Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN SENI DALAM ISLAM

DOSEN PEMBIMBING :
YONDRI MULYADI, S.HI, MA

DISUSUN OLEH :
Kelompok 6
Kelas 1A
FILDZAH DEHOKTAL LAIL (231110113)
KESYA NABILA TRIYADI (231110119)
NELVADINA PUTRI (231110126)

PROGRAM STUDI D3 SANITASI


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
POLTEKKES KEMENKES RI PADANG
2023/2024
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji syukur
kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan
Inayah-Nya sehingga kami dapat merampungkan penyusunan makalah Pendidikan Agama
Islam dengan judul “Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni dalam Islam” tepat pada
waktunya.

Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung bantuan berbagai
pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa kami
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
merampungkan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, dengan
lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberi
saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.

Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat
diambil manfaatnya dan besar harapan kami dapat menginspirasi para pembaca untuk
mengangkat permasalahan lain yang relevan pada makalah-makalah selanjutnya.

Padang, 14 September 2023

Penyusun

Kelompok 6

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4

A.Latar belakang.........................................................................4
B. Rumusan masalah...................................................................5
C. Tujuan.....................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................6
A. Pengertian ilmu, teknologi dan seni.......................................................6-9
B. Klasifikasi ilmu menurut islam..............................................................9-10
C. Pandangan islam terhadap IPTEK.........................................................10-11
D. Tanggung jawab ilmuan muslim terhadap IPTEK.................................12-13

BAB III..................................................................................................................14
1.kesimpulan..........................................................................................................14
2. saran...................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15

3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dizaman modern yang canggih seperti saat ini, kemajuan akan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK) dan seni, sangatlah berpengaruh terhadap segala aspek dalam kehidupan
manusia. Tidak dapat dipungkiri, keberadaan IPTEK dan seni tidak pernah lepas dengan
keberadaan manusia. Manusia sebagai subjek dari berkembangnya ilmu pengetahuan itu
sendiri. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, maka berkembanglah pula teknologi dan
seni.
Peran Islam dalam perkembangan iptek pada dasarnya ada 2 (dua). Pertama, menjadikan
Aqidah Islam sebagai paradigma ilmu pengetahuan. Paradigma inilah yang seharusnya
dimiliki umat Islam, bukan paradigma sekuler seperti yang ada sekarang. Paradigma Islam ini
menyatakan bahwa Aqidah Islam wajib dijadikan landasan pemikiran (qa’idah fikriyah) bagi
seluruh ilmu pengetahuan. Ini bukan berarti menjadi Aqidah Islam sebagai sumber segala
macam ilmu pengetahuan, melainkan menjadi standar bagi segala ilmu pengetahuan. Maka
ilmu pengetahuan yang sesuai dengan Aqidah Islam dapat diterima dan diamalkan, sedang
yang bertentangan dengannya, wajib ditolak dan tidak boleh diamalkan. Kedua, menjadikan
Syariah Islam (yang lahir dari Aqidah Islam) sebagai standar bagi pemanfaatan iptek dalam
kehidupan sehari-hari. Standar atau kriteria inilah yang seharusnya yang digunakan umat
Islam, bukan standar manfaat (pragmatisme/utilitarianisme) seperti yang ada sekarang.
Standar syariah ini mengatur, bahwa boleh tidaknya pemanfaatan iptek, didasarkan pada
ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah Islam). Umat Islam boleh memanfaatkan iptek
jika telah dihalalkan oleh Syariah Islam. Sebaliknya jika suatu aspek iptek dan telah
diharamkan oleh Syariah, maka tidak boleh umat Islam memanfaatkannya, walaupun ia
menghasilkan manfaat sesaat untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia, yang kini dipimpin oleh perdaban
barat satu abad terakhir ini, mencengangkan banyak orang di berbagai penjuru dunia.
Kesejahteraan dan kemakmuran material (fisikal) yang dihasilkan oleh perkembangan iptek
modern membuat orang lalu mengagumi dan meniru- niru gaya hidup peradaban barat tanpa
dibarengi sikap kritis trhadap segala dampak negatif yangdiakibatkanya. Pada dasarnya kita
hidup di dunia ini tidak lain untuk beribadah kepada Allah SWT. Ada banyak cara untuk
beribadah kepada Allah SWT seperti sholat, puasa, dan menuntut ilmu. Menuntut ilmu ini

