan iptek untuk menjadi
sarana ibadah. Seni dalam Islam adalah ekspresi keindahan tentang alam, kehidupan, dan manusia
yang sejalan dengan nilai-nilai Islam serta mempertemukan dengan haka tau kebenaran.
Ilmu pengetahuan dan seni adalah dua hal yang saling berkaitan. Oleh karena itu, ilmu
pengetahuan dan seni hendaknya harus saling belajar agar mampu mengubah dunia. Di satu sisi,
ilmu pengetahuan perlu belajar dari seni agar temuannya dapat diterapkan di dunia secara efektif.
Akibat kemajuan, perkembangan IPTEK dan seni semakin canggih dan bervariasi, sekarang ini
dikhawatirkan akan merubah, bahkan menghancurkan nilai-nilai akhlak, etika dan moral serta
iman yang selama ini mengental pada umat di negeri yang mayoritas penduduk muslim.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakan konsep IPTEK dan kesenian dalam Islam?
2. Apa dasar hukum yang berkaitan dengan IPTEK dan kesenian dalam Islam?
3. Bagaimana hubungan antara IPTEK dengan Islam dan seni dengan Islam?
4. Apa saja contoh penerapan IPTEK dan kesenian dalam Islam?

C. Tujuan
1. Mengetahui konsep IPTEK dan kesenian dalam Islam
2. Mengetahui hukun yang berkaitan dengan IPTEK dan kesenian dalam Islam
3. Mengetahui hubungan antara IPTEK dengan Islam dan seni dengan Islam
4. Mengetahui contoh penerapan IPTEK dan kesenian dalam Islam

D. Manfaat

1. Manfaat Teoritis
Manfaat secara teoritis, penelitian ini diharapkan untuk memperkaya ilmu agama mengenai
hubungan IPTEK dan seni dalam Islam.
2. Manfaat Praktis
Manfaat secara praktis, untuk menambah bahan informasi bagi peneliti yang berminat
mengkaji lebih dalam mengenai kerukunan antarumat beragama untuk dikembangkan dalam
bidang yang lebih luas dan dapat berguna dalam mengembangkan wawasan pembaca.

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI (IPTEK)


