Anda di halaman 1dari 11

MANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI, DAN SENI

Disusun Oleh:

1. Ayu Marta Nurulia (P27228021007)


2. Kumala Septianti Sas Mita Ratih (P27228021025)
3. Mario Andreansyah (P27228021028)
4. Siti Fatimah (P27228021044)

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Menyelesaikan Mata Kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar

PROGRAM STUDI DIII TERAPI OKUPASI

POLITEKNIK KEMENTERIAN KESEHATAN SURAKARTA

TAHUN 2021
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena berkat rahmat beliau dan
hidayahnya, kami mampu menyelesaikam sebuah makalah yang berjudul Manusia, Sains,
Teknologi, dan Seni. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pendidikan Ilmu Sosial dan Budaya dasar.
Kami sampaikan terimakasih kepada dosen dan semua pihak yang senantiasa membantu
dalam kelancaran makalah ini kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan,
oleh karena itu kritik dan saran dari pihak manapun senantiasa akan kami terima untuk
menjadikan makalah ini sesuai dengan harapan. semoga makalah ini mendapat perhatian dan
bermanfaat bagi semuanya, sehingga dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini
sehingga kedepanya dapat lebih baik.

24 Oktober 2021
DAFTAR ISI

BAB I............................................................................................................................................................

PENDAHULUAN........................................................................................................................................

A. Latar Belakang Masalah.................................................................................................................

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................................

C. Tujuan..............................................................................................................................................

BAB II..........................................................................................................................................................

PEMBAHASAN...........................................................................................................................................

A. Hakikat dan Makna Sains, Teknologi, dan Seni Bagi Manusia......................................................

B. Dampak Penyalahgunaan Iptek Pada Kehidupan.........................................................................

C. Problematika Pemanfaatan Ipek Di Indonesia.................................................................................

BAB III.........................................................................................................................................................

PENUTUP....................................................................................................................................................

A. Kesimpulan......................................................................................................................................

B. Saran.................................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Banyak sekali pengertian tentang manusia maupun penggolongannya.
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani dan
istilah kebudayaan atau secara campuran. Secara biologis manusia dikatakan sebagai
homo sapiens artinya spesies mamalia yang memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi
dibandingkan dengan spesies lainnya, selain itu dapat diartikan sebagai manusia
berfikir. Manusia sebagai homo sapiens atau manusia berfikir, akan menghasilkan buah
fikir yang beragam, seperti sains, teknologi (homo faber), dan seni (homo esteticus). Hal
tersebut merupakan hal terpenting dalam peradaban.
Kita ketahui bahwa sebenarnya sejak dulu sains, teknologi dan seni sudah
ada. Seseorang menggunakann sains, teknologi dan seni sebagai sarana untuk hidup
lebih baik, lebih aman dan sebagainya. Perkembangan ketiga bidang tersebut juga
terjadi karena seseorang menggunakan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah
yang dihadapinya agar di masa yang akan datang menjadi lebih baik.
Pada satu sisi, perkembangan dunia sains, teknologi dan seni yang
demikian mengagumkan itu memang telah membawa manfaat yang luar biasa
bagi kemajuan peradaban umat manusia. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan
banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia. Sumbangan
ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia
tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri sendiri akan
kenyataan bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni mendatangkan malapetaka dan
kesengsaraan bagi manusia jika disalahgunakan.
B. Rumusan Masalah
Bedasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai
berikut.
1. Bagaimana dampak dari penyalahgunaan sains, teknologi dan seni dalam
kehidupan manusia?
2. Bagaimana pengaruh sains, teknologi dan seni dalam kehidupan manusia?
3. Apasaja masalah yang berkaitan dengan manusia, sains, teknologi dan seni di
Indonesia?
4. Apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah dalam
kehidupan manusia yang berkaitan dengan sains, teknologi, dan seni?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang pengaruh sains, teknologi, dan seni di dalam
kehidupan manusia.
2. Untuk mengetahui tentang masalah-masalah yang berkaitan tentang sains,
teknologi, dan seni di Indonesia.
3. Untuk mengetahui dampak negatif dan positif tentang sains, teknologi, dan seni
didalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hakikat dan Makna Sains, Teknologi, dan Seni Bagi Manusia