4
hukumnya wajib. Seperti sabda Rasulullah SAW: “ menuntut ilmu adalah sebuah kewajiban
atas setiap muslim laki-laki dan perempuan”. Ilmu adalah kehidupanya islam dan
kehidupanya keimanan.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang diangkat pada pembahasan makalah ini adalah :
1. Apa pengertian ilmu, teknologi dan seni?
2. Apa klasifikasi ilmu terhadap islam?
3. Bagaimana pandangan islam terhadap IPTEK?
4. Apa tanggung jawab ilmuan muslim terhadap IPTEK?

C. TUJUAN
1. Untuk mengatahui pengertian ilmu, teknologi dan seni
2. Untuk mengetahui klasifikasi ilmu terhadap islam
3. Untuk mengatahui pandangan islam terhadap IPTEK
4. Untuk mengatahui tanggung jawab ilmuan terhadap IPTEK

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian ilmu, teknologi dan seni

Ilmu Pengetahuan Ilmu merupakan kata dalam bahasa Indonesia yang diserap dari
bahasa Arab yaitu (ain, lam, dan mim) Secara etimologi kata ilmu berarti memahami,
mengetahui dan mengerti. Sedangkan secara istilah ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk
menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi
kenyataan alam manusia. Adapun arti kata pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang
diketahui atau disadari oleh seseorang. Pengetahuan tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis,
konsep, teori, prinsip dan prosedur yang secara Probabilitas Bayesian adalah benar atau
berguna. Jadi, jika kata ilmu dan pengetahuan digabungkan maka akan menciptakan makna
baru. Berikut beberapa pengertian dari ilmu pengetahuan menurut para ahli: Menurut
Mohammad Hatta ilmu pengetahuan adalah pengetahuan atau studi yang teratur tentang
pekerjaan hukum umum, sebab akibat dalam suatu kelompok masalah yang sifatnya sama
baik dilihat dari kedudukannya maupun hubungannya.

Menurut Dadang Ahmad S, ilmu pengetahuan adalah suatu proses pembentukan


pengetahuan yang terus menerus hingga dapat menjelaskan fenomena dan keberadaan alam
itu sendiri.Syahruddin Kasim mengatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah pancaran hasil
metabolisme ragawi sebagai hidayah sang pencipta yang berasal dari proses interaksi
fenomena fitrawi melalui dimensi hati, akal,nafsu yang rasional empirik dan hakiki dalam
menjelaskan hasanah alam semesta demi untuk menyempurnakan tanggung jawab
kekhalifaan.Sedangkan Soerjono Soekanto mengatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah
pengetahuan yang tersusun sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran,
pengetahuan dimana selalu dapat diperiksa dan ditelaah (dikontrol) dengan kritis oleh setiap
orang lain yang mengetahuinya.Dari paparan beberapa definisi di atas dapat dipahami bahwa
ilmu pengetahuan adalah sebuah pengetahuan yang tersusun secara sistematis dan terintegrasi
dengan informasi-informasi yang datang dari berbagai sumber sebagai upaya untuk
menjelaskan berbagai fenomena yang terjadi di dalam kehidupan. Informasi tersebut bisa
datang dari dalam diri manusia atau datang dari bebagai eksperimen yang bersumber dari
alam lingkungan tempat tinggal manusia.

6
b. Teknologi

Istilah teknologi berasal dari perpaduan dua kata, yaitu techne dan logos. Kata techne
dalam bahasa Yunani memiliki arti keterampilan sedangkan logos berarti ilmu. Secara
singkatnya, teknologi berarti ilmu yang mempelajari tentang keterampilan. Penggunaan
istilah teknologi sendiri diadopsi dari bahasa Inggris "technology" sejak abad ke-20 yang
bersamaan dengan berakhirnya Revolusi Industri kedua.

