Anda di halaman 1dari 33

MANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI, DAN SENI

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar

Dosen Pengampu : Fajrinur, M.Pd.

Disusun

Oleh :

Kelompok 6

Dewi Fatriana (220261201480)

Zahwa Nazila (220261201246)

Abrar (220261201251)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM KEBANGSAAN INDONESIA

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Ilmu Sosial Dan Budaya
Dasar, dengan judul: “Manusia, Sains, Teknologi, dan Seni”. Shalawat beriring
salam kami hanturkan kepangkuan Baginda Rasulullah Muhammad SAW yang telah
mengantarkan umatnya dari alam kebathilan ke alam berilmu pengetahuan.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki.
Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya, kami berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Bireuen, 07 Mei 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 4

1.1 Latar Belakang ........................................................................ 4

1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 5

1.3 Tujuan .................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................... 6

2.1 Hakikat dan Makna Sains, Teknologi, dan Seni ...................... 6

2.2 Dampak Penyalahgunaan IPTEKS ......................................... 19

2.3 Problematika Permanfaatan IPTEKS di Indonesia ................... 28

BAB III PENUTUP .................................................................................. 32

3.1 Kesimpulan ............................................................................ 32

3.2 Saran ...................................................................................... 32

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 33

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada hakikatnya manusia telah diberi rahmat dan berkah oleh Allah SWT
berupa akal dan nafsu, akal dan nafsu inilah yang mendorong manusia untuk
menciptakan sesuatu yang dapat mewujudkan cita-cita atau penghargaannya. Dalam
mewujudkan cita-cita tersebut manusia telah menciptakan sains, teknologi dan seni
sebagai salah satu sarana sehingga sejak saat itu kehidupan manusia mulai
berubah. Selain itu sains, teknologi, dan seni juga telah mempengaruhi peradapan
manusia dalam kehidupannya terutama dalam bidang budaya.
Banyak sekali pengertian tentang manusia maupun penggolongannya.
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani dan istilah
kebudayaan atau secara campuran. Pada satu sisi, perkembangan dunia IPTEK yang
demikian mengagumkan itu memang telah membawa manfaat yang luar biasa bagi
kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut
kemampuan fisik yang cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat
mesin-mesin otomatis,
Demikian juga ditemukannya formulasi-formulasi baru kapasitas komputer,
seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai
bidang ilmu dan aktifitas manusia. Ringkas kata kemajuan IPTEK yang telah kita
capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak
kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia. Sumbangan IPTEK
terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri.
Namun manusia tidak bisa pula menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa
IPTEK mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia. Kalaupun
teknologi mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti
teknologi sinonim dengan kebenaran. Sebab iptek hanya mampu menampilkan
kenyataan. Seiring dengan perkembangan sains, teknologi dan seni diharapkan dapat
memberikan pengaruh yang positif dan negatif terhadap bidang-bidang lain,
khususnya budaya yang menjadi kebanggaan bangsa Indonesia. Pemanfaatan
kemajuan sains, teknologi, dan seni secara baik haruslah diterapkan, sehingga dapat
menjaga kelestarian budaya bangsa.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana hakikat dan makna dari sains, teknologi, dan seni bagi manusia?
2. Bagaimana dampak penyalahgunaan IPTEKS
3. Bagaimana problematika permanfaatan IPTEKS di Indonesia?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini utamanya adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Universitas Islam Kebangsaan Indonesia
(UNIKI), dan secara keseluruhan adalah untuk mengetahui lebih dalam mengenai
Manusia, Sains, Teknologi, dan Seni, dan melalui makalah ini diharapkan dapat
menambah wawasan bagi penulis dan pembaca.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Hakikat dan Makna Sains, Teknologi, dan Seni Bagi Manusia
Pada hakekatnya manusia secara kodrat bersifat sebagai makhluk individu
sekaligus makhluk sosial. Dikatakan sebagai makhluk individu karena setiap manusia
berbeda-beda dengan manusia yang lain dalam hal kepribadian, pola pikir, kelebihan,
kekurangan dan kreatifitas untuk mencapai cita-cita. Sehingga sebagai pribadi-pribadi
yang khas tersebut manusia berusaha mengeluarkan segala potensi yang ada pada
dirinya dengan cara menciptakan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan hidup tanpa
bantuan orang lain.

Potensi-potensi manusia sebagai makhluk individu dapat dituangkan dalam


sebuah karya seni, sains, dan teknologi. Baik sains, teknologi maupun seni dan hasil
produknya dapat dirasakan disetiap aspek kehidupan manusia dan budayanya.
Sehingga pengaruh sains, teknologi, seni bagi manusia dan budaya dalam masyarakat
dapat berpengaruh baik secara negatif maupun secara positif :

Pengaruh Positif

 Meningkatkan kesejahteraan hidup manusia (secara individu maupun


kelompok) terhadap perkembangan ekonomi, politik, militer, dan pemikiran-
pemikiran dalam bidang sosial budaya.
 Pemanfaatan sains, teknologi, dan seni secara tepat dapat lebih mempermudah
proses pemecahan berbagai masalah yang dihadapi oleh manusia.
 Sains, teknologi dan seni dapat memberikan suatu inspirasi tentang
perkembangan suatu kebudayaan yang ada di Indonesia.

6
Pengaruh Negatif

Selain untuk memberikan pengaruh positif sains, teknologi dan seni juga
dapat memberikan pengaruh yang negatif bagi perubahan peradapan manusia dan
budaya terutama bagi generasi muda. Selain itu sains, teknologi dan seni telah
melunturkan nilai-nilai luhur kepribadian bangsa dan tata krama sosial yang selama
ini menjadi ciri khas dan kebanggaan. Serta yang terakhir pemanfaatan dari sains,
teknologi, dan seni sering kali menimbulkan masalah baru dalam kehidupan manusia
terutama dalam hal kerusakan lingkungan, mental dan budaya bangsa, seperti:

 Menipisnya lapisan ozon


 Terjadi polusi udara, air dan tanah
 Terjadi pemanasan global
 Rusaknya ekosistem laut
 Pergaulan dan seks bebas dan penyakit moral.

Oleh karena itu agar sains, teknologi dan seni dapat memberikan pengaruh
yang positif bagi manusia dan budaya, maka sains, teknologi dan seni seharusnya
mampu mengkolaborasikan antara nilai-nilai empiris dengan nilai-nilai moral dan
menyesuaikan dengan nilai-nilai religius, keagamaan, dan dilaksanakan dengan
penuh tanggung jawab.

