MASYARAKAT
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan , atas berkat-Nya sehingga
penulis dapat menlesaikan makalah yang berjudul "PENGARUH IPTEK
TERHADAP EKONOMI".
Dalam penulisan makalah ini penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu
Nurliani Siregar, M.Pd mata kuliah Etika Kristen yang telah memberikan
pengarahan dan dorongan dalam menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Tuhan memberikan balasan yang
setimpal kepada pihak yang memberikan bantuan, dan menjadikan semua
bantuan menjadi ibadah. Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih
banyak terdapat kekurangan, baik dari teknik penulisan maupun materi,
mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran
dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan makalah ini.
Debora Mangunsong
DAFTAR ISI
KAT A PENGANTAR ........................................................................................................
DAFTAR ISI ........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTARPUSTAKA ………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
ABSTRAK :
Teknologi saat sekarang ini sangat berpengaruh sekali terhadap usaha pembangunan ekonomi
di indonesia .zaman digital sekarang ini sangat berpengaruh secara signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi dengan bantuan teknologi sekarang ini.Karena pada hakikatnya
teknologi membuat pekerjaan menjadi mudah,efesien,dan efektif sekali.Sehingga
memudahkan dalam melakukan kegiatan khususnya terhadap pembangunan ekonomi di
indonesia.Sehingga sangat bermanfaat sekali dampaknya dengan bantuan teknologi ini di
indonesia .Jadi dengan bantuan teknologi ini mempermudah dan mendapatkan hasil produksi
yang meningkat ,akhirnya akan berpengaruh juga terhadap pembangunan ekonomi di
indonesia dengan baik. Kata kunci: Teknologi,pembangunan ekonomi.
Perkembangan teknologi informasi membawa perubahan yang signifikan dalam dunia bisnis.
Ada berbagai macam sistem informasi dengan menggunakan teknologi informasi yang
muncul, antara lain Electronic Data Processing Systems, Data Processing Systems (DPS),
Decision Support System (DSS), Management Information System (MIS), Executive
Information Systems (EIS), Expert System (ES) dan Accounting Information System (AIS).
Perkembangan teknologi informasi juga berpengaruh terhadap bidang akuntansi manajemen
selaku bidang penghasil informasi dalam rangka perencanaan, pengendalian dan pengambilan
keputusan manajemen. Pengaruh tersebut dapat bersifat menguntungkan maupun merugikan
perusahaan.
1.1LATAR BELAKANG
1.2RUMUSAN MASALAH
1.3TUJUAN PENULISAN
Ilmu Pengetahuan berasal dari dua kata, yaitu “ilmu” dan “pengetahuan”
yang memiliki arti tersendiri. Keseluruhannya telah lama dipersoalkan oleh ahli
filsafat seperti socrates, plato, dan aristoteles dimana teori ilmu pengetahuan
merupakan cabang atau sistem filsafat. Oleh J.P Farrier dalam institutes of
metaphiscs (1854), pemikiran tentang teori pengetahuan itu disebut
”epistemologi” (epistem=pengetahuan, logos=pembicaraan/ilmu).
Menurut Immanuel Kant pengetahuan merupakan persatuan budi dan
pengalaman. dari berbagai macam pandangan tentang pengetahuan di peroleh
sumbe-sumber pengetahuan berupa ide, kenyatan, kegiatan akal-budi,
pengalaman, sentesis budi atau meragukan karena tak adanya sarana untuk
mencapai pengetahuan yang pasti.
Banyaknya teori dan pendapat tentang pengetahuan dan kebenaran
mengakibatkan suatu definisi ilmu pengetahuan akan mengalami kesulitan
sebab, membuat suatu definisi dari definisi ilmu pengetahuan yang dikalangan
ilmuan sendiri sudah ada keseragaman pendapat, Hanya akan merangkap dalam
tautologies (pengulangan tanpa membuat kejelasan) dan pleonasme atau
mubazir saja.