Lahirnya teknologi merupakan bentuk dari berkembangnya ilmu pengetahuan. Sebab bisa
dipahami bahwa teknologi merupakan buah dari pengkajian berbagaia hal dan aspek dalam
kehidupan. Tujuan dari penciptaan teknologi untuk memudahkan manusia dalam melakukan
berbagai aktivitas dalam kehidupan sehari-hari.Dari hari-kehari, pencapaian teknologi terus
meningkat bahkan berjalan sangat cepat. Berikut beberapa bentuk capaian teknologi yang
luar biasa dalam kehidupan manusia, yaitu:

1) Teknologi Komunikasi

Teknologi komunikasi dapat diartikan sebagai suatu perangkat yang memungkinkan setiap
individu untuk saling mengirimkan atau menerima informasi ataupun data kepada orang lain.
Perkembangan teknologi komunikasi ditandai dengan adanya perangkat telepon genggam
yang awalnya menggunakan sinyal analog yang terus berkembang dan berubah menggunakan
sinyal digital. Beberapa contoh yang termasuk kedalam teknologi komunikasi adalah
handphone, fax, telegram, email dan aplikasi chatting lainnya.

2) Teknologi Informasi

Teknologi informasi (Information technology) atau biasa disebut dengan TI atau IT


merupakan teknologi yang membantu Anda dalam memberikan berbagai informasi dalam
waktu yang cepat. Sebenarnya, teknologi informasi sudah ada sejak dahulu, seperti kentongan
yang digunakan untuk menyampaikan suatu informasi. Namun, seiring dengan
berkembangnya zaman, kentongan telah digantikan dengan suatu teknologi yang lebih
modern namun tidak menghilangkan nilai dari teknologi terdahulu. Beberapa contoh dari
teknologi informasi terkini adalah televisi, radio, komputer, notebook dan sebagainya.

7
3) Teknologi Transportasi

Teknologi transportasi berhubungan dengan alat transportasi yang memudahkan manusia


untuk melakukan perjalanan ke lokasi yang dituju dalam waktu yang cepat. Perkembangan
teknologi transportasi dimulai dengan dimanfaatkannya tenaga hewan, seperti kuda hingga
diciptakannya teknologi yang dioperasikan dengan mesin yang fungsinya juga sama dengan
teknologi sebelumnya. Seperti bullet train (kereta cepat), pesawat supersonik, kapal cepat dan
lain sebagainya. Jika dahulu sebuah rute perjalanan ditempuh dalam dalam waktu berhari-hari
dan bahakan berbulan- bulan. Tapi sekarang, dengan kecanggihan teknologi di bidang
tranportasi perjalanan tersebut bisa ditempuh hanya dalam hitungan jam dan bahkan

Adapun tentang seni, dalam teori ekspresi disebutkan bahwa Art is an expression of
human feeling adalah suatu pengungkapan perasaan manusia. Seni merupakan ekspresi jiwa
seseorang dan hasil dan ekspresi jiwa tersebut berkembang menjadi bagian dan budaya
manusia. Seni identik dengan keindahan, keindahan yang hakiki identik dengan kebenaran,
dan keduanya memiliki nilai yang sama, yaitu keabadian. Dan seni yang lepas dari nilai-nilai
ketuhanan tidak akan abadi, karena ukurannya adalah hawa nafsu, bukan akal budi.

c.pengertian seni.

Dalam bahasa sansekerta kata seni disebut cilpa. Sebagai kata sifat, cilpa berarti berwarna,
dan kata jadiannya su-cilpa berarti dilengkapi dengan bentuk- bentukyang indah atau dihiasi
dengan indah. Sebagai kata benda la berarti pewarnaan, yang kemudian berkembang menjadi
segala macam kekriaan yang artistik. Cilpacastra adalah buku atau pedoman bagi para cilpin,
yaitu tukang. termasuk didalamnyaapa yang sekarang disebut seniman. Memang dahulu
belum ada perbedaan antara se niman dan tukang. Pemahaman seni adalah yang merupakan
ekspresi keindahan masyarakat yang bersifat kolektif. Yang demikian ini ternyata tidak hanya
terdapat di India dan Indonesi, juga terdapat di barat masa lampau.