Pada hakekatnya manusia secara kodrat bersifat sebagai makhluk individu sekaligus
makhluk sosial. Dikatakan sebagai makhluk individu karena setiap manusia berbeda-beda
dengan manusia yang lain dalam hal kepribadian, pola pikir, kelebihan, kekurangan dan
kreatifitas untuk mencapai cita-cita. Sehingga sebagai pribadi-pribadi yang khas tersebut
manusia berusaha mengeluarkan segala potensi yang ada pada dirinya dengan cara menciptakan
sesuatu untuk memenuhi kebutuhan hidup tanpa bantuan orang lain. Potensi-potensi manusia
sebagai makhluk individu dapat dituangkan dalam sebuah karya seni, sains, dan teknologi.
Baik sains, teknologi maupun seni dan hasil produknya dapat dirasakan disetiap aspek
kehidupan manusia dan budayanya. Sehingga pengaruh sains, teknologi, seni bagi manusia dan
budaya dalam masyarakat dapat berpengaruh baik secara negatif maupun secara positif :
 Pengaruh Positif
a. Meningkatkan kesejahteraan hidup manusia (secara individu maupun kelompok)
terhadap perkembangan ekonomi, politik, militer, dan pemikiran-pemikiran dalam
bidang sosial budaya.
b. Pemanfaatan sains, teknologi, dan seni secara tepat dapat lebih mempermudah
proses pemecahan berbagai masalah yang dihadapi oleh manusia.
c. Sains, teknologi dan seni dapat memberikan suatu inspirasi tentang perkembangan
suatu kebudayaan yang ada di Indonesia.
 Pengaruh Negatif
Selain untuk memberikan pengaruh positif sains, teknologi dan seni juga dapat
memberikan pengaruh yang negatif bagi perubahan peradapan manusia dan budaya
terutama bagi generasi muda. Selain itu sains, teknologi dan seni telah melunturkan nilai-
nilai luhur kepribadian bangsa dan tata krama sosial yang selama ini menjadi ciri khas
dan kebanggaan. Serta yang terakhir pemanfaatan dari sains, teknologi, dan seni sering
kali menimbulkan masalah baru dalam kehidupan manusia terutama dalam hal kerusakan
lingkungan, mental dan budaya bangsa, seperti:
a. Menipisnya lapisan ozon
b. Terjadi polusi udara, air dan tanah
c. Terjadi pemanasan global
d. Rusaknya ekosistem laut
e. Pergaulan dan seks bebas dan penyakit moral.

Oleh karena itu agar sains, teknologi dan seni dapat memberikan pengaruh yang
positif bagi manusia dan budaya, maka sains, teknologi dan seni seharusnya mampu
mengkolaborasikan antara nilai-nilai empiris dengan nilai-nilai moral dan menyesuaikan
dengan nilai-nilai religius, keagamaan, dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Dalam definisi lain (terutama berdasarkan kajian filsafat ilmu), istilah Iptek (ilmu,
pengetahuan, teknologi) juga sering dibedakan secara terpisah atau sendiri-sendiri, karena
masing-masing ketiga istilah itu dianggap memiliki bobot keilmiahan yang berbeda-beda.
Menurut pengertian ini, pengetahuan merupakan pengalaman yang bermakna dalam diri
tiap orang yang tumbuh sejak ia dilahirkan. Oleh karena itu, manusia yang normal, sekolah atu
tidak sekolah, sudah pasti dianggap memiliki pengetahuan. Pengetahuan dapat dikembangkan
manusia karena dua hal, pertama, manusia mempunyai bahasa yang dapat mengomunikasikan
informasi dan jalan pikiran yang melatarbelakangi informasi tersebut. Kedua, manusia
mempunyai kamampuan berpikir menurut suatu alur piker tertentu ang merupakan kemampuan
menalar. Penalaran merupakan suatu proses berpikir menurut suatu proses berpikir dalam
menarik kesimpulan yang berupa pengetahuan. Pengetahuan yang sifatnya acak perlu
ditingkatkan lagi derajat atau bobot keilmiahannya sehingga berubah menjadi ilmu. Dengan
demikian pengetahuan yang bersifat acak serta terbuka itu dengan melalui proses yang cukup
panjang, dapat diorganisasikan dan disusun menjadi bidang-bidang ilmu filsafat, humaniora,
serta ilmu.
Tujuan sains dan teknologi adalah untuk memudahkan manusia dalam menjalani
kehidupannya. Sedangkan seni memberi sentuhan estetik sebagai hasil budaya yang indah dari
manusia.