A. Pengertian IPTEK
IPTEK merupakan kata yang sudah sering terdengar dalam pembahasan kita di zaman modern ini.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), IPTEK merupakan akronim dari ilmu
pengetahuan dan teknologi. Ilmu adalah suatu pengetahuan yang telah diklasifikasikan,
disistemasi dan diinterpretasikan sehingga menghasilkan kebenaran objektif serta sudah diuji
kebenarannya secara ilmiah, sedangkan Pengetahuan adalah apa saja yang diketahui oleh
manusia baik melalui panca indra, intuisi, pengalaman maupun firasat.
Sementara itu, menurut Saifulloh (2009) Ilmu pengetahuan adalah himpunan pengetahuan
manusia yang dikumpulkan melalui proses pengkajian dan dapat dinalar serta diterima oleh akal.
Jadi, segala sesuatu yang mencakup pengetahuan manusia yang dapat diterima oleh akal dapat
diidentifikasikan sebagai ilmu pengetahuan. Pengetahuan yang dimiliki manusia ada dua jenis
yaitu :
1. Dari luar manusia, ialah wahyu yang hanya diyakini bagi mereka yang beriman kepada Allah
swt. Ilmu dari wahyu diterima dengan yakin, sifatnya mutlak.
2. Dari dalam diri manusia, dibagi dalam tiga kategori yakni pengetahuan, ilmu pengetahuan,
dan filsafat. Ilmu dari manusia diterima dengan kritis, sifatnya nisbi.
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Ilmu juga dapat dikatakan sebagai sumber teknologi yang mampu memberikan kemungkinan
munculnya berbagai penemuan rekayasa dan ide-ide. Adapun teknologi adalah terapan atau
aplikasi dari ilmu yang dapat ditunjukkan dalam hasil nyata yang lebih canggih dan dapat
mendorong manusia untuk lebih berkembang. Sehingga dalam penerapannya di kehidupan, dua
hal tersebut sangatlah berkaitan dan saling terhubung satu sama lain. Kehidupan manusia tidak
akan dapat bertumbuh menjadi lebih baik jika manusianya tidak memanfaatkan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang mereka miliki dengan tepat guna, karena itulah IPTEK menjadi bagian
penting dalam kehidupan manusia.
B. Konsep IPTEK dalam Islam
Islam adalah agama yang relevan dengan perkembangan zaman. IPTEK menjadi bagian dalam
perkembangan zaman tersebut dan Islam tidak melarang adanya perkembangan itu asalkan tetap
sesuai dengan syariat syariat Islam yang ada. Sebagai buktinya, banyak ilmuwan ilmuwan Islam
yang berhasil melakukan penemuan penemuan penting untuk perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi di masa kini. Sebut saja salah satunya adalah Al-Khawarizmi yang telah dikenal
oleh masyarakat luas berkat temuan hebatnya, yaitu ilmu algoritma. Dimana ilmu tentang
algoritma ini berperan penting sebagai pembuka gerbang teknologi terutama dalam bidang
komputer.
Dalam pemikiran Islam, ada dua sumber ilmu yaitu akal dan wahyu. Keduanya tidak boleh
dipertentangkan. Manusia diberi kebebasan dalam mengembangkan akal budinya berdasarkan
tuntunan Al-Qur’an dan sunnah rasul. Atas dasar itu, ilmu dalam pemikiran Islam ada yang
bersifat abadi (perennial knowledge) tingkat kebenarannya bersifat mutlak, karena bersumber dari
Allah. Ada pula ilmu yang bersifat perolehan (acquired knowledge) tingkat kebenarannya bersifat
2
nisbi, karena bersumber dari akal pikiran manusia. Pada syariatnya, Islam bukan saja mendorong
manusia untuk mempelajari sains dan teknologi, tetapi juga kemudian mampu membangun dan
membina peradaban, bahkan mengatur umatnya ke arah yang lebih baik agar selamat baik di dunia
terlebih lagi di akhirat kelak.
Pada intinya, Islam sebagai agama penyempurna dan paripurna bagi kemanusiaan, sangat
mendorong dan mementingkan umatnya untuk mempelajari, mengamati, memahami dan
merenungkan segala kejadian di alam semesta. Dengan kata lain Islam sangat mementingkan
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Berbeda dengan pandangan Barat yang
melandasi perkembangan IPTEK-nya hanya untuk mementingkan duniawi, maka Islam
mementingkan penguasaan IPTEK untuk menjadi sarana ibadah atau pengabdian umat muslim
kepada Allah SWT untuk menyebarkan rahmat bagi seluruh alam.

C. Dasar Hukum Menuntut Ilmu


Sebagai umat Islam yang beriman, kita diwajibkan untuk terus mempelajari ilmu pengetahuan dan
teknologi. Bagaimana caranya? Tentu saja dengan menuntut ilmu, bukan hanya ilmu agama tetapi
juga ilmu ilmu umum yang akan digunakan untuk membangun kehidupan yang lebih baik ke
depannya. Dasar hukum tentang mencari ilmu ini diantaranya sebagai berikut :
• QS:al-Mujadallah (58) : 11

Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan
di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu.
Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat
(derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa
derajat. Dan Allah Mahateliti atas apa yang kamu kerjakan.”

Selain dari ayat Al-Qur’an, ada banyak hadits yang berisi tentang keutamaan menuntut ilmu.
Misalnya, dalam sebuah hadist rasulullah bersabda, “ mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim,
dan orang yang meletakkan ilmu pada selain yang ahlinya bagaikan menggantungkan permata
dan emas pada babi hutan.”(HR. Ibnu Majah dan lainya)

Juga pada hadist Rasulullah yang lain seperti,”carilah ilmu walau sampai ke negeri cina”.
Hadits ini bukan hanya mengajak kita untuk mencari ilmu ke negeri Cina. Namun, hadits ini
berisikan ajakan Rasulullah kepada umatnya untuk mencari ilmu sejauh apapun itu, hingga ke
seluruh penjuru dunia.

