Anda di halaman 1dari 14

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2

BAB I............................................................................................................................................................3

PENDAHULUAN...........................................................................................................................................3

1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................3

1.2 Tujuan................................................................................................................................................3

1.3 Manfaat.............................................................................................................................................3

1.4 Batasan Masalah................................................................................................................................4

BAB II...........................................................................................................................................................5

PEMBAHASAN.............................................................................................................................................5

2.1 Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK ) & Kemiskinan..................................................................5

A. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)........................................................................................5

B. Teknologi.........................................................................................................................................6

C. Kemiskinan......................................................................................................................................7

2.1.1 IPTEK Mempengaruhi Kemiskinan..................................................................................................8

2.2 IPTEK dalam Bidang Ekonomi............................................................................................................9

A. Pengaruh Positif..............................................................................................................................9

B.pengaruh negatif............................................................................................................................10

BAB III........................................................................................................................................................11

PENUTUP...................................................................................................................................................11

3.1 KESIMPULAN....................................................................................................................................11

3.2 SARAN..........................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................13
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis mengucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat, bimbingan, dan penyertaan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Judul makalah ini ialah "Pengaruh IPTEK terhadap Ekonomi". Makalah ini berisi
tentang IPTEK dalam bidang ekonomi serta dampak positif dan negatif dalam bidang
ekonomi. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Ppkn.

Penulis menyadari bahwa pembahasan hanya pada batasan permasalahan pada


makalah ini, sehingga kririk dan saran sangat dibutuhkan penulis untuk melengkapi makalah ini.
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi atau IPTEK telah berkembang pesat dan
melaju terus kedepan. Tujuan utama perkembangan IPTEK adalah perubahan
kehidupan masa depan manusia yang lebih baik, mudah, murah, cepat dan aman.
Perkembangan IPTEK, terutama teknologi informasi seperti internet sangat
menunjang setiap orang mencapai tujuan hidupnya dalam waktu singkat, baik
legal maupun ilegal dengan menghalalkan segala cara karena ingin memperoleh
keuntungan.

Pengembangan IPTEK dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada.


IPTEK diyakini akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagiaan dan
imortalitas. Sumbangan IPTEK terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia
tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri akan
kenyataan bahwa iptek mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi
manusia. Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia terhenyak
oleh disilusi dari dampak negatif iptek terhadap kehidupan umat manusia.

1.2 Tujuan
1. Mengetahui definisi dan maksud dari Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan
Kemiskinan.

2. Memahami pengaruh dari perkembangan Ilmu Pengetahuan dan


Teknolog terhadap kemiskinan.

3. Mengetahui dampak positif serta negatif dari perkembangan Ilmu Pengetahuan


dan Teknologi dalam bidang ekonomi

1.3 Manfaat
1. Untuk mengetahui dampak positif dan negatif IPTEK terhadap ekonomi

2. Agar seluruh masyarakat dapat menggunakan kemajuan IPTEK dengan


bijak
1.4 Batasan Masalah
Mengingat pembahasan mengenai pengaruh IPTEK terhadap ekonomi
sangatlah luas, maka pada pembahasan kali ini akan dibatasi seputarpengertian
dari Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan, pengaruh Ilmu Pengetahuan,
Teknologi terhadap kemiskinan serta dampak positif dan negatif perkembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam bidang ekomoni.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK ) & Kemiskinan

A. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)


Ilmu Pengetahuan berasal dari dua kata, yaitu "ilmu" dan "pengetahuan"
yang memiliki arti tersendiri. Keseluruhannya telah lama dipersoalkan oleh ahli
filsafat seperti socrates, plato, dan aristoteles dimana teori ilmu pengetahuan
merupakan cabang atau sistem filsafat. Oleh J.P Farrier dalam institutes of
metaphises (1854), pemikiran tentang teori pengetahuan itu disebut
"epistemologi" (epistem pengetahuan, logos-pembicaraan/ilmu).