Selama perjalanan sejarah, umat manusia telah berhasil menciptakan berbagai


macam kebudayaan. Berbagai macam atau ragam kebudayaan tersebut meliputi tujuh
unsur kebudayaan saja. Ketujuh unsur kebudayaan tersebut merupakan unsur-unsur
pokok yang selalu ada pada setiap kebudayaan masyarakat yang ada dibelahan dunia.
Menurut Kluchkhon sebagai mana dikutip Koentjaraningrat (1996), bahwa ketujuh
unsur pokok kebudayaan tersebut meliputi:

7
1. Peralatan hidup (teknologi)
2. Sistem mata pencaharian hidup (ekonomi)
3. Sistem kemasyarakat (organisasi sosial)
4. Sistem bahasa
5. Kesenian (seni)
6. Sistem pengetahuan (ilmu pengatehuan/sains)
7. Sistem kepercayaan (religi).

Ketujuh unsur budaya tersebut merupakan unsur-unsur budaya pokok yang


pasti ada apabila kita meneliti atau mempeljari setiap kehidupan masyarakat. Karena
ada pada setiap kehidupan masyarakat manusia di dunia ini, maka ketujuh unsur
pokok dari kebudayaan yang ada di dunia itu sering kali dikatakan sebagai unsur-
unsur budaya yang bersifat universal, atau unsur-unsur kebudayaan universal. Ilmu
pengetahuan (sains), peralatan hidup (teknologi), serta kesenian (seni) atau sering
disingkat IPTEKS, termasuk bagian dari unsur-unsur pokok dari kebudayaan
universal tersebut.

Maka dapat dipastikan IPTEKS akan kita jumpai pada setiap kehidupan
masyarakat manusia dimanapun berada, baik yang telah maju,sedang berkembang,
sampai masyarakat yang masih sangat rendah tingkat perdabannya. Bahkan pada
kehidupan masyarakat purba atau pada zaman prasejarah sekalipun, ketujuh unsur-
unsur budaya universal tersebut telah ada, termasuk Ipteks, meskipun tentunya pada
tingkatan yang sangat sederhana atau primitif sekali.

Salah satu bukti bahwa pada zaman purba telah muncul ketujuh unsur-unsur
budaya universal adalah pada zaman itu manusia telah mengenal adanya peralatan
hidup atau teknologi berupa alat-alat sederhana yang terbuat dari batu maupun tulang
yang digunakan untuk mencari makanan (berburu, meramu makanan, atau bercocok
tanam secara sederhana atau berladang).

8
Kemudian, pada saat itu manusia purba juga telah mengenal adanya sistem
kepercayaan yang sekaligus menunjukkan adanya nilai seni serta sistem mata
pencaharian hidup manusia purba, yakni sebagaimana terpotret pada gambar-gambar
mistis berupa lukisan telapak tangan serta lukisan babi rusa yang terkena panah pada
bagian perutnya, yang ditemukan di gua-gua tempat tinggal mereka. Pada zaman
purba, ternyata juga telah dikenal adanya sistem pengetahuan dalam pelayaran yang
menggunakan sandaran pengetahuan pada perbintangan.

Demikianlah pada masa-masa sesudahnya, pelan tapi pasti Ipteks terus


berkembang semakin maju sejalan dengan kemajuan penalaran yang telah dicapai
oleh umat manusia. Bahkan, kini IPTEKS yang pada awal perkembangannya berasal
dari embrio filsafat, sekarang pertumbuhannya telah bercabang-cabang menjadi
puluhan, bahkan ratusan disiplin ilmu ataupun teknologi yang masing-masing
memiliki karakteristik serta dasar keilmiahannya sendiri-sendiri. Salah satu fungsi
utama ilmu pengetahuan dan teknologi adalah untuk sarana bagi kehidupan manusia,
yakni untuk membantu manusia agar aktivitas kehidupannya menjadi lebih muda,
lancar, efisien, dan efektif, sehingga kehidupannya menjadi lebih bermakna dan
produktif.

Oleh karena itu, khususnya dalam ilmu antropologi, istilah atau pengertian
ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut sering dipakai untuk merujuk pada
keterkaitan antara manusia, lingkungan, dan kebudayaan. Hal ini dikarenakan dalam
berinteraksi menghadapi lingkungannya, manusia mau tidak mau pasti akan berusaha
menggunakan sarana-sarana berupa pengetahuan yang dimiliki serta menciptakan
peralatan hidup untuk membantu kehidupannya. Dengan demikian, Iptek bagi
manusia selalu berkaitan dengan usaha manusia untuk menciptakan taraf
kehidupannya yang lebih baik.

9
Dalam definisi lain (terutama berdasarkan kajian filsafat ilmu), istilah Iptek
(ilmu, pengetahuan, teknologi) juga sering dibedakan secara terpisah atau sendiri-
sendiri, karena masing-masing ketiga istilah itu dianggap memiliki bobot keilmiahan
yang berbeda-beda. Menurut pengertian ini, pengetahuan merupakan pengalaman
yang bermakna dalam diri tiap orang yang tumbuh sejak ia dilahirkan. Oleh karena
itu, manusia yang normal, sekolah atu tidak sekolah, sudah pasti dianggap memiliki
pengetahuan.

Pengetahuan dapat dikembangkan manusia karena dua hal, pertama, manusia


mempunyai bahasa yang dapat mengomunikasikan informasi dan jalan pikiran yang
melatarbelakangi informasi tersebut. Kedua, manusia mempunyai kamampuan
berpikir menurut suatu alur piker tertentu ang merupakan kemampuan menalar.
Penalaran merupakan suatu proses berpikir menurut suatu proses berpikir dalam
menarik kesimpulan yang berupa pengetahuan. Pengetahuan yang sifatnya acak perlu
ditingkatkan lagi derajat atau bobot keilmiahannya sehingga berubah menjadi ilmu.

