Anda di halaman 1dari 12

Mengamalkan IPTEK dan Seni dalam Islam

(Guna memenuhi tugas individu Mata Kuliah Pendidikan Agama)

Dosen Pengampu :
Marisa Musfiroh Lc. MA

Disusun oleh :

P17324422034 Khasna Ar Rafa’ Pembayun

Kelas :
1A

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG

PRODI KEBIDANAN KARAWANG

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah dengan
judul “Mengamalkan IPTEK dan Seni dalam Islam” meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Dan juga saya berterima kasih Ibu Marisa Musfiroh Lc. MA selaku Dosen
Pengampu mata kuliah Pendidikan Agama yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai IPTEK dan Seni dalam Islam. Saya juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun. Sekiranya makalah sederhana yang telah
disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa
depan.

Karawang, 28 Juli 2022

Khasna Ar Rafa’ Pembayun

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………..................................................2

Daftar Isi…………………….………………..……….............……………....................3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang…...………………………………...................................…....….4

1.2 Rumusan Masalah………………………………………..........................…....…5

1.3 Tujuan………………………………………………...……….......................…..5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian IPTEK dalam Islam……….................................…….…...........…......….6

2.2 Pengertian Seni dalam Islam.......................…………………………......................... 7

2.3 Pengembangan dan Pelaksanaan IPTEK dan Seni dalam Kehidupan Umat Islam.......8

2.4. Penerapan IPTEK dan Seni dalam Islam................................................,,,,,,...............9

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………....11

3.2 Saran………………………………………………..………………...................….11

DAFTAR PUSTAKA…………………………………..…............................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Apa itu IPTEK dan Seni? Ilmu Pengetahuan, teknologi dan Seni,Pengetahuan
adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan panca indera,
ilustrasi dan firasat,sedangkan ilmu adalah pengetahuan yang telahdiklasifikasi,
diorganisasi,disistematisasi dan interpretasikan sehingga menghasilkan kebenaran
obyektif,telah diuji kebenarannya dan dapat diuji ulang secara ilmiah. Dalam kajian
filsafatsetiap ilmu membatasi diri pada salah satu bidang kajian. Karena seseorang
yang memperdalam ilmu tertentu di sebut sebagai spesialis, sedangkan orang yang
banyak tahu tapi tidak memperdalam di sebut generalis. Dengan keterbatasan
kemampuan manusia, maka sangat jarang di temukan orang yang menguasai ilmu
secara mendalam.Istilah teknologi merupakan produk ilmu pengetahuan dalam sudut
pandang budaya dan teknologi merupakan salah satu unsur budaya sebagai hasil
penerapan praktisdari ilmu pengetahuan. Meskipun pada dasarnya teknologi juga
memiliki karakteristikobjektif dan netral, akan tetapi dalam situasi seperti ini
teknologi tidak netral lagi karnamemiliki potensi yang merusak dan
potensikekuasaan, di situlah letak perbedaan antara ilmu pengetahuan dan
teknologi.Teknologi dapat mebawa dampak positif berupa kemajuan dan kesejahtraan
bagi manusia juga sebaliknya dapat membawa dampak negative berupa ketimpang-
timpangan dalam kehidupan manusia dan lingkungan. Netralitas teknologi dapat di
gunakan untuk yang memanfaatkan yang sebesar-besarnya bagi kehidupan manusia
atau di gunakan untuk menghancurkan manusia itu sendiri. Seni adalah hasil
ungkapan akal dan budi manusia dengan segala prosesnya, seni juga merupakan
ekspresi jiwa seseorang kemudian hasil ekspresi jiwa tersebut dapat berkembang
menjadi bagian dari budaya manusia, karena seni itu di identic dengan keindahan.Seni
yang lepas dari nilai-nilai kebutuhan tidak akan abadikarena ukurannya adalahnafsu
bukan akal dan budi. Seni mempunyai daya Tarik yang selalu bertambah bagi orang-
orang yang kematangan jiwanya terus bertambah. Fakta telah membuktikan bahwa
teknologi dan seni merupakan implikasi dan aplikasi dari ilmu pengetahuan, telah
memberi sumbangan dan kemudahan yang jelas bagi kemajuan dan kesejahteraan
hidup manusia modern.

4
1.2. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas, masalah dapat dirumuskan sebagai berikut
1.2.1. Apakah pengertian IPTEK dan seni dalam pandangan Islam?
1.2.2. Bagaimana pengembangan dan pelaksanaan IPTEK dan seni dalam kehidupan
Umat Islam?
1.2.3. Bagaimana Penerapan IPTEK dan seni dalam Islam?