Menurut Immanuel Kant pengetahuan merupakan persatuan budi dan


pengalaman dari berbagai macam pandangan tentang pengetahuan di peroleh
sumber-sumber pengetahuan berupa ide, kenyatan, kegiatan akal-budi,
pengalaman, sentesis budi atau meragukan karena tak adanya sarana untuk
mencapai pengetahuan yang pasti.

Banyaknya teori dan pendapat tentang pengetahuan dan kebenaran


mengakibatkan suatu delimsi ilmu pengetahuan akan mengalami kesulitan sebab,
membuat suatu definisi dari definisi ilmu pengetahuan yang dikalangan ilmuan
sendiri sudah ada keseragaman pendapat .Hanya akan merangkap dalam
tautologies (pengulangan tanpa membuat kejelasan) dan pleonasme atau
mubazir saja.

Dalam penerapan sebuah ilmu pengetahuan akan memunculkan sebuah


hambatan social. Hal ini disebabkan, pola pikir ilmiah tidak mempertimbangkan
nilai moral dan dampak terhadap sosial ekonomi. Sebab manusia tidak selalu
sadar dengan hal ini,dan manusia yang paling sederhanapun hanya sedikit peduli
terhadap sosial ekonomi.
Contoh sederhana tapi mendalam terjadi pada masyarakat mistis. Dalam
masyarakat tersebut ada kesatuan dari pengetahuan (mitis) dan perbuatan
(sosial), demikian pula hubungan sosial di dalam suku dan kewajiban individu
sudah terang, argumen ontologis, kalau meminjam teori plato berteori tentang
wujud dan hakikat yang ada. Keadaan sekarang sudah berkambang sehingga
manusia sudah mampu membedakan antara ilmu pengetahuan(kebenaran) dan
ilmu etika(kebaikan). Maka yang pertama dipentingkan bukan "apa" melainkan
"bagaimana" dapat menghubungkan ilmu pengetahuan dengan etika dalam suatu
sikap yang dapat dipertanggung jawabkan.

Alasan lain untuk mengintegrasikan kedua bidang tersebut ialah karena


dalam perkembangan-perkembangan ilmu modern, pengetahuan manusia telah
mencapai lingkupnya yang paling luas, dimulai dengan pikiran antologis,
kemudian gauli, rahasia-rahasianya dimanfaatkan bagi manusia. Timbul kesan
seolah-olah pengetahuan ilmiah merupakan suatu tujuan tersendiri (ilmu demi
ilmu). Bahkan ada ilmu pengetahuan murni, jadi lepas dari apa yang ada di luar
ruang lingkup ilmu, lepas dari masyarakat dan hidup sehari-hari. Di sini manusia
berhadapn dengan pertanyaan pertanyaan mengenali kebaikan dan kejahatan,
kesadaran politik, nilai-nilai religius, dan sebagainya. Oleh pandangan ini kaidah
etis etis beserta lain-lainnya di cap sebagai sosial akstra ilmiah (diluar dibidang
ilmu).

B. Teknologi
Istilah teknologi berasal dari kata techne dan logia. Kata yunani kuno techne
berarti seni kerajinan. Dari techne kemudian memiliki keterampilan tertentu.
Dengan berkembangnya keterampilan seseorang yang menjadi semakin tetap
karena menunjukkan suatu pola, langkah, dan metode yang pasti, keterampilan
itu lalu menjadi teknik.

Sampai pada permulaan abad ini, istilah teknologi telah dipakai secara umum
dan merangkum suatu rangkaian sarana, proses, dan ide disamping alat-alat dan
mesin-mesin. Perluasan arti itu berjalan terus sampai pertengahan abad ini
muncul perumusan teknologi sebagai sarana atau aktifitas yang dengannya
manusia berusaha mengubah dan menangani lingkungan. Ini merupakan suatu
pengertian yang sangat luas karena setiap sarana perlengkapan maupun kultural
tergolong suatu teknologi.