Dengan demikian pengetahuan yang bersifat acak serta terbuka itu dengan
melalui proses yang cukup panjang, dapat diorganisasikan dan disusun menjadi
bidang-bidang ilmu filsafat, humaniora, serta ilmu. Ilmu dapat diartikan sebagai
pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan menggunakan kekuatan
pemikiran, di mana pengetahuan tersebut selalu dapat dikontrol oleh setiap orang
yang ingin mengetahuinya. Berpijak dari pengertian ini, maka ilmu memiliki
kandungan unsur-unsur pokok sebagai berikut:

1. Berisi pengetahuan (knowledge).


2. Tersusun secara sistematis.
3. Menggunakan penalaran.
4. Dapat dikontrol secara kritis oleh orang lain.

10
Dalam kajian filsafat, suatu pengetahuan dapat dikatakan (dikategorikan)
sebagai suatu ilmu apabila memenuhi tiga kriteria sebagai berikut:

1. Adanya aspek ontologis, artinya bidang studi yang bersangkutan telah


memiliki objek studi/kajian yang jelas, artinya dapat diidentifikasikan, dapat
diberi batasan, serta dapat diuraikan sifat-sifatnya yang esensial. Objek studi
suatu ilmu itu sendiri terdapat dua macam, yaitu objek material serta objek
formal.
2. Adanya aspek epistemologi, yang artinya bahwa bidang studi yang
bersangkutan telah memiliki metode kerja yang jelas. Dalam hal ini terdapat
tiga metode kerja suatu bidang studi, yaitu dedukasi, induksi, serta eduksi.
3. Adanya aspek aksiologi, yang artinya bahwa bidang studi yang bersangkutan
memiliki nilai guna atau kemanfaatanya. Misalnya, bidang studi tersebut
dapat menunjukkan adanya nilai teoretis, hukum, generalisasi, kecenderungan
umum, konsep, serta kesimpulan yang logis, sistematis, dan koheren.

Selain itu, bahwa dalam teori serta konsep tersebut tidak menunjukkan adanya
kerancuan, kesemrawutan pikiran, atau penentangan kontradiktif di antara satu sama
lain. Sains atau ilmu pengetahuan (di dalamnya menyangkut pula bahwa teknologi),
tidak bias bebas dari nilai-nilai. Jadi, sesuai dengan sifat sains itu sendiri yang
kebenarannya bersifat tidak mutlak. Sedangkan berbicara masalah teknologi,dimana
istilah teknologi sendiri sebenarnya sudah mengandung pengertian sains dan teknik
atau engineering, sebab produk-produk teknologi tidaklah mungkin ada tanpa didasari
adanya sains.

Sementara itu, dalam sudut pandang budaya, teknologi merupakan salah satu
unsur budaya sebagai hasil penerapan praktis dari sains. Walaupun pada dasarnya
teknologi juga memilliki karakteristik objektif dan netral, namun dalam kenyataannya
teknologi tidak bisa netral seluruhnya karena memerlukan juga sentuhan-sentuhan
estetika yang bersifat objektif. Pada titik inilah kita berbicara tentang seni. Seni
berasal dari bahasa Latin, yaitu art yang berarti kemahiran. Secara etimologis, seni

11
(art) diformulasikan sebagai suatu kemahiran dalam membuat barang atau
mengerjakan sesuatu.

Pengertian seni merupakan kebalikan dari alam, yaitu sebagai hasil campur
tangan (sentuhan) manusia. Seni merupakan pengolahan budi manusia secara tekun
untuk mengubah suatu benda bagi kepentingan rohani dan jasmani manusia. Seni
merupakan ekpresi jiwa seseorang yang hasil ekspresi tersebut berkembang menjadi
bagian dari budaya manusia. Seni dan keindahan yang tercipta merupakan dua sisi
yang tidak bisa dipisahkan. Dengan seni, cipta dan karya manusia, termasuk
teknologi, di dalamnya mendapat sentuhan keindahan atau estetika.

Sains dan teknologi saling membutuhkan, karena sains tanpa teknologi


bagaikan pohon tak berakar (science without technology has no fruit, technology
without science has no root). Sains hanya mampu mengajarkan fakta dan nonfakta
pada manusia, ia tidak mampu mengajarkan apa yang harus atau tidak boleh
dilakukan oleh manusia. Jadi, fungsi sains di sini hanyalah mengoordinasikan semua
pengalaman manusia dan menempatkannya ke dalam suatu sistem yang logis,
sedangkan fungsi seni sebagai pemberi persepsi mengenai suatu keberaturan dalam
hidup dengan menempatkan suatu keberaturan padanya. Tujuan sains dan teknologi
adalah untuk memudahkan manusia dalam menjalani kehidupannya. Sedangkan seni
memberi sentuhan estetik sebagai hasil budaya yang indah dari manusia.

2.1.1 Pengertian Manusia

Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna


dibandingkan makhluk ciptaan Allah yang lain. Dikatakan paling sempurna karena
manusia dibekali akal sekaligus nafsu. Meskipun manusia mempunyai nafsu tetapi
yang paling berperan adalah akal. Akal ini bertujuan untuk membedakan mana yang
baik dan mana yang buruk, akal juga sebagai alat untuk berfikir, berhitung, dan
berkreasi sehingga kerja sama antara keduanya sangat diperlukan dalam kehidupan
manusia.

12
Pada hakekatnya manusia adalah makhluk monopluralis yaitu makhluk yang
terdapat banyak keragaman dalam dirinya, tetapi keragaman tersebut hanya terdapat
pada satu jiwa. Keragaman-keragaman manusia sebagai makhluk monopluralis
tersebut diantaranya:

1. Susunan Kodrat

Susunan kodrat manusia adalah mempunyai dua dimensi yaitu:

 Jasmani, Sebagai bodi/badan atau rangka, yang terlihat oleh indera kita.
 Rohani, Ruh atau yang mengisi dan menjalankan badan tersebut. Di mana
dalam dimensi rohani manusia terdapat cipta, rasa, dan karsa.
2. Sifat Kodrat

Secara sifat kodrat manusia yaitu sebagai berikut:

 Makhluk individu Manusia dikatakan sebagai makhluk individu karena setiap


manusia tercipta dengan kepribadian, keunikan, serta kekurangan dan
kelebihan masing-masing sehingga setiap individu manusia berbeda-beda dan
memiliki ciri khas masing-masing.
 Makhluk sosial Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena manusia
tidak dapat hidup sendiri. Setiap manusia saling membutuhkan untuk dapat
melangsungkan hidupnya.
3. Kedudukan Kodrat

Dalam kodratnya manusia memiliki kedudukan sebagai:

 Makhluk pribadi Sebagai makhluk pribadi manusia mempunyai hak dan


kewajiban. Dalam menjalankan hak dan kewajiban ini haruslah berlandaskan
moral dan tanggung jawab sehingga dapat berjalan seimbang sebagaimana
mestinya.

13
 Makhluk Tuhan Sebagai makhluk tuhan manusia memiliki kewajiban
beribadah kepada Allah SWT serta segala sesuatu tindakan manusia akan
diminta pertanggung jawaban oleh Allah.

