OLEH :
AKBAR PRATAMA W. (02)
AURA ADELIA P. (06)
AURELL ZIHAN A. (07)
BAGAS WIDIANTO S. (08)
CAESARLY HABIBATUS S. A. (09)
DIVANNY WAHYU C. (12)
RICO ACHMAD R. (28)
SMAN 1 GEDANGAN
2022 – 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini berjudul “PENGARUH IPTEK DI BIDANG EKONOMI KEMISKINAN”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun, selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhoi segala usaha kita. Aamiin.
Penulis
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang Masalah...........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................5
1.3 Tujuan.......................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................6
2.1 Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ( IPTEK ) & Kemiskinan.................................................6
A. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ( IPTEK ).......................................................................6
B. Teknologi................................................................................................................................6
C. Kemiskinan.............................................................................................................................7
2.2 Hubungan IPTEK dengan Kemiskinan..................................................................................7
2.3 IPTEK Mempengaruhi Kemiskinan......................................................................................8
BAB III PENUTUP..................................................................................................................9
3.1 KESIMPULAN..........................................................................................................................9
3.2 SARAN.......................................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui hubungan antara Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan.
2. Memahami pengaruh dari perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi terhadap
kemiskinan.
BAB II
PEMBAHASAN
B. Teknologi
Istilah teknologi berasal dari kata techne dan logia. Kata yunani kuno techne berarti seni
kerajinan. Dari techne kemudian lahirlah perkataan technikos yang berarti seseorang yang
memiliki keterampilan tertentu. Dengan berkembangnya keterampilan seseorang yang
menjadi semakin tetap karena menunjukkan suatu pola, langkah, dan metode yang pasti,
keterampilan itu lalu menjadi teknik.
Sampai pada permulaan abad XX ini, istilah teknologi telah dipakai secara umum dan
merangkum suatu rangkaian sarana, proses, dan ide disamping alat-alat dan mesin-mesin.
Perluasan arti itu berjalan terus sampai pertengahan abad ini muncul perumusan teknologi
sebagai sarana atau aktifitas yang dengannya manusia berusaha mengubah dan menangani
lingkungan. Ini merupakan suatu pengertian yang sangat luas karena setiap sarana
perlengkapan maupun kultural tergolong suatu teknologi.
Teknologi dianggap sebagai penerapan ilmu pengetahuan, dalam pengertian bahwa
penerapan itu menuju pada perbuatan atau perwujudan sesuatu. Kecenderungan ini pun
mempunyai suatu akibat dimana kalau teknologi dianggap sebagai penerapan ilmu
pengetahuan, dalam perwujudan tersebut maka dengan sendirinya setiap jenis
teknologi/sebagian ilmu pengetahuan dapat ada tanpa berpasangan dengan ilmu pengetahuan
dan pengetahuan tentang teknologi perlu disertai oleh pengetahuan akan ilmu pengetahuan
yang menjadi pasangannya.
C. Kemiskinan
Menurut Petirin A. Sorokin, bahwa stratifikasi soisal (social stratification) adalah
perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas – kelas secara bertingkat .
Perwujudannya adalah adanya kela-kelas tinggi dan kelas yang lebih rendah. Selanjutnya A.
Sorokin menjelaskan bahwa dasar dan inti lapisan-lapisan dalam masyarakat adalah karena
tidak ada keseimbangan dalam pembagian hak-hak dan kewajiban-kewajiban, kewajiban-
kewajiban dan tanggung jawab nilai-nilai sosial dan pengaruhnya diantara anggota-anggota
masyarakat. Lapisan-lapisan ini dalam masyarakat itu ada sejak manusia mengenal kehidupan
bersama dalam masyarakat. Mula-mula lapisan-lapisan didasarkan pada pembedaan jenis
kelamin, perbedaan antara pemimpin dan yang dipimpin, pembagian kerja dan sebagainya.
Semakin kompleks dan majunya pengetahuan dan teknologi dalam masyarakat, maka sistem
lapisan-lapisan dalam masyarakat akan semakin kompleks pula.
Kemiskinan memang merupakan sebuah dampak negatif dari sebuah perkembangan
IPTEK yang semakin pesat tanpa diiringi dengan ekonomi yang mumpuni, sehingga
menimbulkan kaum miskin yang tertinggal akan IPTEK. Hal ini bisa terlihat dengan
penggantian tenaga manusia menjadi tenaga robotic pada perusahaan sebagai dampak dari
perkembangan IPTEK, tanpa di iringi dengan pemikiran terhadap kaum buruh yang miskin.
Hal ini tentu saja membuat mereka menjadi kalah atau tersingkir akibat dari kemajuan
IPTEK.