Teknologi dianggap sebagai penerapan ilmu pengetahuan, dalam pengertian


bahwa penerapan itu menuju pada perbuatan atau perwujudan sesuatu.
Kecenderungan ini pun mempunyai suatu akibat dimana kalau teknologi dianggap
sebagai penerapan ilmu pengetahuan, dalam perwujudan tersebut maka dengan
sendirinya setiap jenis teknologi/sebagian ilmu pengetahuan dapat ada tanpa
berpasangan dengan ilmu pengetahuan dan pengetahuan tentang teknologi perlu
disertai oleh pengetahuan akan ilmu pengetahuan yang menjadi pasangannya.

C. Kemiskinan
Menurut Petirin A. Sorokin, bahwa stratifikasi soisal adalah perbedaan
penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat.
Perwujudannya adalah adanya kelas- kelas tinggi dan kelas yang lebih rendah.
Selanjutnya Sorokin menjelaskan bahwa dasar dan inti lapisan-lapisan dalam
masyarakat adalah karena tidak ada keseimbangan dalam pembagian hak-hak dan
kewajiban-kewajiban, kewajiban-kewajiban dan tanggung jawab nilai-nilai sosial
dan pengaruhnya diantara anggota-anggota masyarakat. Lapisan-lapisan ini dalam
masyarakat itu ada sejak manusia mengenal kehidupan bersama dalam
masyarakat. Mula-mula lapisan-lapisan didasarkan pada pembedaan jenis
kelamin, perbedaan antara pemimpin dan yang dipimpin, pembagian kerja dan
sebagainya. Semakin kompleks dan majunya pengetahuan dan teknologi dalam
masyarakat, maka system lapisan-lapisan dalam masyarkat akan semakin
kompleks pula.

Kemiskinan memang merupakan sebuah dampak negatif dari sebuah


perkembangan IPTEK yang semakin pesat tanpa di iringi dengan ekonomi yang
mumpuni, sehingga menimbulkan kaum miskin yang tertinggal akan IPTEK. Hal ini
bisa terlihat dengan penggantian tenaga manusia menjadi tenaga robotic pada
perusahaan sebagai dampak dari perkembangan IPTEK, tanpa di iringi dengan
pemikiran terhadap kaum buruh yang miskin. Hal ini tentu saja membuat mereka
menjadi kalah atau tersingkir akibat dari kemajuan IPTEK.

2.1.1 IPTEK Mempengaruhi Kemiskinan


Bagaimana ilmu pengetahuan (ekonomi) dan teknologi memanfaatkan
sumber daya alam untuk membasmi kemiskinan. Dilihat dari sektor pertanian
berdasarkan memanfaatkan sumber daya alam. Tingkat produktivitas yang
rendah disebabkan oleh jumlah pekerja di sektor tersebut terlalu banyak,
sedangkan tanah, kapital, dan teknologi terbatas serta tingkat pendidikan petani
yang rata-ratanya sangat rendah. Kemiskinan muncul akibat perbedaan kualitas
sumber daya manusia karena kualitas sumber daya manusia yang rendah berarti
produktivitas juga rendah, upahnya pun rendah. Untuk itu diperlukan program-
program pelatihan ketrampilan dalam pemahaman berbasis IPTEK. Juga
kurangnya kegiatan- kegiatan/fasilitas lapangan kerja di luar bidang pertanian.
Solusinya melaksanakan jalur pemerataan yang meliputi: pemerataan pembagian
pendapatan, penyebaran pembangunan di seluruh daerah, kesempatan
memperoleh pendidikan, kesehatan, dan kesempatan kerja.