Selain mempunyai hakekat hidup, manusia juga memiliki sifat-sifat,


diantaranya yaitu:

1. Sebagai makhluk yang berakal


2. Sebagai makhluk yang berbahasa
3. Sebagai makhluk yang beragama

Berdasarkan sifat-sifat tersebut di atas maka dalam diri manusia selalu


mempunyai pola pikir, pengharapan atau cita-cita serta kehendak untuk mendapatkan
penghidupan yang lebih baik dari dalam kehidupannya dengan cara menciptakan
sesuatu.

2.1.2 Pengertian Sains

Sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam semesta secara
sistematis, dan bukan hanya kumpulan berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-
prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Menurut Medawar (1984)
Sains (dari istilah Inggris Science) berasal dari kata: sienz, cience, syence, scyence,
scyense, scyens, scienc, sciens, scians.

Kata dasar yang diambil dari kata scientia yang berarti knowledge (ilmu).
Tetapi, tidak semua ilmu itu boleh dianggap sains. Yang dimaksud ilmu sains adalah:
ilmu yang dapat diuji (hasil dari pengamatan yang sesungguhnya) kebenarannya yang
dikembangkan secara bersistem dengan kaidah-kaidah tertentu berdasarkan
kebenaran atau kenyataan semata sehingga pengetahuan yang dipedomani tersebut
boleh dipercayai, melalui eksperimen secara teori.

14
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, sains adalah: “Ilmu yang teratur
(sistematik) yang dapat diuji atau buktikan kebenarannya, berdasarkan kebenaran
atau kenyataan semata (misalnya:fisika, kimia, biologi)”. Pendidikan sains
menekankan pada pengalaman secara langsung. Sains yang diartikan sebagai salah
satu cabang ilmu yang mengkaji tentang sekumpulan pernyataan atau fakta-fakta
dengan cara yang sistematik dan serasi dengan hukum-hukum umum yang melandasi
peradaban dunia modern.

Sains merupakan satu proses unruk mencari dan menemui sesuatu kebenaran
melalui pengetahuan (ilmu) dengan memahami hakikat makhluk, untuk menerangkan
hokum-hukum alam. Proses mencari kebenaran secara mencari jawaban kepada
persoalan-persoalan secara sistematik yang dinamakan pendekatan saintifik dan ia
menjadi landasan perkemabangan teknologi yang menjadi salah satu unsur terpenting
peradaban manusia. Sains sangat penting untuk perkembangan dan kemajuan
kemanusiaan dan teknologi.

2.1.3 Pengertian Teknologi

Istilah teknologi barasal dari kata techne dan logia. Kata Yunani kuno techne
berarti seni kerajinan. Dari techne kemudian lahirlah technikos yang berarti seseorang
yang memilki keterampilan tertentu. Dengan berkembangnya keterampilan seseorang
yang menjadi semakin tetap karena menunjukkan suatu pola, langkah dan metode
yang pasti, keterampilan itu lalu menjadi teknik. Istilah “teknologi” berasal dari
“techne “ atau cara dan “logos” atau pengetahuan. Jadi secara harfiah teknologi dapat
diartikan pengetahuan tentang cara.

Pengertian teknologi sendiri adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi


kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan
memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra
dan otak manusia. Menurut Jaques Ellul (1967: 1967 xxv) memberi arti teknologi
sebagai ”keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri

15
efisiensi dalam setiap bidang kegiatan manusia.” Pengertian teknologi secara umum
adalah:

1. Proses yang meningkatkan nilai tambah.


2. Produk yang digunakan dan dihasilkan untuk memudahkan dan meningkatkan
kinerja.
3. Struktur atau sistem di mana proses dan produk itu dikembangkan dan
digunakan.

Pada permulaan abad XX ini, istilah teknologi telah dipakai secara umum dan
merangkum suatu rangkaian sarana, proses dan ide di samping alat-alat dan mesin-
mesin. Perluasan arti berjalan terus sehingga sampai pertengahan abad ini muncul
perumusan teknologi sebagai sarana dan aktivitas yang dengannya manusia berusaha
mengubah atau menangani lingkungannya. Teknologi dianggap sebagai penerapan
ilmu pengetahuan, dalam pengertian bahwa penerapan itu menuju pada perbuatan
atau perwujudan sesuatu.

Demikianlah teknologi adalah segenap keterampilan manusia menggunakan


sumber-sumber daya alam untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya
dalam kehidupan. Secara lebih umum dapatlah bahwa teknologi merupakan suatu
sistem penggunanaan berbagai sarana yang tersedia untuk mencapai tujuan-tujuan
praktis yang ditentukan. Adapun tiga macam teknologi yang sering dikemukakan
oleh para ahli, yaitu :

1. Teknologi Modern

Jenis teknologi modern ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

 Padat modal
 Mekanis elektris
 Menggunakan bahan impor
 Berdasarkan penelitian mutakhir dan lain-lain

16
2. Teknologi Madya
Jenis teknologi madya ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
 Padat karya
 Dapat dikerjakan oleh keterampilan setempat
 Menggunakan alat setempat
 Berdasarkan alat penelitian
3. Teknologi Tradisional

Teknologi ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

 Bersifat padat karya (banyak menyerap tenaga kerja)


 Menggunakan keterampilan setempat
 Menggunakan alat setempat
 Menggunakan bahan setempat
 Berdasarkan kebiasaan atau pengamatan

Demikianlah teknologi adalah segenap keterampilan manusia menggunakan


sumber-sumber daya alam untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya
dalam kehidupan. Secara lebih umun dapatlah bahwa teknologi merpukan suatu
sistem penggunaan berbagai sarana yang tersedia untuk mencapai tujuan-tujuan
praktis yang ditentukan. Contoh-contoh teknologi:

1. Teknologi komunikasi, yaitu suatu sistem yang memungkinkan kita dapat


berkomunikasi dengan siapapun, kapanpun, dan dimanapun tidak terbatas
pada tempat, jarak dan waktu. Misal: internet, handphone, bairless, dll.
2. Teknologi informasi, yaitu suatu sistem yang memudahkan kita untuk
memperoleh berbagai macam info yang dibutuhkan secara praktis dan dalam
waktu yang relative singkat. Misal: internet, tv.
3. Bioteknologi, yaitu suatu teknologi yang mampu memanipulasi proses alami
secara dramatis. Misal: cloning pada hewan dan tumbuhan.