3
Dalam hadist yang lain Rasulullah bersabda, “sedekah yang paling utama adalah orang
Islam yang belajar suatu ilmu kemudian diajarkan ilmu itu kepada orang lain.”(HR. Ibnu Majah)
Maksud hadits diatas yakni akan menjadi lebih utama lagi jika orang yang mau menuntut ilmu
kemudian mengajarkannya pada orang lain. Inilah sedekah yang paling utama dibanding sedekah
harta benda. Ini dikarenakan mengajarkan ilmu juga akan menjadi amal jariyah bagi orang orang
yang melakukannya.

D. Integrasi Iman, Iptek, dan Amal


Kata Iman berasal dari bahasa arab, yaitu amina-yukminu- imanan. Sedangkan menurut syari’at
adalah membenarkan dan mengetahui adanya Allah dan membenarkan adanya sifat-sifat- Nya
disertai melaksanakan segala yang diwajibkan dan disunahkan serta menjauhi segala larangan dan
kemaksiatan. Iman adalah keterikatan antara hati (qalbu), lisan, dan arkan.
Agama Islam bersumber dari wahyu Allah, sedangkan ilmu pengetahuan bersumber dari pikiran
manusia yang disusun berdasarkan hasil penyelidikan alam. Ilmu pengetahuan bertujuan mencari
kebenaran ilmiah, yaitu kebenaran-kebenaran yang sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah. IPTEK
dalam Islam dipandang sebagai kebutuhan manusia dalam rangka mencapai kesejahteraan hidup
di dunia dan memberi kemudahan pada peningkatan ubudiyah kepada Allah. Karena itu Islam
memandang IPTEK sebagai bagian pelaksanaan kewajiban manusia sebagai makhluk Allah yang
berakal.
Islam menempatkan IPTEK sebagai alat kesejahteraan manusia yang didasarkan pada nilai-nilai
ilahiah serta diarahkan bagi tujuan-tujuan kemanusiaan, oleh karena itu Agama Islam
menempatkan IPTEK diatas dasar keimanan dan ketakwaanan. Pengembangannya merupakan
tugas manusia yang beriman kepada Allah.
Amal adalah perwujudan dari sesuatu yang menjadi harapan jiwa, baik berupa ucapan, perbuatan
angota badan ataupun perbuatan hati. Amal harus berdasarkan niat, tiada amal tanpa niat. Syarat
sahnya suatu amal ada dua yaitu harus dilakukan dengan ikhlas, tanpa pamrih dan yang kedua,
untuk amal ibadah dalam arti khusus, dilakukan sesuai dengan tuntutan al-Qur’an dan Hadits,
sedangkan untuk amal dalam arti umum, syarat tersebut ditambah dengan berdasarkan dengan
Ilmu pengetahuan
Amal yang ikhlas itu merupakan amal perbuatan yang berangkat dari keyakinan semata-mata
karena Allah, bukan karena niat-niat lain yang ada di balik itu. Ciri dari sebuah perbuatan atau
amal yang ikhlas adalah apabila ia dilakukan dengan cara yang terbaik. Manusia yang berangkat
dari niat yang benar, ikhlas kepada Allah kemudian dia mengetahui ilmu yang berhubungan
dengan perbuatannya itu, pasti dia akan melakukan yang terbaik di dalam hidupnya. Orang yang
beramal atau bekerja seenaknya, berbuat ala kadarnya, melakukan sesuatu karena ingin dipuji
orang bukan karena Allah, biasanya selalu melakukan perbuatannya itu tanpa dilandasi keyakinan
dan kepercayaan yang utuh.
Demikian juga, ketika seseorang beramal atau berbuat sesuatu tanpa atas dasar ilmu yang benar,
tidak didasarkan kepada teori-teori atau syariat-syariat yang telah ditetapkan, tapa memenuhi
syarat dan rukun dari pekerjaan itu. Pasti pekerjaannya itu tidak menghasilkan sesuatu yang
terbaik. Mana mungkin seseorang bisa berbuat atau beramal baik, kalau dia tidak tahu ilmunya,
pasti perbuatannya itu akan penuh dengan kesalahan-kesalahan
Ada tiga unsur utama yang harus ada di dalam sikap kita terhadap agama, yaitu iman, ilmu, dan
amal. Maka, akan tidak ada artinya keyakinan kalau tidak ada amal perbuatan, tidak ada artinya
4
ilmu yang kita punya kalau tidak melahirkan amal-amal sholeh dalam kehidupan kita, bahkan
naudzubillah ilmu yang tidak bermanfaat. Justru akan menjadi bumerang yang menghancurkan
diri kita dan orang-orang lain di sekitar kita.