Dalam bahasa latin abad pertengahan, ada terdapat istilah-istilah ars, artes, dan artista. Ars
adalah teknik atau craftsmanship, yaitu ketangkasa dan kemahiran dalam mengerjakan
sesuatu; adapun artes berarti kelompok orang-orang yang memiliki ketangkasan atau
kemahiran:artista adalah anggota yang ada didalaam kelompok kelompok itu. Ars inilah yang
kemudiaan berkembang menjadi l'arte (italia), l'art (prancis), elarte (spanyol), dan art

8
(inggris), dan bersamaan dengan itu isinya pun berkembang sedikit demi sedikitkearah
pengertiannya yang sekarang. Tetapi di deropa ada juga istilah-istilahyang lain, orang jerman
menyebut seni dengan kunst dan orang belanda dengan kunst, yang berasal dari kata lain
walaupun dengan pengertian yang sama. Bahasa jerman juga me nyebut dengan istilah die
Art yang berarti cara, jala, atau modus, yang juga dapat dikembalikan pada asal mula
pengertian dan kegiatan seni, namun demikian die kunst-lah yang di angkat untuk istilah
tersebut.

Pengertian seni menurut beberapa ahli;

1. Ki hajar dewantara

Seni merupakan segala perbuatan manusia yang timbul dari perasaannya dan bersifat indah
hingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia

2. Prof. drs. Suwaji bastomi

Seni adalah aktifitas batin dengan pengalaman estetik yang di nyatakan dalam bentuk agung
yang mempunyai daya membangkitkan rasa takjub dan haru.

3. Drs. Sudarmaji

Seni adalah segala manivestasi batin dan pengalaman estetis dengan menggunakan media
bidang, garis, warna, tekstur, volum dan gelap terang.

4. Enslikopedia Indonesia

Seni adalah penciptaan segala sesuatu hal atau benda yang karena keindahannyaorang senang
melihatnya atau mendengarkan.

B. Klasifikasi ilmu menurut islam

Secara umum ilmu dalam Islam dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok yang
meliputi; metafisika menempati posisi tertinggi,disusul kemudian oleh matematika, dan
terakhir ilmu-ilmu fisik.Melalui tiga kelompok ilmu tersebut, lahirlah berbagai disiplin ilmu
pengetahuan, misalnya; dalam ilmu-ilmu metafisika (ontologi, teologi,kosmologi, angelologi,
dan eskatologi), dalam ilmu-ilmu matematika (geometri, aljabar, aritmatika, musik, dan
trigonometri), dan dalam ilmu-ilmu fisik (fisika, kimia, geologi, geografi, astronomi, dan

9
optika).Dalam perkembangan berikutnya, seiring dengan perkembangan zaman, kemajuan
ilmu pengetahuan, dan untuk tujuan-tujuan praktis,sejumlah ulama berupaya melakukan
klasifikasi ilmu. Al-Ghazālī membagi ilmu menjadi dua bagian; ilmu fardlu ‘ain dan ilmu
fardlu kifāyah.23 Ilmu fardlu ‘ain adalah ilmu yang wajib dipelajari setiap muslim terkait
dengan tatacara melakukan perbuatan wajib, seperti ilmu tentang salat, berpuasa, bersuci, dan
sejenisnya. Sedangkan ilmu fardlu kifāyah adalah ilmu yang harus dikuasai demi tegaknya
urusan dunia, seperti; ilmu kedokteran, astronomi, pertanian, dan sejenisnya.Dalam ilmu
fardlu kifāyah tidak setiap muslim dituntut menguasainya.Yang penting setiap kawasan ada
yang mewakili, maka kewajiban bagi yang lain menjadi gugur.