17
2.1.4 Pengertian Seni

Janet Woll mengatakan bahwa seni adalah produk social. Sedangkan menurut
Kamus B.Indonesia, seni adalah keahlian yang membuat karya yang bermutu (dilihat
dari segi kehalusannya, keindahannya, dll), seperti tari, lukis, ukir, dll. Maka konsep
pendidikan yang memerlukan ilmu dan seni adalah proses atau upaya sadar antara
manusia dengan sesama secara beradab, di mana pihak kesatu secara terarah
membimbing perkembangan kemampuan dan kepribadian pihak kedua secara
manusiawi yaitu orang perorang.

Oleh karena itu, budi bahasapun adalah suatu seni. Menurut bahasa ”seni”
berarti indah, tetapi menurut istilah ”seni” merupakan suatu manisfestasi dan
pancaran rasa keindahan, pemikiran, kesenangan yang lahir dari dalam diri seseorang
untuk menghasilkan suatu aktiviti. Wujud dari lahirnya suatu karya seni adalah hasil
dari ide-ide para seniman yang berlandaskan daya imajinasi, pengetahuan, pendidikan
dan inspirasi serta tenaga seniman itu sendiri.

Karya seni dapat dituangkan dalam bentuk garis, warna, gerak, bunyi, kata-
kata, bahasa dan rupa bentuk yang bersifat kreatif dan imajinatif dari suatu
kemahiran. Namun dijaman sekarang ini kita sering melihat ketidaksenonohan
mengenai suatu karya yang lahir dari diri seseorang dan di atas namakan sebagai satu
karya seni. Sebagai contoh:

1. Body painting (suatu lukisan yang berkanfaskan tubuh manusia hingga


kebagian yang tabu untuk diperlihatkan kepada orang lain)
2. Lukisan telanjang yang mengekspose bagian-bagian dan lekuk tubuh manusia,
yang umumnya adalah pada kaum wanita.
3. Goyang-goyang erotis yang sekarag ini sedang marak dikalangan para
penyanyi dangdut wanita.

18
Dari contoh-contoh di atas kita dapat menarik kesimpulan bahwa suatu seni
yang baik haruslah mengandung nilai-nilai keindahan, kebaikan, moral, pendidikan
serta tanggung jawab sosial yang tinggi baik kepada diri sendiri, orang lain, dan
masyarakat pada umumnya. Macam-macam seni menurut Leo Toltoy:

1. Seni halus
2. Seni ukir
3. Seni tembikar ( seramik)
4. Seni logam
5. Seni tekstil
6. Seni pementasan
7. Seni sastra
8. Seni music

2.2 Dampak Penyalahgunaan IPTEKS

Semestinya, semakin tinggi penguasaan tinggi penguasaan terhadap Ipteks,


harusnya manusia semakin kritis dalam berpikir, semakin disiplin dalam bekerja, dan
semakin efisien dalam bertindak. Akan tetapi, pada kenyataannya kebanyakan
manusia justru semakin merasa dibuai dengan semua fasilitas dan produk yang
dihasilkan oleh Ipteks sekarang ini. Dampak langsung dari kemajuan Ipteks adalah
kemudahan-kemudahan dalam beraktifitas. Memang IPTEKS diciptakan dengan
tujuan untuk memberikan berbagai kemudahan dan memperingan beban pekerjaan
manusia yang tadinya sangat melelahkan menjadi ringan.

Namun, dampak negatif dari kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni,
dapat mengakibatkan masyarakat semakin terbuai, karena mereka hampir tak sadar
bahwa ternyata dirinya telah berada dalam situasi pola hidup konsumtif, hedonistik,
dan materialistik. Perkembangan IPTEKS yang demikian pesat mampu
menciptakan perubahan-perubahan yang berpengaruh yang demikian pesat mampu

19
menciptakan perubahan-perubahan yang berpengaruh langsung pada kehidupan
masyarakat, khususnya dalam elemen-elemen sebagai berikut:

1. Perubahan di bidang intelektual; masyarakat meninggalkan kebiasaan lama


atau kepercayaan tradisional, mereka mulai mengambil kebiasaan serta
kepercayaan baru, setidaknya mereka telah melakukan reaktualisasi.
2. Perubahan dalam organisasi sosial yang mengarah pada kehidupan politik.
3. Perubahan dan benturan-benturan terhadap tata nilai dan tata lingkungannya.
4. Perubahan di bidang industri dan kemampuan di medan perang. Adanya sisi
positif dan negatif dari IPTEKS maka sering dikatakan bahwa kemajuan
Ipteks bermata dua atau bersifat dilematis.

Di satu sisi, Ipteks secara positif telah mendatangkan rahmat, dalam arti dapat
meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Oleh karena itu, ada pihak yang
menyatakan bahwa IPTEKS menjadi ”tulang punggung kesejahteraan”. Namun di sisi
lain, seperti dapat kita amati dalam kehidupan, penerapan, dan pemanfaatan IPTEKS
itu juga telah membawa dampak negatif atau membawa laknat dalam bentuk
munculnya masalah lingkungan, seperti pencemaran, kekeringan, banjir, tanah
longsor, dan kenaikan suhu udara global.

Oleh karena itu, kita sebagai umat manusia tentunya harus penuh
kewaspadaan dan kehati-hatian dalam menerapkan dan memanfaatkan Ipteks, yakni
yang sesuai dengan asas-asas keserasian, keseimbangan, maupun kelestarian. Dengan
demikian, kehidupan di bumi ini akan tetap berjalan secara seimbang dan lestari.
Permasalahan yang timbul akibat dari adanya kemajuan teknologi adalah adanya
dampak negatif yang disebabkan oleh kemajuan teknologi tersebut di antaranya :

20
1. Nuklir

Meledaknya bom di Hirosima dan Nagasari mengakhiri Perang Dunia II.


Akhirnya perang untuk menghentikan kekejaman, penghancuran, dan perusakan.
Pada waktu itu banyak korban berjatuhan, tetapi kejadian tidak berhenti di situ,
karena radiasi akibat senjata nuklir masih dapat dirasakan sampai sekarang.
Penyebabnya adalah debu-debu radioaktif yang berasal dari bom nuklir serta reaktor-
reaktor atom.

Bahaya yang ditimbulkan adalah radiasi yang ditimbulkan oleh sinar alpha,
beta, dan gamma, serta partikel neutron kainnya hasil pembelahan inti. Efek yang di
timbulkan oleh radioaktif adalah terjadinya perubahan struktur zat serta pola reaksi
kimianya, sehingga merusak sel tubuh. Bila hal ini terjadi pada gen maka akan
menyebabkan terjadinya mutasi gen yang berakibatkan kanker.