E. Contoh Pemanfaatan IPTEK


Peran IPTEK sangat terasa dalam kehidupan kita, baik dari segi ekonomi, politik, sosial, budaya,
keamanan, hingga mempermudah kita dalam kehidupan beragama. Contoh pemanfaatannya
antara lain :
• Adanya al-Qur’an digital yang memungkinkan kita untuk membaca dimanapun dan
kapanpun
• Kegiatan kajian yang dapat dilakukan secara online
• Memudahkan kita dalam mencari sumber sumber pengetahuan agama
• Beramal menjadi lebih mudah karena adanya pembayaran secara digital
• Sebagai acuan untuk waktu ibadah

F. Peran dan Tanggung Jawab


Manusia memiliki tanggung jawab untuk selalu menuntut ilmu. Bukan hanya itu, orang-orang
yang memiliki ilmu sudah sepantasnya menyebarluaskan ilmu pengetahuan yang dimiliki kepada
orang lain. Allah telah memberikan janji derajat yang tinggi terhadap mereka yang berilmu. Orang
berilmu mempunyai posisi penting karena dengan ilmunya ia mampu mengetahui mana yang haq
dan mana yang bathil. Namun selain kenikmatan, orang yang berilmu juga memiliki
tanggungjawab yang cukup besar dari ilmu yang dimiliki. Ketika orang berilmu lalai akan
tanggungjawabnya, ilmu yang dimiliki justru akan membawa kepada keburukan.
Seorang yang berilmu harusnya memiliki adab-adab yang mencerminkan ilmunya. Adab-adab
tersebut adalah sebuah pantangan bagi seorang yang berilmu untuk dilanggarnya demi
kesempurnaan ilmunya dan demi keridhaan Allah atas ilmu yang dia miliki. Berikut adalah adab
adab yang harus dimiliki orang berilmu :
• Jangan menyombongkan diri
Seseorang yang menyombongkan diri karena keluasan ilmunya adalah salah besar. Allah
berfirman:
“Dan janganlah engkau berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya
engkau tidak akan bisa menembus bumi dan tidak akan mampu menjulang seperti gunung”.
(Q.S. al-Isra [17]: 37)
• Menjaga ilmunya

“Bencana orang berilmu adalah lupa, dan membicarakan dengan yang bukan ahlinya” (Ibnu
Abu Syaibah)

Orang yang memiliki ilmu haruslah menjaga ilmu yang dimilikinya. Untuk menjaga ilmu itu
manusia dapat menulis, membaca, hingga murojaah. Sungguh benar-benar merugi orang-
orang yang tidak menjaga ilmunya. Itu menjadi sebuah bencana bagi para penuntut ilmu,
mereka mencari ilmu dengan susah payah namun mereka lupa akan ilmu-ilmunya.

5
• Mengamalkan ilmunya
Orang-orang yang mengamalkan ilmunya dia sungguh telah benar-benar menjaga ilmunya.
Menjaga ilmunya dari kepunahan yang akan sekaligus menjadi amal jariyah bagi yang
mengamalkan ilmunya.
• Amanah dalam menyampaikannya
Seseorang yang akan menyampaikan ilmunya harus memiliki sifat Amanah. Ilmu yang
disampaikannya haruslah informasi yang benar dan ia pahami.
• Lemah lembut dalam menyampaikannya
Dalam tafsir Ibnu Katsir menjelaskan bahwa Allah telah merahmatkan kepada Rasul-Nya hati
yang lemah lembut sehingga umatnya menerima dengan apa yang dikatakan oleh Rasul-Nya.
Maka umatnya juga harus melakukan apa yang dilakukan Rasulullah, yakni dengan berkata
lemah lembut.