B. Dampak Penyalahgunaan Iptek Pada Kehidupan


Pada saat ini perkembangan iptek sudah sedemkian pesatnya, bahkan telah berpengaruh
baik secara langsung maupun tidak langsung bagi kehidupan manusia dan pengaruh tersebut
menyangkut pola pikir,pola kerja, pola hidup maupun tingkah lakunya. Semestinya semakin
tinggi penguasaan terhadap iptek harusnya manusia semakin kritis dalam berpikir, semakin
disiplin dalam bekerja,dan semakin efisien dalam bertindak. Akan tetapi pada kenyataanya
kebanyakan manusia justru semakin serasa dibuai dengan semua fasilitas dan produk yang di
hasilkan oleh iptek tersebut.
Dampak langsung dari kemajuan iptek adalah kemudahan-kemudahan dalam beraktifitas.
dampak negatif dari kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni,dapat mengakibatkan
masyarakat semakin terbuai, karena mereka hampir tak sadar bahwa ternyata dirinya telah berada
37 dalam situasi pola hidup konsumtif, hedonistic, dan materialistic.
Perkembangan iptek yang demikian pesat mampu menciptakan perubahan-perubahan
yang berpengaruh langsung pada kehidupan masyarakat, khususnya dalam elemen-elemen
sebagai berikut :
1. Perubahan di bidang intelektual ; masyarakat meninggalkan kebiasaan lama atau
kepercayaan tradisonal, mereka mulai mengambil kebiasaan serta kepercayaan baru,
setidaknya mereka telah melakukan reaktualisasi.
2. Perubahan dalam organisasi sosial yang mengarah pada kehidupan politik.
3. Perubahan dan benturan-benturan terhadap tata nilai dan tata lingkungan.
4. Perubahan di bidang industri dan kemampuan di medan perang.
C. Problematika Pemanfaatan Ipek Di Indonesia
IPTEKS dimanfaatkan oleh manusia terutama dalam memudahkan pemenuhan kubuthan
hidup. Contoh sederhana adalah dengan dikembangkan sarana transportasi, manusia bisa
bergerak dan melakukan mobilisasi dengan cepat. Kemajuan yang di capai manusia melalui
Ipteks telah memberikan dampak positif dalam kehidupannya. Ipteks memberi rahmat dalam arti
memicu kemajuan dan kesejahteraan. Namun demikian, pemanfaatan Ipteks oleh manusia dapat
pula berdampak buruk bagi kehidupan dan lingkungan hidup manusia itu sendiri. Gejala negatif
itu sebagai akibat dari penyalahgunaan dalam hal pemanfaatannya, berlebihan dalam
penggunanya, ataupun tidak mempunyai manusia dalam mengendalikan kekuatan teknologi itu
sendiri.
Bangsa Indonesia dari dulu sudah menyadari akan pentingnya peranan ilmu pengetahuan
teknologi dalam pembangunan. Fakor yang penting menentukan dalam hal penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi adalah manusia, yaitu para pelaku yang menggeluti bidan penelitian
dan pengembangan serta rancang bangun dan perekayasaan. Pembinaan terhadap para pelaku
seperti penguruan tinggi dan lembaga penelitian, bahkan pembinaan kemampuan di sektor
industri mulai dilakukan. Misalnya dengan terbentuknya berbagai wadah seperti Kantor Menteri