2. Polusi

Adanya bahan polusi atau polutan dapat merusak lingkungan. Timbulnya


pencemaran erat kaitannya atau disebabkan oleh berbagai aktivitas manusia antara
lain:

 Kegiatan-kegiatan industri, dalam bentuk limbah, zat-zat buangan berbahaya


seperti logam-logam berat, zat radioaktif, air buangan panas, juga dalam
bentuk kepulan asap dan kebisingan suara.
 Kegiatan pertambangan, berupa terjadinya kerusakan instalasi, kebocoran,
pencemaran buangan-buangan penambangan, pencemaran udara, dan
rusaknya lahan-lahan akibat pertambangan.
 Kegiatan transportasi, berupa kepulan asap, naiknya suhu udara kota,
kebisingan dari kendaraan bermotor tumpuhan-tumpahan bahan bakar
kendaraan bermotor terutama minyak bumi dari kapal tanker.

21
 Kegiatan pertanian, terutama akibat dari residu pemakaian zat-zat kimia yang
memberantas hama seperti insektisida, pertisida, herbisida, demikian pula
dengan pupuk organik.
3. Klonasi/Kloning

Dengan kemajuan dalam bidang genetika dan biologi reproduksi, maka


dimungkinkan rekayasa duplikasi atau multiplikasi manusia secara seksual dengan
klonasi. Tujuan klonasi dapat dirangkum seperi berikut:

 Memberi anak yang baik bagi pasangan yang tidak mempunyai anak.
 Menyedian jaringan atau organ fetus untuk transplantasi.
 Mengganti anak yang mati muda dengan anak yang sama ciri-cirinya.
 Sebagai bagian dari eugenetika positif dengan membuat genotipus yang
dianggap unggul sebanyak-sebanyaknya.
 Merealisasi teori dan memuaskan rasa ingin tahu ilmiah.
 Memperoleh sampel dengan genotipus yang sama untuk penelitan, misalnya
tentang peran relatif pengaruh lingkungan dan genetika pada genotipus
manusia.
 Memperoleh orang dalam jumlah banyak untuk pekerjaan yang sama dengan
ciri-ciri tertentu.

Namun ada pula dampak yang kurang baik yaitu dengan karena hal-hal
tersebut di atas banyak yang belum menyentujui dan banyak yang menentang akan
adanya kloning tersebut, selain itu pada segi agama pun sudah tentu bertentangan,
karena kita menantang akan kodrat kita sendiri, bagaimanapun manusia sebagai
makluk ciptaan-Nya tidak mampu menandingi Sang Penciptanya. Jika wewenang
kloning jatuh ke tangan diktaktor, ia dapat berbuat macam-macam yang merugikan
spesies manusia dalam jangka panjang.

22
4. Efek Rumah Kaca

Efek rumah kaca ini disebabkan oleh adanya pencemaran udara yang banyak
mengandung zat-zat yang dapat mengubah suhu udara. Karena dengan adanya
pencemaran udara akan menyebabkan pemanasan global yaitu dengan adanya efek
rumah kaca. Yang dimana dengan adanya efek rumah kaca ini sinar ultra violet yang
dapat membahayakan manusia tidak akan disaring lagi oleh lapisan ozon, sehingga
akan langsung menuju bumi dan selanjutkan akan diam dan bersirkulasi di bumi,
begitu seterusnya.

Perkembangan dunia IPTEK yang demikian pesatnya telah membawa manfaat


luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang
sebelumnya menuntut kemampuan fisik cukup besar, kini relatif sudah bisa
digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis. Sistem kerja robotis telah
mengalihfungsikan tenaga otot manusia dengan pembesaran dan percepatan yang
menakjubkan. Begitupun dengan telah ditemukannya formulasi-formulasi baru aneka
kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak
manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktivitas manusia.

Ringkas kata, kemajuan iptek yang telah kita capai sekarang benar-benar telah
diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi
kehidupan umat manusia. Bagi masyarakat sekarang, IPTEK sudah merupakan suatu
religion. Pengembangan iptek dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada.
Sementara orang bahkan memuja iptek sebagai liberator yang akan membebaskan
mereka dari kungkungan kefanaan dunia. IPTEK diyakini akan memberi umat
manusia kesehatan, kebahagiaan dan imortalitas. Sumbangan iptek terhadap
peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri.

23
Namun manusia tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan bahwa iptek
mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia. Dalam peradaban modern
yang muda, terlalu sering manusia terhenyak oleh disilusi dari dampak negatif iptek
terhadap kehidupan umat manusia. Kalaupun iptek mampu mengungkap semua tabir
rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti iptek sinonim dengan kebenaran. Sebab
iptek hanya mampu menampilkan kenyataan. Kebenaran yang manusiawi haruslah
lebih dari sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran harus mencakup pula unsur
keadilan.

Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam
kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu
pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi
kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam
melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah
menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan
dalam dekade terakhir ini.

Namun demikian, walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan


manfaat positif, di sisi lain juga memungkinkan digunakan untuk hal negatif. Dampak
positif dan dampak negative dari perkembangan teknologi dilihat dari berbagai
bidang:

1. Bidang Informasi dan komunikasi.

Dalam bidang informasi dan komunikasi telah terjadi kemajuan yang sangat
pesat. Dari kemajuan dapat kita rasakan dampak positifnya antara lain:

 Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan


terbaru di bumi bagian manapun melalui internet.
 Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh
hanya dengan melalui handphone.

24
 Kita mendapatkan layanan bank yang dengan sangat mudah, dll.

Disamping keuntungan-keuntungan yang kita peroleh ternyata kemajuan


kemajuan teknologi tersebut dimanfaatkan juga untuk hal-hal yang negatif, antara
lain: Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris.

 Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di internet


yang bisa disalah gunakan pihak tertentu untuk tujuan tertentu.
 Kerahasiaan alat tes semakin terancam Melalui internet kita dapat
memperoleh informasi tentang tes psikologi, dan bahkan dapat memperoleh
layanan tes psikologi secara langsung dari internet.
 Kecemasan teknologi Selain itu ada kecemasan skala kecil akibat teknologi
komputer. Kerusakan komputer karena terserang virus, kehilangan berbagai
file penting dalam komputer inilah beberapa contoh stres yang terjadi karena
teknologi. Rusaknya modem internet karena disambar petir.
2. Bidang Ekonomi dan Industri

Dalam bidang ekonomi teknologi berkembang sangat pesat. Dari kemajuan


teknologi dapat kita rasakan manfaat positifnya antara lain:

 Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi


 Terjadinya industrialisasi
 Produktifitas dunia industri semakin meningkat. Kemajuan teknologi akan
meningkatkan kemampuan produktivitas dunia industri baik dari aspek
teknologi industri maupun pada aspek jenis produksi. Investasi dan reinvestasi
yang berlangsung secara besar-besaran yang akan semakin meningkatkan
produktivitas dunia ekonomi. Di masa depan, dampak perkembangan
teknologi di dunia industri akan semakin penting. Tanda-tanda telah
menunjukkan bahwa akan segera muncul teknologi bisnis yang
memungkinkan konsumen secara individual melakukan kontak langsung

25
dengan pabrik sehingga pelayanan dapat dilaksanakan secara langsung dan
selera individu dapat dipenuhi, dan yang lebih penting konsumen tidak perlu
pergi ke toko.
 Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu
menambah skill dan pengetahuan yang dimiliki. Kecenderungan
perkembangan teknologi dan ekonomi, akan berdampak pada penyerapan
tenaga kerja dan kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan. Kualifikasi tenaga
kerja dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan akan mengalami perubahan
yang cepat. Akibatnya, pendidikan yang diperlukan adalah pendidikan yang
menghasilkan tenaga kerja yang mampu mentransformasikan pengetahuan
dan skill sesuai dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja yang berubah
tersebut.
3. Bidang Pendidikan

Teknologi mempunyai peran yang sangat penting dalam bidang pendidikan


antara lain:

 Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu


dan pusat pendidikan. Dampak dari hal ini adalah guru bukannya satu-satunya
sumber ilmu pengetahuan.
 Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa
dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah
metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi
yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan teknologi bias dibuat
abstrak.
 Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka. Dengan kemajuan
teknologi proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan
guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos internet dan lain-lain.

26
Disamping itu juga muncul dampak negatif dalam proses pendidikan antara
lain:

 Kerahasiaan alat tes semakin terancam Program tes inteligensi seperti tes
Raven, Differential Aptitudes Test dapat diakses melalui compact disk.
Implikasi dari permasalahan ini adalah, tes psikologi yang ada akan mudah
sekali bocor, dan pengembangan tes psikologi harus berpacu dengan
kecepatan pembocoran melalui internet tersebut.
 Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan
tindak kriminal. Kita tahu bahwa kemajuan di badang pendidikan juga
mencetak generasi yang berepngetahuan tinggi tetapi mempunyai moral yang
rendah. Contonya dengan ilmu komputer yang tingi maka orang akan
berusaha menerobos sistem perbangkan dan lain-lain.
4. Bidang Politik
 Timbulnya kelas menengah baru Pertumbuhan teknologi dan ekonomi di
kawasan ini akan mendorong munculnya kelas menengah baru. Kemampuan,
keterampilan serta gaya hidup mereka sudah tidak banyak berbeda dengan
kelas menengah di negara-negera Barat. Dapat diramalkan, kelas menengah
baru ini akan menjadi pelopor untuk menuntut kebebasan politik dan
kebebasan berpendapat yang lebih besar.
 Proses regenerasi kepemimpinan. Sudah barang tentu peralihan generasi
kepemimpinan ini akan berdampak dalam gaya dan substansi politik yang
diterapkan. Nafas kebebasan dan persamaan semakin kental.
 Di bidang politik internasional, juga terdapat kecenderungan tumbuh
berkembangnya regionalisme. Kemajuan di bidang teknologi komunikasi
telah menghasilkan kesadaran regionalisme. Ditambah dengan kemajuan di
bidang teknologi transportasi telah menyebabkan meningkatnya kesadaran
tersebut. Kesadaran itu akan terwujud dalam bidang kerjasama ekonomi,
sehingga regionalisme akan melahirkan kekuatan ekonomi baru.

27
2.3 Problematika Permanfaatan IPTEKS di Indonesia

IPTEKS dimanfaatkan oleh manusia terutama dalam memudahkan


pemenuhan kubuthan hidup. Contoh sederhana adalah dengan dikembangkan sarana
transportasi, manusia bisa bergerak dan melakukan mobilisasi dengan cepat.
Kemajuan yang di capai manusia melalui IPTEKS telah memberikan dampak positif
dalam kehidupannya. Ipteks memberi rahmat dalam arti memicu kemajuan dan
kesejahteraan. Namun demikian, pemanfaatan IPTEKS oleh manusia dapat pula
berdampak buruk bagi kehidupan dan lingkungan hidup manusia itu sendiri.

Gejala negatif itu sebagai akibat dari penyalahgunaan dalam hal


pemanfaatannya, berlebihan dalam penggunanya, ataupun tidak mempunyai manusia
dalam mengendalikan kekuatan teknologi itu sendiri. Bangsa Indonesia dari dulu
sudah menyadari akan pentingnya peranan ilmu pengetahuan teknologi dalam
pembangunan. Fakor yang penting menentukan dalam hal penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi adalah manusia, yaitu para pelaku yang menggeluti bidan
penelitian dan pengembangan serta rancang bangun dan perekayasaan.

Pembinaan terhadap para pelaku seperti penguruan tinggi dan lembaga


penelitian, bahkan pembinaan kemampuan di sektor industri mulai dilakukan.
Misalnya dengan terbentuknya berbagai wadah seperti Kantor Menteri Negara Riset
dan Teknologi, Dewan Riset Nasional, Dewan Sandarisasi Nasional, Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia dan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia. Di era sekarang
ini, perhatian terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tampak pada
dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menenangah Nasional (RPJMN) 2004-
2009, khususnya pada bidang Ilmu Pengetahuan Teknologi. Masalah yang dihadapi
bangsa Indonesia terkait dengan pemanfaatan IPTEKS ini dapat diidentifikasi sebagai
berikut (RPJMN 2004-2009):