C. Pandangan islam terhadap IPTEK

Bagi ilmuwan, Al-Qur`an adalah inspirator, maknanya bahwa dalam al-Qur’an banyak
terkandung teks-teks (ayat-ayat) yang mendorong manusia untuk melihat,
memandang,berfikir, serta mencermati fenomena-fenomena alam semesta ciptaan Tuhan
yang menarik untuk diselidiki, diteliti dan dikembangkan. Al-Qur’an menantang
manusia untuk menggunakan akal fikirannya seoptimal mungkin.Al-Qur`an memuat segala
informasi yang dibutuhkan manusia, baik yang sudah diketahui maupun belum diketahui.
Informasi tentang ilmu pengetahuan dan teknologi pun disebutkan berulang-ulang dengan
tujuan agar manusia bertindak untuk melakukan nazhar.Nazhar adalah mempraktekkan
metode, mengadakan observasi dan penelitian ilmiah terhadap segala macam peristiwa alam
di seluruh jagad ini, juga terhadap lingkungan keadaan masyarakat dan historisitas bangsa-
bangsa zaman dahulu. Sebagaimana firman Allah berikut ini:

Artinya: “Katakanlah (Muhammad): lakukanlah nadzar (penelitian dengan menggunakan


metode ilmiah) mengenai apa yang ada di langit dan di bumi ...”( QS. Yunus ayat 101)

Agama Islam banyak memberikan penegasan mengenai ilmu pengetahuan baik secara
nyata maupun secara tersamar, seperti yang disebut dalam surat Al-Mujadalah ayat 11 yang
artinya sebagai berikut : "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu
dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui
apa yang kamu kerjakan". Maksudnya sebagai berikut : sama-sama dari kelompok yang
beriman, maka Allah SWT akan masih meninggikan derat bagi mereka, ialah mereka yang
berilmu pengetahuan.Dalam pandangan Islam, Iptek juga di gambarkan sebagai cara
mengubah suatu sumber daya menjadi sumber daya lain yang lebih tinggi nilainya, hal ini

10
tercover dalam surat Ar-Ra’d syat 11, yaitu : Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan
sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.Dari
ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa, pada dasarnya Al-Qur’an telah mendorong manusia
untuk berteknologi supaya kehidupan mereka meningkat.Upaya ini harus merupakan rasa
syukur atas keberhasilannya dalam merubah nasibnya. Dengan perkataan lain, rasa syukur
atas keberhasilannya dimanifestasikan dengan mengembangkan terus keberhasilan itu,
sehingga dari waktu kewaktu keberhasilan itu akan selalu maningkat terus. Di dalam Al-
Qur’an disebutkan juga secara garis besar, tentang teknologi. Yaitu tentang kejadian alam
semesta dan berbagai proses kealaman lainnya, tentang penciptaan mahluk hidup, termasuk
manusia yang didorong hasrat ingin tahunya, dipacu akalnya untuk menyelidiki segala apa
yang ada di sekelilingnya.

Saintis Muslim seyogyanya menaruh perhatian pada ajaran Agama baik ketika aka
melakukan riset, menerima teori atau mengembangkan IPTEK sebab apa yang dihasilkannya
sepenuhnya untuk kebutuhan manusia, sedangkan Agama (Islam) suatu sistem nilai hidup di
dunia yang mengantarkan hidup yang kekal dan sesungguhnya kehidupan. Jadi, yang
dimaksud menjadikan Aqidah Islam sebagai landasan iptek bukanlah bahwa konsep iptek
wajib bersumber kepada al-Qur`an dan al-Hadits, tapi yang dimaksud, bahwa iptek wajib
berstandar pada al-Qur`an dan al-Hadits. Ringkasnya, al-Qur`an dan al-Hadits adalah standar
(miqyas) iptek, dan bukannya sumber (mashdar) iptek. Artinya, apa pun konsep iptek yang
dikembangkan, harus sesuai dengan al-Qur`an dan al-Hadits, dan tidak boleh bertentangan
dengan al-Qur`an dan al-Hadits itu. Jika suatu konsep iptek bertentangan dengan al-Qur`an
dan al-Hadits, maka konsep itu berarti harus ditolak. Misalnya saja Teori Darwin yang
menyatakan bahwa manusia adalah hasil evolusi dari organisme sederhana yang selama
jutaan tahun berevolusi melalui seleksi alam menjadi organisme yang lebih kompleks hingga
menjadi manusia modern sekarang. Maka Paradigma Islam ini menyatakan bahwa Aqidah
Islam wajib dijadikan landasan pemikiran (qa’idah fikriyah) bagi seluruh bangunan ilmu
pengetahuan. Ini bukan berarti menjadi Aqidah Islam sebagai sumber segala macam ilmu
pengetahuan, melainkan menjadi standar bagi segala ilmu pengetahuan. Maka ilmu
pengetahuan yang sesuai dengan Aqidah Islam dapat diterima dan diamalkan, sedang yang
bertentangan dengannya, wajib ditolak dan tidak boleh diamalkan.