3.1KESIMPULAN
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sangat erat kaitannya dengan kemiskinan. Terutama
dalam perkembangannya yang semakin pesat dari tahun ke tahun. Masyarakat mau tidak mau
harus mengikuti perkembangan yang ada demi kemudahannya dalam beraktifitas, tetapi
faktor penyebaran perekonomian yang tidak merata menyababkan hal-hal yang ingin dicapai
tidak dapat berjalan dengan maksimal.
Hanya kalangan ekonomi menengah keatas atau kaum yang tergolong makmur yang bisa
merasakan dari perkembangan IPTEK yang saat ini berkembang dengan pesat. Sebaliknya,
kaum miskin akan semakin tersingkir dengan IPTEK yang semakin maju.
Ilmu pengetahuan, teknologi dan kemiskinan adalah sesuatu yang bertentangan.
Teknologi diciptakan oleh manusia demi kesejahteraan umat manusia dan untuk memenuhi
kebutuhan manusia dengan arti menciptakan, mencari kesenangan manusia, melindungi dari
malapetaka, kelaparan, melindungi dari bahaya kekejaman alam serta memenuhi kebutuhan
pokok manusia.Ilmu pengetahuan, teknologi serta kemiskinan memiliki kaitan struktur yang
jelas, sebab bagi siapa saja yang dapat menguasai IPTEK maka ia akan berkembang
mengikuti era globalisasi yang sudah modern ini. Dan bagi siapa saja yang tidak menguasai
IPTEK maka ia akan tertinggal jauh oleh pesatnya perkembangan teknologi di zaman ini.
Bila di zaman yang modern ini masih ada masyarakat yang tertinggal dan tidak menguasai
IPTEK maka mungkin saja masyarakat masih terpuruk dalam kemiskinan karena mereka
masih menggunakan cara lama yang sudah tertinggal dan tidak efektif dan efisien lagi
dizaman ini.
Penanganan kemiskinan pada prinsipnya merupakan pemecahan masalah-masalah yang
berkaitan dengan kondisi sumberdaya alam yang tidak menguntungkan dan rendahnya akses
kelompok masyarakat miskin terhadap peluang- peluang yang tersedia. Oleh karena itu upaya
pengentasan yang harus diarahkan pada :
a. Meningkatkan kualitas dan kemampuan sumberdaya manusia, melalui jalur pelayanan
pendidikan (pemantapan IMTAQ dan transfer IPTEK), pelayanan kesehatan dan perbaikan
gizi
b. Mengembangkan dan membuka usaha produktif yang dapat diakses oleh kelompok
masyarakat miskin secara berkelanjutan serta memperbesar akses masyarakat miskin dalam
penguasaan faktor produksi
c. Memelihara dan memperbaiki fungsi produktif dari sumberdaya alam bagi masyarakat
miskin
d. Pemihakan kebijakan publik yang mampu mendorong peningkatan daya beli masyarakat
miskin
3.2 SARAN
Kemiskinan di negeri ini hanya bisa diatasi dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dalam hal ini ada dua segi yaitu dari pemerintah dan masyarakat. Dari segi pemerintah yaitu;
pemerintah sepenuhnya menangani bidang produksi pertanian dan peternakan, pemerintah
memperbanyak atau meningkatkan mutu dalam pemberdayaan sumber daya manusia (SDA),
pemerintah membangun Infrastruktur dengan teknologi yang mampu memangkas biaya
pegeluaran negara, misalkan saja pemerintah segera membangun sumber energy nuklir
(PLTN). Sedangkan dari segi masyarakat; masyarakat agar peduli dengan pendidikan dengan
memperhatikan lembaga swadaya masyarakat dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia
(SDA), masyarakat diharapkan meningkatkan produksi pertaniannya dengan basis teknologi
yang dianjurkan oleh pemerintah, serta memperhatikan penuh dalam penyelenggaraan
perencanaan PLTN.
IPTEK memang merupakan dua mata pisau. Sehingga harus di manfaatkan dengan hati
hati. Karena jika tidak terjadi, masyarakat miskin akan menjadi lebih miskin lagi dan
masyarakat golongan menengah keatas akan semakin kaya dengan mendapatkan pundi-pundi
keuntungan dari pemanfaatan IPTEK tanpa memikirkan masyarakat miskin. Bahkan yang
miskin akan tersingkirkan dan menjadi masyarakat buangan karena selain tidak bisa
memanfaatkan IPTEK tetapi juga tidak bisa merasakan bagaimana IPTEK telah tumbuh dan
berkembang dengan cepat.