28
 Rendahnya kemampuan IPTEK nasional dalam menghadapi perkembangan
global. Hal ini ditunjukkan dengan Indeks Pencapaian Teknologi (IPT) dalam
lapaoran UNDP tahun 2001 menunjukkan tingkat pencapaian teknologi
Indonesia masih berada pada urutan ke-60 dari 72 negara.
 Rendahnya kontribusi IPTEKS nasional di sector produksi. Hal ini antara lain
ditunjukkan oleh kurangnya efisiensi dan rendahnya produktivitas, serta
minimnya kandungan teknologi dalam kegiatan ekspor.
 Belum optimalnya mekanisme intermediasi IPTEK yang menjembatani
interaksi antara kapasitas penyedia Iptek dengan kebutuhan pengguna,
Masalah ini dapat dilihat dari belum tertatanya infrastruktur IPTEK, antara
lain institusi yang mengolah dan menerjemahkan hasil pengembangan
IPTEKS menjadi preskripsi teknologi yang siap pakai untuk difungsikan
dalam sistem produksi.
 Lemahnya sinergi kebijakan IPTEK, sehingga kegiatan IPTEK belum
sanggup memberikan hasil yang signifikan.
 Masih terbatasnya sumber daya IPTEK, yang tercermin dari rendahnya
kualitas SDM dan kesenjangan pendidikan di bidang IPTEK. Rasio tenaga
peneliti Indonesia pada tahun 2001 adalah 4,7 peneliti per 10.000 penduduk,
jauh lebih kecil dibandingkan Jepang sebesar 70,7.
 Belum berkembangnya budaya IPTEK di kalangan masyarakat. Budaya
bangsa secara umum masih belum mencerminkan nilai-nilai IPTEK yang
mempunyai penalaran objektif, rasional, maju, unggul, dan mandiri. Pola pikir
masyarakat belum berkembang ke arah yang lebih suka menciptakan daripada
sekedar memakai, lebih suka membuat dari sekadar membeli, serta lebih suka
belajar dan berkreasi daripada sekedar menggunakan teknologi yang ada.
 Belum optimalnya peran IPTEK dalam mengatasi degradasi fungsi
lingkungan hidup. Kemajuan IPTEK berakibat pula pada munculnya
permasalahan lingkungan. Hal tersebut antara lain disebabkan oleh belum

29
berkembangnya sistem manajemen dan teknologi pelestarian fungsi
lingkungan hidup.
 Masih lemahnya peran IPTEK dalam mengantisipasi dan menanggulangi
bencana alam. Wilayah Indonesia dalam konteks ilmu kebumian global
merupakan wilayah yang rawan bencana. Banyaknya korban akibat bencana
alam merupakan indikator bahwa pembangunan Indonesia belum berwawasan
bencana.

Kemampuan IPTEK nasional belum optimal dalam memberikan antisipasi


dan solusi strategis terhadap berbagai permasalahan bencana alam, seperti pemanasan
global, anomali iklim, kebakaran hutan, banjir, longsor, gempa bumi, dan tsunami.
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak dapat kita hindari dalam kehidupan
ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu
pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi
kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam
melakukan aktifitas manusia.

Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat


yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini.
Namun demikian, walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat
positif, di sisi lain juga memungkinkan digunakan untuk hal negatif. Arus informasi
yang berkembang cepat menumbuhkan cakrawala pandangan manusia makin terbuka
luas. Teknologi yang sebenarnya merupakan alat bantu/ekstensi kemampuan diri
manusia, dewasa ini telah menjadi sebuah kekuatan otonom yang justru
'membelenggu' perilaku dan gaya hidup kita sendiri.

30
Akibatnya rasa tanggung jawab sudah pudar terhadap budaya. Masyarakat
tidak lagi peduli dengan budayanya. Dengan daya pengaruhnya yang sangat besar,
karena ditopang pula oleh sistem-sistem sosial yang kuat, dan dalam kecepatan yang
makin tinggi, teknologi telah menjadi pengarah hidup manusia. Perubahan cepat
dalam teknologi informasi telah merubah budaya sebagian besar masyarakat dunia,
terutama yang tinggal di perkotaan, perubahan budaya lokal dan sosial akibat revolusi
informasi merupakan kelompok masyarakat yang langsung terkena pengaruh budaya
global. Media elektronik, khususnya TV yang selalu menayangkan kebudayaan luar,
hal ini dengan mudah mengubah pola pikir masyarakat khususnya para generasi
muda. Mereka cenderung melupakan kebudayaan sendiri dan beralih ke budaya luar.

31
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pada hakekatnya manusia secara kodrati bersifat sebagai makhluk individu


sekaligus makhluk sosial. Dikatakan sebagai makhluk individu karena setiap manusia
berbeda-beda dengan manusia yang lain dalam hal kepribadian, pola pikir, kelebihan,
kekurangan dan kreatifitas untuk mencapai cita-cita. Sehingga sebagai pribadi-pribadi
yang khas tersebut manusia berusaha mengeluarkan segala potensi yang ada pada
dirinya dengan cara menciptakan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan hidup tanpa
bantuan orang lain. Baik sains, teknologi dan hasil produknya dapat dirasakan
disetiap aspek kehidupan manusia. Sehingga pengaruh sains dan teknologi bagi
manusia dalam masyarakat dapat berpengaruh baik secara negatif maupun secara
positif.

3.2 Saran

1. Perkembangan teknologi yang melanda hidup manusia harus dikuasai


pemanfaatannya. Jangan sampai perkembangan media menjadikan manusia
sebagai objek, menyeret dan memaksanya pada kehidupan yang menyimpang.
2. Sains dan teknologi harus memberikan pengaruh yang baik, karena kasus
yang terjadi sains dan teknologi ini dikembangkan untuk memenuhi
kesenangan-kesenangan materi dan mengorbankan alam semesta.
3. Perubahan gaya hidup yang ditiru dan budaya asing bisa berkelanjutan dengan
timbulnya gejala keterasingan dan kebudayaan sendiri.

Saran tersebut ditujukan kepada generasi muda yang dapat memberikan


pengaruh yang positif bagi perubahan peradaban manusia. Dan Supaya Pemanfaatan
dari sains dan teknologi, tidak menimbulkan masalah baru dalam kehidupan
manusia terutama dalam hal kerusakan lingkungan, mental dan budaya bangsa.

32
DAFTAR PUSTAKA

Abdulhak Ishak & Deni Darmawan. (2013). Teknologi Pendidikan.


Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Ellul, Jaques. (1967). The Technological Society (terjemahan dari bahasa


Perancis). New York: Alfred A. Knopf.

Herimanto dan Winarno (2009). Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: PT
Bumi. Aksara.

Iqbal, Muhammad.(2011). Hakikat Keragaman Dan Kesetaraan Manusia.

Koentjaraningrat. (1996). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka


Cipta

Medawar, Peter. The Limits of Science. (1984). Oxford University Press.

Setiadi, Elly M. dkk., 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta:
Kencana Predana Media Group.

Anda mungkin juga menyukai