1.3. TUJUAN
Mengetahui tentang IPTEK dan seni serta pengembangan dan pelaksanaan
dan penerapannya dalam islam dan kehidupan manusia.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian IPTEK dalam Islam


Peran Islam dalam perkembangan iptek pada dasarnya ada 2 (dua).
Pertama,menjadikan Aqidah Islam sebagai paradigma ilmu pengetahuan. Paradigma
inilah yangs eharusnya dimiliki umat Islam, bukan paradigma sekuler seperti yang ada
sekarang.Paradigma Islam ini menyatakan bahwa Aqidah Islam wajib dijadikan landasan
pemikiran (qa’idah fikriyah) bagi seluruh ilmu pengetahuan. Ini bukan berarti menjadi
Aqidah Islam sebagai sumber segala macam ilmu pengetahuan, melainkan
menjadistandar bagi segala ilmu pengetahuan. Maka ilmu pengetahuan yang sesuai
denganAqidah Islam dapat diterima dan diamalkan, sedang yang bertentangan
dengannya, wajibditolak dan tidak boleh diamalkan. Kedua, menjadikan Syariah Islam
(yang lahir dariAqidah Islam) sebagai standar bagi pemanfaatan iptek dalam kehidupan
sehari-hari.Standar atau kriteria inilah yang seharusnya yang digunakan umat Islam,
bukan standar manfaat (pragmatisme/utilitarianisme) seperti yang ada sekarang. Standar
syariah inimengatur, bahwa boleh tidaknya pemanfaatan iptek, didasarkan pada ketentuan
halal-haram (hukum-hukum syariah Islam). Umat Islam boleh memanfaatkan iptek jika
telahdihalalkan oleh Syariah Islam. Sebaliknya jika suatu aspek iptek dan telah
diharamkanoleh Syariah, maka tidak boleh umat Islam memanfaatkannya, walaupun ia
menghasilkan manfaat sesaat untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Aqidah Islam sebagai sumber segala macam ilmu pengetahuan, melainkan
menjadi standar bagi segala ilmu pengetahuan. Maka ilmu pengetahuan yang sesuai
denganAqidah Islam dapat diterima dan diamalkan, sedang yang bertentangan
dengannya, wajib ditolak dan tidak boleh diamalkan. Kedua, menjadikan Syariah Islam
(yang lahir dariAqidah Islam) sebagai standar bagi pemanfaatan iptek dalam kehidupan
sehari-hari.Standar atau kriteria inilah yang seharusnya yang digunakan umat Islam,
bukan standar manfaat (pragmatisme/utilitarianisme) seperti yang ada sekarang. Standar
syariah ini mengatur, bahwa boleh tidaknya pemanfaatan iptek, didasarkan pada
ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah Islam). Umat Islam boleh memanfaatkan
iptek jika telahdihalalkan oleh Syariah Islam. Sebaliknya jika suatu aspek iptek dan telah
diharamkan oleh Syariah, maka tidak boleh umat Islam memanfaatkannya, walaupun ia

6
menghasilkanmanfaat sesaat untuk memenuhi kebutuhan manusia.Kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi dunia, yang kini dipimpin oleh perdaban barat satu abad
terakhir ini, mencengangkan banyak orang di berbagai penjurudunia. Kesejahteraan dan
kemakmuran material (fisikal) yang dihasilkan oleh perkembangan iptek modern
membuat orang lalu mengagumi dan meniru- niru gaya hidup peradaban barat tanpa
dibarengi sikap kritis trhadap segala dampak negatif yang diakibatkanya. Pada dasarnya
kita hidup di dunia ini tidak lain untuk beribadah kepada AllahSWT. Ada banyak cara
untuk beribadah kepada Allah SWT seperti sholat, puasa, dan menuntut ilmu. Menuntut
ilmu ini hukumnya wajib. Seperti sabda Rasulullah SAW: “menuntut ilmu adalah sebuah
kewajiban atas setiap muslim laki-laki dan perempuan”. Ilmu adalah kehidupanya islam
dan kehidupanya keimanan.