2. KESENIAN
A. Pengertian Seni
Seni adalah ekspresi atau penerapan keterampilan dan imajinasi kreatif manusia, biasanya dalam
bentuk visual, menghasilkan karya yang dihargai terutama karena keindahan atau kekuatan
emosionalnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), seni adalah keahlian membuat
karya yang bermutu, dilihat dari segi kehalusannya, keindahannya dan sebagainya. Dalam
pengertian ini, yang termasuk seni adalah kegiatan yang menghasilkan karya indah. Bisa
disimpulkan bahwa seni adalah segala macam keindahan yang diciptakan oleh manusia.
B. Konsep Seni Menurut Islam
Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah Swt kepada seluruh manusia yang bersumber dari
Al-Qur’an dan Sunnah. Islam adalah agama yang nyata dan sesuai dengan fitrah manusia yang
memilki cita rasa, kehendak, hawa nafsu, sifat, perasaan dan akal pikiran. Dalam jiwa, perasaan,
nurani dan keinginan manusia terbenam rasa suka akan keindahan, yang mana keindahan tersebut
adalah seni. Keindahan disini adalah sesuatu yang dapat menggerakan jiwa, kemesraan, dapat
menimbulkan keharuan, kesenangan bahkan juga bisa menimbulkan kebencian, dendam dan lain-
lain sebagainya.
Setiap manusia berhak menggeluarkan kreativitas mereka seperti seni dalam membaca Al-Qur’an,
seni kaligrafi dan lain-lain. Seni Islam adalah ekspresi tentang keindahan wujud dari sisi
pandangan Islam tentang alam, hidup dan manusia yang mengantar menuju pertemuan sempurna
antara kebenaran dan keindahan. Seni Islam merupakan bagian dari kebudayaan Islam. Perbedaan
antara seni Islam dan yang bukan Islam adalah dari segi niat atau tujuan dan nilai akhlak yang
terkandung di dalamnya. Walaupun seni bukan sesuatu yang secara jelas dilarang, tetapi Allah
tetap melarang segala penciptaan seni yang berlebihan dan melampaui batas. Mencipta dan
menikmati karya seni hukumnya mubah (boleh) selama tidak mengarah atau mengakibatkan fasad
(kerusakan), dlarar (bahaya), ‘ishyan (durhaka) dan bu’dun ‘anillah (jauh dari Allah)

6
C. Dasar Hukum Seni dalam Islam
• QS. al-Qaf (50) : 6

Artinya : “Maka tidakkah mereka memperhatikan langit yang ada di atas mereka, bagaimana
cara Kami membangunnya dan menghiasinya dan tidak terdapat retak-retak sedikit pun?”
Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah menciptakan alam jagad raya ini sebagai hiasan yang
indah untuk dapat dinikmati oleh umatnya. Manusia dapat memandangnya untuk dinikmati
dan melukiskan keindahannya sesuai dengan subjektivitas perasaannya masing-masing.
Mengabaikan sisi keindahan hasil ciptaan Allah berarti mengabaikan salah satu sisi dari bukti
kebesaran Allah dan bagi mereka yang menikmatinya mereka mempercayai bukti kebesaran
Allah Swt.
• HR. Thabrani

‫ب ا ْل َج َما َل‬ َ ‫ِإ َّن‬


ُّ ‫هللا َج ِم ْي ٌل يُ ِح‬
“Sesungguhnya Allah itu indah dan mencintai keindahan.” (HR. Thabrani)

• Contoh lain, pernah suatu ketika kerabat perempuan ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha menikah.
Diriwayatkan kalau itu adalah anak saudarinya. Dalam riwayat al-Bukhari, wanita itu
dalam pengurusan ‘Aisyah Ra. dan beliau menikahkannya dengan seorang pemuda
Madinah. Rasulullah Saw. lalu bersabda,

“Wahai ‘Aisyah, hiburannya di (pernikahan) kalian ini tidak ada? Padahal orang Anshar
itu senang dengan hiburan.”

Hadis ini menjadi dasar (menurut Ar-Raysuni) bahwa Nabi Saw. mengapresiasi adanya hiburan
untuk acara-acara tertentu. Hiburan yang sudah ada bahkan sebelum masa Nabi Saw. Nabi
mengapresiasi adanya hiburan di acara-acara tertentu karena hikmahnya adalah itu menjadi simbol
acara, misalnya acara pernikahan. Al-Lahwu yang dalam penjelasannya disebut sebagai wanita-
wanita yang menabuh rebana, membuat acara menjadi semarak dan membahagiakan mereka yang
sedang dirayakan pernikahannya. Dengan demikian, hiburan itu menjadi pendukung agar acara
pernikahan menjadi semakin membahagiakan pasangan.