Dalam penerapan sebuah ilmu pengetahuan akan memunculkan sebuah
hambatan sosial. Hal ini disebabkan, pola pikir ilmiah tidak mempertimbangkan
nilai moral dan dampak terhadap sosial ekonomi.Sebab manusia tidak selalu
sadar dengan hal ini,dan manusia yang paling sederhanapun hanya sedikit
peduli terhadap sosial ekonomi.
Contoh sederhana tapi mendalam terjadi pada masyarakat mistis. Dalam
masyarakat tersebut ada kesatuan dari pengetahuan (mitis ) dan perbuatan
(sosial), demikian pula hubungan sosial di dalam suku dan kewajiban individu
sudah terang, argumen ontologis, kalau meminjam teori plato berteori tentang
wujud dan hakikat yang ada. Keadaan sekarang sudah berkambang sehingga
manusia sudah mampu membedakan antara ilmu pengetahuan(kebenaran) dan
ilmu etika(kebaikan). Maka yang pertama dipentingkan bukan “apa” melainkan
“bagaimana” dapat menghubungkan ilmu pengetahuan dengan etika dalam
suatu sikap yang dapat dipertanggung jawabkan.
Alasan lain untuk mengintegrasikan kedua bidang tersebut ialah karena
dalam perkembangan-perkembangan ilmu modern, pengetahuan manusia telah
mencapai lingkupnya yang paling luas, dimulai dengan pikiran antologis,
kemudian gauli, rahasia-rahasianya dimanfaatkan bagi manusia. Timbul kesan
seolah- olah pengetahuan ilmiah merupakan suatu tujuan tersendiri (ilmu demi
ilmu). Bahkan ada ilmu pengetahuan murni, jadi lepas dari apa yang ada di luar
ruang lingkup ilmu, lepas dari masyarakat dan hidup sehari-hari. Di sini
manusia berhadapn dengan pertanyaan –pertanyaan mengenali kebaikan dan
kejahatan, kesadaran politik, nilai-nilai religius, dan sebagainya. Oleh
pandangan ini kaidah etis etis beserta lain-lainnya di cap sebagai sosial akstra
ilmiah (diluar dibidang ilmu).
B. Teknologi
Istilah teknologi berasal dari kata techne dan logia. Kata yunani kuno techne
berarti seni kerajinan. Dari techne kemudian lahirlah perkataan technikos yang
berarti seseorang yang memiliki keterampilan tertentu. Dengan berkembangnya
keterampilan seseorang yang menjadi semakin tetap karena menunjukkan suatu
pola, langkah, dan metode yang pasti, keterampilan itu lalu menjadi teknik.
Sampai pada permulaan abad XX ini, istilah teknologi telah dipakai secara
umum dan merangkum suatu rangkaian sarana, proses, dan ide disamping alat-
alat dan mesin-mesin. Perluasan arti itu berjalan terus sampai pertengahan
abad ini muncul perumusan teknologi sebagai sarana atau aktifitas yang
dengannya manusia berusaha mengubah dan menangani lingkungan. Ini
merupakan suatu pengertian yang sangat luas karena setiap sarana perlengkapan
maupun kultural tergolong suatu teknologi.
Teknologi dianggap sebagai penerapan ilmu pengetahuan, dalam pengertian
bahwa penerapan itu menuju pada perbuatan atau perwujudan sesuatu.
Kecenderungan ini pun mempunyai suatu akibat dimana kalau teknologi
dianggap sebagai penerapan ilmu pengetahuan, dalam perwujudan tersebut
maka dengan sendirinya setiap jenis teknologi/sebagian ilmu pengetahuan dapat
ada tanpa berpasangan dengan ilmu pengetahuan dan pengetahuan tentang
teknologi perlu disertai oleh pengetahuan akan ilmu pengetahuan yang menjadi
pasangannya.