Pada bulan Maret 2018, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan


pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Indonesia
mencapai 25,95 juta orang (9,82 persen), berkurang sebesar 633,2 ribu orang
dibandingkan dengan kondisi September 2017 yang sebesar 26,58 juta orang
(10.12 persen). Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih
besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang,
pendidikan, dan kesehatan). Sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap
Garis Kemiskinan pada Maret 2018 tercatat sebesar 73,48 persen. Angka ini naik
dibandingkan kondisi September 2017, yaitu sebesar 73.35 persen. Jenis komoditi
makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan di perkotaan
maupun di perdesaan adalah beras, rokok kretek filter, telur ayam ras, daging
ayam ras, mie instan, dan gula pasir. Sedangkan komoditi nonmakanan yang
berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan di perkotaan maupun
perdesaan adalah perumahan, bensin, listrik, pendidikan, dan perlengkapan
mandi.
2.2 IPTEK dalam Bidang Ekonomi

Pengaruh Positif dan Negatif Kemajuan IPTEK di Bidang Ekonomi

A. Pengaruh Positif
Kemajuan IPTEK tentu saja akan memberikan banyak pengaruh positif di
bidang ekonomi. Berikut di antaranya:

 Kemudahan mencari produk barang dan jasa dengan bantuan internet.


Beragamnya aplikasi jualbeli secara daring memudahkan banyak orang
mencari produk barang dan jasa yang asli dari toko resmi.

 Berkembangnya transaksi non-tunai yang memudahkan proses jual beli.


Saat ini, sistem transaksi non-tunai (cashless) lebih dipilih oleh banyak
orang karena alasan keamanan dan kenyamanan.

 Terbukanya banyak lapangan pekerjaan baru yang mengurangi tingkat


pengangguran

 Mudahnya proses ekspor dan impor yang dapat menambah devisa negara.

 Terbentuknya kerja sama antarnegara di dunia yang membantu


mengembangkan perekonomian suatu negara.

 Semakin berkembangnya jenis usaha yang bisa membantu


menyeimbangkan kegiatan ekonomi.
B.pengaruh negatif
 Berkembangnya perilaku hidup konsumtif Dengan banyaknya produk impor
yang tersedia dengan harga terjangkau di Indonesia, dapat memicu
terjadinya perilaku hidup konsumtif.

 Terjadi persaingan bisnis Masuknya perusahaan dan bisnis luar negeri ke


Indonesia, dapat menimbulkan persaingan dengan bisnis lokal.

 Kekurangan lapangan pekerjaan.Banyak jenis usaha yang digantikan oleh


teknologi mesin di berbagai bidang. Ini dapat menyebabkan terjadinya
Pemutusan Hubungan Kerja untuk pekerja manusia.

 Penyalahgunaan sumber daya alam Terbukanya banyak jenis usaha di


bidang ekonomi berjalan seiring dengan penggunaan sumber daya alam
secara berlebihan. Misalnya, suatu usaha membutuhkan lahan luas untuk
pabrik dan pusat industri, sehingga harus merusak ekosistem alami seperti
hutan dan perkebunan.

 Makin sedikit tenaga kerja yang dapat diserap karena teknologi yang
mempermudah pekerjaan manusia. Akibatnya pengangguran meningkat.

 Makin tinggi kualitas iptek tidak dibarengi dengan meningkatnya


kemampuan tenaga kerja, sehingga tidak sesuai kualifikasi yang dibutuhkan
perusahaan. Akibatnya banyak pengangguran.

 kesenjangan sosial makin tinggi, sebab orang yang menguasai iptek mudah
berkembang secara ekonomi sementara yang miskin dan tidak memahami
teknologi sulit berkembang.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sangat erat kaitannya dengan kemiskinan.
Terutama dalam perkembangannya yang semakin pesat dari tahun ke tahun.
Masyarakat mau tidak mau harus mengikuti perkembangan yang ada demi
kemudahannya dalam beraktifitas, tetapi faktor penybaran perekonomian yang
tidak merata menyababkan hal-hal yang ingin dicapai tidak dapat berjalan dengan
maksimal.

Hanya kalangan ekonomi menengah keatas atau kaum yang tergolong


makmur yang bisa merasakan dari perkembangan IPTEK yang saat ini berkembang
dnegan pesat. Sebaliknya. kaum miskin akan semakin tersingkir dengan IPTEK
yang semakin maju.