Beberapa hadis diatas menjadi basis dalil bahwa di dalam Islam kesenian sebagai sebuah hiburan
itu diperbolehkan jika diarahkan untuk hal-hal yang bermanfaat selama ia tidak bertentangan
dengan hal-hal yang tegas hukumnya atau bertentangan dengan hal-hal yang memuliakan
manusia.

7
D. Sumber Seni dalam Islam

1. Al-Quran dan As-Sunnah


Kualitas seni Islam dan yang membedakannya dari seni lain adalah seni Islam bersumber
dari Al-Qur`an dan As-Sunnah. Tanpa keduanya tidak ada seni Islam. Dalam sejarah, seni
Islam mengalami kemunduran dan hancur sama sekali karena spiritualitas dan intelektualitas
yang memberi daya hidup seni Islam telah terabaikan.(Nasr)
2. Wawasan Estetis
Selain al-Qur`an dan Hadits seni Islam juga bersumber dari berbagai wawasan estetis
terutama yang berkait dengan budaya lokal, sehingga dapat dikatakan estetika Islam tidak
hanya muncul dari sumber tunggal/agama akan tetapi mengambil makna secara filosofis dari
agama dan berpadu dengan wawasan estetika yang melatari pemikiran dan imajinasi sang
seniman (Leaman)

E. Contoh Pemanfaatan Seni dalam Islam

- Media penyebaran Islam


- Media yang menghibur dengan tetap mengedepankan nilai Islam
- Sebagai keindahan

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Islam adalah agama yang nyata dan sesuai dengan fitrah manusia yang memilki cita rasa,
kehendak, hawa nafsu, sifat, perasaan dan akal pikiran.
Ilmu adalah suatu pengetahuan yang telah diklasifikasikan, disistemasi dan diinterpretasikan
sehingga menghasilkan kebenaran objektif serta sudah diuji kebenarannya secara ilmiah,
sedangkan Pengetahuan adalah apa saja yang diketahui oleh manusia baik melalui panca indra,
intuisi, pengalaman maupun firasat. Adapun teknologi adalah terapan atau aplikasi dari ilmu yang
dapat ditunjukkan dalam hasil nyata yang lebih canggih dan dapat mendorong manusia untuk lebih
berkembang.
Kehidupan manusia tidak akan dapat bertumbuh menjadi lebih baik jika manusianya tidak
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mereka miliki dengan tepat guna, karena
itulah IPTEK menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia.
Seni Islam adalah ekspresi tentang keindahan wujud dari sisi pandangan Islam tentang alam, hidup
dan manusia yang mengantar menuju pertemuan sempurna antara kebenaran dan keindahan.
Perbedaan antara seni Islam dan yang bukan Islam adalah dari segi niat atau tujuan dan nilai akhlak
yang terkandung di dalamnya.

B. Saran

Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas masih banyak
ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya penulis melakukan pencarian lebih
lanjut dalam pembuatan makalah itu dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber untuk
makalah yang lebih baik dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://ardibikeru05.blogspot.com/2013/11/iptek-dan-seni-dalam-islam.html

https://www.scribd.com/doc/40012829/Tugas-Makalah-Iptek-Dan-Seni-Dalam-Islam

https://alvinburhani.wordpress.com/2011/01/01/seni-yang-diperbolehkan-islam/

https://news.detik.com/berita/d-4931100/seni-dalam-islam-aslinya-boleh-nggak-sih-nyanyi-dan-bikin-
patung

https://bincangsyariah.com/kolom/bagaimana-islam-memandang-kesenian-kesenian-sebagai-hiburan-
1/

https://www.researchgate.net/publication/349076358_SENI_DALAM_PERSPEKTIF_ISLAM#:~:text=Seni
%20yang%20islami%20adalah%20seni,sempurna%20antara%20kebenaran%20dan%20keindahan.

https://knockingtheworld.blogspot.com/2016/11/seni-dan-budaya-dalam-islam.html?m=1

10

Anda mungkin juga menyukai