Dengan begitu, hasil-hasil kemajuan IPTEK akan dijadikan sebagai sarana bagi manusia
untuk mengeksiskan dirinya sebagai khalifah di bumi, di samping sebagai “abdun”,hamba
Allah. Ilmuwan yang beriman dan bertaqwa akan memanfaatkan kemajuan IPTEK.Menjaga,

11
memelihara, melestarikan, keberlangsungan hidup manusia dan keseimbangan ekologi dan
bukan untuk fasad fil ardh (Kerusakan di bumi). Firman Allah SWT: Artinya: “Telah nampak
kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah
merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali
(ke jalan yang benar)” (QS.Ar.Ruum: 41)

Dari ayat diatas, menjelaskan kerusakan yang disebabkan oleh tangan-tangan manusia
yang akan berdampak kembali pada manusia itu sendiri. Fenomena ini telah terasa salah
satunya disebabkan oleh penyalahgunaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada dasarnya “
Ilmu pengetahuan dan teknologi dalam islam di arahkan untuk meningkatkan kualitas
kemanusiaan. IPTEK merupakan alat atau media bukan tujuan”.(Toto Suryana:2008:140).
Oleh karena itu ilmu pengetahuan dan teknologi jangan sampai mengatur manusia sebagai
penciptannya. Untuk itu diperlukan upaya-upaya untuk menyertakan nilai-nilai ke dalam
IPTEK yang disebut dengan Islamisasi ilmu pengetahuan,”Islamisasi ilmu pengetahuan
bertujuan untuk menyertakan nilai-nilai islam ke dalam ilmu pengetahuan dan teknologi
sehingga ilmu tidak berdiri sendiri di tempat netral, namun menjadi dasar pemikiran ilmiah
saat ini”.(Toto Suryana:2008:140)

D. Tanggung jawab ilmuan muslim terhadap IPTEK

Ada dua fungsi utama manusia di dunia, yaitu sebagai Abdun(hamba Allah) dan sebagai
Khalifah Allah (wakil Allah) di bumi. Esensi dari Abdun adalah ketaatan, ketundukan dan
kepatuhan kepada kebenaran dan keadilan Allah, sedangkan esensi dari Makalah IPTEK dan
Seni dalam Islam Khalifah adalah tanggung jawab terhadap dirinya dan lingkungannya, baik
lingkungan sosial maupun lingkungan alam.
1. Fungsi Pertama
Dalam konteks Abdun, manusia menempati posisi sebagai ciptaan Allah yang memiliki
konsekuensi adanya keharusan manusia untuk taat dan patuh kepada penciptanya.
Keengganan manusia menghambakan diri kepada Allah sebagai pencipta dirinya akan
menghilangkan rasa syukur atas anugerah yang diberikan Sang pencipta kepadanya. Dengan
hilangnya rasa syukur mengakibatkan manusia menghamba kepada selain Allah, termasuk
menghambakan diri kepada hawa nafsunya. Keikhlasan manusia menghambakan dirinya
kepada Allah akan mencegah penghambaan manusia kepada sesama manusia termasuk
kepada dirinya.
2. Fungsi kedua
Adalah sebagai Khalifah (wakil Allah) di muka bumi. Dalam posisi ini manusia mempunyai
tanggung jawab untuk menjaga keseimbangan alam dan lingkungannya tempat mereka
tinggal. Manusia diberikan kebebasan untuk mengeksploitasi, menggali sumber-sumber alam,

12
serta memanfaatkannya dengan sebesar-besarnya untuk kemanfaatan umat manusia, asalkan
tidak berlebih-lebihan dan melampaui batas. Karena pada dasarnya, alam beserta isinya ini
diciptakan oleh Allah untuk kehidupan dan kemaslahatan manusia.