1. Pemasaran Online
Dengan adanya teknologi, calon konsumen tidak perlu lagi bersusah payah
pergi ke toko untuk mencari barang atau jasa yang dibutuhkannya. Ia cukup
duduk di tempat dengan menekan tombol-tombol komputer, menggeser tetikus,
dan atau mengetuk layar telepon pintar yang dimiliki.
4. Bekerja Online
Menarik uang (tabungan) di bank menjadikan suatu hal yang mengesalkan jika
harus mengantre berjam-jam. Namun, hal tersebut sudah dapat diatasi hanya
dengan memiliki sebuah kartu plastik yang lazim disebut kartu ATM. Nasabah
cukup memasukkan kartu ATM dan PIN serta mengetik sejumlah uang
dibutuhkan di mesin ATM dan uang pun akan segera diperoleh. Selain itu, kartu
ATM juga memudahkan nasabah bank dalam berbelanja. Ia tidak perlu
membawa uang ke toko, mall, atau supermarket.
C. Kemiskinan
Menurut Petirin A. Sorokin, bahwa stratifikasi soisal ( social stratification )
adalah perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas – kelas secara
bertingkat ( secara hierarakis ). Perwujudannya adalah adanya kela-kelas tinggi
dan kelas yang lebih rendah. Selanjutnya Sorokin menjelaskan bahwa dasar dan
inti lapisan-lapisan dalam masyarakat adalah karena tidak ada keseimbangan
dalam pembagian hak-hak dan kewajiban-kewajiban, kewajiban-kewajiban dan
tanggung jawab nilai-nilai sosial dan pengaruhnya diantara anggota-anggota
masyarakat. Lapisan-lapisan ini dalam masyarakat itu ada sejak manusia
mengenal kehidupan bersama dalam masyarakat. Mula-mula lapisan-lapisan
didasarkan pada pembedaan jenis kelamin, perbedaan antara pemimpin dan yg
dipimpin, pembagian kerja dan sebagainya. Semakin kompleks dan majunya
pengetahuan dan teknologi dalam masyarakat, maka system lapisan-lapisan
dalam masyarkat akan semakin kompleks pula.
Kemiskinan memang merupakan sebuah dampak negatif dari sebuah
perkembangan IPTEK yang semakin pesat tanpa di iringi dengan ekonomi yang
mumpuni, sehingga menimbulkan kaum miskin yang tertinggal akan IPTEK.
Hal ini bisa terlihat dengan penggantian tenaga manusia menjadi tenaga robotic
pada perusahaan sebagai dampak dari perkembangan IPTEK, tanpa di iringi
dengan pemikiran terhadap kaum buruh yang miskin. Hal ini tentu saja
membuat mereka menjadi kalah atau tersingkir akibat dari kemajuan IPTEK.
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua hal yang tak terpisahkan
dalam peranannya untuk memenuhi kebutuhan insani. Ilmu pengetahuan
digunakan untuk mengetahui “apa” sedangkan teknologi mengetahui
“bagaimana”. Ilmu pengetahuan sebagai suatu badan pengetahuan sedangkan
teknologi sebagai seni yang berhubungan dengan proses produksi, berkaitan
dalam suatu sistem yang saling berinteraksi. Teknologi merupakan penerapan
ilmu pengetahuan, sementara teknologi mengandung ilmu pengetahuan di
dalamnya.
Ilmu pengetahuan dan teknologi dalam penerapannya, keduanya
menghasilkan suatu kehidupan di dunia (satu dunia), yang diantaranya
membawa malapetaka yang belum pernah dibayangkan. Oleh karena itu, ketika
manusia sudah mampu membedakan ilmu pengetahuan (kebenaran) dengan
etika (kebaikan), maka kita tidak dapat netral dan bersikap netral terhadap
penyelidikan ilmiah. Sehingga dalam penerapan atau mengambil keputusan
terhadap sikap ilmiah dan teknologi, terlebih dahulu mendapat pertimbangan
moral dan ajaran agama.