Negara Riset dan Teknologi, Dewan Riset Nasional, Dewan Sandarisasi Nasional, Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia dan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Di era sekarang ini, perhatian terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
tampak pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menenangah Nasional (RPJMN) 2004-
2009, khususnya pada bidang Ilmu Pengetahuan Teknologi. Masalah yang dihadapi bangsa
Indonesia terkait dengan pemanfaatan Ipteks ini dapat diidentifikasi sebagai berikut (RPJMN
2004-2009):
a. Rendahnya kemampuan Iptek nasional dalam menghadapi perkembangan global. Hal ini
ditunjukkan dengan Indeks Pencapaian Teknologi (IPT) dalam lapaoran UNDP tahun
2001 menunjukkan tingkat pencapaian teknologi Indonesia masih berada pada urutan ke-
60 dari 72 negara.
b. Rendahnya kontribusi Ipteks nasional di sector produksi. Hal ini antara lain ditunjukkan
oleh kurangnya efisiensi dan rendahnya produktivitas, serta minimnya kandungan
teknologi dalam kegiatan ekspor.
c. Belum optimalnya mekanisme intermediasi Iptek yang menjembatani interaksi antara
kapasitas penyedia Iptek dengan kebutuhan pengguna, Masalah ini dapat dilihat dari
belum tertatanya infrastruktur Iptek, antara lain institusi yang menngolah dan
menerjemahkan hasil pengembangan Iptek menjadi preskripsi teknologi yang siap pakai
untuk difungsikan dalam sistem produksi.
d. Lemahnya sinergi kebijakan Iptek, sehingga kegiatan Iptek belum sanggup memberikan
hasil yang signifikan
e. Masih terbatasnya sumber daya Iptek, yang tercermin dari rendahnya kualitas SDM dan
kesenjangan pendidikan di bidang Iptek. Rasio tenaga peneliti Indonesia pada tahun 2001
adalah 4,7 peneliti per 10.000 penduduk, jauh lebih kecil dibandingkan Jepang sebesar
70.
f. Belum berkembangnya budaya Iptek di kalangan masyarakat. Budaya bangsa secara
umum masih belum mencerminkan nilai-nilai Iptek yang mempunyai penalaran objektif,
rasional, maju, unggul, dan mandiri. Pola pikir masyarakat belum berkembang ke arah
yang lebih suka menciptakan daripada sekedar memakai, lebih suka membuat dari
sekadar membeli, serta lebih suka belajar dan berkreasi daripada sekedar menggunakan
teknologi yang ada.
g. Belum optimalnya peran Iptek dalam mengatasi degradasi fungsi lingkungan hidup.
Kemajuan Iptek berakibat pula pada munculnya permasalahan lingkungan. Hal tersebut
antara lain disebabkan oleh belum berkembangnya sistem manajemen dan teknologi
pelestarian fungsi lingkungan hidup.
h. Masih lemahnya peran Iptek dalam mengantisipasi dan menanggulangi bencana alam.
Wilayah Indonesia dalam konteks ilmu kebumian global merupakan wilayah yang rawan
bencana. Banyaknya korban akibat bencana alam merupakan indikator bahwa
pembangunan Indonesia belum berwawasan bencana. Kemampuan Iptek nasional belum
optimal dalam memberiakn antisipasi dan solusi strategis terhadap berbagai
permasalahan bencana alam, seperti pemanasan global, anomali iklim, kebakaran hutan,
banjir, longsor, gempa bumi, dan tsunami.

Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak dapat kita hindari dalam kehidupan ini, karena
kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap inovasi
diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak
kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang
teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang
telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun pada awalnya diciptakan
untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga memungkinkan digunakan untuk hal
negatif. Arus informasi yang berkembang cepat menumbuhkan cakrawala pandangan manusia
makin terbuka luas. Teknologi yang sebenarnyamerupakan alat bantu/ekstensi kemampuan diri
manusia, dewasa ini telah menjadi sebuah kekuatan otonom yang justru 'membelenggu' perilaku
dan gaya hidup kita sendiri. Akibatnya rasa tanggung jawab sudah pudar terhadap budaya.
Masyarakat tidak lagi peduli dengan budayanya. Dengan daya pengaruhnya yang sangat besar,
karena ditopang pula oleh sistem-sistem sosial yang kuat, dan dalam kecepatan yang makin
tinggi, teknologi telah menjadi pengarah hidup manusia.
Perubahan cepat dalam teknologi informasi telah merubah budaya sebagian besar masyarakat
dunia, terutama yang tinggal di perkotaan, perubahan budaya lokal dan sosial akibat revolusi
informasi merupakan kelompok masyarakat yang langsung terkena pengaruh budaya global.
Media elektronik, khususnya TV yang selalu menayangkan kebudayaan luar, hal ini dengan
mudah mengubah pola pikir masyarakat khususnya para generasi muda. Mereka cenderung
melupakan kebudayaan sendiri dan beralih ke budaya luar.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sains, teknologi, dan seni (IPTEKS) dapat memberikan pengaruh yang besar bagi
kehidupan manusia, tidak hanya dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya tetapi juga
pengaruh positif dan negatif terhadap peradaban manusia. Terutama dalam kemajuan
teknologi yang sangat pesat, memang tidak bisa kita pungkiri dalam kehidupan ini,
karena kemajuang teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan.
Perkembangan teknologi memang sangat diperlukan. Setiap inovasi yang
diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan
banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus
dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh
inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun manusia tidak
bisa menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa teknologi mendatangkan berbagai efek
negatif bagi manusia. Semua dampak negarif dari penyalahgunaan IPTEK selalu kita
lihat disekeliling kita. Oleh karena itu untuk mencegah atau mengurangi akibat negatif
kemajuan teknologi, pemerintah di suatu negara harus membuat peraturan-peraturan atau
melalui suatu konvensi internasional yang harus dipatuhi oleh pengguna teknologi. Dan
pemanfaatan sains, teknologi, dan seni haruslah di dasari dengan sikap tanggung jawab
dan moral yang tinggi supaya dapat menetralkan pengaruh negatif dan meningkatkan
pengaruh positif dari dampak sains, teknologi dan seni itu sendiri. Dengan cara
mengkolaborasikan antara yang empiris dengan nilai-nilai keagamaan.

B. Saran
Sebaiknya umat manusia tidak hanya mendalami pengetahuannya tentang sains,
teknologi dan seni saja, tetapi juga harus mendalami nilai-nilai religius, keagamaan untuk
menetralisir pengaruh buruk dari sains, teknologi, dan seni untuk mendapatkan
kesejahteraan hidup yang lebih baik lagi. Karena sesungguhnya penggunaan IPTEK
tergantung dari pengguna itu sendiri. Jika pengguna yang menggunakan IPTEK
mempunyai benteng keagamaan yang cukup maka pengaruh buruk dari teknologi akan
ternetralisir.
DAFTAR PUSTAKA

Setiadi, Elly M. dkk., 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana Predana Media
Group.
Manggalawati, Achi Pasha. 2014. Manusia, Sains, Teknologi dan Seni.
Atmojo, Lukman. 2010. Manusia, Sains, Teknologi dan Seni.
Wijaya, Yoga Permana. 2014. Makna IPTEK dan SENI bagi kehidupan manusia.

Anda mungkin juga menyukai