Untuk menggali potensi alam dan pemanfaatannya diperlukan ilmu pengetahuan yang
memadai. Hanya orang yang memiliki ilmu pengetahuan yang cukup (para ilmuwan atau
para cendekiawan) yang sanggup menggali dan memberdayakan sumber-sumber alam ini.
Akan tetapi, para ilmuwan juga harus sadar bahwa potensi sumber daya alam ini terbatas dan
akan habis terkuras apabila tidak dijaga keseimbangannya. Oleh karena itu, tanggung jawab
memakmurkan, melestarikan, memberdayakan dan menjaga keseimbangan alam semesta
banyak bertumpu pada para ilmuwan dan cendekiawan. Mereka mempunyai amanat atau
tanggung jawab yang lebih besar dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai ilmu
pengetahuan.
Kerusakan alam dan lingkungan ini lebih banyak disebabkan karena ulah tangan manusia
sendiri (Qs. Ar Rum : 41). Mereka banyak yang menghianati perjanjiannya sendiri kepada
Allah. Mereka tidak menjaga amanat sebagai khalifah yang bertugas untuk menjaga,
melestarikan alam ini. Justru mengeksploitir alam ini untuk kepentingan pribadi dan
kelompoknya. Kedua fungsi manusia tersebut tidak boleh terpisah, artinya keduanya
merupakan satu kesatuan yang utuh yang seharusnya diaktualisasikan dalam kehidupan
manusia. Jika hal tersebut dapat dilakukan secara terpadu, akan dapat mewujudkan manusia
yang ideal (insan kamil) yakni manusia sempurna yang pada akhirnya akan memperoleh
keselamatan hidup dunia dan akhirat.

13
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN

1. Ilmu pengetahuan adalah hasil pemikiran manusia yang diperoleh dari ekserimen yang
dilakukannya. Teknologi merupakan hasil penerapan dari ilmu pengetahuan Seni adalah
penciptaan segala sesuatu hal atau benda yang karena keindahannya orang akan senang untuk
mendengarkan ataupun melihatnya.

2. Islam menganjurkan bahwa sebagai muslim yang baik dapat memanfaatkan


perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta berkreasi pada seni sebagai sarana
untuk melaksanakan tugas ibadah dan menunaikan fungsi sebagai khalifah

2. SARAN

Dengan adanya makalah ini diharapkan para pembaca memahami bagaimana sebenarnya
paradigma islam itu dalam menyaikapi Ilmu pengetahuan, Teknologi dan seni tersebut. Selain
itu, para pembaca juga diharapkan mampu memahami bagaimana integrasi Imtaq (Iman dan
Taqwa) dalam Iptek dan seni tersebut.Karena semakin berkembangnya zaman, keberadaan
Iptek dan seni sangat berpengaruh terhadap kepribadian hidup manusia. Untuk itu diperlukan
pegangan yang berfungsi sebagai pengendali akan adanya perubahan-perubahan tersebut.
Akan tetapi makalah kami masih jauh dari sempurna sehingga kritik dan saran dari pembaca
sangat kami butuhkan guna pembuatan makalah kami berikutnya yang lebih baik.

14
DAFTAR PUSTAKA

Buku Pendidikan Agama Islam Oleh Zizi Publisher

http://ejournal.iainmadura.ac.id/index.php/tadris/article/download/232/223/
#:~:text=Nurcholish%20Madjid%2C%20cendekiawan%20muslim%20asal,Ilmu
%20Kalam%2C%20dan%20Ilmu%20Falsafah

https://www.studocu.com/id/document/universitas-singaperbangsa-karawang/bahasa-
indonesia-i/iptek-dalam-pandangan-islam/7452159

https://www.academia.edu/9520585/
Makalah_Konsep_iptek_seni_dan_tanggung_jawab_ilmuan_dalam_agama_islam

https://www.academia.edu/16444602/Pengertian_iptek_dan_seni

15

Anda mungkin juga menyukai