B. Pengertian Seni dalam Islam


Pandangan Islam tentang seni. Seni merupakan ekspresi keindahan.
Dankeindahan menjadi salah satu sifat yang dilekatkan Allah pada penciptaan jagat raya
ini.Allah melalui kalamnya di Al Qur’an mengajak manusia memandang seluruh jagat
rayadengan segala keserasian dan keindahannya. Allah berfirman:
“Maka apakah mereka tidak melihat ke langit yang ada di atas mereka, bagaimana
Kami meninggikannya dan menghiasinya, dan tiada baginya sedikit pun retak-retak?”
[QS 50: 6].
Allah itu indah dan menyukai keindahan. Inilah prinsip yang didoktrinkan Nabi
Muhammad SAW kepada para sahabatnya. Ibnu Mas’ud meriwayatkan bahwa Rasulullah
saw. bersabda :
“Tidak masuk surga orang yang di dalam hatinya terbetik sifat sombong
seberatatom.” Ada orang berkata,” Sesungguhnya seseorang senang berpakaian bagus
dan bersandal bagus.” Nabi bersabda,” Sesungguhnya Allah Maha Indah, menyukai
keindahan. Sedangkan sombong adalah sikap menolak kebenaran dan meremehkan orang
lain.” (HR. Muslim).
Bahkan salah satu mukjizat Al-Qur’an adalah bahasanya yang sangat indah,
sehingga para sastrawan arab dan bangsa arab pada umumnya merasa kalah
berhadapandengan keindahan sastranya, keunggulan pola redaksinya, spesifikasi irama,
serta alur bahasanya, hingga sebagian mereka menyebutnya sebagai sihir. Dalam

7
membacanya, kita dituntut untuk menggabungkan keindahan suara dan akurasi
bacaannya dengan irama tilawahnya sekaligus.

C. Pengembangan dan Pelaksanaan IPTEK dan Seni dalam Kehidupan Umat


Islam
Dalam pandangan Islam,antara agama,ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
terdapat hubungan yang harmonis dan dinamis yang terintegrasi dalam suatu sistem yang
disebut Dienul Islam.Di dalamnya terkandung tiga unsur pokok yaitu aqidah, syari’ah dan
akhlak, dengan kata lain iman, ilmu dan amal shaleh atau ikhsan .

Sebagaimana yang dinyatakan dalam QS. Ibrahim/14:24-25:

Ayat di atas menganalogikan bangunan Dienul Islam bagaikan sebatang pohon yang baik,
iman diidentikkan dengan akar dari sebuah pohon yang menopang tegaknya ajaran Islam.
Ilmu diidentikkan dengan batang pohon yang mengeluarkan dahan-dahan/cabang-cabang
ilmu pengetahuan. Sedangkan amal ibarat buah dari pohon itu identik dengan teknologi
dan seni. Pengembangan IPTEK yang lepas dari keimanan dan ketakwaan tidak akan
bernilai ibadah serta tidak akan menghasilkan manfaat bagi umat manusia dan alam
lingkungannya bahkan akan menjadi malapetaka bagi kehidupannya sendiri. Ilmu-ilmu
yang dikembangkan atas dasar keimanan dan ketakwaan kepada Allah akan memberikan
jaminan kemaslahatan bagi kehidupan umat manusia termasuk bagi lingkungannya.

Kemudian berdasarkan tinjauan Islam, ilmu tidaklah berkembang pada arah yang tak
terkendali, tapi ia harus bergerak pada arah maknawi dan umat manusia berkuasa untuk
mengendalikannya. Kekuasaan manusia atas ilmu pengetahuan dan teknologi harus
mendapatkan tempat yang utuh dalam rangka penghambaan dirinya kepada sang
pencipta. Konsep ajaran Islam dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
demikian itu didasarkan kepada beberapa prinsip sebagai berikut:
 Ilmu pengetahuan dan teknologi dalam Islam dikembangkan dalam kerangka
tauhid atau teologi. Teologi yang bukan semata-mata meyakini adanya Allah
SWT dalam hati, mengucapkannya dengan lisan dan aktivitas mental berupa