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan bagian-bagian yang dapat
dibeda-bedakan, tetapi tidak dapat dipisah-pisahkan dari suatu sistem yang
berinteraksi dengan sistem-sistem lain dalam kerangka nasional seperti
kemiskinan.
Dalam hal kemiskinan struktural, ternyata adalah buatan manusia terhadap
manusia lainnya yang timbul dari akibat dan dari struktur politik, ekonomi,
teknologi dan sosial buatan manusia pula. Perubahan teknologi yang cepat
mengakibatkan kemiskinan, karena mengakibatkan terjadinya perubahan sosial
yang fundamental. Sebab kemiskinan diantaranya disebabkan oleh struktur
ekonomi, dalam hal ini pola relasi antara manusia dengan sumber kemakmuran,
hasil produksi dan mekanisme pasar. Semuanya merupakan sub sistem atau sub
struktur dari sistem kemasyarakatan. Termasuk di dalamnya ilmu pengetahuan
dan teknologi.
Rata-rata orang yang hidup di bawah garis kemiskinan belum dapat
membaca maupun menulis. sedangkan salah satu cara memberantas kemiskinan
adalah dengan ilmu pengetahuan. Dengan dapat membaca dan menulis, seorang
pemulung sampah bisa berkesempatan mendapatkan pekerjaan yang lebih layak
dan menghasilkan banyak uang. Dengan ilmu pengetahuan, dapat merubah
seorang pengamen untuk berpikir kreatif dan memulai membuka suatu usaha
dengan memanfaatkan teknologi yang ada.
· Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh
hanya dengan melalui handphone
· Kita mendapatkan layanan bank yang dengan sangat mudah. Dan lain-lain
· Kecemasan teknologi selain itu ada kecemasan skala kecil akibat teknologi
komputer. Kerusakan komputer karena terserang virus, kehilangan berbagai file
penting dalam komputer inilah beberapa contoh stres yang terjadi karena
teknologi. Rusaknya modem internet karena disambar petir.
· Manusia semakin malas karena adanya barang-barang elektronik terlebih di
era modern ini perusahaan alat-alat elektronik selalu berlomba-lomba untuk
membuat hal yang meringankan kinerja otak maupun fisik manusia dan sudah
menjadi hal utama sehari-hari yang dilakukan oleh seluruh mayoritas manusia
tertentu.
Terjadinya industrialisasi.
Internet Banking
SMS Banking
Cybercrime
Cybercrime adalah kejahatan yang di lakukan seseorang dengan sarana
internet di dunia maya yang bersifat:
· Melintasi batas Negara
· Perbuatan dilakukan secara illegal
· Kerugian sangat besar
· Sulit pembuktian secara hokum
Hacking
Usaha memasuki sebuah jaringan dengan maksud mengeksplorasi atupun
mencari kelemahan system jaringan. Seperti hacking pada facebook yang sering
terjadi sebagai sarana untuk jual beli online sehingga menimbulkan kerugian
bagi penjual ataupun pembeli.
Cracking
Usaha memasuki secara illegal sebuah jaringan dengan maksud mencuri,
mengubah atau menghancurkan file yang di simpan pada jaringan tersebut.
Dalam dunia bisnis online hal ini menimbulkan kerugian yang besar.
Saling menghujat di media sosial karena pengambilan foto-foto testimony
ataupun foto-foto produk yang dijual tanpa izin. barang dagangan, menghitung
rugi laba, inventori dan sebagainya.
g. Ada juga pihak yang tidak senang dengan kehadiran komputer yang dianggap
menjadikan mereka malas bekerja dan membosankan. Keadaan ini disebut
dengan functional fixaction (tidak bersedia menerima sesuatu yang baru
walaupun sesuatu yang baru itu lebih bermanfaat).