Ilmu pengetahuan, teknologi dan kemiskinan adalah sesuatu yang


bertentangan. Teknologi diciptakan oleh manusia demi kesejahteraan umat
manusia dan untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan arti menciptakan,
mencari kesenangan manusia, melindungi dari malapetaka, kelaparan, melindungi
dari bahaya kekejaman alam serta memenuhi kebutuhan pokok manusia.Ilmu
pengetahuan, teknologi serta kemiskinan memiliki kaitan struktur yang jelas,
sebab bagi siapa saja yang dapat menguasai IPTEK maka ia akan berkembang
mengikuti era globalisasi yang sudah modern ini. Dan bagi siapa saja yang tidak
menguasai IPTEK maka ia akan tertinggal jauh oleh pesatnya perkembangan
teknologi di zaman ini.Bila di zaman yang modern ini masih ada masyarakat yang
tertinggal dan tidak menguasai IPTEK maka mungkin saja masyarakat masih
terpuruk dalam kemiskinan karena mereka masih menggunakan cara lama yang
sudah tertinggal dan tidak efektif dan efisien lagi dizaman ini.
Penanganan kemiskinan pada prinsipnya merupakan pemecahan masalah-
masalah yang berkaitan dengan kondisi sumberdaya alam yang tidak
menguntungkan dan rendahnya akses kelompok masyarakat miskin terhadap
peluang-peluang yang tersedia. Oleh karena itu upaya pengentasan yang harus
diarahkan pada:

a. Meningkatkan kualitas dan kemampuan sumberdaya manusia, melalui jalur


pelayanan pendidikan (transfer IPTEK), pelayanan kesehatan dan perbaikan
gizi.

b. Mengembangkan dan membuka usaha produktif yang dapat diakses oleh


kelompok masyarakat miskin secara berkelanjutan serta memperbesar
akses masyarakat miskin dalam penguasaan faktor produksi.

c. Memelihara dan memperbaiki fungsi produktif dari sumberdaya alam bagi


masyarakat miskin.

d. Pemihakan kebijakan publik yang mampu mendorong peningkatan daya


beli masyarakat miskin.

3.2 SARAN
Kemiskinan di negeri ini hanya bisa diatasi dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Dalam hal ini ada dua segi yaitu dari pemerintah dan masyarakat. Dari
segi pemerintah yaitu: pemerintah sepenuhnya menangani bidang produksi
pertanian dan peternakan, pemerintah memperbanyak atau meningkatkan mutu
dalam pemberdayaan sumber daya manusia (SDM), pemerintah membangun
Infrastruktur dengan teknologi yang mampu memangkas biaya pegeluaran
negara, misalkan saja pemerintah segera membangun sumber energy nuklir
(PLTN). Sedangkan dari segi masyarakat; masyarakat agar peduli dengan
pendidikan dengan memperhatikan lembaga swadaya masyarakat dalam
meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM), masyarakat diharapkan
meningkatkan produksi pertaniannya dengan basis teknologi yang dianjurkan oleh
pemerintah, serta memperhatikan penuh dalam penyelenggaraan perencanaan
PLTN.

DAFTAR PUSTAKA

Thya Muthya, 2013. "Dampak Perkembangan IPTEK dalam Bidang Ekonomi"


Dalam Blog Pribadi. halaman 8-12, Desember 2013.

http://thyamuthya94.blogspot.co.id/2013/11/dampak-perkembangan-
iptek-dalam- bidang.html

Diunduh pada 10 juni 2019

Anton, 2014. "Makalah Ilmu Sosial Budaya" Dalam Blog pribadi, halaman 19-32,
April 2014.

http://ilmu-duniadanakhirat.blogspot.co.id/2014/11/makalah-ilmu-sosial-
budaya- dasar-ilmu.html

Diunduh pada
MAKALAH

IPTEK EKONOMI

Disusun oleh :

Fahri alfiansyah

Ahmad zaelani elan

Fitria nur utami

Mila karmila

Rianti azhari

Pipit fitriana

Anda mungkin juga menyukai