8
kesadaran manusia yang paling dalam perihal hubungan manusia dengan Tuhan,
lingkungan dan sesamanya.
 Ilmu pengetahuan dan teknologi dalam Islam hendaknya dikembangkan dalam
rangka bertakwa dan beribadah kepada Allah SWT. Hal ini penting ditegaskan,
karena dorongan al-Qursan untuk mempelajari fenomena alam dan sosial tampak
kurang diperhatikan, sebagai akibat dan dakwah Islam yang semula lebih tertuju
untuk memperoleh keselamatan di akhirat. Hal ini mesti diimbangi dengan
perintah mengabdi kapada Allah SWT dalam arti yang luas, termasuk
mengembangkan Iptek.
 Ilmu pengetahuan dan teknologi harus dikembangkan oleh orangorang Islam yang
memilki keseimbangan antara kecerdasan akal, kecerdasan emosional dan
sepiritual yang dibarengi dengan kesungguhan untuk beribadah kepada Allah
SWT dalam arti yang seluas-luasnya. Hal ini sesuai dengan apa yang terjadi dalam
sejarah di abad klasik, dimana para ilmuwan yang mengembangkan ilmu
pengetahuan adalah pribadi#pribadi yang senantiasa taat beribadah kepada Allah
SWT.
 Ilmu pengetahuan dan teknologi harus dikembangkan dalam kerangka yang
integral, yakni bahwa antara ilmu agama dan ilmu umum walaupun bentuk
formalnya berbeda-beda, namun hakikatnya sama, yaitu sama-sama sebagai tanda
kekuasaan Allah SWT. Dengan pandangan yang demikian itu, maka tidak ada lagi
perasaan yang lebih unggul antara satu dan lainnya.
Dengan menerapkan keempat macam strategi pengembangan ilmu
pengetahuan tersebut, maka akan dapat diperoleh keuntungan yang berguna untuk
mengatasi problem kehidupan masyarakat modern,

D. Penerapan Iptek dan Seni dalam Islam


Dari uraian di atas, penyikapan IPTEK dalam kehidupan sehari-hari yang
islami adalah memanfaatkan perkembangan IPTEK untuk meningkatkan martabat
manusia dan meningkatkan kualitas ibadah kepada Allah SWT. Kebenaran
IPTEK menurut Islam adalah sebanding dengan kemanfaatannya IPTEK itu
sendiri. IPTEK akan bermanfaat apabila:
 Mendekatkan pada kebenaran Allah dan bukan menjauhkannya.

9
 Dapat membantu umat merealisasikan tujuan-tujuannya (yang baik).
 Dapat memberikan pedoman bagi sesama.
 Dapat menyelesaikan persoalan umat. Dalam konsep Islam sesuatu hal
dapat dikatakan mengandung kebenaran apabila ia mengandung manfaat
dalam arti luas.
 Dapat memberikan pedoman bagi sesama.d. Dapat menyelesaikan
persoalan umat. Dalam konsep Islam sesuatu hal dapatdikatakan
mengandung kebenaran apabila ia mengandung manfaat dalam arti luas.

10
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Ilmu pengetahuan Ilmu pengetahuan merupakan seluruh usaha sadar untuk
menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi
kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan
yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan
kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.Ilmu bukan sekadar pengetahuan
tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan
dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu
tertentu. Dan tekonologi diartikan sebagai penerapan dari ilmu pengetahuan untuk
pemenuhan kebutuhan dalam bidang tertentu. Konsep hubungan pengembangan iptek dan
islam ada 4 yaitu, ilmu pengetahuan dan teknologi dalam Islam dikembangkan dalam
kerangka tauhid atau teologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi dalam Islam hendaknya
dikembangkan dalam rangka bertakwa dan beribadah kepada Allah SWT. Ilmu
pengetahuan dan teknologi harus dikembangkan oleh orang-orang Islam yang memilki
keseimbangan antara kecerdasan akal, kecerdasan emosional dan sepiritual. Ilmu
pengetahuan dan teknologi harus dikembangkan dalam kerangka yang integral.

3.2. Saran

Yang diharapkan adalah, mampu memahami bagaimanaintegrasi Imtaq (Iman dan


Taqwa) dalam Iptek dan seni tersebut.Karena semakin berkembangnya zaman,
keberadaan Iptek dan seni sangat berpengaruh terhadap kepribadian hidup manusia.
Untuk itu diperlukan pegangan yang berfungsi sebagai pengendali akan adanya
perubahan-perubahan tersebut.Akan tetapi makalah kami masih jauh dari sempurna
sehingga kritik dan sarandari pembaca sangat kami butuhkan guna pembuatan makalah
kami berikutnya yang lebih baik.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/7312056/Makalah_iptek_dan_seni_dalam_islam
iptek dan seni dalam islam, Rima Rosaliana

https://www.academia.edu/16444602/Pengertian_iptek_dan_seni

https://idoc.pub/documents/makalah-iptek-dalam-pandangan-islam-final-pnxkwjydq94v

https://dvyrhma.blogspot.com/2013/01/iptek-dan-seni-dalam-islam.html

http://yono133.student.unidar.ac.id/2014/07/peran-islam-dalam-perkembangan-iptek.html

12

Anda mungkin juga menyukai