3.1 KESIMPULAN
c. Memelihara dan memperbaiki fungsi produktif dari sumberdaya alam bagi
masyarakat miskin
3.2 SARAN
Kemiskinan di negera ini hanya bisa diatasi dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Dalam hal ini ada dua segi yaitu dari pemerintah dan masyarakat.
Dari segi pemerintah yaitu; pemerintah sepenuhnya menangani bidang produksi
pertanian dan peternakan, pemerintah memperbanyak atau meningkatkan mutu
dalam pemberdayaan sumber daya manusia (SDA), pemerintah membangun
Infrastruktur dengan teknologi yang mampu memangkas biaya pegeluaran
negara, misalkan saja pemerintah segera membangun sumber energy nuklir
(PLTN). Sedangkan dari segi masyarakat; masyarakat agar peduli dengan
pendidikan dengan memperhatikan lembaga swadaya masyarakat dalam
meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDA), masyarakat diharapkan
meningkatkan produksi pertaniannya dengan basis teknologi yang dianjurkan
oleh pemerintah, serta memperhatikan penuh dalam penyelenggaraan
perencanaan PLTN.
IPTEK memang merupakan dua mata pisau. Sehingga harus di manfaatkan
dengan hati hati. Karena jika tidak terjadi, masyarakat miskin akan menjadi
lebih miskin lagi dan masyarakat golongan menengah keatas akan semakin kaya
dengan mendapatkan pundi-pundi keuntungan dari pemanfaatan IPTEK tanpa
memikirkan masyarakat miskin. Bahkan yang miskin akan tersingkirkan dan
menjadi masyarakat buangan karena selain tidak bisa memanfaatkan IPTEK
tetapi juga tidak bisa merasakan bagaimana IPTEK telah tumbuh dan
berkembang dengan cepat.
DAFTAR PUSTAKA
http://thyamuthya94.blogspot.co.id/2013/11/dampak-perkembangan-iptek-dalam-bidang.html
http://ilmu-duniadanakhirat.blogspot.co.id/2014/11/makalah-ilmu-sosial-budaya-dasar-
ilmu.html
http://heynisaa.blogspot.co.id/2014/05/dampak-negatif-dan-positif-kemajuan.html
http://roddteknologi.blogspot.co.id/2014/09/dampak-positif-dan-negatif-dalam-
bidang_18.html
http://yukkyyuki.blogspot.co.id/2012/12/1.html
http://herliati-azizah.blogspot.com/2017/11/teknologi-informasi-dalam-bidang-ekonomi.html
file:///C:/Users/ACER/Downloads/journal%20iptek%20ekonomi.pdf
Bodnar, George H. and William S. Hopwood, (1998). Accounting Information System. 7th
edition. Upper Saddle River-New Jersey:Prentice-Hall International, Inc.
Elliot, Robbet K. (June 1992). ”The Third Wave Break on the Shore of Accounting”.
Accounting Horizon, vol. VI/2, page:61.
Fazio, Regina (March-April 1994). “The Right Way to go Global:an Interview with Whirpool
CEO, Davit Whitman”. Harvard Business Review, page:135-145.
Gordon, Judit R. (1993). Organizational Behavior. 4th edition. Needham HeightMampu:
Allyn and Bacon.
Hanscombe, Richard and Philiph Norman (1989). Strategic Leadership: The Missing Link.
International edition, Singapore: Mc Grawhill Book Co.
Hansen, Don R. and Maryanne M. Mowen (2000). Managemen Accounting. 5 th edition.
Cincinnati-Ohio: South-Western College Publishing.
Hansens, JV. And NC. Hill (December 1989). “Control and Audit of Electronic Data
Interchange”. MIS Quarterly. page:402-403.
Romney, Marshall B. and Paul John Steinbart (2000). Accounting Information System. 8th
edition. Upper Saddle River-New Jersey: Prentice-Hall International, Inc.
Simamora, Henry (1999). Akuntansi Manajemen. Jakarta:Salemba Empat.